Senin, 16 Agustus 2010

BALI INFO - BUNG TAPSON – BABI ITU HALAL

 

JAWABAN SAYA:

 

1. Hua..ha..ha……

    Lho judulnya koq ngakak? Sebab kelihatannya lawan main catur saya ini sudah mendapatkan

     firasat buruk: "Sebetulnya kalau saya yang kalah gak apa-apa, sebab aku bukan siapa-siapa,"

    Hua..ha..ha….  sudah lupa ingatan, ya, sampai siapa dirinya nggak ketahuan; Tarzan? Bukan.

    Bambang? Bukan. Didik? Bukan? Tapson? Juga bukan. Bukan siapa-siapa?

 

2. Apakah makanan zaman Taurat nggak dibuang ke jamban?

    Baik, saya kasih ilustrasi yang serupa:

      Ketika masih kanak-kanak, anda dilarang main pisau. Tapi setelah anda dewasa, ayah anda

      berkata kepada anda: "Son, pisau itu sebenarnya banyak sekali gunanya." Pertanyaan saya:

      Apakah ada yang salah pada zaman dulu ayah anda melarang anda bermain pisau? Apakah

      baru sekarang ini kegunaan pisau yang positif itu diketahui? Tentu saja bukan seperti itu,

      'kan?!

 

       TUHAN YESUS mengatakan kalau makanan itu akan dibuang ke jamban bukan karena pada

       zaman dulu nggak dibuang ke jamban, tetapi TUHAN YESUS sedang berusaha menyatakan

       suatu hukum yang baru, yang berbeda dari hukum yang lama. Bahwa larangan memakan Babi

       pada zaman dulu itu sifatnya hanya "pinjaman" sementara untuk maksud-maksud tertentu.

       Sama seperti masalah larangan memegang pisau ketika kita masih kanak-kanak, itu juga

       bersifat "pinjaman" sementara. Kalau Babi dipinjam untuk menggambarkan orang kafir,

       sedangkan pisau dipinjam untuk menghindarkan celaka kita, anak-anak.

 

       >> Galatia 3:24   Jadi hukum Taurat adalah penuntun bagi kita sampai Kristus datang, supaya

                                     kita dibenarkan karena iman.

                         3:25    Sekarang iman itu telah datang, karena itu kita tidak berada lagi di bawah

                                     pengawasan penuntun.

 

        Jadi, larangan-larangan memakan Babi itu sifatnya adalah sebagai Penuntun sampai YESUS

        datang.

 

3. Semua dan segala sesuatu;

     Bung Tapson, konteks yang dibicarakan itu apa? Jika yang dibicarakan makanan, mengapa

     anda larikan ke perbuatan? Apakah mencuri, merampok, berzinah itu termasuk makanan,

     sehingga dalam memaknai "segala sesuatu", hal-hal yang berjenis perbuatan anda campur-

     adukkan ke dalam makanan?

 

4. Semua yang bergerak adalah makanan;

     Anda memberikan contoh Cacing atau Kecoa; apakah anda akan memakannya juga?

     Mengapa tidak? Asalkan orang tersebut menyukai dan bisa memakannya, maka itu namanya

     makanan. Yohanes Pembaptis makanan khasnya belalang. Orang-orang Dayak di Kalimantan

     bisa memasak daging yang sudah busuk. Orang-orang di pinggiran kota Surabaya ada yang

     memakan Tikus. Ketika saya kecil, saya punya teman yang kesukaannya makan Cecak.

     Wouh, di dunia ini kelihatannya terlalu lebar untuk bisa anda ketahui semuanya, ya?!

      Saya bisa memaklumi anda, sebab saya juga mempunyai kebencian terhadap makanan, yaitu

      Petai dan Jengkol. Inilah makanan yang paling-paling saya benci. Saya marah besar jika istri

      saya memakan makanan itu. Saya buatkan peraturan untuk makanan itu, yaitu jika saya sedang

      keliling ke luar kota, sebagai sales, silahkan dia memakan makanan kesukaannya itu. Tapi

      jangan ketika saya berada di rumah.

 

      Jadi, jangan karena kita tidak menyukainya atau merasa jijik, lalu apa yang dimakan orang lain

      kita anggap bukan makanan.

 

      Sekarang begini; Kambing 'kan halal. Bagaimana dengan daging kambing yang sudah busuk.

      Apakah menjadi haram karena busuk? Apakah kita memang sudah tidak memiliki nalar untuk

      membedakan apa yang baik dengan apa yang tidak baik, sehingga kita bergantung pada

      fatwah?

 

       Saya mempunyai prinsip segala sesuatu halal, termasuk Cacing dan Kecoa-pun halal. Tapi

       apakah prinsip itu mewajibkan saya untuk memakannya? Enggak, 'kan?! Jadi, anda harus

       pandai-pandai membedakan antara; halal-haram dengan suka-tidak suka.

 

5. Ayat Babi halal;

    Mengapa harus perlu ayat Babi halal, jika sudah ada begitu banyak petunjuk yang bisa

    dipergunakan untuk menghalalkan Babi?

 

     >> 1Timotius 4:1   Tetapi Roh dengan tegas mengatakan bahwa di waktu-waktu kemudian, ada

                                    orang yang akan murtad lalu mengikuti roh-roh penyesat dan ajaran setan-

                                    setan

                           4:2    oleh tipu daya pendusta-pendusta yang hati nuraninya memakai cap mereka.

                           4:3    Mereka itu melarang orang kawin, melarang orang makan makanan yang

                                     diciptakan Allah supaya dengan pengucapan syukur dimakan oleh orang

                                     yang percaya dan yang telah mengenal kebenaran.

                           4:4    Karena semua yang diciptakan Allah itu baik dan suatupun tidak ada yang

                                    haram, jika diterima dengan ucapan syukur,

                          4:5     sebab semuanya itu dikuduskan oleh firman Allah dan oleh doa.

 

       Apakah ayat ini kurang jelas bunyinya, bahwa yang melarang-melarang orang makan

       makanan yang diciptakan ALLAH itu berasal dari setan-setan? Apakah Babi bukan termasuk

       ciptaan ALLAH? Apa pula khasiatnya firman ALLAH dan doa? Bukankah untuk

       menguduskan yang tidak kudus? Untuk mengubah air menjadi anggur? Untuk mengubah yang

       haram menjadi halal? Jika orang berdosa bisa disucikan, apa sulitnya menghalalkan Babi?

       Adakah yang mustahil bagi ALLAH?

 

       Ayat itu malah menyatakan, bahwa orang yang berani memakan Babi adalah orang yang

       beriman dan mengenal kebenaran. Ayat yang lain menyatakan orang yang makan sayur-

       sayuran adalah orang yang lemah imannya. Bagaimana ini? Masih juga kurang jelas?

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

 

JAWAB BUNG TAPSON:

 

Bung Hakekat,

Weh.. weh... weh.... saya lihat koq gaya main catur kamu koq masih sama dengan gaya lama ya.....sekali pun kita baru kali ini bermain... tapi kan saya sering lihat dan pantau kamu bermain. Saya lihat, kedua peluncur di kotak putih dan hitam anda luncurkan sekaligus....kuda juga kamu jalankan, tapi kali ini aku lihat kudanya dah agak kalam lompatnya... tapi ster (kalau di Medan disebut Mesa), kau majukan juga ke samping hendak skak duluan... Tapi justru aku lihat jadi gak ada yang kawal raja tuch.. hati-hati lho ntar kalau aku skak balik.

OK... anda nyatakan menurut perjanjian lama babi haram. Setuju.
Tapi menurut perjanjian baru, anda simpulkan babi halal. Saya dah lihat begitu banyak kutipan-kutipan ayat perjanjian baru yang anda kutip, tapi koq tidak satupun yang mengatakan babi halal ya. Kalau gak percaya dengan apa yang saya katakan ini, coba baca sekali lagi apa yang kamu kutip dari perjanjian baru itu, koq tidak ada satu ayatpun yang mengatakan babi halal. Yang ada juga "Dengan demikian Ia menyatakan semua makanan halal". Tentang ini saya akan comment kemudian.

lalu anda mengutip Markus 7:18 dan ayat 19.
Markus 7:18 Maka jawab-Nya: "Apakah kamu juga tidak dapat memahaminya? Tidak tahukah kamu bahwa segala sesuatu dari luar yang masuk ke dalam seseorang tidak dapat menajiskannya,
7:19 karena bukan masuk ke dalam hati tetapi ke dalam perutnya, lalu dibuang di jamban?" Dengan demikian Ia menyatakan semua makanan halal
.

Wah... wah... wah.... anda terlalu naif menyimpulkan bahwa ayat di atas menyatakan babi halal.
Coba perhatikan baik-baik.... sekali lagi baik baik lho...benar benar harus baik baik... jangan asal.
Markus 7:18 Maka jawab-Nya: "Apakah kamu juga tidak dapat memahaminya? Tidak tahukah kamu bahwa segala sesuatu dari luar yang masuk ke dalam seseorang tidak dapat menajiskannya,
7:19 karena bukan masuk ke dalam hati tetapi ke dalam perutnya, lalu dibuang di jamban?" Dengan demikian Ia menyatakan semua makanan halal
.

Point-point:
1. jadi kalau kita makan, makanan itu bukan masuk ke dalam hati tetapi ke dalam perut, lalu dibuang di jamban. Bung Hakekat, saya mau tanya, kira -kira kalau zaman Abraham, zaman Musa, zaman Nabi Elia, zaman nabi Daniel, dan lain-lain (nota bene zaman perjanjian lama), kalau makan, makanan itu masuknya kemana ya? Ke dalam hati atau ke dalam perut? Kalau pada waktu itu ada orang yang makan babi atau kambing (khusus untuk babi, tentunya bukan salah satu dari nama-nama di atas), masuknya ke dalam hati apa ke dalam perut ya? Apa zaman itu babi masuknya ke dalam hati sehingga babi jadi haram dan kambing ke dalam perut sehingga kambing tidak haram? Lalu pada zaman perjanjian baru, babi masuknya ke perut, namanya juga perjanjian baru, jadi masuknya gak ke hati lagi, tapi ke suatu tempat yang baru yaitu ke perut? apa begitu bung? saya melihat pak Ruskandi dan jenderalnya sebagai penonton tertawa ngakak nich, soalnya dia baru dengar kalau zaman perjanjian lama itu kalau makan, masuknya bukan ke perut......... tapi diam diam bung hakekat mengiyakan kalau baik zaman perjanjian lama maupun zaman perjanjian baru, makanan itu sama-sama masuk ke perut. Jadi Oleh karena baik pada zaman perjanjian lama maupun perjanjian baru, makanan sama-sama masuk ke dalam perut, dan dibuang di jamban (rrtinya dalam hal itu tidak ada yang baru), maka Babi dalam perjanjian lama dan baru.... sama-sama haram.
Wah bung hakekat bilang, masalahnya di akhir dari ayat 19, ada kalimat "Dengan demikian Ia menyatakan semua makanan halal." Ini semua lho... bukan sebagian.... semua itu kan 100%, bukan 90%..... hahahah........

2. Emang benar di bagian terakhir dari markus 7:19 Dengan demikian Ia menyatakan semua makanan halal.
Oh karena ada kata "semua", maka dengan sendirinya babi otomatis udah msuk dalam daftar? Sesuai janji saya di atas, sekarang saya akan berikan komment tentang ini. Banyak orang mengatakan bahwa ini adalah tambahan dari LAI, dan itu benar. Emang sih kalau di lihat di bahasa Inggris, versi King James, maupun versi New King James, bagian ini tidak ada. Tapi aku tidak permasalahkan apakah ada atau tidak ada dalam teks asli, soalnya sudah "terlanjur" ada di versi bahasa Indonesia.
Bung hakekat, saya kasih ilustrasi. Matius 6:33 "Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu."
Berapa banyak yang akan ditambahkan kalau kita lebih dahulu cari kerajaan Allah dan kebenarannya? SEMUANYA (sengaja saya buat huruf besar).
Berapa banyak SEMUANYA itu? ya semua... 100%, bukan 90%. Saya setuju.
Tetapi apakah itu berarti kalau kita cari dahulu kerajaan Allah dan kebenarannya, maka kepada kita akan ditambahkan selain daripada kebaikan dan kebajikan, kekayaan, kecukupan, ketenangan hati, kedamaian, dan lain-lain juga dengan sendirinya ditambahakan kejahatan, kemiskinan, kekurangan, kegelisahan, keributan, dosa, kedengkian, kemunafikan, kemalasan dan Kebusukan? Begitukah bung hakekat artinya SEMUANYA yang 100% itu? Waelah..... kalau begitu mengapa harus cari kerajaan Allah dan kebenarannya ya?
3. Bung Hakekat mengutip, bahwa paulus di dalam 1 Korintus 6:12. mengatakan "Segala sesuatu halal bagiku, tetapi bukan semuanya berguna. Segala sesuatu halal bagiku, tetapi aku tidak membiarkan diriku diperhamba oleh suatu apapun."

Wa
duh dalam satu ayat ini saja, Paulus dua kali mengatakan "Segala sesuatu halal bagiku". Menurut bung hakekat, segala sesuatu itu ya semuanya..... 100%. Kalau 90% bukan segala sesuatu namanya.... hehehehe.....
Setuju bung, kalau segala sesuatu itu 100%.
Tapi apakah bagi rasul Paulus mencuri itu halal? Berzinah itu halal? Merampok itu halal? Menipu, menodong, memperkosa nenek-nenek halal? Begitukah bung Hakekat?


OK bung, untuk lebih membuka pikiran anda (sebenarnya yang tepat untuk membuka pikiran andakah atau untuk menutup pikiran anda?), Tapi karena kita lagi ibarat main catur, tepatnya sih untuk menutup skak dari ster/Mesa  anda yang tadi, saya akan majukan pion satu langkah sekalian ancam ster anda (aku belum pernah melakukan skak lho). Maka saya akan berikan ayat berikut.
Ini dari Mazmur 1.
1:1. Berbahagialah orang yang tidak berjalan menurut nasihat orang fasik, yang tidak berdiri di jalan orang berdosa, dan yang tidak duduk dalam kumpulan pencemooh,
1:2 tetapi yang kesukaannya ialah Taurat TUHAN, dan yang merenungkan Taurat itu siang dan malam.
1:3 Ia seperti pohon, yang ditanam di tepi aliran air, yang menghasilkan buahnya pada musimnya, dan yang tidak layu daunnya; apa saja yang diperbuatnya berhasil.

Orang yang kesukaannya ialah Taurat TUHAN, dan yang merenenungkan Taurat itu siang dan malam, sesuai dengan huruf berwarna biru di atas  "apa saja yang diperbuatnya berhasil". Wah luar biasa..... benar-benar luar biasa. Apa saja yang diperbuatnya berhasil. Bung hakekat mengerti apa artinya "apa saja"? ya semua.... 100%, tanpa ada kecuali... artinya kalau dia mencuri, dia akan pencuri yang berhasil. Kalau dia membunuh, dia akan menjadi pembunuh yang berhasil, kalau dia menipu dia akan menjadi penipu yang berhasil, kalau dia merampok, dia akan mejadi perampok yang berhasil. Kalau dia memperkosa anak gadis (tadi soalnya waktu case rasul Paulus udah pinjam contoh memperkosa nenek-nenek, sekarang anak gadis dulu lah) maka dia akan menjadi pemerkosa yang berhasil. Begitukah bung Hakekat? Kali  ini saya harus katakan BUKAN BEGITU. Mengapa, karena orang yang benar tidak akan melakukan pencurian, penipuan, perampokan, pemerkosaan dan berbagai-bagai bentuk kejahatan seperti itu.

Coba lihat ayat yang lain, yagn berikut ini.
Lalu sesudah Nuh keluar dari bahtera bersama 7 orang lainnya, maka di dalam kejadian 9 ayat 3, Tuhan berfirman:
Kejadian 9:3 Segala yang bergerak, yang hidup, akan menjadi makananmu. Wah segala yang bergerak nich.... yang hidup pula.... artinya begitu lihat kecoa bergerak dan masih hidup, langsung dimakan. Pas Nabi Nuh mau menanam anggur, dia lihat ada cacing dan bergerak pula, mumpung masih hidup, langsung dimakan. Ketemu ulat di daun pohon anggurnya, mumpung bergerak lansung dimakan. Begitukah maksudnya bung Hakekat? Tentu tidak. Karena Allah telah lebih dahulu memberikan informasi tentang binatang yang haram (masing-masing satu pasang) dan yang halal (masing-masing 7 pasang). Jadi segala yang bergerak adalah segala yang bergerak dari binatang halal itu.

Jadi kata SEMUANYA, SEGALA SESUATU, APA SAJA, SEGALA YANG BERGERAK,  itu masih punya batasan. Memang 100%, tapi 100% dari scope nya, dari batasan-batasannya. Kalau dalam markus 17, semua makanan artinya 100% dari yang dinyatakan halal sebelumnya.

Jadi dengan demikian segala argumentasi dan penafsiran tentang kutipan-kutipan ayat yang bung sebutkan menjadi tidak valid.

Di semua ayat dalam perjanjian baru, tidak ada satupun ayat yang menyebutkan bahwa babi halal. Coba aja cari. Kalau ada, di dalam permainan catur ini saya ngaku kalah. Sebetulnya kalau saya yang kalah gak apa-apa, sebab aku bukan siapa-siapa, tetapi kalau memang ada ayat di dalam Alkitab yang menyatakan bahwa Babi halal, entah yang berkata itu Yesus  sebagai Anak,  atau Bapa maupun Roh Kudus maka saya percaya Petrus dan Paulus pun akan mengaku kalah. Musa juga lho... soalnya Musa dengan tegas menuliskannya dalam Imamat 11. Tapi aku ingatin sekali lagi, dalam permainan catur, banyak trik, jadi hati-hati jangan terjebak, siapa tau paragraph terakhir ini adalah jebakan.


Salam Damai,
Tapson Manik

 



__._,_.___
Recent Activity:
MARKETPLACE

Stay on top of your group activity without leaving the page you're on - Get the Yahoo! Toolbar now.


Get great advice about dogs and cats. Visit the Dog & Cat Answers Center.


Hobbies & Activities Zone: Find others who share your passions! Explore new interests.

.

__,_._,___

Tidak ada komentar: