Minggu, 22 Agustus 2010

BALI INFO - KAJILAH BAIK-BAIK TULISAN INI

 

                                               LAODEKIA

 

I. PERSIAPAN MENJELANG KEDATANGAN KRISTUS KEDUA.

Kalau kita hendak mengadakan pesta mantu [pernikahan], tentunya kita akan melewati bebe

rapa tahapan kerja. Yang pertama, jauh-jauh hari kita mulai menyusun rencananya; berapa

yang hendak diundang, siapa saja mereka, berapa anggarannya, apa saja acaranya, di mana

pesta hendak dilaksanakan, dll. Dan mengingat rentang waktunya yang masih jauh, tentunya

kita bisa agak santai.

Berbeda suasananya apabila acaranya sudah semakin mendekati hari 'H'nya. Semakin dekat kita semakin sibuk. Segala sesuatunya kita adakan pengecekan, apakah semuanya sudah ber jalan sesuai dengan rencana. Bahkan di hari yang terakhir persiapan, biasanya kita mengada kan gladi bersih. Di sini yang dituntut adalah kesempurnaan penuh dari semua acara agar pesta tersebut bermutu.

Demikian pula dengan persiapan yang harus dilakukan oleh umat ALLAH menjelang hari H kedatangan TUHAN YESUS yang keduakalinya. Tidak mungkin dunia hendak melakukan pe nyambutan secara biasa-biasa dan santai-santai. Dan tidak mungkin pula dunia MENGUN JUKKAN orang-orang biasa yang tidak mempunyai 'prestasi' apa-apa. Tetapi minimalnya ha ruslah orang-orang yang mempunyai kwalitas yang sepadan dengan para murid/jemaat diza man para rasul yang mula-mula. Atau bahkan seharusnya lebih baik lagi, karena kedatangan

YESUS kali yang kedua ini dalam rangka penutupan sejarah umat manusia di dunia. Jadi ini suatu acara yang sebenarnya spektakuler!

1. Lukas 1:17; "……dan ia akan berjalan mendahului TUHAN dalam roh dan kuasa Elia un

    tuk membuat hati bapa-bapa berbalik kepada anak-anaknya dan hati orang-orang durhaka

    kepada pikiran orang-orang benar dan dengan demikian menyiapkan bagi TUHAN suatu u

    mat yang layak."

Ø      SUATU UMAT YANG LAYAK, dengan kriterianya:

a.      ADA PERTOBATAN.

Laodekia mendapatkan peringatan dari TUHAN YESUS agar bertobat dari kehidup

an keagamaannya yang suam-suam kuku. [Wahyu 3:19]

b.      TINGKATAN BERPIKIRNYA SECARA ROH:

"ALLAH itu ROH dan barangsiapa menyembah DIA, harus menyembahNYA  da

lam ROH dan KEBENARAN." – Yohanes 4:24.

c.       KONSEP BERPIKIRNYA KEBENARAN;

"Carilah dahulu KERAJAAN ALLAH dan KEBENARANNYA." – Matius 6:33.

2. Lukas 18:8; "Akan tetapi, jika ANAK MANUSIA itu  datang, adakah IA mendapati IMAN

    di bumi ?"

    Pada zaman ini kalau soal orang beragama, ada banyak. Tapi sayangnya tidak setiap orang

    yang beragama itu orang yang beriman.Tidak setiap orang yang percaya adanya ALLAH i

    tu orang yang beriman. Tidak setiap orang yang aktif/rajin ke gereja maupun yang aktifis

    gereja itu orang yang beriman. Bahkan seorang pendetapun, sekalipun dia sudah Kristen

    dan hafal Alkitab, belum tentu dia juga beriman.

    Di dalam konsep Alkitab kita diharuskan memilih antara ALLAH atau Mamon. Tidak bisa

    kedua-duanya. Karena itu setiap orang yang corak hidupnya masih keduniawian, dia masih

    belum menjadi milik ALLAH. Ini konsep!

3. Harus memiliki kwalitas kebalikan dari yang disebutkan dalam 2Timotius 3; yaitu orang yg

    mengasihi sesama, bukan orang yang egois. Menjadi hamba ALLAH, bukan hamba uang.

    Orang yang jujur, bukan pembual. Orang yang rendah hati, bukan yang sombong. Orang

    yang tidak suka memfitnah. Orang yang menghormati orangtua, bukan pendurhaka.Orang

    yang tahu membalas budi dan menjunjung tinggi nilai-nilai keagamaan. Dll.

4. Tentang hal ini, Ny. Ellen G. White, seorang nabiah pendiri gereja ini, menuliskan bahwa

     ALLAH akan mencurahkan ROH KUDUS-NYA secara besar-besaran, sebagai hujan

     akhir, untuk mempersiapkan waktu pemanenan. Hal mana pernah terjadi di zaman para

     rasul yang mula-mula, di hari Pentakosta, itulah hujan awalnya. Sebab tanpa peranan ak

     tif  dari ROH KUDUS, kita tidak mungkin bisa mencapai kesempurnaan tabiat sebagaima

     na diharapkan TUHAN.

     - Yohanes 16:8-13; "IA akan menginsafkan dunia akan DOSA, KEBENARAN dan PENG

        HAKIMAN………….IA akan memimpin kamu ke dalam SELURUH KEBENARAN."

       'SELURUH KEBENARAN' artinya adalah kebenaran yang menyeluruh/kesempurnaan

       total.

     - Wahyu 22:11; "….dan barangsiapa yang benar, biarlah ia terus berbuat kebenaran;ba

       rangsiapa yang kudus, biarlah ia terus menguduskan dirinya."

       Ayat ini menerangkan tentang modal dasar yang harus kita miliki, jika kita ingin meneri

       ma karunia ROH KUDUS. Kita harus benar dan kudus, maka selanjutnya ROH KUDUS

       yang akan melanjutkan ke tingkatan sempurnanya.

    - Yoel 2:28-29; "Kemudian daripada itu akan terjadi, bahwa AKU akan mencurahkan ROH

      KU ke atas semua manusia, maka anak-anakmu laki-laki dan perempuan akan bernubuat

      , orang-orangmu yang tua akan mendapat mimpi, teruna-terunamu akan mendapatkan

     penglihatan-penglihatan, juga ke atas hamba-hambamu laki-laki dan perempuan akan KU

     curahkan ROHKU pada hari-hari itu."

5. Kolose 3:5; "………matikanlah dalam dirimu segala sesuatu yang duniawi."

    Yakobus 4:4; "Persahabatan dengan dunia adalah permusuhan dengan ALLAH."

    Jika kita ingin terlibat di dalam kepanityaan menyambut kedatangan KRISTUS yang kedua

    kalinya, kita harus mempersiapkan diri sedemikian rupa. Kita harus mempunyai kerinduan

    dan berdoa senantiasa agar diri kita layak menerima pencurahan ROH KUDUS pada  hu

    jan akhir. Kita tidak mungkin membiarkan setiap hari kehidupan berlangsung seperti bia

    sa, tanpa adanya perubahan apapun.

    Tapi mereka yang kebahagiaan duniawinya tidak mau terusik, yang tidak mau mengada 

    kan perubahan pola hidup, yang tidak mau dibikin repot oleh TUHAN, yang sengaja mem

    batasi diri tidak mau melibatkan dirinya terlalu jauh ke dalam kegiatan keagamaan, kecua

    li hanya rajin ke gereja dan taat membayar persepuluhan saja, mereka inilah yang teran

    cam dimuntahkan dari mulut YESUS.

Saya wajib mengingatkan anda yang berkelimpahan harta. Cobalah periksalah apakah anda

memperolehnya secara halal, apakah beres dari unsur dusta [mengingat kata orang berdusta

itu sesuatu yang sah dalam berdagang], apakah anda mengupah orang secara pantas [bukan

sekedar berdasarkan standart Upah Minimum]; bagaimana kedermawanan anda, gaya hidup anda, konsep anda mengenai kekayaan, tentang kewajiban membayar pajak, persepuluhan

dan kewajiban-kewajiban yang mengikat lainnya. Sebab bagaimanapun anda membawa citra

KRISTUS.

Demikian pula dengan anda yang merasa mapan pekerjaannya atau jabatannya, mapan eko nominya, menikmati kehidupan rumahtangga yang nyaman, atau rumahtangga yang sering cekcok, anda yang suka bersolek atau berpenampilan necis, anda yang memanjakan selera makan, anda yang masih memelihara kehidupan yang jahat dan kenajisan [hati], anda yang suka marah-marah, suka berkata-kata kasar, yang merasai hati nuraninya kurang bersih, an

da yang fokus dengan pengetahuan-pengetahuan duniawi, intelektual dan modernitas, anda

yang kurang menaruh perhatian terhadap masalah kebenaran dan keagamaan, anda yang ke ras dan kaku yang selalu menolak pembaharuan, anda yang masih berkonsep 'demi ini-demi

itu' bukannya demi ALLAH; sekaranglah waktunya kita sekalian untuk introspeksi diri. Pasti

kanlah posisi kita terjamin di dalam Alkitab. "Sebab tanpa kekudusan tidak seorangpun akan melihat TUHAN." – Ibrani 12:14.

 

 

II. PERJALANAN KEBENARAN.

Tentang pekerjaan ROH KUDUS, TUHAN YESUS katakan: "IA akan memimpin kamu ke dalam seluruh kebenaran." – Yohanes 16:13.

Menjadi pertanyaan kita adalah: Apakah seluruh kebenaran itu diberikan secara sekaligus ataukah secara bertahap ?

Kalau kita melihat dari yang dikisahkan Alkitab, kita mendapati bahwa perjalanan kebenar

an itu diberikan secara bertahap. Tidak pernah secara sekaligus! Itu artinya, setiap kebenar an mempunyai suatu zaman sendiri-sendiri, dan ada masa kadaluarsanya. Ada kalanya kebe naran itu ditingkatkan ke tingkatan yang lebih tinggi, tetapi ada kalanya juga dimerosotkan atau dimundurkan ke belakang. Untuk itu marilah kita pelajari bersama-sama;

1. Ajaran Taurat [Perjanjian Lama] digantikan dengan Perjanjian Baru.

    Di sini kita melihat terjadinya peningkatan kwalitas, dari agama lahiriah dinaikkan menja

    di agama rohaniah. Namun demikian belum semua kitab telah diungkapkan pengertiannya

    pada saat Perjanjian Baru dimulai.

2. Di zaman kuasa Kepausan Roma Katolik, ALLAH membiarkan umatNYA dikuasai oleh a-

    jaran-ajaran Roma Katolik yang cenderung kekafiran. Sebagian besar ajaran-ajaran kebe

   naran diselewengkan, dan ALLAHpun dibuat kehilangan Hari kudusNYA; Hari Sabat di

   gantikan ke hari Minggu. Ini adalah suatu kemunduran yang ALLAH ijinkan terjadi, un-

    tuk menguji umatNYA. Sama dengan kondisi ketika bangsa Yahudi diserahkan ALLAH ke

    tangan raja kafir, Nebukadnezar, raja Babel. Umat ALLAH dikuasai oleh bangsa kafir.

    Sungguh tragis! Kemunduran ini terjadi bukan oleh sebab ALLAH menghendaki demikian

    melainkan oleh sebab kebandelan umatNYA, yang susah diatur.

3. Reformasi yang digagas oleh Marthin Luther, menghasilkan pemisahan diri dari pengaruh

    gereja Roma Katolik. Ajaran-ajaran Kristen yang diselewengkan berhasil ditegakkan kem

    bali oleh gerakan reformasinya. Sekalipun belum semuanya kembali, seperti masalah Hari

    Sabat yang masih belum tersentuh waktu itu.

4. Beberapa abad setelah Marthin Luther, muncullah nama William Miller. Dialah yang me

    ngungkapkan rahasia nubuatan Daniel dan Wahyu. Manandai suatu kemajuan yang cu

    kup besar untuk kebenaran Alkitab.

5. Dari zaman William Miller, dilanjutkan oleh Ny. Ellen G. White, yang menegakkan kemba

    li ajaran Taurat dengan mengembalikan peribadatan ke Hari Sabat, melarang makanan-

    makanan yang diharamkan menurut hukum Taurat, bahkan mengarahkan pada kehidup

    an vegetarian.

    Tentu saja ini merupakan langkah mundur, karena zaman Perjanjian Lama sudah berak

    hir dan digantikan dengan era Perjanjian Baru. Tapi kali ini Perjanjian Lama diangkat la

    gi.

 

Sebagai umat ALLAH kita memang harus mentaati dan setia pada hukum-hukum ALLAH. I

tu benar. Hanya saja jangan sampai kita menempatkan ALLAH, sebagai Pencipta hukum, un

tuk berada dibawah pengaruh hukum yang dibuatNYA sendiri. Sebab hukum itu dibuat oleh

ALLAH hanya untuk mengatur manusia, sementara ALLAH sendiri tidak berada di dalam nya. Karena itu suatu hukum hanya berlaku selama ALLAH belum berfirman tentang yang la   innya. Jika ALLAH berfirman yang lain, maka hukum haruslah diabaikan. Kita ikuti apa

yang difirmankanNYA.

> ALLAH menyuruh Abraham menyembelih Ishak. Ini sesuatu yang belum pernah terjadi se

    belumnya, dan jelas bertentangan dengan hukum ALLAH yang melarang orang membu

    nuh. Dan kalau Abraham mau menuruti perintah ini adalah karena ia tahu bagaimana ia

    harus menempatkan ALLAH terhadap hukumnya.

> ALLAH menyuruh nabi Hosea menzinahi perempuan sundal, bahkan sampai tiga kali. Ti

    dakkah ini sesuatu yang kontroversial sekali ?! Lebih-lebih Hosea adalah seorang nabi.

> Bandingkan dengan sikap Petrus, ketika ALLAH memberikan penglihatan tentang makan

    an-makanan haram dan Petrus disuruh memakannya. Petrus bersikeras tidak mau mema

    kannya, sekalipun ALLAH berfirman: Apa yang dinyatakan ALLAH halal, tidak boleh eng

    kau nyatakan haram.

    Dari semua hal di atas kita bisa menyimpulkan bahwa perjalanan kebenaran tidak selalu

    berjalan lurus ke depan. Tetapi terkadang harus berkelok-kelok, atau berputar mundur

    kembali. Sehingga pada setiap zaman ada kebenarannya sendiri-sendiri.

Kenabian Musa harus digantikan oleh kenabian YESUS. Dan bangsa Yahudi yang tidak mau

menerima kenyataan ini menjadi bangsa yang ketinggalan. Di zaman YESUS, DIA hanya me

letakkan dasar-dasar Kekristenan, sedangkan penjabarannya dilakukan oleh para muridNYA

melalui surat-surat mereka. Dan pada perjalanan berikutnya, Roma Katolik menyelewengkan

ajaran-ajaran kebenaran selama 1260 tahun, direformasi Luther, dilanjutkan oleh Miller, Ny.

White, dan yang lainnya.

Sudah sempurnakah apa yang diajarkan oleh Ny. White ? Belum. Sebab ajaran-ajaran Ny. White justru membuka sebuah tantangan baru. Umat Laodekia dikatakan sebagai umat yang suam-suam kuku, yang mendapat ancaman serius untuk dimuntahkan dari mulut YESUS.

Bahkan sangat memprihatinkan sekali apa yang menjadi kritikan TUHAN YESUS: melarat,

malang, miskin, buta  dan telanjang. Di manakah letak kesalahannya, kemelaratannya, kema

langannya, kemiskinannya, kebutaannya dan ketelanjangannya ?

Tidakkah itu kata-kata yang amat keras dan tajam sekali, yang diucapkan oleh Seorang yang

konon katanya panjang sabar dan berlimpah kasih setiaNYA ? Seolah-olah Laodekia ini tidak

mempunyai kebenaran sama sekali.

Karena itu ada baiknya kita merenung sejenak, memberi kesempatan kepada ROH KUDUS untuk menerangkan segala sesuatunya. Kita umat kebenaran bukan ? Karena itu kita harus pula menunjukkan sikap-sikap hidup yang benar. Dan sikap hidup yang benar itu antara lain nya adalah keberanian menghadapi kritikan, keberanian untuk mengakui kesalahan, kebera nian untuk melakukan perubahan dan keberanian memaafkan kesalahan orang.

Sebaliknya, sekalipun anda sudah berada di jalan kebenaran, namun jika sikap anda keras

hati, tertutup, tidak mau mendengar pendapat yang berbeda, gusar jika dikritik, selalu merasa

benar sendiri dan ingin menang sendiri, maka dengan sangat mudah orang membaca kele mahan anda.

Saya perlu mengingatkan anda yang berkedudukan apa saja, yang bergengsi, bergelar macam

macam, yang suka merasa diri lebih tinggi dari orang lain, yang suka meremehkan dan meng hina orang, ingatlah bahwa TUHAN YESUS, yang anda gembar-gemborkan itu hanyalah seo

rang tukang kayu. Sedangkan ajaran Kristen yang anda kumandangkan itu hanyalah ajaran-ajaran 12 nelayan sederhana. Itulah sebabnya TUHAN YESUS dan para rasul nelayan itu le

bih bersahabat dengan orang-orang kecil, daripada terhadap orang-orang yang merasa diri bangsawan.

Dan tahukah anda bahwa YESUS selalu mengambil sikap yang bermusuhan terhadap anda, katanya: "Celakalah !" Adapun jika anda ingin bergabung denganNYA, syarat yang ditetap kanNYA adalah "Juallah segala milikmu dan berikanlah itu kepada orang-orang mis kin." Bersungut-sungutkah ?!

Jadi, ketahuilah satu hal, bahwa posisi anda berada di level yang berbahaya. Alarm sudah ber

bunyi meraung-raung! > Lebih mudah seekor onta masuk ke lobang jarum, daripada seorang

kaya masuk ke sorga!

 

 

III. LAODEKIA.

Dari nubuatan kitab Daniel dan Wahyu, yang diungkapkan William Miller, dan penerimaan kembali Hari Sabat oleh Ny. White, kita menjadi mengenali jati diri kita sebagai Gereja Laode

kia, sebagaimana  yang ditunjukkan oleh nubuatan-nubuatan itu. Ada 3 ciri yang disebutkan di sana sebagai tanda-tanda gereja kebenaran ALLAH, yaitu;

  1. Memelihara Hukum ALLAH [Ini ditandai dengan Hari Sabat].
  2. Beriman kepada YESUS.
  3. Memiliki nubuatan Daniel-Wahyu.

Maka oleh ke-3 hal ini kita dikiaskan oleh TUHAN sebagai UMAT SISA, yaitu suatu umat yang memiliki mata rantai dengan gereja yang mula-mula. Suatu umat yang berbeda dari yang lainnya. Dan kalau ditinjau dari nubuatan waktu kelahirannya, kita dikiaskan sebagai JEMAAT LAODEKIA, yaitu jemaat yang hadir di zaman yang ke-7 dari ke-7 jemaat yang dia kui oleh TUHAN YESUS, sebagai jemaatNYA.

Dari isi surat yang dituliskan kepada Jemaat Laodekia, kita justru mendapatkan beberapa tambahan yang menjadi ciri khas gereja ini, yaitu:

> SUAM-SUAM KUKU              : Sehingga kalau tidak suam-suam kuku bukanlah Laodekia.

> MERASA KAYA                      : Ini adalah suatu bentuk dari rasa kesombongan diri.

                                                        Ini bukan tentang kesombongan pribadi, tetapi sikap kesom

                                                        bongan yang diprogramkan/diagendakan secara resmi oleh

                                                        organisasi gereja. Misalnya kalau gereja membangun ge

                                                        dung, kalau gereja menyewa tempat untuk suatu acara atau

                                                        pun tentang penampilan pendeta maupun jemaatnya.

                                                        Berbicara masalah orang sombong memang benar ada ba

                                                        nyak. Bukan cuma Laodekia. 'Kan itu lumrah sebagai kele

                                                        mahan manusia ?Dalam kasus yang lain itu bisa diterima,

                                                        bahwa manusia memang tidak ada yang sempurna. Tetapi

                                                        terhadap pendeta-pendeta yang memang sudah mencita-cita

                                                        kan kedudukan/jabatan/titel itu, mereka tidak boleh berca

                                                        cat cela. Mereka harus bisa sempurna, karena sebagai pim

                                                        pinan dia itu teladan jemaat.

                                                        Berbeda dengan nabi-nabi Alkitab, yang kenabiannya berda

                                                        sarkan pengutusan ALLAH, bukan berdasarkan pada peng

                                                        angkatan diri sendiri menjadi tokoh agama.

Tapi malangnya ternyata itu semua bukan hanya sekedar tanda-tanda Laodekia, melainkan juga berarti 'kecaman' tajam dari TUHAN YESUS. Bahkan kecaman-kecaman itu kalau diba

ca selengkapnya akan memberikan kesan Laodekia menyimpan kesalahan total dan fatal!

> SUAM-SUAM KUKU                 : Disebut dingin [tidak beragama] tidak, disebut panas [bera

                                                           gama] juga tidak masuk.

                                                           Disebut tidak beragama nyatanya itu lembaga agama, tapi

                                                           kalau disebut lembaga keagamaan koq seperti itu ?

> DI MULUT YESUS                    : Menyatakan agama ini sudah benar, sudah bisa diterima

                                                            oleh TUHAN YESUS.

> DIMUNTAHKAN                        : Rupanya TUHAN YESUS merasakan adanya racun di da

                                                            lam agama ini, sehingga hendak dimuntahkan.

                                                            Dan jika ancaman ini benar-benar dilakukan TUHAN,

                                                            maka betapa malangnya nasib Laodekia. Nasibnya disa

                                                            makan dengan orang-orang yang tidak mengenal kebe

                                                            naran.

> MERASA KAYA                          : Artinya belum tentu kaya.

> MELARAT                                   : Sudah tidak mempunyai apa-apa, untuk hidup sehari-ha

                                                            ripun susah. Menyatakan sulitnya unjukan ritual-ritual

                                                            nya diterima ALLAH.

> MALANG                                     : Sudah jatuh tertimpa tangga. Sial!

                                                            Atau minimalnya seperti orang yang hendak pergi ke pes

                                                            ta, tapi di tengah jalan mengalami celaka.

> MISKIN                                       : Orang yang tidak mempunyai apa-apa, tapi yang tidak

                                                            sampai kesulitan untuk makan sehari-hari. Ini artinya

                                                            selalu impas. Antara penerimaan dengan pengeluaran

                                                            nya sama, sehingga tidak ada tabungannya. Tidak ada

                                                            yang nyantol di hati ALLAH.

> BUTA                                           : Tidak bisa membedakan antara yang terang dengan yang

                                                           gelap, antara yang salah dengan yang benar.

> TELANJANG                             : Memalukan! Merasa benar tapi salah total.

> EMASNYA YESUS                    : Laodekia disuruh membeli emasnya YESUS. Artinya disu

                                                           ruh meningkatkan kwalitas agamanya. Harus lebih BE

                                                           NAR dari keagamaan Ahli Taurat, Orang Farisi dan

                                                           orang Saduki.

> PAKAIAN PUTIH                      : Laodekia disuruh menjaga kemurnian dan kesucian HA

                                                           TINYA.

> MINYAK PELUMAS                 : Laodekia jangan bekerja sendiri, tetapi memerlukan peng

                                                           urapan ROH KUDUS.

Semua teguran ini ditujukan untuk gereja Laodekia, bukan untuk yang lainnya. Adapun Lao

dekia itu adalah gereja yang mempunyai 3 ciri dasar: Memelihara Hari Sabat, iman pada YE SUS dan memiliki nubuatan Daniel-Wahyu.

Karena itu untuk ke-3 ciri tersebut sudah tidak perlu kita otak-atik lagi.Semuanya sudah be nar dan sudah bisa diterima dengan baik oleh semua jemaat Laodekia. Disamping itu ke-3 ci

ri tersebut adalah ajaran Alkitab, bukan ajaran manusia atau ciptaan Laodekia sendiri. Se-

dangkan yang menjadi permasalahan sehingga TUHAN YESUS mengecam Laodekia adalah yang sehubungan dengan ajaran-ajaran buatan Laodekia sendiri [Perintah Manusia], yang

bertentangan dengan konsep Alkitab. Inilah yang akan kita pelajari bersama.

Adapun berbicara tentang Laodekia, itu menunjuk kepada pimpinan-pimpinan organisasi. Bu kan ke pendetanya secara langsung. Sebab pimpinan-pimpinan organisasi itulah yang meme gang otoritas atas peraturan-peraturan gereja, termasuk mengendalikan pendeta-pendetanya.

Sehingga kemandirian gereja tidak lagi di tangan pendeta, yang konon adalah gembalanya je maat, tetapi dikendalikan dengan konsep profesional. Dan hal ini benar-benar telah merusak kan pengertian gereja secara fundamental.                 

Selanjutnya, melalui kecaman-kecaman TUHAN YESUS yang ditujukan ke organisasi itu, mengartikan bahwa gereja bukanlah tempat yang bisa menyelamatkan. Gereja tidak bisa me

nyelamatkan kita, termasuk dengan segala peraturan yang dibuatnya. Juruselamat kita masih tetap di tangan TUHAN YESUS. Ini mengartikan pula bahwa keselamatan tidak terjadi seca ra rombongan, tetapi secara perseorangan. Karena itu jangan sampai kita menjadikan gereja sebagai tujuan akhir, melainkan hanya sebagai kapal tumpangan yang mengantarkan kita ke

tujuan iman kita, Sorga.

Mungkin semua orang telah mengerti tentang hal ini. Namun kenyataannya secara tanpa di sadari masih banyak orang yang terjebak untuk menjadikan gereja seakan-akan sebagai tuju an akhir. Hal mana bisa kita cermati dari sikap-sikap antusias jemaat apabila gereja mengada

kan suatu acara/kegiatan. Seakan-akan kalau gereja yang menyelenggarakan acara, itu sama

dengan TUHAN YESUS yang menyelenggarakannya. Setiap pendeta berucap, itu adalah fir man TUHAN. Jika kita ditunjuk untuk suatu jabatan, seakan TUHAN yang menunjuk kita.

Nah, inilah yang akan kita pelajari!    

Kalau kita pelajari nubuatan tentang Laodekia, tidak ada petunjuk bahwa Laodekia akan ber

ubah. Ini artinya bahwa Laodekia akan selamanya tetap seperti itu, sampai waktu kedatangan

KRISTUS yang keduakalinya. Dan ini juga mengartikan bahwa di dalam Laodekia akan ter dapat 2 golongan besar, yaitu yang diistilahkan TUHAN YESUS sebagai gandum dan ilalang. Atau dalam ilustrasi yang lainnya, ada seorang yang diangkat dan ada seorang yang ditinggal kan di ladang.

Bahwa di Laodekia akan berdiri orang-orang yang kaku, yang berhaluan keras, yang selalu berusaha melestarikan ajaran nenek-moyangnya. Hal mana bisa kita pelajari dari Alkitab ten tang golongan Ahli Taurat, golongan Farisi dan golongan Saduki. Persis seperti itulah!

TAMBAHAN:

Untuk "Perjalanan Kebenaran", [II], halaman 3, di sana keterangan saya masih kurang fo kus; yaitu apa yang dimaksud dengan 'lebih menuruti firman.'

Mengingat bahwa pengungkapan kebenaran seluruhnya merupakan suatu proses yang se dang berjalan, maka kita harus selalu siap dengan pembaharuan dan tidak berkonsep adanya nabi terakhir.

{Umat Laodekia beranggapan bahwa Ny. Ellen G. White, adalah nabi/nabiah terakhir. Hal mana tidak Alkitabiah, karena Alkitab tidak pernah berbicara tentang 'nabi terakhir']

 

 

 

IV. ORGANISASI [GEREJA].

Apakah Organisasi Gereja ?

Organisasi gereja adalah kepala [lokomotip]nya gereja-gereja. Yaitu pimpinan induk dari ge

reja-gereja cabangnya. Organisasilah yang me-manage gereja keseluruhannya, agar terjadi keseragaman di semua cabangnya. Merekalah yang mengatur para pendeta, yaitu baik penga

daannya, pengangkatannya maupun pemberhentiannya.

Adapun mereka-mereka yang duduk dikepengurusan organisasi, sekalipun mereka memiliki atau dari latar belakang rohani [pendeta], namun jabatan di organisasi menuntut mereka be kerja dengan konsep profesional dan umum [ilmiah/sekuler]. Jadi tidak lagi mengenakan asas-asas kerohanian. Istilahnya mereka itu 'mantan' pendeta. Inipun lucu; mantan pendeta seharusnya 'kan meningkat menjadi malaikat, tapi kali ini harus merosot menjadi orang umum.

Nah, apa bukti bahwa mereka itu bekerja dengan konsep umum [profesional] ?

Apa yang akan mereka perbuat jika seandainya ada pendetanya yang melanggar peraturan organisasi ? Memberikan pengampunan ataukah memberikan tindakan disiplin ?!

 

Apa tujuan pengorganisasian gereja ? Antara lainnya:

> Untuk membuat pedoman ajaran [doktrin gereja].

> Untuk memelihara/melestarikan ajaran yang sudah dibakukan.

> Untuk mendirikan sekolahan pendeta.

> Untuk mengakomodasi kebutuhan jumlah pendeta dan penempatannya.

> Untuk melebarkan sayap.

> Untuk mengayomi kehidupan para pendetanya.

> Untuk mengayomi seluruh jemaatnya dari hadapan hukum keagamaan.

> Untuk mengatur anggaran keuangan.

> Untuk mengeluarkan suatu fatwah.

> Untuk menetapkan aturan-aturan ibadah [liturki].

> Dll.

KARENA ITU:

1. Tidak ada satupun organisasi [apapun denominasinya], yang bisa menerima Alkitab secara

    seratus persen. Ini tidak mungkin dan tidak akan pernah! Sebab konsep kerja organisasi di

    dasarkan pada rumusan-rumusan yang baku [tetap] dan berjalan secara satu arah saja. Se

    mentara itu sebagaimana yang kita tahu bahwa konsep kerja ALLAH itu MERDEKA, tidak

    terkungkung oleh HUKUMNYA sendiri. ALLAH itu cenderung KONTROVERSIAL. Apa

    yang kemarin dinyatakanNYA haram, hari ini bisa dinyatakanNYA halal. Siapakah yang

   akan mencegahNYA agar DIA tidak seperti itu ?

   Kontroversial ALLAH inilah yang tidak mungkin bisa diikuti oleh organisasi. Karenanya

   oganisasi dihadapkan pada pilihan atas ayat-ayat Alkitab yang bunyinya [sepertinya] saling

   bertentangan. Harus dipilih mana ayat yang dijadikan pegangan organisasi, dan mana ayat

   yang terpaksa harus 'diharamkannya.' Tidak mungkin untuk menerima semuanya. Nanti

   nya bisa dianggap orang sebagai organisasi yang tidak mempunyai pedoman. Itu tidak profe

    sional !

2. Organisasi bukanlah gerejani [rohani].

    Artinya sulit untuk dikategorikan sebagai bersifat keagamaan/kerohanian. Jika kita menye

    butnya: Organisasi Gereja, itu adalah karena terpaksa. Karena kenyataannya tidak ada  ke

    jelasan dia itu berdirinya di sebelah mana: sebagai organisasi atau sebagai agama ?!Semes

    tinya kedua hal itu tidak bisa dicampurkan, karena sifat-sifatnya yang saling bertolakbela

    kang.

    Contohnya:

    - Jika ada pendeta yang melanggar aturan organisasi, pasti akan dipecat. Sementara kon

       sep Alkitab adalah mengampuni.

    - Organisasi pasti mempunyai program untuk meningkatkan kesejahteraan para pendeta

       nya. Padahal Alkitab berbicara yang sebaliknya.

3. Organisasi bukanlah konsep/rancangan allah.

     Dari kedua contoh di atas, kita sudah melihat pertentangannya yang bersifat mendasar se

     kali. Sementara Alkitab tidak memberi tempat bagi oganisasi untuk memainkan peranan

     keagamaan, malahan terus-menerus mengecamnya: "Celakalah!" Karena itu bagaimana

     mungkin organisasi itu menerima pengurapan ALLAH ?!

4. Organisasi adalah penumpang gelap gereja!

    Jika organisasi kita sepakati sebagai tidak berasal dari ALLAH dan tidak pernah meneri

    ma pengurapan ALLAH, sementara jemaat yang ia kuasai adalah jemaatnya ALLAH,maka

    itu pertanda ia adalah penumpang gelap gereja.

    Apa saja lingkup kerja oganisasi ?

    a. Karena gereja mempunyai doktrin khusus yang berbeda dari denominasi yang lainnya,

        maka oganisasi sudah pasti berkepentingan untuk mendirikan Sekolah Kependetaan

        [Theologia].

        Apakah dan macam apakah 'Theologia' itu ?

        Theologi bukanlah sekolah kependetaan ataupun sekolah keagamaan, sebagaimana

        yang kita pahami selama ini. Atau kita sebagai orang awam tidak terlalu ambil peduli

        dengan masalah istilah-istilah. Padahal ini sesuatu yang penting!

        Sekalipun sekolahan itu melahirkan sarjana-sarjana kependetaan/keagamaan, namun

        berdasarkan terjemahan telanjangnya, artinya adalah Sekolah/Ilmu Ketuhanan. Atau

        kalau dipanjangkan: Sekolah/ilmu tentang Ketuhanan > Luar biasa sekali bukan ?!

        Kita patut yakin bahwa pemakaian istilah tersebut sudah melalui pengkajian yang men

        dalam. Sebab mereka-mereka yang duduk di sana itu semuanya sudah orang-orang yang

        top semuanya. Jadi ini bukan sekedar sebuah bentuk kekhilafan, tetapi itu adalah me-

        mang merepresentasikan buah pikiran mereka. Bahwa TUHAN itu suatu objek dari ke

        ilmuan mereka.

        Alkitab/ALLAH bagi mereka adalah sesuatu yang harus mereka selidiki dengan akal

        pikiran mereka. Mereka konsepkan/rumuskan itu. Mereka kaji dan diskusikan ayat-

        ayatnya untuk disesuaikan dengan nalar mereka. Sehingga Alkitab urung menjadi pe

        ngajar mereka, tetapi menjadi objek ilmiah mereka.

        [Akan lebih kelihatan jika anda merenungkannya secara mendalam tentang hal ini, da

        ripada dari kata-kata saya ini].

        Mereka merasa diri berada di atas ALLAH, sehingga ALLAH itu bukannya mereka teri

        ma secara iman, melainkan DIA harus disaring/difilter oleh orang-orang yang memposi

        sikan dirinya sebagai orang cendekia. Mereka-mereka inilah yang seolah berkuasa terha

        dap Firman TUHAN.

        Selanjutnya, disepanjang perjalanan Alkitab, tidak penah ada sekolahan nabi-nabi. Yai

        tu suatu lembaga formal yang mencetak nabi-nabi. Tidak ada! Tidak mungkin laku dan

        tidak mungkin ada peminatnya. System perekrutan nabi-nabi adalah berdasarkan pengu

        tusan ALLAH, bukan berdasarkan cita-cita orang. Coba pikirkan; siapakah orangnya

        yang mau menjadi nabi ALLAH ? Kalau menjadi pendeta, semua orang pasti mau. Dan

        kalaupun sekolahan tidak memasang spanduk penerimaan mahasiswa kependetaan,

        orang-orangpun sudah ngantri ingin jadi pendeta. Lebih-lebih di Indonesia yang tingkat

        penganggurannya tinggi.

        Tapi menjadi nabi ALLAH ? Wouh, hanya orang gila yang mau! ALLAH saja sampai-

        sampai harus memaksa orang agar mau diutusNYA.

        Bagaimana bunyi firman TUHAN mengenai sekolahan ?

        - Matius 23:8; "TETAPI KAMU, janganlah kamu disebut Rabi; karena hanya Satu Ra

                                 bimu."

       - 1Yohanes 2:27; "Sebab di dalam diri kamu TETAP ADA PENGURAPAN yang telah ka

                                    mu terima daripadaNYA. Karena itu TIDAK PERLU kamu diajar oleh

                                    orang lain."

                                    Ya, ALLAH sudah menyediakan Tenaga Pengajar, yaitu ROH KUDUS,

                                     jadi mengapa kita harus diajar oleh manusia ?!

       TUHAN memang menyuruh kita mengajar, yaitu mengajari orang agar mengenal

       ALLAH dan mengenali hukum-hukumNYA.. Tapi Pengajar itu adalah seorang yang me

       nerima pengurapan ROH KUDUS, bukan seorang yang menerima pengurapan manusia.

       Ya! Mana mungkin hal KEALLAHAN itu diilmiahkan.

       Untuk lebih jelasnya saya akan uraikan pengertian antara ilmu manusia dengan ilmu

       ALLAH.

Ø      TENTANG ALLAH;

ALLAH itu ROH. ROH itu BEBAS – LUAS – TIDAK DIBATASI oleh ruang dan waktu. Itulah sifat ALLAH.

Arti luas dan tidak terbatas itu adalah semua hal bisa menjadi sama, bisa menjadi satu,

bisa menjadi benar. Antara utara dengan selatan bisa menjadi sama, antara laki-laki

dan perempuan bisa menjadi satu, dan apa yang salah bisa mejadi benar.

Ini semua harus dipahami dengan hikmat, tidak bisa dengan akal pikiran.

Ø      TENTANG HIKMAT;

Hikmat adalah alam berpikir yang diluar kemampuan akal pikiran kita, yang penguasa

annya atas dasar pemberian ALLAH, bukan atas pencarian/usaha kita dan bukan pula atas kepandaian kita. Karena itu hikmat sangat mungkin untuk dimiliki oleh semua o

rang tanpa memandang derajatnya, intelektualnya maupun pengalamannya.

Hikmat masuk dalam kategori pengertian, yaitu sesuatu yang hanya bisa dimengerti,

yang sulit untuk diterangkan ke dalam kata-kata bahasa manusia.

Contohnya;

Rasa gula itu manis. Tapi yang namanya manis itu yang bagaimana ? Tidak ada baha

sa yang bisa menerangkannya, tapi semua orang tidak kesulitan untuk mengertinya.

Ø      ILHAM

Ilham adalah cetusan hikmat. Yaitu suatu ide/gagasan yang datangnya dari ALLAH.

 

Ø      TENTANG MANUSIA;

Manusia adalah makhluk yang serba terbatas. Minimalnya dibatasi oleh ruang dan waktu. Artinya, seseorang tidak bisa berada didua tempat dalam waktu yang sama. Ji

ka ia berada di sini, ia tidak mungkin berada di sana sekarang ini.

Ø      TENTANG ILMU;

Manusia melakukan segala kegiatannya berdasarkan pada pengendalian otaknya. Dan

otak ini kemampuannya serba terbatas; bekerja menurut apa yang pernah dialaminya

[berdasarkan pengalaman].

Berbeda dengan hikmat yang tanpa memerlukan pengalaman. Nah kemampuan otak itulah yang dinamakan sebagai ilmu [pengetahuan – yaitu sebatas yang ia tahu].

Karena ilmu adalah sesuatu yang nyata dan memiliki keterbatasan, maka ilmu bisa di tandai dengan angka-angka sebagai grafisnya. Seperti angka-angka di dalam raport/

analisa IQ. Itulah sebabnya tidak semua orang bisa bersekolah pendeta atau memasuki kuliahan umum. Sebab kalau nilainya tidak mencukupi mereka akan kesulitan berinter aksi terhadap pelajaran yang diberikan.

Ø      TENTANG IDE/GAGASAN;

Ini adalah suatu cetusan dari berbagai hal yang penah ia ketahui atau alami. Merupa kan perpaduan dari berbagai unsur disiplin ilmu. Karena itu suatu ide tidak akan per nah ada jika tidak ada bibit-bibit idenya. Berbeda dengan ilham yang dari TUHAN, se

seorang bisa menerimanya tanpa perlu melakukan usaha apapun.

    Itulah sebabnya, Petrus, seorang nelayan, dia bisa menjadi rasul TUHAN, tetapi dia tidak

    mungkin bisa menjadi/sekolah pendeta. Karena dia tidak mempuyai ijasah [angka]. Namun

    demikian kita bisa melihat secara nyata perbedaan ketinggiannya. Bahwa ternyata Petrus

    bisa mempunyai pendeta, sedangkan pendeta tidak pernah bisa mempunyai/menguasai Pe

    trus. Inilah keunggulannya hikmat yang dari TUHAN.

 

b. PENDETA.

    Pendeta adalah produk suatu lembaga pendidikan yang didirikan oleh organisasi gereja.

    Adapun ALLAH, disepanjang perjalanan sejarah keagamaan belum pernah mendirikan se

     buah lembaga pendidikanpun. Karena itu ALLAH tidak pernah mempunyai pendeta, atau

     dengan kata lain pendeta bukanlah milik ALLAH, tidak berasal dari ALLAH serta tidak

     menerima pengurapan dari ALLAH. Tetapi milik suatu denominasi yang mendirikannya.

    Jadi, siapakah sebenarnya pendeta itu ?

    Dia adalah seorang anak muda, berusia sekitar 18 tahun, yang baru saja lulus dari SMU,

     yang mempunyai latar-belakang agama Kristen, yang orangtuanya mempunyai biaya yang

    cukup untuk menguliahkan anaknya, dan anak muda itu sendiri mempunyai bayangan

    yang indah tentang kependetaan.

    Maka mendaftarlah dia ke suatu sekolahan kependetaan, dan karena memenuhi persyarat

    an administrasinya, diapun diterima sebagai mahasiswa di sana. Dia menerima pengajaran

    dari dosennya, dia hafalkan, lalu suatu ketika itu diujikan. Jika mahasiswa itu nilai ujian

    nya memenuhi syarat kelulusan sebagaimana yang ditetapkan sekolahan itu, maka segera

    lah ia diwisudakan sebagai Pendeta. Lalu, mulailah ia mengajar jemaatnya. Apa kata YE

    SUS ?

    "AKU berkata kepadamu: Sesungguhnya siapa yang masuk ke dalam KANDANG DOMBA

    dengan tidak melalui PINTU, tetapi dengan memanjat tembok, ia adalah seorang pencuri

    dan seorang perampok." – Yohanes 10:1.

 

c. MENUTUP PINTU BAGI ROH KUDUS.

    Bila kita pergi ke gereja, maka sebenarnya kita sedang menonton acaranya pendeta. Sebab

    hampir bisa dikatakan kita yang awam ini tidak mungkin untuk menyampaikan suatu pen

    dapat/buah pikiran. Baik pikiran yang masih di dalam garis-garis doktrin, lebih-lebih pikir

    an yang keluar dari doktrin. Bisa-bisa kita pasti akan dipecat dan dicap sebagai bidat/penye

    sat.

    Di dalam acara kebaktian itu semuanya sudah diatur sedemikian rupa dan sudah direnca

    nakan. Itulah yang dinamakan Liturki Kebaktian. Sehingga tidak mungkin ada sesuatu aca

    ra yang nyelonong begitu saja tanpa diketahui dari permulaannya. Sedangkan yang disebut

    sebagai inti ibadah adalah khotbah.

    Apakah khotbah ?

    Khotbah adalah pembicaraan yang didominasi oleh satu orang, sementara jemaat harus

    berlaku sebagai pendengar setia. Tidak ada yang boleh bertanya, mencampurinya ataupun

    mengomentarinya. Tetapi semua harus bersedia menerimanya baik suka maupun tidak su

    ka. Baik itu benar ataupun salah, pokoknya "Amin." Tidak ada pilihan yang lain. Seperti

    kalau kita sedang ke pesta, kita harus menerima apa yang dihidangkan oleh tuan rumah

    nya. Tidak seperti kalau kita ke warung, yang kita bisa memilih menu menurut selera kita.

    Dan memang forum khotbahlah yang sengaja dipasang dalam kegiatan peribadatan, agar

    tidak menimbulkan banyak polemik, seperti forum diskusi.

    Dalam tata cara ibadah yang diinformasikan oleh Alkitab, tidak didapati yang sehal dengan

    khotbah. Yang ada adalah Alkitab hanya dibaca saja, tanpa dicampuri dengan komentar ki

    ta. Dan semua orang diberi kesempatan yang sama untuk menyampaikan buah pikirannya

    dalam konteks untuk saling menguatkan. Sementara  untuk firman TUHAN dibiarkan ter

    buka agar masing-masing orang mengintrepretasikannya sendiri-sendiri menurut kesang

    gupannya.

    Atau lebih jelasnya begini:

    Sebagaimana yang telah saya jelaskan di depan, bahwa hal Keallahan itu harus dimengerti

    dengan konsep hikmat, bukan dengan akal pikiran, maka untuk menangkap firman TU

    HAN itu tidak bisa dipaksakan secara sama rata antara orang yang satu dengan orang yg

    lainnya. Suatu firman yang dibacakan akan diterjemahkan oleh ROH KUDUS secara ber

    beda-beda menurut kebijaksanaanNYA. Itulah sebabnya dikatakan: Kita hanya menanam

    ALLAH yang menumbuhkan!

    Jadi, biarlah firman itu diterima secara berbeda-beda. Tidak boleh kita arahkan menurut

    selera kita saja. Diilustrasikan oleh TUHAN YESUS; ada tanah yang berbatu-batu, ada ta

    nah yang di pinggiran jalan, ada yang tumbuhnya di antara ilalang, dan ada pula yang

    tumbuh di tanah yang subur.

    Berbeda dengan yang kita terima selama ini; khotbah pendeta hanya dibuat satu arah de

    ngan sudut pandangnya sendiri. Sementara jemaat telah tertanam anggapan bahwa apa

    yang diomongkan oleh pendeta mesti benarnya, karena dia adalah orang yang dididik khu

    sus dan diurapi TUHAN.  Akibatnya pengertian-pengertian jemaat yang berbeda-beda itu

    menjadi mati tertimbun oleh apa yang dikatakan oleh pendeta itu.

    Sementara itu khotbah pendeta sendiri juga tidak bisa sembarangan saja. Dia harus mem-

    perhatikan rambu-rambu doktrin gereja yang telah digariskan oleh organisasinya. Maka

    matilah ROH KUDUS ! DIA tidak bisa berkarya. Padahal ROH KUDUS menerima mandat

    dari ALLAH untuk menuntun kita pada kebenaran seluruhnya.

    Kalau kita pelajari Alkitab, di sana tidak memuat tentang peraturan tata cara peribadatan.

    Harus begini atau harus begitu, itu tidak ada. Yang ada hanyalah cerita tentang apa yang 

    dilakukan oleh TUHAN YESUS dan para rasul ketika mereka berada di rumah ibadat. Ka

    rena itu, apa yang mereka lakukan bukanlah merupakan suatu petunjuk standart yang ha

    rus kita ikuti.

    Dan kita perlu tahu, bahwa sebelum TUHAN YESUS dilahirkan, rumah-rumah ibadat itu

     sudah didirikan oleh kalangan Sanhedrin [Ahli Taurat, Orang Farisi, Orang Saduki]. San

     hedrin inilah yang melahirkan tradisi liturki ibadah, harus begini atau harus begitu. Ada

     pun kedatangan TUHAN YESUS maupun para rasul ke rumah-rumah ibadat itu adalah

     dalam rangka memasyarakatkan ajaran Kekristenan Perjanjian Baru.Itulah misi utama

     mereka. Mengajarkan ajaran-ajaran Kristen, bukan mengenai tata ibadahnya.

     Mengapa Alkitab tidak mengajari tata ibadahnya ?

     Ya. Supaya peribadatan kita itu hidup, tidak kaku mati karena peribadatan yang formalis.

     ALLAH hanya menyuruh kita beribadat, tapi mengenai bagaimana caranya, itu diserah

     kan kepada PENGERTIAN masing-masing orang.

     Sama seperti kita sebagai anak diajari untuk berbakti kepada orangtua kita. Tapi apakah

     kita juga diajari tentang tata caranya ? Apakah kita harus sungkem sebagai tanda meng

     hormati orangtua ? Apakah sungkem itu satu-satunya tanda penghormatan ? Rasanya ti

     dak ! Terkadang seorang anak yang 'blusak-blusuk' [keluar-masuk] rumah tanpa permisi,

     tokh orangtua tidak menganggap anak itu kurang ajar. Terkadang seorang anak kalau du

     duk kakinya dinaikkan ke atas meja, orangtuapun tidak menganggap itu kurangajar. Seba

     liknya, tidak sedikit anak yang memelihara adat sungkem [cium tangan], tapi oleh tabiat

     nakalnya, orangtua menyebutnya: Anak durhaka!

     Nah, apa hakekatnya di sini ? Tidak lain adalah komunikatif [hubungan bathin], bukan

     mengenai hal-hal yang lahiriahnya. Itu jauh lebih penting daripada segala macam adat isti

     adat kesopan-santunan. Kita menuju peribadatan sejati, yaitu di dalam ROH dan kebenar

     an !

     Maksudnya ?

     Kita beribadah kepada ALLAH itu tidak harus melalui sikap: berdiri-duduk-berdiri-duduk.

     Kita beribadah kepada ALLAH itu tidak harus melalui: menyanyi-berdoa-menyanyi-berdo

     a. Kita beribadah kepada ALLAH itu tidak harus melalui buku nyanyian nomor sekian,  no

     mor sekian. Tidak harus diiringi piano yang mahal-mahal dan tidak harus di gedung gere

     ja yang megah. Intinya: Kita beribadah kepada ALLAH itu bukan dengan action/aksi/tang

     an, tapi dengan hati dan kebenaran.

     Di hadapan ALLAH itu semua orang berada dalam derajat yang sama. Tidak ada yang sa

     tu mengungguli yang lainnya. Lebih-lebih dalam hal Firman TUHAN. TUHAN tidak me

     nempatkan FirmanNYA di ruang akal-pikiran manusia [keilmuan]. Justru seringkali TU

     HAN tanpa permisi kepada tokoh-tokoh agama, langsung mencomot orang-orang biasa

     yang tidak masuk hitungan.

     Contohnya:

Ø      Ketika kelahiran TUHAN YESUS, yang diberitahu bukannya para Sanhedrin, tapi para

      gembala.

Ø      Ketika memakai sarana rahim wanita, yang dipakai rahimnya Maria, seorang yang se derhana, bukan gadis-gadis dari kalangan keluarga Sanhedrin.

Ø      Ketika memilih 12 orang murid, yang dipilih bukan dari kalangan Sanhedrin. Padahal

ini masalah keagamaan, tapi yang dipilih justru orang yang masih sangat awam, yaitu

para nelayan.

Ø      Justru para murid dipesan agar berhati-hati terhadap ajaran Sanhedrin. Dan terhadap

      orangnya, TUHAN YESUS selalu mengambil sikap bermusuhan: "Celakalah !"

Adapun tentang masalah khotbah, di Alkitab memuat tentang Kitab yang ditulis oleh raja Salomo, yaitu Kitab Pengkhotbah. Lalu tentang khotbah YESUS di atas bukit, dan tentang khotbah Petrus di Kitab Kisah Para Rasul.

Tentang raja Salomo, Alkitab menyebutkan bahwa dia adalah raja yang penuh hikmat. Ka rena itu layaklah kalau dia menyampaikan nasehat-nasehatnya kepada kita. Dan tentang TUHAN YESUS, DIA 'kan Nabi Perjanjian Baru, yang kita ikuti ?! Sedangkan tentang khotbahnya Petrus, itu adalah bentuk kesaksiannya sebagai seorang murid YESUS. Dia adalah saksi hidup.

Dalam hal ini saya tidak berarti anti terhadap bentuk khotbah, tidak menolak bentuk khot bah, tidak mengatakan khotbah itu benar atau salahnya.Saya hanya ingin agar gereja tidak  menutup diri bagi ROH KUDUS. Agar bukan hanya pendeta saja yang bisa berbicara di fo rum jemaat. Agar bukan hanya jemaat yang lama saja yang dianggap pinter. Tapi bukalah kesempatan yang sama terhadap orang-orang yang baru. Karena siapa tahu orang itu dipa kai oleh ALLAH ?

Sekarang mari kita bayangkan, seandainya kita hidup di zaman YESUS:

> Apa kira-kira tanggapan gereja/pendeta, jika suatu ketika ada seorang gadis yang menga

   ku dirinya hamil dari ROH KUDUS, seperti Maria, Ibu YESUS ?

> Apa kira-kira tanggapan gereja/pendeta, jika suatu ketika ada seorang pemuda, yang dike

   nal sebagai putranya pak Yusuf, tukang kayu, tiba-tiba dia mengaku sebagai ANAK    

   ALLAH ?

> Apa kira-kira tanggapan gereja/pendeta, jika suatu ketika Amrozi [pengebom Bali] tiba-

   tiba menyatakan dirinya seorang guru agama Kristen ? Seperti Saulus yang menjadi ra

   sul Paulus ?

> Apa kira-kira tanggapan gereja/pendeta, jika suatu ketika ada seorang ibu rumah tangga

   yang mengaku menerima penglihatan dan Firman ALLAH, seperti Ny. Ellen G. White ?

> Bagaimana dengan seorang gembala domba yang menjadi Nabi Musa ?

 

Apakah ada yang mustahil bagi ALLAH ? Apakah masih merasa aneh jika ada orang bia

sa yang tiba-tiba dia dipakai ALLAH ? Apakah orang tidak boleh berubah ? Apakah kalau

tadinya orang biasa tidak boleh dia menjadi pejabat ? Apakah kalau tadinya penjahat tidak boleh berubah menjadi pendeta ?

Nah, sekarang apa yang diinformasikan Alkitab tentang tata cara ibadah di zaman para ra sul ?

> Kisah Para Rasul 13:15-16; "Setelah selesai pembacaan dari Hukum Taurat dan Kitab nabi-nabi, pejabat-pejabat rumah ibadat menyuruh bertanya kepada mereka [yang dimak sud adalah rombongan Paulus]: Saudara-saudara, jikalau saudara-saudara ada Pesan un tuk membangun dan menghibur umat ini, SILAHKANLAH ! Maka bangkitlah Paulus."

- Dibacanya Kitab Perjanjian Lama karena pada waktu itu masih belum ada Kitab Perjanji

  an Baru. Tapi intinya adalah membaca Alkitab.

- Di gereja itu, Paulus dan rombongannya hanya mampir sebagai orang yang sedang da

  lam perjalanan. Hanya sebagai tamu gereja, tapi mereka boleh berbicara di hadapan jema

  at. Sedangkan kalau di gereja kita, tamu gereja yang boleh berbicara hanyalah pejabat-pe

  jabat tinggi organisasi. Bahkan itupun masih ada beberapa orang yang dikenai 'pencekal

  an' karena dianggap dari golongan 'barisan sakit hati.' Gereja koq dijadikan ajang sakit-

      menyakiti ?!

    - Kisah Para Rasul 15:21; "Sebab SEJAK ZAMAN DAHULU, Hukum Musa diberitakan di

      tiap-tiap kota, dan SAMPAI SEKARANG hukum itu dibacakan tiap-tiap hari Sabat di ru

      mah-rumah ibadat."

    - 1Korintus 14:26; "Bilamana kamu berkumpul, hendaklah TIAP-TIAP ORANG memper

       sembahkan SESUATU; YANG SEORANG mazmur, YANG LAIN pengajaran, atau pe

       nyataan ALLAH, atau karunia bahasa roh, atau karunia untuk menafsirkan bahasa roh,

       tapi semuanya itu harus dipergunakan untuk MEMBANGUN."

       Jadi, tidak semuanya harus menyanyi. Yang tidak berbakatpun harus menyanyi. Yang su

       aranya diafkir studio rekamanpun disuruh menyanyi. Apakah memuji TUHAN itu ekspre

       sinya hanya melalui nyanyian ? Saya justru sering menyaksikan orang yang sedang ber

       gembira itu bukannya ketawa, tapi menangis !

       Kalau orang tidak mempunyai karunia mengajar, ya jangan disuruh mengajar. Sebab ke

       nyataannya banyak tukang jual obat yang disuruh berkhotbah, padahal seharusnya ma

       suk ke lingkup 'bahasa roh.' Betapa sembrononya mereka mendefinisikan seorang penga

       jar itu seorang yang pandai bersilat kata! Kalau menurut konsep Alkitab, seorang penga

       jar itu tidak harus orang yang pandai berbicara saja, tapi orang yang pandai meneladan

       kannya juga.

       Lebih konyol lagi adalah berkhotbah itu merupakan mata pelajaran inti bagi mahasiswa

       kependetaan. Mereka diajarkan teori-teori dan trik-triknya berkhotbah yang menghipno

       tis jemaat. Dan istilah yang sangat popular adalah: KHOTBAH YANG SUKSES ! Coba

       renungkan baik-baik perkataan ini dengan hati nurani yang bersih. Di dalam agama ke

       benaran koq sampai bisa masuk konsep SUKSES ?! Konsep khotbah yang sukses ?! Kait

       kan itu dengan firman: "Bangsa ini memuliakan AKU dengan bibirnya, padahal hatinya

       jauh daripadaKU."

       Pelajari: Lukas 4:16-30.

       TUHAN YESUS, Seorang yang mereka benci, yang bukan tokoh di tempat ibadah itu, na

       mun diijinkan untuk mengisi acara; membaca Kitab Suci dan mengajar.

 

       Ya, sekali lagi perlu dijelaskan bahwa hikmat ALLAH tidak selalu harus diberikan mela

       lui pendeta. Tapi orang-orang biasapun bisa jadi dipakai ALLAH. Seperti Amos, seorang

       peternak lebah, bukan nabi, tapi dijadikan nabi ALLAH.

       Selanjutnya; Pendeta belumlah tentu benar pendapatnya, sedangkan umat belumlah ten

       tu tidak benarnya. Apa yang diintrepretasikan pendeta belumlah tentu sejalan dengan apa

       yang diintrepretasikan umat.

       Atau misalnya anda menyukai sate, janganlah semua orang dipaksa untuk menyukai sa

       te.

       Dan yang lebih gawat lagi adalah, sekarang ini kwalitas khotbah tidak lagi menjadi ba

       han pertimbangan. Apa materi khotbahnya itu tidak penting ! Yang penting adalahpenam

       pilan pendetanya keren, suaranya mantap, intonasinya baik dan yang lebih mendukung

       lagi adalah jika pendeta itu beken. Tidakkah ini celaka besar ?!

       Tentang hal ini TUHAN YESUS katakan: "Untuk apakah kamu pergi ke padang gurun ?

       Melihat buluh yang digoyangkan angin kian ke mari ? Atau untuk apakah kamu pergi ?

       Melihat orang yang berpakaian halus ? Orang yang berpakaian halus itu tempatnya di is

       tana raja." – Matius 11:7-8.

       Sebenarnya segawat apakah posisi keoganisasian gereja dan kependetaan itu di mata TU

       HAN ?

       Yakobus 3:1; "Saudara-saudaraku, JANGANLAH BANYAK ORANG DI ANTARA KA

       MU MAU MENJADI GURU; sebab kita tahu, bahwa sebagai guru kita akan dihakimi me

       nurut ukuran yang lebih berat."

       Di sinilah letak permasalahannya yang membuat TUHAN YESUS mengutuk keras para

       tokoh agama. Bahwa menjadi guru agama itu berbeda dengan menjadi guru matematika.

       Sebab kalau guru matematika, yang penting orang itu menguasai materinya. Keteladanan

       moral tidak terlalu mengikatnya. Berbeda dengan guru keagamaan. Bukan asal mendu

       duki jabatan itu saja, tetapi dia harus benar-benar mengerti tentang tanggung-jawabnya

       yang berat di hadapan ALLAH. Masakan kita bisa begitu sembrono ?

       Yang lebih penting lagi adalah bukan sekedar dia itu seorang yang baik, yang ramah,

       yang sopan-santun, yang suka menolong, yang penyabar, dll kebaikan. Bukan itu yang di

       tuntut TUHAN. Tetapi bagaimana ia mengajarkan ajaran ALLAH, apakah sesuai dengan

       kehendakNYA, ataukah menyimpang ? Sebab kalau masalah orang yang baik, kita tidak

       perlu repot-repot masuk ke agama Kristen. Di agama-agama yang lainpun banyak orang

       yang baik. Bahkan di atheispun banyak orang yang baik. Tapi bukan itu yang dituntut da

       lam Kekristenan, melainkan KEBENARAN ALLAH !

       Dalam konsep kerja KEBENARAN ALLAH, orang baik atau orang jahat sama sekali ti

       dak menjadi kriterianya. Tidak menjadi bahan pertimbangan ALLAH di dalam menyela

       matkan manusia. Yang menjadi pedoman ALLAH hanyalah iman, bukan perbuatan. Apa

       yang ada di dalam hati, bukan apa yang kelihatan secara lahiriah. Karena itu jangan ka

       get jika orang sejahat raja Manasye, yang suka membunuhi para nabi ALLAH, tapi yang

       di akhir hidupnya dia bertobat, dia bisa selamat!

       Kata TUHAN YESUS: "Ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi TELAH MENDUDUKI

       KURSI MUSA…………Tetapi kamu, JANGANLAH kamu disebut Rabi, karena HANYA

       SATU Rabimu dan KAMU SEMUA ADALAH SAUDARA. Dan JANGANLAH kamu me

       nyebut siapapun bapa di bumi ini, karena HANYA SATU BAPAmu, yaitu DIA yang di

       sorga. JANGANLAH PULA kamu disebut  PEMIMPIN, karena HANYA SATU Pemim

       pinmu, yaitu MESIAS." – Matius 23:1-36.

       Dan sebagai dasarannya; Matius 18:7b; "Memang penyesatan HARUS ADA, tetapi cela

       kalah orang yang mengadakannya."

       Yang saya maknai dari ayat tersebut adalah bahwa apa-apa yang dilarangkan dalam Alki

       tab, yaitu mengenai guru atau pemimpin itu akan tetap ada, sebagaimana penyesatan di

       katakan harus ada. Hanya saja yang diingatkan adalah janganlah itu Anda ! Biarlah ja

       batan-jabatan itu dijabat oleh orang-orang yang lain. Tetapi TUHAN YESUS menyayang

       kan diri Anda. Sebab ancaman hukumannya tidak main-main: "Tetapi AKU berkata kepa

       damu: Pada hari penghakiman, tanggungan SODOM AKAN LEBIH RINGAN daripada

       tanggunganmu." – Matius 11:24.

d. PERATURAN DAN AJARAN GEREJA LAODEKIA.

    Peraturan dan ajaran gereja Laodekia itu antara lainnya adalah: Tidak boleh merokok, ti

    dak boleh minum teh, kopi, tidak boleh makan makanan yang diharamkan Imamat, dian

     jurkan vegetarian, harus banyak berolahraga, harus banyak minum air putih, harus suka

     berjemur di sinar matahari, harus mempunyai waktu istirahat yang cukup,dan harus perca

     ya kepada ALLAH [walaupun sudah Kristen].

     Nah, sekarang saya akan buktikan bahwa suatu organisasi tidak mugkin menerima Alki

     tab secara seratus persen, melainkan ada ayat-ayat tertentu yang dijadikan pegangannya

     dan ada ayat-ayat yang terpaksa harus diamputasi. Sekalipun mereka tidak mau mengakui

     kenyataan ini dan mengklaim diri sebagai menerima Alkitab seluruhnya. Tapi sekarang co

     balah ayat-ayat di bawah ini anda sodorkan kepada gereja Laodekia, dan analisalah sang

     gahan-sanggahan mereka dengan hati nurani yang bersih:

Ø      Ini dari Kitab PERJANJIAN LAMA:

Yesaya 28:9-10:

"Kepada siapakah dia ini mau mengajarkan pengetahuannya dan kepada siapakah ia mau menjelaskan nubuat-nubuatnya ? Seolah-olah kepada anak yang baru disapih, dan yang baru cerai susu! Sebab HARUS INI HARUS ITU, MESTI BEGINI MESTI

BEGITU, TAMBAH INI TAMBAH ITU."

ALLAH mengejek orang-orang yang sok mengatur orang lain !

Ø      Bagaimana dari Kitab PERJANJIAN BARU ?

Kolose 2:20-23:

"Mengapakah kamu MENAKLUKKAN DIRIMU PADA RUPA-RUPA PERATURAN,

seolah-olah kamu masih hidup di dunia: JANGAN JAMAH INI, JANGAN KECAP I -TU, JANGAN SENTUH INI; semuanya itu hanya mengenai BARANG YANG BINASA oleh pemakaian dan hanya menurut PERINTAH-PERINTAH dan ATURAN-ATURAN MANUSIA. Peraturan-peraturan ini, walaupun NAMPAKNYA PENUH HIKMATdeng an IBADAH BUATAN SENDIRI, seperti merendahkan diri, menyiksa diri, TIDAK A -DA GUNANYA selain untuk memuaskan hidup duniawi."

Rasanya dari dua ayat stereo ini pertahanan Laodekia sudah terhuyung-huyung ! Ter nyata bukan hanya Perjanjian Lama saja yang menentangnya, Perjanjian Barupun ti dak kalah kerasnya!

Ø      Galatia 5:1;

"KRISTUS telah MEMERDEKAKAN KITA. Karena itu berdirilah teguh dan JANGAN MAU DIKENAKAN KUK PERHAMBAAN."

"Kuk perhambaan" artinya manusia yang satu diatur oleh manusia yang lainnya. Se bab kita semua adalah saudara !

          "Kamu lepas dari KRISTUS, jikalau kamu mengharapkan kebenaran oleh Hukum Tau

          rat, KAMU HIDUP DI LUAR KASIH KARUNIA." – Galatia 5:4.

Ø      1Timotius 4:1-3;

"Tetapi ROH dengan tegas mengatakan bahwa di waktu-waktu kemudian, ada orang yang akan murtad lalu mengikuti roh-roh penyesat dan ajaran setan-setan……Mereka

itu MELARANG ORANG KAWIN, MELARANG ORANG MAKAN MAKANAN YANG DICIPTAKAN ALLAH SUPAYA DENGAN PENGUCAPAN SYUKUR DIMAKAN O LEH ORANG YANG PERCAYA DAN TELAH MENGENAL KEBENARAN."

Nah, bagaimana kalau kalimat ini bunyinya dibalik ?

Berarti orang-orang yang melarang itu bukanlah orang yang beriman dan bukan orang kebenaran.

Ø      1Korintus 6:12;

"SEGALA SESUATU HALAL BAGIKU." – Rasul Paulus !

Setujukah anda jika saya terjemahkan bahwa rasul Paulus itu makan babi, minum teh,

minum kopi, merokok sehari 2 bungkus, menyukai pecel Lele serta Swike Purwodadi

[Kodok] ? Saya sering ketemu dia di warung kopi. Luar biasa bukan ayat ini ?!

Ø      Kisah Para Rasul 10:15;

"Apa yang dinyatakan HALAL  OLEH ALLAH TIDAK BOLEH ENGKAU NYATA KAN HARAM."

Ini adalah teguran ALLAH terhadap Petrus yang terjebak fanatisme. Diperintahkan ma kan babi, nggak mau! Petrus mengira ALLAHpun harus tunduk terhadap hukum yang dibuatNYA. Berbeda dengan Abraham, disuruh menyembelih Ishak, menurut. Hosea di

suruh menzinahi perempuan sundal, diapun O.K !

Ø      Matius 15:11; "Bukan yang masuk ke dalam mulut yang menajiskan orang, melainkan yang keluar dari mulut, itulah yang menajiskan orang." Mengapa begitu ?

"Makanan adalah untuk perut dan perut untuk makanan, tetapi kedua-duanya akan di

binasakan ALLAH." – 1Korintus 6:13.

Pada hari kebangkitan nanti yang dibangkitkan TUHAN adalah tubuh rohani kita [1Ko

rintus 15:44]. Sedangkan tubuh jasmani kita akan dibinasakan [ayat 50].

Ø      Roma 14:2b;

"tetapi ORANG YANG LEMAH IMANNYA hanya makan sayur-sayuran saja."

Luar biasa sekali rasul Paulus ini. Orang vegetarian bukannya dipuji, justru dikatakan

sebagai orang yang lemah imannya. Mungkinkah orang yang makan babi itu orang yang kuat imannya [karena ia mengucap syukur pada ALLAH ]?! –Demikianlah Fir man TUHAN.

Ø      1Korintus 8:8;

"Makanan tidak membawa kita lebih dekat kepada ALLAH." Apa sebab ?

"Sebab KERAJAAN ALLAH bukanlah soal makanan atau minuman." – Roma 14:17.

Ya. Kerajaan ALLAH itu bukan soal Fried Chicken atau Coca Cola, tapi kerajaan mo ralitas!

     Inilah ayat-ayat yang mungkin terpaksa harus diamputasi oleh Laodekia, karena tidak co

     cok dan bertentangan dengan konsep ajaran Laodekia. Tetapi rasanya mereka tidak akan

     begitu saja menyerah oleh ayat-ayat tersebut. Mereka masih mempunyai satu jurus simpan

     an, yaitu 1Korintus 6:19;

     "Atau tidak tahukah kamu, bahwa TUBUHMU ADALAH BAIT ROH KUDUS yang diam

     di dalam kamu ?"

     Ayat inilah yang sering dijadikan senjata oleh gereja-gereja untuk mengesahkan mereka

      mengeluarkan peraturan larangan-larangan itu Karena itu mari kita pelajari bersama-sa

      ma ayat ini. Ambillah dan bukalah Alkitab Anda!

      Di sana ada kata-kata intinya: "TUBUH" dan "ROH KUDUS YANG DIAM DI DALAM

      KAMU." Atau singkatnya adalah: ROH KUDUS itu tinggal di dalam TUBUH kita. Tahu

      kah anda, apakah yang dimaksud dengan "TUBUH" di sini ? Apa yang terbayang dalam

      benak anda ?

      Apakah itu tentang kepala, leher, dada, tangan, dan kaki ? Benar. Itu adalah "TUBUH"

      kalau menurut ilmu kedokteran atau ilmu kesehatan. Tapi Alkitab adalah buku agama, bu

      kan buku kesehatan.

      Jika ini mengenai tubuh dengan seluruh anggota tubuhnya, kita masing-masing sudah

      mempunyai roh, yaitu roh kita. Tubuh kita adalah dibawah kuasa roh kita sepenuhnya. Se

      kalipun Penciptanya adalah ALLAH, namun kita memiliki kuasa untuk mengendalikan

      diri kita sendiri. Entah untuk kita arahkan ke neraka atau ke sorga, itu hak kita sepenuh

      nya. Tetapi ada pula orang-orang yang kuasa rohnya lemah, sehingga ia dikuasai oleh

      roh-roh yang lainnya. Itulah yang terjadi pada orang-orang yang kerasukan setan/kesu

      rupan. Karena kuasa rohnya lemah, maka dia menjadi dikendalikan oleh roh lain, yaitu

      Iblis. Sedangkan kalau yang menguasainya adalah ROH ALLAH/ROH KUDUS, itu yang

      kita namakan 'kepenuhan.' Seperti peristiwa Pentakosta atau Saul yang bernubuat seperti

      nabi.

      Tetapi dalam kondisi normal/umum, suatu roh tidak mungkin masuk kedalam tubuh jas

      mani kita. Baik roh Iblis maupun ROH ALLAH. Sebab tubuh kita adalah wilayah kedau

      latan kita. Tetapi roh-roh itu bisa saja menjadi tamu kita. Mereka kita terima di ruang

      lobby kita, yaitu pikiran kita.Di sanalah kita ngobrol bersama dan bernegoisasi tentang

      berbagai masalah. Iblis menawarkan ide-ide kejahatannya, sedangkan ALLAH menawar

      kan konsep kebenaranNYA.

      Sekalipun seseorang dikatakan penuh ROH KUDUS, tidak berarti ROH KUDUS itu meng

      usir roh kita. Kita tetap berkuasa dan menguasai diri kita sepenuhnya. Kita masih tetap bi

      sa berbuat dosa, sekalipun ROH KUDUS ada di samping kita. Kecuali pada momen-mo

      men tertentu yang ROH KUDUS membutuhkan tubuh kita, maka DIA akan mengguna

      kan otoritasNYA menguasai kita, yang kita tidak berdaya menolakNYA. Itulah yang ter ja

      di pada diri Saul ketika ia kepenuhan ROH, dan itulah yang menimpa murid-murid YE

      SUS di hari Pentakosta. Istilahnya ROH KUDUS  mengambil alih ! Tapi itu hanya ber

      langsung sementara saja, bukan selamanya. Istilahnya ROH KUDUS menyewa tempat ki

      ta.

      Jadi, kira-kira apa yang dimaksud dengan "tubuh" di sini ? Jelas sekali itu mengenai

      alam berpikir kita, bukan tubuh yang terdiri dari kepala, leher, hidung, mulut, dllnya. Apa

      buktinya ?

      Apa judul dan isi dari konteks tersebut ? "NASEHAT TERHADAP PERCABULAN." Bah

      wa yang sedang dibicarakan rasul Paulus adalah mengenai percabulan yang terjadi di je

      maat Korintus. Bukan tentang jemaat di Korintus ada yang kepergok merokok atau ma

      kan babi, tapi karena ada jemaat yang kepergok melakukan percabulan.

      Kalau begitu percabulan ini masuknya di bidang kesehatankah atau moral ? Jelas sekali

      itu mengenai moral, bukan mengenai kesehatan. Klop sekali dengan misi keagamaan, yai

      tu mengurusi moral, bukan mengurusi kesehatan.

      Kita melihat di sini, pendeta-pendeta kita telah membodohi kita dan menjerumuskan kita

      kepada kesesatan yang sangat fatal. Masalah yang besar, yaitu moral, berusaha ditukar

      dengan masalah yang sebenarnya bukan masalah, yaitu kesehatan. Babinya dikerangkeng

      [dikurung], moral bejatnya dimerdekakan! Pantas saja TUHAN YESUS begitu marah be

      sar terhadap mereka, karena kepintaran mereka mereka pergunakan untuk memelintir

      Firman-firmanNYA. "Celakalah kamu ! "

      Merokok memang mengganggu kesehatan; kita perlu memperhatikan nasehat ini. Tapi

      percabulan lebih membahayakan lagi. Yaitu menjerumuskan jiwa kita ke api neraka.

      Sekarang, perhatikan Alkitab anda, ayat 13; "Makanan adalah untuk perut dan perut un

      tuk makanan; tetapi kedua-duanya akan dibinasakan ALLAH. Tetapi tubuh bukanlah un

      tuk PERCABULAN…….tubuh untuk TUHAN, dan TUHAN untuk tubuh."

      Apa yang dituliskan di sana ? Makanan untuk apa ? Dan apa saja yang akan dibinasakan

      ALLAH ? Benarkah bahwa tubuh itu pikiran kita ? Jadi, siapakah yang telah mendustai

      anda; saya ataukah pendeta-pendeta itu ? Siapakah penyesat itu ?

Ø      1Korintus 15:44: Yang dibangkitkan adalah tubuh rohaniah.

Ø      1Korintus 15:50: Daging dan darah tidak masuk ke sorga.

Ø      1Korintus 15:51: Tubuh kita akan diubah pada hari kiamat nanti.

Ø      Roma 14:17      : KERAJAAN ALLAH bukanlah soal makanan atau minuman.

 

Kalau agama hendak berbicara [menguasai] masalah kesehatan, seharusnya jangan hanya masuk ke bidang itu saja. Yang pertama, agama perlu memulihkan derajatnya lebih dahulu , agar agama sebagai proyeknya ALLAH, jangan sampai berada di naungan seorang mente ri agama. Agama Kebenaran itu harus berdiri mengatasi raja-raja, bukan dibawahnya raja-raja. Ini yang pertama harus dikuasai. Seorang pendeta harus berada di atasnya organisasi gereja, bukan dibawahnya organisasi. Karena pendetalah yang bersangkutan secara lang sung dengan umat, sehingga dialah yang bisa memperjuangkan umatnya. Jangan seperti sekarang, seorang pendeta harus membungkuk-bungkuk terhadap officernya.

Setelah menguasai organisasi, kuasailah raja-raja di seluruh dunia! Sebab "Kamulah ima

mat yang rajani!" – kata Petrus. Contohlah PAUS ROMA KATOLIK. Dia itu agamawan yang sebenarnya: Imamat yang rajani. Seorang imam sekaligus seorang raja. Tangan kiri

salib, tangan kanan pedang. Itulah Paus ! Di mana semua orang takut kepadanya dan raja -raja menyembahnya. Mantan presiden Amerika Serikat, Bill Clinton, memanggilnya: God! – TUHAN.

Nah, setelah mempunyai posisi seperti Paus, barulah memikirkan tentang kesejahteraan u

matnya, yang meliputi segala macam bidang, bukan hanya kesehatan saja. Sebab umat ju ga membutuhkan lowongan pekerjaan, kelancaran ekonomi, keamanan sosial, dll. Sebab

kalau sehat tapi melarat, ya percuma. Tidak makan babi, tapi menganggur, ya susah. Tu buhnya sehat tapi rumahtangganya berantem terus, ya bisa kurus.

Jadi, sangat terlalu sempit jika sebuah agama yang mengaku agama kebenaran, tapi meng urusi hal-hal yang terlalu sepele. Lebih pas jika mereka itu melarang orang berzinah dari pada melarang orang merokok atau makan babi.

Apakah tidak boleh gereja menasehati orang supaya tidak merokok ? Mengapa tidak boleh ? Boleh-boleh saja, asal tidak berbentuk larangan, melainkan sebagai sekedar wacana.Dan selebihnya janganlah itu dikaitkan dengan keimanan, kesalehan dan kesucian seseorang. Sebab gereja lebih cocok melarang orang mencuri, membunuh dan berzinah, daripada ha nya melarang orang meokok. Buktinya juga tidak efektif. Di antara pendeta-pendeta itu sen diri masih ada yang merokok, sekalipun sembunyi-sembunyi di kamar mandi.

Atau, daripada membatasi orang, jauh lebih cocok dan sempurna jika gereja ikut memikir kan umatnya yang miskin, yang masih menganggur, dll. Selanjutnya, janganlah semba rangan/sembrono di dalam mencomot Firman TUHAN, sehingga mengesankan seorang pendeta yang kurang paham Kitab Suci. 'Kan lucu ?!

Apakah ayat-ayat tersebut menimbulkan multi tafsir ? Sama sekali tidak ! Sebab kalimat-ka

limat yang ada di semua ayat dalam tema itu sudah cukup menjelaskan secara sempurna. Tidak ada yang sulit untuk dimengerti. Bahkan tergolong kalimat yang sederhana. Hanya

dibutuhkan energi berpikir sedikit dan kecermatan membacanya, supaya tidak terjebak ke pengertian 'tubuh' menurut ilmu kedokteran. Karena agama bukanlah sekolah kedokteran, dan pendeta bukanlah dokter. Atau, dengan kata lain kalau anda ingin sehat, belilah buku-buku kesehatan, ikutlah senam kebugaran, berlatihlah binaraga atau kung fu, dan berkon sultasilah ke menteri kesehatan !

Berbicara masalah peraturan  atau larangan, bukankah di Alkitab sudah banyak sekali ? A pakah masih dianggap kurang sehingga perlu ditambahi lagi, sementara yang di sana ma sih banyak yang belum tersentuh. Mari kita renungkan ini;

Kalau masalah peraturan, sudah ada di Alkitab. Bahkan Pembuatnya ALLAH sendiri. Tokh, masih juga dilanggar orang. ALLAH sendiri bahkan "tidak kuasa" mencegah Hawa, ketika ia hendak memetik buah larangan, Kain ketika hendak membunuh Habel, Daud ke tika hendak berbuat zinah, Salomo ketika hendak menjadi penyembah berhala,  Yudas Iska riot ketika hendak menjual TUHAN YESUS, Paus Roma ketika hendak menyesatkan umat ALLAH, dan lain-lain. Bahkan Iblis ketika ia hendak memberontak.

Jadi, untuk apa peraturan dibuat, jika tidak bisa menghambat dosa. ALLAH memang "ti dak mempunyai kuasa" atas apa yang menjadi pilihan orang. Tetapi ALLAH mempunyai kuasa untuk menuntut pertanggungjawaban atas apa yang menjadi pilihan kita.

Mengapa gereja hanya menekankan kebersihan tubuh, dan bukannya kebersihan pikirani?

Tidakkah itu sama dengan orang yang memakai helm. Ketika terjadi kecelakaan kepalanya memang utuh, tapi ganti tangannya yang hancur. Kata YESUS: "Lebih baik bagimu jika satu dari anggota tubuhmu binasa, daripada TUBUHMU DENGAN UTUH masuk neraka

?" – Matius 5:30b.

Orang Laodekia ketika matinya memang sehat-sehat karena vegetarian. Tapi dalam keada an sehat walafiat itulah mereka yang tidak bersih jiwanya dimasukkan ke api neraka. Beta pa malangnya !

Kalau anda baca dari ayat di atas, adakah TUHAN YESUS mengarahkan kita pada konsep

menyayangi tubuh dengan seluruh anggotanya ?! Tampaknya, tidak ! TUHAN YESUS le bih menekankan pada penyayangan jiwa daripada tubuh. Apa sebab ? Sebab tubuh kita ini

akan dibuang ke neraka, dibakar bersama-sama dengan Iblis dan orang-orang jahat, se dangkan kita yang selamat akan dikenakan tubuh [rohaniah] yang baru. > Jadi, berhati-

hatilah dengan arah suatu ajaran!

Dan coba telitilah lagi: Pernahkah anda mendengar gara-gara makan babi atau gara-gara merokok, orang menjadi mabuk dan melakukan kejahatan ? Tetapi yang sering kita dengar justru orang yang tidak makan babi yang sukanya bikin onar; bom sana bom sini!

Jadi, bukanlah babi atau rokok itu yang menajiskan orang, tetapi pikiran kita yang menye rupai babi itulah yang menajiskan kita.

 

VEGETARIAN;

Inilah ajaran yang membingungkan saya. Anggaran yang untuk mempromosikan ajaran vegetarian ini bisa dikatakan sangat besar, dan mungkin yang terbesar daripada anggaran yang lainnya. Seolah-olah itu adalah ajaran yang sangat penting. Tapi kalau dianggap pen ting, mengapa tidak dibuatkan peraturannya sekalian ?! Dan ajaran vegetarian ini begitu nyaring digembar-gemborkan sebagai kebanggaan diri Laodekia > MERASA KAYA, tapi ironisnya, pendeta-pendetanya sendiri berkata jujur: "Saya makan daging hanya kadang-kadang saja!" Ini bisa menimbulkan banyak penafsiran; Sebab kadang-kadang itu relatif. Bisa 3 hari sekali, bisa pula 3 kali sehari dan sekali makan banyak sekali.

Konyolnya lagi, konon biaya hidup vegetarian ini jauh lebih mahal daripada biaya hidup makan sate kambing setiap hari. Tidakkah ini sama dengan menyuruh orang mengambil hadiah satu milyar ke langit ? Sebab mengingat di Laodekia masih banyak fakir miskin dan rakyat terlantarnya. Jadi, suatu nasehat yang tidak realistis!

Dan konyol yang selanjutnya adalah formula 'daging palsu'-nya. Akalnya Laodekia ini bo leh juga! Nggak kalah dengan Yakub, ketika ia mencurangi pamannya, Laban. Nggak bo

leh makan daging sapi, diakal bikin daging mainan > daging-dagingan! Sehingga yang ma suk ke dalam perut memang benar hanyalah tepung olahan. Tapi yang masuk ke dalam pi kiran mereka adalah seekor sapi. Karena itu kalau orang Laodekia berak, kotorannya ada lah ampasnya tepung. Tapi, perbuatannya ?!

Kata TUHAN YESUS: "Tidak tahukah kamu bahwa SEGALA SESUATU [mungkin terma suk babi] yang masuk ke dalam mulut turun ke dalam perut lalu dibuang di jamban ? Teta

     pi apa yang keluar dari mulut berasal dari hati dan ITULAH  YANG  MENAJISKAN   O –

     RANG." – Matius 15:17-18.

 

MAKANAN HARAM:

Bahwa berbicara masalah makanan haram, itu adalah tentang Hukum Taurat. Suatu aturan-aturan yang dikenakan di orde Perjanjian Lama. Dan itu untuk konsumsi bangsa Yahudi. TI TIK. HABIS.

Sedangkan saat ini kita sudah masuk di orde Perjanjian Baru. Yaitu suatu zaman kedewasa an rohani. Kita sudah tidak dikerangkeng oleh berbagai macam peraturan lagi, namun kita diajak untuk berpikir bijaksana dan masuk pada kehendak ALLAH yang sesungguhnya. Bah wa hal Kerajaan Sorga itu bukanlah soal makanan ataupun minuman. Karenanya segala ben tuk ritual-ritual simbolis harus disingkirkan semuanya. TITIK. HABIS.

Anda gemar makan babi ? Jika anda berkeyakinan bahwa babi juga termasuk ciptaan Allah, sama derajatnya dengan kambing, sapi atau yang lainnya, dan anda memakannya dengan do a ucapan syukur, mengapa tidak boleh ?! Jangan lalu memaksakan kehendak dengan menyo dorkan   bahwa babi itu mengandung cacing pita atau kolesterolnya tinggi, dan lain-lain, un tuk mendukung keharamannya.

Sebab ternyata sapi dan kambingpun, bahkan ayampun sekarang ini terbukti berpenyakit sapi gila atau flu burung, yang mematikan. Lebih jahat daripada babi, bukan ? Pernahkah anda mendengar tentang cacing pita pada babi yang sampai membikin geger pemerintah kita, bah

kan sampai ke Badan Dunia [PBB] ? Sampai-sampai penyakit flu burung itu dikategorikan

sebagai KLB [Kejadian Luar Biasa]. Dan suatu daerah sampai dinyatakan berstatus: Siaga sa

tu. Dan selanjutnya sempat membuat kalang kabut para pedagang ayam. Semua itu hanya ga

ra-gara penyakit yang ditularkan unggas/binatang ternak [yang konon tergolong halal]. Apa

kah lalu organisasi hendak membuatkan fatwah, bahwa sapi, kambing dan ayam itu hukum nya haram juga ?! Seharusnya demikian, jika hendak konsisten untuk menegakkan kesehat an umat.

Mungkin kehidupan Daniel dan rasul Paulus yang vegetarian, yang akan diajukan sebagai dasaran untuk program vegetarian mereka. Bukan kehidupan TUHAN YESUS, yang suka ma

kan ikan, baik ketika sebelum kematianNYA, maupun setelah kebangkitanNYA, manakala

DIA sudah mengenakan tubuh rohaniahNYA. Ya. Mengapa bukan pola hidup TUHAN YE

SUS, yang mereka referensikan ? [Apakah umat tidak perlu bertanya mengenai ini ?] Tahu

kah anda, apa jawaban mereka ? Karena daging ikan kolesterolnya rendah sekali. Nah, seka

rang kejarlah dengan pertanyaan: mengapa minum teh, yang kadar racunnya juga rendah ta

pi tetap dilarangkan ?! Mengapa umat menghirup udara yang berasap knalpot berwarna hi tam, kena debu yang bisa menyebabkan alergi, tidur di kasur kapuk, menonton televisi yang

acara-acaranya merusakkan moral, membaca koran yang beritanya juga vulgar, dan lain-lain

tidak mereka larang ?!

Sekarang saya akan jawab; mengapa Daniel vegetarian. Alkitab menuliskan:

Ø      Daniel hidup di zaman Perjanjian Lama, yang masih mengharamkan ini dan itu. Se dangkan Daniel adalah bangsa Israel dan seorang pemuda yang saleh.

Ø      Ketika dibuang ke Babel, mereka makan sehidangan dengan raja kafir; Nebukadnezar,

yang makanannya serba haram. Dan Daniel tidak mau menajiskan dirinya, maka dia

memesan menu khusus, yaitu sayur-sayuran.

Ø      Kita tidak bisa menyimpulkan kasus Daniel ini sebagai seorang yang vegetarian, karena

      Alkitab tidak memberikan kelanjutan setelah Daniel lepas dari raja Babel itu. Apakah

      Daniel masih tetap vegetarian atau kembali makan sate kambing, seperti mulanya ?! Ta

      pi sekalipun demikian saya tidak keberatan apabila Daniel diklaim sebagai vegetarian.

      Klaim demikian cukup sah dan Alkitabiah!

Mengapa Rasul Paulus vegetarian, Alkitab menerangkan:

Ø      TUHAN YESUS memberi tugas khusus kepada Paulus, yaitu untuk menjadi rasul bagi bangsa-bangsa non Yahudi, yang notabene adalah bangsa-bangsa kafir, pemakan ma kanan haram.

Ø      Jika Paulus ikut-ikutan mengharamkan ini dan itu, pemberitaan Injilnya akan terham bat oleh masalah adat istiadat makanan saja. Padahal hal Kerajaan Sorga itu LEBIH BESAR daripada sekedar masalah seekor babi yang masuk ke dalam perut lalu dibuang ke jamban, selanjutnya perut itu sendiri tidak boleh ikut masuk ke dalam Sorga, malah an juga dibuang ke neraka. Karena itu Paulus katakan:"Segala sesuatu halal bagiku!"

Ø      Tetapi jika Paulus ikut-ikutan makan babi, menyatu dengan kebiasaan bangsa-bangsa

kafir, semua orang Yahudi pasti akan semakin memusuhi dan menyudutkan dirinya.

Kekristenan akan menjadi semakin sulit diterima oleh bangsa Yahudi. Mereka semakin

diyakinkan bahwa TUHAN YESUS tidak berasal dari ALLAH. Jadi, posisi Paulus men

jadi dilematis di hadapan bangsa Yahudi maupun kafir. Karena itulah dia mengambil

jalan tengahnya dengan vegetarian.

Bukti bahwa bangsa Yahudi sangat fanatis terhadap Keyahudiannya adalah Petrus, ketika di beri penglihatan tentang binatang-binatang haram dan disuruh memakannya, Petrus meno lak keras. Sampai-sampai TUHAN menegurnya: "Apa yang dinyatakan halal oleh ALLAH, ti dak boleh engkau nyatakan haram!"

Ini adalah teguran yang cukup keras. Di situ ALLAH menunjukkan otoritasNYA atas hukum

Taurat kepada Petrus. Bahwa DIA yang menciptakan hukum, mempunyai kuasa untuk men cabutnya juga. > Manusia janganlah berbantah dengan ALLAHnya!

Jadi, ajaran melarang merokok, makanan haram dan vegetarian, sama sekali bukanlah ajar an Kristen dan bukanlah Firman ALLAH. Tidak ada hubungannya dengan masalah keiman

an, kesalehan, kesucian, pahala, dosa, sorga maupun neraka.

Sekarang, mari kita cek bersama secara nalar sehat kita: Setujukah anda, bila menyembah pa

tung, melupakan Hari Sabat, penghormatan kepada orangtua, membunuh, mencuri, berzinah , dan lain-lain adalah dosa yang lebih besar dan berat bila dibandingkan dengan sekedar me rokok atau makan babi ? Setujukah anda, bila dosa-dosa besar itu sudah dituliskan sampai puluhan kali di dalam Alkitab , dan menggunakan kata-kata yang sangat jelas sekali, yang ji ka dibandingkan dengan larangan merokok, yang sumber Alkitabnya tidak jelas serta perlu penafsiran yang memaksakan diri ?

Namun sekalipun hukum-hukum itu sudah dituliskan jelas, bahkan ada yang ditulis dengan Jari ALLAH sendiri, orang masih berani melanggarnya. Masih banyak saudara-saudara kita

yang masih belum menyucikan Hari Sabat [masih banyak yang kafir dan berbakti di hari yang lain], masih banyak saudara-saudara kita yang dipenjarakan karena mencuri, membu nuh, korupsi, dan lain-lain ?! Tidakkah itu mengartikan bahwa hukum-hukum [dasar] itu sa

ja masih sangat sulit untuk dipenuhi/ditaati secara sempurna; masih merupakan suatu kuk

yang berat bagi kita juga ?! Mengapa masih harus diciptakan kuk-kuk yang baru lagi ?

Itulah sebabnya memasuki Perjanjian Baru, ALLAH melepaskan umatNYA dari belenggu Hu kum Taurat. Sudah tidak ada suatu hukumpun yang mengikat umat Kristen. Hukum itu su dah dilepaskan kandang ke alam raya yang bebas dan luas, menjadi hukum yang rohaniah, yaitu hukum yang memiliki tingkat kesempurnaan sesuai dengan kehendak ALLAH.

Itulah Hukum KESADARAN atau PENGERTIAN atau KEBIJAKSANAAN. Di sini target

ALLAH adalah kesadaran kita, bukan perbuatan kita. Sebab kalau berdasarkan perbuatan

saja, banyak orang yang bisa membohongi ALLAH. Mereka bisa berbuat menuruti hukum

ALLAH, tetapi mereka tidak mempunyai pengertian. Berbeda dengan orang yang kesadaran nya sudah terbuka. Mereka berbuat sesuatu dengan landasan pengertian bukan kebodohan.

Jadi, kalau ada orang di zaman ini masih menyembah patung, pergi ke dukun, berbakti di ha ri Minggu, membunuh, mencuri, berzinah, dan lain-lain, ngapain harus dilarang. Percuma kita melarangnya, jika jiwa orang itu belum memasuki 'masa kesadarannya.' Dia akan terus

menerus mengupayakan apa yang diinginkannya, baik secara terang-terangan maupun deng an sembunyi-sembunyi. Tidak ada yang bisa mencegahnya, kecuali dengan kesadarannya sen diri. Orang yang sedang dikuasai hawa nafsunya, tidak akan berhenti mengusahakan penya luran hawa nafsunya itu. Kalau tidak bisa hari ini, besok. Bila tidak bisa besok, lusa! Itulah

sebabnya, sekalipun seseorang sudah menjadi orang Kristen, diapun masih enggan melepas kan berhalanya. Masih suka pergi ke dukun, secara sembunyi-sembunyi. Karena kesadaran

nya belum terbuka.

Di Perjanjian Baru ini ALLAH ingin mendewasakan jiwa umatNYA, agar belajar mandiri, ti dak menggantungkan diri dari adanya peraturan-peraturan, melainkan menggunakan akal budi bijaksananya. Tidak pakai peraturan tetapi memakai pengertian. Tidak bergantung pada Loh Batu, tapi Loh Hati. Tidak perlu membuka Alkitab untuk mencari petunjuk: apakah men

curi itu boleh atau tidak! Sebab di dalam akal budi kita isinya jauh lebih besar daripada isi Al

kitab.

Sekarang mari kita coba terapkan dengan rambu-rambu lalu-lintas;

Misalnya, di suatu perempatan jalan yang sangat padat arus lalulintasnya, tidak dipasangi

rambu-rambu maupun lampu setopan. Di sini memang anda tidak akan kena tilangan polisi,

karena tidak ada rambu-rambunya, berarti tidak ada yang dinyatakan sebagai pelanggaran.

Tapi di sini tingkat resiko kecelakaannya menjadi semakin besar. Karena itu di sini yang lebih dituntut adalah sikap hati-hati dan kebijaksanaan kita. Kalau kita ingin selamat, kita tidak a-

kan berpegang pada kebenaran hukumnya saja, tapi sikap kebijaksanaan, yaitu mengalah bi

lamana perlu mengalah. Sebab apa artinya anda benar di hadapan hukum tapi anda celaka?!

Bijaksana! Itulah yang dibutuhkan pada saat tidak adanya peraturan, atau pada saat kita menghadapi kebebasan.

Kalau orang yang berada di dalam penjara, dia berpedoman pada peraturan. Sebab dirinya se

dang dibatasi gerakannya. Dia sudah 'tidak mungkin' menjadi pembunuh. Tapi manakala dia

sudah berada di luar tembok penjara, dia bisa bebas melakukan apa saja. Jika dia ingin mem

bunuh, maka itu dengan mudah dia lakukan. Tapi apakah karena dia 'bisa' membunuh maka

dia akan membunuh ? Tentu saja tidak mesti demikian.

Jadi, di dalam kebebasan kita dituntut untuk lebih bijaksana.

Karena itu, jangan dipikir bahwa kebebasan Kristen itu enak. Justru apa yang tampak bebas

di situ ada suatu belenggu lain yang lebih besar dan kuat. Jika di zaman Perjanjian Lama hu

kum dikenakan pada saat diperbuat, kini justru hukum itu dikenakan pada saat masih di da lam angan-angan.

Gambaran lebih jelasnya, begini:

Seorang anak yang dikungkung oleh berbagai aturan dari orangtuanya, belum tentu bisamen jadi anak yang lebih baik. Justru kebanyakan malah menjadikan anak itu semakin liar pada saat di luar rumah, daripada seorang anak yang diberi kelonggaran yang seluas-luasnya oleh orangtuanya, tapi dibekali dengan wawasan yang cukup. Anak yang merdeka ini mungkin bergaul dengan teman-temannya yang nakal, tapi anak itu sendiri tidak sampai terpengaruh. Sebab bekal pengertiannya mencukupi.

Dan, tidak ada orangtua yang berkata kepada anaknya yang masih berusia 1 tahun: "Nak, ka lau menyeberang jalan, menolehlah ke kanan dan ke kiri." Tetapi: "JANGAN sekali-kali ka mu menyeberang jalan!" Mengapa ? Karena nalar anak seusia itu belum jalan, sehingga ha rus dibuatkan bentuk aturan yang tegas, yang bila perlu disertai dengan sanksi hukuman.

Berbeda sikap orangtua ketika anaknya sudah berusia 17 tahun Orangtua sudah tidak perlu

memproduksi peraturan-peraturan lagi; jangan begini, jangan begitu, harus begini, harus be gitu, dan lain-lain. Apa sebab ? Si anak sudah dianggap dewasa dan dianggap sudah MENG ERTI.  [Anak-anak yang idiot tidak diperhitungkan kedewasaannya berdasarkan umurnya, te tapi pengertiannya]. Tapi apakah berarti konsep peraturan di masa kecil itu diabaikan saja o lehnya ? Tentu saja tidak. Justru peraturan-peraturan di masa kecil itulah yang dijadikan da sar/pijakan bagi kebijaksanaannya. Sekalipun dia sudah dibolehkan menyeberang jalan sen diri, diapun tetap akan memperhatikan nasehat masa kecilnya: menoleh ke kanan kiri lebih dahulu.

Demikian pula dengan masalah merokok. Dia merokok bukan oleh sebab kurangnya peratur an ataupun kurangnya nasehat ataupun kurangnya pengetahuan kesehatannya. Letak masa lahnya bukan di situ. Tetapi karena telah menjadi suatu kebiasaan yang sulit untuk dihilang kan begitu saja. Bukan tidak mungkin bisa, tapi mungkin karena kemauannya yang masih ku rang.

Selanjutnya, sekalipun merokok menimbulkan gangguan kesehatan, tetapi merokok berbeda dengan minuman alkohol ataupun narkoba. Reaksi rokok jauh lebih lambat, bahkan hitung annya puluhan tahun baru terasa akibatnya, sementara alkohol/narkoba dalam hitungan me nit sudah bereaksi. Hal demikian janganlah anda hantam rata dengan mengatakan: sedikit

atau banyak, cepat atau lambat, sama saja dosanya.

Perkataan demikian menunjukkan kemunafikan anda; seakan manusia bisa sempurna, atau anda merasa sudah beres. Padahal dalam hal yang lainpun anda juga bisa dipersalahkan. Mi salnya: suka marah, suka menghakimi orang, benci, irihati, dan lain-lain. Malahan dosa yg merasuki pikiran jauh lebih berat daripada dosa lahiriah.

Untuk zaman sekarang, yaitu zaman Perjanjian Baru ini, kita tidak perlu risau dengan masa lah dosa dan kesalahan. Sebab untuk penebusan dosanya sekarang ini sudah sangat canggih. Kita tidak seperti di zaman dahulu lagi yang harus membawa seekor kambing ke kota Yerusa lem, ke Bait Suci. Tetapi, cukup kita utarakan kepada YESUS, maka semuanya sudah beres. Sebab harga semua dosa sudah dibayar tunai, di kayu salib. "Sekalipun dosamu merah seper ti kirmizi."

Manusia di mata manusia, berbeda dengan manusia di mata ALLAH. Di mata manusia,orang harus kelihatan sempurna, sekalipun hatinya hitam. Tapi di mata ALLAH, hati kita atau kon sep berpikir kitalah yang harus sempurna, sekalipun tangan kita kotor dan najis. Ini yang per

lu anda perhatikan. Sehingga sebaik apapun perbuatan kita, jika landasan berpikir kita salah, maka penilaian ALLAH adalah salah. Sebaliknya, seburuk apapun perbuatan kita tapi jika konsep berpikir kita sudah berada dalam tatanan kebenaran, maka kita akan memperoleh pembenaran.

Contohnya: Alkitab tidak mencatat tentang rupa kesalahan Esau, kecuali masalah dia menju al hak kesulungannya kepada Yakub. Masalah menjual hak kesulungan inipun, kalau ditinja u dari hukum dunia, bukanlah termasuk kejahatan yang bisa dijerat hukum. Esau termasuk orang yang tidak bercacat-cela. Polisi pasti dengan mudah akan memberikan Surat Keterang an Kelakuan Baik [SKKB]. Berbeda dengan adiknya, Yakub. Namanya saja sudah berarti 'Pe

nipu', dan tak jauh dari arti namanya itulah sifat Yakub. Esau ditipunya. Lari ke rumah pa mannya, Laban. Labanpun diakalinya pula. Ketemu Malaikat, Malaikat itu diakalinya pula! Tangan Malaikat  itu dipegangnya kuat-kuat, dia paksa agar mau memberkatinya. Penipu minta diberkati ? Itulah Yakub ! Bagaimana Polisi akan memberikan surat kelakuan baik, ji

ka semua orang melaporkan dia sebagai penipu ? Tapi bagaimana pendapat Sorga ? "AKU

membenci Esau dan mengasihi Yakub." – Firman ALLAH. Mengapa bisa demikian ?

Sebab apa yang dinamakan dengan manusia, bukanlah tubuh jasmaninya, melainkan konsep berpikirnya. Dan siapa yang dinamakan 'Ali' atau 'Amir' bukanlah tubuh jasmaninya, mela inkan konsep berpikirnya. Jadi, bukan tentang tinggi atau pendeknya, gemuk atau kurusnya, jelek atau tampannya, tapi tentang kepribadiannya. Tentang pola pikirnya bagaimana ?

Pola pikir kita itulah yang akan dimintai pertanggungjawaban oleh ALLAH.  Dan ALLAH

sendiripun, yang disebut ALLAH juga adalah konsep berpikirNYA, yaitu Kebenaran!

Karena itu, dasar keagamaan janganlah didasarkan pada faktor ALLAHnya. Bahwa yang penting sudah beribadah kepada ALLAH, sudah menganggap benar, sudah merasa aman, su dah merasa cukup. Seharusnya tidak demikian. Tetapi dasarkanlah pada faktor kebenaran nya. Karena suatu allah menjadi tidak ada artinya kita sembah dan kita harapkan, jika di da lam dia tidak ada kebenaran. Mengapa tidak menyembah Dewa Wishnu, jika di dalam dia ada kebenaran ?!

 

AGAMA PERBUATAN.

Masalah merokok atau tidak merokok, makan babi atau makan sapi, vegetarian atau tidak ve getarian, semua itu masuk ke dalam faktor perbuatan. Karena yang dinilai adalah perbuatan nya atau aksinya atau apa yang kelihatan oleh mata lahiriah kita. Dan setiap hal yang di da sarkan pada perbuatan TIDAK AKAN PERNAH MENERIMA KASIH KARUNIA DARI ALLAH DI DALAM YESUS KRISTUS.

Sebab misi/pekerjaan TUHAN YESUS datang ke dunia ini adalah untuk mencari dan menye lamatkan orang-orang yang berdosa. Tapi tentunya bukan setiap orang yang berdosa yang IA selamatkan, melainkan orang berdosa yang konsep berpikirnya bisa dibenarkan. Sedangkan orang yang sudah benar pada perbuatannya, dia tidak memerlukan YESUS. Sebab dia sudah bisa datang langsung kepada ALLAH. Seperti dikatakan: "Berbahagialah orang yang suci ha tinya, karena ia akan melihat ALLAH." – Matius 5:8.

Contoh orang benar adalah: Henokh, Musa dan Elia. Mereka bisa langsung diangkat ke sor ga. Itu contoh orang-orang benar pada Perjanjian Lama. Sedangkan contoh orang-orang be nar dalam Perjanjian Baru, adalah: Ahli Taurat, Orang Farisi, Orang Saduli, orang-orang yang tidak merokok, tidak minum teh, kopi, tidak makan babi, vegetarian, dan lain-lain kesa lehan. Itulah orang-orang benar Perjanjian Baru.

Tapi sayang, ALLAH mengadakan perubahan terhadap isi perjanjianNYA. Kalau di Perjanji an yang Lama, orang dibenarkan karena perbuatannya terhadap hukum Taurat, sedangkan di Perjanjian yang Diperbarui, orang dibenarkan atas dasar kasih karunia di dalam YESUS KRISTUS, dan bukan karena perbuatannya terhadap Hukum Taurat.

Ini berarti, orang "DIHARUSKAN" dalam keadaan BERDOSA, bukannya SUCI. Orang ha

rus berani mengakui dosanya, bukan orang yang merasa dirinya tidak berdosa. Dan itu digam barkan oleh TUHAN YESUS dengan dua orang yang berbakti di Bait Suci. Yang seorang ada lah orang Farisi; seorang yang hafal Kitab Suci, saleh, sering puasa, kalau berdoa panjang-panjang, rajin membayar persepuluhan, tidak merokok, tidak makan babi, juga tidak makan sapi, kecuali baksonya. Sementara yang satunya adalah orang biasa, bukan kelas tokoh aga ma, bukan pula keturunan wali, tetapi seorang pemungut pajak, yang bagi orang Yahudi a mat dibenci dan dikucilkan. Kalau sekarang dia itu seperti Pegawai Negeri, yang belum apa-

apa sudah dicurigai pelaku korupsi oleh masyarakat.

Nah, pemungut cukai ini masuk ke Bait Suci, memilih duduk di bangku paling belakang dan di pojok sendiri. Sebaliknya, yang orang Farisi itu, dengan rasa percaya diri yang besar, seba

gai kerabat dekat istana sorga, pasti memilih duduk di bangku kehormatan yang paling depan

, agar dilihat oleh semua orang bahwa dialah utusan pangeran sorga. Siapa yang nggak per caya, wong pakaiannya saja pakai jas dan dasi.

Selanjutnya diceritakan bahwa si Farisi itu berdoa kepada ALLAH: "Ya ALLAH, aku bersyu

kur hidupku selalu dirundung keberuntungan, tidak pernah susah, tidak pernah menderita, karena aku selalu dekat dengan ALLAH. Tiap hari aku berdoa di jalan-jalan dan dalam doa

yang panjang-panjang, aku berpuasa tiga kali seminggu, pekerjaanku halal, tidak seperti o-

rang yang di belakangku itu, yang memunguti pajak, dan segala perintahMU sudah kuturut

i."

Sementara, si pemungut cukai itu juga berdoa: "Ya ALLAH, aku ini sebenarnya malu harus datang ke hadapanMU yang KUDUS, karena aku menyadari dosa-dosaku dan segala kele mahanku. Aku ini tidak pantas untukMU. Tapi ampunilah aku."

Manakah dari kedua orang ini yang menurut Alkitab dikatakan: "BERBAHAGIALAH ?" Maka semua orangpun berlomba mengirimkan SMS ke sorga dan memberikan dukungannya kepada orang Farisi itu. Tapi semua orang harus merasa kecewa, sebab ternyata dewan juri di sorga menetapkan si pemungut cukai itu yang beruntung. Itulah yang namanya KASIH KARUNIA.

Jika orang diselamatkan karena perbuatannya, maka itu bukanlah bentuk kasih karunia dan juga tidak memerlukan faktor iman. Sebab dia sudah diyakinkan oleh perbuatannya yang ba ik. Tapi sayangnya Kabar Baik Injil itu berkonsep KASIH KARUNIA, bukan lagi PERBUAT AN, seperti di zaman Perjanjian Lama. Dengan jelas Alkitab menuliskan bahwa ALLAH ada

lah KASIH. > ALLAH = KASIH!

Jika ALLAH itu kasih, maka kasih itu harus bisa dinikmati oleh orang yang tidak layak, yaitu mereka yang berdosa, bukan mereka yang tidak berdosa. Dan orang-orang yang tidak layak menerima keselamatan ini harus mempunyai keyakinan [iman] bahwa dirinya bisa menerima keselamatan oleh sebab Jasa TUHAN YESUS, yang menjadi PENEBUS. Dan iman itu dibuk tikan dengan keberaniannya menghampiri takhta kasih karunia ALLAH.

Jika anda mengasihi istri atau anak-anak anda, itu bukanlah bentuk kasih. Sebab hal demiki

an itu sudah sesuatu yang logis. Tapi jika anda sampai mengasihi seseorang yang menjadi musuh anda, maka itulah kasih yang sesungguhnya. Jika seorang kaya menerima hadiah, itu

bukanlah karunia, sebab dia sudah kaya. Tapi jika seorang miskin menerima hadiah, maka i

tulah contoh kecil dari karunia.

Para gembala yang mendapat kesempatan menyambut kelahiran TUHAN YESUS, para nela

yan yang mendapatkan kesempatan untuk menjadi murid-murid TUHAN YESUS, orang-orang berdosa yang menerima pengampunan TUHAN YESUS, itu semua adalah bentuk ka sih karunia.

 

e. PROGRAM-PROGRAM ORGANISASI.

Berbicara tentang organisasi tidak bisa dilepaskan dari masalah program kerja dan cara ker

ja yang berorientasi pada akal pikiran.

Saya tidak membahasnya panjang lebar masalah ini, karena hal itu sudah amat nyata bagi ki

ta semua. Bahwa organisasi berorientasi pada akal pikiran sudah tidak bisa dibantah lagi.

Dan itu menjadi petunjuk bagi hal keduniawian serta kekurang-imanan. Jelas itu bertentang

an dengan konsep Alkitab.

 

f. ORGANISASI DAN PEMERINTAH.

Organisasi telah menempatkan jati dirinya sebagai suatu GOLONGAN AGAMA, dan menem

pati ruang AGAMA KRISTEN, yang beraliran PROTESTAN, dengan menggunakan nama

GMAHK, atau kita kiaskan sebagai LAODEKIA. Ini adalah suatu fakta yang sangat nyata, karena itu adalah bentuk formalnya. Organisasi pasti menyimpan surat-surat keterangan per

ijinan dari pemerintah, sehingga masalah bentuk formal mereka itu tidak bisa diperbantah-

kan lagi. Atau untuk gampangannya, jika kita mendapati papan nama di depan gedung gereja

itu, itu pertanda dia berdiri atas seijin pemerintah setempat.

Puji TUHAN, masalah ini semakin memudahkan saya untuk menjelaskan segala sesuatunya

yang menyangkut kebenaran, agar tidak perlu berputar-putar yang terlalu jauh.

Jadi, singkatnya kita semua tidak bisa membantah lagi kenyataan bahwa gereja kita; LAODE

KIA, adalah gereja yang resmi diakui Pemerintah RI. Ini artinya:

Ø      Sebagai agama, agama Kristen itu sejajar dengan agama Hindu, Budha, Khong Hu Chu, Islam, dan Katolik. Bahwa kita mempunyai hak-hak yang setara di hadapan hu kum. Karena itu kita tidak boleh berkata bahwa agama Kristen –lah yang paling benar.

ALLAH kita sederajat dengan Dewa Wishnu atau Sang Budha Gotama.

Ø      Sebagai aliran dari agama Kristen, maka posisi kita adalah sejajar dengan aliran Penta kosta, Baptis, Injili, Ortodoks, Saksi Jehovah, dan lain-lain.

Agama kita sama dengan agama-agama yang lainnya, termasuk agama Atheisme. Sebab atas

nama Hak Asasi Manusia, maka Atheisme harus dimasukkan sebagai agama juga, yaitu aga ma yang tidak mempercayai adanya ALLAH. Saya hanya berdoa saja, mudah-mudahan ALLAH kita bisa akur berdamai dengan Dewa Wishnu, Dewa Syiwa, Nabi Khong Cu, Budha

Gotama, dan berbagai macam pepohonan yang dikeramatkan, serta berbagai aliran paranor

mal. Bahkan kalau di negara yang sudah maju, GEREJA SETAN, termasuk gereja yang res mi diakui juga.

Nah, karena kita sama dengan aliran-aliran Kristen yang lainnya, maka orangpun tinggal pi lih gereja menurut selera masing-masing. Bisa pilih gereja orkestra, gereja band, gereja dang dut, gereja tangisan, gereja bahasa roh, gereja mengantuk, dan lain-lainnya.

Setujukah anda dengan pola yang dipakai oleh organisasi ?

Di bibir mereka katakan bahwa ALLAH itu MAHABESAR, MAHAKUASA, PENCIPTA LA NGIT DAN BUMI, tapi di dalam prakteknya, mereka kecilkan menjadi KURANG BESAR dan KURANGKUASA. Sehingga untuk mengerjakan proyek-proyek ALLAH, seperti mendiri

kan gedung gereja, mengadakan suatu kegiatan gerejani atau untuk memberitakan Injil, kita

harus bergantung dari perijinan yang dibuat oleh manusia, yang konon kata kita manusia itu ciptaan ALLAH kita. Harus mentaati peraturan yang dibuat oleh menteri agama; selanjutnya

kebenaran kita dihargai yang sama dengan yang bukan kebenaran. Padahal kalau mobil me

wahnya pendeta kita dihargai dengan harga mobil biasa, mereka pasti keberatan. Tapi kalau

soal AGAMA ALLAH, mereka masa bodoh! Patutkah ?!

> "PADAHAL HATINYA JAUH DARIPADAKU."

 

 

JIKA BUKAN AGAMA LALU APA ?

Keterangan: Saya tidak keberatan tentang istilah 'agama'nya, tetapi yang ingin saya papar

                      kan adalah pemahaman yang benarnya tentang istilah itu.

 

Alkitab telah memberikan petunjuk tentang ajaran kita itu disebutsebagai "JALAN TUHAN."

- Kisah Para Rasul 13:10; 18:25; 19:9; 22:4; 24:14, 22.

Mengapa dirubah ? Apakah para rasul itu kurang pintar ? Mengapa harus "Melampaui yang ada tertulis ?"

> "JALAN TUHAN" adalah suatu tema yang tegas dan jelas tentang siapa yang kita sembah,

     yaitu TUHAN! Bukan menyembah kepada yang lainnya. Sedangkan perkataan: "JALAN"

    memberikan inspirasi tentang TUHAN YESUS, YANG ADALAH: JALAN dan KEBENAR

    AN dan HIDUP.

> "JALAN TUHAN" memberikan citra bagi keberadaanNYA dan kekuasaannya.

> "JALAN TUHAN" merupakan suatu jalan yang harus dilalui oleh mereka yang beribadah

    kepada TUHAN.

 

Selanjutnya, "JALAN TUHAN "memberikan inspirasi keberanian kepada kita untuk membe rikan kesaksian tentang 'kenyataan' TUHAN. Bahwa masalah iman kita kepada ALLAH itu suatu fakta/kenyataan/bukti, bukan dihasilkan oleh daya imajinasi kita, seperti bentuk keya kinan, yang sifatnya semu/maya.

Ilustrasinya:

Anda sedang berjalan bersama seorang teman yang buta. Anda melihat seekor ular dan anda ceritakan pada teman yang buta itu. Tapi teman yang buta itu ngotot tidak percaya karena ti dak melihatnya. Nah, apakah lalu anda memberi ruang berupa suatu hak kepada orang buta

itu untuk berkata tidak percaya ? Tentu seharusnya tidak! Anda seharusnya berkata: Ini bu

kanlah soal percaya atau tidak percaya, tapi soal KENYATAAN yang saya lihat dan KENYA TAAN  bahwa kamu yang buta.

Ilustrasi yang sebaliknya:

Anda sedang bersama teman anda dan sedang menceritakan tentang bidadari. Anda maupun teman anda sama-sama belum pernah berjumpa dengan seorang bidadaripun. Nah, di sinilah baru bisa diberikan ruang hak  antara yang percaya dengan yang tidak percaya. Keduanya sa ma-sama mempunyai hak yang berdiri sejajar, yang harus saling menghormati.

Tetapi untuk ilustrasi yang pertama, kita tidak memberikan hak kepada orang lain untuk per caya atau tidak percaya. Sebab bukan di situ masalahnya, tetapi dikesaksianlah masalahnya.

Yang seorang menyaksikan, yang seorang tidak menyaksikan.

Sama juga dengan misalnya ada orang yang tidak mempercayai ibu kandung anda sebagai

ibu kandung anda. Apa yang akan anda katakan ?!

 

V. SEJARAH KEAGAMAAN.

Agama itu apa dan yang seperti apa ?

Mari kita renungkan bersama: Manakala para malaikat dan makhluk-makhluk lain yang sa at ini di sorga setiap hari menyembah-nyembah dan memuja-muja ALLAH atau pada saat A dam dan Hawa masih di Taman Eden, berbakti pada ALLAH, atau apakah kalau kita berbak ti kepada ayah-ibu kita, yang semuanya itu dilakukan bukan atas dasar peraturan ALLAH, melainkan oleh kesadaran/pengertian mereka sendiri, apakah yang demikian itu disebut aga

ma ? Apakah kalau anda berterimakasih kepada orang yang memberi sesuatu kepada anda,

apakah itu agama ?

Apa yang sedang kita lihat di sini ?

Tidak lain adalah terjadinya kegiatan perbaktian yang dilandasi oleh rasa pengertian, bukan oleh sebab adanya peraturan. Suatu perbaktian yang berlangsung oleh sebab KASIH, bukan

oleh sebab kewajiban. Suatu perbaktian yang bersifat keakraban/ komunikatif, bukan perbak tian yang formalitas. Suatu perbaktian yang merdeka, bukan perbaktian kuk.

Kalau seorang pelayan toko tersenyum kepada langganannya, itu senyum kewajiban. Dia su

ka atau tidak suka harus tersenyum. Tapi kalau seorang tersenyum melihat kelucuan seorang anak kecil, atau tertawa mendengar lawakan Srimulat, itu adalah senyum yang alamiah. Dia

tersenyum dengan suka rela, dan bukan atas suruhan orang.

Kalau seorang prajurit memberi tanda hormat dengan tangan kanan diangkat ke atas kepala

nya, itu penghormatan kewajiban. Tapi kalau rasa saling menghormati di antara dua sahabat

yang tanpa ditandai dengan tanda-tanda menghormati, itu adalah penghormatan alamiah. A

tau kalau kita lagi ngobrol di warung kopi dengan posisi duduk yang kata orang: "kurang a

turan", padahal di sana tidak kekurangan rasa saling hormat-menghormati, sekalipun tanpa suatu tanda, itu adalah penghormatan alamiah. Apa kata kuncinya di sini ? "ALAMIAH"

dan KOMUNIKATIF/KEKELUARGAAN, itulah bentuk ibadah yang sejati

 

Sekarang lebih ke dalam lagi: Seseorang "melihat" ALLAH, lalu ia menyembah dan berkomu nikasi dengan ALLAH. Apakah yang demikian itu bukan ibadah ? Apakah hal itu memerlu kan fasilitas agama, mediasi pendeta atau harus melalui suatu gedung gereja ?

Sama juga dengan anda berbakti kepada orangtua anda, apakah ada organisasi yang meng umpulkan semua orang yang berstatus 'anak' ? Lalu ada ketuanya, lalu dibuat peraturannya; kalau berbakti kepada orangtua itu harus ditandai dengan "sungkem", harus menyantuni orangtua sekian ratus ribu setiap bulannya, lalu harus ada yang menghubungkannya, sehing ga seorang anak tidak bisa ketemu langsungan dengan orangtuanya sendiri ? Lalu ada acara protokolernya; ada kata-kata sambutannya, ada kata-kata penasehatannya, ada pembukaan acara dan penutupan acaranya ? Maukah anda berbakti dengan cara yang seperti itu ?

Jika perbaktian yang untuk level sesama kita saja kita enggan diformalitaskan seperti itu, ma

sakan yang untuk ALLAH harus diagamakan ?

Nah, dalam kaitan peribadatan kepada ALLAH, poin apakah sebenarnya yang sedang kita ca ri ? Bukankah kesediaan ALLAH menerima kita [mendengar doa kita] ? Bila seorang diri sa ja bisa diterima, mengapa harus berombongan jemaat ? Bila di lapangan sepak bola bisaterja di kontak, mengapa harus repot-repot ke gereja ? Bila tanpa aturan protokoler [liturki] sudah bisa, mengapa harus pakai liturki ? Bila tanpa makelar [perantaraan] bisa, mengapa harus pa kai makelar ?

Tahukah anda, apa sajakah fasilitas telekomunikasi ? Ada telepon rumah, ada Wartel, ada

Hand Phone, dan lain-lain. Sekalipun semuanya itu berbeda-beda sifatnya, namun intinya ti dak lain adalah berbicara dengan seseorang yang kita kehendaki. Nah, kalau kita punya HP, kita bisa mengadakan komunikasi di mana saja, untuk apa kita mesti pergi lagi mencari War

tel ?

Sekarang mari kita bayangkan tentang acara protokoler gereja: ada bel tanda acara segera di mulai, ada instrumen dari Organ atau Piano yang mengiringi petugas gereja memasukiruang an upacara, ada doa buka, ada nyanyian wajib, ada acara persembahan, ada doa persembah an, ada koor, ada khotbah, dan ada doa tutup. Nah, jika ALLAH kita umpamakan seorang presiden, maukah Beliau menunggui acara yang seperti itu mulai dari awal hingga ke akhir a

cara ? Yang umumnya, seorang presiden hanya mau datang pada saat acara intinya saja, di mana Beliaunya yang memegang acara inti itu, yaitu menyampaikan pidato sambutannya. Setelah itu, beliaunya pasti langsung pamit pulang.

Mengapa ? Sebab dia tokoh penting! Karena itu dia hanya maunya hal-hal yang penting saja. Sedangkan hal-hal yang dinilainya bertele-tele, pasti tidak akan dia ikuti. Apalagi kalau sam

pai ada orang yang menasehatinya, pasti dia enggan mendengarkannya. Karena dia tidak ma

u diungguli. Demikian pula dengan acara protokoler ibadah kita, yang inti-intinya adalah khotbah pendeta. bukan pembacaan firman ALLAHnya yang penting, tetapi khotbah pendeta

nya. Bahkan opini umat tentang pergi ke gereja adalah mendengarkan khotbah itu, yang me reka anggap sebagai mendengarkan Firman TUHAN. Sekalipun pendeta hanya mengutip sa

tu dua ayat saja. Mereka kesulitan untuk mengerti mana yang dari TUHAN dengan mana

yang ajaran manusia.

Jadi, dengan acara ibadah yang seperti ini, maukah ALLAH menghadirinya ? Cobalah anda

pikirkan dan renungkan hal ini !

Mengapa beragama itu harus diajarkan caranya berdoa; harus lipat tangan dan tutup mata.

Apakah kalau nggak begitu doanya nggak sampai ? Mengapa harus ada urut-urutan acara nya; apakah tidak boleh divariasi agar tidak berkesan monoton ? Mengapa harus memba ngun gedung gereja yang megah-megah, apakah kalau di rumah gubug TUHAN enggan da

tang, sementara ketika lahirNYA saja mau di kandang domba ?! Mengapa harus memakai

iringan Organ atau Piano, apakah kalau nggak pakai alat musik itu ALLAH tidak mau hadir ?

Dan coba anda selidiki dengan seksama, ketika anda sedang mengikuti tata ibadah di gereja.

Benarkah anda sedang berbakti dan menyembah kepada ALLAH ? Kira-kira di bagian yang manakah anda melakukan penyembahan ? Apakah ketika anda bertelut itu menyembah ? A

pakah bertelut tubuh yang ALLAH kehendaki, ataukah bertelut hati yang lebih dibenarkan ?!

Atau apakah ketika anda sedang menyanyi ? Benarkah anda memang mempunyai talenta me

nyanyi ? Benarkah anda mempersembahkan suara itu untuk kemuliaan ALLAH, bukan se

dang mencari kemuliaan diri ? Dan anda ditarik secara emosional oleh nyanyian itu ataukah

secara logika [hakekat kebenaran] ? Serta sudahkah anda memeriksa syair lagu itu apakah

sesuai dengan doktrin gereja/ajaran Alkitab ? Sebab mengutip ayat Alkitab belum tentu itu

Alkitabiah!

Sekali lagi saya nyatakan bahwa saya tidak bermaksud mengabaikan semuanya itu. Tetapi sa

ya hanya ingin menunjukkan kepada anda tentang hakekatnya. Sebab bagaimanapun apa

yang lahiriah, atau peribadatan kulit itu tetap diperlukan. Namun bukanlah segala-galanya dan bukan inti yang menjadi perhitungan ALLAH.

Mari kita bayangkan, apa jadinya jika buah durian itu tanpa kulit. Nggak mungkin 'kan ?!

Namun demikian kulit itu tetap kita buang ke sampah. Atau kalau kita hendak mengado seo rang teman yang sedang berulangtahun. Pasti kita akan memilihkan bungkus kado yang ter baik dan terindah. Namun demikian pada akhirnya bungkus itu tokh kita buang ke sampah juga. Alkitab menuliskan: "Penyesatan memang harus ada, tetapi celakalah orang yang meng adakannya."

Kita melihat di sini bahwa ALLAH membutuhkan 'jasa' penyesat, tapi setelah dipakai jasa nya, dicelakakan ! ALLAH membutuhkan jasa Yudas Iskariot, sebagai jalan untuk menyalib

kan YESUS, tapi setelah itu Yudas dibuang juga. ALLAH juga membutuhkan Iblis untuk mencobai kita, tapi setelah jasanya dipakai, Iblis itu dibuang ke neraka! ALLAH membutuh kan raja Babel, Nebukadnezar, untuk menghajar Israel, umatNYA. Tapi Alkitab juga katakan bahwa ALLAH akan membalaskan kejahatan Babel, yang telah menista umatNYA itu.

Demikian pula dengan keberadaan organisasi agama Laodekia. ALLAH membutuhkan sekali

peranan organisasi ini. ALLAH membutuhkan pendeta-pendeta itu untuk mengajar umat NYA. Namun Alkitab katakan: "Saudara-saudaraku, JANGANLAH BANYAK ORANG DI ANTARA KAMU MAU MENJADI GURU; sebab kita tahu, bahwa sebagai guru kita akan di hakimi menurut ukuran yang lebih berat." – Yakobus 3:1.

Perhatikan baik-baik ayat di atas: Apakah Yakobus melarang kita menjadi guru ? Tidak ! Ya kobus menyadari bahwa guru-guru masih diperlukan. Tapi, Yakobus menganjurkan agar ja ngan banyak orang yang mau menjadi guru. Atau dengan kata lain; jangan dikira menjadi guru itu pekerjaan yang enak.

Di zaman perjanjian Lama, ALLAHpun pernah mendirikan organisasi keagamaan; itulah a

gama Yahudi! Suatu agama yang didirikan oleh ALLAH untuk menyelamatkan keturunan A

braham dari ancaman murka ALLAH.  Sehingga ALLAH menjadi dikenal sebagai ALLAH

nya Abraham, ALLAHnya Ishak, dan ALLAHnya Yakub.

Lalu, ALLAHpun menentukan pilihanNYA terhadap Yakub untuk menjadi jalur yang menu runkan Israel, untuk dikumpulkan menjadi SATU BANGSA KEAGAMAAN, yang dikemudi an hari dikenal sebagai Agama Yahudi atau Agama Musa atau Agama Taurat. Inilah agama

bentukan ALLAH. Dan ALLAH meneguhkan agama ini melalui berbagai macam tanda:

Ø      Suatu ras [Yahudi] yang dikhususkan dan terpelihara kemurniannya [hingga seka rang]. Jika ada yang kawin campuran, harus dikucilkan di kota khusus, yaitu Samaria.

Ø      ALLAH mengumpankan umatNYA ke tangan bangsa kafir yang paling besar dan pa ling kuat di dunia ketika itu, yaitu Mesir.

Ø      Tetapi melalui 10 tulah yang ditimpakan ke Mesir, maka seluruh duniapun menjadi me ngenal ALLAH Israel sebagai ALLAH yang telah mengalahkan Mesir, dengan kedah

syatanNYA.

Ø      ALLAH memproklamasikan agamaNYA melalui pawai keliling selama 40 tahun. Se hingga  seluruh dunia dibuat semakin tercengang dan heran.

Ø      ALLAH mengangkat Musa sebagai Pemimpin bangsa itu dan menyatakan bahwa Musa adalah sahabatNYA.

Ø      ALLAH membuat peraturan-peraturan [ritual] ibadah yang sangat luar biasa rumit dan ketatnya. Semua orang Israel didisiplin sedemikian rupa. MAU atau TIDAK MAU, SU KA atau TIDAK SUKA, RELA atau TIDAK RELA, MENGERTI atau TIDAK MENG ERTI, semua orang Israel dikenakan kewajiban keagamaan tanpa kompromi. Tidak a da tawar-menawar BAGI Israel!

Dan yang menjadi standart kebenaran pada waktu itu adalah 100 persen perbuatan orang, bu

kanlah hatinya. Orang mau berpura-pura sedih atau berkabung atau bertobat, itu dibenarkan

Tidak dianggap munafik atau membohongi ALLAH. Atau orang mau menyumbang Bait Suci

dengan motivasi mencari popularitas, tidak masalah. Tetap dibenarkan, karena memang bu

nyi peraturannya seperti itu !

Tapi tahukah anda bahwa ALLAH menderita tekanan bathin oleh peribadatan yang demikian

itu ? KataNYA : " AKU membisu dari sejak DAHULU KALA. AKU BERDIAM DIRI. AKU

MENAHAN HATIKU, sekarang AKU mau MENGERANG, seperti perempuan yang melahir kan, AKU mau MENGAH-MENGAH dan MEGAP-MEGAP." – Yesaya 42:14.

Selanjutnya, "Jangan lagi membawa persembahanmu yang tidak sungguh, sebab baunya ada lah kejijikan bagiKU." – Yesaya 1:13. > Padahal tadinya mereka disuruh!

"Perayaan-perayaan Bulan barumu dan pertemuan-pertemuanmu yang tetap [rutinitas/mono ton], AKU BENCI melihatnya, semuanya itu MENJADI BEBAN BAGIKU, AKU TELAH PA YAH MENANGGUNGNYA." – Yesaya 1:14.

Lalu, apakah yang menjadi cita-cita dan harapan ALLAH di zaman Perjanjian Baru ? Mari kita ikuti percakapan keagamaan antara TUHAN YESUS dengan perempuan Samaria [Yoha nes 4].

Yang perlu kita ketahui adalah bangsa yang beragama pada waktu itu adalah hanyalah bang sa Yahudi. Sedangkan orang-orang Samaria yang merupakan ras campuran Yahudi dengan bangsa asing, diperintahkan ALLAH supaya dinajiskan dan diasingkan ke kota Samaria. Me reka ini tidak boleh ikut beribadah kepada ALLAH, karena melanggar aturan kawin campur. Karena itu orang Samaria, yang memang cenderung kafir, mendirikan agama sendiri dan berbaktinya di gunung mereka: Samaria. Sedangkan orang Yahudi berbaktinya di Yerusalem. – Ayat 16-20.

Tetapi apa kata TUHAN YESUS kepada perempuan Samaria itu ? "Percayalah kepadaKU, hai perempuan, saatnya akan tiba, bahwa kamu akan menyembah BAPA BUKAN DI GU NUNG INI DAN BUKAN JUGA DI YERUSALEM." – Ayat 21.

"Tetapi saatnya akan datang dan sudah tiba sekarang, bahwa PENYEMBAH-PENYEMBAH BENAR akan menyembah BAPA dalam ROH dan KEBENARAN, sebab BAPA menghendaki penyembah-penyembah demikian. ALLAH itu ROH dan barangsiapa menyembah DIA, HA RUS menyembahNYA dalam ROH dan KEBENARAN." – Ayat 23-24.

Kita melihat di sini bahwa ALLAH ingin keluar dari sebuah system, yaitu KEAGAMAAN –

yang diciptakanNYA sendiri. Karena suatu agama itu membelenggu, baik ALLAH maupun u matNYA. ALLAH terbelenggu karena menerima penghormatan yang dipaksakan, tidak berda sarkan pengertian/kesadaran dari umatNYA, sedangkan umat terbelenggu karena ALLAHma in paksa dengan tangan besi.

ALLAH itu ROH. ROH itu bebas. Karena itu ALLAH tidak mau hanya berada di satu tempat

saja, baik Samaria maupun Yerusalem. Tetapi ALLAH ingin bisa berada di mana-mana. Di

mana umatNYA mencariNYA, DIA ada di sana. Penyembah-penyembah ALLAH tidak lagi ha

rus berdarah Yahudi atau keturunan Abraham, tetapi meliputi bangsa apa saja, asalkan memi

liki kwalitas iman yang seperti Abraham. Penyembah-penyembah ALLAH tidak lagi harus ter

pancang pada Loh Batu Hukum Taurat. Alkitab terlalu kecil untuk memuat semua kehendak

ALLAH. Karena itu ALLAH berikan ROH KUDUS, sebagai Pemimpin pada seluruh kebenar

an, yang lebih besar daripada Alkitab. Penyembah-penyembah ALLAH tidak lagi harus bera

da dalam suatu wadah/organisasi, seperti agama Yahudi. Tidak ada lagi kandang-kandang

atau golongan-golongan. Bukan itu yang menyelamatkan. Tetapi siapa saja yang percaya ke pada YESUS, dialah yang menerima keselamatan. Termasuk juga bukan Laodekia-nya yang

menyelamatkan, tetapi iman masing-masing kita.

Jadi, jelaslah bahwa suatu peribadatan yang bersifat agama itu jahat di mata ALLAH. Dan ALLAH melihatnya seperti kuburan yang dikapur. Luarnya tampak indah, tetapi di dalamnya

adalah bangkai busuk. Perbuatan yang dibuat-buat yang dipaksakan masuk ke ruang peratur

an. ALLAH ingin melepaskan diri dari semuanya itu, melalui pekerjaan ANAKNYA; YESUS

KRISTUS. Supaya perbuatan dosa ditanggung oleh YESUS, sedangkan konsep berpikir seseo rang yang benar diterima ALLAH.

Yohanes 4:23; "Tetapi saatnya akan datang dan sudah tiba sekarang." Apa maksudnya ?

"Saatnya akan datang" mengartikan bahwa penyembah-penyembah benar itu belum muncul

dalam jangka pendek ini, yaitu setidaknya ketika di zaman YESUS waktu itu hingga saat seka

rang ini. Sedangkan perkataan: "sudah tiba sekarang" mengartikan bahwa zaman itu sudah dibuka atau sudah disahkan secara simbolisnya pada waktu firman itu diucapkan, setidaknya

menunjuk ke zaman hari Pentakosta. Karena di saat itulah ALLAH mencurahkan ROH KU DUSNYA ke atas murid-muridNYA, bahkan ke atas jemaat-jemaat di zaman Kisah Para Ra

sul.

Seperti halnya Kemerdekaan kita, RI, sudah diproklamasikan mulai tanggal 17 Agustus 1945.

Tapi ternyata peperangan masih terus berlangsung selama beberapa puluh tahun setelahnya melawan para penjajah yang belum rela melepaskan kita untuk menjadi negara merdeka. Se kalipun demikian tanggal proklamasi itu telah menjadi tonggak pengobar semangat untuk merdeka. Menjadi suatu target dari perjuangan para pahlawan kita pada waktu itu.

Demikian pula dengan nubuatan TUHAN YESUS tentang zaman di mana penyembah-pe nyembah dalam ROH dan KEBENARAN itu akan muncul. Sekalipun hingga saat ini mung

kin belum tergenapi, tapi itu pasti akan terjadi di dunia ini. Sekarang ini kita melihat umat

ALLAH masih tercerai-berai di dalam berbagai kandang. Dan peribadatan mereka masih ber

gantung dari ajaran manusia, masih dibatasi doktrin-doktrin, masih bertumpu pada faktor ge dung gereja, organisasi gereja, pendeta-pendeta, perijinan, dan lain-lain. Tetapi setidaknya

melalui tulisan ini orangpun akan terhenyak dan mulai merenungkannya. Terlepas dari apa

kah tulisan saya ini sudah benar atau belum. Orang pasti terangsang untuk menaruh perhati an yang lebih baik lagi terhadap masalah-masalah keagamaan, Keallahan, kebenaran dan

kesalahan-kesalahan yang terjadi selama ini, menjadi bahan kajiannya.

 

ALLAH MENOLAK RITUAL ?!

Yesaya 1:10-20;

"Dengarlah Firman TUHAN, hai PEMIMPIN-PEMIMPIN, manusia SODOM! PERHATI KANLAH pengajaran ALLAH kita, hai RAKYAT, manusia GOMORA ! UNTUK APA KOR

BANMU yang banyak-banyak...........AKU sudah jemu akan korban bakaran.........Apabila ka

mu datang untuk menghadap hadiratKU, SIAPAKAH YANG MENUNTUT itu daripadamu, bahwa kamu menginjak-injak pelataran Bait SuciKU ? JANGAN LAGI membawa persembah anmu yang tidak sungguh, sebab baunya adalah KEJIJIKAN bagiKU. Kalau kamu meraya kan bulan baru dan Sabat atau mengadakan PERTENMUAN-PERTEMUAN, AKU BENCI

melihatnya; semuanya itu menjadi BEBAN BAGIKU. AKU TELAH PAYAH menanggung nya. Apabila kamu menadahkan tanganmu untuk BERDOA, AKU akan memalingkan muka KU, BAHKAN  SEKALIPUN kamu berkali-kali berdoa, AKU tidak akan mendengarkannya, sebab tanganmu penuh dengan darah. BASUHLAH, BERSIHKANLAH DIRIMU, JAUH

KANLAH perbuatan-perbuatanmu yang jahat dari depan mataKU. Berhentilah berbuat jahat, BELAJARLAH berbuat baik; usahakanlah keadilan, kendalikanlah orang kejam; belalah hak anak-anak yatim, perjuangkanlah perkara janda-janda.........."

Apa yang kita lihat di sana ?

ALLAH tidak membeda-bedakan antara pimpinan dengan jemaatnya. Keduanya disamakan seperti kepala dengan ekornya, sama-sama dikatakan sebagai manusia durhaka; SODOM-

GOMORA. Ini kita perlu berhati-hati untuk tidak begitu saja menggantungkan nasib kesela matan kita ke tangan orang lain, yaitu pendeta. Kita harus menyetir diri kita masing-masing, jangan sampai kita disesatkan oleh seorangpun. Kita harus mencari dan menemukan sendiri kebenaran itu dari sumber ROH KUDUS, bukan mendengar dari perkataan pendeta atau te

man. > Termasuk terhadap paparan saya ini, janganlah dipercayai! Tetapi apa saja yang saya

paparkan ini tolong supaya anda perhatikan dan anda kaji sendiri menurut akal sehat anda.

Kata rasul Paulus: peganglah yang baik [benar], buanglah apa yang salah. Jadi jangan dima

kan mentah-mentah apa kata orang. Sebab di dalam diri kamu sudah ada pengurapan ROH

KUDUS-nya, yang kamu terima pada saat kamu dibaptiskan!

Selanjutnya, ada pertanyaan TUHAN: "UNTUK APA ?" Ini mengingatkan kita agar segala sesuatu yang kita lakukan harus kita perhitungkan manfaatnya: Untuk Apa ? ALLAH menga

jari kita sesuatu yang praktis dan simple [sederhana], tidak berbelit-belit yang tidak keruan.

Ritual-ritual yang anda lakukan di gereja itu, apa manfaatnya, siapa yang menyuruh/menga jarinya ? Jika anda harus berdiri atau duduk, berdoa atau bernyanyi, pertanyakanlah semua

itu: dari mana dasarannya harus begitu ? Seandainya tidak begitu bagaimana, apakah dosa

atau apakah tidak selamat ? Atau seandainya harus begitu, apa yang akan anda dapatkan da

ri ALLAH ?

Contohnya saja tentang doa yang berkali-kali: ada doa buka, doa persembahan, doa khotbah, dan doa tutup. Itu kelihatan formalis sekali. Mengapa semuanya tidak dijadikan satu saja, se

bagaimana yang diajarkan TUHAN YESUS, agar kita berdoa tidak bertele-tele dan doa deng

an iman. > Doa iman adalah doa yang kata-katanya singkat: 'to the point.'

Untuk apa kita membawa persembahan, sekalipun itu persepuluhan, apabila tidak sungguh-sungguh ?! Apabila tidak ada pemahamannya yang baik tentang persembahan, apabila tidak diniatkan dengan hati yang ikhlas, apabila itu anda maksudkan untuk memotong kewajiban

berderma anda, apabila dengan motivasi ingin popularitas, dan lain-lain. Untuk Apa ?! Lebih baik tidak usah ! Jika ALLAH katakan yang lebih baik adalah yang tidak usah, ya jangan di

laksanakan terus. Itu malah menjadikan dosa yang lebih besar.

Perintah ALLAH yang pertama adalah agar kita memberikan persembahan kepadaNYA. Tapi

perintah ALLAH yang kemudian adalah "janganlah" kita membawa persembahan jika moti

vasinya tidak benar. Jadi, artinya adalah kita diminta mengendalikan diri kita dalam rangka

menjaga KEKUDUSAN ALLAH. Jika persembahan itu motivasinya benar, berikanlah! Anda

akan menerima pembenaran dari ALLAH. Tapi jika motivasinya tidak benar, tahanlah, batal

kanlah persembahan itu. Di sini, jika anda membatalkannya, ALLAH akan membenarkan an

da. Sebab itu berarti anda menjaga kekudusan ALLAH. Sebaliknya, jika tetap anda persem bahkan, maka ALLAH justru akan marah besar. Sebab persembahan itu menjadi kotoran

yang mengotori kekudusan ALLAH. > Ini bukan perkara yang sepele, yang kita bisa semba rangan saja.

Pelajarannya adalah: bahwa ALLAH itu tidaklah sama seperti manusia, yang mau-mau saja

diberi orang, entah itu uang ikhlas atau tidak ikhlas, entah itu uang halal atau uang haram. Pokoknya uang, pasti kita terima. ALLAH tidak demikian! DIA bukanlah ALLAH yang sem

barangan! Itu yang harus anda perhitungkan jika hendak berurusan denganNYA.

"Siapa yang menuntut kamu datang ke gereja ?" – Jika kedatanganmu hanya menajiskan

Tempat ALLAH ?!

Pergi ke gereja itu bukan hal sembarangan. Karena dikatakan bahwa itu untuk menghadap

hadirat ALLAH. Bahwa pergi menghadap ALLAH itu perlu persiapan yang sebaik-baiknya.

Bukan persiapan tentang pakaian yang baiknya, tetapi tentang persiapan hati kita. Jangan

sampai kita yang semula bertujuan menghadap hadirat ALLAH, sesampainya di gereja malah ngobrolkan hal-hal yang bersifat duniawi. Ngobrol bisnis, ngobrolkan soal mobil, soal jemaat

lain yang sedang jatuh, dan lain-lain. Kita pamerkan mobil baru, sepatu baru, pakaian yang baru atau mode rambut yang baru. Sedangkan hatinya masih kuno, masih seperti yang kema rin-kemarin, belum ada pertobatan. Karena itu lebih baik anda mbolos ke gereja saja, daripa

da anda dikatakan telah menginjak-injak pelataran Bait Suci ALLAH. Bukannya anda akan menerima sesuatu yang baik dari ALLAH, malahan kutukan !

Bagi ALLAH bukan masalah datang-tidaknya kita ke gereja, tetapi siap tidaknya hati kita ber

ibadah kepadaNYA. Bukan tentang tubuh, tapi tentang apa yang ada di dalam hati kita. Kare

na itu jika anda berniat menguduskan ALLAH, janganlah datang ke gereja jika kita belum

benar-benar menyiapkan hati kita. > Siapakah yang menuntut kamu datang ke gereja, jika itu

untuk menginjak-injak kekudusan ALLAH ? Lebih baik tidak !

Anda pergi menghadap ALLAH dengan dandanan dan pakaian yang kurang sopan. Apakah itu menghormati ALLAH ? ALLAH itu melihat hati, bukan melihat pakaian kita. Karena itu

anda tidak harus berpakaian yang indah-indah, berjas dan berdasi Bersarungpun tidak dosa,

bersepatupun tidak harus. Yang harus adalah dalam menjaga kekudusan ALLAH.

Anda pergi ke gereja, tapi di dalam hati masih menyimpan rasa permusuhan dengan seseo rang. Lebih baik anda tidak usah datang ke gereja, tetapi datang ke rumah musuh anda un tuk menyelesaikan masalah-masalah yang menjadi ganjalan. "Tinggalkanlah persembahan mu di depan mezbah itu dan pergilah berdamai dahulu dengan saudaramu." – Matius 5:24.

Ibadah Sabat memang perlu. Tapi yang lebih perlu lagi adalah menjaga kekudusan ALLAH.

Karena itu janganlah kita memaksakan diri seakan-akan harus datang ke gereja,  jika hati ki

ta dirasakan masih belum siap benar. Sebab menghadap ALLAH itu tidak sama dengan kalau kita menghadap teman/sahabat kita.

> Bukankah hal-hal yang demikian itu belum pernah anda mendengarnya dari pendeta anda

    ? Mereka ngertinya hanya menyuruh kita datang dan aktif dalam segala kegiatan gereja,

    tanpa mempertimbangkan kekudusan ALLAH.

Demikian pula kalau kita berdoa di rumah; misalnya doa ketika bangun tidur. Kita jangan

langsung berdoa jika kita belum benar-benar siap berdoa. Bangunlah dulu, berjalan-jalanlah

dulu, segarkanlah dulu dirimu, barulah menghadap ALLAH untuk berdoa. Atau jika anda di

pagi itu sedang ada acara yang menuntut anda bergesa-gesa, maka pertimbangkanlah hal ter gesa-gesa itu; apakah layak anda bergesa-gesa untuk suatu urusan, sehingga ALLAH harus disikapi dengan cara bergesa-gesa?! Adakah sesuatu yang lebih penting daripada ALLAH?! Selanjutnya, periksalah dulu sekitar rumahmu, apakah ada maling semalam ? Jangan sam

pai dalam doa anda anda mengucapkan terimakasih atas penjagaan ALLAH, tapi tahunya te levisi anda dicuri maling semalam. 'Kan lucu ?!

"Usahakanlah keadilan."

Tidakkah kita sering mendengar berita-berita ketidakadilan, ketimpangan sosial, penindasan,

penganiayaan, dan lain-lain pelanggaran Hak-hak Asasi Manusia ? Nah, tidakkah yang demi

kian itu hal-hal yang berkaitan erat dengan moral keagamaan daripada masalah kesehatan

yang diurus gereja ? Bukankah gereja yang telah berdiri sah secara hukum, sebenarnya mem

punyai akses untuk berbicara secara hukum kepada pemerintah ? Mengapa dalam hal demi

kian gereja senantiasa bungkam, pura-pura tidak tahu dan tidak mendengar ?

Di sini umat mempunyai kesempatan untuk bertanya kepada pendetanya: "Menurut Bapak,

negeri kita ini sudah mencapai keadilan sosial ?" Kita mempunyai ayatnya dari Alkitab yang

memberikan mandat kepada gereja untuk menegakkan keadilan. Sudahkah ayat ini mendapat kan perhatian dari gereja ?

Dan tidakkah gereja kebenaran seharusnya merasa 'tersinggung' manakala mendengar sus

ter Theresia bisa sampai menerima Nobel Perdamaian, atau seorang Bangladesh: Mohamad

Yunus, menerima Nobel Perdamaian, karena kiprah Bank-nya yang menyalurkan kredit tan

pa agunan kepada masyarakat miskin ? Adakah seorang saja dari anggota Kebenaran yang

pernah meraih hadiah itu, karena jasanya atas kemanusiaan ?

"Sesungguhnya, kamu berpuasa SAMBIL BERBANTAH dan BERKELAHI serta MEMU KUL dengan tinju dengan tidak semena-mena. Dengan caramu berpuasa seperti sekarang ini,

suaramu tidak akan didengar di tempat tinggi...........BERPUASA YANG KUKEHENDAKI, ia

lah SUPAYA engkau membuka belenggu-belenggu kelaliman, dan melepaskan tali-tali kuk,

supaya engkau memerdekakan orang yang teraniaya dan mematahkan setiap kuk." – Yesaya

58:4, 6.

Jadi, manakah yang lebih baik antara mengurus perijinan gereja yang berbelit-belit, yang ko

non biaya perijinannya menyamai nilai bangunannya, kemudian membangun gedung gereja

dan perkantorannya yang megah dan mewah, membeli peralatan musik dan sound system yg

merk import, membeli perabotan dan Air Condition, membiayai program vegetarian, mengada

kan acara KKR dan seminar-seminar, menyejukkan fasilitas pendeta-pendetanya dengan kehi

dupan yang eksklusif, dan termasuk pula dengan memprogramkan hari-hari berpuasa jemaat

nya, daripada misalnya gereja lebih menaruh perhatian terhadap masalah penegakkan keadil an sosial, bencana alam, kemiskinan, pengangguran, menolong memberikan kredit permodal an seperti yang dilakukan oleh Mohamad Yunus, membantu mereka yang kesulitan memba yar sewa rumah, kesulitan membayar sekolah anak [padahal organisasi sudah mempunyai se kolahan, tetapi anggota sendiri yang miskin menjadi mustahil bersekolah di sana ?], dan mere

ka yang terkena dampak kenaikan harga-harga  barang ?! Manakah yang ALLAH lebih ber

kenan dari semuanya itu ? Sudahkah para pendeta menyampaikan Firman TUHAN YESUS:

"Jikalau engkau hendak sempurna, JUALLAH segala milikmu, dan BAGIKANLAH itu kepa

da orang-orang miskin....." Ataukah firman ini sengaja disimpan hendak dijadikan tape ?!

Nah, sudahkah ayat ini dijadikan cermin oleh Laodekia ?

Bahwa kalau soal hafal Alkitab itu bukanlah apa-apa, jika dibandingkan dengan mempraktek kannya. Bahwa kalau soal pengetahuan keagamaan itu bukanlah apa-apa, jika dibandingkan

dengan pengamalannya. Bahwa kalau soal khotbah itu bukanlah apa-apa. Bahwa kalau soal

berdoa itu bukanlah apa-apa. Bahwa kalau soal menyanyi itu bukanlah apa-apa. Bahwa ka lau soal kesehatan vegetarian itu bukanlah apa-apa. Bahwa kalau soal berpuasa itu bukanlah

apa-apa. Bahwa kalau soal membayar persepuluhan/persembahan apapun itu bukanlah apa-

apa. Bahwa kalau soal membangun gedung gereja yang megah itu bukanlah apa-apa. Bahwa

kalau soal membolos ke gereja itu bukanlah apa-apa, jika dibandingkan dengan keperluan

untuk menjaga kekudusan ALLAH.

Jadi, sekalipun [mungkin] ritual-ritual itu sesuatu yang diperlukan oleh TUHAN, namun jika

di dalam prakteknya tidak menyentuh kebutuhan kemanusiaan umat manusia, semua itu men

jadi tidak ada artinya lagi. Menjadi nol besar.

 

ADAKAH YANG SALAH DENGAN NY. WHITE ?

Sama sekali, tidak ! Ny. White, hanyalah seorang hamba yang bekerja menurut kehendak Tu

annya. Dia mengajarkan secara jujur sebagaimana yang ia ketahui dari ALLAH. Karena itu

jika kita menyalahkan ajaran Ny. White, sama dengan kita menyalahkan ajaran Musa. Dan kalau kita menyalahkan ajaran Musa, sama dengan kita menyalahkan ALLAH!

Saudaraku, Hukum Taurat itu bukanlah Hukum yang rendah atau murahan. Justru Hukum

Taurat itu sangat tinggi dan sangat mulia. Justru oleh Hukum itulah kita menjadi mengetahu i dan mengenal dosa. Paulus menyatakan, bahwa Hukum itu adalah Hukum yang Benar, Ba ik dan Kudus. Tetapi masalahnya adalah KETEPATAN WAKTU PENGGUNAANNYA. Sehingga sekalipun sesuatu itu baik, jika tidak digunakan sesuai waktu berlakunya, menjadi kan nilai manfaatnya berkurang, atau bahkan bisa juga menjadi hilang.

Contohnya; seperti makanan yang sudah kadaluarsa. Seenak apapun makanan itu menjadi tidak ada gunanya jika sudah kadaluarsa.

Kita perlu tahu tentang PENZAMANAN manusia, menurut tatanan ALLAH. Bahwa ALLAH

menganggap zaman Perjanjian Lama itu sebagai masa kanak-kanak keagamaan manusia, se dangkan zaman Perjanjian Baru itu sebagai zaman pendewasaannya. Itulah sebabnya agama

di zaman Perjanjian Lama dinamakan agama lahiriah, sedangkan Perjanjian Baru dinama

kan agama rohaniah.

Nah, pada masa kanak-kanak, seseorang hidupnya dibatasi oleh berbagai macam peraturan

dan larangan-larangan, serta masih memerlukan rangsangan dengan hadiah-hadiah, sebagai

penghargaan atas pencapaiannya. Jika Israel menurut, maka ALLAH memberkatinya dengan

kekayaan material. Tapi jika Israel menjauh dari ALLAH, maka ALLAH menghajarnya de-

ngan kemiskinan. Selanjutnya, sebagai kanak-kanak, kalau berjalan masih dituntun, kalau

makan masih disuapi, masih digendong, dilarang makan permen, dilarang menyeberang ja

lan, dilarang bermain api atau pisau, diperintahkan untuk menyapu, untuk rajin belajar, dan

lain-lain. Itulah gambaran tentang masa kanak-kanak.

Jangan jamah ini, jangan kecap itu, harus begini, harus begitu, dan lain-lain. Tapi setelah se

seorang menginjakkan usia remaja, larangan-larangan dan peraturan-peraturan sudah mu lai dikendurkan/diperlonggar. Mereka hanya kita pesan supaya berhati-hati, bukan lagi mela

rang-melarang. Dan di saat mereka sudah termasuk anak dewasa, maka orangtua sudah mem

bebaskannya sama sekali dari semua bentuk peraturan. Anak itu dianggap sudah mempunyai

kebijaksanaan untuk mengatur dirinya dan hidupnya sendiri.

Nggak perlu disuruh-suruh menyapu, anak yang sadar akan menyapu dengan kemauannya

sendiri. Dia menyapu tidak lagi berpedoman pada jam jadwal tugasnya menyapu sebagaima na ketika ia masih kecil. Tetapi dia menyapu dengan pedoman jika dia melihat adanya kotor an yang harus dibersihkan. > Dari peraturan menjadi hakekat.

Kalau semasa kecil tidak boleh pegang api atau pisau, justru di masa dewasanya dia sangat

akrab dengan api dan pisau. Kalau tadinya tidak boleh menyeberang jalan, kini setiap hari

dia harus menyeberangi jalan.

Sama seperti burung Merpati. Setelah burung Merpati itu kita kurung selama seminggu, keti ka dilepaskan kandang, iapun takkan lari ke mana-mana. Dia bebas tapi dia tetap setia pada

kandangnya. Coba bandingkan burung ini dengan burung-burung yang lainnya. Biarpun su

dah dikurung bertahun-tahun dalam kandangnya, namun begitu mempunyai kesempatan un

tuk merdeka, maka dia akan langsung kabur jauh.

Demikian pula kita terhadap Hukum Taurat. Sekalipun Perjanjian Baru telah memberikan

kemerdekaan yang seluas-luasnya, namun oleh akal budi kebijaksanaan kita, kitapun tentu nya tidak akan hidup secara berlawanan dari hukum itu. Tetapi kita menggunakannya menu ut keperluan dan manfaatnya. Sehingga itu tidak berarti kita bebas makan babi, lalu kita seti

ap hari berpesta makan babi. Boleh merokok, lalu kita merokok sebanyak-banyaknya. Tentu

nya tidak akan demikian.

Mengapa ALLAH mengajarkan Hukum Taurat lagi melalui Ny. White ?

Ya. Karena seorang dewasapun ada kalanya jatuh sakit, sehingga perlu diperlakukan seperti anak kecil lagi. Harus digendong, dituntun, dimandikan, kalau makan disuapi, bahkan tidak jarang kita yang anaknya justru yang menasehatinya.

Bukankah dunia ketika itu sedang benar-benar sakit keras, oleh sebab penyesatan Paus Roma

Katolik ?Orang sampai tidak tahu lagi kalau harus menyucikan Hari Sabat, ketika itu diganti

kan ke Hari Minggu.. Orang sampai tidak tahu apa-apa tentang kebenaran Alkitab, karena

Firman TUHAN itu diberangus. Selama 1260 tahun, bukanlah waktu yang singkat! Karena

itu ALLAH mengajak kita untuk mengingat kembali tentang Hukum yang mula-mula, suatu

AKTA PERJANJIAN yang telah disepakati dengan leluhur kita: Abraham. Bukalah itu, Baca

lah dan pelajarilah dan ketahuilah bahwa engkau telah lari yang terlampau jauh!

Jadi, rasanya tidak ada yang salah dengan ajaran-ajaran Ny. White, seperti yang diturunkan

kepada gereja Laodekia ini. Tapi, "TIDAK ADA YANG SALAH" bukan berarti itu sudah sem purna. Semua ajaran Ny. White adalah benar dan kebenaran, serta berasal dari ALLAH. Na mun demikian tidak otomatis sudah sempurna. Kita harus mengerti bahwa tidak ada manusia

yang berkelas sempurna. Sebab kesempurnaan itu adalah hak Patent-nya YESUS! Itulah se

babnya Musa harus terbegal gara-gara memukul batu, Daud harus jatuh ke perzinahan, Salo

mo harus jatuh ke berhala, Elia harus jatuh ke keputusasaan, Petrus harus jatuh ke penyang

kalan, dan lain-lainnya. Bahkan sampai di zaman kapanpun manusia tidak akan ada yang ta hu, apakah suatu ajaran sudah sempurna atau belum. Itu adalah rahasia dapur ALLAH. Sia pakah yang bisa mengetahui Hakikat ALLAH ? Siapakah yang bisa mengerti akan jalan pikir anNYA ?!

Tetapi kalau kita berbicara tentang peng-kitab-an Alkitab, itu sudah sempurna. Sebab sudah tidak diijinkan adanya penambahan lagi dari kitab-kitab yang sudah disatukan itu. Kecualibu

ku-buku yang bersifat mendampinginya, yang isinya tidak boleh menyimpang dari konsep Al kitab. Hanya saja, sekalipun kitab-kitab itu sudah terjilid sempurna, namun masih belum se mua pengertiannya diungkapkan oleh ALLAH. Masih banyak bagian-bagian dari Alkitab yg

pengertiannya masih tersembunyi. Baik yang berupa firman maupun yang nubuatan.

Sejak Alkitab mulai dituliskan, hingga zaman ini, isi tulisannya masih tetap sama. Tidak ada bagian yang diubah. Namun uniknya, pemahaman orangnya yang selalu berbeda-beda dan berubah-ubah tentang suatu hal. Itulah sebabnya TUHAN YESUS maupun para rasul menga takan tentang ALLAH itu sebagai sosok yang penuh Rahasia. TUHAN YESUS, yang ANAK NYA sendiripun tidak diberitahu tentang tanggalnya Kiamat!

Jadi, mengapa Ny. White sampai tidak tahu kalau ajarannya itu berbau Taurat dan mendapat kan tentangan keras dari ALLAH/Alkitab ? Tentunya karena ALLAH sengaja menyelubung

kan/menyembunyikan pengertiannya. Sehingga semua orang tidak ada yang menyadarinya bahwa itu tidak benar. Hanya oleh pernyataan TUHAN YESUS dan rasul Paulus, yangmenga takan bahwa Hukum Taurat tidak diubah, bahkan diteguhkannya di dalam Perjanjian Baru, maka semua orangpun berpengertian demikian.

Di dalam 2Korintus 3:14-17, rasul Paulus menuliskan tentang "selubung." Di mana pikiran

orang bisa menjadi tumpul, jika membaca Alkitab tanpa disingkapkan pengertiannya. Semen tara itu Pengkhotbah 3:1; "Untuk segala sesuatu ada masanya, untuk apapun di bawah langit ada waktunya."

Pengkhotbah dengan yakin menandaskan bahwa segala sesuatu yang ada di dunia ini ada zamannya sendiri-sendiri. Ada zaman merasiakannya, ada zaman untuk menyatakannya. Bu

kankah kitapun juga berbuat yang seperti itu ? Terhadap seorang anak kita beritahukan sesu atu, tetapi terhadap anak yang lain kita merahasiakannya. Atau mungkin sesuatu hal kita ra

hasiakan selagi anak-anak masih kecil, tapi kita beritahukan ketika mereka sudah dewasa. Ja

di memang ada waktunya!

Daniel, ketika menerima penglihatan, dia sendiri tidak begitu paham dengan apa yang dilihat nya. Bahkan sampai beribu tahun kemudian rahasia itu disingkapkan kepada William Miller.

William Miller-pun masih ada kekeliruannya, sehingga itu disempurnakan oleh Ny. White.

Jadi, jika semua itu terjadi dari pihak ALLAH, kita mau bilang apa ? Kecuali mengikutinya saja apa-apa yang dikehendakiNYA.

 

TENTANG STATUS HUKUM TAURAT.

> Galatia 3:24               : Penuntun sampai KRISTUS datang.

                                         Jadi, kalau KRISTUS sudah datang, selesailah tugas Hukum Taurat

                                         itu menuntun kita.

> Roma 3:20                 : Memperkenalkan tentang dosa.

                                        Ya, Hukum Taurat memberitahukan kepada kita tentang apa yang bo

                                        leh kita lakukan dan apa yang tidak boleh kita lakukan.

> Roma 3:21                : Kebenaran ALLAH dinyatakan tanpa menggunakan Hukum Taurat.

                                        Artinya, Kebenaran ALLAH itu kedudukannya lebih tinggi daripada

                                        Hukum Taurat. Kalau kita mempunyai loh hati, maka loh batu tidak

                                        diperlukan lagi.

> Roma 4:15                : Hukum Taurat itu membangkitkan murka ALLAH.

                                        ALLAH menjadi murka jika melihat Hukum Taurat. Sebab itu hanya

                                        hukum sementara/darurat, bukan hukum yang sebenarnya. Itu hanya

                                        hukum bayangan dari Kebenaran KRISTUS.

> Roma 6:14                : Kita sudah tidak di bawah Hukum Taurat lagi.

                                        Ini adalah pernyataan tegas Alkitab.

> Galatia 2:16             : Tidak ada kebenaran di dalam Hukum Taurat.

                                        Jadi, kalau sudah demikian, untuk apa dilakukan ? Harus dibuang

                                        jauh-jauh. Harus dilupakan/dilenyapkan.

> Efesus 2:15              : Hukum yang dibatalkan.

                                       Itulah sebabnya dibuat Perjanjian Baru.

> 1Timotius 1:9          : Hukum Taurat itu untuk orang yang diluar kebenaran.

                                       Hukum Taurat adalah sebagai langkah awal bagi seseorang yang ba

                                       ru beriman, bukan untuk mereka yang sudah bertumbuh. Rasul Pau

                                       lus mengumpamakan sebagai susu untuk bayi, dan makanan keras ba

                                       gi yang telah dewasa.

> Ibrani 10:1              : Hukum bayangan.

                                       Mana ada bayangan yang berkuasa ?

 

TENTANG KEHARUSAN SETIA PADA GEREJA.

Konsep yang harus dipahami terlebih dahulu:

 - Membolos ke gereja jika dikarenakan demi menjaga kekudusan ALLAH, bukanlah berarti

   tidak setia. Justru sikap itu termasuk setia  di dalam menjaga kekudusan ALLAH. Anda le

   bih dihormati dan dibenarkan ALLAH, karena anda menghormati ALLAH.

 - Yang dimaksud tidak setia itu adalah jika kita murtad dari kebenaran, lalu ditukarkan deng

   an ketidakbenaran. Tapi kalau anda tukarkan dengan yang lebih benar, itu artinya anda

   seorang yang cerdik. Tidak mempertahankan sesuatu yang kita tahu itu tidak benar. Untuk

   apa ?!

 

Seringkali ALLAH menghukum umatNYA [Israel] adalah dengan cara diserahkan ke tangan

musuh. Tentu saja itu berarti kekafiran, sebab hanya bangsa Israel bangsa yang beragama di

mata ALLAH. Jika ALLAH menyerahkan Israel ke tangan musuh, maka ALLAH memberi kan mandat penuh kepada orang itu  untuk mengatur Israel sepenuhnya. Dan peraturan o-

rang itu menjadi standart kebenaran yang harus ditaati oleh Israel, seakan-akan mewakili

ALLAH untuk menghukum Israel. Karena itu terhadap orang-orang Israel yang menentang

orang itu, ALLAH akan berdiri sebagai lawannya. Namun demikian, pada akhir masa peng

hukuman itu, ALLAH ganti akan menghukum para penindas Israel itu. Di sinilah keunikan

ALLAH kita! Tapi kita harus ingat, bahwa biasanya ALLAH menggiring bangsa kafir itu ke

arah pertobatan. Contohnya: Raja Nebukadnezar. Setelah raja yang sombong itu dibuat gila

, akhirnya menjadi bertobat. Dia menuliskan kisahnya dalam Daniel pasal 4. Begitu pula de

ngan Koresy, Darius dan Arthasasta. Ketiga raja Media-Persia inipun mengakui ALLAH Isra

el.

Yeremia 21:8-10:

"Sesungguhnya, AKU menghadapkan kepada kamu jalan kehidupan dan jalan kematian. Sia

pa yang tinggal di kota ini akan mati karena pedang, karena kelaparan dan karena penyakit sampar, tetapi siapa yang keluar dari sini dan MENYERAHKAN DIRI kepada orang-orang

Kasdim yang mengepung kamu, ia akan tetap hidup; nyawanya akan menjadi jarahan bagi nya. Sebab AKU TELAH MENENTANG KOTA INI untuk mendatangkan kecelakaan dan bu

kan untuk mendatangkan keberuntungan, demikianlah Firman TUHAN. Kota ini akan DISE

RAHKAN ke dalam tangan raja Babel yang akan membakarnya habis dengan api."

Daniel 7:25; 8:24:

"........dan mereka akan DISERAHKAN ke dalam tangannya [Paus Roma] selama satu masa

dan dua masa dan setengah masa...........Dan ia akan mendatangkan kebinasaan yang menge rikan, dan apa yang dilakukannya akan berhasil, orang-orang berkuasa akan dibinasakan nya, juga umat orang kudus."

Matius 23:2-3;

"Ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi telah menduduki kursi Musa. Sebab itu TURUTI

LAH dan LAKUKANLAH segala sesuatu yang mereka ajarkan kepadamu, tetapi janganlah

kamu turuti perbuatan-perbuatan mereka, karena mereka mengajarkannya tetapi tidak mela

kukannya."

Lukas 9:49-50;

"Yohanes berkata: Guru, kami lihat seorang mengusir Setan demi namaMU, lalu kami cegah

orang itu, karena ia BUKAN PENGIKUT KITA. YESUS berkata kepadanya: Jangan kamu ce

gah, sebab barangsiapa tidak melawan kamu, ia ada di pihak kamu."

Ini artinya, sekalipun seseorang bukan murid YESUS, jika ia menggunakan fasilitas-fasilitas

YESUS, kita tidak boleh melarangnya. Dan ini juga berarti, bahwa tidak setiap orang yang berseru-seru memanggil nama: YESUS, YESUS, adalah murid YESUS. Konsep ini harus kita

mengerti agar kita tidak mudah disesatkan oleh orang yang memakai atas nama YESUS. Ja ngan kita mudah terpedaya atau terpesona, karena ia seorang yang Kristen.

Wahyu 14:12;

"Yang penting di sini ialah ketekunan orang-orang kudus."

Makna dari ketekunan antara lainnya adalah kesabaran, untuk tidak memperpanjang suatu

masalah. Yang penting kita mengerti segala sesuatunya atau duduk persoalannya. Kita tidak perlu yang macam-macam, misalnya mengadakan penentangan. Sebab ajaran kita adalah

mengampuni, bukannya menciptakan permusuhan dengan siapa saja.

Tapi kita harus jelas di dalam menunjukkan sikap kita terhadap mereka, bahwa kita menghor mati mereka sebagai sesama kita, bukan dan jangan sekali-kali menghormati jabatan mereka. Ini konsep penting ! Sebab  jika kita menghormati jabatan mereka, sama dengan kita menga kui kebenaran kedudukan mereka, yang katanya telah menduduki kursi Musa.

 

TENTANG CIRI-CIRI SANHEDRIN:

> Matius 23:2                     : Menduduki kursi Musa.

                                              Ini artinya kudeta !

> Matius 23:4                    : Mereka mengikat BEBAN-BEBAN BERAT, lalu meletakkannya

                                             di atas bahu orang, tetapi mereka sendiri tidak mau menyentuh

                                             nya.

                                             Ini terlihat jelas di dalam program vegetarian mereka, di mana

                                             pendeta-pendeta yang mengikutinya hanya sekitar 10 persen saja.

                                             Tentunya sangat tidak memenuhi syarat untuk ditetapkan sebagai

                                             suatu ajaran atau anjuran kepada jemaat. Harus beres dari dalam

                                             dulu baru di bawa keluar.

> Matius 23:5                   : Semua pekerjaan yang mereka lakukan hanya dimaksud supaya di

                                             lihat orang.

                                             Silahkan anda buktikan sendiri. Benarkah demikian ?

> Matius 23:6                   : Mencari kehormatan diri.

                                            Tidak sulit untuk melihatnya, karena kasat mata.

> Matius 23:7                  : Suka dipanggil Rabi [Guru].

                                            Memang itulah cita-cita profesi mereka.

> Matius 23:14                : Munafik [ayat 15, 23, 25, 27, 29].

                                            Rasanya belum perlu memakai kacamata untuk melihatnya.

> Matius 12:38                : Meminta tanda.

                                           Ini artinya adalah formalis, dan bukan bentuk iman.Padahal keaga

                                           maan adalah masalah iman.

> Matius 12:24               : Sikap-sikapnya selalu sinis terhadap perbedaan.

                                           Mereka telah mempunyai stempel untuk musuh-musuh mereka:

                                           Saksi Jehovah, Davidian, Barisan Sakit Hati. Itulah cap mereka un

                                           tuk setiap orang yang berbeda pendapat dengan mereka.

> Lukas 10:25                : Berusaha mencari kesalahan orang.

                                          Tidak ada bedanya dengan orang-orang diluar kebenaran. Untuk a

                                          pa diberi identitas kebenaran ?!

> Matius 12:14              : Bersekongkol untuk membunuh kebenaran.

> Matius 28:11-15        : Merekayasa kebohongan dan bersekutu dengan pemerintahan.

> Lukas 11:45               : Mudah tersinggung!

 

"Kamu membersihkan bagian luar dari cawan dan pinggan, tetapi bagian dalammu penuh rampasan dan kejahatan...........Kamu membayar persepuluhan dari selasih, inggu, dan segala jenis sayuran, tetapi kamu MENGABAIKAN KEADILAN dan KASIH ALLAH......Kamu suka duduk di TEMPAT TERDEPAN di RUMAH IBADAT dan suka menerima PENGHOR MAT AN DI PASAR...........Kamu meletakkan BEBAN-BEBAN yang tidak terpikul pada orang, teta

pi kamu sendiri tidak menyentuh beban itu dengan satu jaripun.......Kamu membangun ma-

kam nabi-nabi, tetapi nenek moyangmu telah membunuh mereka........Kamu TELAH MENG AMBIL KUNCI PENGETAHUAN; kamu sendiri TIDAK MASUK KE DALAM dan orang 

yang berusaha untuk masuk ke dalam KAMU HALANG-HALANGI." – Lukas 11:39-52.

 

PERSAMAAN KEDUDUKAN DI DALAM GEREJA.

Matius 23:34; "Tetapi kamu, janganlah kamu disebut Rabi, karena hanya SATU RABImu

dan kamu semua adalah SAUDARA."

Ayat ini berkenaan dengan keguruan dibidang agama, bukan guru dibidang ilmu pengetahu an yang lainnya. Sebab jika kita ingin disebut "GURU" maka kita harus mempersiapkan kwa litas kita di atas murid. Kita harus bisa menjadi teladan, dan tidak boleh berkilah: "Kita ini manusia biasa yang penuh dengan kekurangan dan kelemahan."

Berbeda posisinya dengan seseorang yang menerima pengutusan langsung dari ALLAH, sega la kelemahan atau kejatuhannya tidak bisa dituntutkan kepadanya, karena dirinya dalam kon disi 'dipaksa' ALLAH. Sedangkan kalau pendeta, mereka 'kan sudah merencanakan keduduk an itu dari mulanya.

Karena itu, kalau kita merasa menghadap hadirat ALLAH, di sana yang ada hanyalah dua derajat saja, yaitu derajat manusia dan derajat ALLAH, yang direpresentasikan melalui Alki tab. Janganlah seperti sekarang ini di mana seorang PEJABAT ORGANISASI merasa lebih

berhak menafsirkan Kitab Suci daripada seorang PENDETA. Seorang PENDETA merasa le bih berhak menafsirkan Kitab Suci daripada seorang JEMAAT. Sedangkan JEMAAT yang SENIOR merasa lebih berhak menafsirkan Kitab Suci daripada seorang JEMAAT yangmasih BARU. Konsep berjenjang seperti itu bukanlah kebenaran. Sebab Firman TUHAN melalui na

bi Yoel, mengatakan: "Kemudian daripada itu akan terjadi, bahwa AKU akan mencurahkan ROHKU ke atas SEMUA MANUSIA, maka ANAK-ANAKmu LAKI-LAKI dan PEREMPUAN

akan bernubuat, orang-orangmu yang TUA akan mendapat mimpi, TERUNA-TERUNAmu

akan mendapat penglihatan-penglihatan, juga ke atas HAMBA-HAMBAmu laki-laki dan pe

rempuan akan Kucurahkan ROHKU." – Yoel 2:28-29.

> KAMU SEMUA ADALAH SAUDARA !

 

 

BAGAIMANA NY. WHITE MENGHAKIMI PARA PENDETA ?

> Dikutip dari Buku: "ALFA & OMEGA" Jilid 8, oleh: Ny. Ellen G. White.

 

"Bilamana kehidupan berlangsung terus di dalam berbagai kegiatannya, bilamana manusia

larut dalam kepelesiran, dalam bisnis, dalam perjalanan, dalam mencari uang, bilamana PE MIMPIN-PEMIMPIN AGAMA membesar-besarkan kemajuan dunia dan penerangan, dan manusia dininabobokan dengan KEAGAMAAN PALSU – kemudian, seperti pencuri ditengah malam mencuri di tempat yang tidak dijaga, demikianlah kebinasaan yang tidak disangka-sangka datang menimpa orang-orang YANG LALAI dan TAK BERIMAN, mereka pasti tidak akan luput." – Hal. 39.

"Pengikut-pengikut KRISTUS harus menjalani jalan penghinaan, celaan dan penderitaan yang sama seperti yang dijalani oleh TUHAN mereka. Kebencian dan permusuhan yang ditim bulkan terhadap PENEBUS DUNIA ini akan ditunjukkan terhadap SEMUA YANG PERCA YA KEPADA NAMANYA." – Hal. 40.

"Sekarang musuh besar ini [Kepausan] berusaha memenangkan dengan tipu daya licik apa yang tidak dimenangkan dengan kekerasan. Penganiayaan dihentikan, dan digantikan deng an DAYA TARIK KEKAYAAN DUNIAWI YANG BERBAHAYA dan KEHORMATAN DU NIAWI." – Hal. 43.

"Sekarang jemaat berada dalam bahaya yang sangat menakutkan. Penjara, penyiksaan, api

dan pedang adalah LEBIH MEMBAWA BERKAT dibandingkan dengan ini. Sebagian orang

KRISTEN berdiri teguh dan menyatakan mereka tidak mau berkompromi. Sebagian yang lain setuju menyerah atau memodifikasi sebagian bentuk kepercayaan mereka, dan bersatudengan mereka yang telah menerima sebagian Kekristenan itu, dan mengatakan bahwa ini adalahben tuk pertobatan mereka sepenuhnya.......Kebanyakan orang Kristen pada akhirnya setuju ME NURUNKAN STANDART mereka, sehingga terbentuklah satu persekutuan antara Kekristen an dan kekafiran.......Sementara para pengikut KRISTUS dipersatukan dengan para penyem bah berhala, AGAMA KRISTEN TELAH MENJADI RUSAK, dan jemaat telah KEHILANG AN KESUCIAN dan KUASANYA." – Hal. 44.

"AKAN SELALU ADA DUA KELOMPOK orang-orang yang menyatakan dirinya pengikut-

pengikut KRISTUS. Sementara kelompok yang satu mempelajari kehidupan JURUSELA MAT dan dengan sungguh-sungguh memperbaiki kekurangan mereka serta menyesuaikan di ri dengan teladanNYA, kelompok yang lain MENGHINDARI KEBENARAN YANG PRAK TIS dan MUDAH DIMENGERTI, yang mengungkapkan kesalahan mereka. Bahkan dalam keadaan terbaik sekalipun, jemaat itu tidak terdiri dari orang-orang yang seluruhnya benar, suci dan sungguh-sungguh." – Hal. 45.

"Tetapi mereka merasa bahwa perdamaian sekalipun akan terlalu mahal jika harus dibeli de ngan mengorbankan prinsip. Jikalau persatuan dapat dijamin hanya oleh dikompromikannya kebenaran dan kebajikan. MAKA BIARLAH ADA PERBEDAAN dan BAHKANPEPERANG AN." – Hal. 47.

"Adalah baik bagi jemaat dan dunia jikalau prinsip yang menggerakkan jiwa-jiwa yang berdi ri teguh itu, DIHIDUPKAN KEMBALI di dalam hati mereka YANG MENGAKU UMAT ALLAH. Ada bahaya acuh tak acuh dalam hubungannya dengan ajaran atau doktrin yang menjadi tiang-tiang iman Kristen.Ada pendapat yang muncul bahwa, pada akhirnya,AJARAN -AJARAN ITU TIDAKLAH SESUATU YANG VITAL. Kemerosotan ini menguatkan usaha kaki tangan Setan, sehingga teori-teori palsu dan penipuan-penipuan fatal yang membahaya kan hidup umat-umat yang setia yang menolaknya dan melayaninya pada masa lalu,sekarang dianggap sebagai sesuatu yang menyenangkan oleh ribuan orang yang mengatakan dirinya pengikut-pengikut KRISTUS." – Hal. 47.

"MENGAPA PENGANIAYAAN ITU NAMPAKNYA SEPERTI TERTIDUR ? Sebab satu-sa

tunya ialah bahwa jemaat telah menyesuaikan diri dengan standart duniawi, oleh sebab itu ti dak menimbulkan perlawanan. Agama pada zaman ini BUKANLAH AGAMA YANG BERTA BIAT SUCI dan KUDUS sebagaimana yang menandai iman Kristen pada zaman KRISTUS dan rasul-rasulNYA. Hanyalah oleh karena roh BERKOMPROMI DENGAN DOSA, oleh ka rena kebenaran agung FIRMAN TUHAN TIDAK BEGITU DIHORMATI, oleh karena SEDI KITNYA KESALEHAN YANG VITAL di dalam jemaat, yang membuat KEKRISTENAN SA NGAT TERBIASA DENGAN DUNIA INI. BIARLAH ADA KEBANGUNAN IMAN dan KU ASA JEMAAT YANG MULA-MULA ITU, maka roh penganiayaanpun akan dibangunkan dan api penganiayaan itupun akan tersulut kembali." – Hal.50.

"Kesalehan para  pengikut KRISTUS adalah MURNI, SEDERHANA dan BERSEMANGAT.

Mereka menilai prinsip-prinsip kebenaran MELEBIHI nilai rumah, tanah, teman, kaum kelu arga, bahkan hidup itu sendiri." – Hal. 70.

"Biarlah kemuliaan ALLAH dan keselamatan jiwa-jiwa MENEMPATI PIKIRANMU, dan BUKAN KEDUDUKAN dan HARTA KEKAYAAN. Berhati-hatilah, JANGAN MENGHIASI RUMAHMU MELEBIHI JIWAMU. Dan di atas segalanya, BERILAH PERHATIANMU KE PADA PEMBANGUNAN KEROHANIAN. BERLAKULAH SALEH dan RENDAH HATI ke pada orang miskin, dan jangan menghabiskan hartamu dalam pesta pora." – Hal. 110.

"Tetapi saya jauh dari rasa takut, saya bersukacita bahwa Injil itu sekarang, seperti pada za man dahulu, PENYEBAB KESUSAHAN dan PERSELISIHAN. Inilah sifat dan tujuan fiman ALLAH..........Berhati-hatilah JANGAN MENGINJAK-INJAK FIRMAN ALLAH YANG KU DUS dengan dalih MEMADAMKAN PERSELISIHAN." – Hal. 166.

"INJIL KRISTUS TIDAK DAPAT DIKHOTBAHKAN TANPA PERLAWANAN." – Hal. 176.

"Dapatkah seorang pelayan rahasia-rahasia ALLAH didapati setia jikalau ia mengubah sesu atu bagian dari tulisan kudus itu ? TIDAK ! Ia tidak boleh menghilangkan sesuatupun. IA TI

DAK BOLEH MELEMBUTKAN SESUATUPUN. Ia harus menyatakan kepada semua orang

: SAYA TIDAK DAPAT MENYESUAIKAN ALKITAB MENURUTI SELERAMU. ENGKAU HARUS MENYESUAIKAN DIRI KEPADANYA, atau engkau akan binasa untuk selama-la manya." – Hal. 272.

"MANUSIA PERLU DIBANGUNKAN supaya sadar adanya bahaya. Mereka harus dibangun kan supaya BERSEDIA MENGHADAPI KEJADIAN-KEJADIAN PENTING yang berhu bungan dengan tertutupnya masa percobaan atau pintu kasihan." – Hal. 324.

"UNTUK MEMPERSIAPKAN SUATU UMAT YANG DAPAT BERDIRI TEGUH PADA HA RI ALLAH, PERLU DILAKUKAN PEMBARUAN YANG BESAR." – Hal. 325.

"BUKAN AHLI-AHLI THEOLOG TERPELAJAR  yang mengerti kebenaran ini, dan yang melibatkan diri dalam penyiarannya. SEANDAINYA ahli-ahli theologia ini menjadi orang yang setia dan berjaga-jaga, yang menyelidiki Alkitab dengan rajin dan dengan doa, mereka tentu akan mengetahui waktunya sudah dekat, dan nubuatan-nubuatan akan dibukakan kepa da mereka peristiwa-peristiwa yang akan terjadi. Tetapi mereka tidak melakukan seperti itu, dan pekabaran ini DIBERITAKAN OLEH ORANG-ORANG YANG LEBIH SEDERHANA." – Hal. 326.

"Seperti berita kelahiran JURUSELAMAT, pekabaran kedatangan keduakali TIDAK DISE RAHKAN KEPADA PEMIMPIN-PEMIMPIN AGAMA, MEREKA TELAH GAGAL untuk memelihara hubungan mereka dengan ALLAH, dan TELAH MENOLAK TERANG DARI SORGA." – Hal. 330.

"Penjaga-penjaga tembok kota Sion seharusnya adalah orang yang pertama menangkap beri ta kedatangan JURUSELAMAT, orang pertama yang mengumumkan kedatanganNYA yang sudah dekat, orang pertama yang mengamarkan orang-orang supaya bersedia kepada keda tanganNYA. Tetapi mereka tenang-tenang saja, MEMIMPIKAN perdamaian dan kea manan, sementara orang-orang tertidur di dalam dosa-dosa mereka. YESUS melihat gerejaNYA BA GAIKAN POHON ARA YANG TIDAK BERBUAH, DITUTUPI DAUN-DAUN KESOM BONG AN, tetapi tidak menghasilkan buah-buah yang berharga. ADA KESOMBONGAN PE MELIHARAAN FORMALITAS AGAMA, sementara roh kerendahan hati yang benar, perto batan dan iman – yang satu-satunya bisa memberikan pelayanan yang berkenan kepada ALLAH – SANGAT KURANG. Sebagai ganti kasih karunia ROH, mereka menunjukkan KE ANGKUHAN, FORMALISME, KESOMBONGAN, MEMENTINGKAN DIRI SENDIRI dan PENINDASAN." – Hal. 330.

"PENDETA BERBAKAT DIGAJI DENGAN GAJI YANG TINGGI UNTUK MENGHIBUR DAN MENARIK PERHATIAN ORANG-ORANG. Khotbah-khotbahnya tidak boleh menying gung dosa-dosa, tetapi harus dibuat lembut dan mnyenangkan bagi pendengar-pendengar mo dern. Dengan demikian orang-orang modern yang berdosa didaftarkan dalam catatan-catatan gereja, dan dosa-dosa modern DITUTUPI DIBAWAH KESALEHAN YANG PURA-PURA." – Hal. 404.

"Mengomentari sikap orang-orang yang mengaku Kristen dewasa ini terhadap dunia, sebuah majalah terkenal berkata: Dengan tidak disadari gereja telah tunduk kepada kehendak zaman , dan menyesuaikan upacara perbaktiannya kepada kehendak kemodernan. Memang, segala sesuatu yang MENOLONG MEMBUAT AGAMA MENARIK, SEKARANG DIGUNAKAN OLEH GEREJA SEBAGAI ALAT." – Hal. 405.

"Alasan mengapa IA  sering tidak memilih orang-orang yang terdidik dan yang berkeduduk an tinggi memimpin gerakan pembaruan adalah karena mereka sering percaya kepada PENG A JARAN-PENGAJARAN dan PEMIKIRAN-PEMIKIRAN SENDIRI, TEORI-TEORI SEN DIRI, dan SYSTEM THEOLOGIA SENDIRI, dan MERASA TIDAK PERLU DIAJAROLEH TUHAN. Hanya mereka yang mempunyai hubungan langsung dengan sumber hikmat yang sanggup mengerti atau menerangkan Alkitab. Manusia yang  mempunyai hanya sedikit penge tahuan dari sekolah kadang-kadang dipanggil untuk menyatakan kebenaran bukan karena mereka tidak bersekolah, tetapi karena mereka tidak menganggap dirinya terlalu pintar untuk diajar oleh ALLAH." – Hal. 476.

"Kebangunan-kebangunan rohani populer sering dihasilkan OLEH PENARIKAN KEPADA IMAJINASI, OLEH KEBANGKITAN EMOSI, OLEH MEMUASKAN KEINGINAN TERHA DAP SESUATU YANG BARU DAN MENGAGUMKAN. Dengan demikian orang-orang YANG BERTOBAT DENGAN CARA SEPERTI ITU TIDAK BEGITU TERTARIK UNTUK

MENDENGARKAN KEBENARAN ALKITAB. TIDAK BEGITU TERTARIK KEPADA KE

SAKSIAN PARA NABI DAN PARA RASUL. Kecuali upacara keagamaan mempunyai sesua

tu yang bersifat SENSASI, maka hal itu tidak menarik bagi mereka. Suatu pekabaran yang ti dak menarik kepada logika tidak akan mendapatkan sambutan." – Hal. 484.

"DENGAN BERKEDOK AGAMA, Setan akan berusaha meluaskan pengaruhnya terhadap

dunia Kristen." – Hal. 486.

"Pengikut-pengikut KRISTUS dan budak-budak Setan tidak bisa hidup bersama secara har monis." – Hal. 531.

"Bilamana orang Kristen memilih bergaul dengan orang-orang fasik dan orang-orang yang tidak percaya, mereka membukakan dirinya kepada pencobaan ............Mereka tidak bisa meli

hat bahwa pergaulan seperti itu bisa mendatangkan bahaya." – Hal. 533.

"Tetapi jikalau kita menempatkan diri di bawah penggodaan, LAMBAT ATAU CEPAT kita

akan jatuh." – Hal. 533.

"Tetapi bilamana kesombongan dan ambisi menguasai, dan manusia meninggikan teori mere

ka sendiri di atas Firman ALLAH, maka intelektual manusia dapat mendatangkan BAHAYA YANG LEBIH BESAR DARIPADA KEBODOHAN." – Hal. 602.

"SEMAKIN TINGGI PROFESI MEREKA, SEMAKIN TERHORMAT KEDUDUKAN  ME REKA, SEMAKIN MENYEDIHKAN KEADAAN MEREKA PADA PEMANDANGAN ALLAH." – Hal. 654.

TENTANG KEBERANIAN MEREFORMASI GEREJA.

> Buku: "ALFA & OMEGA", Jilid 8, Oleh: Ny. Ellen G. White.

"Ia tidak menempatkan dirinya sama sekali sebagai oposisi terhadap Roma [tentang Wycliffe]

, tetapi pengabdiannya kepada kebenaran TERPAKSA membuat ia melawan kepalsuan. Sema kin jelas ia melihat kesalahan Kepausan, semakin bersungguh-sungguh ia menyatakan penga jaran Alkitab............Tanpa gentar ia menuduh keimamatan telah menghapuskan Alkitab, dan menuntut agar Alkitab dikembalikan kepada orang banyak." – Hal. 85.

"Wycliffe adalah seorang penemu kesalahan yang tajam, dan tanpa takut-takut ia melawan hukuman-hukuman yang keterlaluan yang dilakukan oleh penguasa Roma. Pada waktu ia menjabat sebagai pendeta bagi kerajaan, ia dengan berani menentang pembayaran upeti yang dituntut oleh Paus dari raja Inggris." – Hal. 86.

"Sebelum zamannya Huss, ada orang-orang Bohemia yang bangkit mempersalahkan TE RANG -TERANGAN kebejatan dan kemerosotan moral umatnya." – Hal. 102.

"Luther gemetar pada waktu dia memandang dirinya – seorang yang melawan orang yang pa ling berkuasa di dunia. Kadang-kadang ia ragu-ragu apakah ia benar-benar dipimpin oleh ALLAH untuk melawan otoritas gereja. Siapakah saya, sehingga menentang keagungan Paus , yang dihadapannya.......raja-raja dunia ini dan seluruh dunia gemetar ? Tak seorangpun yg tahu betapa hatiku menderita selama dua tahun pertama ini dan ke dalam kemurungan dan keputusasaan aku tenggelam. " – Hal. 138.

"PEMBARU ITU MENUNJUKKAN BAHWA POSISINYA DIDUKUNG OLEH ALKITAB." – Hal. 142.

"Marilah kita cegah Injil itu dari jatuh kepada hinaan orang jahat, dan marilah kita tumpah kan darah kita demi Injil itu, agar mereka yang takut akan Firman itu memperoleh kemenang an." – Hal. 153.

 

 

ANCAMAN SERIUS BAGI SANHEDRIN.

Matius 11:24; "Tetapi AKU berkata kepadamu: Pada hari penghakiman, tanggungan Sodom akan lebih ringan daripada tanggunganmu."

Jika ada manusia yang tergolong paling bejat, yang dituliskan Kitab Suci, itu tidak lain ada lah Sodom dan Gomora. Kejahatan seksual dan penyimpangan seksual, itulah manusia So dom -Gomora. Kalau kita mengenal istilah "Sodomi", itu diambil dari nama kota Sodom ter sebut; kota yang dibumihanguskan di zaman Abraham dan Lot.

Dan kalau kita melihat perilaku para Sanhedrin, yang sebenarnya terhitung golongan orang baik-baik, jelas berbeda sekali dengan orang-orang bejat itu. Perbedaannya bagaikan bumi da ri langit. Jika para Sanhedrin termasuk bersih dari kriminal, orang-orang Sodom rasanya le bih dekat ke arah kriminal. Mereka bisa jadi bukan cuma melakukan kejahatan seksual saja; bisa jadi mereka itu juga peminum, penjudi, pencuri atau bahkan perampok. Dan rasanya ju ga tergolong orang yang pernah masuk, atau keluar-masuk penjara.

Jika Sanhedrin ini saya maksudkan adalah para pendeta, saya yakin bahwa pendeta-pendeta kita masih sama bersihnya dengan golongan orang-orang Farisi, Saduki maupun Ahli Taurat di zaman TUHAN YESUS. Tapi kenapa TUHAN YESUS mengancam mereka seseram itu, se akan mereka lebih jahat daripada orang-orang di Sodom dan Gomora ?

Cobalah sempatkan untuk mempelajari kembali ke-4 Kitab Injil: Matius, Markus, Lukas dan Yohanes. Buatlah catatan; bagaimana sikap TUHAN YESUS jika menghadapi pemungut cu kai, pelacur, pencuri, dan orang-orang berdosa lainnya [yang menjadi sampah masyarakat]. Tetapi bagaimana sikap TUHAN YESUS jika ketemu dengan para Sanhedrin. Bagaimana si kap TUHAN YESUS jika terhadap Petrus dan bagaimana pula jika terhadap Yudas Iskariot; padahal kedua murid itu sama-sama berbuat mengkhianati TUHAN mereka. Tetapi mengapa sikap TUHAN YESUS berbeda dalam memperlakukan keduanya ? Adakah TUHAN YESUS, yang adalah TUHAN dan ALLAH, yang konon Mahaadil itu telah berlaku yang tidak bijak sana ?!

Kalau dari catatan saya, sikap TUHAN YESUS yang paling lembut terhadap golongan Sanhe drin, adalah ketika IA ditemui oleh Nikodemus, seorang tokoh dari golongan Farisi. Namun demikian sikap-sikap sinis TUHAN masih tetap diperlihatkanNYA; TUHAN YESUS setengah mengejek kedudukan Nikodemus, yang kesulitan mengikuti pembicaraanNYA. Dan TUHAN YESUS memberikan jawaban terhadap pertanyaan Nikodemus, dengan kata-kata yang sangat tinggi, yang tidak terjangkau oleh pikirannya saat itu. Sedangkan sikap TUHAN YESUS ter hadap Petrus, DIA masih mau mendoakan Petrus, tetapi terhadap Yudas Iskariot, TUHANYE SUS justru menantang: "Apa yang hendak engkau lakukan, lakukanlah segera." Apa sebab ?

Ya, dosa-dosa Sodom Gomora itu adalah dosa-dosa yang duniawi dan manusiawi, yang me mang untuk itulah TUHAN YESUS turun ke dunia. Itu yang dijanjikanNYA sebagai dosa yg seperti merahnya kirmizi, yang sanggup diampuniNYA. Sama seperti dosa Petrus yang me nyangkali TUHAN YESUS dengan sumpah sampai 3 kali. Itu terjadi secara spontan sebagai kelemahan yang masih manusiawi. Dan TUHAN YESUS mengetahui bahwa Petrus masih bi sa dibenahi imannya. Berbeda dengan dosa-dosa Sanhedrin. Dosa-dosa mereka memang ti dak kelihatan oleh mata kita. Bahkan rasanya kitapun pernah merasakan budi kebaikan mere ka, kesopansantunan mereka, keramahtamaan mereka, kesabaran mereka, nasihat-nasihat mereka maupun pertolongan-pertolongan mereka. Tapi, dosa mereka mempunyai kesamaan dengan dosa Yudas Iskariot, yang menjual TUHAN ! Di sinilah fatalnya mereka itu. Mereka tidak berbuat dosa terhadap dunia maupun terhadap sesamanya, tetapi celakanya mereka ber buat dosa terhadap ALLAH ! Inilah yang menyebabkan TUHAN begitu sinis terhadap mere ka.

Masalahnya lagi; mereka itu termasuk orang-orang yang berintelektual tinggi dan berpendi dikan yang tinggi, mempelajari secara khusus soal-soal keagamaan, setiap hari membaca dan mengajarkan keagamaan, ke mana saja mereka pergi selalu menyebutkan nama ALLAH-nya, dan secara materialpun termasuk orang yang berkecukupan [sehingga itu tidak bisa dijadikan sebagai alasan untuk 'menjual TUHAN'], dan lain-lain.

Dari hal itu semua, rasa-rasanya tidak mungkin mereka bisa tersesat, kecuali mereka dengan sengaja menyesatkan diri. Dan pada ujung-ujungnya adalah demi uang/kedudukan, mereka pun 'menjual TUHAN', melalui profesi mereka sebagai pendeta. > TUHAN dijadikan komodi ti!

Kalau orang-orang Sodom, mana ada mereka yang mendengar tentang ALLAH secara baik/ memadahi, mana pernah mereka memegang dan membaca Alkitab. Mana pernah mereka me ngaku diri sebagai orang-orang yang beragama, orang-orang yang baik dan orang-orang yg saleh. Mana pernah pula mereka itu memusingkan/mengejar-ngejar kedudukan sebagai to koh agama. Sehingga dosa-dosa mereka masih tergolong sebagai orang yang masih belum tersentuh kesadarannya.

Jadi, karena itu kita janganlah sembrono terhadap masalah keagamaan, terhadap masalah ke benaran, dan terhadap masalah Keallahan. Janganlah masalah ini dibuat main-main, dijadi kan suatu olok-olok, dijadikan bahan lelucon dan diperbincangkan di tempat yang sembarang an.

> "JANGAN MENYEBUT NAMA TUHAN, ALLAHMU DENGAN SEMBARANGAN."

 

 

TENTANG KESEMPURNAAN JEMAAT.

TUHAN YESUS menyampaikan perumpamaan tentang 10 anak dara; 5 dara yang bijaksana dan 5 dara yang bodoh.

> Ada 2 golongan umat; yang bijaksana MEMPUNYAI PERSEDIAAN MINYAK, sedangkan

    yang bodoh TIDAK MEMPUNYAI PERSEDIAAN MINYAK.

   Arti dari PERSEDIAAN MINYAK adalah kesungguh-sungguhan di dalam keagamaan, me

   rupakan modal dasar untuk penerimaan ROH KUDUS. Sedangkan golongan yang bodoh a

   dalah mereka yang MEMPERLAKUKAN keagamaan secara sembrono. Agama dijadikan a

   lat untuk mencari kekayaan, kedudukan, popularitas dan kehormatan.

> Di dalam menunggu MEMPELAI yang tidak datang-datang, ke-2 golongan sama-sama me

   ngantuk dan tertidur pulas.

   Artinya, menganggap ajaran yang mereka terima selama ini sudah benar dan sempurna, ka

   rena terang kebenaran yang lebih baik belum menerangi dunia. – Merasa kaya!

> Menjelang hari-"H" kedatangan MEMPELAI, terdengar 'seruan nyaring tengah malam',

   yang mengabarkan kedatangan MEMPELAI.

   Arti dari 'tengah malam' adalah kegelapan rohani. Sedangkan arti dari 'seruan kedatangan

   MEMPELAI', adalah munculnya pencerahan dari ROH KUDUS.

> 5 gadis yang bodoh tergopoh mencari minyak, ini bisa diartikan menolak terang kebenaran    

    baru atau bisa pula berarti murtad dari kebenaran. Sedangkan gadis-gadis yang bijaksana

    yang segera menyalakan lampunya, artinya mereka merespon terang kebenaran yang lebih 

    baik, yang baru. Hal mana seperti minyak yang selalu siap menyala, ketika menunggu keda

    tangan api. Suatu hati nurani yang bersih, yang selalu siap terhadap Kebenaran dan yang

    peka terhadap suara ALLAH-nya.

 

PERLUKAH KITA MENDIRIKAN GEREJA BARU ?

Tidak! Alkitab tidak memberikan tempat untuk gereja yang lain lagi. Tetapi melalui teguran-

teguran itulah kita perlu berbalik dan bertobat. Kita diberi pengertian tentang status gereja,

status pendeta dan status organisasi, dengan maksud agar kita tidak menjadikan semua itu se bagai tujuan/sasaran ibadah kita. Melainkan hanyalah sebagai wadah kita berkumpul deng an saudara-saudara seiman untuk saling berbagi kasih.

Sebab bagaimanapun juga gereja inilah yang telah ditetapkan ALLAH sebagai suatu wadah a tau kapal tumpangan menuju ke sorga, sebagaimana halnya di zaman air bah Nuh. Bahtera Nuh adalah satu-satunya kapal yang ditetapkan ALLAH untuk penyelamatan. Karena itu se kalipun kapal itu buruk rupanya, binatang-binatang isinya, bau aroma kotoran binatang yg menyengat hidung, dan mungkin atapnya bocor-bocor kalau kehujanan, tapi hanya itulah sa tu-satunya sarana yang tersedia.

Jadi, kita harus berusaha menyelamatkan diri kita masing-masing, dengan konsep:

"JANGAN PERNAH MENJADI  O R A N G  LAODEKIA, TETAPI JANGAN PERNAH ME NINGGALKAN GEREJA ITU."

Sebab kalau anda menjadi orang yang berjiwa Laodekia > yang suam-suam kuku, maka anda akan dimuntahkan ALLAH. Sedangkan jika anda tidak setia kepada gereja ini, anda hendak ke mana?  Sebab di luar itu anda akan binasa.

 

BAGAIMANA DENGAN BAPTISAN KITA ?

Selama baptisan itu dengan cara diselamkan dan dengan nama: BAPA – ANAK – dan ROH KUDUS, bukan dengan nama yang lainnya, maka itu sah.

Hanya saja janganlah anda terpancang pada masalah baptisan itu maupun Surat Baptisan nya. Sebab baptisan itu hanyalah ritual lambang saja, sebagai tanda percaya, masih belum pertanda iman. Itu barulah pada tahap awal pemuridan. Sedangkan anda dituntut untuk me

ningkatkannya ke arah iman, yang berdasarkan hikmat dari ROH KUDUS, untuk menjadi penyembah-penyembah ALLAH di dalam ROH dan KEBENARAN.

Namun demikian kita jangan meremehkan arti baptisan tersebut. Bahkan jika anda masih be lum mempercayai Alkitab sebagai Firman Kebenaran, janganlah anda dibaptiskan. Sedang kan jika anda sudah mempercayai Alkitab sebagai Firman Kebenaran, jangan lagi kita mena ruh syak terhadapnya. Ini konsep belajar Alkitab yang benar.

Jangan anda mempelajari Alkitab dengan meninggikan diri terhadapnya, yaitu dengan meng gunakan rasio lagi. Tetapi anda harus bersifat 'belajar' dengan tuntunan ROH KUDUS [bu kan bersifat 'mempelajari'].

Oleh karena kebanyakan orang [setelah dibaptiskan], berusaha mempelajari Alkitab itulah, maka banyak orang menjadi sesat. Sebab di dalam Alkitab banyak didapati ayat-ayat yang bu nyinya saling bertentangan [kontroversial], yang sulit dipahami, yang mengandung misteri

[rahasia-rahasia], yang tidak bisa diungkapkan dengan akal pikiran manusia, melainkan ha

nya bisa diungkapkan oleh ROH KUDUS, sebagai Oknum ILAHI, yang diberi tugas oleh BA PA untuk mengajari kita pada seluruh kebenaranNYA.

Di sinilah kebanyakan orang menjadi tersesat. Sebab pikiran orang akan menjadi tumpul ma

nakala membaca Alkitab tanpa disingkapkan pengertiannya oleh ROH KUDUS. Ingatlah: bahwa penyingkapan itu hak patentnya ROH KUDUS. Tidak ada seorangpun dibiarkan meng

gunakan akal pikirannya untuk menyingkapkan kebenaran agung Alkitab.

 

TENTANG PERSEMBAHAN PERSEPULUHAN.

Apakah itu harga mati ? Apakah harus 10%, tidak boleh lebih ? Nah, jika boleh lebih, berarti boleh juga kurang. Jika dosa saja bisa diampuni, mengapa persepuluhan tidak boleh ditawar ?!

Atas dasar apa saya bisa mengatakan bahwa persepuluhan tidak harus 10% ?

> Aturan-aturan persembahan persepuluhan ini adalah termasuk dalam peraturan-peraturan

    yang ada di dalam Hukum Taurat. Maka jika satu perintah dihapuskan, perintah yang lain

    pun secara otomatis juga harus dihapuskan.

> Jika ada yang disebut 'peraturan', di Alkitab itu ada banyak sekali yang namanya 'peratur

    an', tidak cuma masalah persepuluhan saja. Nah, kalau aturan yang lain kita langgar dan

    kita menerima pengampunan, mengapa masalah ini tidak bisa ?

> Yang sering dijadikan dasar oleh gereja, biasanya tentang persembahan seorang janda mis

    kin, yang mendapatkan pujian dari TUHAN YESUS. Lukas 21:1-4.

    Pasal tersebut sama sekali tidak menjelaskan tentang persembahan persepuluhan, tetapi

    tentang persembahan biasa. Disebutkan bahwa janda miskin itu memasukkan uang sebesar

    dua peser, dan TUHAN YESUS mengatakan bahwa uang itu adalah SELURUH NAFKAH

    NYA. Kepada murid-murid TUHAN YESUS  menyatakan bahwa janda itu sesungguhnya

    MEMBERI LEBIH BANYAK daripada orang kaya yang memasukkan banyak uang seba

    gai persembahannya. Sebab janda itu MEMBERI DARI KEKURANGANNYA, sedangkan

    orang kaya itu MEMBERI DARI KELEBIHANNYA.

    Nah, menurut anda penekanan TUHAN YESUS, pada maksud yang mana ? DUA PESER-

    NYA, atau MEMBERIKAN SELURUH NAFKAHNYA, ataukah pada FILOSOFINYA ? Je

    las itu FILOSOFI-nya; "Bahwa uang yang banyak belum tentu besar, sedangkan uang sedi

    kit belum tentu kecil."

    Jadi, bukan tentang dua pesernya ataupun tentang seluruh nafkahnya! Tujuan dari filosofi

    itu adalah agar kita tidak mudah terpesona/tersihir oleh sesuatu yang kelihatannya besar,

    yang menurut penglihatan mata semata.

> Matius 9:13: "Yang Kukehendaki ialah BELAS KASIHAN dan BUKAN PERSEMBAH

   AN."

    Kalau Perjanjian Lama, orang suka atau tidak suka, rela atau tidak rela, mengerti atau ti

    dak mengerti, hukum harus ditaati, sekalipun  tanpa roh! Tetapi konsep Perjanjian Baru:

    "Hendaklah masing-masing memberikan menurut KERELAAN HATINYA, JANGAN DE

    NGAN SEDIH HATI atau KARENA PAKSAAN, sebab ALLAH MENGASIHI ORANG

    YANG MEMBERI DENGAN SUKACITA." – 2Korintus 9:7.

> Gereja juga memakai dasar dari Kitab Malaikhi. Tapi sangat disayangkan, kalimat dalam

    ayat tersebut tidak pernah dibaca keseluruhannya. > Tanya: Kenapa ?!

    Padahal kalimat tersebut merupakan inti dari maksud TUHAN memungut persembahan,

    yaitu: "SUPAYA ADA PERSEDIAAN MAKANAN DI RUMAHKU." – Malaikhi 3:10.

    Supaya apa ? Persediaan makanan untuk siapa ?

    Jangan anda disilaukan oleh pernyataan bahwa persembahan itu untuk ALLAH: Bukan!

    Sejak di zaman keimamatan Lewi, tidak ada persembahan yang dikirimkan ke sorga.Belum

    ada jasa kurirnya! Semua persembahan yang TUHAN mintakan dari Israel adalah untuk

    menghidupi kaum Lewi dan untuk menyantuni fakir-miskin dan janda-janda.

   "Tidak usah AKU mengambil lembu dari rumahmu atau kambing jantan dari kandangmu,

    sebab punyaKu-lah segala binatang hutan dan beribu-ribu hewan di gunung." – Mazmur

   50:9-10.

    Selanjutnya Alkitab tidak pernah memberikan contoh dan tidak pernah mengajarkan cara

    menodongkan persembahan dengan Kantong Kolekte. Juga janganlah mengumbar janji-

    janji bahwa ALLLAH akan membayar berlipat ganda. Hal mana membuat umat tidak dide

    wasakan kerohaniannya; menjadi seperti anak kecil yang harus dirangsang dengan hadiah

    -hadiah unuk melakukan suatu kebajikan yang menjadi kewajiban melekatnya.

    Kalau kita memberi dengan mengharapkan ALLAH memberkati kita lipat ganda, itu nama

    nya transaksi dagang, atau mengutangi ALLAH dengan berbunga yang mencekik leher >

    Rentenir!

    Tetapi apa yang dinamakan dengan 'memberi' itu adalah jika kita sampai mengurangkan

    nikmat kita, dengan motivasi untuk 'menyetarakan' derajat orang yang kita beri dengan de

    rajat kita. Itu barulah masuk dalam kategori 'memberi' yang benar. Jadi, kalau kita membe

    rikan sesuatu, yang tidak sampai mengurangkan nikmat kita, itu masih belum termasuk

    'memberi.'

    Sekalipun yang kita berikan bermilyar-milyar, namun kita masih bisa makan yang enak, ti

    dur yang enak, masih bisa membeli mobil dan rumah baru, itu bukan memberi!

    Bandingkan dengan janda miskin yang memberikan dua peser, seperti yang dilihatTUHAN

    YESUS. Jelas sekali janda itu merasakan nikmatnya terkurangi, karena uang dua peser itu

    masih bisa ia belikan cabe.

    Jika persepuluhan yang menjadi penekanan ALLAH, mengapa pula IA mengecam persepu

    luhan para Sanhedrin ? Mengapa pula dikatakan: "Yang Kukehendaki ialah belas kasihan

    , dan bukan persembahan."  Mengapa persembahan janda miskin yang hanya dua peser di

    katakan sebagai lebih besar daripada persembahan orang kaya yang lebih banyak.

    Prinsipnya: Jika ALLAH menekankan pada sepuluh persennya, itu artinya ALLAH butuh

    uangnya. Tapi ternyata tidak demikian. Bagi ALLAH yang penting adalah konsep kebenar

    annya.

   

 

TENTANG LITURKI.

Sekarang coba anda kaji kembali mengenai Liturki Kebaktian, dan renungkanlah bagaimana perasaan ALLAH terhadap liturki gereja. Orang masuk gedung gereja: lalu duduk danmenun

dukkan kepalanya barang sesaat untuk berdoa dalam hatinya. Entah, apa yang diucapkan nya. Mungkin berupa doa hafalan, > semacam 'mantera.' Dan setiap kali kebaktian selalu be gitu, dan seakan-akan harus begitu

Setelah itu, terdengarlah bunyi bel [klenengan] sebagai tanda acara akan segera dimulai. Sua ra instrumen dari organ atau piano diperdengarkan, mengiringi petugas-petugas gereja mema suki ruangan upacara kebaktian. Maka heninglah segera suasana ruangan gereja yang mula nya begitu gemerisik oleh bisik-bisik jemaat. Konon, pada saat bunyi klenengan itulahALLAH memasuki ruangan gereja, bersama-sama dengan petugas-petugas gereja tadi. Maka berdiri lah jemaat, lalu menyanyi, lalu duduk, lalu berdiri lagi, lalu duduk lagi, lalu menyanyi lagi, lalu duduk lagi, dan seterusnya. Demikianlah yang selalu dilakukan setiap hari kebaktianDan buat segala sesuatu ada pengaturannya, ada tata tertibnya dan ada pembagian waktunya. Se mua acara sudah diprogramkan dari mulanya. Bahkan sudah menjadi formula yang harus di ikuti oleh semua jajaran organisasi itu. Tidak boleh tidak, dan tidak boleh diubah! Suatu peru

bahan sedikit saja dari sesuatu yang sudah mentradisi itu, bisa membikin heboh organisasi.

Pendeta itupun akan dipanggil ke kantor pusat, untuk diinterograsi. Itu hanya masalah meru bah liturki saja. Yang gopoh bukannya ALLAH, Si penerima perbaktian, melainkan para of ficer-nya.

Dengan demikian setiap orang yang sedang membolos ke gereja, masih tetap bisa mengikuti

kegiatan di gereja, dari menit ke menit, dari rumahnya saja. Jam sekian, acaranya pasti ma sih doa pembukaan. Jam sekian lebih sekian menit, acaranya pasti doa persembahan, bahkan langkah-langkah kaki jemaat yang berjalan keluar meninggalkan gedung gereja, bisa diperhi tungkan dari jam tangan saja!

Nah, di manakah ALLAH ketika umatNYA sedang beribadah ? Saya bisa menduga; pasti ALLAH pergi tidur di kamarNYA. Sebab ALLAH sudah sangat hafal dengan acara-acara se perti itu Itu sudah dilakukan umatNYA selama ratusan tahun yang lalu Selalu begitu. Nggak ada yang baru!

Pakaian mereka saja yang selalu baru setiap hari kebaktiannya. Mobil mereka juga baru seti ap tahunnya. Tapi untuk acara ibadah, masih tradisional.

Sekarang, bandingkan itu dengan kegiatan hidup anda sehari-hari. Baik itu ketika anda ber komunikasi dengan teman-teman di kantor, atau ketika anda sedang berkomunikasi dengan istri dan anak-anak di rumah. Katakanlah sehari ketemu satu kali, maka setahun berarti kete

mu sebanyak 365 kali. Dan kalau umur anda 40 tahun, maka itu  sama dengan 1460 kali per temuan. Apakah setiap kali ketemu, anda selalu menggunakan kata-kata yang sama, mema kai gaya yang sama dan membicarakan hal-hal yang sama ?

Setiap hari anak-anak andapun selalu meminta uang jajan sekolahnya. Cobalah perhatikan: Apakah anak-anak itu selalu menggunakan kata-kata yang selalu sama Bandingkan model komunikasi kita itu dengan model komunikasi seorang militer. Setiap ketemu atasannya, lang sung [otomatis] mengambil sikap tegap, lalu memberi tanda hormat, dan ekspresinya pasti te gang. sebab asumsi mereka, kalau ketemu atasan pasti akan kena marah. Begitu formal dan kaku.

Dan tahukah anda bahwa profesi yang paling dekat menyebabkan orang terganggu jiwanya / stress, tidak lain adalah tentara, polisi dan pegawai negeri. Itulah sebabnya kebanyakan mere ka kejam-kejam dan sangat egoistis. Begitu mereka menjumpai seseorang yang bisa diterkam nya, merekapun akan menerkamnya. Sebab itulah pelampiasan dari ketertekanan dan keje nuhan mereka. Begitu tingginya seorang atasan dan begitu rendahnya seorang bawahan.

Demikian pula dengan ALLAH. Melalui nabi Yesaya-lah ALLAH menumpahkan segala uneg -uneg hatiNYA, yang seperti orang yang kena penyakit asma, yang terengah-engah kehabisan nafas; mengah-mengah dan megap-megap!

Selanjutnya, bagaimana seorang petugas mempersiapkan pelaksanaan Liturki Kebaktian itu ketika di balik layar ? Seorang pimpinan akan berkata, mengatur anak-buahnya: "Ibu nanti barisnya di bagian paling depan, setelah itu saya, lalu saudara Agus di belakang saya. Nanti ibu bagian doa buka, saya ayat inti, dan saudara Agus yang bagian doa persembahan....."

Melihat yang demikian itu, apa yang muncul terbayang dalam benak anda ? Seperti drama-kah ? Seperti seorang sutradara yang sedang mengatur skenario sinetron ?! Bisakah anda me lihat keunikkannya ? Dan bagaimana anda membayangkan tentang perasaan yang berkeca muk di hati ALLAH oleh ritual yang seperti itu ? Suatu ritual yang sangat menyakiti hati ALLAH!

 

RITUAL KEMATIAN.

Coba pula cermati tentang ritual-ritual yang dilakukan manakala ada anggota jemaat yang

meninggal dunia. Mengapa untuk menguburkan 'bangkai' saja harus melalui serangkaian prosesi yang bertele-tele ? Mengapa jenazah harus dimandikan dan dikenai pakaian jas dan dasi serta sepatu ? Hendak bepergian ke manakah ia ? Apakah hendak kondangan ? Apakah pimpinan Laodekia yang mengajarkan doktrin konsep kematian telah menjadi lupa akan apa yang mereka ajarkan kepada orang lain ?!

Tidakkah orang yang tidak mengerti akan berasosiasi bahwa orang yang mati itu memang mempunyai roh yang bergentayangan ?! Tidakkah itu sama saja dengan orang-orang kafir yang mengirimkan rumah-rumahan atau mobil-mobilan dari kertas yang dibakar ?

Mengapa pula harus dimasukkan ke dalam peti ? Mudah-mudahan para pendeta itu mengerti bahwa sekalipun jenazah dimasukkan ke dalam peti, ALLAH masih tetap bisa membongkar nya. Bahwa peti itu hanyalah buang-buang uang dengan percuma, yang seharusnya lebih ber guna untuk mereka yang hidup.

Selanjutnya, jika dikatakan bahwa umat Kristen itu tidak mendoakan atau menghibur orang yang mati, mengapa kalau berdoa atau menyanyi selalu dilakukan di depan peti jenazah ? Ti dakkah banyak upacara-upacara yang mengadopsi ritual-ritual kafir ?!

> Adakah apa yang disebut dengan 'upacara kematian Kristen' ?

    Logisnya tidak ada acara upacara kematian itu. Sebab bagi orang yang sudah meninggal,

     dia sudah tidak memerlukan nama: ALLAH BAPA, ANAK, dan ROH KUDUS. Dia sudah

     tidak memerlukan agama lagi. Imannya hanya dinyatakan ketika masih hidupnya. Karena

     itu seorang yang sudah mati tidak masalah jika ia dikuburkan oleh seorang yang kafirpun.

     Juga tidak masalah jika kuburannya di mana saja!

>  Demikian pula dengan istilah; 'penghormatan terakhir', yaitu suatu kehadiran di kala sese

     orang sudah meninggal dunia. Masakan hal yang demikian ini bisa masuk ke dunia Ke

     kristenan ?

     Logisnya, kalau anda mau menghormati seseorang, ya pada saat hidupnya, bukan saat ma

     tinya! Terlambat jika menghormati orang pada saat matinya. Sia-sia! Yang benar, kehadir

     an kita di saat kematian itu istilahnya adalah: menguburkan. Bukan menghormati!

>  Perlukah jenazah harus ditahan beberapa hari ?

     Itu adalah bangkai busuk! Itu sudah bukan lagi si-A, atau si-B. Tetapi bangkai busuk

     yang seharusnya dibuang ke tempat sampah/kuburan. Tetapi malah di hadapkan ke orang

     banyak.

>  Mengapa pula dimandikan, dikenai jas dan sepatu ? Tolong, berikanlah jawaban yang lo-

    gis: apa manfaatnya ? Mau ke mana ?!

     Kalau semuanya itu sudah ada, nggak harus yang baru dan nggak perlu dibeli, sih boleh-

     boleh saja. Tetapi kalau sampai diusahakan mencari-cari dan membeli, itu pertanda ada

     tujuannya, ada manfaatnya. Penting!

     Mengapa ketika hidupnya satu saja keinginannya susah anda penuhi, tapi ketika matinya

     begitu anda mengusahakannya setengah mati ?!

>  Selanjutnya, acara 'Penghiburan.'

     Penghiburan itu 'kan tidak mesti diekspresikan oleh nyanyian ?! Penghiburan 'kan bisa

     juga berupa kata-kata nasihat, dan lain-lain. Selain itu 'kan nggak perlu kedatangannya

     secara rombongan formal, dan dengan acara formal pula. Menghibur orang koq harus for

     malitas.

 

RITUAL PERNIKAHAN.

Setiap orang hidup itu mempunyai Hak Asasi Alamiah, yang salah satunya adalah masalah

perkawinan. Bahwa ketika seorang laki-laki maupun seorang perempuan sudah menginjak

dewasa [bisa dianggap dewasa], mereka sudah mempunyai hak untuk mengatur jalan hidup nya sendiri, termasuk memilih jodohnya.

Di sini orangtua harus tahu diri, bahwa dia sudah kehilangan haknya untuk mengurus anak

anaknya. Kecuali sebatas memberikan nasihat atau wacana saja.

Selanjutnya, apabila seorang laki-laki dewasa mengikat perkawinan dengan seorang perempu an dewasa, tanpa kesaksian seorangpun, itu adalah perkawinan yang sah, di mata ALLAH, se

kalipun orang tersebut bukan umatNYA.

Jadi, tidak harus disahkan orangtua, pendeta atau suatu surat perkawinanpun. Melainkan cu kup persepakatan kedua orang itu saja. Dan perkawinan mereka itu bukanlah disebut 'kum pul kebo', kecuali untuk mereka yang bersifat main-main.

 

 

MENGUJI TINGKAT KEAGAMAAN.

Ini saya tujukan khusus untuk orang-orang yang beragama Kristen; apapun denominasinya. Jika anda tidak merasa tertarik dan terpesona dengan ajaran agama-agama yang lainnya, se perti: Budha, Hindu, Khong Hu Chu, Katolik atau Islam, sebelum anda memahami dengan baik konsep kebenaran Kristen [sebagaimana yang saya paparkan], maka patutlah dipertanya kan tingkat keimanan dan kesungguh-sungguhan anda di dalam beragama.

Sebab di antara agama-agama yang ada, saya melihat agama Kristenlah agama yang paling santai, paling enjoy, mengesankan klub senam aerobik, eksklusif dan sangat bebas sekali. Sa

ngat sedikit sekali tanda-tanda yang ditunjukkan sebagai suatu golongan yang beragama.

Coba anda bandingkan antara pendeta Kristen, yang berjas dan berdasi itu dengan penampil an seorang pendeta Budha, atau seorang Pastur di Katolik. Tidakkah penampilan pendeta-pendeta Kristen itu sama sekali jauh dari nuansa seorang yang religius, tapi lebih seperti seo rang pengusaha kayaraya ? Bandingkan pula pakaian jemaatnya dan penampilan mereka yang glamour, dengan jemaah Islam yang berkerudung dan bersarung.

Pendeta Budha dan Pastur di Katolik tidak kawin. Pendeta kita ? Kita kalau ibadah duduknya di atas kursi, sementara umat Muslim ibadahnya cukup di lantai. Jika kita harus pakai sepatu

, umat Muslim harus melepaskan semua alas kakinya di luar Mesjid. Kalau kita menghadap

ALLAH seperti menghadap seorang teman yang sederajat, orang Muslim bersembah sujud se

perti menghadap rajanya.

Ajaran-ajaran Budha dan Khong Hu Chu, yang bersifat filosofi, seharusnya menarik sekali bagi seorang perenung keagamaan dan pemikir yang serius. Belum lagi ajaran-ajaran keba tinan 'Kejawen' yang sarat dengan lelakunya. Tapi umumnya orang-orang Kristen enggan

untuk mempelajari itu semua. Mereka tidak tertarik dengan sesuatu yang bersifat serius.Yang mereka cari hanyalah hura-hura Kristennya! Mereka tidak tertarik untuk menguji kebenaran

agamanya dengan agama-agama yang lainnya.

Tentang kedisiplinan ibadah, umat Muslim mempunyai 5 waktu sembahyang, mereka meng hadap ALLAH-nya ke kiblat, mereka hidup bersahaja, mereka mempunyai waktu berpuasa selama sebulan, dan mereka mempunyai kewajiban berhaji.

Sementara itu, orang Kristen lebih beralasan untuk meniru budaya Yahudi, daripada seka rang ini meniru budaya Barat/Amerika. Sebab TUHAN YESUS adalah orang Yahudi, bukan orang Los Angeles.

Jadi, kalau agama ditinjau dari perbuatannya, maka orang-orang Kristen adalah golongan agama yang paling ketinggalan sekali. Sedikitpun tidak ada aktifitasnya yang nyantol untuk

disebut sebagai aktifitas keagamaan. Contohnya; Kalau orang Kristen hendak pergi ke gereja, siapakah yang akan menyangka kalau ia hendak pergi beribadah ? Orang pasti menyangka nya pergi ke pesta dansa!

 

 

TIDAK PERLU KUATIR DENGAN LAODEKIA.

Sifat kesalahan Laodekia berbeda dibandingkan  dengan gereja-gereja yang lainnya. Jika un

tuk agama-agama yang lainnya ALLAH menyebutkannya sebagai ajaran yang palsu, itu arti nya sebagai 'tidak ada', tetapi untuk Laodekia disebutkan sebagai tersesat jalan. Itu artinya, Laodekia masih mempunyai pegangan atau pedoman untuk kembali ke kandangnya. Ya. Lao dekia mempunyai kandang!

Laodekia itu cenderung menggunakan akal pikirannya sendiri, daripada meminta kepemim pinan ROH KUDUS. Karena itu, jemaat yang masuk ke dalam gereja Laodekia, tidak perlu merasa kuatir akan terperangkap ke ajaran yang berbau mistis/kegelapan. Bahwa di Laodeki

a tidak ada unsur mistisnya. Yang ada adalah logika saja.

 



__._,_.___
Recent Activity:
MARKETPLACE

Get great advice about dogs and cats. Visit the Dog & Cat Answers Center.


Stay on top of your group activity without leaving the page you're on - Get the Yahoo! Toolbar now.


Hobbies & Activities Zone: Find others who share your passions! Explore new interests.

.

__,_._,___

Tidak ada komentar: