JAWABAN SAYA: 1. Benarkah ALLAH tidak pernah mengubah peraturanNYA? >> Keluaran 21:24 mata ganti mata, gigi ganti gigi, tangan ganti tangan, kaki ganti kaki, 21:25 lecur ganti lecur, luka ganti luka, bengkak ganti bengkak. YESUS MENGUBAH: >> Matius 5:38 Kamu telah mendengar firman: Mata ganti mata dan gigi ganti gigi. 5:39 Tetapi Aku berkata kepadamu: Janganlah kamu melawan orang yang berbuat jahat kepadamu, melainkan siapapun yang menampar pipi kananmu, berilah juga kepadanya pipi kirimu. >> Matius 5:31 Telah difirmankan juga: Siapa yang menceraikan isterinya harus memberi surat cerai kepadanya. 5:32 Tetapi Aku berkata kepadamu: Setiap orang yang menceraikan isterinya kecuali karena zinah, ia menjadikan isterinya berzinah; dan siapa yang kawin dengan perempuan yang diceraikan, ia berbuat zinah. >> Matius 5:33 Kamu telah mendengar pula yang difirmankan kepada nenek moyang kita: Jangan bersumpah palsu, melainkan peganglah sumpahmu di depan Tuhan. 5:34 Tetapi Aku berkata kepadamu: Janganlah sekali-kali bersumpah, baik demi langit, karena langit adalah takhta Allah, >> Matius 5:43 Kamu telah mendengar firman: Kasihilah sesamamu manusia dan bencilah musuhmu. 5:44 Tetapi Aku berkata kepadamu: Kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu. >> Ibrani 7:11 Karena itu, andaikata oleh imamat Lewi telah tercapai kesempurnaan--sebab karena imamat itu umat Israel telah menerima Taurat--apakah sebabnya masih perlu seorang lain ditetapkan menjadi imam besar menurut peraturan Melkisedek dan yang tentang dia tidak dikatakan menurut peraturan Harun? 7:12 Sebab, jikalau imamat berubah, dengan sendirinya akan berubah pula hukum Taurat itu. Apakah Lewi masih menjabat keimamatan? Jika tidak, maka kita sudah tidak berada dibawah peraturan Lewi lagi, melainkan berganti ke Imamat YESUS KRISTUS yang penuh kasih karunia. >> Yehezkiel 18:2 "Ada apa dengan kamu, sehingga kamu mengucapkan kata sindiran ini di tanah Israel: Ayah-ayah makan buah mentah dan gigi anak-anaknya menjadi ngilu? 18:3 Demi Aku yang hidup, demikianlah firman Tuhan ALLAH, kamu tidak akan mengucapkan kata sindiran ini lagi di Israel. Kapan hukum bapak makan nangka anak kena getahnya ini tidak diberlakukan lagi? - kamu tidak akan mengucapkan kata sindiran ini lagi di Israel. >> Yohanes 4:21 Kata Yesus kepadanya: "Percayalah kepada-Ku, hai perempuan, saatnya akan tiba, bahwa kamu akan menyembah Bapa bukan di gunung ini dan bukan juga di Yerusalem. Kapan kita dibebaskan dari Ka'abah Yerusalem? Kapan kita dibebaskan dari perayaan- perayaan Yahudi? Apa yang berubah dari perayaan Paskah? Bagaimana dengan sunat? >> Roma 11:6 Tetapi jika hal itu terjadi karena kasih karunia, maka bukan lagi karena perbuatan, sebab jika tidak demikian, maka kasih karunia itu bukan lagi kasih karunia. Kelihatan sekali kalau Advent benar-benar sudah kembali ke Yahudi lagi, mengandalkan pada perbuatan hasil kerajinan tangan anggota Excom. "Berdasarkan rapat Excom, tanggal sekian, dinyatakan bahwa Babi haram. Setiap orang yang mau bergabung ke gereja kita diwajibkan untuk tidak makan Babi. Jika makan Babi maka ia bukanlah anggota kita. Dan jika bukan anggota kita maka ia akan dicampakkan ke dalam api neraka." "Atau, jika ia masih memakan Babi atau masih merokok seperti pak Hakekat, bisa kita terima sebagai anggota Advent, asalkan dia memakannya di Toilet atau sembunyi-sembunyi, yang istilah kerennya: munafik. Lebih baik kita beranggotakan orang yang munafik. Dan mari kita ciptakan sebanyak-banyaknya kemunafikan di gereja kita yang tercinta ini." Konon vegetarian adalah baik, dan Advent hanya melakukan apa-apa yang baik. Itulah sebabnya setitik noda racun saja sudah dinyatakan haram. Contohnya: Racun Teh sudah disamakan dengan racun Tikus atau Shabu-shabu. Hanya vegetarian saja yang masih belum dipaksakan sebagai keharusan. Kenapa vegetarian bisa lolos? Sebabnya tidak lain adalah karena anggota Excom-nya masih belum bisa vegetarian. Bagaimana dengan racunnya acara-acara televisi, internet, duit, ambisi, gaya hidup modern, handphone, softdrink, dan lain-lainnya, yang lebih mengerikan dari Teh, kopi dan rokok? Kenapa yang satu dilarang sedangkan yang lainnya tidak? Masihkah yang demikian itu anda katakan sebagai hasil dari buah-buah kasih karunia? Jika buah-buah kasih karunia, dia tidak dipimpin oleh peraturan, tapi dipimpin oleh ROH KUDUS. Oleh hikmat. Dan didalam hikmat tidak ada saling menghakimi. Tidak ada orang yang satu melihat orang yang lainnya, melainkan masing-masing orang melihat kepada dirinya sendiri- sendiri. Sebab jangan-jangan didalam matanya sendiri ada balok besar, ngapain mengurus selumbar didalam mata orang lain? Jangan-jangan ada gajah di pelupuk matanya, ngapain mencari-cari kuman yang diseberang lautan? Tetapi peraturan telah membuat orang saling menghakimi. Menurut peraturannya begini, mengapa kamu tidak menurutinya? Sebab ada sesuatu yang sangat kontras terjadi didepan matanya: "Bukankah menurut keputusan Excom kemarin, nggak boleh merokok? Mengapa pak Hakekat merokok?" - membuat peraturan itu kehilangan gigi dan artinya dibuat sebagai peraturan jika tidak dijalankan. Jadi, kelihatannya peraturan-peraturan Advent sudah waktunya untuk dibuang. >> Yesaya 28:7 Tetapi orang-orang di sinipun pening karena anggur dan pusing karena arak. Baik imam maupun nabi pening karena arak, kacau oleh anggur; mereka pusing oleh arak, pening pada waktu melihat penglihatan, goyang pada waktu memberi keputusan. 28:8 Sungguh, segala meja penuh dengan muntah, kotoran, sehingga tidak ada tempat yang bersih lagi. 28:9 Dan orang berkata: "Kepada siapakah dia ini mau mengajarkan pengetahuannya dan kepada siapakah ia mau menjelaskan nubuat- nubuatnya? Seolah-olah kepada anak yang baru disapih, dan yang baru cerai susu! 28:10 Sebab harus ini harus itu, mesti begini mesti begitu, tambah ini, tambah itu!" >> Kolose 2:14 dengan menghapuskan surat hutang, yang oleh ketentuan-ketentuan hukum mendakwa dan mengancam kita. Dan itu ditiadakan-Nya dengan memakukannya pada kayu salib: 2:15 Ia telah melucuti pemerintah-pemerintah dan penguasa-penguasa dan menjadikan mereka tontonan umum dalam kemenangan-Nya atas mereka. 2:16 Karena itu janganlah kamu biarkan orang menghukum kamu mengenai makanan dan minuman atau mengenai hari raya, bulan baru ataupun hari Sabat; 2:17 semuanya ini hanyalah bayangan dari apa yang harus datang, sedang wujudnya ialah Kristus. 2:20 Apabila kamu telah mati bersama-sama dengan Kristus dan bebas dari roh- roh dunia, mengapakah kamu menaklukkan dirimu pada rupa-rupa peraturan, seolah-olah kamu masih hidup di dunia: 2:21 jangan jamah ini, jangan kecap itu, jangan sentuh ini; 2:22 semuanya itu hanya mengenai barang yang binasa oleh pemakaian dan hanya menurut perintah-perintah dan ajaran-ajaran manusia. 2:23 Peraturan-peraturan ini, walaupun nampaknya penuh hikmat dengan ibadah buatan sendiri, seperti merendahkan diri, menyiksa diri, tidak ada gunanya selain untuk memuaskan hidup duniawi. Bacalah sekali lagi ayat-ayat diatas. Sudah? Nah, sekarang bacalah sekali lagi. Sudah? Tolong, bacalah sekali lagi aja, deh. Udah paham? Syukurlah. Kalau masih belum paham, undanglah seorang guru bahasa Indonesia atau seorang ahli hukum yang beragama non Advent, suruhlah dia mengartikannya. Pak PCW, sebelum saya berani menentang peraturan-peraturan Advent, saya sudah mengujikannya ke guru-guru bahasa Indonesia dan para Notaris atau pengacara. Setiap ketemu sekolahan atau kantor Notaris atau Pengacara atau kantor LBH, selalu saya sempatkan mampir dan menyodorkan ayat-ayat Alkitab yang saya ragu-ragu mengartikannya sendiri. Dan sebagian besarnya adalah orang Islam. Dengan demikian mereka bisa objektif menurut apa yang tersaji dalam kalimat tersebut. Itulah sebabnya saat sekarang ini saya begitu penuh percaya diri bahwa saya benar, sebab saya didukung oleh orang-orang yang waras akal budinya. 2. Babi untuk penggambaran; >> Untuk menggambarkan YESUS, ALLAH memilih Domba. >> Untuk menggambarkan kecerdikan, ALLAH memilih Ular. >> Untuk menggambarkan ketulusan, ALLAH memilih merpati. >> Untuk menggambarkan iblis, ALLAH memilih Ular Naga. >> Untuk menggambarkan orang Kafir, ALLAH memilih Babi. >> Untuk menggambarkan kenajisan, ALLAH memilih Kodok/Katak. >> Wahyu 16:13 Dan aku melihat dari mulut naga dan dari mulut binatang dan dari mulut nabi palsu itu keluar tiga roh najis yang menyerupai katak. >> Tanduk kecil – Paus, Perempuan – gereja, Laut – kumpulan orang, Batu – YESUS, Roti – YESUS, Pintu – YESUS, Air – YESUS, Anggur – darah, dan lain-lainnya. Kalau orang Kristen dan paham Alkitab, pasti mengerti dengan kode-kode tersebut. 3. Keselarasan dengan hukum/perintah YESUS; Setiap orang yang dilahirkan dari ROH KUDUS, dia akan berjalan yang selaras dengan hukum dan perintah TUHAN. Benar sekali. Tapi perintah yang mana? Sebab perintah yang lama sudah diganti dengan perintah yang baru. Kuk perintah yang lama tidak pernah berhasil dikerjakan oleh orang Yahudi: >> Kisah 15:10 Kalau demikian, mengapa kamu mau mencobai Allah dengan meletakkan pada tengkuk murid-murid itu suatu kuk, yang tidak dapat dipikul, baik oleh nenek moyang kita maupun oleh kita sendiri? >> Yeremia 31:32 bukan seperti perjanjian yang telah Kuadakan dengan nenek moyang mereka pada waktu Aku memegang tangan mereka untuk membawa mereka keluar dari tanah Mesir; perjanjian-Ku itu telah mereka ingkari, meskipun Aku menjadi tuan yang berkuasa atas mereka, demikianlah firman TUHAN. >> Yesaya 1:4 Celakalah bangsa yang berdosa, kaum yang sarat dengan kesalahan, keturunan yang jahat-jahat, anak-anak yang berlaku buruk! Mereka meninggalkan TUHAN, menista Yang Mahakudus, Allah Israel, dan berpaling membelakangi Dia. 1:5 Di mana kamu mau dipukul lagi, kamu yang bertambah murtad? Seluruh kepala sakit dan seluruh hati lemah lesu. 1:6 Dari telapak kaki sampai kepala tidak ada yang sehat: bengkak dan bilur dan luka baru, tidak dipijit dan tidak dibalut dan tidak ditaruh minyak. Kenapa Israel sampai benjol dan babak belur seluruh tubuhnya, jika mereka itu orang-orang yang taat? Sementara saya masih belum melihat bahwa Advent lebih baik dari bangsa Yahudi, pemilik asli hukum Tauratnya. 4. Terimakasih untuk ucapan selamatnya atas kelahiran cucu saya. Juga atas segala nasehat- nasehatnya dalam rangka memperbaiki kwalitas pelayanan saya. Saya akan memperhatikannya. Waah, kelihatannya bapak banyak kapalnya, ya? Boleh minta 1 saja, pak, untuk saya pakai menyeberang dari Bakauheni ke Merak. Hua..ha..ha…. GBU. xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx JAWAB PAK PCW: Sahabatku: Pak Rudyanto, Karena terbatasnya waktu saya, maka saya hanya ingin mengatakan bahwa saya cukup prihatin dengan pemahaman Anda akan Kisah 10. Dalam pandangan dari sisi depan, Bapak dapat melihat dengan jelas dan mengerti MAKNA dari KIASAN tersebut, tetapi sayangnya dari arah belakang Bapak mencoba untuk mencampurkan kebenaran dengan kepalsuan. Dampak negatifnya dapat menjerumuskan banyak orang yang kurang memahami Kisah 10 ini. Saya tidak sedang dan tidak akan pernah melecehkan Allah dengan meragukan Kemampuan dan Kuasa-Nya. Sekalian aja kalau Pak Rudyanto berpikir bahwa jika Allah sanggup mengampuni dosa manusia, berarti Dia pun harus mencabut semua larangan dan perintah-Nya yang tidak sanggup dilaksanakan oleh manusia? Itukah yang ada dalam benak Bapak? Dengan kesanggupan untuk mengampuni orang berdosa, tidak berarti Allah harus mencabut juga semua larangan yang Dia perintahkan untuk dilaksanakan agar manusia tidak berbuat berdosa lagi. Ada ceritera menarik, di mana seorang yang ditilang mendapat pengampunan dari Hakim yang menyidangkan perkaranya. Dia ditilang karena melanggar peraturan lalu-lintas saat lampu pengatur lalu-lintas sedang berwarna merah. Dalam pengakuannya di persidangan, pengemudi tersebut menyatakan bahwa dia sedang terburu-buru membawa cucunya yang sedang kritis ke Rumah Sakit, sehingga apa pun resikonya, dia nekad menerobos larangan lampu merah. Jika tidak dilakukannya, maka nyawa cucunya bisa tidak tertolong. Hakim memberi pengampunan kepadanya dengan alasan kemanusiaan. Demikian juga Allah memberikan kasih karunia dalam mengampuni orang berdosa. Apakah dengan pengampunan yang diberikan oleh Hakim tersebut, maka peraturan lalu lintasnya sekalian dicabut ALIAS tidak berlaku lagi? Tentu tidak bukan? Apakah Allah yang sanggup memberi pengampunan kepada manusia berdosa, SEKALIAN mencabut peraturan-peraturan yang dapat membuat orang jatuh ke dalam dosa? Sekali-kali tidak, karena walaupun Allah itu melimpah kasih-Nya, Dia tidak akan mengorbankan ATURAN yang telah ditetapkan-Nya! Kalau Allah itu sanggup untuk menebus manusia (bukan dosa manusia) dengan Kemahakuasaan-Nya, kenapa Dia harus repot-repot dengan mengorbankan Yesus segala? Kenapa, kawan? Karena di samping Allah itu berlimpah kasih-Nya, Dia juga Adil dan Berperaturan! Eksekusi terhadap para pendosa, sebagai akibat pelanggaran Hukum Allah tetap harus dilaksanakan. Dan dalam hal ini, kasih Manusia Yesus yang tidak terukur itu dinyatakan di Kayu Palang. Yesus bukan hanya menanggung pehukuman yang seharusnya ditanggung oleh orang-orang berdosa sampai saat itu, tetapi Dia telah menanggung dan merasakan eksekusi akibat pelanggaran semua umat manusia yang mau menerima panggilan-Nya untuk diselamatkan, mulai dari Adam sampai saat Pintu Kasihan ditutup nanti, termasuk yang saat ini belum lahir. Suatu pengorbanan yang benar-benar sulit untuk dapat dilukiskan! Penjelmaan-Nya dalam wujud Manusia, sudah banyak dicemohkan. Apalagi ditambah penderitaan selama prosesi penyaliban-Nya. Sebelum penebusan di Salib Golgota, upacara untuk pengampunan dosa manusia harus dilakukan melalui penumpahan darah anak domba yang tidak bercacat. Dan ini melambangkan Anak Domba Allah yang menumpahkan Darah-Nya di Kayu Salib. Saat Yang Asli sudah diwujudkan, maka lambang itu tidak berlaku lagi. Saya yakin Pak Rudyanto paham betul kenapa saat penggenapannya di Golgota, tabir di Bait Suci terbelah dua dari atas sampai ke bawah. Tetapi kalau Babi sampai ikut-ikut diwujudkan, maka hal ini sungguh keterlaluan. Sudah saya katakan sebelumnya, bahwa hidup sehat bahkan hasil penurutan hukum itu BUKAN sebagai upah agar manusia diselamatkan, tetapi manusia yang hidup baru dalam Yesus, kehidupannya akan SELARAS dengan apa yang diperintahkan-Nya. Hukum dan Perintah-Nya tidaklah menjadi beban bagi mereka, karena mereka paham betul bahwa segala kehendak-Nya itu adalah demi kebaikan mereka semata. Last but not least, saya ucapkan Selamat Berbahagia atas kelahiran cucu Pak Rudyanto beberapa hari yang lalu. Sebagaimana apa yang dirasakan oleh para orang tua dalam 3 Yohanes 1:4 "Bagiku tidak ada sukacita yang lebih besar dari pada mendengar, bahwa anak-anakku hidup dalam kebenaran." maka kebahagian atas hadirnya seorang cucu (yang saya doakan semoga hidup dalam kebenaran) akan sangat membahagiakan Pak Rudyanto. Saya pun merasakan hal yang sama ketika cucu saya lahir 3424 hari yang lalu. Itulah yang saya rasakan sebagai seorang yang (jika masih diberi umur panjang) dalam 57 hari lagi akan genap berusia 60 tahun. Mohon pamit dulu ya Pak, karena saya harus melihat keberadaan kapal-kapal yang kegiatan operasionalnya 24 jam/hari. Semoga di lain waktu, saya mempunyai cukup waktu untuk dapat bertemu secara pribadi dengan Pak Rudyanto. Namun sebagai sahabat, ada satu pesan saya kepada Pak Rudyanto, agar dapat mengontrol emosi jika ada yang "menyerang" karena dalam keadaan marah, energy positif tidak dapat dihasilkan! Akibatnya, yang ditulis kurang dapat dikontrol. Selamat beraktivitas Pak! Sahabatmu, P.C. Wattimena
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar