Selasa, 17 Agustus 2010

BALI INFO - BUNG TAPSON – GUNAKAN NALAR SEHAT

 

JAWABAN SAYA:

1. Musa sebagai anak-anak:

    Anda mengkaitkan ilustrasi pisau saya dengan Musa sebagai anak-anak, itu benar

    sekali. Saya memang menandai zaman Perjanjian Lama sebagai zaman anak-anak.

    Tapi itu menyangkut manusia secara keseluruhannya. Sebab zaman, pengalaman dan

    pengetahuan manusia itu merangkak terus. Alkitab terdiri dari 2 zaman: Perjanjian

    Lama dan Baru. Perjanjian Lama manusia diikat dengan berbagai macam peraturan,

    sedangkan Perjanjian Baru dibebaskan dari peraturan[hukum akal budi].

 

    >> Bung Tapson, saya ini suka senda gurau, tapi tidak semua hal bisa saya bikin

         senda gurau. Posisi saya berbeda dengan posisi anda; posisi saya sebagai

         pengajar harus mengerti kapan bergurau dan kapan serius. Karena itu setiap

         pemaparan saya harus dibantu dengan pemikiran anda juga. Jangan diskusi ini

         anda perlakukan sebagai mainan anak kecil. Mudah-mudahan saya tidak sedang

         menghadapi anak-anak yang masih terlalu belia. Sebab ini medannya agama. Kita

         sedang berbicara tentang ALLAH.

 

2. Babi = orang kafir? Ini ayatnya:

>> Kisah 10:28   Ia berkata kepada mereka: "Kamu tahu, betapa kerasnya larangan

                              bagi seorang Yahudi untuk bergaul dengan orang-orang yang bukan

                             Yahudi atau masuk ke rumah mereka. Tetapi Allah telah menunjukkan

                             kepadaku, bahwa aku tidak boleh menyebut orang najis atau tidak

                             tahir.

 

    Karena sudah seringkali saya buka ayat ini, jadi silahkan anda baca dan pelajari sendiri

    keseluruhan ayatnya. Mudah-mudahan saya tidak sedang meladeni anak kecil yang

    cerewet, sebab saya kurang punya banyak waktu untuk cengengesan. Okey?!

3. Jika anda berpendapat kalau Babi tidak termasuk hukum Taurat, lalu termasuk dalam

    hukum apa jika tertulisnya di 5 kitab Musa? Anda memang bego atau sedang

    melawak? Semua perkataan anda bengkok-bengkokkan? Belajarlah menghargai dan

    menghormati waktu dan dirimu sendiri.

4. Babi dengan merampok;

    Kalau saya mengkaitkan Babi sebagai makanan haram itu masih nalar. Tapi kalau

    anda mengkaitkan makanan dengan merampok, itu sudah nggak nalar.

5. Anak haram dan duit haram;

    Aduh payah sekali, ya?! Sekarang kata-kata haram anda bengkokkan ke anak haram

    dan duit haram. Apakah itu termasuk konteks makanan? Bagaimana kalau saya

    menuntut anda: dimana ada ayat bahwa Ny. White adalah nabi, atau tentang Miller,

    atau tentang gereja Advent atau tentang perintah Sabat di Perjanjian Baru? - Saya

    nggak pernah mempunyai pemikiran atau pertanyaan yang sebegitu njelimet.

6. Anda katakan; Babi itu baik tapi bukan soal kelakuannya lho; apakah anda sedang

    mengatakan kalau kelakuan Babi itu tidak baik alias jahat?

    Bung, jujur aja, daripada saya bergaul dengan orang Advent, mending saya bergaul

    dengan Babi. Sebab sebelum Babi bisa mengata-ngatai saya yang tidak patut, saya

    sudah dikata-katai yang tidak patut oleh orang-orang Advent. Dan kalau saya tidur

    bersama Babi, saya bisa tidur nyenyak dan aman. Tapi tidur dengan orang Advent?

    Bisa-bisa saya nggak bisa bangun lagi.

7. Alkitab menghakimi orang yang makan Tikus? Bagaimana bisa Alkitab digunakan untuk

    menghakimi orang yang makan tikus, jika ayat yang melarang makan tikus aja nggak

    ada? ALLAH itu nggak sama dengan gereja Advent yang suka awur-awuran. Kalau

    Alkitab katakan segala sesuatu halal, ya halal. Nggak akan plin-plan.

8. Memutar-balikkan kebenaran; Siapa yang memutar-balikkan kebenaran? Saya

    berbicara menurut relnya. Kalau makanan ya makanan yang saya bahas bukan

    merampok. Kalau haram ya soal makanan, karena topiknya soal makanan, bukan soal

    anak haram atau duit haram.

Tolong hargai waktu saya, jika anda memang kelebihan waktu. Okey?!

 

Xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

 

JAWAB BUNG TAPSON:

Bung Hakekat,

Maaf baru bisa kembali. Tadinya saya harap, mumpung libur nasional pada tgl 17 ini saya bisa main beberapa langkah, tapi ternyata karena beberapa hal tidak memungkinkan bagi saya.
Namun saya lihat main catur mu makin kacau. Saya lihat kamu jalankan Benteng. Tapi masa'kan Benteng (di Medan disebut castle, dibaca: Kastel) yang jalannya mestinya lurus lurus aja, kamu paksa miring dan bengkok. Saya harus makan tuch kastel mu biar jangan makin banyak berbuat curang.

firasat buruk: "Sebetulnya kalau saya yang kalah gak apa-apa, sebab aku bukan siapa-siapa,"

    Hua..ha..ha….  sudah lupa ingatan, ya, sampai siapa dirinya nggak ketahuan; Tarzan? Bukan.

    Bambang? Bukan. Didik? Bukan? Tapson? Juga bukan. Bukan siapa-siapa?

 
tulisan biru dan pink di atas saya copy paste dari reply anda di bawah ini, dan khusus yang pink anda kutip dari paragraph terakhir dari reply saya sebelumnya. Kenapa sih anda hanya kutip yang enak-enak buat anda sendiri? Coba lihat reply saya yang lengkap seperti berikut ini.

Di semua ayat dalam perjanjian baru, tidak ada satupun ayat yang menyebutkan bahwa babi halal. Coba aja cari. Kalau ada, di dalam permainan catur ini saya ngaku kalah. Sebetulnya kalau saya yang kalah gak apa-apa, sebab aku bukan siapa-siapa, tetapi kalau memang ada ayat di dalam Alkitab yang menyatakan bahwa Babi halal, entah yang berkata itu Yesus  sebagai Anak,  atau Bapa maupun Roh Kudus maka saya percaya Petrus dan Paulus pun akan mengaku kalah. Musa juga lho... soalnya Musa dengan tegas menuliskannya dalam Imamat 11. Tapi aku ingatin sekali lagi, dalam permainan catur, banyak trik, jadi hati-hati jangan terjebak, siapa tau paragraph terakhir ini adalah jebakan.

saya bilang kalau ada satu ayat saja yang kamu bisa tunjukkan yang mengatakan Babi halal, maka saya mengaku kalah. Nyatanya anda tidak bisa menunjukkan ayat itu, maka saya tidak akan mengaku kalah. Lalu karena saya mengatakan "sebab aku bukan siapa siapa", anda meneanggapi sungguh tidak logis. Bingung ya? Saya hanya menggunakan bahasa Indonesia sederhana sebagai bahasa kerendahan hati, tapi itu saja anda gak bisa ngerti. PANTASAN SAJA TULISAN RASUL PAULUS KAMU GAK BISA MENGERTI DENGAN BENAR. ANDA BENGKOK-BENGKOKKAN. Tentang ini saya akan kasih nanti satu ayat yang saya yakini sangat cocok menggambarkan tentang anda.
Oh ya saya melihat banyak reply dan komentar anda dan juga rekan rekan yang lain tentang permainan kita ini, tapi sementara saya menganggap apa yang kamu sebutkan di email lain tersebut, saya anggap blm ada. jadi saya murni hanya menanggapi yang ini saja, dan kalau bung hakekat merasa perlu untuk mengulangi di sini, silahkan saja, dan tujukan langsung ke saya.

Anda mengambil ilustrasi tentang kakan-kanak yang dilarang main pisau. Ilustrasi ini terlalu anda paksakan untuk dipadankan dengan Babi yang haram. Seakan-akan Musa secara fisik dan secara rohani kau tempatkan lebih anak-anak daripada dirimu sekarang.
Tau diri dikitlah bung.
Wah.... anda katakan Babi melambangkan orang kafir? Darimana pula itu? orang gak ada ayatnya koq. Yang lebih parah, anda katakan kalau Babi sebagai penuntun sampai Yesus datang. Betapa sesatnya ini. Kutipan anda seperti dibawah ini (yang berwarna biru. Soalnya kalau gak saya perjelas begini, nanti kamu bilang pula aku yang menyimpulkan, padahal itu kesimpulan kamu). Yang menjadi penuntun sampai Yesus datang itu ya hukum Taurat, bukan Babi bung. Anda sendiri mengutipnya dari Galatia 3.

       >> Galatia 3:24   Jadi hukum Taurat adalah penuntun bagi kita sampai Kristus datang, supaya

                                     kita dibenarkan karena iman.

                         3:25    Sekarang iman itu telah datang, karena itu kita tidak berada lagi di bawah

                                     pengawasan penuntun.

 

        Jadi, larangan-larangan memakan Babi itu sifatnya adalah sebagai Penuntun sampai YESUS

        datang.


Tentang Galatia 3 ini bagi saya menarik, tapi yang pasti maksud dan tujuannya gak seperti yang kamu artikan. Sengaja saya tidak mau kupas panjang lebar tentang hukum Taurat ini, karena ada porsi tersendiri untuk itu.

Anda katakan kalau yang kita bahas tentang makanan haram dan halal, tapi kenapa koq saya lari ke masalah perbuatan, seperti mencuri, merampok, memperkosa dan lain-lain? Wah bukan saya mau lari ke situ, tapi karena anda mengutip ayat yang anda paksakan bahwa ayat tersebut menghalalkan babi walau gak ada kata babi terdapat di sana . Bahkan tidak selalu berkaitan dengan makanan walaupun di dalamnya terdapat kata haram dan halal. Gak percayakah kamu kalau yang haram atau halal itu tidak selalu berhubungan dengan makanan? Pernah nggak kamu dengar saudara-saudara sepupu kita (baca: islam) sering berkata "haram hukumnya", walaupun gak menyangkut makanan? Wah kenapa tadi saya harus ambil contoh dari saudara sepupu ya? ntar kamu bilang aku ngeles lagi.....
Gini aja deh.... saya ambil contoh dari Alkitab aja ya.
Coba lihat ayat berikut ini.
Ulangan 23:2 Seorang anak haram janganlah masuk jemaah TUHAN, bahkan keturunannya yang kesepuluhpun tidak boleh masuk jemaah TUHAN.

Bung, apakahh anak haram yang dimaksud itu anak yang gak boleh dimakan? Berarti kalau bukan anak haram, boleh dong dimakan. Tapi saya ingatin jangan makan para anak-anak yang bukan anak haram ya.

Ini ayat yang lain.
Yehezkiel 22:27 Pemuka-pemukanya di tengah-tengahnya adalah seperti serigala-serigala yang menerkam mangsanya dalam kehausan akan darah, yang membinasakan orang-orang untuk menguntungkan diri sendiri secara haram
Apa maksudnya itu bung secara haram.

Yehezkiel 33:31 Dan mereka datang kepadamu seperti rakyat berkerumun dan duduk di hadapanmu sebagai umat-Ku, mereka mendengar apa yang kauucapkan, tetapi mereka tidak melakukannya; mulutnya penuh dengan kata-kata cinta kasih, tetapi hati mereka mengejar keuntungan yang haram.

Bung, yang berikut ini saya ambil kata Halal yang tidak berhubungan dengan makanan ya.
Amsal 28:16. Seorang pemimpin yang tidak mempunyai pengertian keras penindasannya, tetapi orang yang membenci laba yang tidak halal, memperpanjang umurnya.

17:11 Seperti ayam hutan yang mengerami yang tidak ditelurkannya, demikianlah orang yang
menggaruk kekayaan secara tidak halal, pada pertengahan usianya ia akan kehilangan semuanya, dan pada kesudahan usianya ia terkenal sebagai seorang bebal.

Wah bung jangan sampai anda dibilang orang sebagai orang bebal, apalagi umur sudah 45 an? Kira kira umur berapa nich bung sekarang? Kalau saya coba tebak umur anda 45 an, itu semata-mata karena ingat kemerdekaan yang diraih di tahun 45.

Ada lagi lho, habakuk 2:9, tapi baca sendiri ya.

Bung, ayat-ayat di atas yang berisi kata haram dan halal tidak ada hubungannya dengan makanan. Begitulah bung, 1 Timotius 4 yang anda kutip, walaupun ada ttg makanan, tapi gak semuanya menyangkut makanan. Kalaupun menyangkut makanan, itu gak menyinggung nyinggung soal babi.
Jadi ayat 4 itu:
4:4 Karena semua yang diciptakan Allah itu baik dan suatupun tidak ada yang haram, jika diterima dengan ucapan syukur,

versi KJV:
4:4 For every creature of God is good, and nothing to be refused, if it be received with thanksgiving:

saya ingin gunakan kedua versi bahasa di atas, Indo dan Inggris. Yang inggris untuk kata haram menggunakan refused, artinya ditolak.

Emang benar, semua yang diciptakan Allah itu baik. Hal ini berulang-ulang disebutkan dalam kejadian 1 waktu penciptaan. Allah melihat semua yang diciptakannya itu baik. (ayat 3,10,12,18,21,25. Dan ayat 31 Sungguh amat baik). Seperti yang anda katakan, benar bahwa Babi itu ciptaan Allah. Tau nggak bung, sampai sekarang, Babi itu baik, tapi bukan kelakuannya yang baik lho, tapi baik untuk jadi cleaning service, pembersih kotoran manusia terutama di kampung-kampung tertentu. Jadi jangan ditolak kalau Babi itu baik untuk pembersih ee, karena memang Allah sudah ciptakan Babi untuk maksud tertentu.

Oh ya, kalau ada orang atau kelompok orang tertentu makan kecoa, makan tikus, makan daging busuk, itu bukan jadi hakim terhadap Alkitab bahwa Alkitab itu salah, justru Alkitablah yang menjadi hakim atas kebiasaan mereka itu.

Bung, maaf udah jam 12 malam lewat dikit, besok aku ada aktifitas lain, saya minta izin dulu,yang pasti aku dah makan kastel mu, karena jalannya gak lurus lagi Sebetulnya aku dah pengen skak rajamu karena dari kemarin itu gak ada yang kawal lagi, tapi aku ingat pesan seorang teman, kalau saya main catur dengan bung hakekat, jangan cepat-cepat di skak mati.

Oh ya di langkah saya yang terakhir waktu itu, saya bilang hati-hati, mungkin ada jebakan, sebetulnya saya cuman nakut-nakutin koq. eh malah kamu gak keluarin jurus yang itu.... katanya yg ada petrus nya disuruh nyembelih....tapi terus terang aku takut juga kalau kamu keluarin jurus itu.... hehehe......

Oh ya, hampir lupa, kan aku janji akan berikan satu ayat yang cocok tentang kamu.

2 Petrus 3:15 Anggaplah kesabaran Tuhan kita sebagai kesempatan bagimu untuk beroleh selamat, seperti juga Paulus, saudara kita yang kekasih, telah menulis kepadamu menurut hikmat yang dikaruniakan kepadanya.
3:16 Hal itu dibuatnya dalam semua suratnya, apabila ia berbicara tentang perkara-perkara ini. Dalam surat-suratnya itu ada hal-hal
yang sukar difahami, sehingga orang-orang yang tidak memahaminya dan yang tidak teguh imannya, memutarbalikkannya menjadi kebinasaan mereka sendiri, sama seperti yang juga mereka buat dengan tulisan-tulisan yang lain.


Jadi jangan suka memutar balikkan bung, nanti binasa sendiri....(walaupun belum di skak, cuman ancam Mesa doing

 



__._,_.___
Recent Activity:
.

__,_._,___

Tidak ada komentar: