JAWABAN SAYA: 1. Dosa waris; a. Anda kesalahan didalam memahami arti dosa waris. Ini bukan tentang hukumannya, melainkan tentang sifat-sifat atau tabiat berdosanya yang diwariskan orangtua ke anak. Bukan tentang bapak makan nangka anak kena getahnya, tapi tentang begitulah bapak begitulah anak. >> Yehezkiel 18:2 "Ada apa dengan kamu, sehingga kamu mengucapkan kata sindiran ini di tanah Israel: Ayah-ayah makan buah mentah dan gigi anak-anaknya menjadi ngilu? 18:3 Demi Aku yang hidup, demikianlah firman Tuhan ALLAH, kamu tidak akan mengucapkan kata sindiran ini lagi di Israel. 18:4 Sungguh, semua jiwa Aku punya! Baik jiwa ayah maupun jiwa anak Aku punya! Dan orang yang berbuat dosa, itu yang harus mati. b. Kuburan memberikan bukti, bahwa bayi-bayi yang belum bisa berbuat apa-apa, mati. Entah orang jahat atau orang soleh, mati – mempunyai akhir hidup yang sama. c. Bagi Kristen, anak-anak yang masih belum dewasa[akil baliq] perbuatannya masih belum bisa dipertanggungjawabkan oleh dirinya sendiri. Dosa mereka dibebankan pada ibunya. Karena itu anak-anak tidak ada yang masuk neraka juga tidak ada yang masuk sorga. Begitu pula dengan orang-orang idiot. Mereka tidak akan dibangkitkan setelah kematian mereka di dunia ini. d. Bagi anak-anak, untuk berbuat kenakalan, mereka nggak perlu belajar, mereka sudah bisa nakal dengan sendirinya. Tapi untuk berbuat baik, mereka perlu diajar. Sebab modal yang ada pada mereka adalah dosa. Jika anak-anak melihat/menyaksikan ulah kita yang jahat, maka dia bisa lebih jahat dari kita. Sebab sifat jahat yang ada didalam dirinya dirangsang, sebagaimana peribahasa: Guru kencing berdiri, murid kencing berlari. 2. Saya senang sekali mendiskusikan perihal kepalsuan ajaran Paulus; bisakah anda memberikan suatu umpan? Xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx JAWABAN PAK MNUR: Hakekatku Hidup wrote: Roma 5:8 Akan tetapi Allah menunjukkan kasih-Nya kepada kita, oleh karena Kristus telah mati untuk kita, ketika kita masih berdosa. ################################################################################## HMNA: Kristus telah mati untuk kita, ketika kita masih berdosa. Ini adalah theologi yang diajarkan oleh Paulus dari Tarsus. Theologi yang menyatakan Kristus berkorban dengan disalib untuk menyelamatkan / menebus dosa warisan (erf zonde) dari Adam, yang telah jatuh ke dalam dosa. Setiap manusia pada sejak waktu dilahirkan sudah memikul dosa, atau menerima warisan dosa dari dosanya Adam dan Hawa. Oleh karena itu kedatangan Yesus adalah untuk menebus dosa-dosa segenap manusia dari dosa warisan Adam dan Hawa tersebut.Theologi dosa warisan ajaran Paulus ini sangat bertentangan dengan ajaran Jesus. KJVR-Mat 19:14 But Jesus said, Suffer little children, and forbid them not, to come unto me: for of such is the kingdom of heaven. (Tetapi kata Yesus. Biarkanlah kanak-kanak itu, jangan dilarangkan mereka itu datang kepadaku, karena orang yang sama seperti inilah yang empunya kerajaan surga.) Nyata-nyata Yesus sendiri yang berkata ia mengakui kesuciannya kanak-kanak. Jadi berdasarkan pengakuan Yesus sendiri bahwa kanak-kanak itu tidak membawa dosa warisan dari Adam dan Hawa, oleh karena itulah Yesus berkata : Mereka adalah suci dari dosa dan dengan sendirinya masuk surga. Theologi penebusan dosa warisan ajaran Paulus juga bertentangan dengan Perjanjian Lama: KJVR-Eze 18:20 The son shall not bear the iniquity of the father, neither shall the father bear the iniquity of the son: the righteousness of the righteous shall be upon him, and the wickedness of the wicked shall be upon him. (Anak tiada akan menanggung kesalahan bapaknya, dan bapakpun tiada akan menanggung kesalahan anak-anaknya; kebenaran orang yang benar akan tergantung atasnya dan kejahatan orang fasik pun akan tergantung atasnya.) Demikianlah theologi penebusan dosa warisan ajaran Paulus, adalah ajaran palsu.
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar