Hello Bali Bali,
setelah keberhasilan tolerance dan pluralism, agama agama mana saja yang mendambakan kerjasama? atau selain komparatif dan kompetisi, perlukah keungulan kerjasama?
Terimakasih sebelumnya dan salam,
Tjahjokartiko
--- In bali-bali@yahoogroups.com, Ketut Adnyana <ketut_adnyana@...> wrote:
>
> Ketut Widiantara terimakasih atas tanggapan dan masukannya.
>
> Adapun target dari Seminar Pluralisme yang di prakarsai oleh organisasi PERMIF (Persatuan Masyarakat Indonesia Frankfurt) adalah ingin mendengarkan pandangan dari setiap agama terhadap perbedaan yang ada (khususnya di Indonesia). Pada presentasi yang berdurasi 20 menit ini, ajaran agama yang diperkenalkan oleh pembicara memang lebih banyak pada level introduction, sesuai harapan pihak penyelenggara.
>
> Pada prinsipnya hampir setiap kitab suci agama bisa menunjukkan pasal atapun ayat yang menjelaskan langsung ataupun bersinggungan dengan issue Pluralisme, namun dalam praktek kehidupan bermasyarakat, penerapannya tetaplah dikembalikan kepada hati nurani dan kejujuran penganut ajaran agama masing-masing. Theolog, filsuf, ataupun orang suci keberadaannya dirasakan lebih bermanfaat dimasyarakat bila mampu membawa kedamaian didunia dan dihati.
>
> Menjawab ayat atau sloka dari Veda yang berhubungan dengan Toleransi, sebenarnya tertulis di awal makalah, yang dikutip dari Bhagavad Gita IX.29, yang mengatakan:
>
>
>
> "Aku adalah sama
> bagi semua makhluk,
>
> bagiKu tidak ada yang terbenci dan terkasihi,
>
> namun bagi yang berbhakti dengan penuh dedikasi,
>
> mereka ada pada- Ku dan Aku ada pada mereka"
>
> dan tertulis di akhir makalah yang dikutip dari Sarasamuscaya 41. yang mengatakan:
>
>
>
>
>
> Maka yang harus anda
> perhatikan, jika ada hal yang ditimbulkan oleh perbuatan, perkataan dan
> pikiran, yang tidak menyenangkan dirimu sendiri, malahan menimbulkan duka yang
> menyebabkan sakit hati; perbuatan itu jangan hendaknya anda lakukan kepada
> orang lain; jangan tidak mengukur baju di badan sendiri, perilaku anda yang
> demikian, itulah dharma namanya; penyelewengan ajaran dharma, jangan hendaknya
> dilakukan.
>
>
> Membaca pesan-pesan suci dari setiap ajaran agama yang tertulis dengan rapi dan tersusun dengan menggunakan pemilihan kata-kata terbaik dalam kitab suci, selanjutnya membandingkannya dengan masih banyaknya konflik horizontal di masyarakat yang ada di tanah air, membuat fokus pertanyaan dan diskusi dari pengunjung seminar yang hadir, bukanlah pada pembuktian dari mana sumber ajaran itu berasal, melainkan lebih banyak menanyakan pada solusi yang bisa diberikan oleh setiap ajaran agama untuk memecahkan permasalahan yang actual di masyarakat.
>
> Singkat cerita, walaupun harapan semula pihak penyelenggara untuk memberikan wawasan kepada para pengunjung seminar untuk bisa saling mengenali cara pandang agama yang berbeda terhadap suatu permasalahan yang sama, ketika sesi tanya jawab berlangsung, kritik terhadap suatu agama tertentu memang tidaklah bisa di hindari. Walaupun demikian, pihak penyelenggara (PERMIF) sudah berusaha yang terbaik untuk bisa ikut serta berkontribusi dalam merayakan hari kemerdekaan RI yang ke 65, serta mengingatkan kembali kepada penduduk indonesia bahwa NKRI dibentuk oleh para pendahulu kita berdasarkan atas asas Bhineka Tunggal Ika.
> Â
> Sebagai penutup, seandainya dikemudian hari terdapat permintaan yang cukup tinggi dari masyarakat Indonesia yang berdomisili di Jerman untuk membahas ajaran agama lebih detail lagi yang bersinggungan dengan issue actual yang terjadi dimasyarakat, semoga pihak PERMIF bisa memfasilitasinya lewat seminar lanjutan (sebagai contoh: Seminar Pluralisme II ).
>
> salam damai,
> Ketut Adnyana
>
> ********************************
> --- Widiantara Ketut ketutwidiantara@... schrieb am Mi, 18.8.2010:
>
> Von: Widiantara Ketut ketutwidiantara@...
> Betreff: Re: [Klungkung] WG: Presse Release PERMIF
> An: Klungkung@yahoogroups.com, bali-bali@yahoogroups.com
> CC: Dr.willy@..., rusdin@...
> Datum: Mittwoch, 18. August, 2010 05:14 Uhr
>
> Suksma Tut Adnyana atas sharingnya.
> Â
> Dari notulen yg ada, tiang menagkap bahwa pada tatatan Moral, semua Agama sepakat bahwa keberagaman harus di hormati,
> Toleransi harus di implementasikan di kehidupan nyata.
> Â
> Seperti itulah seharusnya.
> Meskipun ada perbedaan di level Filsafat Ketuhanan, Di level Nilai, DI level Tatwa, di level Keyakinan,
> Tetapi sebagai mahkluk yang hidup di Bumi dimana perbedaan itu niscaya, maka semua harus menemukan kata mufakat di level Moral.
> Dan setelah bermufakat di level moral, kita harus lebih erat lagi ketika merumuskan moralitas tsb sebagai perangkat hukum, perundang-undangan dsb yang mengatur langusung kehidupan masyarakat dunia.
> Â
> Mengenai Toleransi,
> Dari Makalah yang disajikan Umat Islam dan Umat Kristen, kita jadi paham bahwa Toleransi adalah salah satu point penting dari sekian Perintah Tuhan lainnya yang dituliskan di Kitab Suci. Agama Abrahamik (Islam dan Kristen) menempatkan "Ketaatan" pada perintah Tuhan sebagai hal yang mutlak dan menjadi tugas utama hidup manusia. Manusia yang dikasihi Tuhan adalah manuisa yg beriman dengan melaksanakan perintahnya (termasuk dalam hal bertoleransi), menjauhi larangannya.
> Â
> Sedangkan menurut Hindu (dari Kutipan-kutipan yang dituliskan Tut Adnyanya), tidak secara jelas dipetikkan apakah ada ayat di kitab suci yang menunjuk pada Toleransi itu. Namun demikian, toleransi menjadi hal yang Harus dilakukan oleh umat hindu karena toleransi adalah turunan langsung dari Filsafat Ketuhanan Hindu, yang meyakini bahwa Tuhan Yang Esa (Brhman) menyerap pada semua ciptaan dalam bentuka Atman/Jiwatman.
> Adanya keyakinan mengenai adanya benih ketuhanan pada setiap mahkluk ini yang membuat ungkapan "Aku adalah engkau, Engkau Adalah Aku" menjadi benar dengan sednirinya. Dan konsekuensi berikutnya adalah munculnya penghargaan pada semua jenis kehidupan, penghargaan pada perbedaan.
> Artinya, Toleransi bukan semata-mata sebuah Etika Sosial, juga bukan semata-mata pemenuhan terhadap perintah Tuhan.
> Bagi Hindu, Toleransi adalah seesuatu yang merupakan konsekuensi langsung dari Filasafat Ketuhanan Hindu.
> Â
> Apakah dengan demikian Hindu lebih baik dari Agama Abrahamik?
> Apakah terciptanya Toleransi karena Kepatuhan pada Perintah Tuhan lebih jelek dibandingkan Tolerensi yang tercipta dari turunan langsung FIlsafat keTuhanan?
> Â
> Menurut saya, dalam kontek keberagaman,
> manusia bumi tidak berkepentingan dengan jawaban terhadap pertanyaan-pertanyaan semacam itu dan
> manusaia Bumi tidak berkenptingan dengan asal-usul Toleransi yang berbeda itu.
> Â
> Manuisa hanya berkepentingan terhadap moralitas dimana perbedaan itu dihargai, dihormati,
> serta tidak dijadikan alasan untuk tidak bersinergi menciptakan Hidup rukun, damai dan sejahtera di Bumi.
> Â
> Yang ingin saya garis bawahi adalah, ketika berinterkasi dalam keberagaman, marilah kita (yang bersuku-suku, berbeda Agam, Ras, Kebudayaan dsb) bertemu pada level Moralitas dan memulai sinergi di sana.
> Jangan jadikan perbedaan pada tingkat nilai, pada tigkat keimanan, pada hal-hal yang fundamental dari Agama/Suku/Ras sbg penghalang.
> Â
> Live and Let Live.
> Â
> Suksma,
> Om Shanti Shanti Shanti Om.Â
>
>
>
> From: Ketut Adnyana ketut_adnyana@...
> To: Klungkung@yahoogroups.com; bali-bali@yahoogroups.com
> Cc: Dr.willy@...; rusdin@...
> Sent: Fri, August 13, 2010 9:36:41 PM
> Subject: [Klungkung] WG: Presse Release PERMIF
>
>
>
>
>
>
> Om Swastyastu,
>
>
> Sekedar berbagi informasi mengenai kesimpulan dari hasil Seminar Pluralisme yang diadakan oleh PERMIF (persatuan masyarakat indonesia Frankfurt) , sabtu tanggal 7 agustus 2010 di KJRI Frankfurt. mohon untuk dibaca dan dibuka file terlampir.Â
>
>
> semoga bermanfaat.
>
>
> Om Santi Santi Santi Om,
> Ketut Adnyana
>
>
> *********************************************
>
> --- Dr. Wirantaprawira dr.willy@... schrieb am Fr, 13.8.2010:
>
>
> Von: Dr. Wirantaprawira dr.willy@...
> Betreff: Presse Release PERMIF
> An: ketut_adnyana@..., yesica.balondo@..., buhro@..., vitadebelius@..., dewobrotoris@..., kemas_n@..., metakaligis@..., willykaligis@..., karepkumas@..., fmadrikan@..., Rolay@..., coster@..., p.parang@..., roselien.rehfeldt@..., ritonga@..., yunita_lasut@..., rustina_s49@..., petromark@..., albertschiemann@..., siahaan@..., mlsinaga@..., fiksitorus@..., rusdin@..., suratno_paramadina@..., Patrick.Sutardjo@..., s.f.jonathan@...
> CC: ameyvalk@..., nahdiyati@..., "A.D.Sjamsudin" d.sjamsudin@..., "Antonius Wibowo" aps_wibowo@..., "Burhan" mannros@...,
> budhysport@..., bdgkusumo@..., cyntha@..., chipsabirin@..., diditparlambang@..., "Wisnu Pramudya" dzikrullah@..., ernesthadinoto@..., erna_xiaoyan@..., erik.zobel@..., "Eva Philipps" Eva.Philipps@..., fb_76@..., "Febrina Luebbers" febrina_anggreni@..., hada_fathan@..., herilatief@..., hsayono@..., h_ubes@..., iwamardi@..., istihadinoto@..., "Joseph Widjaja" jwidjaja1@..., k.prawira@..., "Ra Larasati" ra_larasati@..., l.setianingsih@..., maulanappln@..., "Sri Megawati" megawati_daf@..., machmudpermana2004@..., nugroho@..., nurfrazilla@..., obadja@..., pmacalis@..., "Umar Said" temu_eropa@yahoogroups.com, toton@..., tini_sz@..., Th4ry1@..., w.prior@..., yurins99@...,
> yskp45@...
> Datum: Freitag, 13. August, 2010 16:06 Uhr
>
>
>
> #yiv1844217745 #yiv1844217745yiv803811697 v\00003a* {
> }
>
>
>
>
>
>
>
>
> Â
> Saudara/i Peserta Seminar PERMIF yth.,
> Â
> Terlampir saya kirimkan Presse Release PERMIF, yang juga merupakan rangkuman hasil Seminar kita tgl 7 Agustus 2010 yang lalu.
> Â
> Deutsche Version von Presse Release PERMIF wird - so bald die Ãbersetzung fertig wird - nachträglich zugesandt.
> Â
> Mohon untuk disebarluaskan.
> Â
> Wassalam,Â
>
> Â
> Â
> -------Originalmeldung-------
> Â
>
> Von: Dr. Wirantaprawira
> Datum: 13.08.2010 15:30:09
> An: redaksi@...; Â redaksi@...; Â redaksi@...; Â koransp@...; Â spcustomer1@...; Â benyamin@...; Â info@...; Â info@...; Â mohmahfudmd@...; Â mmd@...; Â hani_adhani@...; Â faiz@...; Â info@...; Â sby@...; Â redaksi@...; Â redaksi@...
> Betreff: Presse Release PERMIF
> Â
> Dengan hormat,
> Â
> Menyongsong Hari Proklamasi Kemerdekaan RI yang ke-65, terlampir kami kirimkan Presse Release PERMIF (Persatuan Masyarakat Indonesia di Frankfurt am Main & Sekitarnya) RF Jerman untuk ditindaklanjuti dan disebarluaskan.
> Â
> Terima kasih atas kerjasamanya.
> Â
> Hormat kami,
> --
> Â
> Â Â
> Â
> Â Â
>
__._,_.___
Tidak ada komentar:
Posting Komentar