Minggu, 29 Agustus 2010

BALI INFO - PAK PCW – TUBUH KITA

 

JAWABAN SAYA:

 

1. Kornelius = Babi dimakan; anda katakan sebagai pengertian yang menyimpang;

    Bukankah konsepnya sama dengan Domba yang melambangkan YESUS? Karena YESUS sudah mati

    disalib, maka kita sekarang sudah tidak menyembelih domba lagi. Karena Kornelius sudah tidak

    dinajiskan, maka Babi juga sudah tidak diharamkan.

    

    Menurut Markus 7, dalam bahasa sehari-harinya:  "Babi tidak bisa menajiskan kita, karena Babi itu

    pada akhirnya akan dibuang ke jamban. Yang lebih jahat dari Babi adalah kejahatan-kejahatan

    kita yang keluar dari akal pikiran kita. Inilah yang menajiskan kita."  Atau dalam bahasa gaulnya:

    "Makanlah Babi, tapi jangan mempunyai perbuatan seperti Babi."

 

    Apakah anda tidak sedang melecehkan ALLAH, jika anda berkata atau berpikir: "ALLAH itu hanya

    bisanya mengampuni dosa yang semerah Kirmizi, tapi masih kesulitan menghalalkan Babi." Sama

    kayak olok-olokan tempo doeloe terhadap negara kita; "Indonesia bisa bikin pesawat terbang tapi

    masih belum bisa membuat jarum."

 

2. Haram dengan penyakit;

    Pada paragraph berikutnya anda berusaha mengkaitkan antara haram dengan penyakit; ini

    berbeda sekali, pak. Haram itu masuknya dibidang keagamaan, sedangkan penyakit itu kesehatan.

    Berabad-abad sebelum manusia mengenal penyakit, manusia sudah dikenalkan pada makanan

    haram. Haram itu perintah TUHAN, penyakit itu perintah manusia. Haram kaitannya dengan

    kematian abadi, sedangkan penyakit kaitannya dengan kematian di dunia ini.

 

    Biarpun Babi itu sehat, jika diharamkan, ya nggak boleh dimakan. Bagaimana dengan Kodok,

    Udang, Lele, Kuda, Ular, apakah boleh jika air susu kuda konon bisa untuk obat, atau bisa ular yang

    juga untuk obat? Bahkan konon Babi itu banyak sekali manfaatnya untuk manusia?

 

   Bukankah penyakit itu kiriman TUHAN untuk menghukum kita? Dan selama belum kiamat penyakit

   masih belum ditiadakan?

 

    >> Keluaran  15:26      firman-Nya: "Jika kamu sungguh-sungguh mendengarkan suara TUHAN,

                                           Allahmu, dan melakukan apa yang benar di mata-Nya, dan memasang

                                           telingamu kepada perintah-perintah-Nya dan tetap mengikuti segala

                                           ketetapan-Nya, maka Aku tidak akan menimpakan kepadamu penyakit

                                           manapun, yang telah Kutimpakan kepada orang Mesir; sebab Aku Tuhanlah

                                           yang menyembuhkan engkau."

 

    >> Keluaran 23:25       Tetapi kamu harus beribadah kepada TUHAN, Allahmu; maka Ia akan

                                           memberkati roti makananmu dan air minumanmu dan Aku akan menjauhkan

                                           penyakit dari tengah-tengahmu.

 

3. Konsep orang sehat;

    Orang sehat itu adalah orang yang diserang penyakit tapi tidak jatuh sakit. Bukan orang yang

      minum Teh saja sudah mabuk, atau kena asap rokok saja sudah mati. Itu orang yang lemah sekali.

      Menurut pak dokter, kalau kondisi badan kita prima, maka kita tidak mudah terserang penyakit.

      Dan orang yang sakit, jika dia memiliki sugesti yang kuat untuk sehat, maka dia akan

      tersembuhkan dari penyakitnya.

 

     Puji TUHAN, saya jarang sekali sakit dan paling anti minum obat ataupun disuntik dokter. Saya

     pastikan bahwa dalam kurun waktu 10 tahunan ini belum pernah jatuh sakit. Sejak kecil terhitung

     sehat.

 

     Adik saya, Kristen Pentakosta, paling benci dengan rokok. Sering kali berdiskusi habis dengan saya

     masalah rokok. Tapi berkali-kali harus berobat ke dokter. Dan lucunya, kalau sakit batuk, dia

     malah menghisap rokok Djie Sam Soe, baru bisa sembuh. – Hua..ha..ha…….

 

     Konyolnya, nabi Yehezkiel ngisap cerutu, tapi Advent pura-pura tidak tahu.

 

     Nah, sehubungan dengan pekerjaan Penginjilan ini, saya telah mengikat perjanjian dengan

     TUHAN, supaya saya mati secara syahid. Saya nggak mau mati tabrakan. Nggak mau mati tua,

     atau karena sakit, atau karena hal yang sia-sia, yang tidak membawa kemuliaan bagi ALLAH. Dan

     menjadi doa saya setiap hari adalah mempersiapkan kematian saya pada hari ini juga. Sehingga

     jika saya mati hari ini, maka kematian saya tersebut sudah saya sucikan dengan doa saya sendiri.

 

4. Prinsip saya; Jika saya tidak bisa memenuhi semua tuntutan sempurna, maka saya akan

     menetapkan mana yang prioritas. Saya ingin tidak merokok dan juga tidak menjadi orang jahat.

     Tapi kelihatannya saya kesulitan untuk memenuhi semuanya. Karena itu saya pilih memelihara

      akal budi saya dari kejahatan dan saya korbankan tubuh saya untuk rokok.

 

     >> Matius 5:29             Maka jika matamu yang kanan menyesatkan  engkau, cungkillah dan

                                            buanglah itu, karena lebih baik bagimu jika satu dari anggota tubuhmu

                                            binasa, dari pada tubuhmu dengan utuh dicampakkan ke dalam neraka.

 

           Jika jantung saya sudah hangus karena rokok, ya udah, biarlah saya masuk ke sorga tanpa

           jantung. Dari pada tubuh utuh kayak Advent suam-suam kuku yang dimuntahkan YESUS?

 

     >> Roma  7:25              Syukur kepada Allah! oleh Yesus Kristus, Tuhan kita. (7-26) Jadi dengan akal

                                           budiku aku melayani hukum Allah, tetapi dengan tubuh insaniku aku melayani

                                           hukum dosa.

 

           Saya bersyukur kepada YESUS KRISTUS, yang mengijinkan saya melayaniNYA dengan akal budi

           saya, dan biarlah tubuh saya dimakan habis oleh rokok. Biarlah saya menjadi Durian Montong,

           yang kulitnya berduri tapi dagingnya lezat sekali untuk TUHAN. Tokh kulit akan dibuang ke

           sampah. Tubuh kita sebagus apapun, nantinya akan ditukar dengan tubuh yang baru. Jadi,

           ngapain mesti kita pelihara dengan mengabaikan pemeliharaan terhadap akal budi kita?

 

     >> 1Korintus  15:44    Yang ditaburkan adalah tubuh alamiah, yang dibangkitkan adalah tubuh

                                           rohaniah. Jika ada tubuh alamiah, maka ada pula tubuh rohaniah.

 

     >> 1Korintus  6:13       Makanan adalah untuk perut dan perut untuk makanan: tetapi kedua-duanya

                                             akan dibinasakan Allah. Tetapi tubuh bukanlah untuk percabulan, melainkan

                                                untuk Tuhan, dan Tuhan untuk tubuh.

 

            Kalau menurut ilmu kedokteran, "tubuh" itu adalah kepala, leher, tangan dan kaki. Tapi

            "tubuh" menurut Alkitab adalah akal pikiran kita. Yang bisa berbuat sesuatu untuk TUHAN itu

             akal pikiran kita, bukan kepala, leher, tangan dan kaki kita. Yang berbuat zinah itu bukan

             kelamin kita tapi akal pikiran kita. Kelamin kita itu nggak bisa apa-apa dan nggak ngerti apa-

             apa. Dia nggak ngerti mana istri sah dan mana yang istri tetangga. Yang tahu itu hanya akal

             pikiran kita, bukan?!

 

Terimakasih, pak PCW telah menyediakan waktunya untuk berdiskusi dengan  saya. GBU.

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

JAWABAN PAK PCW:

 

Sahabatku: Pak Rudyanto,

 

Selamat berkomunikasi lagi Pak. Saat ini ada waktu luang sedikit dan saya manfaatkan untuk menambah pandangan saya terhadap pengertian Bapak atas Kisah 10. Saya tidak merespon tiap item/paragraf pada beberapa e-mail yang sudah saya baca sampai dengan +/- 10 hari lalu, karena ada ratusan e-mail yang walaupun sudah di-download tetapi tidak sempat dibaca semua karena tidak punya cukup waktu. Untuk itu, pandangan tersebut saya jadikan satu secara ringkas saja.

 

Bapak sudah dapat menerima bahwa konteks Kisah 10 dengan mengatakan bahwa "PENGLIHATAN MAKANAN HARAM itu diberikan sehubungan dengan PENERIMAAN bangsa yang tidak bersunat SEBAGAI TEMAN PERGAULAN BANGSA YAHUDI. .....BANGSA ASING=MAKANAN HARAM"

 

Kalau KIASAN dalam penglihatan itu sudah dapat diterima, maka seharusnya tidak perlu lagi Pak Rudyanto tambahkan pengertian sendiri dengan menyatakan rumus matematika (Pak Rudyanto) bahwa "Jika Kornelius sudah bisa dipeluk oleh bangsa Yahudi, maka Babi juga sudah boleh dimakan."  Ini pengertian yang benar-benar menyimpang dan tidak berdasar.

 

Kemudian Bapak sering mengambil penggalan ayat-ayat dari Kisah 10 dan menanyakan arti bahasa Indonesia dari Kisah 10:15      Kedengaran pula untuk kedua kalinya suara yang berkata kepadanya: "Apa yang dinyatakan halal oleh Allah, tidak boleh engkau nyatakan haram." Kenapa perkataan diatas diulang sampai 3 kali? Karena Petrus selalu membantah. Saya memperhatikan bahwa Bahasa Indonesia yang Pak Rudyanto gunakan, sangat baik sekali walaupun belum sempurna. Kalau Bahasa Indonesia yang saya gunakan masih jauh dari sempurna. Namun dalam memahami arti dari ayat-ayat tertentu, harus dapat mengerti dulu konteksnya dan bukan penggalan-penggalannya. Sehingga kalau Pak Rudyanto sudah mengerti kiasan makanan haram dalam penglihatan Petrus, JANGAN LAGI menggunakan KIASAN YANG SAMA tersebut untuk pengertian yang lain lagi. Bisa setuju Pak?

 

Salah satu contoh yang terdapat dalam Matius 4:19 Yesus berkata kepada mereka: "Mari, ikutlah Aku, dan kamu akan Kujadikan penjala manusia." kalau diartikan secara harfiah (bukan harafiah yang beberapa kali Bapak sebutkan) maka bersediakah Pak Rudyanto (kalau dijadikan Yesus sebagai penjala manusia), berdiri di tempat-tempat yang strategis seperti di pasar, kantor, sekolah, mesjid, dan halte kendaraan umum, memegang jala, kemudian menjala kerumunan orang yang lewat di dekat Bapak? Saya yakin Pak Rudyanto tidak akan melakukan hal ini bukan? Kecuali Bapak sudah siap untuk dihakimi massa! Jadi, janganlah kita memenggal bahagian-bahagian tertentu saja secara harfiah, yang sesuai dengan selera kita, dengan tujuan untuk dijadikan penyokong bagi dasar dari pendapat dan argumen kita, padahal konteksnya bukan demikian.

 

Contoh lain yang sudah beberapa kali saya dengar dan baca, yaitu ceritera seorang profesor yang mengatakan kepada murid-muridnya (yang mempercayai dengan iman mereka bahwa Tuhan itu ada) bahwa Tuhan itu tidak ada, dan kalau ada di antara para murid yang bisa menunjukkan kepadanya bahwa Tuhan itu dapat dilihatnya dengan mata, maka Sang Profesor akan mengakui bahwa benar Tuhan itu ada. Jadi beliau menegaskan kembali bahwa jika sesuatu tidak dapat dilihat wujudnya maka sesuatu itu tidak ada.

 

Selang beberapa saat kemudian, seorang murid menanyakan: "Apakah Prof. percaya bahwa ada otak di dalam kepala Prof.?", dan langsung dijawab Sang Profesor: "Oh.., sudah tentu saya percaya bahwa di dalam kepala saya ini ada otak."   Kemudian murid tersebut melanjutkan dengan pertanyaan: "Apakah Prof. dapat melihat wujud dari otak Prof. tersebut?"  Sang Profesor terdiam..., kemudian Si Murid memberikan kesimpulannya: "Karena Prof. tidak bisa melihat otak yang diyakini ada di dalam kepala Prof., dan sesuai dengan apa yang Prof. definisikan sebelumnya bahwa sesuatu itu tidak ada kalau tidak bisa dilihat, maka jawaban yang benar dari pertanyaan saya adalah 'Prof. tidak punya otak.'"   "Jadi begini Prof., karena walaupun tidak bisa melihatnya, namun kita percaya bahwa di dalam kepala kita ini ada otak, demikian juga karena bukti-bukti sudah sangat mendukung akan keberadaan Tuhan, maka dengan iman pula kami mempercayai bahwa Tuhan itu ada, walaupun kami belum melihat-Nya."

 

Pak Rudyanto, manusia diselamatkan bukan karena hasil dari menurut segala Hukum Allah dan Perintah-Nya, tetapi karena kasih karunia dari Yesus Kristus. Dengan mengampuni kita atas dosa-dosa yang kita lakukan, bukan berarti bahwa kita bebas berbuat dosa lagi. Bukan juga dengan hanya mengkonsumsi makanan halal dan sehat menjadikan mereka diselamatkan, tetapi Tuhan itu mengetahui betul makanan yang terbaik bagi tubuh manusia. Apakah dengan mempercepat proses menjadikan diri sangat beresiko untuk sakit, kita sedang memuliakan Tuhan?

 

Badan Kesehatan Dunia sudah mengakui bahwa merokok itu bukan saja tidak baik bagi kesehatan, tetapi dapat merusak kesehatan dengan berbagai akibatnya yang sudah dipahami banyak kalangan. Tetapi apakah saya mengecam para perokok? Rasanya tidak, dan hanya mengingatkan bahwa merokok itu tidak baik. Banyak yang bukan perokok tetapi berperilaku yang lebih buruk lagi. Tetapi hal ini tidak berarti merokok dapat dibenarkan karena yang bukan perokok lebih buruk kelakuannya dari perokok yang alim.. Bagi mereka yang akan memasuki kota yang bebas dari polusi, seyogianya selain menjaga pikiran mereka selaras dengan Firman-Nya, menjaga tubuh jasmani mereka juga agar tetap sehat secara berkesinambungan.

 

Sesuai peraturan, seharusnya kendaraan-kendaraan yang mengeluarkan asap hitam tebal tidak diijinkan menjelajahi jalan-jalan raya di banyak negara. Tetapi di banyak negara pula, hal ini masih menjadi fakta di lapangan termasuk di negara kita. Asap hitam menandakan adanya ketidakberesan pada sistem permesinan kendaraan tersebut. Kalau tidak diperbaiki maka kendaraan tersebut akan bertambah parah rusaknya, dan akhirnya harus turun mesin. Di satu pihak, apa keperluannya sehingga kita ributkan ketidakberesan kendaraan tersebut? Emangnya kendaraan kita? Apa urusannya kita sehingga berhak ikut campur masalah pribadi orang lain?

 

Benar, dengan berasap hitam pekat, kadang tidak menghalangi kendaraan tersebut untuk sampai di pintu gerbang tempat tujuan. Tetapi apakah kendaraan tersebut dapat diijinkan masuk suatu kota atau daerah yang benar-benar bebas dari polusi? Apalagi di pintu gerbang kota itu dijaga ketat oleh pasukan khusus dengan persenjataan lengkap?  Yang menjadi concern para penjaga adalah jangan membiarkan kendaraan dengan kondisi demikian sampai lolos untuk berlaju ria di jalan-jalan kota bebas polusi tersebut..., karena bila hal itu sampai terjadi maka akan menggaggu para warga kota yang hidup di atmosfir yang bersih dan sehat. Demikian pulalah dengan kondisi di Yerusalem baru nanti, yang menjadi concern para pengawal Yerusalem Baru adalah to protect mereka yang berdiam di dalamnya. 

 

Walaupun kendaraanmu jalan terbatuk-batuk karena asap hitam pekat, Yesus menyediakan jalan untuk pemulihan seutuhnya, asalkan pilihan yang kita ambil sesuai dengan apa yang diperintahkan-Nya. Walaupun kendaraan kita sudah tidak sempurna sebagai akibat pilihan kita sendiri, Dia telah berjanji untuk suatu pemulihan dan mengubahkan tubuh kita yang fana menjadi sempurna dan tidak akan beresiko dapat cacat lagi untuk selamanya, pada kedatangan-Nya yang kedua kali nanti, asalkan kita datang kepada-Nya, mengaku segala dosa dan pelanggaran kita, dan berjanji untuk tidak melakukannya lagi.

 

Dengan mengandalkan kekuatan, kepintaran, fasih lidah dan dalam mengartikan Firman-Nya...., kita tidak akan sampai di pelabuhan yang indah itu... Tetapi bila kita datang sebagaimana ku ada, dan rela dituntun sesuai dengan Firman-Nya, serta tidak mengeraskan hati... Maka Dia telah berjanji untuk menolong masing-masing kita terlepas dan terhindar dari pengaruh yang akan membawa kita jauh daripada-Nya.

 

Walaupun saya belum vegetarian, namun tetap berusaha ke arah sana. Walaupun menjadi vegetarian bukan sebagai syarat untuk selamat, tetapi berusahalah menyesuaikan pola makan kita dengan kondisi di Yerusalem Baru nanti... Sementara anak-anak bermain dan bercanda dengan Singa dan Harimau, apakah tidak lucu jika mereka melihat kita sedang mengejar Ayam untuk dijadikan sate?

 

Saya percaya bahwa Pak Rudyanto sudah mengetahui mana yang baik dan mana yang tidak. Kehidupan manusia tidak luput dari pergumulan, demikian juga dengan saya. Kiranya pergumulan yang sedang sama-sama kita hadapi dapat diatasi dengan pertolongan Bapa Semawi, adalah doa dan harapan saya. Amin!

 

 

Sahabatmu,

P.C. Wattimena

 



__._,_.___
Recent Activity:
.

__,_._,___

Tidak ada komentar: