Kamis, 26 Agustus 2010

BALI INFO - JIKAPUN ISMAEL YANG DISEMBELIH

 

JIKAPUN ISMAEL YANG DISEMBELIH

 

Seorang Pesulap kenamaan sedang berdiri di hadapan kita. Pesulap itu meminta kepada para penontonnya agar ia diberi suatu benda; apa saja boleh. Maka salah seorang penonton berdiri dan menyerahkan sebuah "batu" kepada Pesulap itu. Kemudian Pesulap itupun mengangkat tinggi-tinggi sebuah "batu" tersebut untuk disaksikan seluruh penontonnya. Bertanyalah Pesulap itu kepada hadirin: "Benda apakah ini?" Dan hadirinpun menjawab serentak: "Batu!"

 

Pesulap itu kemudian memasukkan "batu" tersebut ke dalam kotak ajaibnya dan sekejap kemudian ketika tangannya dikeluarkan, ternyata seekor Burung Merpati putih yang berada di tangannya.

 

Maka seluruh hadirinpun bertepuk-tangan oleh pertunjukan dari Pesulap yang luar biasa itu. Dan Pesulap yang hebat itu tidak lain adalah saya! Hah?!

 

Ya. Dengan logika apa seorang Kristen sejak lahir seperti saya hendak memberikan kemungkinan bagi penyembelihan Ismael, yang di Alkitab nggak ada?! Hanya logika Yudas Iskariot, yaitu pengkhianatan terhadap keimanan Kristennya, 'kali?!  Atau, logika Franco Marino, seorang Katolik yang pindah ke Islam, lalu menuliskan injil Barnabas untuk kepentingan Muslim?!

 

Kalau logika itu mah, bukan sulapan namanya. Baru masuk logika Sulapan jika sebuah roti beracun yang diberikan supaya yang memakannya itu mati. Sepintas lalu kayak sedang menyenangkan hatinya, yaitu memberikan roti, tapi kenyataannya roti itu pembawa maut. Roti bisa membunuh orang? Bukannya pisau? Nah, itulah logika sulapan!

 

Xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

 

Anda pingin Ismael yang disembelih? Ngapain Ismael disembelih? Untuk apa disembelih? Buat menguji imannya Ibrahim aja?! Sudah? Cuma untuk itu-itu saja, nggak ada tujuan-tujuan yang lainnya yang lebih berarti? Baik, mari kita sembelih dia!

 

[Maaf, saya loncat-loncat sejarah, ya?!]

 

400 tahun telah berlalu sejak peristiwa penyembelihan Ismael itu, tiba-tiba ALLAH berfirman kepada Musa, menyuruh Musa membebaskan bangsa Yahudi yang tertawan di Mesir, dengan kata-kata:

>> Keluaran 3:6         Lagi Ia berfirman: "Akulah Allah ayahmu, Allah Abraham, Allah Ishak dan

                                    Allah Yakub." Lalu Musa menutupi mukanya, sebab ia takut memandang

                                    Allah.

                    3:15         Selanjutnya berfirmanlah Allah kepada Musa: "Beginilah kaukatakan kepada

                                    orang Israel: TUHAN, Allah nenek moyangmu, Allah Abraham, Allah Ishak

                                    dan Allah Yakub, telah mengutus aku kepadamu: itulah nama-Ku untuk

                                    selama-lamanya dan itulah sebutan-Ku turun-temurun.

                     6:8          (6-7) Dan Aku akan membawa kamu ke negeri yang dengan sumpah telah

                                   Kujanjikan memberikannya kepada Abraham, Ishak dan Yakub, dan Aku akan

                                   memberikannya kepadamu untuk menjadi milikmu; Akulah TUHAN."

 

Dan Firman ALLAH tersebut mendapatkan peng-amien-an dari Al Qur'an dalam 2 suratnya:

 

>> "Hai kaumku, masuklah ke tanah suci [Palestina] yang telah ditentukan ALLAH bagimu." -

5 Al Ma'idah 21; 26 Asy Syu'ara' 59.

 

Sementara itu di negeri Kedar masih sepi-sepi saja. Nggak ada ALLAH, juga nggak ada cerita apapun. Bahkan jerit tangis Muhammad-pun masih belum terdengar. Paling Onta-onta yang berlalu-lalang yang bisa dijadikan cerita ke anak-cucu Ismael ini.

 

Setelah bangsa Yahudi berhasil masuk ke negeri Palestina, dalam kurun waktu sekitar 288 tahunan, bangsa itu memasuki zaman Hakim-hakim, yaitu zaman di mana ALLAH mengutus para satriawan untuk menjadi pahlawan atau pembebas ketika Israel berada dalam kuasa musuh-musuhnya. Ada puluhan Ksatria yang ALLAH utus ketika itu, sebelum Israel berbentuk kerajaan.

 

Namun demikian negeri Kedar masih sepi-sepi saja. 688 tahun telah berlalu semenjak Ismael disembelih, masih tidak ada berita, tidak ada kelanjutannya apa-apa. Malaikat yang berseliweran di negeri Arab nggak ada, ALLAH-pun nggak nongol-nongol. Berbeda dengan bangsa Yahudi; mereka sudah mempunyai 6 buah Kitab Suci, yaitu: Kejadian, Keluaran, Imamat, Bilangan, Ulangan, dan Yosua, serta sedang menuliskan kitab yang ke-7: Hakim-hakim.

 

Puluhan kali ALLAH berbicara, ratusan kali ALLAH berfirman dan membuat keajaiban-keajaiban serta menyatakan kuasaNYA. Sehingga ketika bangsa Yahudi sudah mengenali ALLAHnya dengan baik, bangsa Arab masih menjadi bangsa yang liar seperti bangsa-bangsa lainnya di dunia. Hanya setan-setan yang mereka kenali dengan baik. "Jasa-jasa" penyembelihan Ismael seolah telah dilupakan oleh allahnya. 688 tahun bangsa Arab masih nggak ngerti keagamaan, ketika bangsa Yahudi sudah mempunyai agama. Kayak jaringan internet yang sedang disconnect, ya?! Atau kayak perempuan hamil yang ditinggal kabur kekasihnya, ya?!  Nggak tanggung-jawab!

 

Berikutnya, ALLAH menurunkan Zabur untuk Daud[versi Muslim], ALLAH berbicara kepada Sulaiman, ALLAH membangun Bait Suci di Yerusalem, ALLAH mengutus puluhan, atau mungkin ratusan nabi-nabi Yahudi yang dikhususkan untuk membimbing bangsa Yahudi saja, bangsa Arab masih belum ngerti apa-apa. Ngomong: "Bismillah" saja masih belum bisa, apalagi: "Alhamdullillah."

 

Maka, ketika tiba di zaman ISA AL MASIH, berarti sudah melampaui 2000 tahunan, allah yang menyembelih Ismael itu masih belum juga nongol di negeri Arab. Dikala bangsa Yahudi sudah mempunyai 39 Kitab Suci, selembar Al Qur'an-pun masih belum dibuat. Masih kertas kosong yang masih lugu.

 

Dan ketika bangsa Yahudi mati-bangkit, mati-bangkit, kayak sebuah permainan di David Copperfield, bangsa Arab yang mati, ya mati terus, nggak ada yang bisa bangkit lagi. Dan parahnya pula itu menimpa ke sang nabi besar Muhammad juga. Nggak ada tanda-tanda Keilahiannya sama sekali untuk seorang "anak tunggal" Ismael ini. Tulisannya saja "nabi", tapi tanda-tanda Keilahiannya nggak ada. Tulisannya pula "besar", tapi tanpa tanda-tanda kebesaran apapun. Tragis, bukan, jika yang disembelih itu Ismael?! Tak ada mata rantainya, bukan?!

 

Oh, alangkah sempurnanya bila penyembelihan itu ditempelkan ke Ishak, daripada ke Ismael, bukan?! Betapa begonya allah yang menyembelih Ismael itu? Ngapain "dia" itu menyembelih Ismael, bukan?! Belum lagi kalau penyembelihan Ismael itu dikaitkan dengan keberadaan Muhammad, apa pula kaitannya?! Dengan agama Islam, apa hubungannya?!


__._,_.___
Recent Activity:
.

__,_._,___

Tidak ada komentar: