>> "ADALAH BAIK bagi jemaat dan dunia jikalau prinsip yang menggerakkan jiwa- jiwa yang berdiri teguh itu, DIHIDUPKAN KEMBALI di dalam hati mereka yang mengaku umat ALLAH. ADA BAHAYA ACUH TAK ACUH dalam hubungannya dengan ajaran atau doktrin yang menjadi tiang-tiang iman Kristen. ADA PENDAPAT YG MUNCUL bahwa, pada akhirnya, ajaran-ajaran itu tidaklah sesuatu yang vital. Kemerosotan ini menguatkan usaha kaki tangan Setan, sehingga teori-teori palsu dan penipuan-penipuan fatal yang membahayakan hidup umat-umat yang setia yang menolaknya dan melayaninya pada masa lalu, sekarang dianggap sebagai sesuatu yang menyenangkan oleh ribuan orang yang mengatakan dirinya pengikut-pengikut KRISTUS." – Hal. 47. >> "DAPATKAH SEORANG PELAYAN rahasia-rahasia ALLAH didapati setia jikalau ia mengubah sesuatu bagian dari tulisan kudus itu ? Tidak. Ia tidak boleh menghilangkan sesuatupun. Ia tidak boleh MELEMBUTKAN sesuatupun. IA HARUS menyatakan kepada semua orang: 'Saya tidak dapat menyesuaikan Alkitab MENURUT SELERAMU. Engkau harus menyesuaikan diri kepadanya, atau engkau akan binasa untuk selama-lamanya." – Hal. 215. >> "SAYA BERKETETAPAN untuk melakukan apa yang benar, TANPA MEMPEDULIKAN mahkota saya. Saya ingin untuk mengakui TUHAN. MAHKOTA kepangkatan dan kedudukan saya tidak begitu penting bagi saya dibandingkan dengan salib YESUS KRISTUS" - Hal. 215 xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx JAWABAN SAYA: 1. Kembali tentang Markus 7: 7:15 Apapun dari luar, yang masuk ke dalam seseorang, tidak dapat menajiskannya, tetapi apa yang keluar dari seseorang, itulah yang menajiskannya." 7:16 (Barangsiapa bertelinga untuk mendengar hendaklah ia mendengar!) 7:17 Sesudah Ia masuk ke sebuah rumah untuk menyingkir dari orang banyak, murid-murid-Nya bertanya kepada-Nya tentang arti perumpamaan itu. 7:18 Maka jawab-Nya: "Apakah kamu juga tidak dapat memahaminya? Tidak tahukah kamu bahwa segala sesuatu dari luar yang masuk ke dalam seseorang tidak dapat menajiskannya, 7:19 karena bukan masuk ke dalam hati tetapi ke dalam perutnya, lalu dibuang di jamban?" Dengan demikian Ia menyatakan semua makanan halal. a. Topik mulanya: Adat istiadat bangsa Yahudi yang membasuh tangan sebelum makan. Bukan ajaran ALLAH. Menurut adat istiadat mereka, tidak membasuh tangan adalah najis. Jadi, ini adalah masalah adat-istiadat. b. Sahutan YESUS terhadap masalah itu: "Apapun dari luar, yang masuk ke dalam seseorang, tidak dapat menajiskannya, tetapi apa yang keluar dari seseorang, itulah yang menajiskannya." Bukankah kalimat jawaban YESUS sudah begitu jelas, bahwa apa saja yang masuk ke mulut, atau apa saja yang kita makan itu tidak bisa menajiskan kita. Tetapi apa yang keluar dari hati kita, yaitu segala kejahatan pikirani itulah yang menajiskan kita. >> YESUS mengabaikan hal-hal yang lahiriah, dan memberikan tekanan kepada hal-hal yang rohaniah. >> Klop dengan tujuan ALLAH membuat Perjanjian Baru, yang bertumpu pada Hukum Moral, atau akal budi. Konsekwensi dari pemberlakuan Perjanjian Baru adalah membuang Perjanjian Lama. Semua kitab Perjanjian Lama harus kita "robek-robek." Itu sudah tidak berlaku. Sudah tidak mempunyai taring untuk menggigit. Kita sudah tidak akan dihakimi dengan Hukum Taurat lagi. Coba bapak tanya-tanya ke seorang Notaris, deh. Apakah akte yang lama masih berlaku jika ada penggantiannya yang baru? Filipi 3:6 tentang kegiatan aku penganiaya jemaat, tentang kebenaran dalam mentaati hukum Taurat aku tidak bercacat. 3:7 Tetapi apa yang dahulu merupakan keuntungan bagiku, sekarang kuanggap rugi karena Kristus. 3:8 Malahan segala sesuatu kuanggap rugi, karena pengenalan akan Kristus Yesus, Tuhanku, lebih mulia dari pada semuanya. Oleh karena Dialah aku telah melepaskan semuanya itu dan menganggapnya sampah, supaya aku memperoleh Kristus, Rasul Paulus menganggap kehidupan masa lalunya yang dipimpin oleh Hukum Taurat sebagai SAMPAH. >> Kesimpulan Markus: "Dengan demikian Ia menyatakan semua makanan halal." Ini adalah kesimpulan yang sangat sempurna. Berbagai terjemahan memang mempunyai kalimat yang berbeda. Tapi saya lebih suka dengan yang terjemahan LAI ini. Bukan untuk mengukuhkan pendapat saya, melainkan atas dasar referensi pada ayat-ayat yang ratusan jumlahnya. >> Jawaban YESUS mengemukakan tentang 2 pilihan yang harus dipilih satu dan dibuang yang satunya. Antara apa yang masuk dengan apa yang keluar harus dipikirkan apa yang keluar dan diabaikan apa yang masuk. Antara apa yang lahiriah dengan apa yang rohaniah harus ditekankan pada apa yang rohaniah dan diabaikan hal-hal yang lahiriah. Antara Babi dengan jiwa maling harus disingkirkan yang jiwa maling dan lebih dipilih yang Babi. YESUS lebih suka mendepak Yudas Iskariot, sekalipun dia itu orang Yahudi dan tidak memakan Babi, dan lebih suka memilih Kornelius, sekalipun orang kafir dan pemakan Babi. c. Alasan YESUS: Apa saja yang masuk ke mulut akan turun ke perut dan ke jamban. Nggak peduli Babi, atau Kambing ataupun sayur-mayur, semuanya terproses secara sama. Perut nggak bisa memilah-milahkan mana yang Babi atau mana yang Kambing. Baik yang masuk maupun yang keluar semua ada keterangan alasannya yang jelas dan logis. Karena itu sebenarnya sudah tidak perlu sampai terjadi perdebatan, sebab sudah jelas dan logis. d. Bapak katakan bahwa itu hanyalah perumpamaan. Benar. Tapi hakekat dari perumpamaan adalah pengajaran kebenaran. e. Kesehatan itu adalah pilihan pola hidup seseorang. Tidak ada hubungannya dengan kesucian, keimanan, keagamaan dan keselamatan. Disana sudah ada hukum yang mengaturnya sendiri, yaitu hukum sebab akibat. Jangankan makan Babi, makan Cabe saja bisa menyebabkan sakit perut. Dan hal kwalitas makanan itu ' kan berjenjang-jenjang, mulai dari yang membawa pengaruh ringan seperti Cabe, berbeda dengan daging Ayam, berbeda dengan daging Sapi, berbeda dengan daging Kambing, dan berbeda dengan daging Babi. Yang satu lebih banyak yang satu lebih sedikit, yang satu lebih cepat reaksinya yang satu lebih lambat reaksinya. Saya mau tanya, pak: Kalau saya makan Babi setahun sekali, apakah itu tetap mempunyai pengaruh terhadap kesehatan? Feeling saya mengatakan bahwa racun Babi itu akan lenyap oleh metabolisme tubuh kita. Berbeda dengan yang makan Babi setiap hari ' kan ?! Tolong pertanyaan yang ini bapak jawab, ya. Jadi, kalau umur saya 49 tahun, berarti saya 49 kali makan Babi. Apakah ini tetap berefek pada kesehatan saya? 2. TUHAN tidak pernah mengharamkan manusia? – kata bapak. >> Imamat 20:26 Kuduslah kamu bagi-Ku, sebab Aku ini, TUHAN, kudus dan Aku telah memisahkan kamu dari bangsa-bangsa lain, supaya kamu menjadi milik-Ku. Kalau tentang Yahudi dikatakan sebagai bangsa yang kudus, berarti bangsa- bangsa yang lainnya adalah tidak kudus. Tidak kudus artinya adalah najis. >> Yesaya 66:17 Mereka yang menguduskan dan mentahirkan dirinya untuk taman-taman dewa, dengan mengikuti seseorang yang ada di tengah-tengahnya, yang memakan daging babi dan binatang- binatang jijik serta tikus, mereka semuanya akan lenyap sekaligus, demikianlah firman TUHAN. Lihat ayat di atas, pak, bahwa ALLAH itu amat membenci "Orang" yang memakan Babi. Jadi, orang yang makan Babi itu adalah orang yang najis. Orang = Babi. Jadi, Kornelius = Babi, pak. Karena itu di zaman Perjanjian Baru, manakala Kornelius sudah ALLAH terima sebagai sesama umat ALLAH-nya, maka Babi-pun telah menjadi sama seperti Sapi dan Kambing. >> 1Petrus 1:1 Dari Petrus, rasul Yesus Kristus, kepada orang-orang pendatang, yang tersebar di Pontus, Galatia, Kapadokia, Asia Kecil dan Bitinia, 2:10 kamu, yang dahulu bukan umat Allah, tetapi yang sekarang telah menjadi umat-Nya, yang dahulu tidak dikasihani tetapi yang sekarang telah beroleh belas kasihan. Surat 1Petrus dengan jelas ditujukan kepada para pendatang, yakni orang-orang asing yang tinggal di Asia Kecil. 3. Tentang sidang di Yerusalem: Sidang 12 rasul memutuskan, salah satunya adalah jangan makan persembahan berhala. Menurut pengamatan saya: a. Saya kuatir keputusan itu dibuat tanpa pimpinan ROH KUDUS, melainkan hasil pertimbangan rasional mereka saja. Alasan saya: sidang itu tidak merumuskan posisi Hukum Taurat untuk zaman Perjanjian Baru. Dibatalkan, diberlakukan atau setengah-setengah? Berbeda sekali dengan rasul Paulus yang berani memberikan solusi yang tuntas, yaitu diganti dengan Tatanan yang baru sama sekali. Dan solusi rasul Paulus inilah yang paling pas dengan seluruh isi Alkitab, baik Perjanjian Lama maupun Injil. b. Pimpinan sidang adalah Petrus, seorang Yahudi yang fanatik dan munafik, yang mempunyai pengalaman penglihatan dalam Kisah 10. c. 1Korintus 8:4 Tentang hal makan daging persembahan berhala kita tahu: "tidak ada berhala di dunia dan tidak ada Allah lain dari pada Allah yang esa." Bertentangan ' kan dengan pemikiran rasul Paulus?! Karena itu keputusan sidang perlu kita pertimbangkan kembali apakah mengikat kita ataukah tidak? Kalau saya, saya lebih cenderung memakai pemikirannya rasul Paulus. Sebab, pada akhirnya Petruspun mengakui pengurapan rasul Paulus: >> 2Petrus 3:15 Anggaplah kesabaran Tuhan kita sebagai kesempatan bagimu untuk beroleh selamat, seperti juga Paulus, saudara kita yang kekasih, telah menulis kepadamu menurut hikmat yang dikaruniakan kepadanya. 3:16 Hal itu dibuatnya dalam semua suratnya, apabila ia berbicara tentang perkara-perkara ini. Dalam surat- suratnya itu ada hal-hal yang sukar difahami, sehingga orang-orang yang tidak memahaminya dan yang tidak teguh imannya, memutarbalikkannya menjadi kebinasaan mereka sendiri, sama seperti yang juga mereka buat dengan tulisan-tulisan yang lain. 4. Agama yang melarang makanan: Advent adalah agama yang mempunyai banyak larangan makanannya, yang menurut rasul Paulus itu berasal dari ajaran setan-setan. Bapak katakan bahwa larangan itu berasal dari Imamat, dan Imamat adalah dari TUHAN, bukan dari setan. Benar. Tapi Imamat itu jantungnya Hukum Taurat, yang di Perjanjian Baru sudah dibatalkan. Nah, apa yang sudah ALLAH nyatakan halal, lalu bapak katakan haram, itu namanya sesat. Sudah tidak ada ketaatannya lagi terhadap ALLAH. >> Kisah 11:9 Akan tetapi untuk kedua kalinya suara dari sorga berkata kepadaku: Apa yang dinyatakan halal oleh Allah, tidak boleh engkau nyatakan haram!?? 5. Mabuk dengan mengisap rokok itu berbeda sekali, pak. Belum pernah ada ceritanya gara-gara merokok lalu orang membunuh orang dan masuk penjara. Tetapi di dalam penjara banyak sekali orang-orang yang tidak merokok. 6. Apakah merokok itu memuliakan TUHAN? Merokok itu tidak memuliakan TUHAN. Tidak merokok juga tidak memuliakan TUHAN. Apakah seorang Atheisme yang tidak merokok itu memuliakan TUHAN? Tidak ' kan ?! Jadi, baik merokok ataupun tidak merokok sama-sama tidak memuliakan TUHAN-nya. Sebab memuliakan TUHAN itu dengan bibir kita ketika kita memberitakan Injil dan dengan perbuatan baik yang menandai Kekristenan kita. 7. Makan sayuran itu lemah imannya. Roma 14 itu mengenai makanan dalam arti yang luas, yakni baik yang dipersembahkan kepada berhala, maupun Babi. Karena itu orang yang tidak makan Babi dan hanya memakan sayuran adalah orang yang lemah sekali imannya. Orang yang makan sayuran itu disebut vegetarian. Jadi, bagaimana bapak katakan tidak ada hubungannya dengan vegetarian?! 8. Makanan haram ada sejak zaman Nuh. Benar. Itu saya namai sebagai zaman Prataurat, atau pendahuluannya Taurat. Lalu di gunung Sinai, itu dijadikan sebagai Taurat. Tapi zaman Perjanjian Baru, yang namanya Taurat sudah disalibkan melalui YESUS KRISTUS. Hal ini berbeda dengan masalah Hari Sabat. Hari Sabat sudah ada sejak manusia masih suci. Karena itu kepada manusia yang berdosa diingatkan: "Ingat, dan kuduskanlah hari Sabat." Dengan demikian hari Sabat itu berlaku abadi untuk orang-orang yang suci. Nggak perlu Hukum Taurat, hari Sabat masih tetap mengikat setiap orang Kristen. 9. Kembali tentang Markus 7; tentang kesimpulan Markus. Saya masih tetap berpendapat bahwa kesimpulan yang menurut bapak itu tambahan dari LAI, itu ada kebenarannya, sesuai dengan perkataan YESUS: Apa saja yang kita makan akan dibuang ke jamban. Itu ' kan artinya bukan merupakan suatu masalah keagamaan? Yang menjadi masalah keagamaan adalah apa yang keluar dari pikiran kita. Yaitu kejahatan hati kita. Saya senang sekali bahwa perbincangan kita kelihatannya sudah mulai mengerucut, mulai mengarah pada titik temu yang kita harapkan bersama. Mudah-mudahan kali ini jawaban-jawaban saya juga bisa ada kemajuannya bagi bapak. Berikutnya memberikan kabar yang lebih baik lagi bagi umat Advent seluruhnya. TUHAN YESUS memberkati dan menyertai pekerjaan bapak Kuntaraf. Amin. xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx Sdr. Rudyanto, Di bawah ini saya berikan jawaban atas yang Anda tuliskan, saya berikan point demi point, setelah intial JK: JK: Saya sudah jelaskan bahwa ini kesimpulan yang salah, sebab Markus 7 tidak membahas masalah makanan halal dan haram. Baca kembali seluruh pasal dalam Alkitab asli atau bahasa Indonesia terjemahan lama; dan tidak dapatkan kalimat tersebut, dan Anda bisa melihat apa konteksnya, dan Anda akan mendapatkan bahwa kesimpulan Anda tidak sesuai dengan Alkitab. Satu kunci kesalahan interpretasi bisa dilihat bila membaca Matius 15, yang menunjukkan peristima yang sama. Matius 15:15 berkata, "Lalu Petrus berkata kepadaNya:"Jelaskan perumpamaan itu kepada kami." Atau Markus 7:17, yang menyebutkan ini adalah perumpamaan. Jadi jelas, yang dikatakan Yesus adalah PERUMPAMAAN." Ini bukan semua yang dimuntahkan itu haram, jadi selama makanan itu tidak muntah maka itu halal. Ini adalah perumpaan. Apa artinya? Ayat 19,20 memberikan bahwa yang keluar dari mulut adalah pikiran jahat, pembunuhan, perzinahan, percabulan, pencurian, sumpah pasu dan hujan..." Jadi ini bukan berbicara makanan haram dan halal. Ini perumpamaan, dan penjelasannya sudah dijelaskan dengan jelas oleh Yesus sendiri. JK: Anda juga mengetahui bahwa ini adalah khayal agar jangan membedakan manusia, apakah Yahudi atau kafir. Tuhan tidak pernah membedakan manusia, sebab semua manusia sama dihadapan Tuhan. Namun kalau binatang dibedakan, Imamat 11 menunjukkan binatang mana yang halal dan mana yang haram. Orang Yahudi, termasuk Petrus, mengangap manusia seperti binatang, ada yang halal dan haram. Itu sebabnya diberikan khahal tersebut dengan kesimpulan, "yang dihalalkan Tuhan janganlah kamu haramkan." Tentang apa? Manusia! Tetapi kalau binatang,… sudah jelas mana yang halal dan haram. Kalau Tuhan mau orang Israel sehat, Tuhan juga menghendaki kita sehat. JK: Konferensi di Jerusalem terjadi oleh sebab Orang Kristen bekas Yahudi menuntut orang Kristen dari kafir untuk disunat. Maka disinilah mereka tekankan agar jangan menambah beban kepada mereka (soal sunat); tetapi yang penting menghindarkan makanan yang telah dicemarkan berhala, percabulan, dan daging binatnag yang mati dicekik dan dari darah…Prinsip penting ialah agar mereka jangan makan darah seperti yang ditulis dalam Imamat 3:17. Mengapa mereka jangan makanan yang tercekik? Sebab darahnya tidak tercurahkan, dan darah adalah sumber penyakit. Imamat 3:17, juga menyebutkan tentang menghindarkan lemak. Adalah benar Kisah 15 tidak menyebut agar jangan makanan makanan haram yang tertulis dalam Imamat 11. Namun tidak disebutkan, bukara berarti baik untuk kita. Dengan disebutkannya binatang yang dicekik, aturan ini sama kadarnya seperti makanan haram dalam Imamat 11, sebab dengan alasan kesehatan juga. Kalau Anda tidak terima dengan penjelasan tersebut, saya mau bertanya, apakah dalam persidangan di Yerusalem disebutkan tentang 10- Hukum? Apakah disebutkan agar mereka jangan membunuh? Tidak, bukan? Tetapi apakah itu berarti kita boleh membunuh? Saya rasa tidak. Jadi pointnya, kalau tidak disebutkan, bukan berarti kita boleh lakukan. JK: Point 4,5 dan 6, membahas hal yang sama. Apakah intinya? Roma 15:13, merupakan intinya bahwa, "jangan menyalahkan satu sama lain, dan jangan menjadi batu sandungan." Mengapa? Sebab orang Kristen asal Yahudi tidak comfortable dengan orang Kristen asal kafir yang makan makanan yang telah dipersembahkan kepada berhala. Sebagian katakan tidak boleh dimakan, sebagian katakan boleh, sebab bukankah berhala tidak ada? Jadi walaupun sudah dipersembahkan kepada berhala, namun berhala itu tidak makan? Maka dalam hal ini Paulus menekankan agar jangan membuat orang tersandung. Jangan oleh sebab makanan yang dipersembahkan kepada berhala maka pekerjaan Tuhan akan terganggu. Ini sama sekali tidak membahas mengenai makanan haram dan halal. Harus diingat juga bahwa makanan yang dipersembahan kepada berhala pada waktu adalha makanan halal (Kisah 14:13). JK: Ada kelompok agama yang melarang orang untuk kawin, kalau Advent tidak melarang orang kawin. Dengan pengaruh roh penyesat, mengajarkan jangan makanan tertentu yang tidak berdasarkan Alkitab. Namun, makanan haram & halal, dalam Imamat 11, adalah sesuatu yang tertulis, ada dalam Alkitab, dengan demikian berasal dari Tuhan. Tidak ada yang percaya bahwa Imamat 11 berasal dari Setan, bukan? JK: Ini adalah benar. Umat Advent juga percaya bahwa kerajaan Allah bukan soal makanan dan minuman. Kita mengajarkan keselamatan oleh sebab Yesus, bukan oleh sebab tidak makan babi. Soal makanan bukanlah syarat untuk keselamatan, tetapi kehidupan dari orang yang diselamatkan. Sebab kita sudah menerima Yesus, maka, baik kita makan, atau minum untuk kemuliaan Allah. Sebab itu perlu makan makanan sehat. Kalau mabuk-mabuk atau mengisap rokok yang merusak tubuh, apakah kita memuliakan Allah? JK: Point 9,10, 11, adalah sama seperti 4,5,6, yaitu makanan yang telah dipersembahkan kepada berhala. Dana makanan yang dipersembahkan kepada berhala pada waktu itu adalah makanan halal (Lembu, Kisah ). Jadi oleh sebab berhala itu tidak ada, tidak usah ragu untuk dimakan. (toh halal sesuai Kisah 14:13). JK: Benar, kalau yang kita makan itu mengandung racun nikotin yang dapat menyebabkan kanker, atau darah dan lemak yang jelas dilarang Tuhan sebab memberikan banyakj penyakit, apakah kita memuliakan Tuhan? JK: Ini juga mengenai makanan yang dipersembahkan ke dalam berhala, jadi yang lemah iman, menganggap bahwa berhala itu ada, jadi hanya makanan sayuran saja. Tetapi ini tidak ada hubungan dengan mereka yang vegetarian sekarang ini. JK: Manusia tidak bisa dibagi antara orang Yahudi dan Non Yahudi, sebab hukum sudah diberikan sebelum ada orang Yahudi. Orang Yahudi itu adalah keturunan Yuhuda, anak Yakub. Sementara 10 Hukum Allah diberikan kepada seluruh orang Israel , jauh lebih banyak dari orang Yahudi. Tetapi hukum sudah diberikan kepada Abraham, sebab itu dituliskan dalam Kejadian 18:19, Abraham yang telah "memelihara jalan Tuhan." Berbicara mengenai makanan haram dan halal, telah di bagi sejak jaman Nuh (Kejadian 7:2), dari yang halal 7 pasang masing bahtera, dan yang haram satu pasang. Jadi bicara soal makanan; sudah dibagi antara haram dan halal, lama sebelum ada orang Yahudi. Semua bangsa di dunia ini adalah keturunan Nuh, dengan demikian, tuntunan makanan haram & halal itu diberikan untuk semua manusia. JK: Coba baca lagi benar-benar sesuai dengan bahasa aslinya, apa yang sebenarnya tertulis diayat tersebut? Apakah Dia semua makanan halal? Anda kelihatan terkecoh dengan terjemahan bahasa Indonesia Baru yang telah menambahkan kalimat tersebut untuk mengelabui manusia, sebab kalimat tersebut di tambahkan oleh manusia yang yakin semua makanan adalah halal. Coba Anda carai dalam bahasa Indonesia terjemahan lama, apakah ada itu? Dalam Alkitab bahasa Grika, yang asli, tidak ada tertulis kalimat, "Dengan demikian di amenyatakan semua makanan halal." Sesuai bahasa aslinya, masih ada dalam King James Version, Markus 7:19, tertulis, "Because it entereth not into his heart, but into the belly, and goesth out into the drought, purging all meats." (titik), Bahasa Indonesia sebenarnya harus tertulis, "Karena bukan masuk ke dalam hati tetapi ke dalam perutnya, lalu dibuang di jamban?" (titik). Kemudian New International Version, (yang mempunyai banyak masalah dalam menambahkan hal-hal yang tidak ada dalam manuscript asli, di dalam kurung, di tulis, "(in saying this, Jesus declared all foods "clean") Ini ditulis dalam kurung, untuk menunjukkan bahwa ini bukan dalam naskah Alkitab. Tetapi celakanya dalam Alkitab bahasa Indonesia terjemahan baru, tidak pakai kurung. Jadi seakan-akan memang itu tertulis demikian, hingga mengecoh bannyak orang; dan sayangnya termasuk Anda juga; dan pengikut Anda. Jadi kalau Anda termasuk Bible student yang baik, benar-benar cari kebenaran, cari benar-benar apa yang sebenarnya tertulis; jangan berdasarkan interpretasi manusia. JK: Kembali Anda buat kesimpulan yang salah, sebab penjelasan pendahuluan saya sudah berikan bahwa makanan haram & halal sudah dibagi sebelum air bah, jadi berlaku untuk semua manusia. Saya sudah jelaskan masalah dari Markus 7:19, dengan kalimat yang telah ditambahkan, dan tidak ada dalam bahasa aslinya. JK: Saya sudah jelaskan diatas, ini mengenai bangsa kafir, dan tidak menyangkut masalah makanan haram dan halal. Itu adalah satu symbol, dan Anda juga tahu artinya. Saya tidak perlu ulangi lagi penjelasannya. JK: kata "seandainya," adalah kata yang lemah. Satu hal yang harus diingat ialah Petrus mendapatkan "penglihatan…" vision, atau revelation… yang merupakan symbol… apakah artinya… Anda sudah tahu artinya, mengenai bangsa kafir jangan di haramkan. JK: Prinsip dalam interpretasi adalah "apakah inti pelajarannya." Kembali kepada yang saya sebutkan, kalau "semua yang bergerak akan jadi makananmu," jadi semua barang bergerak bisa dimakan, logis tidak? Soal makanan bukan bayangan. Kalau domba, itu baru bayangan kepada Yesus. Yesus sudah mati, dan kita tidak perlu mengorbankan domba lagi. JK: Soal persidangan para rasul, saya setuju inti pentingnya ialah keselamatan hanya melalui Yesus. Ini dari pekabaran Advent, sebagai injil yang kekal, ialah keselamatan hanya di dalam Yesus. Kembali, kitga tidak pernah mengajarkan abahwa keselamatan diperoleh dengan perbuatan, atau dengan tidak makan babi. Saya setuju dalam Alkitab tidak ada pertentangan. Kalau ayat-ayat yang Anda tuliskan itu menghalalkan babi, artinya ada pertentangan dalam Alkitab, sebab jelas Alkitab sudah menulsikan makanan tersebut adalah haram. Tetapi tidak ada pertentangan Alkitab. Semua penjelasan Anda menunjukkan kesalah pengertian… atau menggunakan ayat yang tidak ada dalam bahasa aslinya, hanya untuk menghalalkan makanan haram. Sampai disini dulu, kiranya Tuhan memberkati Anda. Salam dalam Kristrus, Jonathan Kuntaraf
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar