Kamis, 22 Januari 2009

Re: [bali-bali] Pengakuan Seorang Perusak & Perampas Ekonomi Negara

di buku itu juga  ada definisi Repuplik... apa ngerti ya pemerintah kita sama definisi tersebut?
Dan yg jadi korban EHM adalah pemimpin2 yg notabene memang rakus.
Segitu aja tambahan dari saya
Salam
Peace, Love & Respect
Karna

--- On Wed, 1/21/09, ptsuarsawan <ptsuarsawan@yahoo.co.id> wrote:
From: ptsuarsawan <ptsuarsawan@yahoo.co.id>
Subject: [bali-bali] Pengakuan Seorang Perusak & Perampas Ekonomi Negara
To: bali-bali@yahoogroups.com
Date: Wednesday, January 21, 2009, 6:39 PM

Opini

Pengakuan Seorang Perusak dan Perampas Ekonomi Negara
Oleh : Daniel Johan

11-Jan-2009, 23:51:31 WIB - [www.kabarindonesia .com]

KabarIndonesia - John Perkins, mantan anggota terhormat komunitas
bankir internasional, menjadi begitu terkenal setelah bukunya
"Confessions of an Economic Hit Man" menjadi best seller di mana-mana.
Di dalam bukunya ia menjelaskan bagaimana sebagai seorang profesional
yang dibayar mahal, ia membantu Amerika menipu negara-negara miskin di
Dunia Ketiga dengan triliunan dolar, meminjamkan mereka utang yang
melebihi kemampuan mereka untuk membayar, dan kemudian menguasainya.
Bukan hanya itu, bahkan cara-cara pembunuhan pun dihalalkan
sebagaimana yang dialami presiden Ekuador dan Panama yang dibunuh
karena menolak bekerja sama dengan Amerika.

Sebenarnya Perkins sudah dari 20 tahun lalu memulai menulis bukunya,
namun ancaman dan sogokan membuat usaha itu selalu terhenti. Sejumlah
kejadian besar dunia seperti Perang Teluklah yang akhirnya membuat ia
berkeras hati menerbitkan bukunya. Perkinss yang dari 1971 hingga 1981
bekerja pada perusahaan konsultan internasional "Chas T. Main" sebagai
"economic hit man" (EHM - perusak ekonomi), menjelaskan secara rinci
apa yang terjadi dan sepak terjang EHM selama ini. Berikut adalah
ringkasan dari sejumlah wawancara yang pernah dilakukan terhadap Perkins.

Di dalam bukunya Perkins menulis, "Buku ini didedikasikan untuk
presiden di dua negara, yaitu Jaime Roldós (Presiden Ekuador) dan Omar
Torrijos (Presiden Panama). Keduanya terbunuh dalam "kecelakaan" yang
mengerikan. Kematian mereka bukan karena kecelakaan. Mereka dibunuh
karena menolak bekerja sama dengan perusahaan, pemerintahan, dan
pimpinan perbankan yang mempunyai tujuan menjadi imperium dunia
(Amerika). Kami para perusak ekonomi telah gagal mempengaruhi Roldós
dan Torrijos, dan para perusak jenis yang lain yaitu CIA - "serigala
pengeksekusi" - yang selalu di belakang kita, kemudian melakukan
tindakan," demikian kesaksian pembuka Perkins.

Pada dasarnya apa yang dilatih kepada para EHM adalah untuk membangun
imperium Amerika. Tugas mereka adalah merekayasa situasi agar berbagai
sumber daya dunia sebisa mungkin keluar dan menuju AS, baik perusahaan
maupun pemerintahanannya. "Dan nyatanya kami telah mengerjakan dengan
begitu berhasil. Kami telah membangun imperium terbesar dalam sejarah
dunia. Ini dikerjakan lebih dari 50 tahun sejak Perang Dunia II,
dengan kekuatan militer yang benar-benar sangat kecil. Hanya suatu
kejadian yang amat jarang, yaitu Irak, di mana serbuan kekuatan
militer sebagai tindakan paling akhir," jelas Perkins.

Imperium ini, dibangun terutama melalui manipulasi ekonomi, melalui
pencurangan, melalui penipuan, melalui bujukan sehingga mereka
mengikuti maunya AS, melalui para "economic hit men". "Saya adalah
salah satu bagian utama dari hal itu. Perkins pertama kali direkrut
oleh Badan Keamanan Nasional (National Security Agency, NSA),
institusi terbesar AS ketika ia kuliah bisnis di akhir 1960-an.

Sepak terjang EHM pertama kali dilakukan oleh Kermit Roosevelt yang
berhasil menumbangkan pemerintahan Iran. Sebuah pemerintahan yang
terpilih secara demokratis, yaitu pemerintahan Mossadegh. Majalah
Times pernah menjadikan Mossadegh sebagai sosok terpilih dunia (person
of the year). Roosevelt telah melakukan begitu sukses, tanpa ada darah
yang tumpah, tanpa intervensi militer, hanya mengeluarkan jutaan
dollar dan telah bisa mengganti Mossadegh dengan seorang Shah dari
Iran.Satu persoalan muncul karena Roosevelt adalah agen CIA. Ia adalah
pejabat pemerintahan. Jika ia tertangkap, ia akan mendatangkan banyak
kesulitan. Ini pasti akan sangat memalukan. Lalu, dengan
mempertimbangkan ini, akhirnya diambil keputusan untuk merekrut
orang-orang potensial menjadi EHM, seperti Perkins. Orang-orang ini
tidak bekerja pada pemerintah tetapi dikirim untuk bekerja pada
perusahaan konsultan swasta, perusahaan konstruksi, sehingga kalau
mereka tertangkap, maka tak ada hubungannya dengan pemerintah.

Inilah yang membuat Perkins bekerja pada perusahaan Chas. T. Main di
Boston, Massachusetts. Di sana ada 2.000 pekerja, dan ia menjadi
pimpinan ekonom. Ia mempunyai staf 50 orang. Pekerjaannya yang utama
adalah membuat kesepakatan dengan memberikan utang pada negara lain,
utang raksasa yang jauh lebih besar dari kemampuan mereka
mengembalikan. Salah satu persyaratan dalam utang itu - katakanlah
dengan utang sebesar satu miliar dolar, kepada negara seperti
Indonesia atau Ecuador - negara-negara itu akan memberikan kepada kita
90% dari utang itu, kembali kepada sebuah perusahaaan AS, melalui
pembangunan infrastruktur. Perusahaan-perusaha an besar itu (seperti
Halliburton atau Bechtel) kemudian membangun sistem kelistrikan,
pelabuhan, atau jalan tol, dan itu semua pada dasarnya hanya melayani
sebagian kecil penduduk, yaitu para orang-orang kaya di negara-negara itu.

Rakyat miskin di negara-negara itu akan tetap saja berkubang dengan
kemiskinan dan hidup dengan utang raksasa yang tak mungkin dapat
dibayar. Negara seperti Ekuador harus membayar utang dengan 70% dari
anggaran pendapatan nasional mereka. Ini benar-benar memberatkan
mereka. Lalu, EHM akan meminta kompensasi minyak. "Jadi, ketika kita
ingin minyak, kita ke Ekuador dan tinggal menuntut: Lihat, kamu tidak
bisa membayar utangmu, maka berikan perusahaan-perusaha an minyakmu,
hutan tropis Amazonmu yang dipenuhi minyak," jelas Perkins. Dan kini
AS telah menguasai dan menghancurkan hutan tropis Amazon, menekan
Ekuador untuk memberikannya kepada AS, karena mereka mempunyai utang
raksasa yang terakumulasi. Jadi utang raksasa itu sebagian besar akan
kembali ke AS, sementara negeri itu (Ekuador) akan mendapat beban
utang dengan bunga yang besar, dan menjadi pelayan dan budak AS.

Mengenai bukunya Perkins menjelaskan bahwa pada tahun 1990-an sebuah
perusahaan konstruksi telah memberikan sogokan sebesar setengah juta
dolar agar ia tidak melanjutkan penulisan bukunya. "Secara legal ini
bukanlah sogokan. Saya dibayar sebagai seorang konsultan. Ini semua
legal. Tapi sebenarnya saya sama sekali tak mengerjakan apa-apa. Saya
hanya dilarang menulis buku apa pun terkait dengan topik itu
(pencurangan) . Dan saya harus mengatakan bahwa ini adalah kisah yang
luar biasa - ini nyaris mirip cerita James Bond."

Perkins juga menceritakan bagaimana NSA pernah memeriksa dirinya
seharian dengan mesin penguji kebohongan. Mereka menemukan semua
kelemahan dirinya dan kemudian membujuknya. Mereka menggunakan sarana
yang paling kuat dalam kebudayaan manusia yaitu seks, kekuasaan, dan
uang, untuk mengalahkan dirinya. Perkins yang berasal dari keluarga
Inggris yang sangat tua, Calvinis, terkenal dengan nilai-nilai
moralnya. "Saya berpikir, kisah tentang saya benar-benar
memperlihatkan bagaimana kuatnya sistem itu dan pengaruh candu seks,
uang, dan kekuasaan, sehingga dapat membujuk rayu, karenanya saya
begitu terbuai dan terbujuk."

Jika Perkins tidak mengalami sendiri sebagai EHM, ia pun merasa sangat
sulit mempercayainya. "Inilah sebabnya saya menulis buku ini, karena
negara kita (Amerika) betul-betul harus dibuat mengerti. Jika
masyarakat dari bangsa ini memahami bagaimana sebenarnya kebijakan
luar negeri kita, apa arti utang luar negeri sebenarnya, bagaimana
perusahaan-perusaha an kita bekerja, ke mana uang pajak kita digunakan,
saya yakin kita akan menuntut perubahan."

Di dalam bukunya, Perkins menceritakan bagaimana ia menjalankan sebuah
rencana rahasia antara Pemerintahan Arab dan AS. Di awal 70-an, saat
itu OPEC menggenggam kekuasaan dan memotong suplai minyak. Mobil-mobil
di AS antre begitu panjang di pompa-pompa bensin. Hal ini membuat AS
takut akan mengalami lagi kejadian seperti tahun 1929 - depresi besar
ekonomi. Lalu, Departemen Keuangan menyewa Perkins dan beberapa EHM
yang lain pergi ke Arab Saudi karena Arab Saudi adalah kunci untuk
melepaskan AS dari ketergantungan. Akhirnya Kerajaan Arab setuju untuk
mengirim hampir semua minyak mereka dan menginvestasikannya pada
sekuritas-sekuritas pemerintahan Amerika. Departeman Keuangan
menggunakan bunga dari sekuritas-sekuritas itu untuk menyewa
perusahaan-perusaha an Amerika guna membangun Arab Saudi - kota-kota
baru, infrastruktur baru - dan AS yang mengerjakannya. Kerajaan Arab
juga menyetujui untuk menjaga harga minyak dalam batas kemampuan
jangkauan AS, mereka telah melakukannya bertahun-tahun, dan AS setuju
menjaga kekuasaan Kerajaan Arab selama mereka melakukan hal yang AS
inginkan. "Kami telah melakukannya dengan sangat berhasil."

Ini juga salah satu alasan mengapa AS menyerang Irak. Awalnya, AS
berusaha menjalankan strategi yang sama seperti yang berhasil
dilakukannya di Arab Saudi, tapi Saddam Hussein tidak mau tunduk.
Ketika skenario EHM ini gagal, langkah lain yang dilakukan adalah yang
kita namakan "serigala-serigala" CIA (the jackals). Mereka mengirim
orang-orang masuk Irak dan menggerakkan sebuah kudeta atau revolusi.
Jika ini tidak berhasil, mereka melakukan operasi pembunuhan.

Pada kasus Irak, mereka tak mampu menjangkau Saddam Hussein. Ia
mempunyai pasukan penjaga yang terlalu tangguh, berlapis-lapis. Mereka
(CIA) tak dapat menjangkaunya. Lalu AS melakukan langkah ketiga jika
EHM dan the jackals gagal, yakni yang disebut sebagai langkah
"pertahanan" dengan perang, dengan mengirimkan orang-orang untuk
terbunuh dan membunuh, inilah yang nyata-nyata telah kita kerjakan di
Irak. Jauh sebelum Saddam, hal serupa telah dilakukan pada Presiden
Panama, Omar Torrijos. Omar Torrijos telah menandatangani Perjanjian
Kanal (the Canal Treaty) dengan Carter. Ini adalah isu tingkat tinggi.
Namun Torrijos juga pergi dan bernegosiasi dengan Jepang untuk
membangun sebuah kanal-laut di Panama. Jepang berkeinginan membiayai
dan membangun kanal-laut di Panama itu.

Perundingan Torrijos ini membuat sangat marah Perusahaan Bechtel,
waktu itu direkturnya adalah George Schultz dan senior council adalah
Casper Weinberger. Ketika Carter terdepak dan Reagan terpilih, lalu
Schultz menjadi menteri luar negeri dan Weinberger menjadi menteri
pertahanan. Mereka kemudian mencoba menegosiasikan kembali Perjanjian
Kanal dan agar tidak berhubungan dengan Jepang. Torrijos tetap tak
bergeming, menolak. Torrijos adalah sosok yang punya prinsip. Ia
memang punya persoalan dalam dirinya, tapi ia adalah orang yang
mengagumkan. Dan kemudian, ia terbunuh dalam kecelakaan pesawat yang
mengerikan, berhubungan dengan tape recorder yang meledak bersamanya.
Saat itu Perkins ada di Panama. Ia sedang bekerja sama dengan
Torrijos. "Saya tahu, kami (EHM) telah gagal. Saya tahu para
"serigala-serigala" sedang mendekati dia, dan kemudian, pesawatnya
meledak. Saya tak meragukan sama sekali bahwa ini adalah "sanksi" dari
CIA, dan sebagian besar - para investigator Amerika Latin mempunyai
kesimpulan yang sama.

Tentu saja, kita tak pernah tahu tentang hal ini di negara kita (AS).
"Kejadian-kejadian ini membuat Perkins merasa sangat bersalah
sepanjang waktu, tapi ia terus dibujuk. Kekuatan obat-obatan, seks,
kekuasaan, dan uang, sungguh terlalu kuat baginya. Dan, tentu saja, ia
melakukannya sebagai seorang yang tepat, pimpinan ekonom. Ia melakukan
sesuatu yang Robert McNamara, Presiden Bank Dunia, inginkan. Bank
Dunia (WB) menyediakan hampir semua biaya yang digunakan EHM. Semua
terus berlanjut hingga terjadinya 11 September. Saat itu menjadi titik
balik perubahan Perkins.

"Saya harus ungkapkan apa yang terjadi karena apa yang terjadi pada 11
September adalah akibat langsung dari apa yang EHM lakukan. Saya
percaya bahwa WB dan institusi lain dapat diubah dan melakukan apa
yang sebenarnya harus dilakukan, yaitu merekonstruksi bagian-bagian
yang luluh-lantak di dunia. Menolong, sungguh-sungguh menolong
orang-orang miskin. Ada 24 ribu manusia mati kelaparan tiap hari di
dunia. Kita dapat mengubah itu," tegas Perkins mengakhiri wawancaranya.

Blog: http://www.pewarta- kabarindonesia. blogspot. com/
Alamat ratron (surat elektronik): redaksi@kabarindone sia.com
Berita besar hari ini...!!! Kunjungi segera:
www.kabarindonesia. com


__._,_.___

Your email settings: Individual Email|Traditional
Change settings via the Web (Yahoo! ID required)
Change settings via email: Switch delivery to Daily Digest | Switch to Fully Featured
Visit Your Group | Yahoo! Groups Terms of Use | Unsubscribe

__,_._,___

Tidak ada komentar: