Penghijauan HKTI Bali di Bondalem dan Tembok
Singaraja (Bali Post) -
Setelah di Karangasem dan Badung, Himpunan Kerukunan Tani Indonesia
(HKTI) Bali, Jumat (23/1) kemarin menggelar penghijauan di Desa
Bondalem dan Tembok, Kecamatan Tejakula, Buleleng. Ribuan bibit pohon
produktif diberikan kepada petani untuk ditanam dan dipelihara di
lahan petani sendiri.
Bibit yang diberikan untuk petani di Bondalem sebanyak 1.000 pohon
durian kani, 2.000 pohon mahoni, dan 300 pohon albesia. Sementara di
Tembok diberikan 500 durian kani, 1.000 mahoni dan 200 abesia. Pohon
itu diberikan kepada petani untuk ditanam di lahan mereka sendiri.
Karena para petani yang menanam, mereka tentu akan merawatnya dengan baik.
'Selain itu, pohon yang ditanam itu juga bernilai ekonomi yang bisa
meningkatkan pendapatan keluarga. Jadi, pohon itu tidak ditanam di
tengah hutan, namun di lahan milik petani,' kata Ketua HKTI Buleleng
Ir. Gede Sedana.
Selain dihadiri ratusan warga Bondalem dan Tembok, acara itu juga
dihadiri Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Bali A.A. Ngurah Buana
mewakili Gubernur, Wakil Bupati Buleleng Made Arga Pynatih, Ketua DP
Provinsi HKTI Bali Nyoman Suparta bersama sekretarisnya, Nyoman Gede
Subudi, Ketua HKTI Buleleng Ir. Gede Sedana, perwakilan PLN Bali dan
Bondalem Sadu Adnyana. Dua anggota DPRD Buleleng asal Bondalem, Ngurah
Sugiarta dan Gede Rasadana, juga hadir bersama masyarakat di desa
tersebut.
Sebelum digelar dialog dengan petani di Balai Serbaguna, acara diawali
dengan penanaman pohon secara simblois oleh semua pejabat yang hadir
di areal monumen perjuangan di Desa Bondalem.
Ketua DP Provinsi HKTI Bali Nyoman Suparta mengatakan Bakti Sosial
Gerakan Penghijauan sudah dilaksanakan di sejumlah tempat di Bali,
seperti di Karangasem dan Petang, Badung. Puncaknya diselenggarakan di
Kecamatan Tejakula, tepatnya di Desa Bondalem dan Tembok. Secara
keseluruhan bibit pohon yang diberikan kepada petani berjumlah sekitar
20 - 30 ribu yang pengadaannya dilakukan atas kerja sama antara HKTI
dan instansi lain seperti PLN, Dinas Kehutanan dan lain-lain.
Wakil Bupati Arga Pynatih mengatakan Bali pada umumnya dan Buleleng
pada khususnya sudah memberikan kontribusi yang penting dalam isu
perubahan iklim global dengan menyediakan jasa lingkungan berupa
penyerapan emisi karbon dari hutan Buleleng yang luasnya 51.436,21 ha.
Namun pada kenyataannya dari luas hutan tersebut kurang lebih 60%
telah mengalami kerusakan. Akibat dari kerusakan tersebut hutan di
Buleleng tidak maksimal dalam penyerapan emisi karbon, bahkan dianggap
sebagai sumber emisi karbon.
Salah satu upaya untuk mengatasi kerusakan sumber daya alam (SDA)
hutan dan lahan adalah dengan melakukan penanaman pada hutan dan lahan
yang masih kosong. Untuk itu, ia berterima kasih kepada HKTI karena
sudah memilih wilayah Tejakula sebagai salah satu tempat penghijauan.
(kmb15/*)
Sabtu, 24 Januari 2009 Balipost
........
Sekolah bahasa Jepang http://PandanColleg
........
Change settings via the Web (Yahoo! ID required)
Change settings via email: Switch delivery to Daily Digest | Switch format to Traditional
Visit Your Group | Yahoo! Groups Terms of Use | Unsubscribe
__,_._,___
Tidak ada komentar:
Posting Komentar