@ Bli LGS
Jihadi woman..ehm jadi tersipu...makasih atas pujiannya. Pujian dari seseorang seperti anda yang sudah tamat membaca berbagai macam kitab termasuk quran & hadist, sangat berarti buat saya yang masih amatir ini, dan sangat menyemangati untuk segera menyelesaikan membaca kitab pertama saya yang belum juga tamat, Qur'an. Masalah itu asli atau kekeliruan/kesalahan Allah, anda tidak perlu ambil pusing, karena kitab itu hanya untuk kami yang percaya. Surprisingly, anda menganggap karena tulisan tsb saya layak menyandang jihadi woman, berarti tulisan saya tsb cukup berarti utk anda dan layak disandingkan dengan tulisan anda yang lumayan kejam bin sadis untuk orang yang saya anggap seperti saudara. Jujur, saya tersanjung. Karena, di japri yang lain, seorang teman muslim bahkan meragukan agama saya atas kesinisan saya terhadap oknum2 muslim di negara ini. Untuk kedua pendapat tsb, saya berterimakasih, karena berarti anda bersedia memperhatikan tulisan saya. Ge er lagi ahh...dan berandai andai bila saya menamatkan lebih banyak buku.
Tentang semangat jihad, menurut saya itu harus dimiliki setiap orang, tidak hanya muslim tapi bahkan rakyat bali sekalipun. Semangat rela berkorban/mati untuk anak, keluarga, tanah air dan agama. Karena itu menunjukkan bahwa kami bukan bunglon dan pengecut yang beraninya sama perempuan dan anak2. Saya pun akan sangat tersanjung bila saya berkesempatan berjihad untuk tanah air bali, tanah kelahiran dan kampung halaman suami dan anak2 saya. Suatu penghargaan buat saya. Sebagaimana perempuan palestina mempertahankan tanah airnya meskipun dengan peralatan dapur yang ada. Saya jadi inget jawaban seorang ibu palestina yang nekat beli roti utk anaknya ditengah hujan peluru. Dia jawab, saya tinggal di rumah pun tetap bisa mati kena bom, lebih baik saya berbuat sesuatu untuk anak2 saya. Yang menentukan hidup mati saya cuma Allah SWT, hmm..salut.. Bandingkan dengan perempuan israel yang dibawa ke rumah sakit karena stress akibat perang.
Saya bukan perempuan/muslim baik baik, tapi bukan berarti saya tidak boleh idealis.
Tentang apartheid?, yang jelas tidak bisa dibaca/diartikan sejelas hitam dan putih. Karena jika kami harus bertindak demikian mungkin anda sudah tinggal nama saja, dan saya disini sudah jadi pembunuh berdarah dingin.
@ Pak Gung Pindha
Aih..aih..jadi korban KDRM ya..Kekerasan Dalam Rumah Makan. Tapi maaf saya gak ngiri kebanjiran airmata anda. Karena banjir sudah menjadi menu keseharian saya di kost-an di perumnas mm. Untungnya sekarang gak cuma banjir air saja, tapi juga ada banjir duren.
Na..na..na..(geleng2 sambil ngayunin telunjuk), ternyata ya..pantesan anda berat sebelah dalam melihat islam..(eh ya nggak ? Maaf kalau salah)..wong rujukannya faithfreedom jeh..jadi ya saya gak bisa komen banyak deh..saya sarankan baca juga answering faithfreedom juga belum tentu anda bersedia.
Salam is tersipu, narcis ditambah geleng2 kepala
(Hi..hi..hi...ikutan pak gung ah mengekspresikan si salam)
---- Pesan asli ----
Dari: Lili Gundi <lili_gundi@yahoo.com>
Terkirim: 31 Jan 2009 20:04 +00:00
Ke: <bali-bali@yahoogroups.com>
Perihal: Re: Hal: [bali-bali] Re: Analisis Mendalam Tentang Agama, Tuhan dan Negara
Nah, begitu dong mbak Laraslia, kalau di forum ini kan kembali lapang dada. Kalau di japri kok jihadi woman banget :)
Saya sama sekali tidak menghina agama apapun. Saya hanya bersikap kritis terhadap doktrin yang berbahaya bagi kehidupan bersama. Anda boleh percaya nabi anda dapat membelah bulan, atau terbang numpak kuda bersayap ke surga dan neraka. Its ok, itu mungkin kekeliruan atau kesalahan Allah saja. Tapi apa pendapat anda tentang doktrin aphartheid dari agama anda: orang beriman (Islam) versus orang kafir?
Apakah pertanyaan kritis sama dengan menghina? Kalau ya berarti kita harus membuang akal kita.
Tentu saya tidak dapat mengajukan pertanyaan atau pandangan kritis ini terhadap teman-teman saya yang Islam, saya tahu umumnya orang Islam senang mengkritik agama lain tetapi kalau agamanya balik dikritik akan marah - dan suka unjuk kekuatan. Tapi kadang-kadang bila suasananya memungkinkan, saya ajukan pandangan ini untuk merespon saja. Kalau dengan teman Kkristen sih ok-ok saja saling kritik. Ini pengalaman saya. Dan ini sama sekali tidak ada hubungannya dengan pekerjaan saya di manapun. Pekerjaan saya tidak berkaitan dengan agama. Saya seorang profesional, yang dibayar karena pekerjaan saya, bukan karena agama saya. Saya juga menerima pekerjaan bukan karena alasan agama, tetapi berdasarkan perkiraan apa pekerjaan itu dapat saya lakukan dan apakah sesuai dengan kode moral yang saya anut.
Gong Xi Fa Choi.
LGS
----- Dikirim menggunakan telepon selular Sony Ericsson
------------------------------------
Yahoo! Groups Links
<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/bali-bali/
<*> Your email settings:
Individual Email | Traditional
<*> To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/bali-bali/join
(Yahoo! ID required)
<*> To change settings via email:
mailto:bali-bali-digest@yahoogroups.com
mailto:bali-bali-fullfeatured@yahoogroups.com
<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
bali-bali-unsubscribe@yahoogroups.com
<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar