Sabtu, 31 Januari 2009

Re: [bali-bali] just info

Dimana saja hot spot itu ada ?

Apakah daerah Kintamani tercover hot spot itu ?

Trus kalau beli voucher dapat kartu ? gimana kalau kartu itu digunakan
jauh dari line telpon yang dipake speedy ?

Thanks,
KS

-----Original Message-----
From: dayu sri <dayu_sri2008@yahoo.co.id>
To: bali-bali@yahoogroups.com
Date: Sat, 31 Jan 2009 16:15:06 +0800 (SGT)
Subject: Re: [bali-bali] just info

> yup...sebenarnya hal ini hanya untuk bisa menjamin kehandalan layanan,
> setiap line tlp di seurvey dulu utk memenuhi spect tertentu ( support
> broadband access ), kalau dipaksakan dipasangan speedy akan sangat
> mempengaruhi kecepatan yang akhirnya akan menuai complain dan merusak
> image speedy...
>  
> sayang sekali access prabayar diperuntukkan bagi pelanggan perumahan yg
> sdh memiliki access speedy dan secara teknology masih menggunakan
> teknology adsl namun Speedy prepaid juga bisa dipergunakan di layanan
> Telkom Hotspot yang sudah sangat banyak tersebar di Bali....
>  
> suksma
>
> --- Pada Sab, 31/1/09, Nengah Sumerta <nengah.sumerta@gmail.com>
> menulis:
>
> Dari: Nengah Sumerta <nengah.sumerta@gmail.com>
> Topik: Re: [bali-bali] just info
> Kepada: bali-bali@yahoogroups.com
> Cc: hindu-dharma@itb.ac.id, suarautara@yahoogroups.com,
> love_divine@yahoogroups.com
> Tanggal: Sabtu, 31 Januari, 2009, 7:29 AM
>
>
>
>
>
>
> hallo
>
>
> saya beberapa kali sudah subscribe speedy, tapi mereka bilang kabel
> saya tidak compatible.. apakah paket speedy prabayar ini bisa di akses
> dengan cara lain atau tetep pake adsl 
>
>
> 2009/1/29 dayu sri <dayu_sri2008@ yahoo.co. id>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
> Swastyastu
> sekedar informasi, bagi yang membutuhkan akses internet speedy prabayar
> kini telkom sudah mengeluarkan akses internet prabayar ( speedy Prepaid
> )....yang bisa dipakai dijaringan Telkom Hotspot maupun di jaringan
> speedy di rumah...
>  
> suksma
> moga bermanfaat
>
>
> Yahoo! Toolbar kini dilengkapi Anti-Virus dan Anti-Adware gratis.
> Download Yahoo! Toolbar sekarang .
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
> _______________________________________________________________________
> ____
> Dapatkan nama yang Anda sukai!
> Sekarang Anda dapat memiliki email di @ymail.com dan @rocketmail.com.
> http://mail.promotions.yahoo.com/newdomains/id/

------------------------------------

Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/bali-bali/

<*> Your email settings:
Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/bali-bali/join
(Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
mailto:bali-bali-digest@yahoogroups.com
mailto:bali-bali-fullfeatured@yahoogroups.com

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
bali-bali-unsubscribe@yahoogroups.com

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/

Hal: [bali-bali] Analisis Mendalam Tentang Agama, Tuhan dan Negara

Maaf semetons karena kita jadi kangin kauh menyimpang dari topik.


@ Bli LGS

Jihadi woman..ehm jadi tersipu...makasih atas pujiannya. Pujian dari seseorang seperti anda yang sudah tamat membaca berbagai macam kitab termasuk quran & hadist, sangat berarti buat saya yang masih amatir ini, dan sangat menyemangati untuk segera menyelesaikan membaca kitab pertama saya yang belum juga tamat, Qur'an. Masalah itu asli atau kekeliruan/kesalahan Allah, anda tidak perlu ambil pusing, karena kitab itu hanya untuk kami yang percaya. Surprisingly, anda menganggap karena tulisan tsb saya layak menyandang jihadi woman, berarti tulisan saya tsb cukup berarti utk anda dan layak disandingkan dengan tulisan anda yang lumayan kejam bin sadis untuk orang yang saya anggap seperti saudara. Jujur, saya tersanjung. Karena, di japri yang lain, seorang teman muslim bahkan meragukan agama saya atas kesinisan saya terhadap oknum2 muslim di negara ini. Untuk kedua pendapat tsb, saya berterimakasih, karena berarti anda bersedia memperhatikan tulisan saya. Ge er lagi ahh...dan berandai andai bila saya menamatkan lebih banyak buku.

Tentang semangat jihad, menurut saya itu harus dimiliki setiap orang, tidak hanya muslim tapi bahkan rakyat bali sekalipun. Semangat rela berkorban/mati untuk anak, keluarga, tanah air dan agama. Karena itu menunjukkan bahwa kami bukan bunglon dan pengecut yang beraninya sama perempuan dan anak2. Saya pun akan sangat tersanjung bila saya berkesempatan berjihad untuk tanah air bali, tanah kelahiran dan kampung halaman suami dan anak2 saya. Suatu penghargaan buat saya. Sebagaimana perempuan palestina mempertahankan tanah airnya meskipun dengan peralatan dapur yang ada. Saya jadi inget jawaban seorang ibu palestina yang nekat beli roti utk anaknya ditengah hujan peluru. Dia jawab, saya tinggal di rumah pun tetap bisa mati kena bom, lebih baik saya berbuat sesuatu untuk anak2 saya. Yang menentukan hidup mati saya cuma Allah SWT, hmm..salut.. Bandingkan dengan perempuan israel yang dibawa ke rumah sakit karena stress akibat perang.

Saya bukan perempuan/muslim baik baik, tapi bukan berarti saya tidak boleh idealis.

Tentang apartheid?, yang jelas tidak bisa dibaca/diartikan sejelas hitam dan putih. Karena jika kami harus bertindak demikian mungkin anda sudah tinggal nama saja, dan saya disini sudah jadi pembunuh berdarah dingin.

@ Pak Gung Pindha

Aih..aih..jadi korban KDRM ya..Kekerasan Dalam Rumah Makan. Tapi maaf saya gak ngiri kebanjiran airmata anda. Karena banjir sudah menjadi menu keseharian saya di kost-an di perumnas mm. Untungnya sekarang gak cuma banjir air saja, tapi juga ada banjir duren.

Na..na..na..(geleng2 sambil ngayunin telunjuk), ternyata ya..pantesan anda berat sebelah dalam melihat islam..(eh ya nggak ? Maaf kalau salah)..wong rujukannya faithfreedom jeh..jadi ya saya gak bisa komen banyak deh..saya sarankan baca juga answering faithfreedom juga belum tentu anda bersedia.

Salam is tersipu, narcis ditambah geleng2 kepala
(Hi..hi..hi...ikutan pak gung ah mengekspresikan si salam)

---- Pesan asli ----
Dari: Lili Gundi <lili_gundi@yahoo.com>
Terkirim: 31 Jan 2009 20:04 +00:00
Ke: <bali-bali@yahoogroups.com>
Perihal: Re: Hal: [bali-bali] Re: Analisis Mendalam Tentang Agama, Tuhan dan Negara

Nah, begitu dong mbak Laraslia, kalau di forum ini kan kembali lapang dada. Kalau di japri kok jihadi woman banget :)
Saya sama sekali tidak menghina agama apapun. Saya hanya bersikap kritis terhadap doktrin  yang berbahaya bagi kehidupan bersama. Anda boleh percaya nabi anda dapat membelah bulan, atau terbang numpak kuda bersayap ke surga dan neraka. Its ok,  itu mungkin kekeliruan atau kesalahan Allah saja. Tapi apa pendapat anda tentang doktrin aphartheid dari agama anda: orang beriman (Islam) versus orang kafir?    
Apakah pertanyaan kritis sama dengan menghina? Kalau ya berarti kita harus membuang akal kita.
Tentu saya tidak dapat mengajukan pertanyaan atau pandangan kritis ini terhadap teman-teman saya yang Islam, saya tahu umumnya orang Islam senang mengkritik agama lain tetapi kalau agamanya balik dikritik akan marah - dan suka unjuk  kekuatan. Tapi kadang-kadang bila suasananya memungkinkan, saya ajukan pandangan ini untuk merespon saja. Kalau dengan teman Kkristen sih ok-ok saja saling kritik. Ini pengalaman saya.  Dan ini sama sekali  tidak ada hubungannya dengan pekerjaan saya di manapun. Pekerjaan saya tidak berkaitan dengan agama. Saya seorang profesional, yang dibayar karena pekerjaan saya, bukan karena agama saya. Saya juga menerima pekerjaan bukan karena alasan agama, tetapi berdasarkan perkiraan apa pekerjaan itu dapat saya lakukan  dan apakah sesuai dengan kode moral yang saya anut.  
Gong Xi Fa Choi.
LGS
 




-----
 Dikirim menggunakan telepon selular Sony Ericsson
------------------------------------

Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/bali-bali/

<*> Your email settings:
Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/bali-bali/join
(Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
mailto:bali-bali-digest@yahoogroups.com
mailto:bali-bali-fullfeatured@yahoogroups.com

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
bali-bali-unsubscribe@yahoogroups.com

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/

Hal: [bali-bali] Re: Analisis Mendalam Tentang Agama, Tuhan dan Negara

halloooo.. Mbak Lara,
pakabar? lamo tak basuo... semoga semua ok ok saja.
ya , saya dimarah waktu rapat BOS , minggu kemarin ,
sudah dimarah dijewer lagi terus dipukuli pakai sapu lidi
, kacian benar diriku ini...
Kalau musuh memusuh sih... ilmu saya belum sampai disana.

Mungkin nasib saya lagi sial , baru bangun holiday house di Jimbaran,
terus di bomb , padahal saya nggak cari musuh.
oohhh... nasib diriku ini....
Kalau cari teman dapet musuh , mungkin harus direverse , sekarang
cari musuh , siapa tahu dapet temen , badah... keliru ini.

Menghina agama itu tidak boleh dan salah , tapi menulis opini
soal agama dan subject lain tentu saja boleh.
Kita harus punya opini dan pendapat dan yang namanya pendapat
pasti ada pro dan contra , juga ada yang merasa terhina , disamping
ada yang marah marah , sampai nigtig dengan sapu lidi.
Lain kali saya harus insist , kalau mukul saya harus pakai selendang
sutera , kan kasihan kulit diriku yang halus ini berbekas sapu lidi.
Untunglah ada Mbok Vieb yang baik hati memberikan diriku sapu tangan
( bukan sapu lidi) untuk menyapu air mataku yang membanjir sampai
orang orang di Sanur pakai perahu karet.

Saya jarang nulis , tapi sering nagkring dan nulis di FFI Indonesia.
(Faith Freedom International).
Sekedar untuk ketawa ketiwi... hi..hi..hi...
Soalnya kalau saya nulis agama disini , nanti dijewer lagi ,
kan kasihan orang orang dorong perahu karet lagi.
Ngomong ngomong lama , sudah jam 10.30 pm dan saya belum mandi,
baunya pasti sampai disana , saya permisiong dulu ya...

shanti is mandi cibam cibum.


--- In bali-bali@yahoogroups.com, "Laraslia" <laraslia@...> wrote:
>
> Oalaaah...pantesaaan.. pak Gung Pindha lama ga ada suara di milis.
Kangen juga. Kena ultimatum to...hehehe...kacian banget
seh...ketimbang jadi bisul kalo ngempet, tulis aja pak, kita lebih
peduli kesehatan Bapak. Paling banter kalo kita misuh cuma temen
seruangan yang denger, mau lempar keyboard juga gak bisa.
>
> Ehm..jadi ge er juga nih, bener pas BOS bapak dilarang tulis
agama ? Saya yakin hal itu mereka lakukan karena sayang kami, si
minoritas disini, bukan karena tidak menghormati kebebasan
berpendapat. Kalau beliau2 cuma beraninya sama yang
kecil/minoritas, apa bedanya sama mayoritas diluar sana ? Kalau
beliau2 benar2 semangat ingin menyampaikan kritik agama, pastilah
lebih memilih diluar sana, cari yang sebanding..baru seru..kalau
disini mana seru wong yang denger nyame pedidi..alias main di
kandang sendiri..ya pastilah banyak suporternya.
>
Apa yang anda cari, itulah yang anda dapat. Mau cari temen, dapetnya
temen. Mau cari musuh, hmm...pasti anda akan menemukan musuh
> ternyata ada didepan hidung anda.
>
> Bli LGS pun saya yakin tidak sepenuhnya berniat menghina agama
Ibrahimiyah. Buktinya, beliau juga masih betah nyangkul di Jakarta.
Mungkin sekedar gak enak menyampaikan ke tetangga sebelah, makanya
beliau sampaikan disini. Yaa..seperti sampean lah, ketimbang bisulan
karena ngempet, tulis saja disini, kami bisa memahami.
>
> Salam is damai,
> LL
>
> Sorry saya ga komen analisa ttg agama
>
>
>
>
>
>
>
> ---- Pesan asli ----
> Dari: IGusti Agung <agungpindha@...>
> Terkirim: 30 Jan 2009 04:11 +00:00
> Ke: <bali-bali@yahoogroups.com>
> Perihal: [bali-bali] Re: Analisis Mendalam Tentang Agama, Tuhan
dan Negara
>
>
> hi..hi..hi..
> hello pasukans ,
> kemarin ketika rapat BOS , saya dimarah.
> "Tidak boleh nulis agama !"
> Nah... pokoknya saya gak ada nulis masalah agama ya..?
> Makasih pasukans lain yang nulis agama ( yang belum dimarah).
> saya selamat.... na..na...na...na.
>
> shanti si smiling.
>
>
>
>
> --- In bali-bali@yahoogroups.com, Lili Gundi <lili_gundi@> wrote:
> >
> > Kita harus merobah paradigma tentang toleransi. Kita harus
> menghormati (hak azasi) seluruh dan setiap manusia,  apapun
> keyakinan agamanya, bahkan termasuk yang tidak beragama dan
atheis.
> Tetapi terhadap agama, kita berikan toleransi, setelah dia lulus
> dari ujian akal kritis serta kode moral yang diterima secara
> universal.   
> > Agama-agama, kitab sucinya, pendirinya,  harus dianalisis
secara
> mendalam. Dari analisis itu kita ketahui ada agama-agama yang
> mengajarkan kebencian dan kekerasan; ada agama-agama yang
> mengajarkan persaudaraan universal dan welas asih. Dengan
permohonan
> maaf, harus dikatakan agama-agama Semitik mengajarkan yang
pertama;
> agama-agama Timur mengajarkan yang kedua. Mengapa demikian? Agama-
> agama Timur didirikan oleh para maharesi yogi dan filsuf.  
> > Agama Semitik itu didirikan oleh para petani berpindah,
pengembala
> ternak nomaden gurun pasir yang keras  atau karyawan dagang buta
> huruf.  Mereka pada umumnya adalah atau bertindak sebagai kepala
> suku yang berjuang mempertahankan sukunya dari tekanan suku lain
> yang lebih besar, atau  ingin memperluas wilayahnya dengan
merebut
> tanah-tanah suku lain, dan membunuh lawan-lawannya, menawan mereka
> yang takluk untuk dijual sebagai budak, atau dijadikan pemuas
seks.
> Tuhan (yang) mereka (persepsikan) hampir sama dengan sifat-
sifatnya
> (kepala suku itu).. Tuhan-tuhan itu hanya membela sukunya
> (pengikutnya) saja, dan memusuhi suku (pengikut keyakinan) lain.
> Bahkan ada Tuhan yang ikut sibuk terlibat dalam urusan ranjang
> kepala suku itu. Ini pastilah bukan Tuhan menciptakan alam
semesta.
> Ini adalah tuhan suku, yang telah jatuh menjadi pelayan
> domestik..    
> > Itulah sebabnya di dalam kitab suci mereka kita temukan
kebencian,
> permusuhan dan perintah kekerasan terhadap suku atau pemeluk
> keyakinan lain.
> > Dalam Torah Yahudi (Perjanjian Lama Kristen) ada narasi
kebencian
> terhadap orang Mesir, Kanaan, dan Filistin. Bahkan Yahweh ikut
> mengirimkan bencana wabah kepada orang Mesir. Di dalam Perjanjian
> Baru ada narasi kebencian dan kekerasan terhadap orang Yahudi,
> karena dituduh membunuh Yesus, dan para "God Killers" ini
mengalami
> hidup yang sulit selama berabad-abad di Eropa Kristen, berpuncak
> pada holocaust di Jerman, yang tidak diakui oleh pak 
Ahmaddinejad .
> Juga ada kebencian dan permusuhan terhadap orang Roma yang
menindas
> para missionaris Kristen Awal. (Andaikata sebatas Kotbah di Atas
> Bukit, Kristen adalah agama damai).
> > Di dalam Quran ada perintah kebencian dan kekerasan, mula-mula
> terhadap orang Arab Mekkah, kemudian terhadap orang Yahudi Medina,
> lalu terhadap Kristen Syiria, Parsi Iran dan akhirnya terhadap
> seluruh manusia yang tidak beragama Islam. Isinya sebagian besar
> polemik, pertengkaran, kutukan dan ancaman. Selain dimasukkan
neraka
>
> -----
 Dikirim menggunakan telepon selular Sony Ericsson
>

------------------------------------

Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/bali-bali/

<*> Your email settings:
Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/bali-bali/join
(Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
mailto:bali-bali-digest@yahoogroups.com
mailto:bali-bali-fullfeatured@yahoogroups.com

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
bali-bali-unsubscribe@yahoogroups.com

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/

Re: [bali-bali] Re: Analisis Mendalam Tentang Agama, Tuhan dan Negara

Ah masak sih pak agung? Kok hari gene masih seperti jaman inquisisi aja?
Kasiman deh.


From: IGusti Agung <agungpindha@yahoo..com>
To: bali-bali@yahoogroups.com
Sent: Friday, January 30, 2009 11:11:41 AM
Subject: [bali-bali] Re: Analisis Mendalam Tentang Agama, Tuhan dan Negara


hi..hi..hi..
hello pasukans ,
kemarin ketika rapat BOS , saya dimarah.
"Tidak boleh nulis agama !"
Nah... pokoknya saya gak ada nulis masalah agama ya..?
Makasih pasukans lain yang nulis agama ( yang belum dimarah).
saya selamat.... na..na...na. ..na.

shanti si smiling.

--- In bali-bali@yahoogrou ps.com, Lili Gundi <lili_gundi@ ...> wrote:
>
> Kita harus merobah paradigma tentang toleransi. Kita harus
menghormati (hak azasi) seluruh dan setiap manusia,  apapun
keyakinan agamanya, bahkan termasuk yang tidak beragama dan atheis.
Tetapi terhadap agama, kita berikan toleransi, setelah dia lulus
dari ujian akal kritis serta kode moral yang diterima secara
universal.   
> Agama-agama, kitab sucinya, pendirinya,  harus dianalisis secara
mendalam. Dari analisis itu kita ketahui ada agama-agama yang
mengajarkan kebencian dan kekerasan; ada agama-agama yang
mengajarkan persaudaraan universal dan welas asih. Dengan permohonan
maaf, harus dikatakan agama-agama Semitik mengajarkan yang pertama;
agama-agama Timur mengajarkan yang kedua. Mengapa demikian? Agama-
agama Timur didirikan oleh para maharesi yogi dan filsuf.  
> Agama Semitik itu didirikan oleh para petani berpindah, pengembala
ternak nomaden gurun pasir yang keras  atau karyawan dagang buta
huruf.  Mereka pada umumnya adalah atau bertindak sebagai kepala
suku yang berjuang mempertahankan sukunya dari tekanan suku lain
yang lebih besar, atau  ingin memperluas wilayahnya dengan merebut
tanah-tanah suku lain, dan membunuh lawan-lawannya, menawan mereka
yang takluk untuk dijual sebagai budak, atau dijadikan pemuas seks.
Tuhan (yang) mereka (persepsikan) hampir sama dengan sifat-sifatnya
(kepala suku itu).. Tuhan-tuhan itu hanya membela sukunya
(pengikutnya) saja, dan memusuhi suku (pengikut keyakinan) lain.
Bahkan ada Tuhan yang ikut sibuk terlibat dalam urusan ranjang
kepala suku itu. Ini pastilah bukan Tuhan menciptakan alam semesta.
Ini adalah tuhan suku, yang telah jatuh menjadi pelayan
domestik..    
> Itulah sebabnya di dalam kitab suci mereka kita temukan kebencian,
permusuhan dan perintah kekerasan terhadap suku atau pemeluk
keyakinan lain.
> Dalam Torah Yahudi (Perjanjian Lama Kristen) ada narasi kebencian
terhadap orang Mesir, Kanaan, dan Filistin. Bahkan Yahweh ikut
mengirimkan bencana wabah kepada orang Mesir. Di dalam Perjanjian
Baru ada narasi kebencian dan kekerasan terhadap orang Yahudi,
karena dituduh membunuh Yesus, dan para "God Killers" ini mengalami
hidup yang sulit selama berabad-abad di Eropa Kristen, berpuncak
pada holocaust di Jerman, yang tidak diakui oleh pak  Ahmaddinejad .
Juga ada kebencian dan permusuhan terhadap orang Roma yang menindas
para missionaris Kristen Awal. (Andaikata sebatas Kotbah di Atas
Bukit, Kristen adalah agama damai).
> Di dalam Quran ada perintah kebencian dan kekerasan, mula-mula
terhadap orang Arab Mekkah, kemudian terhadap orang Yahudi Medina,
lalu terhadap Kristen Syiria, Parsi Iran dan akhirnya terhadap
seluruh manusia yang tidak beragama Islam.. Isinya sebagian besar
polemik, pertengkaran, kutukan dan ancaman. Selain dimasukkan neraka
janaman secara abadi, para kafir penyembah berhala itu juga dapat
atau harus dibunuh.  
> Para pendiri agama juga harus disorot oleh kode moral. Apakah
selama hidupnya dia berprilaku moral atau tidak. Apakah dia hidup
dari keringatnya sendiri, atau menjarah harta orang lain? Bagaimana
kehidupan seksualnya? Apakah dia dapat mengendalikan nafsu
seksualnya atau malah mengumbarnya?
> Terhadap agama-agama yang mengajarkan doktrin jahat dan berbahaya
ini bagaimana sikap kita?
> "Toleransi" kritis. Artinya toleransi tidak mematikan pemikiran
kritis, pemikiran kritis tidak berarti mencari musuh. Justru
pemikiran kritis yang telah menghantarkan manusia pada peradabannya
sekarang ini.  Dan pemikiran kritis ini akan  terus membawa kita
kepada  kemajuan lebih jauh, tidak hanya di bidang sains dan
teknologi, tetapi dan terutama dibidang moral dan spiritual,
dimana .kebencian dan kekerasan – termasuk yang konon datang
dari "tuhan"  - akan ditolak oleh sebagian besar, kalau pun tidak
oleh seluruh manusia. Savere aude, beranilah menggunakan pikiran.
Itulah  pencerahan, menurut Immanuel Kant.
> Tabik
> LGS
>  
>  
>
>
>
>
> ____________ _________ _________ __
> From: Cokorda Raka Angga Jananuraga <rakabali78@ ...>
> To: bali-bali@yahoogrou ps.com
> Sent: Wednesday, January 28, 2009 9:34:50 PM
> Subject: [bali-bali] Re: Analisis Mendalam Tentang Agama, Tuhan
dan Negara
>
>
> Tulisan yang bagus. Tapi mungkin bagi yang males baca panjang-
panjang,
> mungkin bisa diringkas sebagai berikut:
>
> "Kacau nih indonesia gara-gara fundamentalisme agama gurun
(islam)".
>
> [islam gak disebut-sebut dalam tulisan aslinya, mungkin supaya PC,
> politically correct, tapi, kita kan gak perlu PC terus kan?]
>
> -Raka-
>
> --- In bali-bali@yahoogrou ps.com, Bulantrisna Djelantik <btrisna@
>
> wrote:
> >
> > Tulisan yang sangat bagus dan memberi pencerahan, terimakasih
untuk
> sdr
> > Surya, Biang Bulan
> >
> > 2009/1/28 Nusantara Jaya <nusantarajaya69@ ...>
> >
> > > Pak Suarsawan saudaraku, terima kasih sebuah tulisan gedoran
> pikiran
> > > dan nurani yang berkecamuk menyaksikan fakta hidup di dunia
ini
> dan asupan
> > > pagi yang lumayan memprovokasi pikir setelah liburan Imlek.
> > >
> > > Saya tertarik untuk minta pendapat dan berbagi jikalau waktu
> mengijinkan
> > > kita untuk bertemu.
> > >
> > > Surya
> > >
> > > --- On *Tue, 1/27/09, ptsuarsawan <ptsuarsawan@ ...>* wrote:
> > >
> > > From: ptsuarsawan <ptsuarsawan@ ...>
> > > Subject: [bali-bali] Analisis Mendalam Tentang Agama, Tuhan
dan
> Negara
> > > To: bali-bali@yahoogrou ps.com
> > > Date: Tuesday, January 27, 2009, 4:01 AM
> > >
> > >
> > > Analisis Mendalam Tentang Agama, Tuhan dan Negara
> > >
> > > Siapa tidak risau melihat kenyataan yang terjadi di Indonesia.
Ada
> > > berbagai agama besar dengan umatnya yang besar (terutama
Islam),
> namun
> > > kasih sayang, kebenaran dan keadilan malah nyaris tidak ada.
Atau
> > > justru sebaliknya, kekerasan, kerusuhan, pembunuhan, ketidak
> adilan,
> > > korupsi dan berbagai pelanggaran HAM justru terjadi di
Indonesia
> dan
> > > barangkali mencapai index prestasi nomor wahid didunia.
Demikian
> pula
> > > yang terjadi dengan di negara2 yang kental sekali agamanya,
> seperti
> > > negara2 Amerika Latin (Colombia, Argentina, Bolivia),
Philipina
> (jaman
> > > Marcos), negara2 Timur Tengah, Pakistan, Aljasair, Afganistan,
> dst.
> > > Apanya yang salah? Berikut ini adalah butir2 analisis yang
> mendalam
> > > tentang Agama, Tuhan, dan Bangsa.
> > >
> > > Dalil 1.
> > > Tuhan itu tidak beragama, jadi Ia berlaku adil bagi semua
manusia.
> > > Agama adalah sekedar sarana untuk mengenalkan Tuhan, namun
Tuhan
> > > sendiri tidak beragama.
> > >
> > > Dalil 2..
> > > Agama mempunyai keterbatasan yang cukup mencolok seperti
> disebutkan
> > > dalam kitab-kitab suci Al- Quran dan Injil. Misal dalam Al-
Quran
> > > ditandaskan bahwa apabila semua ajaran Allah SWT dituliskan,
maka
> > > tinta sebanyak samudera rayapun tidak akan mencukupi. Demikian
> pula
> > > dengan Injil yang menandaskan apabila semua ajaran Isa Almasih
> > > dituliskan maka buku setebal gunungpun tidak akan bisa memuat.
Ke
> > > "Mahabesaran Tuhan" tidak mungkin cukup diwadahi dalam buku
> setebal
> > > kitab suci. Ke "Mahabesaran Tuhan" juga tercermin pada luas dan
> > > dalamnya ilmu pengetahuan. Dengan terbatasnya kitab suci, ini
> berarti
> > > umat beragama diminta untuk lebih banyak belajar ilmu beserta
> > > kebenarannya diluar kitab suci masing2 agama (jadi isi masing2
> kitab
> > > suci ternyata hanya sedikit sekali!). Dengan banyak belajar
diluar
> > > kitabsuci, diharapkan IQ, EQ dan Iman terus berkembang
sejajar,
> tidak
> > > timpang, dan tidak fanatik. Bila orang hanya dalam pada sisi
> "Iman"
> > > saja, maka ia mudah diperalat oleh para politisi.
> > >
> > > Dalil 3.
> > > Pencapaian puncak pemahaman agama adalah religiositas. Ibarat
> kuliah,
> > > ini adalah Philosophy Degree atau gelar Doktor. Setelah
bergelar
> > > Doktor, maka ilmu lebih penting daripada almamaternya. Kalau
baru
> > > taraf kuliah, seorang mahasiswa masih suka memamerkan
identitas2
> > > universitasnya. Demikian pula dengan agama, Tuhan dengan sifat
> dasar
> > > Nya ("Maha Pengasih dan Penyayang") menjadi lebih penting
daripada
> > > agama itu sendiri, atau bahkan agama menjadi tidak perlu lagi.
> Jadi,
> > > kalau sudah mumpuni keagamaan seseorang, bukan agamanya yang
> penting,
> > > melainkan religiositasnya yang amat sangat penting. Ia tidak
lagi
> > > tersekat-sekat oleh kotak sempit yang disebut agama.
Religiositas
> > > setingkat lebih atas daripada agama. Religiositas dapat
diperoleh
> > > tanpa melalui agama. Salah satu definisi umum tentang
religiositas
> > > adalah sbb.: sikap hatinurani, batin dan pikiran manusia yang
> selalu
> > > diarahkan kepada perbuatan baik, kasih sayang, kebenaran dan
> keadilan.
> > >
> > > Dalil 4.
> > > Agama adalah sesuatu yang abstrak dan sulit dicerna, oleh
sebab
> itu
> > > sebaiknya tidak diberikan kepada anak-anak yang belum dewasa
> > > (disekolah dasar), apalagi dipaksakan sebagai pendidikan agama
> (ini
> > > pelanggaran HAM, agama adalah kebebasan untuk memilih); kalau
> sebagai
> > > pengajaran tentang berbagai agama, ini penting dan perlu
diajarkan
> > > (misalnya keanekaragaman agama beserta ciri mereka masing2).
> Sebaiknya
> > > agama sebagai pendidikan (untuk menarik pengikut baru)
diberikan
> > > kepada manusia dewasa, waktu kecil cukup diberikan budi
pekerti.
> Kalau
> > > sejak kecil sudah dicuci otak dengan agama, maka hasilnya mirip
> > > Indonesia saat ini. Bukan kekeluargaan atau kasih sayang
melainkan
> > > kecurigaan, 'keterkotakan' (SARA) dan bahkan kekerasan yang
justru
> > > muncul. Dinegara modern seperi USA, Jepang, Korsel, Taiwan,
> Inggris,
> > > Australia, dst. agama memang tidak boleh diberikan pada anak2
SD
> > > sebagai pendidikan(kecuali sekolah yang berafiliasi dengan
agama
> > > tertentu), namun sebagai pengajaran (transfer of knowledge)
yang
> > > mengajarkan berbagai agama beserta karakteristiknya
diperbolehkan,
> > > pendidikan agama adalah merupakan tanggung jawab orang tua.
Untuk
> > > anak, yang lebih baik dan lebih penting adalah budi pekerti.
Budi
> > > pekerti mengajarkan sopan-santun, taat hukum, keadilan dan
hidup
> > > bersosial secara baik. Benarkah dan pernahkah Nabi Muhammad
SAW
> dan
> > > Nabi Isa mengarahkan agama kepada anak2? Tidak kan? Oleh sebab
> itu,
> > > kasihanilah para anak2 dengan tidak membebani otak mereka
kepada
> > > pengetahuan yang belum saatnya; dan yang lebih penting dan
> mendasar:
> > > agama syarat dengan dogma2 yang beku, bila diajarkan secara
kurang
> > > tepat justru akan membelenggu kecerdasan anak2, bahkan justru
> anak2
> > > akan mulai terkotak-kotak sejak dini! Masih ingin
> > > bukti? Lihatlah prestasi masyarakat RRC yang komunis, ternyata
> lebih
> > > religius, tidak main membunuh orang (maling ayam dan pencopet),
> > > prestasi olahraga dan IPTEK nya hebat, pemerintahnya bisa
> menghidupi
> > > 1,2 milyar (lima kali penduduk kita), berani menghukum mati
para
> > > pelaku KKN, dst. Kemudian, tentang kualitas pendidikan,
Indonesia
> > > berada dibawah Vietnam (yang komunis). Pendidikan dan
pengajaran
> agama
> > > harus disertai penekanan tentang keterbatasan agama, sejarah
hitam
> > > agama (misal: Katholik diabad 17 yang membuat Eropa mundur,
dan
> Islam,
> > > bila tidak hati2, diabad ini
> > > bisa mengalami hal yang serupa dengan Katholik diabad 17),
semua
> agama
> > > besar pernah mengalami pasang surut dalam sejarah, semua agama
> juga
> > > mengalami perpecahan internal (Katholik-Protestan , Syiah-
Suni,
> dst);
> > > penekanan cita2 pemahaman tertinggi agama yang disebut
> religiositas,
> > > dan penekanan kemungkinan penyalahgunaan agama untuk politik!
> Agama
> > > juga selalu jauh tertinggal (terbirit-birit) dalam
perkembangannya
> > > dibandingkan ilmu pengetahuan. Dengan penekanan demikian, umat
> yang
> > > mendalami agama mempunyai wawasan yang luas, tidak arogan dan
> terbuka!
> > >
> > > Dalil 5.
> > > Agama bukan jaminan moralitas, kesejahteraan, kedamaian dan
> keadilan.
> > > Lihat saja, ada berbagai agama besar di Indonesia, namun
> persaudaraan,
> > > perdamaian dan keadilan justru tidak ada. Demikian pula
korupsi
> justru
> > > meraja lela. Para elit (militer, politik dan birokrat), yang
> notabene
> > > berpendidikan dan berjabatan tinggi justru merupakan sebab
utama
> > > kehancuran bangsa Indonesia. Yang diatas rajin korupsi namun
bebas
> dan
> > > terhormat, yang dibawah: begitu menangkap pencuri ayam langsung
> > > dibakar begitu saja! Di Amerika Latin yang didominasi agama
> Katholik,
> > > seperti Meksiko, Brasil, Argentina, dan Colombia, juga
didominasi
> > > kekerasan dan korupsi, demikian pula Pilipina. Di Timur Tengah
> > > (negara2 Arab), Pakistan, Aljasair, Afganistan, Irak,
Iran,dst...,
> > > kekerasan dan pelanggaran HAM luarbiasa. TKW kita di Timur
Tengah
> > > menjadi salah satu bukti nyata. Sebaliknya, negara RRC yang
> komunis
> > > justru menampilkan kesejahteraan, kedamaian dan keadilan,
koruptor
> > > kelas kakap justru tegas ditembak mati. Kesejahteraan yang
timbul
> > > dalam agama seringkali hanya terjadi pada para birokrat
(pemimpin)
> > > agama itu sendiri. Penegakan hukum lebih menjamin tingginya
> > > moralitas dan pertumbuhan ekonomi, yang pada akhirnya akan
> memberikan
> > > kesejahteraan, kedamaian dan keadilan bagi rakyat.
> > >
> > > Dalil 6.
> > > Agama Harus Menghormati Budaya Setempat.
> > > Semua agama besar di Indonesia berasal dari luar negeri, maka
bias
> > > budaya pasti ada. Artinya, budaya asing mendompleng agama akan
> masuk
> > > dan mempengaruhi budaya lokal. Alangkah sedihnya kita, apabila
di
> > > Malioboro, seorang menyapa dengan Amitaba ..... (Budha, bhs.
Cina),
> lalu
> > > dijawab yang lainnya dengan Assalam ...... (Islam, bhs. Arab),
> kemudian
> > > ada lagi yang menyahut Syallom ..... (Kristen, bhs. Yahudi),
tak
> > > ketinggalan ada yang berkata Hong wilaheng .... (Hindu, bhs.
> Hindi);
> > > kemudian ada yang menjawab secara rasional, sopan dan
nasionalis:
> > > Selamat Siang. Demikian pula dengan budaya berpakaian, alangkah
> > > sedihnya apabila blangkon dan surjan Yogya terdesak oleh
pakaian
> Arab
> > > atau sari India. Memeluk agama asing haruslah tidak boleh
> mengorbankan
> > > budaya setempat. Yang paling menakutkan adalah penjiplakan cara
> > > berpikir dan berperilaku, misalnya menganggap ilmu pengetahuan
dan
> > > teknologi itu "setan" yang harus dijauhi, dan kekerasan demi
> pembelaan
> > > agama, konsep yang salah "right or wrong for my religion" (sisi
> > > "wrong" sangat berbahaya bagi kesehatan nurani). Bayangkan
bila
> kita
> > > tidak kritis diberbagai bidang, pinjaman uang (utang) luar
negeri
> yang
> > > bersyarat telah membelit kita, kurs nilai mata uang yang jauh
dari
> > > keadilan telah menjajah kita, dan budaya asing yang
mendominasi
> budaya
> > > kita lewat agama telah menghantui kita, lalu kita mau jadi
bangsa
> apa?
> > >
> > > Dalil 7.
> > > Agama mudah diperalat.
> > > Oleh para elit politik maupun penipu biasa, agama sering
> diperalat.
> > > Kesetiaan dan ketaatan hampir seratus persen kepada Tuhan
melalui
> > > agama disalah gunakan oleh 'manusia cerdas tapi jahat'. Antara
> Agama
> > > dan partai politik sudah sulit dibedakan. Antara filsafati
yang
> suci
> > > bersih dan politik yang hitam kelam bercampur baur. Umat
beragama
> > > bingung, apakah ia sedang mendengarkan sabda Tuhan atau orasi
> politik
> > > yang ulung dari seorang Dai (misalnya Dai sejuta umat), atau
> apakah ia
> > > sedang ada di mesjid atau sedang ada di kantor partai politik?
> Awas,
> > > jika para politisi di Jakarta ahli mempolitisir agama, apalagi
> para
> > > pakar politik Barat yang bagaimanapun kita harus akui
> > > kualitasnya lebih unggul daripada para politisi kita, mereka
pasti
> > > juga ikut dan lebih pandai menggunakan jurus politisasi agama.
> Dengan
> > > politisasi agama, kasih sayang dimanipulasi menjadi kekerasan
dan
> > > bahkan pembunuhan, dan bangsa ini akan terjebak dan dibuat
sibuk
> > > mengurusi hal2 yang tidak penting (biarkan masyarakat beragama
> > > sendiri), sedangkan para politisi dari negara modern
(pemerintah
> > > asing) bebas dan sibuk 'mencuri' kekayaan alam kita yang luar
> biasa
> > > kayanya. Lihatlah fakta kekerasan dan pembunuhan di negara2
yang
> > > agamis seperti: Colombia, Argentina, Aljasair, Afganistan,
> Pilipina,
> > > Indonesia, Bosnia, Yugoslavia, dst. Kasus penyerbuan Amerika ke
> > > Taliban, dipakai oleh regim ORBA untuk mengalihkan perhatian
> bangsa
> > > kepada hal lain yang tidak banyak manfaatnya atau justru
merugikan
> > > negara! Seandainya saja, kesetiakawanan umat Islam
dipergunakan
> untuk
> > > hal yang baik dan nasionalis, misalnya saja jihad melawan KKN,
> > > pelanggaran HAM dan mafia peradilan, hasilnya akan bukan main!
> > > Indonesia akan maju pesat sekali; sayang sekali, tongkat
komando
> agama
> > > Islam saat ini masih ditangan orang2 Regim Orde Baru! Sehingga
> > > kesetiaan umat terhadap Tuhan justru disalah gunakan untuk adu
> domba,
> > > pengalihan perhatian dan pembodohan bangsa! Didalam negeri
sendiri
> > > sudah begitu banyak masalah (macetnya agenda Reformasi), tapi
> justru
> > > masih dicarikan penyakit baru yaitu dengan melibatkan diri
> kepersoalan
> > > luar negeri yang kurang relevan! Inilah keculasan manusia2
Orde
> Baru,
> > > demi keselamatan regim dari segala tuntutan dahsyat bangsa atas
> > > tindakan selama 32 tahun, mereka rela membodohi bangsanya
sendiri!
> > > Dinegara yang patuh hukum, para pelaku regim ORBA ini pastilah
> sudah
> > > mengalami hukuman yang sangat berat dan setimpal, banyak dari
> mereka
> > > yang pantas untuk mendapat hukuman mati. Namun saat ini,
mereka
> masih
> > > dihormati justru oleh para dosen, pakar, mahasiswa, jurnalis,
dan
> kaum
> > > agamawan. Aneh bin ajaib!
> > >
> > > Dalil 8.
> > > Agama dapat menghambat kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi
> (IPTEK).
> > > Lihatlah sejarah Eropa diabad 17 an. Agama Katholik saat itu
> sering
> > > menghukum ilmuwan, dengan alasan ilmuwan itu membuat
pernyataan
> yang
> > > dianggap bertentangan dengan isi Injil. Ilmuwan besar yang
> dikucilkan
> > > antara lain adalah Copernicus dan Darwin. Pada abad itu ketika
> agama
> > > Katholik begitu dominan, Eropa justru mengalami jaman
kegelapan.
> > > Sekarang, lihatlah perbedaan antara negara Amerika Latin (yang
> dominan
> > > agamanya) dan USA serta Kanada (yang dominan
religiositasnya) .
> Sangat
> > > kontras sekali, misalnya saja antara USA dan Meksiko yang
> berbatasan.
> > > USA sangat modern, makmur, tentram, sebaliknya Meksiko,
padahal
> mereka
> > > sama2 pendatang dari Eropa. Negara-negara Islam juga sama saja,
> > > katakan saja Turki (Bosnia, Albania) adalah negara Islam paling
> > > modern, ternyata masih jauh dibelakang negara2 Eropa dalam
IPTEK
> dan
> > > kemakmuran. Selama pemahaman agama itu masih sempit (fanatisme
> agama,
> > > bukan religiositas) , maka selama itu pula negara akan
terjebak
> dalam
> > > hiruk pikuk eforia agama.
> > > Bandingkan pula dengan pemahaman demokrasi kita, yang baru
tarap
> > > belajar dan eforia, dengan negara2 Eropa/USA. Kita juga dibuat
> > > tercengang dengan para ilmuwan negara komunis, misal RRC,
mereka
> maju
> > > pesat, lihat negara kita dibanjiri otomotif produk mereka.
Berapa
> ribu
> > > jam belajar yang sudah dihabiskan oleh anak-anak SD untuk
> "menghapal"
> > > hal yang belum saatnya dipelajari (agama asing beserta bahasa
dan
> > > budayanya)? Bukankah anak2 itu ibarat di "brain washing"
sehingga
> daya
> > > kreativitas dan daya saing mereka untuk tingkat dunia menjadi
> rendah
> > > sekali. Hasilnya apa? Toh mirip P4, PMP, dst. Sementara itu,
> setelah
> > > SD, kita harus menghabiskan sekian ribu jam pelajaran lagi
untuk
> > > belajar dan mengejar ketertinggalan dalam bahasa Inggris, lalu
> kapan
> > > SDM kita bisa maju kalau kita tidak effisien dalam menggunakan
> waktu
> > > dalam pendidikan?
> > >
> > > Dalil 9.
> > > Semakin udara suatu bangsa penuh polusi doa puja-puji kepada
> Tuhan,
> > > semakin rusak moral bangsa itu.
> > > Kalau kita amati, seringkali tembok-tembok ditulisi: Ngebut,
> benjut;
> > > Yang Kencing disini hanyalah anjing; Daerah bebas narkotik;
> Dilarang
> > > buang sampah disini; dst... Dinegara maju yang masyarakatnya
sudah
> > > mencapai religiositas, tulisan2 berisi ancaman dan aturan kasar
> > > semacam itu sudah tidak ada lagi, sebab aturan itu sudah
tertulis
> > > dihati sanubari mereka semenjak dini/kecil, yaitu melalui
> pendidikan
> > > budi pekerti. Begitu pula dengan masalah agama, semakin bumi
> nusantara
> > > ini dipenuhi polusi suara yang keras dan
> > > hingar bingar tentang agama (Tabliq Aqbar, istigotsah, azan
> masjid,
> > > koor gereja, dsb.), semakin menandakan bahwa masyarakatnya
masih
> > > sekedar pandai berdoa, sekedar bosa-basi agama, namun tidak
pandai
> > > melaksanakan ajaran agama. Siang maling atau korupsi,
> > > malam meditasi atau berdoa. Ucapan dan tindakan sangat kontras
> > > berbeda. Lihatlah kelihaian para politisi Orde Baru dalam ber
> "agama",
> > > kemudian lihatlah "track record" mereka. Alhamdulilah, seratus
> delapan
> > > puluh derajat bedanya! Dapat kita katakan, apa yang terjadi di
> > > Indonesia adalah pelecehan agama, bukan penghormatan agama,
> apalagi
> > > pengamalan agama! Pelecehan agama akan menyebabkan kehancuran
> moral
> > > suatu bangsa (Tuhan menurunkan hukum Nya!).
> > >
> > > Dalil 10
> > > Agama dapat melunakan hukum negara melalui persepsi yang salah.
> > > Dalam agama Islam dikenal konsep pengampunan total terhadap
dosa2
> > > manusia oleh Tuhan dalam event2 tertentu, misalnya dibulan
> pengampunan
> > > "Ramadhan" atau saat2 naik Haji ke Mekah, demikian pula dalam
> agama
> > > Nasrani dikenal konsep pengampunan total terhadap dosa2
manusia
> oleh
> > > Tuhan asal percaya kepada Yesus Kristus. Dengan sifatNya yang
> "Maha
> > > Pengasih dan Penyayang" (perhatikan kata Maha), maka bagi
Tuhan
> itu
> > > memang mungkin.. Namun hal ini sering disalah gunakan oleh para
> > > koruptor, pelanggar HAM, elit politik dan birokrat. Agama bagi
> mereka
> > > menjadi sarang persembunyian yang enak dan nyaman (kasus
islah),
> > > apalagi apabila sekian persen dari hasil kejahatan mereka,
lalu
> mereka
> > > sumbangkan untuk membangun masjid, gereja dan rumah yatim
piatu
> (model
> > > Robin Hood), dengan demikian walau bandit mereka tetap
dihormati
> oleh
> > > umat setempat. Ulama, pastor dan pendeta harus menandaskan
bahwa
> > > kejahatan manusia juga harus dipertanggung jawabkan didepan
> manusia
> > > (pengadilan) , jadi tidak hanya vertikal melainkan
horisontalpun
> > > penting! Ulama, pastor dan pendeta harus rajin ke DPR,
Kejagung,
> > > presiden , dst., dalam hal membela kebenaran/moral, tanpa harus
> > > berpolitik praktis, mereka harus merasa malu dengan daya juang
> para
> > > mahasiswa/LSM dalam hal pembelaan moral dan kebenaran! Mereka,
> para
> > > agamawan, juga harus malu kepada seorang wanita ceking yang
gigih
> > > membela manusia melarat dan
> > > tertindas, yang bernama Wardah Hafidz, yang tidak takut
> mengorbankan
> > > keamanan hidupnya! Mana ada ulama, pastur, pendeta atau biksu,
> yang
> > > turun tangan membela tukang becak, pnjual asongan, dst.,
secara
> nyata?
> > > Mana ada dari mereka yang menuntut tuntasnya kasus BLBI,
Trisakti,
> > > Priok, KKN, uang hibah haram, dst.?
> > >
> > > Dalil 11.
> > > Tuhan itu demokratis, sedangkan agama seringkali otoriter.
> > > Tuhan tidak melarang manusia untuk tidak beragama, karena Tuhan
> > > sendiri pada dasarnya tidak beragama. Tuhan mengharapkan agar
> manusia
> > > mencapai pemahaman tertinggi yang disebut religiositas melalui
> > > berbagai sarana seperti agama, "agama lokal" (misal Kejawen),
dan
> ilmu
> > > pengetahuan. Keotoriteran agama nampak pada keinginan mau
> menangnya
> > > sendiri seperti melarang berbagai hal yang tidak sepaham dan
ingin
> > > menjadi anak emas dinegara yang majemuk/pluralis!
> > >
> > > Penutup
> > > Agama itu penting, namun bukan segala-galanya. Belajar agama
harus
> > > sampai mencapai tingkat tertinggi yaitu religiositas.
Keterbatasan
> > > agama (iman/keyakinan) yang inherent harus diimbangi dengan
> > > perkembangan IQ dan EQ. Semua agama, berasal dari negara
asing,
> maka
> > > kita wajib waspada dan bisa memilahkan antara ajaran agama dan
> budaya.
> > > Kita janganlah dibiasakan meniru adat istiadat, pakaian,
budaya,
> > > apalagi cara pikir atau bahkan kekerasan yang mendompleng agama
> > > (melalui politik praktis). Manusia yang sudah mencapai derajat
> > > Religiositas yang tinggi, sudah tidak lagi mementingkan
wadahnya
> yaitu
> > > agama, melainkan lebih mementingkan isi (intisari/makna) suatu
> ajaran
> > > agama, sehingga ia menjadi manusia bebas merdeka yang tidak
> > > tersekat-sekat lagi. Berbahagialah orang yang tidak beragama
namun
> > > mempunyai religiositas yang tinggi, sebab ia akan bebas
merdeka
> dimana
> > > saja, kapan saja, dilingkungan apa saja, dan Tuhan selalu
> menyertai
> > > dia! Tingkat pemahaman agama di Indonesia, seperti juga dalam
hal
> > > demokrasi, masih dalam tingkatan rendah sekali, masih tahapan
> > > eforia/kulit, seperti Eropa abad 17 an, oleh sebab itu, mari
kita
> > > perbaiki bersama!
> > >
> > > Akhir kata, marilah beragama secara baik, santun, sehat,
rasional
> dan
> > > berwawasan luas, sebab agama sangat mempengaruhi budaya,
budaya
> sangat
> > > mempengaruhi pola-pikir dan tindak tanduk suatu bangsa!
> > >
> > >
> > >
> > >
> >
>


__._,_.___

Your email settings: Individual Email|Traditional
Change settings via the Web (Yahoo! ID required)
Change settings via email: Switch delivery to Daily Digest | Switch to Fully Featured
Visit Your Group | Yahoo! Groups Terms of Use | Unsubscribe

__,_._,___

Re: Hal: [bali-bali] Re: Analisis Mendalam Tentang Agama, Tuhan dan Negara

Nah, begitu dong mbak Laraslia, kalau di forum ini kan kembali lapang dada. Kalau di japri kok jihadi woman banget :)

Saya sama sekali tidak menghina agama apapun. Saya hanya bersikap kritis terhadap doktrin  yang berbahaya bagi kehidupan bersama. Anda boleh percaya nabi anda dapat membelah bulan, atau terbang numpak kuda bersayap ke surga dan neraka. Its ok,  itu mungkin kekeliruan atau kesalahan Allah saja. Tapi apa pendapat anda tentang doktrin aphartheid dari agama anda: orang beriman (Islam) versus orang kafir?    

Apakah pertanyaan kritis sama dengan menghina? Kalau ya berarti kita harus membuang akal kita.

Tentu saya tidak dapat mengajukan pertanyaan atau pandangan kritis ini terhadap teman-teman saya yang Islam, saya tahu umumnya orang Islam senang mengkritik agama lain tetapi kalau agamanya balik dikritik akan marah - dan suka unjuk  kekuatan. Tapi kadang-kadang bila suasananya memungkinkan, saya ajukan pandangan ini untuk merespon saja. Kalau dengan teman Kkristen sih ok-ok saja saling kritik. Ini pengalaman saya.  Dan ini sama sekali  tidak ada hubungannya dengan pekerjaan saya di manapun. Pekerjaan saya tidak berkaitan dengan agama. Saya seorang profesional, yang dibayar karena pekerjaan saya, bukan karena agama saya. Saya juga menerima pekerjaan bukan karena alasan agama, tetapi berdasarkan perkiraan apa pekerjaan itu dapat saya lakukan  dan apakah sesuai dengan kode moral yang saya anut.  

Gong Xi Fa Choi.

LGS

 

 


From: Laraslia <laraslia@yahoo.com>
To: bali-bali@yahoogroups.com
Sent: Saturday, January 31, 2009 5:19:18 AM
Subject: Hal: [bali-bali] Re: Analisis Mendalam Tentang Agama, Tuhan dan Negara

Oalaaah...pantesaaa n.. pak Gung Pindha lama ga ada suara di milis. Kangen juga. Kena ultimatum to...hehehe. ..kacian banget seh...ketimbang jadi bisul kalo ngempet, tulis aja pak, kita lebih peduli kesehatan Bapak. Paling banter kalo kita misuh cuma temen seruangan yang denger, mau lempar keyboard juga gak bisa.

Ehm..jadi ge er juga nih, bener pas BOS bapak dilarang tulis agama ? Saya yakin hal itu mereka lakukan karena sayang kami, si minoritas disini, bukan karena tidak menghormati kebebasan berpendapat.. Kalau beliau2 cuma beraninya sama yang kecil/minoritas, apa bedanya sama mayoritas diluar sana ? Kalau beliau2 benar2 semangat ingin menyampaikan kritik agama, pastilah lebih memilih diluar sana, cari yang sebanding..baru seru..kalau disini mana seru wong yang denger nyame pedidi..alias main di kandang sendiri..ya pastilah banyak suporternya.
Apa yang anda cari, itulah yang anda dapat. Mau cari temen, dapetnya temen. Mau cari musuh, hmm...pasti anda akan menemukan musuh
ternyata ada didepan hidung anda..

Bli LGS pun saya yakin tidak sepenuhnya berniat menghina agama Ibrahimiyah. Buktinya, beliau juga masih betah nyangkul di Jakarta. Mungkin sekedar gak enak menyampaikan ke tetangga sebelah, makanya beliau sampaikan disini. Yaa..seperti sampean lah, ketimbang bisulan karena ngempet, tulis saja disini, kami bisa memahami.

Salam is damai,
LL

Sorry saya ga komen analisa ttg agama







---- Pesan asli ----
Dari: IGusti Agung <agungpindha@ yahoo.com>
Terkirim: 30 Jan 2009 04:11 +00:00
Ke: <bali-bali@yahoogrou ps.com>
Perihal: [bali-bali] Re: Analisis Mendalam Tentang Agama, Tuhan dan Negara


hi..hi..hi..
hello pasukans ,
kemarin ketika rapat BOS , saya dimarah.
"Tidak boleh nulis agama !"
Nah.... pokoknya saya gak ada nulis masalah agama ya..?
Makasih pasukans lain yang nulis agama ( yang belum dimarah).
saya selamat.... na..na...na. ...na.

shanti si smiling.




--- In bali-bali@yahoogrou ps.com, Lili Gundi <lili_gundi@ ...> wrote:
>
> Kita harus merobah paradigma tentang toleransi. Kita harus
menghormati (hak azasi) seluruh dan setiap manusia,  apapun
keyakinan agamanya, bahkan termasuk yang tidak beragama dan atheis.
Tetapi terhadap agama, kita berikan toleransi, setelah dia lulus
dari ujian akal kritis serta kode moral yang diterima secara
universal.   
> Agama-agama, kitab sucinya, pendirinya,  harus dianalisis secara
mendalam. Dari analisis itu kita ketahui ada agama-agama yang
mengajarkan kebencian dan kekerasan; ada agama-agama yang
mengajarkan persaudaraan universal dan welas asih. Dengan permohonan
maaf, harus dikatakan agama-agama Semitik mengajarkan yang pertama;
agama-agama Timur mengajarkan yang kedua. Mengapa demikian? Agama-
agama Timur didirikan oleh para maharesi yogi dan filsuf.  
> Agama Semitik itu didirikan oleh para petani berpindah, pengembala
ternak nomaden gurun pasir yang keras  atau karyawan dagang buta
huruf.  Mereka pada umumnya adalah atau bertindak sebagai kepala
suku yang berjuang mempertahankan sukunya dari tekanan suku lain
yang lebih besar, atau  ingin memperluas wilayahnya dengan merebut
tanah-tanah suku lain, dan membunuh lawan-lawannya, menawan mereka
yang takluk untuk dijual sebagai budak, atau dijadikan pemuas seks.
Tuhan (yang) mereka (persepsikan) hampir sama dengan sifat-sifatnya
(kepala suku itu).. Tuhan-tuhan itu hanya membela sukunya
(pengikutnya) saja, dan memusuhi suku (pengikut keyakinan) lain.
Bahkan ada Tuhan yang ikut sibuk terlibat dalam urusan ranjang
kepala suku itu. Ini pastilah bukan Tuhan menciptakan alam semesta.
Ini adalah tuhan suku, yang telah jatuh menjadi pelayan
domestik..    
> Itulah sebabnya di dalam kitab suci mereka kita temukan kebencian,
permusuhan dan perintah kekerasan terhadap suku atau pemeluk
keyakinan lain.
> Dalam Torah Yahudi (Perjanjian Lama Kristen) ada narasi kebencian
terhadap orang Mesir, Kanaan, dan Filistin. Bahkan Yahweh ikut
mengirimkan bencana wabah kepada orang Mesir. Di dalam Perjanjian
Baru ada narasi kebencian dan kekerasan terhadap orang Yahudi,
karena dituduh membunuh Yesus, dan para "God Killers" ini mengalami
hidup yang sulit selama berabad-abad di Eropa Kristen, berpuncak
pada holocaust di Jerman, yang tidak diakui oleh pak  Ahmaddinejad .
Juga ada kebencian dan permusuhan terhadap orang Roma yang menindas
para missionaris Kristen Awal. (Andaikata sebatas Kotbah di Atas
Bukit, Kristen adalah agama damai).
> Di dalam Quran ada perintah kebencian dan kekerasan, mula-mula
terhadap orang Arab Mekkah, kemudian terhadap orang Yahudi Medina,
lalu terhadap Kristen Syiria, Parsi Iran dan akhirnya terhadap
seluruh manusia yang tidak beragama Islam. Isinya sebagian besar
polemik, pertengkaran, kutukan dan ancaman. Selain dimasukkan neraka

-----
 Dikirim menggunakan telepon selular Sony Ericsson


__._,_.___

Your email settings: Individual Email|Traditional
Change settings via the Web (Yahoo! ID required)
Change settings via email: Switch delivery to Daily Digest | Switch to Fully Featured
Visit Your Group | Yahoo! Groups Terms of Use | Unsubscribe

__,_._,___

Re[2]: [bali-bali] just info

Salam Nengah Sumerta,


Khan dibilang sama Bu Dayu, voucher itu bisa buat akses Telkom Hotspot juga.

--

i made cock wirawan

--------------------------------------

http://www.blogdokter.net 


Tulisan anda tanggal 31 Januari 2009, jam 16:28:43  :



saya beberapa kali sudah subscribe speedy, tapi mereka bilang kabel saya tidak compatible.. apakah paket speedy prabayar ini bisa di akses dengan cara lain atau tetep pake adsl 


Quotes : Orang yang tidak punya impian adalah miskin

__._,_.___

Your email settings: Individual Email|Traditional
Change settings via the Web (Yahoo! ID required)
Change settings via email: Switch delivery to Daily Digest | Switch to Fully Featured
Visit Your Group | Yahoo! Groups Terms of Use | Unsubscribe

__,_._,___

Re: [bali-bali] just info

yup...sebenarnya hal ini hanya untuk bisa menjamin kehandalan layanan, setiap line tlp di seurvey dulu utk memenuhi spect tertentu ( support broadband access ), kalau dipaksakan dipasangan speedy akan sangat mempengaruhi kecepatan yang akhirnya akan menuai complain dan merusak image speedy...
 
sayang sekali access prabayar diperuntukkan bagi pelanggan perumahan yg sdh memiliki access speedy dan secara teknology masih menggunakan teknology adsl namun Speedy prepaid juga bisa dipergunakan di layanan Telkom Hotspot yang sudah sangat banyak tersebar di Bali....
 
suksma

--- Pada Sab, 31/1/09, Nengah Sumerta <nengah.sumerta@gmail.com> menulis:
Dari: Nengah Sumerta <nengah.sumerta@gmail.com>
Topik: Re: [bali-bali] just info
Kepada: bali-bali@yahoogroups.com
Cc: hindu-dharma@itb.ac.id, suarautara@yahoogroups.com, love_divine@yahoogroups.com
Tanggal: Sabtu, 31 Januari, 2009, 7:29 AM

hallo

saya beberapa kali sudah subscribe speedy, tapi mereka bilang kabel saya tidak compatible.. apakah paket speedy prabayar ini bisa di akses dengan cara lain atau tetep pake adsl 

2009/1/29 dayu sri <dayu_sri2008@ yahoo.co. id>
Swastyastu
sekedar informasi, bagi yang membutuhkan akses internet speedy prabayar kini telkom sudah mengeluarkan akses internet prabayar ( speedy Prepaid )....yang bisa dipakai dijaringan Telkom Hotspot maupun di jaringan speedy di rumah...
 
suksma
moga bermanfaat


Yahoo! Toolbar kini dilengkapi Anti-Virus dan Anti-Adware gratis. Download Yahoo! Toolbar sekarang .



Nama baru untuk Anda!
Dapatkan nama yang selalu Anda inginkan di domain baru @ymail dan @rocketmail.
Cepat sebelum diambil orang lain! __._,_.___

Your email settings: Individual Email|Traditional
Change settings via the Web (Yahoo! ID required)
Change settings via email: Switch delivery to Daily Digest | Switch to Fully Featured
Visit Your Group | Yahoo! Groups Terms of Use | Unsubscribe

__,_._,___

Jumat, 30 Januari 2009

Re: [bali-bali] just info

hallo

saya beberapa kali sudah subscribe speedy, tapi mereka bilang kabel saya tidak compatible.. apakah paket speedy prabayar ini bisa di akses dengan cara lain atau tetep pake adsl 

2009/1/29 dayu sri <dayu_sri2008@yahoo.co.id>

Swastyastu
sekedar informasi, bagi yang membutuhkan akses internet speedy prabayar kini telkom sudah mengeluarkan akses internet prabayar ( speedy Prepaid )....yang bisa dipakai dijaringan Telkom Hotspot maupun di jaringan speedy di rumah...
 
suksma
moga bermanfaat


Yahoo! Toolbar kini dilengkapi Anti-Virus dan Anti-Adware gratis. Download Yahoo! Toolbar sekarang .


__._,_.___

Your email settings: Individual Email|Traditional
Change settings via the Web (Yahoo! ID required)
Change settings via email: Switch delivery to Daily Digest | Switch to Fully Featured
Visit Your Group | Yahoo! Groups Terms of Use | Unsubscribe

__,_._,___

BALI INFO - Why do you need a travel agent?

Tucked away in a corner office at 21 East Main Street is one of Pawling's hidden treasures, MTC Travel. Owner Marie Fischer recently discussed why it is still important to use a travel agent even in the age of Internet. Read more at http://travelaroundwolrd.blogspot.com/ 

__._,_.___
Recent Activity
Visit Your Group
New web site?

Drive traffic now.

Get your business

on Yahoo! search.

Yahoo! Groups

w/ John McEnroe

Join the All-Bran

Day 10 Club.

Health Groups

for people over 40

Join people who are

staying in shape.

.

__,_._,___

Re: [bali-bali] Semua orang bertambah Tua

Saya akan memikirkannya untuk kita semua.
tunggu yaw...

--- On Thu, 1/8/09, wiranata <wiranata@vozbbg.com> wrote:
From: wiranata <wiranata@vozbbg.com>
Subject: Re: [bali-bali] Semua orang bertambah Tua
To: bali-bali@yahoogroups.com
Date: Thursday, January 8, 2009, 6:34 PM

Aduuh...bisa saya panggil Tri aja inggih Gayatri..
Tulungin tiyang karena sering menemukan kasus-kasus macam ini di banjar-banjar,
kenken carane selanjutnya biar jadi action plan.
Kalo udah ada rencana tolong hubungi hp saya di bawah ini,
saya okelah mau daftar jadi volunteer pertama. 
 
Suksma.
 
Salam Damai & Slam Indonesia
 
Wira
081-337-314347
 
 
----- Original Message -----
Sent: Thursday, January 08, 2009 7:36 PM
Subject: [bali-bali] Semua orang bertambah Tua

LANSIA DAN BERGESERNYA POLA INTERAKSI  KELUARGA

By : gayatri mantra

Kaki, kaki

Dong nguda me bok

Di betén cunguhé

Kén dijaguté

Neked kepipiné bek misi ebok

Buin putih buka kapasé

           

Dadong dauh

Ngelah siap putih

Sube metaluh reko

Minab ade

limolas taluhné

Nanging lacur

Ade nak nepukin

Anak cerik-cerik (2X)

Keliwat  lekig ipun

Terminologi

Dalam sistem  religi umat Hindu di Bali, pemujaan leluhur merupakan bagian dari penghoramtan terhadap Catur Guru. Guru Wisesa (Tuhan), Guru Swadyaya (Pemerintah) , Guru Rupaka (orang tua), Guru Pengajian (para pendidik, guru ).

Hyang-Kompyang di puja di Sanggar Kemulan untuk memuja dan menghormati sejarah asal muasal  dari kelahiran keturunan manusia. Ada istilah "Pirata" yang diberikan untuk mengistilahkan roh yang telah berinkarnasi. berulangkali. Seseorang yang dianggap tidak tahu etika dan bertingkah bejat dalam interaksi masyarakat Buleleng sering disumpahi "Piratané ténénan!". Sedangkan istilah "Pitara" diberikan untuk menunjuk pada leluhur.

Bahasa Bali kaya dengan istilah yang diperuntukkan untuk memanggil kakek dan nenek seperti pada dua lagu daerah di atas. Kakek dapat disebut dengan "Pekak dan bisa disingkat dengan sebutan "Kak". Istilah "Kaki" sudah cukup jarang digunakan untuk menyebut ayah dari orang tua kita. Biasanya Kaki akan disandingkan dengan Nini untuk menyebut nenek. Odah (nenek) menjadi pendamping Pekak. Pada beberapa daerah di Bali ada yang menggunakan istilah embah (untuk menyebut nenek) dan wayah (untuk menyebut kakek). Penyebutan kakek dan nenek pada keluarga aristokrasi Bali menggunakan istilah "Kakiang atau Tukak sebagai singkatan dari Ratu Pekak  untuk menyebut Kakek "Niyang dan Tu Nini atau ratu nini" digunakan untuk menyebut Nenek. Dan orang-orang berada  (kaya, mampu, terdidik) di kota mungkin telah banyak mengganti penyebutan itu menjadi Opa dan Oma agar terdengar lebih keren.

BERGESERNYA POLA  INTERAKSI KELUARGA

Para senior, atau penglisir dalam interaksi sosial di dalam keluarga di Bali , secara umum masih bisa dikatakan memiliki hubungan yang erat dengan keluarga batih yang mulai berkembang (keluarga  batih dari anaknya). Orang tua masih memiliki ruang politik (kekuasaan) di rumah mereka termasuk dalam mengambil keputusan. Para nenek masih disegani karena pengetahuan mereka tentang kegiatan ritual keagamaan, seperti membuat banten..

Namun, ada tendensi interaksi kekerabatan ini bergeser dengan semakin menguatnya pengaruh kekuasaan kapital. Masalah  finansial   sering dijadikan alasan sehingga keberadaan senior (lansia dalam sebuah keluarga) tersingkirkan dari rumah dan keluarganya. Generasi yang lebih muda secara finasial memiliki uang dan ingin hidup praktis dengan membeli banten, cenderung menjadikan peranan nenek-nenek menjadi berkurang dalam rumah tangga . Faktor lain yang menjadikan para senior terabaikan, seperti : masalah keterbatasan fisik dan akses atas pekerjaan. Mereka dianggap sebagai beban dan tidak produktif.

Tidak sedikit anggota masyarakat mengirimkan para senior atau lansia untuk tinggal di Panti Jompo (Panti Wreda). Seperti halnya di Panti Wreda Wana Seraya  Denpasar, ada 50 senior menetap di sana . Sebagian besar dari mereka tidak memiliki keturunan. Atau sebagian lagi hidup di bawah garis kemiskinan dan hidup terlantar dan ditemukan di jalanan oleh petugas ketertiban umum dan dinas sosial.

Di masa depan, panti-panti jompo swasta tampaknya akan berkembang jumlahnya dengan semakin berkembangnya kesehatan masyarakat. Usia hidup lansia semakin panjang, dan berkembangnya keluarga batih membuat panti jompo menjadi pilihan yang dirasakan cukup bagus. Panti bisa digunakan  sebagai tempat untuk menitipkan orang tua, para senior atau lansia secara temporer jika sang anak harus bepergian keluar kota . Atau, pihak keluarga membayar pelayanan panti jompo untuk memastikan senior mereka mendapat pelayanan yang maksimal baik untuk kesehatan dan perlindungan.

HAK-HAK YANG TERCERABUTI

Ada yang menarik mengamati kehidupan komunitas Panti Wreda Wana Seraya Denpasar milik pemerintah ini. Panti ini dihuni sebagian besar perempuan. Banyak dari mereka dapat dikatakan berstatus "refuji" atau "pengungsi".

Ada sebagian yang pernah menikah.Namun, ketika perempuan Bali menikah dan tidak memiliki keturunan, acapkali mereka diceraikan oleh pihak suami. Dan yang lebih parah, merekapun sering tidak diterima kembali oleh keluarga tempat mereka berasal. Sehingga status mereka sepeti orang-orang ungsian. Begitu pula, perempuan yang tidak memiliki saudara lelaki. Ada dari mereka yang diusir oleh kemenakan laki-lakinya karena dianggap tak berhak atas "hak waris".  Sehingga, Panti Wreda milik  pemeritah menjadi rumah alternatif bagi mereka.

Sayangnya, ketika para senior hidup di Panti tidak jarang hak-hak sosial mereka juga tercerabuti. Mereka kehilangan hak politik (misalnya: suara untuk pemilu di desanya),  dan ketika mereka meninggal, hak pemakaian kuburanpun tak bisa mereka nikmati. Eksistensi sejarah, jasa dan kontribusi mereka selama bertumbuh dan berkembang  dalam sebuah komunitas keluarga, banjar dan desa lambat laun menjadi terhapuskan dalam ingatan.

Penanganan lansia berbasis banjar  memang sudah seharusnya digaungkan. Sehingga penghormatan kepada luluhur tidak menjadi simbolis semata yang dihaturkan setelah mereka meninggal menjadi roh yang dipuja di merajan atau sanggah. Penyelesaian konflik yang terjadi dalam internal keluarga apalagi melibatkan kaum lansia agar diperhatikan oleh banjar agar mereka tidak ditelantarkan.

Penghargaan, dan penghormatan  bagi warga senior keluarga, banjar, desa dan negara ini menjadi hal yang esensial untuk diberikan. Setiap orang pasti akan mengalami menjadi tua, jika mereka tidak mati dalam usia yang muda.  

 



__._,_.___

Your email settings: Individual Email|Traditional
Change settings via the Web (Yahoo! ID required)
Change settings via email: Switch delivery to Daily Digest | Switch to Fully Featured
Visit Your Group | Yahoo! Groups Terms of Use | Unsubscribe

__,_._,___

Re: [bali-bali] [heritage_community]


Aduh.. trowulan bes joh..


saya pernah melayangkan surat keberatan kepada walikota denpasar dengan digunakan lobi Bali Hotel sebagai food court!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!

masak.. ikon sejarah kota denpasar ini dijadikan warung makan seh????

tapi siapa yang peduli???

kata pak walikota waktu itu masih wawali... itu kebijakan hotel...
bagaimana pemahaman kita tentang gedung-gedung bersejerah????


love

--- On Wed, 1/14/09, wiranata <wiranata@vozbbg.com> wrote:
From: wiranata <wiranata@vozbbg.com>
Subject: Re: [bali-bali] [heritage_community]
To: bali-bali@yahoogroups.com
Date: Wednesday, January 14, 2009, 1:29 AM

Bravo... Popo...
 
Keep your steps onward...
(Nitip mata dan kuping)
 
Salam Damai & Salam Indonesia
 
Wira
----- Original Message -----
From: Popo Danes
Sent: Wednesday, January 14, 2009 7:49 PM
Subject: [bali-bali] [heritage_community ]


KASUS TROWULAN BABAK HIKMAH :
PERAN MASYARAKAT DALAM TERTIB MEMBANGUN


  
 


PENDAHULUAN

Kejadian pembuatan pondasi bangunan Pusat Informasi Majapahit di Trowulan sudah kita ketahui. Banyak pihak sudah memberikan reaksi dengan pernyataan, tindakan dan rencana-rencana tanggapan. Babak pertama yang penuh emosi kaget, kecewa, marah dan seterusnya sedang berlangsung dengan topik utama : mengapa sampai bisa terjadi, siapa yang salah, siapa yang harus bertanggungjawab. Babak ini adalah hal tak terelakkan, namun kisah 'bangunan salah tempat' di Trowulan itu bukanlah drama satu babak.

Setelah berjarak terhadap ruang dan waktu kejadian, nampak pada kita sebuah babak baru yang menantang kita dengan pertanyaan : Hikmah apakah yang dapat dipetik dari 'luka' Trowulan itu ? Supaya luka tidak hanya meninggalkan kenangan akan kepedihan, tapi cukup bermakna untuk membangun kearifan dan kehatian-hatian di masa mendatang.
 
Ketika 'hikmah' yang dituju, maka koridor harus didirikan agar maksud yang diniatkan tercapai. Salah satu koridor yang tersedia adalah perlunya suatu sikap TERTIB MEMBANGUN dalam masyarakat kita di masa mendatang, dengan rambu-rambunya antara lain UUBCB (Undang-undang Bangunan Cagar Budaya),UUBG (Bangunan Gedung), UUJK (Jasa Konstruksi) dan UUTR (Tata Ruang).
 
Konkritnya, kita perlu merumuskan secara operasional tentang PERAN MASYARAKAT dalam PENDIRIAN BANGUNAN PUBLIK, khususnya di area khusus seperti situs bersejarah. Dengan demikian, keterbukaan informasi atas wilayah publik dapat dinikmati oleh masyarakat 'pemilik' wilayah yang bersangkutan.  Pengawasan oleh masyarakat akan proses membangun dapat berlangsung sebagai kebiasaan baru untuk menghasilkan fasilitas publik yang lebih bermutu dan mengakomodasi kebutuhan masyarakat.      
 
Bagaimana menyelenggarakan peran masyarakat ini supaya sungguh terjadi kontribusi positif, bukan aksi kontraproduktif, demi terbangunnya sarana masyarakat khususnya di area bersejarah ?
 
Mari kita duduk membahasnya sebagai refleksi yang dipicu oleh Kasus Trowulan ini.


Yayasan Niat Baik (YNB)
bersama Pusat Dokumentasi Arsitektur Indonesia [pda]
Akan menyelenggarakan
Diskusi dengan pakar :

§   Prof. Mundardjito
§   Prof. Gunawan Tjahyono
§   Drs. Gatot Gautama M.Hum
§   Ir. Ridwan Kamil
§   Ir Adhi Moersid*
§   Pejabat PU*
*dalam konvirmasi

di Flora Kafe
Komplek MBAU, Jl. Gatot Subroto, Pancoran, Jakarta selatan
Rabu , 14 Januari 2009
Jam 17.30 – selesai

Hidangan kopi dan snack di sediakan
Mohon konfirmasi kehadiran pada :
Pusat Dokumentasi Arsitektur
Up. Sdri. Uni/Ryan
(021) 57992602
atau pdai_2005@cbn. net.id



------ End of Forwarded Message