Bom kembali mengguncang Jakarta beberapa pekan yang lalu, 2 hotel internasional di kawasan kuningan menjadi sasaran teroris. Sungguh mengejutkan karena beberapa tahun lalu salah satu hotel itu juga sudah kena serangan bom. Banyak pihak yang merasa dirugikan, pecinta sepak bola misalnya, mereka terpaksa harus gigit jari karena MU batal datang dang bertanding dengan Tim Nasional Indonesia. Para pedangang pernak pernik pertandingan juga rugi besar. Para artis pendukung seperti mbah surip.T2 dan netral yang sedianya akan membuka pertandingan itu juga merasa rugi, karena persiapan yang telah mereka lakukan dengan matang jadi sia-sia, panitia pertandingan apa lagi..mereka harus mengembalikan uang tiket..ah kacau dah….. Trus pertanyaannya. Bukan hanya dalam kasus bom, dalam kasus bencana misalnya, media beperan sangat besar dalam memberitakan perkembangan terbaru. dan itu selalu dimanfaatkan juga untuk mendapat iklan. Semakin sensasional berita, maka masyarakat semakin tertarik.. Dalam acara gosip misalnya, kita sempat di hebohkan dengan kasus Manohara, Jecko dll, semua itu menarik minat masyarakat, acara tv yang memberitakan itu pasti di tonton banyak orang., dan iklannyapun banyak.... Itulah bukti kalo sekarang jaman sudah berubah menjadi jaman/era informasi..gosip bisa jadi uang, berita bencana bisa jadi uang, program ketik reg spasi kirim ke 9090 menjamur. Mereka semua menjual informasi... Selanjutnya bagaimana dengan kita????apakah kita hanya akan jadi konsumen semata?? Atau mau jadi bagian yang akan menikmati besarnya kue rejeki di era informasi ini??? |
Change settings via the Web (Yahoo! ID required)
Change settings via email: Switch delivery to Daily Digest | Switch format to Traditional
Visit Your Group | Yahoo! Groups Terms of Use | Unsubscribe
Tidak ada komentar:
Posting Komentar