Pak Putu,
Kesederhanaan apa yang setiap postingan bapak tawarkan? Justru sebaliknya, kami-kami yang merasa risih dengan hal seperti ini bukan ingin memandang hal ini kelewat sederhana.
Ini contohnya? Bahwa setiap masalah agama ini adalah ISLAM dan selain ISLAM. Itu adalah penyederhanaan pertama yang kelewat sederhanan yang saya nilai dari setiap postingan Pak Putu. Tolong buktikan dugaan saya ini salah. Sembari saya bisa copy kembali beberapa email dari pak Putu yang saya anggap menyederhanakan dikotomi ISLAM ini.
Penyederhanaan itu harus, tapi jangan terlalu sederhanan. Itu bukan ungkapan saya, tapi dari Einstein. Bukan karena dia adalah seorang tokoh besar. Tapi karena ungkapan dia yang benar adanya.
Men-general-isir (apakah betul penulisannya seperti ini? silahkan koreksi kalau salah) masalah amnesia bangsa, negara tentang kebesaran masa lalu jaman Majaphit bukanlah dengan menyudutkan saudara kita bukan? Jika begini, maka justru orang-orang seperti inilah yang paling aktif berperan dalam kejatuhan dan pecah belah negara.
Keberatan saya pribadi tentang dikotomi Islam-selain Islam (bukan non-Islam) ini dimulai ketika diskusi tentang Malaysia ini digiring. Malaysia adalah Malaysia, tak ada sangkut pautnya dengan agama apapun yang mayoritas disana. Indonesia adalah Indonesia dengan segala keragaman yang dimiliki.
You'll never lead your people if you keep knocking them down!** Itu sebabnya saya geli dengan dikotomi itu, bagaimana ingin menciptakan suasana baik jika disatu sisi kita menyikut saudara sendiri. Saya masih terlalu muda untuk berbicara tentang kedewasaan dibanding semeton disini. Masih terlalu idealis memandang visi dan objektif. Tapi bukankah itu yang seharusnya dilakukan? Kembali, buktikan jika cara berpikir ini salah.
Tak pelak, sayapun geram dengan sederet ulah Malaysia. Omelan hanya bisa saya ungkapkan di tongkrogan tukang ojeg, warteg dan disela makan siang dengan kawan. Ini adalah naluri anak bangsa, tak perlu pelajaran khusus atau sentilan untuk memancing kepedulian. Apalagi dengan sengaja membuat risih hanya untuk mengatakan "hey! kita sedang dalam masalah".
Saya juga tiba-tiba teringat kejadian Helicopter Underwater Escape Training. Tak perlu berteriak "ada masalah!", setiap orang akan punya naluri untuk menyelamatkan diri. Hanya, respon awal kita yang berbeda. Ada yang panik, ada yang sok tahu, ada yang tiba-tiba ingin memimpin penyelamatan, ada yang langsung baca doa, ada yang tetap tenang.
Jika SBY adalah Jendral dengan nyali kecil seperti yang Pak katakan, saya justru geli. Mengutip Sun Tzu, saya justru menilai SBY ini Jendral belakang meja dan bukan Jendral lapangan. Jendral yang menyusun strategi, bukan memantik senapan. Jendral yang bernegosiasi, bukan yang menunggang kuda diiringi kavaleri. Tidak ada kaitan nyali dengan perang. Apa arti perang? setelah perang, lalu apa?
Sudah cukup 350 tahun nenek-kakek-buyut-kumpi kita sengsara. Apa kali ini kita yang ingin memulai masa kelam dengan memulai sebua perang?
These days, there's not the big that eat the small, there's not the strong that eat the weak. But the smart and fast that eat the slow.
Jika ingin menang dengan Malaysia, gunakan kepala tanpa huruf "n".
Sebagai penutup, seperti kata orang tua saya, sing perlu ngae melah...sing bareng dadi beler dogen suba luung.
No offense. Silahkan diskusi dilanjutkan dengan jernih.
**adalah ungkapan dari Tony Blair.
rahajeng,
ngurah beni setiawan
P Save a tree...please don't print this e-mail unless you really need to
From: Putu Kesuma <putukesuma@yahoo.com>
To: bali-bali@yahoogroups.com
Sent: Sunday, 30 August, 2009 12:46:23
Subject: Re: [bali-bali] pendet-batik-garam-rasa sayange-reog-indonesia raya.
Kalau disederhanakan seperti bisa jadi sederhana sekali. Bagaimana dengan kegiatan orang-orang yang sedang mencongkeli batu-batu pondasi bangunan negara dan bangsa dan serta orang-orang yang sedang menggergaji tiang-tiang penyangga negara dan bangsa?
Saya tidak sedang mengkampanyekan agamaisme, tapi mengingatkan kembali bahwa akar permasalah kita ada disitu.
Apakah dengan mengingkari kenyataan itu atau tidak membicarakannya berarti akan kenyataan itu akan sirna dengan sendirinya?
Peace,
putu
"Tuhan tidak akan merobah nasib sesuatu bangsa, sebelum bangsa itu merobah nasibnya sendiri". Inilah firman yang menjadi gitaku, firman itu harus menjadi gitamu... ~Soekarno~
From: ngurah beni setiawan <setiawan_beni@ yahoo.com>
To: bali-bali@yahoogrou ps.com
Sent: Sunday, August 30, 2009 12:27:14
Subject: Re: [bali-bali] pendet-batik- garam-rasa sayange-reog- indonesia raya.
Tidak perduli agama kita sama atau tidak, ketika melanggar kesepakatan berbangsa maka harus ditindak sesuai dengan kesepatakan itu
...ini karena kita telah membiarkan nasionalisme ini dicabik-cabik oleh agamaisme.
Kalau begitu, mari kita stop agamaisme dari milis ini...
sederhana kan?
salam,
ngurah beni setiawan
P Save a tree...please don't print this e-mail unless you really need to
From: Putu Kesuma <putukesuma@yahoo. com>
To: bali-bali@yahoogrou ps.com
Sent: Sunday, 30 August, 2009 8:20:04
Subject: Re: [bali-bali] pendet-batik- garam-rasa sayange-reog- indonesia raya.
Sebenarnya saya heran sekali dengan respon SBY. Dalam kekurangajaran saya, saya sering mengatakan bahwa SBY ini jenderal, tapi nyalinya...? (maaf saya tidak akan mengatakannya di sini). Sebagai contoh, ketika ustadz Baasyir hadir dalam pemakaman teroris yang tewas tertembak, sang ustadz mengatakan bahwa teroris ini mati sebagai syuhada, martyr. Para petinggi negeri ini ataupun para petinggi ormas Islam tidak ada yang berani mengatakan, ustadz anda salah, dia bukan syuhada tapi teroris, kriminal, penjahat! Kenapa??? Apa artinya kata2 Baasyir ini bagi calon2 pengatin baru itu?
Mengenai pengkaitan masalah ini dengan muslim dan non muslim, bukan tanpa maksud mengingat bangsa kita yang sedang menderita amnesia parah.. Saya berterima kasih kepada teman-teman yang merasa terusik dengan kata-kata saya itu dan saya memang ingin mengusik anda.
Persoalan dengan Malaysia itu adalah persoalan kecil. Justru persoalan besar, tumor ganas itu ada di dalam negeri, meski ada beberapa orang yang mencoba mengingkari. Mari ktia semua belajar dari sejarah, sejarah dari kehancuran kita sebagai bangsa, dari dinasti Sriwijaya, Majapahit dan Republik(dari orde lama, baru dan orde yang paling baru alias reformasi). Penyebabnya kehancuran itu sama, bukan dari luar sana meskipun ada keterlibatan orang luar. Saya yakin orang luar ini tidak akan bisa berbuat apa-apa tanpa kerjasama dengan orang dalam.
Jadi dalam menyelesaikan persoalan bangsa kita harus berani menyelesaikannya dengan aturan main sebagai bangsa yang telah kita sepakati. Tidak perduli agama kita sama atau tidak, ketika melanggar kesepakatan berbangsa maka harus ditindak sesuai dengan kesepatakan itu. Begitu pula dengan persoalan dengan bangsa lain kita harus menyelesaikannya dengan kesepakatan sebagai warga bangsa dunia, dalam semangat nasionalisme dalam bingkai internasionalisme. Lagi-lagi masalahnuya ada di dalam diri kita, ada di rasa nasionalisme ini karena kita telah membiarkan nasionalisme ini dicabik-cabik oleh agamaisme.
putu
"Agama apapun, semuanya menghendaki rasa perikemanusiaan" . ~Soekarno~
From: abu bakar <abu_442000@yahoo. com>
To: bali-bali@yahoogrou ps.com
Sent: Sunday, August 30, 2009 2:45:08
Subject: [bali-bali] pendet-batik- garam-rasa sayange-reog- indonesia raya.
Malaysia.
Kok sampeyan heran. Islam serang Islam itu soal biasa. Kemelut India-Pakistan- Afganistan;
Irak vrs Iran, Turky-Irak, FPI vrs Ahmadiyah dan Malaysia
yang sedang ngerjain bangsa kita. Yang diherani mustinya
respon Sby kok tak sepadan.
abu
From: Putu Kesuma <putukesuma@yahoo. com>
To: bali-bali@yahoogrou ps.com
Sent: Saturday, August 29, 2009 1:35:33 AM
Subject: Re: [bali-bali] MALAYSIA ngak ada HEBATnya
BAGAIMANA KALAU DILIHAT DARI PERSEFEKTIF "ORANG MUSLIM". MALAYSIA KAN NEGARA ISLAM. INDONESIA MESKIPUN BUKAN NEGARA ISLAM KAN MAYORITAS PENDUDUKNYA BERAGAMA ISLAM.
SELAMA INI SERING SAYA DENGAR KAN ORANG-ORANG ISLAM YANG DIZALIMI DI LUAR NEGERI SANA KAN HARUS DIBELA DAN SAUDARA SEBANGSA YANG TERANIAYA TIDAK USAH DIPIKIRKAN KARENA TIDAK SEAGAMA? BAGAIMANA DONG?
"Tuhan tidak akan merobah nasib sesuatu bangsa, sebelum bangsa itu merobah nasibnya sendiri". Inilah firman yang menjadi gitaku, firman itu harus menjadi gitamu... ~Soekarno~
From: putu arsana <widhi23@yahoo. com>
To: bali-bali@yahoogrou ps.com
Sent: Friday, August 28, 2009 14:16:12
Subject: RE: [bali-bali] MALAYSIA ngak ada HEBATnya
Malaysia itu (T.A.I / ANJING), ngak ada hebatnya. We are HEAT MALAYSIA, lebih baik Perang, daripada di injak2. Kami sebagai generasi penerus,, mengutuk semua perbuatan malaysia yg selama ini merugikan Indonesia, termasuk melecehkan para TKI kita di sana. Indonesia sendiri sebenarnya membutuhkan Pemimpin spt Bapak Sukarno, yang tegas dan berwibawa, dan sangat di hormati di seluruh Asia bahkan di dunia.
Suksma Putu
--- On Fri, 8/28/09, Asana Viebeke Lengkong <asanasw@indo. net.id> wrote:
From: Asana Viebeke Lengkong <asanasw@indo. net.id> Subject: RE: [bali-bali] MALAYSIA MEMANG HEBAT To: bali-bali@yahoogrou ps.com Date: Friday, August 28, 2009, 12:20 PM
SUDAH PASTI KITA HARUS TEGAS....... ....... DISINI TIDAK PERLU CURIGA APAKAH ADA KELOMPOK YANG SENGAJA MENGACAU.... ...... PERMASALAHAN NYA JELAS KOK DARI KERIS, BATIK, TARI........ .. DARI SENI KE TERORIS..... ..... JADI SUDAH TIDAK BOLEH DI TUNGGU LAGI... HARUS TEGAS SAJA..... From: bali-bali@yahoogrou ps.com [mailto:bali- bali@yahoogroups .com] On Behalf Of saputraarya@ yahoo.com Sent: 28 Agustus 2009 11:36 To: bali-bali@yahoogrou ps.com; bali@lp3b.or. id Subject: Re: [bali-bali] MALAYSIA MEMANG HEBAT Sudah saat nya Indonesia tercinta bersikap lebih keras terhadap malaysia. Bertetangga bukan berarti tidak boleh tegas khan?
Salam Ajus Powered by Telkomsel BlackBerry®
From: "Asana Viebeke Lengkong" Date: Fri, 28 Aug 2009 11:17:07 +0800 To: <bali-bali@yahoogrou ps.com>; <bali@lp3b.or. id> Subject: [bali-bali] MALAYSIA MEMANG HEBAT PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA di dampingi Menteri Luar Negeri dan Menteri Pariwisata (Jro Wacik) di TV di hadapan segenap masyarakat Indonesia 'Malaysia seharusnya sensitive terhadap perasaan orang Indonesia... ......... ......... .' Yang jawab: RUMAH PRODUKSI – melalui email ke Jro Wacik - 'maapin deh, salah ambil gambar' HOW LOW CAN WE GO?????????? ????????? ? Atau mungkin karena kita kebanyakan export TKI jadi kita semua di anggap TKI kali ya... Hebat ya diplomasi nya Malaysia.... . Pemerintah nya sama sekali tidak berkomentar. .. di kirimlah Rumah Produksi.... . padahal Menteri Menteri kita sudah kirim surat resmi lho.... (CEO perusahan komplen ke perusahan lain... di jawab sama 'office boy') Gimana kawan? Mau perang? Kalau lawan Singapore mungkin kita kalau dalam waktu 15 menit saja.... kalau lawan Malaysia... mungkin 20 menit deh atau malahan 10 menit saja... JADI GIMANA DONG? Kirim orang sebanyak orang Malaysia... tapi kita makannya tahu dan tempe sedangkan mereka disana tahu dan tempe nya pake santen; kalah ya kita kali.... V
|
New Email names for you! Get the Email name you've always wanted on the new @ymail and @rocketmail.
Hurry before someone else does!
New Email names for you! Get the Email name you've always wanted on the new @ymail and @rocketmail.
Hurry before someone else does!
start: 0000-00-00 end: 0000-00-00
New Email names for you! Get the Email name you've always wanted on the new @ymail and @rocketmail.
Hurry before someone else does!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar