Minggu, 30 Agustus 2009

RE: [bali-bali] PERTANYAAN TENTANG ESENSI PENDIDIKAN FORMAL DALAM REALITAS KEHIDUPAN.



Jawaban No. 1: yang jelas tidak bisa dihitung berapa banyaknya.... sedikit.... sedikit banyak... banyak.... tapi yang bisa berpendidikan tinggi kebanyakan anak konglomerat... atau hanya anak konglomerat yang bisa mewarisi ke konglomeratannya

 

Jawaban No. 2: yang jelas tidak bisa dihitung berapa banyaknya...sedikit... sedikit banyak... banyak... tapi yang menjadi konglomerat kan anak konglomerat, jadi tidak sekolah pun bisa saja kan...

 

Di Bali misalnya... banyak orang menjadi OKB karena industri pariwisata... jual aset... banyak juga yang pendidikannya tidak terlalu tinggi tapi Konglomerat/entrepreneur...

 

Di Kalimantan... banyak juga karena minyak...

 

Di sulawesi juga karena hasil bumi... dst...

 

Tidak memuaskan ya jawabannya... heheheh

From: bali-bali@yahoogroups.com [mailto:bali-bali@yahoogroups.com] On Behalf Of ngurah beni setiawan
Sent: 30 Agustus 2009 12:36
To: bali-bali@yahoogroups.com
Subject: Re: [bali-bali] PERTANYAAN TENTANG ESENSI PENDIDIKAN FORMAL DALAM REALITAS KEHIDUPAN.

 

 

Saya suka yang seperti ini...

bercermin dari kisah tentang realita.

 

Tapi blm cukup ilmu untuk komentar.

Apa ada semeton yang bisa melanjutkan diskusi ini?
 

salam,

ngurah beni setiawan

P Save a tree...please don't print this e-mail unless you really need to

 

 


From: Alit Panyonk Suarsawan <suarsawan@gmail.com>
To: bali-bali@yahoogroups.com
Sent: Saturday, 29 August, 2009 9:35:17
Subject: [bali-bali] PERTANYAAN TENTANG ESENSI PENDIDIKAN FORMAL DALAM REALITAS KEHIDUPAN.

 

Bercermin dari cerita Mahabrata, disebutkan bahwa seorang yang bernama Ekalawya yang tidak pernah mengenyam pendidikan memanah secara langsung dari Sang Maha Guru Drona, ternyata memiliki kehebatan memanah melebihi Sang Arjuna. Hanya berbekal "konsentrasi" Ekalawya mampu mengalahkan kehebatan Sang Arjuna. Demi sebuah "sejarah dan institusi" yang sesungguhnya berbalut "aturan main kehidupan" Sang Maha Guru Drona tega memotong ibu jari si rakyat jelata Ekalawya dan si rakyat jelata inipun dengan rela menyerahkan "kedaulatannya" demi sebuah "kehormatan" yang tidak pernah terhormat dalam sejarah hidupnya.

Cerita inipun semakin dipertegas dalam realitas kehidupan kita sekarang.

Pertanyaan :

1. Dengan menggunakan parameter yg sederhana saat ini, BERAPA BANYAK DI INDONESIA INI YANG BERGELAR    
    PENDIDIKAN TINGGI BISA MENJADI KONGLOMELAT / ENTERPRENEUR ?

2. BERAPA BANYAK YANG HANYA BERPENDIDIKAN SAMPAI JENJANG SMP YANG MENJADI KONGLOMERAT / 
    ENTERPRENEUR ?
 
 

 



__._,_.___


Your email settings: Individual Email|Traditional
Change settings via the Web (Yahoo! ID required)
Change settings via email: Switch delivery to Daily Digest | Switch to Fully Featured
Visit Your Group | Yahoo! Groups Terms of Use | Unsubscribe

__,_._,___

Tidak ada komentar: