duh..**kolak enak mendinginkan otak, cobain deh
On 8/30/09, Sugi Lanús <sugilanus@gmail.com> wrote:
> Selamat berbuka dgn kolak! Asyik juga kalo kita ikutan puasa, seru saja pas
> beli kolak rame-rame, pahalanya bukan krn puasa, tapi karena supporting
> penjual kolak :-)
> -----Original Message-----
> From: ngurah beni setiawan <setiawan_beni@yahoo.com>
>
> Date: Sun, 30 Aug 2009 03:48:59
> To: <bali-bali@yahoogroups.com>
> Subject: Re: [bali-bali] pendet-batik-garam-rasa sayange-reog-indonesia
> raya.
>
>
> *libur, sambil menikmati kolak.
>
> rahajeng,
> ngurah beni setiawan
> P Save a tree...please don't print this e-mail unless you really need to
>
>
>
>
> ________________________________
> From: Sugi Lanús <sugilanus@gmail.com>
> To: "bali-bali@yahoogroups.com" <bali-bali@yahoogroups.com>
> Sent: Sunday, 30 August, 2009 17:57:34
> Subject: Re: [bali-bali] pendet-batik-garam-rasa sayange-reog-indonesia
> raya.
>
>
> Mimih jod dawa sajan email ente Ben, jog heran raga kok ada waktu, hehe...
>
> ________________________________
> From: ngurah beni setiawan
> Date: Sun, 30 Aug 2009 03:26:47 -0700 (PDT)
> To: <bali-bali@yahoogrou ps.com>
> Subject: Re: [bali-bali] pendet-batik- garam-rasa sayange-reog- indonesia
> raya.
>
> Pak Putu,
>
> Kesederhanaan apa yang setiap postingan bapak tawarkan? Justru sebaliknya,
> kami-kami yang merasa risih dengan hal seperti ini bukan ingin memandang hal
> ini kelewat sederhana.
>
> Ini contohnya? Bahwa setiap masalah agama ini adalah ISLAM dan selain
> ISLAM. Itu adalah penyederhanaan pertama yang kelewat sederhanan yang saya
> nilai dari setiap postingan Pak Putu. Tolong buktikan dugaan saya ini salah.
> Sembari saya bisa copy kembali beberapa email dari pak Putu yang saya anggap
> menyederhanakan dikotomi ISLAM ini.
>
> Penyederhanaan itu harus, tapi jangan terlalu sederhanan. Itu bukan
> ungkapan saya, tapi dari Einstein. Bukan karena dia adalah seorang tokoh
> besar. Tapi karena ungkapan dia yang benar adanya.
>
> Men-general- isir (apakah betul penulisannya seperti ini? silahkan koreksi
> kalau salah) masalah amnesia bangsa, negara tentang kebesaran masa lalu
> jaman Majaphit bukanlah dengan menyudutkan saudara kita bukan? Jika begini,
> maka justru orang-orang seperti inilah yang paling aktif berperan dalam
> kejatuhan dan pecah belah negara.
>
> Keberatan saya pribadi tentang dikotomi Islam-selain Islam (bukan non-Islam)
> ini dimulai ketika diskusi tentang Malaysia ini digiring. Malaysia adalah
> Malaysia, tak ada sangkut pautnya dengan agama apapun yang mayoritas disana.
> Indonesia adalah Indonesia dengan segala keragaman yang dimiliki.
>
> You'll never lead your people if you keep knocking them down!** Itu sebabnya
> saya geli dengan dikotomi itu, bagaimana ingin menciptakan suasana baik jika
> disatu sisi kita menyikut saudara sendiri. Saya masih terlalu muda untuk
> berbicara tentang kedewasaan dibanding semeton disini. Masih terlalu idealis
> memandang visi dan objektif. Tapi bukankah itu yang seharusnya dilakukan?
> Kembali, buktikan jika cara berpikir ini salah.
>
> Tak pelak, sayapun geram dengan sederet ulah Malaysia. Omelan hanya bisa
> saya ungkapkan di tongkrogan tukang ojeg, warteg dan disela makan siang
> dengan kawan. Ini adalah naluri anak bangsa, tak perlu pelajaran khusus atau
> sentilan untuk memancing kepedulian. Apalagi dengan sengaja membuat risih
> hanya untuk mengatakan "hey! kita sedang dalam masalah".
>
> Saya juga tiba-tiba teringat kejadian Helicopter Underwater Escape Training.
> Tak perlu berteriak "ada masalah!", setiap orang akan punya naluri untuk
> menyelamatkan diri. Hanya, respon awal kita yang berbeda. Ada yang panik,
> ada yang sok tahu, ada yang tiba-tiba ingin memimpin penyelamatan, ada yang
> langsung baca doa, ada yang tetap tenang.
>
> Jika SBY adalah Jendral dengan nyali kecil seperti yang Pak katakan, saya
> justru geli. Mengutip Sun Tzu, saya justru menilai SBY ini Jendral belakang
> meja dan bukan Jendral lapangan. Jendral yang menyusun strategi, bukan
> memantik senapan. Jendral yang bernegosiasi, bukan yang menunggang kuda
> diiringi kavaleri. Tidak ada kaitan nyali dengan perang. Apa arti perang?
> setelah perang, lalu apa?
>
> Sudah cukup 350 tahun nenek-kakek- buyut-kumpi kita sengsara. Apa kali ini
> kita yang ingin memulai masa kelam dengan memulai sebua perang?
> These days, there's not the big that eat the small, there's not the strong
> that eat the weak. But the smart and fast that eat the slow.
>
> Jika ingin menang dengan Malaysia, gunakan kepala tanpa huruf "n".
>
> Sebagai penutup, seperti kata orang tua saya, sing perlu ngae melah...sing
> bareng dadi beler dogen suba luung.
> No offense. Silahkan diskusi dilanjutkan dengan jernih.
>
> **adalah ungkapan dari Tony Blair.
>
> rahajeng,
> ngurah beni setiawan
> P Save a tree...please don't print this e-mail unless you really need to
>
>
>
>
> ________________________________
> From: Putu Kesuma <putukesuma@yahoo. com>
> To: bali-bali@yahoogrou ps.com
> Sent: Sunday, 30 August, 2009 12:46:23
> Subject: Re: [bali-bali] pendet-batik- garam-rasa sayange-reog- indonesia
> raya.
>
>
> Kalau disederhanakan seperti bisa jadi sederhana sekali. Bagaimana dengan
> kegiatan orang-orang yang sedang mencongkeli batu-batu pondasi bangunan
> negara dan bangsa dan serta orang-orang yang sedang menggergaji tiang-tiang
> penyangga negara dan bangsa?
>
> Saya tidak sedang mengkampanyekan agamaisme, tapi mengingatkan kembali bahwa
> akar permasalah kita ada disitu.
>
> Apakah dengan mengingkari kenyataan itu atau tidak membicarakannya berarti
> akan kenyataan itu akan sirna dengan sendirinya?
>
>
> Peace,
> putu
>
>
> "Tuhan tidak akan merobah nasib sesuatu bangsa, sebelum bangsa itu merobah
> nasibnya sendiri". Inilah firman yang menjadi gitaku, firman itu harus
> menjadi gitamu... ~Soekarno~
>
>
>
>
> ________________________________
> From: ngurah beni setiawan <setiawan_beni@ yahoo.com>
> To: bali-bali@yahoogrou ps.com
> Sent: Sunday, August 30, 2009 12:27:14
> Subject: Re: [bali-bali] pendet-batik- garam-rasa sayange-reog- indonesia
> raya.
>
>
> From: Putu Kesuma putukesuma@yahoo. com
> Tidak perduli agama kita sama atau tidak, ketika melanggar kesepakatan
> berbangsa maka harus ditindak sesuai dengan kesepatakan itu
> ...ini karena kita telah membiarkan nasionalisme ini dicabik-cabik oleh
> agamaisme.
>
> Kalau begitu, mari kita stop agamaisme dari milis ini...
> sederhana kan?
>
> salam,
> ngurah beni setiawan
> P Save a tree...please don't print this e-mail unless you really need to
>
>
>
>
> ________________________________
> From: Putu Kesuma <putukesuma@yahoo. com>
> To: bali-bali@yahoogrou ps.com
> Sent: Sunday, 30 August, 2009 8:20:04
> Subject: Re: [bali-bali] pendet-batik- garam-rasa sayange-reog- indonesia
> raya.
>
>
> Sebenarnya saya heran sekali dengan respon SBY. Dalam kekurangajaran saya,
> saya sering mengatakan bahwa SBY ini jenderal, tapi nyalinya...? (maaf saya
> tidak akan mengatakannya di sini). Sebagai contoh, ketika ustadz Baasyir
> hadir dalam pemakaman teroris yang tewas tertembak, sang ustadz mengatakan
> bahwa teroris ini mati sebagai syuhada, martyr. Para petinggi negeri ini
> ataupun para petinggi ormas Islam tidak ada yang berani mengatakan, ustadz
> anda salah, dia bukan syuhada tapi teroris, kriminal, penjahat! Kenapa???
> Apa artinya kata2 Baasyir ini bagi calon2 pengatin baru itu?
>
> Mengenai pengkaitan masalah ini dengan muslim dan non muslim, bukan tanpa
> maksud mengingat bangsa kita yang sedang menderita amnesia parah.. Saya
> berterima kasih kepada teman-teman yang merasa terusik dengan kata-kata saya
> itu dan saya memang ingin mengusik anda.
>
> Persoalan dengan Malaysia itu adalah persoalan kecil. Justru persoalan
> besar, tumor ganas itu ada di dalam negeri, meski ada beberapa orang yang
> mencoba mengingkari. Mari ktia semua belajar dari sejarah, sejarah dari
> kehancuran kita sebagai bangsa, dari dinasti Sriwijaya, Majapahit dan
> Republik(dari orde lama, baru dan orde yang paling baru alias reformasi).
> Penyebabnya kehancuran itu sama, bukan dari luar sana meskipun ada
> keterlibatan orang luar. Saya yakin orang luar ini tidak akan bisa berbuat
> apa-apa tanpa kerjasama dengan orang dalam.
>
> Jadi dalam menyelesaikan persoalan bangsa kita harus berani menyelesaikannya
> dengan aturan main sebagai bangsa yang telah kita sepakati. Tidak perduli
> agama kita sama atau tidak, ketika melanggar kesepakatan berbangsa maka
> harus ditindak sesuai dengan kesepatakan itu. Begitu pula dengan persoalan
> dengan bangsa lain kita harus menyelesaikannya dengan kesepakatan sebagai
> warga bangsa dunia, dalam semangat nasionalisme dalam bingkai
> internasionalisme. Lagi-lagi masalahnuya ada di dalam diri kita, ada di rasa
> nasionalisme ini karena kita telah membiarkan nasionalisme ini dicabik-cabik
> oleh agamaisme.
>
> putu
>
> "Agama apapun, semuanya menghendaki rasa perikemanusiaan" . ~Soekarno~
>
>
>
>
>
> ________________________________
> From: abu bakar <abu_442000@yahoo. com>
> To: bali-bali@yahoogrou ps.com
> Sent: Sunday, August 30, 2009 2:45:08
> Subject: [bali-bali] pendet-batik- garam-rasa sayange-reog- indonesia raya.
>
>
> Malaysia.
> Kok sampeyan heran. Islam serang Islam itu soal biasa. Kemelut
> India-Pakistan- Afganistan;
> Irak vrs Iran, Turky-Irak, FPI vrs Ahmadiyah dan Malaysia
> yang sedang ngerjain bangsa kita. Yang diherani mustinya
> respon Sby kok tak sepadan.
> abu
>
>
>
>
> ________________________________
> From: Putu Kesuma <putukesuma@yahoo. com>
> To: bali-bali@yahoogrou ps.com
> Sent: Saturday, August 29, 2009 1:35:33 AM
> Subject: Re: [bali-bali] MALAYSIA ngak ada HEBATnya
>
>
> BAGAIMANA KALAU DILIHAT DARI PERSEFEKTIF "ORANG MUSLIM". MALAYSIA KAN NEGARA
> ISLAM. INDONESIA MESKIPUN BUKAN NEGARA ISLAM KAN MAYORITAS PENDUDUKNYA
> BERAGAMA ISLAM.
>
> SELAMA INI SERING SAYA DENGAR KAN ORANG-ORANG ISLAM YANG DIZALIMI DI LUAR
> NEGERI SANA KAN HARUS DIBELA DAN SAUDARA SEBANGSA YANG TERANIAYA TIDAK USAH
> DIPIKIRKAN KARENA TIDAK SEAGAMA? BAGAIMANA DONG?
>
>
> "Tuhan tidak akan merobah nasib sesuatu bangsa, sebelum bangsa itu merobah
> nasibnya sendiri". Inilah firman yang menjadi gitaku, firman itu harus
> menjadi gitamu... ~Soekarno~
>
>
>
>
> ________________________________
> From: putu arsana <widhi23@yahoo. com>
> To: bali-bali@yahoogrou ps.com
> Sent: Friday, August 28, 2009 14:16:12
> Subject: RE: [bali-bali] MALAYSIA ngak ada HEBATnya
>
>
> Malaysia itu (T.A.I / ANJING), ngak ada hebatnya.
> We are HEAT MALAYSIA, lebih baik Perang, daripada di injak2.
> Kami sebagai generasi penerus,, mengutuk semua perbuatan malaysia yg selama
> ini merugikan Indonesia, termasuk melecehkan para TKI kita di sana.
> Indonesia sendiri sebenarnya membutuhkan Pemimpin spt Bapak Sukarno, yang
> tegas dan berwibawa, dan sangat di hormati di seluruh Asia bahkan di dunia.
>
> Suksma
> Putu
>
> --- On Fri, 8/28/09, Asana Viebeke Lengkong <asanasw@indo. net.id> wrote:
>
>
>>From: Asana Viebeke Lengkong <asanasw@indo. net.id>
>>Subject: RE: [bali-bali] MALAYSIA MEMANG HEBAT
>>To: bali-bali@yahoogrou ps.com
>>Date: Friday, August 28, 2009, 12:20 PM
>>
>>
>>
>>SUDAH PASTI KITA HARUS TEGAS....... ....... DISINI TIDAK PERLU CURIGA
>> APAKAH ADA KELOMPOK YANG SENGAJA MENGACAU.... ......
>>
>>PERMASALAHAN NYA JELAS KOK DARI KERIS, BATIK, TARI........ .. DARI SENI KE
>> TERORIS..... ..... JADI SUDAH TIDAK BOLEH DI TUNGGU LAGI... HARUS TEGAS
>> SAJA.....
>>
>>From:bali-bali@yahoogrou ps.com [mailto:bali- bali@yahoogroups .com] On
>> Behalf Of saputraarya@ yahoo.com
>>Sent: 28 Agustus 2009 11:36
>>To: bali-bali@yahoogrou ps.com; bali@lp3b.or. id
>>Subject: Re: [bali-bali] MALAYSIA MEMANG HEBAT
>>
>>
>>Sudah saat nya Indonesia tercinta bersikap lebih keras terhadap malaysia.
>>Bertetangga bukan berarti tidak boleh tegas khan?
>>
>>Salam
>>Ajus
>>Powered by Telkomsel BlackBerry®
>>
> ________________________________
>
>>From: "Asana Viebeke Lengkong"
>>Date: Fri, 28 Aug 2009 11:17:07 +0800
>>To: <bali-bali@yahoogrou ps.com>; <bali@lp3b.or. id>
>>Subject: [bali-bali] MALAYSIA MEMANG HEBAT
>>
>>PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA di dampingi Menteri Luar Negeri dan Menteri
>> Pariwisata (Jro Wacik) di TV di hadapan segenap masyarakat Indonesia
>> 'Malaysia seharusnya sensitive terhadap perasaan orang Indonesia...
>> ......... ......... .'
>>
>>Yang jawab:
>>
>>RUMAH PRODUKSI – melalui email ke Jro Wacik - 'maapin deh, salah ambil
>> gambar'
>>
>>HOW LOW CAN WE GO?????????? ????????? ? Atau mungkin karena kita kebanyakan
>> export TKI jadi kita semua di anggap TKI kali ya...
>>
>>Hebat ya diplomasi nya Malaysia.... . Pemerintah nya sama sekali tidak
>> berkomentar. .. di kirimlah Rumah Produksi.... . padahal Menteri Menteri
>> kita sudah kirim surat resmi lho....
>>
>>(CEO perusahan komplen ke perusahan lain... di jawab sama 'office boy')
>>
>>Gimana kawan? Mau perang? Kalau lawan Singapore mungkin kita kalau dalam
>> waktu 15 menit saja.... kalau lawan Malaysia... mungkin 20 menit deh atau
>> malahan 10 menit saja... JADI GIMANA DONG? Kirim orang sebanyak orang
>> Malaysia... tapi kita makannya tahu dan tempe sedangkan mereka disana tahu
>> dan tempe nya pake santen; kalah ya kita kali....
>>
>>V
>
> ________________________________
> New Email names for you!
> Get the Email name you've always wanted on the new @ymail and @rocketmail.
> Hurry before someone else does!
>
> ________________________________
> New Email names for you!
> Get the Email name you've always wanted on the new @ymail and @rocketmail.
> Hurry before someone else does!
> start: 0000-00-00 end: 0000-00-00
> ________________________________
> New Email names for you!
> Get the Email name you've always wanted on the new @ymail and @rocketmail.
> Hurry before someone else does!
> start: 0000-00-00 end: 0000-00-00
>
>
>
>
>
--
Luh De Suriyani
http://lodegen.wordpress.com/
------------------------------------
Yahoo! Groups Links
<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/bali-bali/
<*> Your email settings:
Individual Email | Traditional
<*> To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/bali-bali/join
(Yahoo! ID required)
<*> To change settings via email:
mailto:bali-bali-digest@yahoogroups.com
mailto:bali-bali-fullfeatured@yahoogroups.com
<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
bali-bali-unsubscribe@yahoogroups.com
<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar