Tapi bila kata konglomerat diganti sukses atau bahagia, mungkin bisa dicari kaitannya (realitas kehidupan tidak konglomerat saja kan).
Pendidikan dan sukses (duniawi), sebagian besar adalah berbanding lurus.(cukup jelas)
Pendidikan dan bahagia, seharusnya berbanding lurus. Karena dengan bertambahnya tingkat pendidikan seseorang, terbuka lebih banyak peluang untuk menemukan kebahagiaan. Meski tidak ada jaminan bahwa pendidikan yang baik menjamin kebahagiaan seseorang.
Dan dari konglomerat, sukses atau bahagia, siapapun seharusnya lebih memilih bahagia, karena selain murah dan mudah (modalnya cuma syukur, sabar dan ikhlas), juga bisa dinikmati saat ini juga, cukup dengan mensyukuri suka, ikhlas dengan duka, dan sabar dengan pergiliran keduanya.
Salam gak nyambung ya ?B-),
LL
---- Pesan asli ----
Dari: Asana Viebeke Lengkong <asanasw@indo.net.id>
Terkirim: 30 Agt 2009 11:25 +00:00
Ke: <bali-bali@yahoogroups.com>
Perihal: RE: [bali-bali] PERTANYAAN TENTANG ESENSI PENDIDIKAN FORMAL DALAM REALITAS KEHIDUPAN.
Jawaban No. 1: yang jelas tidak bisa dihitung berapa banyaknya....
sedikit.... sedikit banyak... banyak.... tapi yang bisa berpendidikan tinggi
kebanyakan anak konglomerat... atau hanya anak konglomerat yang bisa
mewarisi ke konglomeratannya
Jawaban No. 2: yang jelas tidak bisa dihitung berapa banyaknya...sedikit...
sedikit banyak... banyak... tapi yang menjadi konglomerat kan anak
konglomerat, jadi tidak sekolah pun bisa saja kan...
Di Bali misalnya... banyak orang menjadi OKB karena industri pariwisata...
jual aset... banyak juga yang pendidikannya tidak terlalu tinggi tapi
Konglomerat/entrepreneur...
Di Kalimantan... banyak juga karena minyak...
Di sulawesi juga karena hasil bumi... dst...
Tidak memuaskan ya jawabannya... heheheh
From: bali-bali@yahoogroups.com [mailto:bali-bali@yahoogroups.com] On Behalf
Of ngurah beni setiawan
Sent: 30 Agustus 2009 12:36
To: bali-bali@yahoogroups.com
Subject: Re: [bali-bali] PERTANYAAN TENTANG ESENSI PENDIDIKAN FORMAL DALAM
REALITAS KEHIDUPAN.
Saya suka yang seperti ini...
bercermin dari kisah tentang realita.
Tapi blm cukup ilmu untuk komentar.
Apa ada semeton yang bisa melanjutkan diskusi ini?
salam,
ngurah beni setiawan
P Save a tree...please don't print this e-mail unless you really need to
_____
From: Alit Panyonk Suarsawan <suarsawan@gmail.com>
To: bali-bali@yahoogroups.com
Sent: Saturday, 29 August, 2009 9:35:17
Subject: [bali-bali] PERTANYAAN TENTANG ESENSI PENDIDIKAN FORMAL DALAM
REALITAS KEHIDUPAN.
Bercermin dari cerita Mahabrata, disebutkan bahwa seorang yang bernama
Ekalawya yang tidak pernah mengenyam pendidikan memanah secara langsung dari
Sang Maha Guru Drona, ternyata memiliki kehebatan memanah melebihi Sang
Arjuna. Hanya berbekal "konsentrasi" Ekalawya mampu mengalahkan kehebatan
Sang Arjuna. Demi sebuah "sejarah dan institusi" yang sesungguhnya berbalut
"aturan main kehidupan" Sang Maha Guru Drona tega memotong ibu jari si
rakyat jelata Ekalawya dan si rakyat jelata inipun dengan rela menyerahkan
"kedaulatannya" demi sebuah "kehormatan" yang tidak pernah terhormat dalam
sejarah hidupnya.
Cerita inipun semakin dipertegas dalam realitas kehidupan kita sekarang.
Pertanyaan :
1. Dengan menggunakan parameter yg sederhana saat ini, BERAPA BANYAK DI
INDONESIA INI YANG BERGELAR
PENDIDIKAN TINGGI BISA MENJADI KONGLOMELAT / ENTERPRENEUR ?
2. BERAPA BANYAK YANG HANYA BERPENDIDIKAN SAMPAI JENJANG SMP YANG MENJADI
KONGLOMERAT /
ENTERPRENEUR ?
----- Dikirim menggunakan telepon selular Sony Ericsson
------------------------------------
Yahoo! Groups Links
<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/bali-bali/
<*> Your email settings:
Individual Email | Traditional
<*> To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/bali-bali/join
(Yahoo! ID required)
<*> To change settings via email:
mailto:bali-bali-digest@yahoogroups.com
mailto:bali-bali-fullfeatured@yahoogroups.com
<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
bali-bali-unsubscribe@yahoogroups.com
<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar