Kamis, 23 Oktober 2008

[bali-bali] Re: Pelajaran berharga untuk dipelajari saat ini dari konflik di Sudan

Artikel yang mendalam bli putu. Terima kasih.

Sebelum mendiskusikan lebih lanjut, alangkah baiknya kita letakkan
dulu kesukuan kita, agama kita, biar kita bisa menghasilkan sesuatu
yang lebih berharga ketimbang saling menyakiti.

Pelajaran berharga yang tidak harus kita bayar sama mahal untuk
mengambil hikmahnya.

Para iblis tau kelemahan di timteng adalah air dan makanan, bukannya
agama. Dan mereka tau kelemahan kita adalah agama dan suku, bukan air
dan bahan pokok. Mereka buat suatu masalah berlarut larut yang bisa
menghabiskan energi kita, mereka palingkan perhatian kita, dan yang
paling mudah adalah dengan meniup isu agama dan suku. Mengadu domba
kita.

Ayolah, kita berhenti saling mempermainkan agama, menghina agama. Toh
kita sudah memilih yg terbaik utk diri kita sendiri. Kalau mau
mencaci kelakuan mayoritas muslim indonesia, silahkan, mari ! Asal
jangan saling menghina agama. Kalaupun anda menganggap islam jelek,
so what ? Anda tidak merubah keadaan apapun, tidak juga membuat kami
berpindah agama. Yang maling akan tetap maling. Hanya menyakiti nyama
selam anda, yang seharusnya saat ini bergandengan tangan dengan anda
membuat barikade agar iblis tidak memporakporandakan kita dan merusak
masa depan generasi kita.

Mari kita diskusikan sesuatu yang lebih riil agar tanah bali tetap
menjadi pelindung buat anak cucu kita.

Mbok Vieb cuma satu dimilis ini, is she the only angel left ? There
still us. Be an angel for our self, our family and our Bali.

Salam,
LL

--- In bali-bali@yahoogroups.com, Putu Kesuma <putukesuma@...> wrote:
>
> Teman-teman berita dibawah ini diterjemahkan oleh teman dari Jogja
dari berita The Jakarta Post 22 October 2008.
>
> Selamat membaca dan merenungkan...
> Salam,
> pkesuma
>
----------------------------------------Apakah Sudan, di seluruh
dunia,
satu-satunya negara yang menderita kekeringan? Jawabannya: Tidak.
Jadi, konflik di sana sama sekali tak masuk di akal.
>
> Rakyat Sudan, di bawah pemerintahan Presiden Omar al-Bashir,
bukanlah negara demokratis. Pejabat yang tak populis ini telah
dihukum karena kejahatan perang melawan rakyatnya sendiri oleh Dewan
Kriminal Internasional.
>
> Anehnya, ketika hakim Luis Moreno-Ocampo meminta kepada anggota
Dewan yang sama untuk mengeluarkan surat penahanan terhadap al
Bashir, ia justru dikritik habis-habisan. Siapa para pengkritiknya?
Kenapa mereka membela si diktator dan bukannya memihak rakyat Sudan?
Apa kepentingan mereka?
>
> Baru-baru ini, Sudan dilaporkan menyewakan lebih dari 800.00 hektar
tanahnya yang paling subur kepada Saudi. Mengikuti kerajaan yang
memimpin monarki kaya minyak tersebut, beberapa negara Teluk,
termasuk Mesir, sedang dalam proses meneken kesepakatan serupa.
Diharapkan ratusan ribu hektar tanah lainnya akan segera disewakan
pada akhir tahun ini.
>
> Masa kontraknya mencapai 99 tahun. Paling tidak dua generasi rakyat
Sudan akan hidup menderita karena keputusan yang dibuat oleh
pemimpinnya tersebut.
>
> Sudan tak terserang kekeringan separah yang kita bayangkan. Sudan
masih memiliki banyak daerah subur, yang tanahnya bisa diolah untuk
kepentingan masyarakat di Darfur dan tempat-tempat lainnya.
Ironisnya, pemerintah Sudan tak tertarik melakukan hal tersebut.
Mereka lebih suka menyewakan tanah pada Arab. Masyarakat
internasional, termasuk Paman Sam kita tercinta dan koleganya tetap
diam menyikapi masalah ini.
>
Apa yang sebenarnya
terjadi di balik konflik Darfur? Pada 1970-an negara-negara Teluk tak
berhasil percobaannya untuk merubah Sudan menjadi keranjang makanan
mereka setelah Amerika mengancam hendak menghentikan pasokan makanan
serta memboikot produk minyak. Saat itu mereka gagal, sekarang mereka
berhasil.
>
> Sekarang, apa sebenarnya yang terjadi di balik konflik-konflik di
negara kita

secara budaya dan ekonomi. Kekuatan kegelapan dari iblis dan
kepentingan pribadi bekerjasama untuk memecah-belah bangsa ini,
sehingga akan lebih mudah bagi mereka untuk menguasai sumber daya
kita. Kita, rakyat Indonesia harus bangkit dan bersuara lantang
melawan kebatilan semacam itu. Dan, waktu untuk melakukan itu ialah
saat ini, atau tidak sama sekali.
>


------------------------------------

Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/bali-bali/

<*> Your email settings:
Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/bali-bali/join
(Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
mailto:bali-bali-digest@yahoogroups.com
mailto:bali-bali-fullfeatured@yahoogroups.com

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
bali-bali-unsubscribe@yahoogroups.com

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/

Tidak ada komentar: