Jutaan Umat Islam Jadi Korban Ditipu Uang Emas Dinar Islam ! Wed Oct 29, 2008 10:45 pm (PDT) Jutaan Umat Islam Jadi Korban Ditipu Uang Emas Dinar Islam !
Memperkuat keimanan sama dengan meninggikan resiko untuk jadi korban penipuan. Makin tinggi kepercayaan seseorang kepada Islam maka makin tinggi juga resikonya ditipu oleh sesama Islam.
Demikianlah kenyataannya, terpuruknya harga dollar beberapa bulan yang lalu dimanfaatkan oleh pemerintah negara tertentu termasuk Indonesia secara diam2 memproduksi yang disebutnya "Dinar Islam" yang berbuat dari emas katanya 22 karat tetapi sewaktu saya bawa ke tukang emas kadarnya kurang dari 17 karat.
Dinar Islam ini didakwahkan di-mesjid2, di Ponpes2 kepada Umat Islam dipropagandakan bahwa untuk melindungi harta mereka dari kehancuran ekonomi kapitalis Amerika yang pasti akan digantikan denan Syariah Islam, maka mereka dianjurkan untuk membeli dan menyimpan dana mereka dalam bentuk Dinar Emas yaitu Dinar Islam.
Dinar Islam ini sekarang sudah masuk ke-kampung2 becek, semua orang asal merasa Islam pasti membelinya. Dimuka mata uang itu ada tulisan Arabnya yang berarti "Allahuakbar", namun mata uang itu bukanlah diproduksi oleh Arab, bukan oleh Irak, bukan oleh Iran, tetapi kabarnya oleh BI sendiri yang memanfaatkan situasi ketidak stabilan ekonomi sekarang ini. Namun BI sendiri secara resmi belum mengakui memproduksinya dan pada uang tsb tidak tertera siapa atau negara mana yang membuatnya. Kenyataannya Dinar Islam tersebar luas hanya di Indonesia dan Malaysia saja.
Bagaimana mungkin para ulama ini bisa menganggap bahwa ekonomi Amerika dengan dollarnya sudah hancur karena tidak memakai standard emas??? Justru uang dollar sendiri juga dijual dalam bentuk emas dengan kadar murni 999.9999% dan beratnya 1 troy ounce dengan harga sama denan harga pasaran emas murni per satu troy ounce.
Gambar dari uang US Dollar Emas ini bisa anda saksikan di website dibawah ini:
http://store.nwtmint.com/product_details/1100/
Jadi kalo anda masih mempercayai standard emas sebagai uang tidak akan tekena krisis, bagaimana mungkin anda bisa percaya bahwa dollar bisa terkena krisis padahal juga dari emas murni bahkan yang paling tinggi tingkat kualitas kemurniannya diseluruh dunia ???
Kalo anda mau menyimpan uang emas, janganlah sekali2 menyimpan uang dinar emas, dinar Islam, atau dinar Arab lainnya, segalanya yang menggunakan nama Islam kesemuanya merupakan penipuan meskipun dikeluarkan oleh pemerintah yang berdasarkan Syariah Islam yang resmi.
TIDAK ADA SATUPUN UANG EMAS DARI NEGARA2 BERSYARIAH ISLAM YANG DIAKUI DAN DITERIMA DIPASARAN DUNIA SEBAGAI STANDARD MATA UANG YANG BISA BERLAKU. KARENA EMASNYA CAMPURAN DAN KADARNYA ATAU KUALITASNYA SANGAT RENDAH DAN MESKIPUN DINYATAKAN BERKADAR 22 KARAT TERNYATA ISINYA KURANG DARI 17 KARAT YANG DICAMPUR DENGAN TEMBAGA.
Buktinya bisa anda saksikan diwebsite dibawah ini, begitu banyaknya macam2 dinar emas yang dikeluarkan negara2 Syariah Islam termasuk Indonesia, TETAPI TIDAK ADA SATUPUN UANG EMAS DINAR INI BISA MASUK KEPASARAN PERDAGANGAN UANG EMAS DUNIA. Dalam website dibawah ini anda akan menemukan berbagai mata uang emas murni yang dikeluarkan oleh semua negara2 maju yang bisa anda beli, dan tidak ada sama sekali ditawarkan Dinar Emas.
http://www.taxfreegold.co.uk/index.html
Sekali lagi, meskipun anda beragama Islam, tetapi bukanlah alasan untuk menjadikan diri anda menjadi korban kejahatan sesama Islam meskipun katanya demi membela Islam. http://www.kontan.co.id/index.php/Keuangan/news/1978/Dinar_Emas__Peluang_Investasi_yang_Kebal_Inflasi Selasa, 7 Oktober 2008 | 17:07 Dinar Emas, Peluang Investasi yang Kebal Inflasi JAKARTA. Dampak krisis ekonomi global memperlihatkan lemahnya instrumen investasi berupa uang. Begitu terjadi krisis, nilai instrumen kapitalis ini anjlok. Masyarakat pun kelimpungan karena simpanan di pasar modal dan perbankan menciut. Maka dari itu, kini masyarakat mulai memburu instrumen tabungan paling aman berupa koin emas. Terbukti, dalam setahun terakhir, permintaan koin emas terus mengalami peningkatan. Hal ini diakui oleh Zaim Saidi. Pendiri salah satu jasa penjualan koin emas berupa koin dinar, Wakala Dinar, ini mengatakan dalam satu tahun terakhir, koin dinar terus diburu. Bahkan dalam perhitungannya, peminat instrumen investasi ini mengalami peningkatan hingga 100% lebih dibanding tahun lalu. Zaim menceritakan, setiap bulannya, Wakala Dinar mampu menjual 3.000 sampai 5.000 koin dinar ke sejumlah pembeli melalui 16 cabang Wakala di Indonesia. "Dari penjualan itu, sebagian besar peminat cenderung memborong koin emas. Bahkan ada yang sampai seratusan koin emas," terang Zaim kepada KONTAN, Senin (6/10). Sebagai catatan, satu koin dinar terbuat dari emas 22 karat seberat 4,25 gram. Hingga Oktober 2008, nilai jual satu koin dinar Rp 1.120.000. Menurut Zaim, salah satu sebab melonjaknya peminat logam mulia ini adalah kondisi perekonomian global yang sedang tidak stabil. Krisis ekonomi di Amerika Serikat (AS) serta naik turunnya bunga perbankan menyebabkan masyarakat mulai berpikir untuk mencari instrumen yang tidak terpengaruh inflasi. Setiap tahunnya, lanjut Zaim, nilai koin dinar cenderung naik. Bahkan rata-rata kenaikan sebesar 25%. Sebagai perbandingan, pada Oktober 2007 lalu, harga koin dinar Rp 900.000. Lalu, nilai koin dinar perlahan-lahan naik dan sempat mencapai puncaknya di level Rp 1,3 juta. Namun, pada Oktober 2008, harganya turun menjadi Rp 1.120.000 sampai Rp 1.150.000. Turunnya harga koin dinar tersebut, menurut Zaim, setidaknya bisa menjadi peluang investasi masyarakat untuk beralih ke instrumen emas. Pasalnya, instrumen ini memiliki nilai absolute yang kecil. Artinya, hanya dengan 5.000 keping koin emas, bisa menyelamatkan Rp 5 miliar dana masyarakat. "Seandainya triliunan dana masyarakat dibelikan koin dinar, Indonesia pasti akan kuat menahan goncangan krisis global," tambahnya bersemangat http://wakalanusantara.com/ddSejarah.php Sejarah Singkat Dinar Emas dan Dirham Perak
Pada masa awalnya Muslimin menggunakan emas dan perak berdasarkan beratnya dan Dinar Dirham yang digunakan merupakan cetakan dari bangsa Persia.
Koin awal yang digunakan oleh Muslimin merupakan duplikat dari Dirham perak Yezdigird III dari Sassania, yang dicetak dibawah otoritas Khalifah Uthman, radiy'allahu anhu. Yang membedakan dengan koin aslinya adalah adanya tulisan Arab yang berlafazkan "Bismillah". Sejak saat itu tulisan "Bismillah" dan bagian dari Al Qur'an menjadi suatu hal yang lazim ditemukan pada koin yang dicetak oleh Muslimin.
Sebagaimana telah diketahui bersama, bahwa standar dari koin yang ditentukan oleh Khalif Umar ibn ak-Khattab, berat dari 10 Dirham adalah sama dengan 7 Dinar (1 mithqal). Pada tahun 75 Hijriah (695 Masehi) Khalifah Abdalmalik memerintahkan Al-Hajjaj untuk mencetak Dirham untuk pertama kalinya, dan secara resmi beliau menggunakan standar yang ditentukan oleh Khalifah Umar ibn Khattab. Khalif Abdalmalik memerintahkan bahwa pada tiap koin yang dicetak terdapat tulisan: "Allahu ahad, Allahu samad". Beliau juga memerintahkan penghentian cetakan dengan gambar wujud manusia dan binatang dari koin dan menggantinya dengan huruf-huruf.
Perintah ini diteruskan sepanjang sejarah Islam. Dinar dan Dirham biasanya berbentuk bundar, dan tulisan yang dicetak diatasnya memiliki tata letak yang melingkar. Lazimnya di satu sisi terdapat kalimat "tahlil" dan "tahmid", yaitu, "La ilaha ill'Allah" dan "Alhamdulillah" sedangkan pada sisi lainnya terdapat nama Amir dan tanggal pencetakkan; dan pada masa masa selanjutnya menjadi suatu kelaziman juga untuk menuliskan shalawat kepada Rasulullah, salallahu alayhi wa salam, dan terkadang, ayat-ayat Qur'an.
Koin emas dan perak menjadi mata uang resmi hingga jatuhnya kekhalifahan. Sejak saat itu, lusinan mata uang dari beberapa negara dicetak di setiap negara era paska kolonialisme dimana negara negara tersebut merupakan pecahan dari Dar al Islam.
Sejarah telah membuktikan berulang kali bahwa uang kertas telah menjadi alat penghancur dan menjadi alat untuk melenyapkan kekayaan uamt Muslim. Perlu diingat bahwa Hukum Syariah Islam tidak pernah mengizinkan penggunaan surat janji pembayaran menjadi alat tukar yang sah Apakah Dinar Emas dan Dirham Perak Itu?
Berdasarkan Hukum Syari'ah Islam… Dinar Emas Islam memiliki kadar 22 karat emas (917) dengan berat 4.25 gram. Dirham Perak Islam memiliki kadar perak murni dengan berat 3.0 gram. Khalif Umar ibn Khattab menentukan standar antar keduanya berdasarkan beratnya masing-masing: "7 dinar harus setara dengan 10 dirham."
Wahyu menyatakan mengenai Dinar Dirham dan banyak sekali hukum hukum yang terkait dengannya seperti zakat, pernikahan, hudud dan lain sebagainya. Sehingga dalam Wahyu Dinar Dirham memiliki tingkat realita dan ukuran tertentu sebagai standar pernghitungan (untuk Zakat dan lain sebagainya) dimana sebuah keputusan dapat diukurkan kepadanya dibandingkan dengan alat tukar lainnya.
Telah menjadi ijma ulama sejak awal Islam dan pada masa para Sahabat dan Tabi'in bahwa Dirham menurut syari'ah adalah seberat 10 dirham
Apa saja kegunaan Dinar Islam? - Dapat digunakan sebagai simpanan, investasi penjaga nilai
- Dapat digunakan sebagai pembayar zakat dan mas kawin sebagaimana telah disyaratkan oleh Syari'ah Islam
- Dapat digunakan untuk perniagaan sebagai alat tukar yang sah
Kegunaan dari Dinar Emas dan Dirham Perak
Emas dan perak merupakan alat tukar paling stabil yang pernah dikenal oleh dunia. Sejak awal sejarah Islam sampai saat ini, nilai dari mata uang Islam yang didasari oleh mata uang bimetal ini secara mengejutkan sangat stabil jika dihubungkan dengan bahan makanan pokok:
Harga seekor ayam pada masa Rasulullah, salla'llahu alaihi wa sallam, adalah satu dirham; saat ini, 1,400 tahun kemudian, harga seekor ayam tetaplah satu dirham.
Selama 1,400 tahun nilai inflasinya adalah nol.
Dapatkah kita melihat hal yang sama terhadap dollar atau mata uang lainnya selama 25 tahun terakhir ini?
Terlihat bahkan untuk jangka panjang, sistem mata uang bi-metal terbukti menjadi mata uang yang paling stabil. Ia tetap bertahan, di samping usaha dari berbagai pemerintahan untuk merubahnya menjadi mata uang simbolis yang diwakilkan oleh nilai nominal yang berbeda dengan berat yang dimilikinya.
Keandalan Uang emas tidak akan mengalami inflasi hanya karena dicetak secara terus menerus; ia tidak akan dapat didevaluasi oleh sebuah peraturan pemerintah, dan tidak seperti mata uang nasional, uang emas merupakan sebuah aset yang tidak tergantung kepada janji siapa pun untuk membayar nilai nominalnya.
Portabilitas dan tingkat kerahasiaan dari emas adalah nilai tambah yang penting, akan tetapi lebih daripada itu sebuah fakta yang tidak terelakkan adalah emas merupakan aset nyata dan bukan merupakan hutang.
Semua jenis aset kertas, seperti; surat hutang, saham, dan bahkan deposito bank merupakan pernyataan janji hutang yang akan dibayarkan. Nilainya sangat bergantung kepada kepercayaan penanam modal bahwa janji tersebut akan dipenuhi. Sebagaimana yang telah dicontohkan oleh surat hutang sampah dan mata uang Peso Meksiko, janji yang meragukan akan segera kehilangan nilainya. Emas tidaklah seperti ini. Sebentuk emas bebas dari semua bentuk sistem finansial, dan nilainya telah dibuktikan selama 5,000 tahun sejarah manusia. |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar