Senin, 27 Oktober 2008

[bali-bali] mapping

Bali kalau di pikir sebagai pulau, kecil banget ya?
tapi coba kita pikir sebagai wilayah kekuasaan "state"
masih kecil...ya enggak pulau Balinya aja seh..Bali itu punya kepulauan!!!
masih ada pulau lain: menjangan, serangan, nusa gede (penida)
lembongan, ceningan,eh..nusa dua jangan-jangan ada pulaunya juga.
dan masing-masing pulau itu neh,ternyata memiliki sistem budaya, salah satunya bahasa daerah setempat.
(meskipun tampaknya kurang berkembang, sistem itu masih terjaga walaupun lama-lama tergerus juga kalo gada yang dokumentasi neh...)


means what?
artinya masyarakat Bali sering kali melihat dirinya kecil sekecil satu pulau yang disebut Bali.Potensi daerah kita masih luas dan perlu dikelola dengan maksimal...tentu saja dengan kecintaan yang mendalam bagi tanah air.

kalo ditinjau dari kemajuankan  peradaban...masyarakat "Suku" bali yang konon kecil...minoritas ini telah jauh melakukan ekspansi peradaban, memberikan influence, nilai-nilai kultural bangsanya.
Saya bangga, migrasi orang-orang Bali pada beberapa wilayah internasional diterima dengan baik, melebur dan bahkan mampu mendirikan tonggak peradaban budaya "suku" bangsanya..
Ibarat kalo pendaki mesti nacepin bendera..
orang bali ya bikin pura...(ini kan baru bukti secara bukti artefaknya saja)
tentu  ini belum termasuk, pemikiran (ideologis) , pengaruh sosiologis dan life style...yang disebar, ditebar dan disemai.

kebayang ga ya...
kalo kita data..."suku" minoritas ini kalo digabung dengan  warganya yang telah bercampur dan tersebar di berbagai negara ini dihitung...luar biasa banget kan?
apalagi dari rahim para perempuannya..peradaban bangsa ini didistribusikan, ditransformasikan dan direkayasa untuk generasi "suku" bali berikutnya.

Saya sengaja neh...membangkitkan kata "suku"
kadangkala saya berpikir,
orang bicara "nasionalisme" dalam wilayah yang hebat banget yang disebut "negara"

bagaimana kita memahami negara yang besar ini jika tidak mulai dari "bangsa/etnis/tribe" yang kecil ini?
plus...wacana Multikulturalisme dikedepankan...mengahrgai keragaman...perbedaan
tapi buntut-buntutnya menindas kesempatan orang membuka mulut tentang kebutuhan menjadi sebuah "Identitas bangsa" "identitas kultural"...yang berakhir menjadi tudingan "etnosentris", separatis...
pokoknya dianggap enggak multikulturalis deh...enggak dianggap beradab deh...

nah...
niki tyang mengajukan  tema diskusi kita hari ini : apa seh yang membuat "suku bali" itu patut dibanggakan
(tujuannya, ya...untuk mengetahui potensi diri bangsa inilah...)
kalo kebaikan aja kita engga bisa lihat..gimana mo meyakinkan kita mesti jadi bangsa yang besar dalam Negara Indonesia ini?

Merdeka, atau mati?






__._,_.___

Your email settings: Individual Email|Traditional
Change settings via the Web (Yahoo! ID required)
Change settings via email: Switch delivery to Daily Digest | Switch to Fully Featured
Visit Your Group | Yahoo! Groups Terms of Use | Unsubscribe

__,_._,___

Tidak ada komentar: