kaliyuga, jaman edan. Mari kita melindungi putri-putri kita dari para
sex predator seperti Syekh Puji ini. Kebetulan anak-anak tiyang putri-
putri semua. Salah satu solusinya mungkin mengentaskan kemiskinan dan
pendidkan masyarakat.
Sayang Syekh Puji tampaknya akan menikahi dua gadis cilik lagi
disamping Lutfiana Ulfa. Berita Kompas tiyang lampirkan.
MS
"Kiai Nikahi ABG, Secara Medis Membahayakan"
Jumat, 24 Oktober 2008 | 04:36 WIB
SEMARANG, KAMIS - Kiai kaya raya, Syekh Puji mengaku akan menikahi
dua bocah lagi, umurnya 9 dan 7 tahun. Keduanya akan dinikahi
sekaligus dengan Lutfiana Ulfa (12). Kalau pernikahan itu terwujud,
maka Syekh Puji memiliki empat istri.
Kiai nyentrik yang terkenal karena membagi zakat Rp 1,3 miliar ini,
beberapa hari terakhir membuat heboh karena tersebar kabar bahwa ia
telah menikahi gadis cilik berusia 12 tahun bernama Lutfiana Ulfa.
Sebelumnya, pada bulan Puasa lalu, sang kiai membagikan zakat yang
jumlahnya sangat spektakuler. "Kalau Ulfa umurnya 12 tahun. Kalau
gadis yang lain, ada yang umurnya 9 tahun dan satu lagi 7 tahun,"
kata Syekh Puji.
Pernikahan dengan para bocah itu akan dilangsungkan dalam waktu dekat
atau bahkan dalam minggu-minggu ini. Pada pernikahan itu, Puji akan
menikahi tiga gadis di bawah umur sekaligus, salah satunya adalah
Lutfiana Ulfa. Namun kiai bernama asli Pujiono Cahyo Widianto (43) ini
masih merahasiakan nama kedua bocah yang juga bakal menjadi istrinya.
Syekh Puji punya alasan mengapa ia berhasrat menikahi gadis-gadis
belia. "Aku ini memang sukanya yang kecil," kata pendiri dan pengasuh
Pondok Pesantren Miftakhul Jannah, Semarang, Jawa Tengah, ini.
Menurut Puji, dirinya memang suka dengan wanita yang masih kecil
supaya ia bisa dengan mudah mendidik pasangannya agar menjadi orang
hebat. Menurut Puji, ketiga istri ciliknya tersebut bakal diminta
mengurus sejumlah perusahaannya.
Saat ditanya apakah bocah-bocah di bawah umur itu bersedia ia nikahi,
Syekh Puji menjawab sambil terkekeh, "Wong mereka sudah menyatakan
cintanya pada saya. (Ulfa bilang) Aku cinta Syekh Puji."
Ketika dikatakan bahwa pernikahannya dengan gadis cilik itu
menimbulkan pro-kontra di masyarakat, Syekh Puji beralasan pernikahan
tersebut ia lakukan berdasarkan ajaran agama. "Saya punya dasar agama
juga. Nggak ngawur," katanya. Syekh Puji mengatakan, dia mengikuti
Rasulullah SAW yang menikahi Aisyah, gadis berumur 7 tahun. Namun
Rasulullah tidak bercampur dengan Aisyah hingga si gadis akil baliq.
Syekh Puji pun tidak akan bercampur dengan istri-istri ciliknya
sebelum mereka akil baliq.
"Saya sesuai ajaran kanjeng nabi. Kalau menikah dengan yang umurnya 7
tahun boleh saja. Kalau urusan campur, itu baru dilakukan setelah dia
mens," ujarnya. Menurut Syekh, Lutfiana Ulfa sudah akil baliq atau
dengan kata lain sudah haid. Syekh Puji juga menjelaskan, bahwa
sejauh ini pernikahannya dengan Ulfa belum terjadi. Rencananya,Puji
akan menikahi Ulfa dan dua gadis cilik lainnya sekaligus atau di
waktu dan tempat yang sama.
Sebelumnya, Darmo, tetangga Ulfa, mengatakan bahwa Syekh Puji, pada
bulan Puasa lalu, mengatakan telah menikahi Ulfa secara siri. Darmo
mengaku tak tahu pasti kapan pernikahan siri dilakukan. Tapi menurut
kabar yang ia dengar, pernikahan itu digelar di ponpes Miftakhul
Jannah milik Syekh Puji.
Dilarang
Kiai Husein Muhammad, Komisioner Komnas Perempuan, menyatakan
pernikahan pria dewasa dengan wanita di bawah umur dan dilakukan
secara siri merupakan pernikahan terlarang. Pasalnya, pernikahan
tersebut merugikan si perempuan. "Tidak boleh terjadi pernikahan
dibawah umur dan nikah siri. Ini harus ada solusi. Islam itu
melindungi perempuan," katanya.
Husein Muhammad menegaskan, menikahi bocah 12 tahun melanggar UU
Perkawinan. Ia tidak bisa menerima alasan yang mengatasnamakan Islam
dalam kasus pernikahan tersebut.
Pernikahan siri, kata Husein, sangat bertentangan dengan ajaran
Islam. "Karena Islam justru harus melindungi perempuan. Kalau nikah
siri, malah merugikan bukan melindungi," katanya. "Si perempuan tidak
punya perlindungan hukum kalau terjadi apa-apa bagaimana?. Belum lagi
kalau punya anak, anaknya tidak akan diakui oleh negara," lanjut Kiai
Husein.
Bagaimana pendapat dari sisi medis? Dokter spesialis obstetri dan
ginekologi dr Deradjat Mucharram Sastrawikarta Sp.Og mengatakan,
pernikahan pada anak perempuan berusia 9-12 tahun sangat tidak lazim
dan tidak pada tempatnya. "Apa alasannya ia menikah? Sebaiknya jangan
dulu berhubungan seks hingga anak itu matang fisik maupun
psikologis," ujarnya saat dihubungi semalam. Menurutnya, pernikahan
itu menyalahi peraturan pemerintah yang mewajibkan usia minimal 16
tahun untuk menikah.
Dokter yang berpraktik di klinik spesialis Tribrata Polri ini
menjelaskan, kematangan fisik seorang anak tidak sama dengan
kematangan psikologinya. Sehingga meskipun anak tersebut memiliki
badan bongsor dan sudah menstruasi namun secara mental ia belum siap
untuk berhubungan seks. "Apakah anak seusia itu sudah mengerti
tentang hubungan seks?, kalau belum, itu bisa saja
dikatakan 'menggagahi', karena bukan atas dasar suka sama suka,"
tandasnya.
Ia menambahkan, kehamilan bisa saja terjadi pada anak usia 12 tahun.
Namun psikologinya belum siap untuk mengandung dan melahirkan. Jika
dilihat dari tinggi badan, wanita yang memiliki tinggi dibawah 150 cm
kemungkinan akan berpengaruh pada bayi yang dikandungnya. Posisi bayi
tidak akan lurus di dalam perut ibunya. Sel telur yang dimiliki anak
juga diperkirakan belum matang dan belum berkualitas, sehingga bisa
terjadi kelainan kromosom pada bayi.
Dalam mengahadapi persalinan, kematangan psikis juga sangat
berpengaruh. Di kota-kota
besar, bisa saja dilakukan operasi melahirkan. Namun persalinan
normal bagi anak yang belum dewasa juga cukup beresiko.
Sedangkan jika hubungan seks dilakukan pada saat anak tersebut belum
menstruasi, maka bisa mengakibatkan robek berat pada bagian
keintimannya dan bisa mengganggu sistem reproduksinya kelak jika
terjadi infeksi. Sementara Warta Kota menerima telepon dari orang yang
mengaku adik kelas Syekh Puji sewaktu di SMP di Semarang. Orang yang
meminta namanya tidak disebutkan ini mengatakan, Syekh Puji memiliki
sifat doyan perempuan. "Yang saya tahu sebelum ini dia sudah memiliki
banyak istri," katanya.
Sebelum menjadi miliarder, Syekh Puji pernah menjadi karyawan
perusahaan kaset di Jakarta. Setelah berhenti bekerja, Syekh Puji
membuka usaha kaligrafi kuningan. "Omsetnya Rp 150 miliar
setahun,"katanya.
Sistem penjualan yang dilakukan Syekh Puji menggunakan direct
selling. Dia merekrut pengangguran untuk menjadi tenaga penjual yang
dikirim ke berbagai daerah. Usahanya berhasil karena omset
penjualannya terus meningkat.
"Tapi ada cacatnya, karena sistemnya bagi hasil maka orang yang
dikirim ke berbagai daerah penghasilannya tergantung dari hasil
penjualan. Kalau dagangannya tidak laku, maka orang itu tak akan
punya uang," katanya. (sab/tat)
http://www.kompas.com/read/xml/2008/10/24/04361491/Kiai.Nikahi.ABG..Se
cara.Medis.Membahayakan
--- In bali-bali@yahoogroups.com, "laraslia" <laraslia@...> wrote:
>
>
> Bener bener jaman edan. Yen ra edan ra keduman. Ngisin ngisini.
Kyai
> sableng, disaat yang lain babak belur pasang badan, ini bisa
bisanya
> bikin masalah baru yang gak lucu. Hiks.. detik bilang tu anak masih
> 11 thn. Mudah2an MUI berani ambil sikap kalau ga mau islam makin
> disorot dan MUI dibilang banci.
>
>
> --- In bali-bali@yahoogroups.com, "madesutjita" <madesutjita@>
> wrote:
> >
> > Benar benar gila. Mengawini anak gadis umur 12 tahun sebagai
isteri
> > kedua --> termasuk CHILD ABUSE! Dinegara yang "civilized" Syech
> Puji
> > ini akan dihukum berat. Benar-benar aneh negeri ku ini. Goyang
Inul
> > (pornoaksi), lukisan dan patung telanjang tidak boleh, namun
> > mengawini gadis bawah umur, kawin siri, kawin kontrak, polygami,
> > lokalisasi WTS boleh dan legal. Makin kelihatan betapa munafiknya
> > mereka ini. Semuanya untuk keuntungan dan pemuasan syahwat laki-
> laki.
> > Perempuan tetap sebagai objek dan korban.
> > Suksema Pak Agung.
> > MS
> >
> > "Pujiono Cahyo Wicaksono alias Syech Puji , mengawini isteri
> keduanya
> > yang berumur 12 tahun , Lutifiana Ulfa."
> >
> >
> > --- In bali-bali@yahoogroups.com, "IGusti Agung" <agungpindha@>
> > wrote:
> > >
> > >
> > > Bli Sugi betul ,
> > >
> > > jangan takut membicarakan agama , seperti RUUP juga penyebabnya
> > > agama , kenapa takut ngomong agama?
> > > Apapun bisa dianggap SARA , kalau mau.
> > > Baru baru ini , businessman asal Jambu , Semarang , yang
bernama
> > > Pujiono Cahyo Wicaksono alias Syech Puji , mengawini isteri
> keduanya
> > > yang berumur 12 tahun , Lutifiana Ulfa.
> > > Syech Puji mendermakan i,3 milyar lebaran yang lalu.
> > > Omsetnya diperkirakan sebesar 110 milyar .
> > > Anak perempuan umur 12 tahun boleh dikawini , asal punya duit ,
> > > berjenggot dan pakaian putih putih......
> > > Dimana Dinas perlindungan anak ? Bagaimana pengurusan ijin
> kawinnya?
> > > The rich and The shameless or dia hanya menjalankan Sunnah
> Muhammad?
> > >
> > > salam bingum.
> > >
> > >
> > >
> > >
> > >
> > > --- In bali-bali@yahoogroups.com, Sugi Lanús <sugilanus@> wrote:
> > > >
> > > > Orang Bali bisa mendebatkan apa saja, termasuk menjadi atheis
> > juga
> > > boleh. Silahkan debat agama, mungkin yg kurang tertarik tak
usaha
> > > baca. Debat agama biasanya saya tak baca serius (saya memilih
> > > membaca buku dari pada debat kusir), dan alasan lain sama
dengan
> > > teman2 lainnya, banyak email lain yg mesti dijawab.
> > > >
> > > >
> > > >
> > > > ----- Original Message -----
> > > > From: laraslia
> > > > To: bali-bali@yahoogroups.com
> > > > Sent: Monday, October 20, 2008 2:37 PM
> > > > Subject: [bali-bali] Re: Fwd: Debat konsep Khilafah di
> MetroTV:
> > > Hizbuth Tahrir, IslamLib, Paramadina
> > > >
> > > >
> > > >
> > > > Aduh Biang.., gimana cara saya nekebin Biang kalau sampe
> > > dilempar
> > > > kulit kacang sama moderator. Kalo yg dilempar kacang sama
> > isinya
> > > sih
> > > > saya gak kuatir bakal nyampe ke Biang, timpal lainnya pasti
> dah
> > > > rebutan duluan.
> > > > Kan kata pak mods tidak boleh mendebatkan agama, kecuali
> hindu
> > > lah
> > > > biar bali gak kehilangan soulnya..
> > > >
>
------------------------------------
Yahoo! Groups Links
<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/bali-bali/
<*> Your email settings:
Individual Email | Traditional
<*> To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/bali-bali/join
(Yahoo! ID required)
<*> To change settings via email:
mailto:bali-bali-digest@yahoogroups.com
mailto:bali-bali-fullfeatured@yahoogroups.com
<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
bali-bali-unsubscribe@yahoogroups.com
<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar