Kamis, 24 September 2009

Re: [bali-bali] Penganggur Bergelar



Sahabatku Ketut Abdulpaulus,

Kalau orientasinya lapangan kerja pasti gelar yang utama karena sampai saat ini lowongan pekerjaan yang ada membutuhkan pekerja pekerja yang bergelar. Lain halnya bila orientasi untuk menciptakan lapangan kerja, disini tidak dibutuhkan gelar yang utama tetapi jiwa enterprenuer. 

Makanya akan sangat bagus bila sarjana bergelar ini mampu menciptakan lapangan kerja sendiri dan bukannya mengharapkan menjadi karyawan atau PNS. 
--
i made cock wirawan
--------------------------------------
http://komputeraktif.wordpress.com 

Cuplikan tulisan anda pada hari Kamis 24 September 2009, jam 06:20:07  :


sangat bertentangan dong dengan data statistik TIM kampanye SBY Budiono  saya jadi ingat teman saya, dia tak terima di gaji 1.000.000 karena melamar sebagai seorang sarjana, justru dia menerima di gaji 750.000 dengan ijazah SMA tanpa menyisipkan gelar kesarjanaan, 

saya juga ingat seorang kepala desa di banyuwangi melarang anaknya menikah dengan seorang wiraswasta yang hanya lulusan d2, dia lebih memilih menikahkan anaknya dengan sarjana pengangguran 

tetangga saya justru sukses sebagai pengusaha besi tua dengan omset 70 juta/ bulan.padahal lulusan SMA doang. tanpa mengecilkan seorang yang bergelar, tapi baiknya kita mengaca diri, pantas kah kita bergelar jika kemampuan tak pantas untuk di beri gelar. saat ini harga title sarjana masih cukup murah.


Quotes : Bhinneka Tunggal Ika, Tan Hana Dharma Manggruwa

__._,_.___


Your email settings: Individual Email|Traditional
Change settings via the Web (Yahoo! ID required)
Change settings via email: Switch delivery to Daily Digest | Switch to Fully Featured
Visit Your Group | Yahoo! Groups Terms of Use | Unsubscribe

__,_._,___

Tidak ada komentar: