dibenakKU tangisKU
kiri kanan dimuKA
rajam anarKI , kekejamanMU
KOQ ?
mawar melati cempaKA
aroma indraKU
setiap bait dalam sloKA
panjatan doaKU
himpitan jerit membengKAK ?
shanti , kuku kakimu koq kaku kaku kak?
--- In bali-bali@yahoogroups.com, abu bakar <abu_442000@...> wrote:
>
> KU
>
> setiap kali kudengar adzan/MU yang sampai pada/KU
> adalah tangis/MU
> pinta/KU
> lelahlunglaiKU setelah leherku menyerah menopang
> kebisuan langitMU
> abu
>
>
>
>
> ________________________________
> From: Ikranagara <ikra_twin@...>
> To: Dear Friends <ikra_twin@...>
> Sent: Wednesday, September 30, 2009 1:12:05 PM
> Subject: [bali-bali] Catatan 30 Septembr 2009
>
>
> GESTAPU ATAU GESTOK?
> catatan singkat Ikranagara
>
>
> Sekelam apa sebenarnya peristiwa Tragedi Lobang Buaya itu?
>
> Tragedi Lobang Buaya itu dipayungi oleh konflik global antara kubu
> Marxis/Komunis versur kubu Demokrasi/kapitalis , zaman yang dikenal
> sebagai Zaman Perang Dingin. Bisanya disingkat menjadi konflik antara
> AS cs dan Uni Soviet cs. Masyarakat kita terpecah dalam konflik antara
> kubu Kiri/PKI dengan kubu Kanan/Anti Komunis.
>
> Teori persatuan a la Bung Karno ketika itu dikenal dengan singkatan
> "Nas-A-Kom" (singkatan dari Nasionalis-Agama- Komunis, yang dalam
> praktik diwakili oleh PNI, NU, PKI). Tapi karena BK adalah penganut
> Marxisme (yang diterapkan sesuai dengan situasi dan kondisi Indonesia =
> Marhaenisme) , maka secara gampangnya BK berada di Kubu Kiri/PKI juga
> pada dasarnya. Pidato-pidati Hari Kemerdekaan BK sejak 1960 sd 1965
> selalu memuji PKI sebagai kekuatan yang paling revolusioner. Maklumlah,
> yang menyusun pidato itu antara lain adalah Aidit Ketua CC PKI!
>
> Nah, karena BK sangat berkuasa ketika itu, seolah setiap kata-katanya
> adalah Sabda Pandito Ratu, maka kubu lawannya yaitu Kanan/Anti-Komunis,
> tidak berani buka mulut. Sudah banyak pemimpim bangsa yang tidak
> sejalan dengan ideologi Nasakom dijebloskan ke penjara tanpa lewat
> pengadilan. Buku dan koran yang tidak sejalan nasibnya juga sama. Buku
> Bung Hatta "Demokrasi Kita", antara lain, dinyatakan buku terlarang.
> Karya sastra dan filsafat dll yang tidak sejalan pun dilarang, bahkan
> dibakar. Pelopor gerakan pemberangusan ini adalah PKI sebagai partai
> yang paling revolusioner. Siapa yang ebrani mengeritik PKI, maka akan
> dicap sebagai "Komunisto-phobia" artinya termasuk orang yang bisa
> digolongkan mengidap semacam penyakit jiwa!
>
> Maka, suara kubu Kanan/Anti-Komunis disembunyikan dalam bentuk bisik-bisik atau suara hati saja.
>
> Jadi, sebenarnya yang tampak dipermukaan adalah persatuan di bawah
> komando tunggal BK, tetapi itu hanyalah persatuan yang lips servis
> belaka alias palsu dan gagal, sebab antara Komunisme dan Agama
> tampaknya tidak bisa disatukan. Di kalangan orang beragama (layoritas
> bangsa kita!) maka ajaran Marxisme/Komunisme itu dinilai faham
> Atheisme. Tentu, pandangan ini tidak berani diungkapkan ke permukaaan!
>
> Bukan hanya antara A dan Kom saja terjadi perpecahan, bahkan antara
> kekuatan Nasionalis dan Komunis pun tidak akur. Mungkin di Pusat dan
> beberapa kota besar saja persatuan a la Bung Karno itu terjadi, tapi di
> daerah-daerah tidak terjadi, antara lain yang saya tahu ketika itu
> adalah yang di Bali pulau kelahiran saya dan Yogya kota tempat saya
> kuliah. "Jor-joran Manipolis" yang disuarakan oleh BK di mimbarnya, di
> lapangan gemanya berobah menjadi "Gontok-gontokan Nas A Kom.
>
> Bukan hanya mesyarakat yang terpecah, Angakatan Bersenjata pun terbelah.
>
> Itulah suasana yang boleh dikatagorikan sebagai "pra-Tragedi Lobang Buaya" itu.
>
> Ada sebuah dokumen penting yang berperan besar yang langsung ada
> kaitannya dengan Lobang Buaya. Dokumen Gilchrist. Dalam dokumen ini
> dinyatakan bagwa Angkatan Darat kita akan bersekongkol dengan kekuatan
> AS dan Inggeris untuk melawan kekuatan Kiri/BK. Dokumen itu tiba di
> meja Soebandrio, dan setelah diperiksa maka kertanya dinilai aseli
> kertas Kedutaan Inggeris. Jadi, disimpulkan bahwa draft surat dalam
> dokumen itu aseli dan bukan palsu. Dengan kata lain, memang benar ada
> perswekongkolan antara para jenderal AD untuk menggulingkan BK.
>
> Tapi BK tidak begitu saja menghukum para jenderalnya. BK mengumpulkan
> mereka, dan menanyakan hal itu. Dijawab bahwa isi dokumen itu tidak
> benar. Nah, sampai di situ sebenarnya kalangan jenderal itu merasa
> urusannya selesai sudah! Tapi isyu tentang adanya Dewan Jenderal yang
> akan melakukan kup masih terus gencar beredar.
>
> Tapi anehnya Menlu Soebandrio membukakan adanya dokumen Glichrist itu
> kepada publik di Kairo. Rombongan wakil Indonesia di bawah pimpinan BK
> ketika itu sedang berada di Kairo. Rombongan ini bermaksud mengikuti
> Konferensi AA di Aljazair, tapi tidak bisa lanjut, hanya sampai di
> Kairo, sebab di tempat konferensi sedang terjadi kup. Jadi, dengan
> disiarkannya adanya dokumen Gilchrist di Kairo itu, maka tampaknya
> urusan Dewan Jendral dan rencana kup-nya di Indoensia itu belum
> selesai. Artinya, BK percaya itu akan dilakukan terhadfao dirinya,
> seperti yang terjadi di Aljazair. Konferensi AA batal. BK pun kembali
> ke Jakarta.
>
> Maka BK kemudian menyelenggarakan rapat terbatas di Tampaksing, Bali,
> menyusun rencana penangkapan beberapa orang jenderalnya. Penangkapan
> itu dipimpin oleh Untung, pimpinan pasukan pengawal presiden. Para
> jenderal itu akan diadili di pengadilan militer yang akan
> diselenggarakan kawasan Halim Perdanakusumah.
>
> Komando diberikan oleh BK dalam sebuah pidatonya pada malam hari 30
> September 1965 dalam bentuk kode berupa dongeng dari Mahabharata.
> Itulah yang menggerakan pasukan yang bermarkas di Lobang Buaya
> kemudian. Penangkapan dan pembantaian terhadap sejumlah jenderal AD itu
> dilakukan dini hari 1 Oktober 1965.
>
> Jadi, tujuab Gerakan 30 September itu adalah menangkap sejumlah jenderal untuk diadili. Ini dikomandoi oleh BK.
>
> Tapi pelaksanaannya di lapangan berlebihan, bukannya menangkap,
> melainkan membantainya, dan kemudian menjebloskannya ke sumur tua di
> Lobang Buaya.
>
> AD mehnyebut gerakan itu dengan nama Gestapu (Gerakan
> September.Tigapuluh ), sedangkan BK menyebutnya dengan Gestok (Gerakan
> Satu Oktober).
>
> Kedua-duanya benar. Bahwa Gestok merupakan penyelewengan dari skenario
> Tampaksiring BK yang dikomandokan pada 30 September. Tapi AD juga
> benar, karena kalau tidak ada Gestapu maka Gestok tidak akan terjadi.
>
> Ironisnya adalah, dkomen yang berperan besar itu, Dokumen Gilchrist
> ternyata dokumen palsu buatan agenintel Chekoslovakia yang bekerja dibawah
> komandi Jendral Aghayant dari KGB. Chekoslovakia adalah negara satelit
> Uni Soviet. Kertasnya aseli, hasil dari demonstrasi kekuatan Kiri/Komunis mengobrak-abrik
> Kedubes Inggeris di Jakarta. Tapi isinya diketik oleh Departemen
> Dis-informasi kantor intel Chekoslovakia. Buku yang mengungkapkan hal
> ini dtulis oleh pelakunya sendiri, dan terbitnya jauhari setelah BK
> wafat...
>
>
> Ikra.-
> ====
>
------------------------------------
Yahoo! Groups Links
<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/bali-bali/
<*> Your email settings:
Individual Email | Traditional
<*> To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/bali-bali/join
(Yahoo! ID required)
<*> To change settings via email:
mailto:bali-bali-digest@yahoogroups.com
mailto:bali-bali-fullfeatured@yahoogroups.com
<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
bali-bali-unsubscribe@yahoogroups.com
<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar