sugi,
menarik banget tulisan2mu soal kasta ini. aku menyimaknya. lanjutkan! hehe..
ntar aku pesen dong tulisannya buat di balebengong. biar tidak kamu simpan saja kayak tulisan soal togel obama waktu itu. aku tunggu2 di kompas ternyata tidak nongol juga. makanya ndang dikirim ke aku. :)
soal naik turun kasta itu, mungkin asik juga kalo disinggung tentang pemberian nama dari "luar" bali jadi nama "bali". ingat ya "luar" dan "bali" masih pake tanda kutip untuk menunjukkan kalau itu masih debatable. aku lihat kan banyak jg bule yang kemudian pake nama "bali" semacam made, wayan, dst itu.
akan asik kalau tahu apa motivasi mereka. jangan2 biar keliatan kebaliannya. sebab, di bali kan nama juga menunjukkan kesaktian. hehehe..
btw, soal bukunya pak kembar karepun apa memang sudah terbit? aku cuma punya draftnya ketika dipakai diskusi terbatas dg anak-anak muda soal buku tersebut. tulisannya memang bagus. aku baca sambil ketawa2 juga terutama soal kasus penggunaan kata-kata yang dianggap tidak pantas di gianyar sampe dipidanakan.
tentu akan lebih bagus lagi kalau buku itu sudah terbit. di mana aku bisa mendapatkannya?
salam
Biang Bulan,
Soal yg dari Tegeh Kori itu: Tragis. Hehe..
Kakek saya jg Tegeh Kori, tapi karena rumah saya tak pake Kori, saya cukup "Tegeh Pagar Rumah"... Rolling door pagarnya biang!! :D
Silahkan beri masukan, dan terimakasih banyak atas kesediaan Biang Bulan menunjukkan nama di aktenya: Ayu Bulantrisna Djelantik. Nah ini satu lagi bukti "kebangsawanan" Dr Made Djelantik. Bahkan anak beliau tak diberi gelar, cukup AYU dan memang pantas utk biang Ayu nama itu. :-)
Dengan melihat akte biang Bulan ini ternyata asumsi saya tentang "mobilitas naik kasta/gelar" ternyata menerima tantangan baru, ternyata ada yg type B "mobilitas turun/penghilangan". Ayah AA, anak A (ayu).
Biasanya yg terjadi type A "mobilitas naik": ayah IGN, anak AAN. Atau ayah AA, anak Cokorda. Ayah I Dewa, anak Ida I Dewa. Ayah I Dewa Agung, anak AA.
Kalo yg dari ayah tak bergelar sampai anak memakai AA dll, itu saya simpan dulu, nanti saya buka, kelak kalau sdh waktunya.
Yg sangat menarik, temuan saya, pergantian nama dari AA ke Ida Cokorda di Denpasar dilakukan lewat Ketetapan Pengadilan Negeri Denpasar, yg bersangkutan mengusulkan diri, pengadilan menetapkan.
Silahkan saya mengundang masukan kalau ada semeton, nyama lan jro makabehan punya pengalaman lain, atau seandainya tetangganya melakukan "mobilitas gelar".
Saya menerima "pengaduan", kirim lewat jalur pribadi, ke email saya. U r welcome.
Suksma ida dane semeton sinamian, rahajeng.
--
Anton Muhajir
www.rumahtulisan.com - Personal Blog
www.balebengong.net - Balibased Citizen Journalism
__._,_.___
Tidak ada komentar:
Posting Komentar