http://www.kompas.com/read/xml/2009/09/07/05154896/luar.biasa.pelantikan.saja.te\
lan.rp.7561.miliar.
--- In bali-bali@yahoogroups.com, Anton Muhajir <antonemus@...> wrote:
>
> http://balipost.co.id/mediadetail.php?module=detailberita&kid=2&id=21128
>
> 30 September 2009 | BP
> Gunung Batur Ditawar Rp 15 Miliar
> Wabup Bangli: Tak Ada Aturan Jual Gunung
>
> Bangli (Bali Post) - Demi mengembangkan pariwisata Kintamani agar lain
> daripada yang lainnya di Bali, Jero Wijaya, salah satu pelaku pariwisata di
> Kintamani yang juga anggota DPRD Bangli periode 1999-2004, Selasa (29/9)
> kemarin, dalam dialog menggugah kesadaran pembayaran Pajak Hotel dan
> Restoran oleh Dispenda Bangli melontarkan pernyataan mengejutkan. Jero
> Wijaya menawar Gunung Batur, Kintamani dalam sistem kontrak permanen selama
> sepuluh tahun dengan nilai Rp 15 miliar.
>
> Bahkan jika diizinkan pemerintah, pembayaran kontrak selama sepuluh tahun
> itu bakal direalisasikan per awal Januari 2010. Kontan saja, penawaran yang
> dinilai nyeleneh itu membuat Wabup Bangli, I Made Gianyar, serta sejumlah
> pejabat penting lainnya gelagapan. Menurut Jero Wijaya, selama ini
> pengembangan pariwisata Kintamani belum maksimal. Untuk menarik wisatawan,
> diperlukan perubahan secara radikal. Jika pemerintah menghendaki dan
> berorientasi uang untuk membangun pariwisata, pihaknya siap mengembangkan
> pariwisata Kintamani. Salah satunya, dengan membeli Gunung Batur seharga Rp
> 15 miliar. Tidak untuk dimiliki, melainkan hanya kontrak selama sepuluh
> tahun. Selanjutnya, pihaknya akan mengembangkan berbagai atraksi wisata di
> Gunung itu. "Jika pemerintah setuju, saya akan kontrak Gunung Batur selama
> sepuluh tahun. Banyak atraksi pariwisata di sana yang bisa dikembangkan,"
> ujarnya.
>
> Dilanjutkannya, kini banyak kejanggalan sistem pengelolaan wisata tracking
> oleh HPPGB. Salah satu contohnya, belum lama ini pihaknya memiliki wisatawan
> yang menginap di hotel miliknya, hendak melakukan wisatawa tracking. Tentu
> saja karena itu menyangkut citra dan keamanan wisatawan, pihaknya yang juga
> memiliki sekitar 30 pemandu wisata tracking merealisasikan niat wisatawan
> itu. Ternyata, HPPGB berpandangan lain dan menyiapkan pula dua orang pemandu
> wisata.
>
> Sebagai kompensasi, wisatawan itu harus membayar Rp 250 ribu. Ironis, di
> akhir acara pramuwisata miliknya diberikan Rp 50 ribu sementara sisanya Rp
> 200 ribu disinyalir masuk kantong pribadi HPPGB. Artinya, terjadi kebocoran
> atas retribusi.
>
> Selain persoalan itu, dirinya mensinyalir ada oknum guru berstatus PNS yang
> ikut mejadi pemandu wisata di sana. Untuk itu, pemerintah agar bertindak
> cepat dan menjatuhkan sanksi yang tegas kepada oknum PNS tersebut.
>
> Menanggapi hal itu, Wabup Bangli I Made Gianyar mengatakan pihaknya belum
> melihat ada aturan membolehkan menjual gunung. Tetapi jika seorang Jero
> Wijaya saja sudah berani menawar sebesar itu, tentunya akan ada income yang
> dihasilkan sebagai seorang pengusaha. Artinya, kenapa gunung itu harus
> dijual dan kenapa tidak dikelola oleh pemerintah. "Dengan target harus bisa
> menghasilkan Rp 25 miliar selama sepuluh tahun, atau dua kali lipat dari
> penawaran itu," tanyanya.
>
> Menyangkut adanya oknum PNS yang menjadi pramuwusata sebagaimana tuduhan
> Jero Wijaya, diminta satuan kerja dan staf ahli melakukan penelusuran atas
> kebenaran informasi itu. Tentu saja, akan diambil pengkajian secara matang
> sebelum keputusan diambil. "Kami akan kaji semua usulan Jero Wijaya itu,"
> ujarnya.
>
> Selain mengomentari usul Jero Wijaya yang menawar Gunung Batur seharga Rp 15
> miliar, Wabup menyayangkan sikap acuh serta input yang dihasilkan Disbudpar
> Bangli selama ini. Kata dia, ketika Kadisbudpar dihubungi berkaitan rencana
> dialog ini, justru melontarkan alasan tidak bisa hadir lantaran akan
> berangkat menuju Australia mendampingi Kadisbudpar Provinsi Bali. Dalam
> catatan pihaknya, keberangkatan Kadisbudpar Bangli ke luar negeri sudah
> kedua kalinya. "Namun apa hasil dari jalan-jalan itu, ternyata pariwisata
> Bangli masih jalan di tempat. Semestinya seorang Kadis harus jauh lebih
> pintar daripada bupati atau wakil bupati. Karena bidang yang digeluti hanya
> satu dan harus terfokus. Bukan sekadar jalan-jalan yang ternyata sangat
> ironis tidak memberi nilai tambah atas pengembangan pariwisata Bangli,"
> tudingnya dengan nada tinggi. (kmb17)
>
> --
> Anton Muhajir
> www.rumahtulisan.com - Personal Blog
> www.balebengong.net - Balibased Citizen Journalism
>
------------------------------------
Yahoo! Groups Links
<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/bali-bali/
<*> Your email settings:
Individual Email | Traditional
<*> To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/bali-bali/join
(Yahoo! ID required)
<*> To change settings via email:
mailto:bali-bali-digest@yahoogroups.com
mailto:bali-bali-fullfeatured@yahoogroups.com
<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
bali-bali-unsubscribe@yahoogroups.com
<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/