Saya juga terhenyak dengan HL itu. Faktanya, di kampung halaman suami
saya di lamongan, nyaris semua petani garam bangkrut karena tak laku,
tanpa pendampingan untuk peningkatan kualitas produk. Hanya emak,
mertua saya yang masih setia dengan garam, walau harga jual tak pernah
mencukupi biaya dapur. ***nelangsa.
2009/8/24 Alit Panyonk Suarsawan <suarsawan@gmail.com>:
>
>
> Saya sangat menghargai pendapat para sahabat dlm hal pembelaan hak - hak
> kekayaan budaya kita atas Malaysia, tapi jangan pula lupa untuk melihat
> posisi pangan kita saat ini. Sungguh mengkhawatirkan, katanya negara maritim
> kepulauan, koq bisa GARAM pun harus impor...
>
>
--
Luh De Suriyani
http://lodegen.wordpress.com/
------------------------------------
Yahoo! Groups Links
<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/bali-bali/
<*> Your email settings:
Individual Email | Traditional
<*> To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/bali-bali/join
(Yahoo! ID required)
<*> To change settings via email:
mailto:bali-bali-digest@yahoogroups.com
mailto:bali-bali-fullfeatured@yahoogroups.com
<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
bali-bali-unsubscribe@yahoogroups.com
<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar