Minggu, 01 Maret 2009

[bali-bali] Re: PKS Pro Rakyat Indonesia?

Dear Diana,
I am in total agreement with you , they could plan and dream,
within they are right to do so.
There is this powerful tribe hidden somewhere , waiting for good
reason and good timing to make a move.
Some of you already know whom i meant.
Right now , they just sit and watch the white mice plays..
let them feel they are winning.
All in good time my dear... all in good time...

shanti singing , cicak cicak didinding....

--- In bali-bali@yahoogroups.com, Diana Darling <dianadarling@...>
wrote:
>
> Fascinating.
>
> -- especially the vision of Indonesia being ruled by the 'great
powers' : "
> Peta rencanaya adalah bagian pulau di Indonesia yang mayoritas
Islam
> akan dikuasai oleh Arab. Sedangkan daerah yang penduduknya
mayoritas
> kristen akan dikuasai oleh Amerika. Lalu, daerah-daerha yang
mayoritas
> penduduknya beragama Hindu, Buddha, Animisme, dll., akan dikuasai
oleh
> Cina. "
>
> How would they manage Denpasar?
>
> Seriously, I don't think we should be worried. Indonesia is much
too
> difficult to govern, no matter who's in charge. Indonesians will
continue to
> govern themselves, as they always have, from their own
communities. This is
> a deeply civilized part of the world, I still believe.
>
> Fond regards to all,
> Diana
>
>
> 2009/3/1 sugi lanus <sugilanus@...>
>
> > Sangat menarik utk renungan menjelang Pemilu. Selamat
menimbang dan
> > membandingkan dgn sistem kepartaian yg lain.
> >
> > ----- Pesan Diteruskan ----
> > Dari: nugroho_ang <nugroho_ang@... <nugroho_ang%40yahoo.com>>
> > Kepada:
bhinneka_tunggal_ika@yahoogroups.com<bhinneka_tunggal_ika%
40yahoogroups.com>
> > Terkirim: Rabu, 25 Februari, 2009 14:35:43
> > Topik: [Bhinneka Tunggal Ika] Benarkah PKS Pro Rakyat Indonesia?
> >
> > Testimoni ini ditulis oleh seorang mantan kaderk PKS dari UI
bernama
> > Arbania Fitriani sebagai "note" pribadi di facebook. Selamat
Membaca!
> >
> > Benarkah PKS Pro Rakyat Indonesia?
> >
> > A TESTIMONY FROM EX PKS CADRE
> >
> > Pertama-tama, saya menuliskan pengalaman saya ini tidak untuk
> > menjatuhkan atau menjelek-jelekkan salah satu partai besar di
> > Indonesia. Saya hanya ingin berbagi pengalaman untuk menjadi
bahan
> > renungan para pembaca agar dapat lebih mengenal PKS dari dalam.
> >
> > Tulisan ini dimaksudkan agar masyarakat dapat mengenal PKS secara
> > objektif, agar rakyat Indonesia mengetahui apakah PKS benar-benar
> > mengusung kepentingan rakyat Indonesia atau justru sedang
mengkhianati
> > masyarakat dan para kadernya sendiri dengan sentimen keagamaan
serta
> > jargon sebagai partai bersih. Sayangnya, banyak masyarakat dan
> > orang-orang di dalam tubuh PKS ini pun tidak menyadarinya.
> >
> > Bagian tersebut akan saya jelaskan secara singkat di akhir cerita
> > saya, dan sekarang saya ingin berbagi dulu kepada para pembaca
> > mengenai sistem pengkaderan PKS yang sangat canggih dan
sistematis
> > sehingga dalam waktu singkat membuatnya menjadi partai besar.
> >
> > Saya waktu mahasiswa adalah kader PKS mulai dari 'am sirriyah
sampai
> > ke 'am jahriyah. Mulai dari saya masih sembunyi-sembunyi dalam
> > berdakwah, sampai ke fase dakwah secara terang-terangan, sejak
PKS
> > masih bernama PK sampai kemudian menjadi PKS.
> >
> > Dalam struktur pengkaderan PKS di kampus, ada beberapa lingkaran,
> > yakni lingkaran inti yang disebut majelis syuro'ah (MS),
lingkaran ke
> > dua yakni majelis besar (MB), dan lingkaran tiga yang menjadi
corong
> > dakwah seperti senat (BEM), BPM (MPM), dan lembaga kerohanian
islam..
> > Jenjangnya adalah mulai dari lembaga dakwah tingkat jurusan,
fakultas,
> > sampai ke universitas. Jika di universitas tersebut terdapat
asrama
> > dan punya kegiatan kemahasiswaan, maka di sana pun pasti ada
struktur
> > seperti yang telah saya terangkan.
> >
> > Universitas biasanya akan berhubungan dengan PKS terkait
perkembangan
> > politik kampus maupun perkembangan politik nasional. Dari sanalah
> > basis PKS dalam melakukan pergerakan-pergerak an politik dalam
negeri
> > atas nama mahasiswa baik itu yang berwujud demonstrasi ataupun
> > pergerakan lainnya. Sistem pergerakan, pengkaderan, dan struktur
> > lingkaran yang terjadi di dunia kampus sama persis dengan yang
terjadi
> > di tingkat nasional.
> >
> > Kembali ke dalam struktur lingkaran PKS di kampus, orang-orang
yang
> > duduk di MS jumlahnya biasanya tidak banyak dan orang-orangnya
adalah
> > orang-orang yang terpilih. Kebanyakan yang menjadi anggota MS
adalah
> > mahasiswa yang memang sudah di kader sejak SMU. Tapi tidak
banyak juga
> > yang berhasil masuk ke dalam MS dari orang-orang yang telah
dikader
> > pada saat kuliah. Saya termasuk orang yang masuk ke dalam
lingkaran MS
> > yang baru di kader pada saat kuliah dan menduduki posisi sebagai
> > mas'ulah di asrama UI sehingga saya punya akses langsung untuk
> > berdiskusi dengan mas'ulah tingkat universitas. Dari sini juga
saya
> > akhirnya banyak tahu sistem dalam PKS meskipun saya pada tingkat
> > fakultas hanya masuk sampai tingkat MB.
> >
> > Dalam MS dan MB memiliki mas'ul (pemimpin untuk anggota ikhwan)
dan
> > mas'ulah (pemimpin untuk anggota akhwat). Masing-masing mas'ul
(ah)
> > ini membawahi MS secara keseluruhan dan ada juga mas'ul(ah) yang
> > membawahi sayap-sayap dakwah yakni sayap tarbiyah (mengurusi
> > pengkaderan khusus untuk ikhwah seperti pemetaan liqoat, materi
> > liqoat, dll), sayap syiar (mengurusi syiar islam khususnya dalam
> > lembaga kerohanian formal dan menjaring kader baru), dan sayap
sosial
> > & politik (mengurusi dakwah dalam bidang lembaga formal kampus
yakni
> > BEM dan MPM).
> >
> > Di lingkaran ke dua adalah majelis besar, anggotanya adalah
ikhwah
> > yang sudah di kader juga dan tinggal menerima keputusan dari MS
untuk
> > dilaksanakan. Jadi, MS ini adalah tink-tank dari seluruh
kegiatan yang
> > terjadi di kampus. Apabila kader PKS duduk sebagai ketua
BEM/Senat
> > atau MPM/BPM, maka semua kegiatannya harus mendapat ijin dari MS
dan
> > memang biasanya berbagai agenda di BEM/Senat dan MPM/BPM ini
dibuat
> > oleh MS.
> >
> > Bagaimana sistem pengkaderan PKS itu sendiri? Bagaimana PKS
mengubah
> > seorang menjadi kader yang militant? Jalan pertama adalah
menguasai
> > Senat, BEM, BPM, dan MPM. Apabila lembaga formal ini sudah
dikuasai
> > maka akan mudah untuk membuat kebijakan terutama pada masa
penerimaan
> > mahasiswa baru.
> >
> > Saat orientasi Mahasiswa baru biasanya mereka akan dibentuk
kelompok
> > kecil (halaqah) dan ikhwah PKS akan berperan sebagai mentor.
Kegiatan
> > ini akan berlanjut rutin selama masa perkuliahan di mana halaqah
ini
> > akan berkumpul 1 minggu sekali. Dari sinilah biasanya akan
terjaring
> > orang-orang yang kemudian akan menjadi ikhwah militan, bahkan
orang
> > yang sebelumnya tidak pakai jilbab dan sangat gaul bisa menjadi
> > seorang akhwat yang sangat pemalu namun juga sangat militan.
> >
> > Agenda utama kami adalah membentuk Manhaj Islamiyah di Indonesia
> > menuju Daulah Islamiyah (mirip dengan sistem Khilafah Islamiyah
dari
> > HTI). Doktrin utama dalam sistem jamaah PKS yang juga menamakan
> > dirinya sebagai jamaah Ikhwanul Muslimin ini adalah "nahnu du'at
qobla
> > kulli sya'I" dan "sami'na wa ata'na". Dua doktrin inilah yang
membuat
> > kami semua menjadi orang yang sangat loyal dan militan. Setiap
> > instruksi yang diberikan dari mas'ul(ah) ataupun murabbi(ah)
kami akan
> > kami pasti patuhi meskipun kami tidak benar-benar paham
tujuannya.
> > Seperti menyumbang, mengikuti demonstrasi, meskipun harus bolos
> > kuliah, dll.
> >
> > Selama saya aktif di pergerakan ini, saya melihat banyak sekali
> > teman-teman saya yang berhenti menjadi Aktivis Dakwah Kampus
(ADK).
> > Dulu saya merasa kasihan dengan mereka, karena yang saya tahu –
> > diberitahu oleh murabbi kami dan juga seringkali dibahas dalam
taujih
> > atau tausiyah (semacam kultum) – bahwa dalam jalan dakwah ini
selalu
> > akan ada orang-orang yang terjatuh di jalan dakwah, mereka adalah
> > orang-orang futur (berbalik ke belakang)..
> >
> > Orang-orang ini biasanya kami label sebagai anggota "basah"
(barisan
> > sakit hati). Saya mempercayai semuanya sampai akhirnya saya pun
merasa
> > tidak cocok lagi untuk berada di sana dan memutuskan untuk
keluar dari
> > ADK padahal saya dulu sudah diproyeksikan sebagai ADK abadi
(orang
> > yang akan menjadi aktivis dakwah kampus selamanya dengan cara
menjadi
> > dosen atau karyawan tetap di kampus).
> >
> > Ada beberapa alasan yang membuat saya mengambil keputusan untuk
> > keluar, antara lain:
> >
> > 1. Adanya ekslusivisme antara kami para ADK dengan orang-orang
diluar
> > ADK. Kami para ADK adalah orang-orang khos (orang khusus) dan
mereka
> > adalah adalah orang 'amah (orang umum). Orang khos adalah orang
yang
> > sudah mengikuti tarbiyah dan mengikuti liqo'at (semacam halaqah
tapi
> > lebih khusus lagi) dan orang 'amah adalah orang yang belum
mengenal
> > tarbiyah.
> >
> > Para ikhwah, terutama para ADK, tidak akan mau menikah
dengan 'amah
> > karena mereka dapat membuat orang khos seperti kami menjadi
future,
> > bahkan bisa membuat kami terlempar dari jalan dakwah. Istilah
khos dan
> > a'amah ini membuat saya merasa tidak natural dan tidaknmanusiawi
dalam
> > menghadapi teman saya yang 'amah.
> >
> > Saya diajarkan bahwa mereka adalah mad'u (objek dakwah) saya.
Jika
> > saya bisa menarik mereka ke dalam sistem kami apalagi bisa
menjadi
> > ADK, maka kami akan mendapat pahala yang sangat besar. Saya
merasa
> > menjadi berdagang dengan teman saya yang dulunya sebelum menjadi
ADK
> > adalah sahabat saya. Saya merasa tidak memanusiakan teman saya
dan
> > lebih memandang mereka sebagai objek dakwah.
> >
> > 2. Dalam liqo'at ataupun dauroh saya juga ada beberapa hal yang
> > membuat saya tidak sreg, seperti bahwa saya harus lebih
mengutamakan
> > liqo'at daripada kepentingan orang tua dan keluarga saya. Bahkan
saya
> > pernah diberitahu bahwa bila sudah ada panggilan liqo'at, mski
orang
> > tua saya sakit dan harus menjaganya, maka saya harus tetap
datang liqo
> > (entah mengapa selama beberapa tahun saya bisa menerima konsep
yang
> > kurang manusiawi ini).
> >
> > Hal lain adalah saya tidak boleh mengikuti kajian di luar liqo
saya,
> > padahal setahu saya bahwa kebenaran itu tidak hanya milik liqo
saya,
> > masih banyak sekali kebenaran di luar sana. Bahkan buku bacaan
pun
> > diatur dimana ada banyak buku yang saya sangat berguna untuk
menambah
> > wawasan keislaman saya seperti buku yang mengajarkan tentang
hakikat
> > islam namun oleh murabbi saya dilarang. Untuk hal ini saya
membangkang
> > karena seandainya islam itu memang benar rahmatan lil alamin maka
> > ilmunya pun pasti sangat luas dan tidak hanya monopoli orang-
orang di
> > PKS semata.
> >
> > Dan hal yang paling mengusik saya adalah selama saya mengaji di
liqo
> > ataupun mengikuti taujih dan taushiyah dalam syuro ataupun
> > dauroh-dauroh (training) saya merasa lebih banyak diajarkan
tentang
> > kebencian terhadap agama atau aliran lain seperti bagaimana
kejamnya
> > kaum nashoro (nasrani) yang membantai saudara kami di Poso,
yahudi
> > yang membantai saudara kami di Palestina, JIL yang memusuhi
kami, NII
> > yang sesat, teman-teman Salafi yang mengganggu kami, dst.
> > Sampai-sampai, akibat begitu terinternalisasinya hal tersebut,
ketika
> > saya mengikuti tarbiyah universitas dan sedang makan siang, saya
dan
> > teman-teman menganggap yang sedang kami makan dan telan itu
adalah
> > orang-orang yahudi dan nashoro.
> >
> > Doa-doa kami pun selalu secara khusus ketika qunut adalah untuk
> > mujahid-mujahid di Palestina dan Afganistan (kadang saya berpikir
> > kapan kita berdoa untuk pahlawan perjuangan di Indonesia yang
telah
> > menghadiahkan kemerdekaan terhadap kita). Sejujurnya saya lebih
> > tersentuh dan bisa menangis tersedu-sedu ketika dibacakan ayat-
ayat
> > seperti dalam surat Ar-Rahman yang menceritakan Cinta-Ilahi
ketimbang
> > surah seperti Al-Qiyamah yang menceritakan azabNya.
> >
> > Kebencian sangat bertentangan dengan hati nurani saya karena saya
> > sangat percaya dengan ayat yang mengatakan bahwa rahmat Allah SWT
> > lebih cepat dari murkaNya, yang artinya cinta Allah SWT
seharusnya
> > dapat menghapus kemarahanNya terhadap umat manusia. Inilah
sebabnya
> > mengapa di sini hati saya merasa sangat kering saat mengikuti
tausiyah
> > dan taujih yang senantiasa bercerita tentang peperangan dan
kebencian.
> >
> > 3. Semua ganjalan-ganjalan yang saya rasakan akhirnya meledak
ketika
> > saya kemudian tahu dari sumber yang terpercaya dalam
pemerintahan,
> > juga dari petinggi PKS sendiri, tentang agenda yang tidak pernah
saya
> > ketahui sebelumnya dan pastinya juga tidak diketahui oleh orang-
orang
> > se-level saya atau bahkan pun pengurus inti PKS.
> >
> > Agenda utama PKS adalah menghancurkan budaya Indonesia melalui
invasi
> > budaya Arab Saudi. Banyak sekali indikasi yang saya rasakan
langsung
> > pada saat menjadi ADK seperti upaya kami untuk menghalang-halangi
> > acara seni, budaya, musik, dll. Hingga berbagai upaya kami agar
bisa
> > memboikot mata kuliah ilmu budaya dasar (IBD). Saya ingat dulu,
karena
> > saya begitu termakan doktrin bahwa mata kuliah IBD tidak berguna
dan
> > bisa melemahkan iman saya seringkali membolos kalau ada latihan
menari
> > sampai saya sempat dibenci teman-teman saya.
> >
> > Kembali kepada agenda PKS ini sebagai perpanjangan tangan dari
> > Kerajaan Saudi tujuan utamanya adalah agar kekuasaan Arab bisa
> > mencapai indonesia mengingat satu-satunya sumber devisa Arab
adalah
> > minyak yang diperkirakan akan habis pada tahun 2050 dan melalui
jamaah
> > haji.
> >
> > Indonesia adalah negara yang sangat kaya sumber daya alam dan
> > merupakan umat muslim terbesar di dunia. Bahkan jika seluruh umat
> > muslim di timur tengah disatukan, umat muslim Indonesia masih
jauh
> > lebih banyak. Untuk itu, agar dapat bertahan secara ekonomi,
maka Arab
> > Saudi harus bisa merebut Indonesia dan cara yang paling jitu
adalah
> > melalui invasi kebudayaan.
> >
> > Islam dibuat menjadi satu dengan kebudayaan Arab, sehingga
budaya Arab
> > akan dianggap Islam oleh masyarakat Indonesia yang relatif masih
> > kurang terdidik dan secara emosional masih sangat fanatik
terhadap agama.
> >
> > Ketika kebudayaan lokal sudah bisa dihilangkan dan kebudayaan
Arab
> > yang disamarkan sebagai Islam dapat berkuasa, maka orang-orang
akan
> > menjadi begitu fanatik buta bahkan fundamentalis dan tidak bisa
lagi
> > mengapresiasi agama lain dan budaya lokal. Lalu, bila kebudayaan
> > Nusantara sudah sampai dianggap musyrik atau bid'ah, maka saat
itulah
> > NKRI akan bubar. Orang-orang yang pulaunya dihuni oleh mayoritas
non
> > muslim atau yang masih memegang budaya lokal di indonesia akan
meminta
> > merdeka. Pulau-pulau di Indonesia akan terpecah belah dan pada
saat
> > itulah orang-orang ini akan bagi-bagi "kue".
> >
> > Peta rencanaya adalah bagian pulau di Indonesia yang mayoritas
Islam
> > akan dikuasai oleh Arab. Sedangkan daerah yang penduduknya
mayoritas
> > kristen akan dikuasai oleh Amerika. Lalu, daerah-daerha yang
mayoritas
> > penduduknya beragama Hindu, Buddha, Animisme, dll., akan
dikuasai oleh
> > Cina.
> >
> > Tidak banyak orang PKS yang tahu soal ini, hanya segelintir saja
yang
> > memahaminya. Mereka menduduki posisi-posisi strategis dalam
> > pemerintahan agar dapat lebih memudahkan agendanya. Sentimen
keagamaan
> > terus dipakai untuk meraih simpati masyarakat. Sehingga berbagai
> > produk kebijakan seperti Perda Syariat, UU APP, dll. yang rata-
rata
> > hanya sekedar mengurus masalah cara berpakaian semata akan dengan
> > bangganya diterima oleh masyarakat muslim yang naif sebagai
> > keberhasilan Islam. Masyarakat kita lupa bahwa sampai saat ini
PKS
> > belum menghasilkan produk yang dapat memajukan ekonomi,
menyelesaikan
> > permasalahan kesehatan, pendidikan, pencegahan bencana alam,
korupsi,
> > trafficking, tayangan TV yang semakin memperbodoh masyarakat, dan
> > permasalahan lain yang lebih riil dan sangat dibutuhkan oleh
> > masyarakat kita ketimbang sekedar mengatur cara orang dewasa
> > berpakaian dan berperilaku.
> >
> > Jangan terburu-buru apriori dan menganggap tulisan mengenai
pengalaman
> > saya ini adalah black campaign. Renungkan dengan hati nurani yang
> > dalam. Tidak ada kepentingan saya selain hanya menyampaikan
kebenaran.
> >
> > Saya tahu resiko apa yang ada di hadapan saya dan siapa yang saya
> > hadapi. Tapi saya lebih takut menjadi bagian dari orang yang
zalim,
> > karena tahu kebenaran, namun tidak bersuara.. Rasa cinta saya
bagi
> > negeri yang sudah memberi saya kehidupan ini menutupi rasa takut
saya.
> > Saya yakin siapa yang berjalan dalam kebenaran maka kebenaran
akan
> > melindunginya.
> >
> > Buat rekan saya, murabbi saya, sahabat-sahabat saya dulu sesama
> > ikhwah, saya mencintai kalian semua dan akan terus mencintai
kalian.
> > Saya berharap, persaudaraan kita tetap terjalin karena bukanlah
partai
> > atau agama yang mempersaudarakan kita, tapi karena kita satu umat
> > manusia, anak cucu Adam. Kalau bahasa teman saya, kita menjadi
saudara
> > karena kita menghirup udara yang sama, makanya kita disebut
> > "sa-udara".Semoga pengalaman saya ini dapat menjadi bahan
renungan
> > para jamaah "fesbukiyah" dalam menentukan pilihan pemimpin yang
akan
> > membawa kapal Indonesia menuju masyarakat yang bahagia, makmur
dan
> > sentosa, yang memiliki jati diri dan menghargai kebudayaan
nusantara.
> > Wallahu A'lam Bis-Shawab Wallahul Musta'an.
> >
> >
> >
>


------------------------------------

Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/bali-bali/

<*> Your email settings:
Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/bali-bali/join
(Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
mailto:bali-bali-digest@yahoogroups.com
mailto:bali-bali-fullfeatured@yahoogroups.com

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
bali-bali-unsubscribe@yahoogroups.com

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/

Tidak ada komentar: