Kenapa istilah wahabisasi bisa dibiarkan, sehingga umat islam dikalangan non muslim malah terbaca wahabiers.
Kalaupun wahabi mengajak kami menegakkan syariah, bukan berarti kami wahabiers. Kami menegakkan syariah karena kami mengaku Islam, dimana mengikuti Quran & hadist hukumnya wajib. Sangat disayangkan orang sebesar gus dur tidak berhati hati dalam bicara.
Kenapa juga kami harus membuat identitas baru menjadi javanese islam ? Islam adalah Islam. Bukan islam ahmadiyah, islam wahabi, islam Suni, islam Syiah, islam NU, islam Muhamadiyah atau islam kejawen. Mereka yang mengkotakkan diri itulah yang salah. Itulah yg membuat kami gampang terpecah belah, diadu domba. Merekalah yang gagal mengkomunikasikan perbedaan diantara mereka.
Orang arab tetap bisa memegang islam dgn gaya arab mereka. Kami pun juga bisa memegang islam dengan tradisi jawa kami sepanjang tidak bertentangan dgn syariah. Tapi Islam tetap Islam.
Kalaupun ada kesalahan, itu adalah kesalahan mereka yang mentafsirkan diri sebagai Suni, Syiah, wahabi atau apalah disebutnya. Sehingga tanpa terasa mereka malah mentuhankan tokoh (ie. Gus Dur, gulam ahmad, dlsb) mereka malah lupa menyebut diri Islam yang Islam.
---- Original message ----
From: Cokorda Raka Angga Jananuraga <rakabali78@yahoo.com>
Sent: 27 Mar 2009 02:15 +00:00
To: <bali-bali@yahoogroups.com>
Subject: [bali-bali] Re: NYEPI
> Saya heran, kenapa semua orang(empat jari menunjuk ke saya nok !) diam(setuju) saat islam ditulis islam=wahabisasi. Buat saya lebih cocok ditulis islam=Allahisasi atau islam=muhamadisasi
>
Hi,
entahlah... tapi kenyataannya, yang paling berpengaruh saat-saat ini (mungkin dalam kurun waktu 1-2 dekade terakhir) ya wahhabisme itu kan? Jadi gak bisa menutup mata / downplay / deny bahwa islamisasi yang dimaksud (untuk saat-saat ini) adalah wahabisasi.... (can't think of anything worse than this). Di politik, ya agennya ya PKS itu (yang jelas-jelas bilang berafiliasi dengan ikhwanul muslimin di mesir, yang penyandang dananya tidak lain dan tidak bukan adalah the saudis (dengan wahabisme-nya). Saya pernah baca juga Gusdur bilang musuh kita ya wahabisme itu.
Jadi, ya, mau gimana lagi. Gak bisa dielakkan, kalau orang bilang islamisasi (sekarang2 ini) ya maksudnya wahabisasi. Kenapa sih orang-orang islam indonesia yang sehat akal dan nuraninya gak declare aja sesuatu kayak "javanese islam" atau apalah (ya kayak kasus bali, dengan hindu bali-nya). You get the best of two worlds: you can stick with muhammad (to a certain degree), and you get along with yourself, your very own heritage (as indonesian).
http://en.wikipedia.org/wiki/Wahhabi
---
Its largess funded an estimated "90% of the expenses of the entire faith", throughout the Muslim world, according to journalist Dawood al-Shirian.[39] It extended to young and old, from children's maddrassas to high-level scholarship.[40] "Books, scholarships, fellowships, mosques" (for example, "more than 1500 mosques were built from Saudi public funds over the last 50 years") were paid for.[41] It rewarded journalists and academics who followed it; built satellite campuses around Egypt for Al Azhar, the oldest and most influential Islamic university.[42]
---
-Raka-
----- Dikirim menggunakan telepon selular Sony Ericsson
------------------------------------
Yahoo! Groups Links
<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/bali-bali/
<*> Your email settings:
Individual Email | Traditional
<*> To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/bali-bali/join
(Yahoo! ID required)
<*> To change settings via email:
mailto:bali-bali-digest@yahoogroups.com
mailto:bali-bali-fullfeatured@yahoogroups.com
<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
bali-bali-unsubscribe@yahoogroups.com
<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar