http://www.balebengong.net/budaya/2009/03/29/gita-bali-1st-balinese-internet-radio.html
meneruskan artikel keren dari seleb bali blogger. :p
--
Gita Bali, 1st Balinese Internet Radio
Oleh Putu Hendra Brawijaya
Radio Internet Online berbahasa Bali halus, sangat kontras sekali antara sesuatu yang berbau teknologi modern tetapi memiliki materi yang sangat lokal. Hebatnya radio ini beroperasi bukan dari Bali tetapi dari Luar Negeri, wujud tidak adanya batas ruang antara pelaku Internet sangat kental terasa.
Berikut petikan wawancara penulis dengan Tut Nata yang resmi bergabung sejak 3 Januari 2009 sebagai salah satu DJ dan sekaligus merangkap PR Gitabali.com yang ditunjuk menjadi koordinator acara oleh Tim Ide & Creative
Tanya (T): Ceritain bagaimana awalnya ide untuk membuat radio online ini? (Who, Where, When and How?)
Jawab (J): Radio internet yang khusus memutar musik-musik Bali ini dibuat berawal dari pengalaman pribadi masing-masing pendiri gitabali.com sendiri yakni Gede Budhi yang kini bekerja di Bermuda Island British Overseas Territory bersama sahabatnya Made Jack yang bekerja di Lakeland Florida, USA.
Sebagai anak Bali yang mulai merantau sejak 1997 di kapal pesiar CCL dan pernah merasakan bagaimana saat rasa kangen, rindu dan kesepian muncul pada semua yang berbau Bali, termasuk keluarga dan teman-teman saat jauh dari Bali, maka salah satunya adalah mendengarkan musik-musik Bali yang juga menjadi hobi masing-masing dari pendiri.
Sejak saat itu, setiap kali pulang ke Bali mulai mengoleksi musik-musik Bali buat didengarkan saat di rantauan sebagai salah satu obat kangen.
Bermunculannya berbagai media di dunia maya yang menyajikan informasi dan hiburan, taruhlah youtube dan media streaming yang lain, memunculkan ide untuk membuat radio internet yang khusus memutar musik-musik Bali 24/7 yang memang belum pernah ada sepengetahuan pendiri.
Tujuan awalnya hanya sederhana, selain menghibur diri sendiri, agar juga bisa menghibur teman-teman di rantau yang menyukai musik-musik Bali, sekaligus memperkenalkan musik-musik Bali ke manca negara. Harapan kami juga melalui komunitas radio internet ini bisa menjadi media tempat bertukar pikiran, pengalaman dan termasuk tetap mempererat pasemetonan dan kekrabatan antar krama Bali dimana pun berada. Tentunya ke depan semoga juga keberadaan Gitabali.com bisa memberi kontribusi positif bukan saja pada perkembangan artis dan musik-musik Bali tetapi juga wacana ajeg Bali.
Atas bantuan beberapa pihak, pendiri (De Budhi dan Made Jack sebagai sahabat lama dan sempat merantau bareng dan merasakan hal yang sama), me-launching gitabali.com secara resmi mulai tanggal 3 November 2008, dengan server inti di Bermuda Island British Overseas Territory dan Florida, USA.
T: Bagaimana DJ di rekrut? Siapa saja mereka? Apa Profesinya/Latar belakangnya ?
J: Semua DJ Gitabali.com adalah DJ volunteer, yang direkrut melalui pengumuman di website dan ditentukan oleh Tim Ide & Kreatif Gitabali.com. Tak ada syarat macam-macam, karena ini bukanlah radio komersil, yang paling berkenan ngayah (tanpa bayaran), memiliki keberanian berbicara di depan public serta memiliki komitmen untuk membangun Gitabali.com sesuai tujuannya. Karena Gitabali.com ini adalah media streaming musik-musik Bali, maka diusakahan agar DJ-nya memiliki pengetahuan dan meyukai musik-musik Bali serta semaksimal mungkin agar menggunakan Bahasa Bali disaat melaksanakan aktifitas sebagai DJ.
Sampai saat ini baru ada 11 DJ di Gitabali.com dengan berbagai profesi dan posisi yang semuanya bekerja di luar negeri. Ada waiter, housekeeper, cashier, caregiver, teknisi otomotif teppanyaki chef, dan spa teraphist.
Adapun nama-nama DJ di Gitabali.com:
- DJ DeBudhi, DJ Deddy dan DJ Putra (Hamilton Bermuda Island, British Overseas Territory)
- DJ Kresna (Takasaki, Jepang)
- DJ Made Jack (Florida, USA)
- DJ Yan Sam dan DJ Dek Roy (Los Angeles, USA)
- DJ Tut Nata (Tennessee, USA)
- DJ Arik & DJ Tut Nik (Guam)
- DJ Cohan (Vancouver, Canada)
- DJ Tu Eka (Serneus Klosters, Switzerland)
Ditambah satu hostess (penyapa tamu di chatroom/bale banjar Gitabali.com) yakni Meme Jegeg, seorang bule Amerika yang lagi belajar Bahasa Bali.
T: Bagaimana infrastrukturnya? (hardware, software dan website) punya management?
J: Untuk proses streaming Gitabali.com melalui shoutcast kami memerlukan seperangkat computer dengan headset/microphone dan tak kalah pentingnya adalah high speed internet connection. Sebelum para DJ memulai mengudara pertama kali kami dari tim ide dan kreatif Gitabali.com memberi petunjuk untuk proses penyambungan ke server inti.
Mengenai website Gitabali.com, sementara sampai saat jawaban ini ditulis, pengelolaannya masih ditangani seorang webmaster yang notabene adalah krama bali, yang selama ini berkenan ngayah dari Denpasar Bali, Indonesia.
T: Fitur apa saja yang ada di Gitabali.com?
J: Sampai sejauh ini, website Gitabali.com masih sederhana sekali dan salah satu fitur yang paling menarik selain streaming musik-musik Balinya adalah "chatroom/bale banjar Gitabali.com". Fitur ini selama kurang lebih tiga bulan berjalan telah menjadi media komunikasi, perkenalan dan pertemuan (di dunia maya) krama Bali baik di Bali maupun di rantau. Ke depannya (semoga paling lambat bulan depan bisa di-launching), kami berencana untuk menambah fitur-fitur yang lain, semacam berita/info terkini artis Bali, blog dan profile pribadi pendengar sekaligus upload photo masing-masing, menambah teman dan fitur event (barangkali ada krama bali yang punya informasi acara yang ingin ditampilkan dan berguna buat krama Bali yang lain) serta widget Gitabali.com.
T: Seberapa besar pendengar anda? Request/feedback perhari?
J: Selama tiga bulan berjalan, pendengar perhari berkisar antara 100-200 orang, dengan pendengar antara 20-25 orang dalam waktu bersamaan.
T: Bagaimana rencana GitaBali untuk tetap bertahan? Sumber pendapatan?
J: Sampai saat ini biaya operasional Gitabali.com terbesar masih untuk pengembangan dan pemeliharaan website. Sementara untuk biaya internet, karena memang sudah menjadi kebutuhan hidup di luar negeri, jadi sudah menjadi biaya rutin setiap bulan, tidak dimasukan kedalam biaya operasional Gitabali.com. Sejauh ini segala biaya-biaya itu sebagian besar di tanggung patungan oleh pendiri ditambah dana punia (sumbangan) dari donatur yang bisa dilihat di website Gitabali.com
Sekali lagi karena ini bukanlah radio komersil, kami belum berencana menerima dan memutar iklan di antara musik-musik yang diputar. Kami berencana untuk memasang iklan di website Gitabali.com semacam adsense atau yang lain untuk membantu meringankan beban biaya operasional. Jika ada yang berminat mau berdana punia untuk pengembangan Gitabali.com, kami tentunya akan sangat berterima kasih sekali untuk menjaga agar Gitabali.com bisa tetap streaming 24/7.
T: Kesulitan yang dihadapi?
J: Kesuliatan/kendala yang kami hadapi:
- Kendala Bahasa. Sor singgih Bahasa Bali (Bahasa bali kepara, mider, madya, sor dan singgih) selama siaran.
- Pembuatan jadwal masing-masing DJ seperti harapan kami juga pendengar mengingat semua DJ Gitabali.com adalah DJ volunteer yang punya pekerjaan tetap. Jadi tergantung sekali dengan waktu libur dan waktu senggang yang dimiliki masing-masing.
- Kadang ada yang suka jahil booting YM Gitabali.com. Jadi IM yang masuk hilang. Yang mengakibatkan terganggunya aktifitas DJ dan pendengar yang sudah mengirim IM tidak bisa dibacakan pesannya.
T: Harapan ke depannya?
J: Selain tercapainya tujuan kami seperti disampaikan di awal, semoga saja Gitabali.com tetap bisa eksis dan semakin dikenal serta bisa diterima oleh pendengar dengan segala kekurangan dan kelebihannya.
T: Mendengar bagaimana piawainya para DJ melakukan penyiaran dalam Bahasa Bali, bagaimana pendapat anda dengan perkembangan penggunaan Bahasa Bali di kalangan anak bali sekarang ini?
J: Bagi DJnya sendiri, Gitabali.com adalah media belajar berbahasa Bali. Sejauh pengamatan kami dan respon pendengar saat mendengar DJ siaran menggunakan bahasa Bali, banyak respon positif yang kami terima lebih-lebih kami berada di luar negeri yang notabene bergaul dengan bahasa inggris dan bahasa nasional setempat.
Menyangkut perkembangan Bahasa Bali, pengalaman kami melakukan dialog interaktif dengan pendengar, banyak yang takut/grogi saat diajak berdiskusi bahasa Bali. Sebagian memilih untuk menggunakan Bahasa Indonesia dalam menyampaikan pesannya. Menurut kami generasi muda sekarang lebih condong menggunakan Bahasa Indonesia dalam pergaulan untuk mengurangi perasaan bersalah dalam bertegur sapa, hal ini disebabakan oleh salah satu penyebabnya adalah sor singgih basa Bali itu sendiri.
Tambahan dari Penulis
Orang tua zaman sekarang juga mengambil peran penting untuk membiasakan mengajarkan anak-anaknya untuk terbiasa Bahasa Bali. Semoga kehadiran gitabali.com bisa menjadi salah satu pemicu kita untuk selalu menjaga kelokalan bali yang kian hari kian memudar. [b]
--
Anton Muhajir
www.rumahtulisan.com - Personal Blog
www.balebengong.net - Balibased Citizen Journalism
__._,_.___
Minggu, 29 Maret 2009
[bali-bali] Gita Bali, 1st Balinese Internet Radio
Your email settings: Individual Email|Traditional
Change settings via the Web (Yahoo! ID required)
Change settings via email: Switch delivery to Daily Digest | Switch to Fully Featured
Visit Your Group | Yahoo! Groups Terms of Use | Unsubscribe
Change settings via the Web (Yahoo! ID required)
Change settings via email: Switch delivery to Daily Digest | Switch to Fully Featured
Visit Your Group | Yahoo! Groups Terms of Use | Unsubscribe
__,_._,___
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar