Senin, 30 Maret 2009

[bali-bali] Perayaan Kuningan di Berlin 28 Maret 2009

 
Perayaan Kuningan di Berlin 28 Maret 2009
 
 
Melihat pemandangan diatas tentunya mengingatkan kita semua akan pintu gerbang bersejarah "brandenburg" yang berlokasi di pusat ibukota negara jerman Berlin.  Kota Berlin yang dulu pernah luluh lantak akibat perang dunia ke dua di tahun 1945 dan kemudian di jaman perang dingin dibelah di pisahkan oleh tembok tinggi yang terkenal dengan sebutan "Tembok Berlin", sekarang ini jauh terlihat cantik dan ramah yang tidak hanya berfungsi sebagai ibukota pemerintahan negara jerman dimana bundes kanselir Jerman Ibu Angela Merkel berkantor, tetapi juga terkenal karena merupakan salah satu daerah tujuan wisata di Eropa yang selalu padat dan ramai di kunjungin wisatawan dunia tidak hanya di hari akhir pekan tetapi juga di hari-hari biasa.
 
di hari sabtu kliwon tgl 28 maret 2009, Umat Hindu dimanapun berada, tidak terkecuali Umat Hindu yang berdomisili di Jerman juga merayakan salah satu hari raya besar umat hindu "Hari Raya Kuningan". Perayaan Kuningan di Jerman kali ini di pusatkan di kota Berlin persisnya di lokasi taman wisata dunia (Gärten der Welt, Erholungspark Marzahn). Perayaan Kuningan yang berlangsung di Berlin kemaren merupakan gabungan dari  beberapa rentetan hari raya suci umat hindu Galungan, Kuningan dan Nyepi.
 
Perayaan Kuningan kali ini terasa spesial karena ada utusan dari bimas Hindu Dharma jakarta yaitu bapak I Ketut Lancar, yang terbang langsung dari Jakarta, di samping untuk menyampaikan pesan dari Dirjen Hindu Dharma Jakarta,  melainkan juga untuk memimpin jalannya upacara serta membawa Tirta dari upacara Panca Wali Krama Besakih. jadi walaupun kita yang di Jerman berada jauh dari Bali, tapi juga bisa ikut merasakan sejuknya percikan tirta dari Pura Besakih.
 
Lebih lanjut, dalam dharma wacana yang di sampaikan oleh bapak I Ketut Lancar, beliau mengatakan permohonan dari Ibu Klian Banjar Nyama Braya Bali (NBB) Jerman Ibu Agung Aryani-Willems, agar NBB Jerman bisa memiliki seperangkat gamelan bali di setujui oleh Dirjen Hindu. Perihal ini di setujui dengan pertimbangan organisasi NBB Nyama Braya Bali Jerman begitu aktif menyelenggarakan kegiatan keagamaan yang mempertemukan umat sedharma di daratan Jerman pada khususnya serta di daratan Eropa pada umumnya.  Tidak itu saja, Dirjen Hindu nantinya juga akan menyumbangkan seperangkat peralatan persembahyangan seperti Bajra (Genta), sehingga kedepannya kelompok NBB di Jerman bisa memiliki pemimpin Agama yang selalu siap memimpin jalannya upacara seperti layaknya jalannya upacara di Bali atau di Indonesia. Harapan dari Dirjen Hindu terhadap Gamelan yang di sumbangkan ini agar bisa di gunakan semaksimal mungkin tidak hanya di gunakan untuk kepentingan upacara keagamaan semata, tapi juga bisa di gunakan untuk mempererat jalinan persaudaraan diantara sesama Nyama Braya Bali di Jerman, melalui pertemuan berkala di setiap latihan, juga tentunya bisa di gunakan untuk terus mempromosikan kebudayaan Bali pada khususnya atau Indonesia pada umumnya sehingga kedepannya akan semakin banyak warga jerman yang berniat mengunjungi pulau Bali membantu pariwisata di Bali.
 
Di gambar berikut tampak Pura yang ada di lokasi Taman Wisata Dunia Berlin, tempat berlangsungnya perayaan Kuningan 28 maret 2009 kemaren. keberadaan Pura di Berlin ini juga mempersatukan warga nyama braya bali di berlin dan sekitarnya di setiap bulannya atau persisnya di setiap purname tilem untuk melakukan persembahyangan bersama.
 
 
Perayaan di Berlin ini di koordinatori oleh Ibu Suputri Sujiwa bersama team dari nyama braya bali berlin. Persiapan yang cukup panjang dari Ibu Suputri Sujiwa akhirnya berbuah manis dengan suksesnya kelangsungan jalannya perayaan Kuningan ini.  terbukti dengan cukup banyaknya nyama braya bali yang berdomisili di seluruh pelosok Jerman datang ke kota Berlin untuk melakukan persembahyangan bersama ini. Kerinduan akan kampung halaman di bali serta kerinduan merayakan bersama dengan keluarga besar di Bali terobati oleh suara gamelan bleganjur yang di pimpin oleh Bli Wayan Pica yang terus menggema menemani jalannya perayaan Kuningan ini, serasa kita semua berada di Bali di saat piodalan. diluar tenda tempat berlangsungnya upacara, juga terdapat pasar cinderamata dimana para ibu-ibu menjajakan souvenir khas bali dan tentunya masakan khas bali atau indonesia lainnya yang cukup memanjakan pengunjung untuk betah menunggu pertunjukan yang di peruntukkan bagi pengunjung umum. Last but not least, tidak ketinggalan masakan Bali yang di sediakan oleh panitia untuk nyama braya bali beserta para undangan  pun tidak kalah lezatnya dengan masakan khas bali yang ada di Bali, seperti sambal bawang mentah, tum celeng, sayur urab, sate lilit, dan  menu utama yang paling diminati tentunya Babi Guling, serta jajajan bali lainnya.
 
 
Di akhir acara, setelah selesai jalannya upacara keagamaan, setelah usai sambutan dari undangan Ibu Walikota Berlin, Ibu ketua departement kebudayaan Berlin, bapak ketua pengelola Taman Dunia Berlin, bapak utusan KBRI Berlin, serta bapak utusan dari Dirjen Hindu Jakarta, dan juga setelah selesai jamuan makan siang bagi Nyama Braya Bali dan para undangan , dan  tentunya setelah selesai acara foto-foto bersama bagi nyama braya bali di Jerman, kemudian tiba saatnya acara pertunjukkan tari-tarian bagi pengunjung umum. Seperti tampak di gambar berikut, dimana pengunjung umum begitu antusias dan berdesak-desakan mendekati podium agar bisa menonton lebih dekat jalannya tari-tarian seperti tarian panyembrama, tari blisbis, tari oleg tamulilingan, dll. dan yang paling memikat penonton adalah ketika tarian joged bumbung di pagelarkan, dimana penonton "bule" di ikut sertakan berpartisipasi untuk "ngibing" secara bergantian. perasaan haru dan gembira bercampur aduk menjadi satu ketika melihat para tamu undangan ikut serta menari "ngibing", seolah-olah kita semua bersaudara.
 
 
Akhir cerita, saya mengucapkan terimakasih atas perjuangan dari Panitia yang telah mempertemukan kami Nyama Braya Bali yang berdomisili di seluruh Jerman untuk bisa berkumpul bersama melakukan persembahyangan bersama di negeri orang ini. Perjalanan jauh dari Stuttgart menuju Berlin yang saya tempuh sekitar hampir selama 11 jam dengan kendaraan, terasa tidak berarti apa-apa bila di bandingkan dengan besarnya keinginan untuk mewujudkan berkumpul bersama, bertemu sesama nyama braya bali di jerman.  kelelahan selama perjalanan dan rasa kentuk karena kurang tidur selama perjalanan, sirna terobati oleh rasa senang dan bahagia dengan bersembahyang bersama di perayaan Kuningan kemaren. Terlebih yang membuat saya begitu senang di saat perayaan kuningan kemaren adalah kesempatan untuk ikut berpartisipasi megamel bersama "nigtig" cengceng bersama nyama braya bali yang laki-laki lainnya.
 
harapan saya, semoga kita semua bisa di pertemukan kembali di acara / perayaan Kuningan berikutnya 6 bulan nanti, yang mungkin akan di laksanakan di kota Hamburg, bersembahyang bersama sekaligus melaspas Pura Jagadnata yang saat ini sedang di bangun. Semoga Ida Sang Hyang Widi selalu memberikan kita panjang umur dan kesehatan, sehingga kita semua bisa mewujudkan apa yang kita cita-cita kan. semoga.
 
salam waRning,



__._,_.___


Your email settings: Individual Email|Traditional
Change settings via the Web (Yahoo! ID required)
Change settings via email: Switch delivery to Daily Digest | Switch to Fully Featured
Visit Your Group | Yahoo! Groups Terms of Use | Unsubscribe

__,_._,___

Tidak ada komentar: