Badah,
Saya sih gak setuju dengan pandangan "paparan Bang Leo memberikan referensi etc etc".
Saya udah ngirim email sebelum ini memohon agar Leonardo Rimba di-kick saja dari mailing list ini. Jelas sekali dia memperlakukan milis ini seperti tong sampah dia (mungkin setelah dia di kick dari berbagai milis-milis lainnya). Mana pernah dia interaksi, balas komentar? Jangan-jangan dia cuma nge-post doang, terus cabut (fire and forget). Enak aja.
Mengenai "tulisan"-"tulisan" Leonardo Rimba ini, apanya sih yang bagus? Kayak omelan. Gak ada yang layak dijadikan bahan perenungan. Gw juga bisa nulis kayak gitu, asal marah-marah (he sounds like a VERY bitter person, bener gak?). Udah gitu, gak lucu / menghibur pula.
Walau saya pribadi sih emang gak beragama (dalam arti meragukan religiusitas saya sendiri, walaupun tetap mengidentifikasikan diri sebagai hindu, tapi terlalu banyak skeptis kalee), dan saya juga gak suka islamisasi (atau mungkin lebih tepat kalau disebut wahabisasi) indonesia karena concern-concern praktis (wahabi = arab (saudi) = backward society = represif = gak kreatif = gak bakalan thrive di planet bumi). I dare to say indonesia is far more developed culturally than those desert dwellers.
Tapi bukan berarti serta-merta saya mendukung Leonardo Rimba ini. Ya, karena saya amati ya itu, kayak orang ngelantur, anti sosial, etika bermailing list aja gak bisa dituruti. Kayak gitu mau dijadikan "panutan"?
-Raka-
--- In
bali-bali@yahoogrou ps.com, Nusantara Jaya <nusantarajaya69@ ...> wrote:
> Setuju dengan Mbak Laras, memang harus diakui bahwa banyak paparan > Bang Leo memberikan referensi untuk direnungkan lebih jauh...dan
> selanjutnya terserah pendapat, keyakinan, dan pelaksanaan kita
> masing-masing.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar