http://www.detiknew
Jumat, 27/02/2009 10:41 WIB
Max Lorenz
Cinta Gamelan Bali, Bentuk Gamelan Altenberg dan Keluarkan CD
Hanum Salsabiela Rais - detikNews
Gamelan Altenberg (Foto: Hanum)
Foto Terkait
gb
Bule di Balik Gamelan
Altenberg - Adalah Max Lorenz, seorang indonesianis dan seniman Austria yang cinta dengan Gamelan Bali. Saking cintanya, dia pun membentuk grup Gamelan Altenberg sejak 2002 lalu.
Sejak itu, sudah terhitung puluhan kali Lorenz dan kelompoknya yang berjumlah 11 orang ini kerap tampil di pelbagai acara kesenian. Bahkan, Lorenz yang juga seorang therapist anak ini sudah menelurkan album CD ekslusif bernama 'Gamelan Altenberg, Byong!f.
Saking cintanya terhadap gamelan Bali, Lorentz pun mempunyai rumah-studio sendiri, lengkap dengan seluruh piranti gamelan untuk berlatih. Studio ini ia juluki sebagai ekeratonfnya.
Beberapa waktu yang lalu detikcom bersama staf KBRI Austria Gardina Kartasasmita dan Wingko Silaen berkesempatan bertandang dan berbincang dengan Max Lorenz di ekeratonfnya, di sebuah distrik tempat gamelan ini dilahirkan, yaitu Altenberg, Austria.
Apa pertama kali yang membuat Anda tertarik dengan gamelan bali ini?
Awalnya saya ke Indonesia dan melihat gamelan jogja di keraton Yogyakarta. Saya sangat tertarik melihat para pemain yang tampil di aula (pendopo) keraton.
Lalu saya dikenalkan oleh seorang musisi Bali yang mengenalkan saya dengan gamelan bali, dan akhirnya saya lebih tertarik dengan gamelan ini.
Apa arti gamelan bali ini buat Anda pribadi?
Sangat banyak. Dengan bergamelan, banyak investasi sosial yang saya dapat. Saya mendapat banyak kawan dari tampil-tampil. Selain itu, ada kepuasan batin di dalam diri saya ketika memainkan gamelan.
Selain itu, musik gamelan juga sangat bagus untuk terapi, terutama untuk anak-anak. Yang jelas, atmosfer dari lagu lagu gamelan bali mempunyai pengaruh tersendiri buat saya.
Anda memiliki semua alat-alat instrumen gamelan ini. Bagaimana Anda mendapatkannya?
Ya, saya shipping menggunakan kapal dari Indonesia. Saya pesan dan telah dirakit sebelumnya.
Anda bermain apa di dalam kelompok gamelan ini?
Saya main semua bisa, termasuk perkusinya (kendangnya)
Kemauan Anda begitu keras, apakah Anda mendapatkan keuntungan dari segi finansial dari kegiatan gamelan selama ini?
Tidak, saya tidak pernah niatkan main gamelan ini untuk mencari penghidupan. Gamelan ini sebagai penyalur apresiasi musik saya.
Kalaupun, ada pemasukan dari tampil di kafe atau acara-acara, itu benar-benar tidak seberapa, dan saya tidak pernah mengharapkan banyak, karena yang paling penting adalah saya bermain gamelan.
Bagaimana dengan respon publik Austria terhadap Gamelan Altenberg?
Anda tahu, saya beberapa kali dalam setahun mengadakan show di depan ekeratonf saya ini secara spontan, dan di luar dugaan, banyak warga yang penasaran dan datang untuk menyaksikan.
Mereka tak merasa terganggu karena musik gamelan yang suaranya berbeda dari musik Eropa?
Tidak sama sekali.
Apakah Anda sadar bahwa secara tak langsung Anda juga ikut mempromosikan budaya negara lain di sini?
Ya, tapi saya tidak melihatnya begitu. Saya bukan berniat untuk itu. Saya senang, suka dan tertarik dengan gamelan bali, dan saya tekuni, dan saya mendapatkan manfaatnya. Itu saja.
Waktu saya menggelar show di'keraton', memang banyak orang-orang bertanya, ini musik apa. Dan saya jawab, ini adalah musik tradisional dari Bali, Indonesia.
Adakah perhatian kusus dari pemerintah setempat disini?
Dari segi donasi maksud Anda? Tidak, sama sekali tidak. Tapi saya akan tetap jalan dengan grup saya ini.
Apa harapan Anda terhadap Gamelan Altenberg ke depan nantinya?
Saya ingin menjalin kontak dan juga kerjasama dengan para seniman seniman lainnya disini untuk terus melanggengkan gamelan bali Altenberg ini. Beberapa kali saya bongkar pasang personel, tapi itu tidak masalah. Ini proses yang wajar.
Pertanyaan terakhir, apa pesan Anda terhadap masyarakat Indonesia, khususnya generasi mudanya yang bisa dibilang mulai luntur kebanggaannya terhadap kebudayaan Tanah Air-nya?
Hehehe, saya tidak tahu harus bilang apa, tapi saya kira gamelan bali sangat bagus untuk dibesarkan. Tapi memang musik itu adalah selera.
Saya orang Austria yang ikatan emosinya kental sekali dengan budaya konser, Mozart, dan musik klasik, tapi saya juga tidak terlalu memaksakan diri untuk belajar kesenian Austria hehehe...
(sal/nwk)
............
Sekolah bahasa Jepang http://PandanColleg
............
Change settings via the Web (Yahoo! ID required)
Change settings via email: Switch delivery to Daily Digest | Switch format to Traditional
Visit Your Group | Yahoo! Groups Terms of Use | Unsubscribe
Tidak ada komentar:
Posting Komentar