Rabu, 01 Oktober 2008

Re: Bls: [bali-bali] THE RISE OF INDIA

Setujuuuu .....

Pokoknya, kalau bikin yang baik, pasti harus kelugra
Habis ini saya akan forward sedikit informasi tentang organisasi saya, Asian Dialogue Society, sekedar sebagai gambaran, bagaimana kita bridging di level Asia.
Saya pulang akhir minggu ini ( maklum TKI ), akan kumpulkan teman yang berkenan menjadi team kecilnya dulu. Jadi nanti saya akan punya BOS dan majalah BOGBOG, ha ha .. Lucu juga

Salam,
pd


On 9/30/08 2:53 PM, "sugilanus@gmail.com" <sugilanus@gmail.com> wrote:


 

Sementons,

Bali Open Society menjadi Balinese initiative utk kemajuan, membuka pintu bagi pemikiran2 Bali ke depan.

Biar sing liunan itungan lan mabukti, saya sipa jadi volunteer jadi koordinator sementara (tukang undang dan nyiapin pertemuan), yen bin mani puan ada ne lebih banyak punya waktu saya akan dgn senang hati silahkan teman lain mengkoordinasi.

Sebulan sekali siap ketemu? Kita atur jadwal krn semua sibuk, terutama Popo (saya juga sering PP Jakarta-Bali). Kenken pak Popo?

Siap2 ne jani ngebug kulkul sangkep di kantor ente nah.

Suksma, sl

- original message -
Subject: Bls: [bali-bali] THE RISE OF INDIA
From: ngurah beni setiawan <setiawan_beni@yahoo.com <mailto:setiawan_beni%40yahoo.com> >
Date: 30/09/2008 6:40 am

Bli Sugi, margiyang!!
open society...yang berlandaskan harapan jauh kedepan tentang bali. Tanpa menoleh kebelakang dan hanya melihat saat ini sebagai bekal masa datang. Tanpa belog ajum? patut asapunika...
dan tentunya, Tat Twam Asi

sik ne bli popo, wenten parkir sepeda?

rahajeng,
ngurah beni setiawan
P Save a tree...please don't print this e-mail unless you really need to

----- Pesan Asli ----
Dari: "sugilanus@gmail.com <mailto:sugilanus%40gmail.com> " <sugilanus@gmail.com <mailto:sugilanus%40gmail.com> >
Kepada: bali-bali@yahoogroups.com <mailto:bali-bali%40yahoogroups.com>
Terkirim: Selasa, 30 September, 2008 13:34:24
Topik: Re: [bali-bali] THE RISE OF INDIA

Bagaimana kalau kita sebut kumpulan itu sebagai BOS (Bali Open Society)? Kantornya di Popo Danes sawireh parkirne gede ngidang nampung banyak SUV.. Hehe.. Kita gali apa yg istimewa dari Bali, dan buang jauh2 belog ajum kita?

- original message -
Subject: Re: [bali-bali] THE RISE OF INDIA
From: Popo Danes <popo@popodanes. com>
Date: 30/09/2008 6:19 am

Coba Viebeke pakai sari, jidatnya dikecek, apalagi hidungnya ditindik, pakai
gelang mas barang 20 biji, sudah India banget kan ?
Bisa langsung dilamar Bollywood, jadi peran ibu tapi, ibunya Beni, hi hi hi
....

Kita omongin India positifnya saja, disana juga banyak yang negatif. Yang
baik kita ambil, yang jelek dibuang ke recycle bin.
Bagaimana kalau kita bikin small center of The Balinese Pride ? Kumpulin
khayalan kita tentang Bali in our dreams ?

pd

On 9/30/08 1:16 PM, "Asana Viebeke Lengkong" <asanasw@indo. net.id> wrote:

>
>
>
> 
> HAYOOOOOO mulai deh kritik 'orang bali'..... sekarang kita 'kretek' in orang
> balinya yuk, di jembatani untuk bisa melihat pride nya orang India, tapi saya
> juga nggak sreg kalau orang bali harus seperti orang India.... hehehe
>
> gimana ya caranya????
>>
>> ----- Original Message -----
>>
>> From: Sugi Lanús <mailto:sugilanus@gmail. com>
>>
>> To: bali-bali@yahoogrou ps.com
>>
>> Sent: Tuesday, September 30, 2008 12:57 PM
>>
>> Subject: Re: [bali-bali] THE RISE OF INDIA
>>
>>
>>
>>
>>
>> 
>> Soal naik motor, saya kalau jalan kaki entah di desa atau di Denpasar,
>> biasanya orang yang kenal saya akan berhenti, lalu bertanya: "Ngapain jalan,
>> ayo naik!". Lalu saya jawab: "Saya pingin jalan." Mereka biasanya tak
>> percaya dan memaksa naik.
>>
>>
>>
>> Lihat saja, tak ada orang kerja di Denpasar jalan kaki. Kalau di Denpasar
>> jalan kaki dibilang suba buduh, gila.
>>
>>
>>
>> Ini kisah nyata:
>>
>>
>>
>> Seorang doktor pengajar di Fakultas Sastra Udayana dibilang aneh dan buduh
>> karena pulang pergi jalan kaki. Kata rumor, "Setelah pulang dari kuliah
>> Doktor di India pak X sekarang suba buduh (sdh gila), mejalan gen jani
>> (jalan saja sekarang)!". Padahal saya tahu dia tersadar di India beberapa
>> kilo dia jalan kuliah dengan teman-temannya, dan menyenangkan jalan kaki,
>> lalu dia menyadari selama ini dia manja sekali, dan baliknya ke Bali jalan
>> kaki bolak-balok ke kampus yang hanya 1,5 kilo. Orang bilang dia buduh ikut
>> aliran kebathinan India!
>>
>>
>>
>> Begitulah, orang Bali memang semua "waras" dan tak mau jalan kaki walaupun
>> hanya pergi latihan megong di banjarnya...
>>
>>
>>
>>
>>
>>
>>
>>>
>>> ----- Original Message -----
>>>
>>> From: I Wayan Warmada <mailto:warmada@mail. ugm.ac.id>
>>>
>>> To: bali-bali@yahoogrou ps.com
>>>
>>> Sent: Tuesday, September 30, 2008 12:32 PM
>>>
>>> Subject: Re: [bali-bali] THE RISE OF INDIA
>>>
>>>
>>>
>>>
>>>
>>> On Tuesday 30 September 2008 08:57, Sugi Lanús wrote:
>>>> >
>>>> > Satu yang jeli dari pengamatan Popo: "....rata-rata orang India, dari
>>>> > kemampuan financial dan intelektualnya, mereka masih hidup sederhana,
>>>> jauh
>>>> > dari glamour. Mereka seringkali kelihatan pacul untuk bicarakan uang
>>>> jutaan
>>>> > dollar. Kalau kita punya ratusan juta rupiah saja sudah mempertontonkan
>>>> > diri penuh kemilau."
>>>
>>> Pan sudah dibuktikan sama presiden India yang ahli fisika nuklir itu,
>>> keluar
>>> istananya cuman bawa 2 koper...:-). Yang menarik lagi (lihat di siaran DW
>>> yang disiarkan MetroTV), orang India yang sudah mapan, pensiun membangun
>>> sekolahan, dia hidup sederhana. Di Indonesia begitu dah diomongin
>>> tetangga...: -). Pergi pakai motor, ditanya kok cuman pakai motor...:-).
>>> Inilah pride yang dimaksud di kita, hik.
>>>
>>> IWW
>>
>>
>
>

__________________________________________________________
Bergabunglah dengan orang-orang yang berwawasan, di di bidang Anda! Kunjungi Yahoo! Answers saat ini juga di http://id.answers.yahoo.com/

 
    

__._,_.___

Your email settings: Individual Email|Traditional
Change settings via the Web (Yahoo! ID required)
Change settings via email: Switch delivery to Daily Digest | Switch to Fully Featured
Visit Your Group | Yahoo! Groups Terms of Use | Unsubscribe

__,_._,___

Tidak ada komentar: