Bisa langsung dilamar Bollywood, jadi peran ibu tapi, ibunya Beni, hi hi hi ....
Kita omongin India positifnya saja, disana juga banyak yang negatif. Yang baik kita ambil, yang jelek dibuang ke recycle bin.
Bagaimana kalau kita bikin small center of The Balinese Pride ? Kumpulin khayalan kita tentang Bali in our dreams ?
pd
On 9/30/08 1:16 PM, "Asana Viebeke Lengkong" <asanasw@indo.net.id> wrote:
HAYOOOOOO mulai deh kritik 'orang bali'..... sekarang kita 'kretek' in orang balinya yuk, di jembatani untuk bisa melihat pride nya orang India, tapi saya juga nggak sreg kalau orang bali harus seperti orang India.... hehehe
gimana ya caranya????
----- Original Message -----
From: Sugi Lanús <mailto:sugilanus@gmail.com>
To: bali-bali@yahoogroups.com
Sent: Tuesday, September 30, 2008 12:57 PM
Subject: Re: [bali-bali] THE RISE OF INDIA
Soal naik motor, saya kalau jalan kaki entah di desa atau di Denpasar, biasanya orang yang kenal saya akan berhenti, lalu bertanya: "Ngapain jalan, ayo naik!". Lalu saya jawab: "Saya pingin jalan." Mereka biasanya tak percaya dan memaksa naik.
Lihat saja, tak ada orang kerja di Denpasar jalan kaki. Kalau di Denpasar jalan kaki dibilang suba buduh, gila.
Ini kisah nyata:
Seorang doktor pengajar di Fakultas Sastra Udayana dibilang aneh dan buduh karena pulang pergi jalan kaki. Kata rumor, "Setelah pulang dari kuliah Doktor di India pak X sekarang suba buduh (sdh gila), mejalan gen jani (jalan saja sekarang)!". Padahal saya tahu dia tersadar di India beberapa kilo dia jalan kuliah dengan teman-temannya, dan menyenangkan jalan kaki, lalu dia menyadari selama ini dia manja sekali, dan baliknya ke Bali jalan kaki bolak-balok ke kampus yang hanya 1,5 kilo. Orang bilang dia buduh ikut aliran kebathinan India!
Begitulah, orang Bali memang semua "waras" dan tak mau jalan kaki walaupun hanya pergi latihan megong di banjarnya...
----- Original Message -----
From: I Wayan Warmada <mailto:warmada@mail.ugm.ac.id>
To: bali-bali@yahoogroups.com
Sent: Tuesday, September 30, 2008 12:32 PM
Subject: Re: [bali-bali] THE RISE OF INDIA
On Tuesday 30 September 2008 08:57, Sugi Lanús wrote:
>
> Satu yang jeli dari pengamatan Popo: "....rata-rata orang India, dari
> kemampuan financial dan intelektualnya, mereka masih hidup sederhana, jauh
> dari glamour. Mereka seringkali kelihatan pacul untuk bicarakan uang jutaan
> dollar. Kalau kita punya ratusan juta rupiah saja sudah mempertontonkan
> diri penuh kemilau."
Pan sudah dibuktikan sama presiden India yang ahli fisika nuklir itu, keluar
istananya cuman bawa 2 koper...:-). Yang menarik lagi (lihat di siaran DW
yang disiarkan MetroTV), orang India yang sudah mapan, pensiun membangun
sekolahan, dia hidup sederhana. Di Indonesia begitu dah diomongin
tetangga...:-). Pergi pakai motor, ditanya kok cuman pakai motor...:-).
Inilah pride yang dimaksud di kita, hik.
IWW
__._,_.___
Your email settings: Individual Email|Traditional
Change settings via the Web (Yahoo! ID required)
Change settings via email: Switch delivery to Daily Digest | Switch to Fully Featured
Visit Your Group | Yahoo! Groups Terms of Use | Unsubscribe
Change settings via the Web (Yahoo! ID required)
Change settings via email: Switch delivery to Daily Digest | Switch to Fully Featured
Visit Your Group | Yahoo! Groups Terms of Use | Unsubscribe
__,_._,___
Tidak ada komentar:
Posting Komentar