Semeton sami,
Ini pendapat saja:
1. Kalau bicara Perda maka kita bicara hukum dan kelihatannya tidak ada pertimbangan Bhisama disana, Bhisama adalah kesepakatan bersama sesuai dengan adat istiadat yang membijaksanai wilayah kesucian Pura (tolong di rectify kalau saya salah). Yang menjadi masalah di Bali, batas batas kesucian Pura itu berbeda beda disetiap wilayahnya. Misalnya di Pura Petitenget, yang radiusnya seharusnya 5 kilo terus jadi 2 kilo tapi yang sekarang ini 15 meter saja nggak ada. Walaupun kalau mau bangun harus minta permakluman tapi pembangunan yang ada sekarang disana luar biasa, jadi mungkin Bhisama perlu untuk di revisi sesuai dengan wilayah dan juga kesepakatan di wilayah tersebut.
Kalau kasus di Uluwatu, yang saya pantau adalah, ketika Bhisama itu di implementasi di sana, yang dulunya radius 5 kilo atau 2 kilo, karena dulu memang daerah itu kering, tidak ada kehidupan atau peluang apapun disana, air susah, dan berbatu batu. Sekarang dengan perubahan yang jelas terlihat, para pemilik tanah di radius Pura Uluwatu tentunya ingin kecipratan peluang tersebut; jadi yang bisa jadi rame adalah kalau masyarakat disana berhadapan dengan masyarakat yang melihat Bhisama tetap harus di implementasi disana, tanpa emphaty terhadap kehidupan masyarakat disana.
Jadi bagaimana ya???? Sama seperti kasus kasus lainnya juga begitu, yang harus kita cermati apakah keputusan dan kesepakatan yang dibuat mengajak masyarakat di wilayah tersebut yang akan kena dampak dari penegakan keputusan tersebut.
Ada pendapat lain?????
Kalau masalah di Loloan Yeh Poh, sudah jelas bahwa HBG diterbitkan di wilayah yang bukan 'tanah' tetapi pantai dan laut, lalu ada SK Tata Ruang nya yang jelas mengatur tentang 'wilayah konservasi' yang ada UU nya.
Kalau hotel di Kelating, ya memang hotel itu ada persis di atas pantai dan juga menutup pemandangan dari sawah ke pantai.... jadi egois gitu loh.
Kalau Anantara, ya jelas jelas melanggar aturan yang ada..... tingkat 6 lo.... dan kalau pasang music bisa kedengaran sampai kerobokan.... itu namanya mengganggu kenyamanan orang lain.....
Kalau ada pertemuan tentang Bhisama, mungkin harus dilakukan dengan mempertimbangkan wilayah dan manusia yang ada di wilayah itu, perubahan fungsi lahan yang terjadi.
Kalau saya lebih melihat keseimbangan ecologynya yang dilanggar kalau mereka bangunnya persis di tebing tebing yang jelas di atur dalam amdal. Begitu kali ya.
Kalau bicara soal semua..... masalahnya pada 'RAKUS'
Ada yang bisa beri pencerahan????
vieb
__._,_.___----- Original Message -----From: Sugi LanúsSent: Monday, September 29, 2008 2:35 PMSubject: [bali-bali] Klarifikasi Mangku Pastika
Katur ring semeton sami,Saya sempat di milis ini mempertanyakan pernyataan Pastika yang ingin mengubah Perda dan Bhisama. Dalam milis sebelumnya saya mengatakan pastilah ada salah-satu yang keliru: Media atau Mangku Pastika.Berikut Mangku Pastika dalam Openhouse (Minggupagi kemarin) memberikan klarifikasi atas berita yang menyudutkannya tersebut:1. Telah terjadi kekeliruan media menafsirkan pertemuan yang diadakan dengan yang berkasus di Uluwatu. Mangku Pastika mengatakan bahwa, "Saya mengundang dua pihak yang pro dan kontra terhadap pengembangan Uluwatu". Dia memanggil Bupati Badung(datang diwakili Pak Sudikerta/wakil bupati) beserta rombongan. Menurut Pastika, ini jalan untuk mendapat masukan sebelum memutuskan sesuatu, dua pihak harus dia dengar. Jadi kehadiran mereka dipanggil oleh Pastika, bukan rombongan yang mendukung pengembangan Uluwatu ini yang menghadap. Tapi dipanggil.2. Soal ucapan Pastika ingin merevisi/mengganti Perda Tata Ruang yang ada, ia mengatakan ini berdasar amanat UU No 26 Tahun 2007 tentang kebutuhan penyesuaian Tata Ruang kesemua provinsi di Indonesia. Jadi bukan karena didesak investor atau pihak lainnya, menurut Pastika bahwa memang sekarang dibutuhkan penyesuaian terhadap UU tersebut.3. Soal Bhisama, Pastika menyatakan bahwa ia sangat tahu bahwa Bhisama bukan urusannya sebagai Gubernur. "Bhisama bukan bidang saya", tegasnya.4. Yang terpenting Pastika menyatakan bahwa, "Saya tetap komit menjaga Bali".Mudah-mudahan ucapannya yang terakhir tersebut dijalankan dengan konsisten.Rahajeng,sl
Your email settings: Individual Email|Traditional
Change settings via the Web (Yahoo! ID required)
Change settings via email: Switch delivery to Daily Digest | Switch to Fully Featured
Visit Your Group | Yahoo! Groups Terms of Use | Unsubscribe
Change settings via the Web (Yahoo! ID required)
Change settings via email: Switch delivery to Daily Digest | Switch to Fully Featured
Visit Your Group | Yahoo! Groups Terms of Use | Unsubscribe
__,_._,___
Tidak ada komentar:
Posting Komentar