__._,_.___----- Original Message -----From: Popo DanesSent: Wednesday, October 01, 2008 8:45 AMSubject: Re: [bali-bali] India Pimpin Dunia Dalam Pertumbuhan MilyardeMau ikutan nimbrung, karena saya salah satu orang Bali yang paling banyak ke India ( for a professional reason, not a spiritual reason, maaf untuk klarifikasi saja ) dalam beberapa tahun terakhir.
Ada beberapa hal prinsip yang saya lihat membuat India bisa menjadi begitu saat ini.
Mereka memiliki visi yang sangat jelas untuk menjadi world player. Dengan segala kesederhanaannya ( yang kaya tidak usah disebut ), sangat banyak orang India yang mengisi celah celah di dunia. Ini juga disebabkan karena kemampuan mereka berbahasa Inggris. Dan, pekerja India ke luar negeri banyak sekali untuk urusan yang up to date. IT, finance, dst. Mereka sangat menyadari bahwa saat ini kita berada dalam situasi knowledge base of economy.
India sebagai negara Asia yang merdekanya setelah Indonesia saya lihat sangat care terhadap urusan pride. Para nak sugih itu juga bagian dari Indian pride. Bollywood juga bagian dari Indian pride, dan mereka cukup sering bikin show atau gala premier di London, New Jersey, connecting masyarakat perantauan India dengan tanah asalnya. Demikian juga apa yang dikerjakan Vijay Mallya dengan team F1 Force India, itu mostly for the pride of the country. Yang paling penting, bendera India ada disana, we are on the map.
Dalam developing industry, saya lihat mereka juga cukup realistis, misalnya waktu Tata beli teknologi Mercedes Benz yang sudah kadaluarsa. Karena untuk domestic market India yang jalannya sangat ornamental, itu yang pas. Kalau beli yang canggih, selain mahal, juga nggak bisa dipakai disana. Dan saat ini, mobil mereka diekspornya ke Afrika, sekalian mereka menguasai banyak industry lokal disana. Jadi jelas urusannya, jak nyen nyandang mebraye untuk business capability mereka.
Saat ini meraka malah sudah bikin Tata Nano, yang bikin Rattan Tata suka diidentikkan seperti Henry Ford karena pemikiran revolusionernya dibidang automotive, mereka barusan beli Jaguar dan land Rover, dan seterusnya.
Dan, rata-rata orang India, dari kemampuan financial dan itelektualnya, mereka masih hidup sederhana, jauh dari glamour. Mereka seringkali kelihatan pacul untuk bicarakan uang jutaan dollar. Kalau kita punya ratusan juta rupiah saja sudah memppertontonkan diri penuh kemilau.
Pekerjaan yang saya lakukan di India juga untuk pride saya sebagai Balinese professional, saya ingin yakinkan kalau kita bisa, walaupun business wise, negara itu begitu katosnya. Harus saya lewati. Karena kalau saya beli sesuatu dari orang India, itu bukan berita, tapi kalau orang India beli jasa professional , saya boleh bangga sudah melewati semua cobaannya, ha ha ha ... Sukurnya, kerjaan kita disana jalan terus dan nyambung terus, tanpa mereka tahu saya ini hanya jeleme kampung yang makannya tipat cantok dan nasi jinggo.
Saya banyak belajar dari India, setelah bolak balik kesana dalam hampir 7 tahun terakhir. Kadang-kadang saya sudah mengatakan iya sambil menggelengkan kepala, he he he ....
Untuk semetons di Bali yang tahu saya sering ke India, mereka sering complain. Kamu kok tega sekali, sering ke India kok tidak pernah bawakan tirta dari Sungai Gangga, dan ini susah jawabnya. Mereka tidak akan percaya kalau saya kesana urusannya Cuma dari airport, meeting room, project site, balik ke airport lagi.
Itu dulu, sekedar sharing sama semeton Bali.
Salam,
pd
On 9/29/08 1:05 PM, "Karma, I Nengah [Kar]" <inengahk@chevron.com> wrote:
Om Swastyastu,
Beginilah kehebatan Hindu didunia, belahan dunia krisis tapi negara hindu tetap super kaya, walaupun tanpa ladang minyak bumi
Apakah bali bisa begini kalau berdiri sendiri
Om Shanti 3 Om
--------------------- http://www.antara.--------- --------- --------- --------- --------- --------- --------- --------- --------- --------- --------- --------- --------- --------- ---- co.id/arc/ 2008/9/28/ india-pimpin- dunia-dalam- pertumbuhan- milyarder/
India Pimpin Dunia Dalam Pertumbuhan Milyarder
Mumbai (ANTARA News) - India kini mencetak milyarder baru lebih cepat ketimbang negara mana pun di dunia, didorong oleh pesatnya pertumbuhan ekonomi, demikian menurut sebuah pengkajian baru.
Terdapat sekitar 123.000 milyarder di India pada akhir 2007 atau mengalami kenaikan sebanyak 22,7 persen daripada 12 bulan sebelumnya, kata Laporan Kekayaan Asia-Pasifik, yang disusun bank investasi AS, Merril Lynch, dan para konsultan Capgemini.
"Sekalipun terjadi pergeseran di berbagai pasar negara maju, jumlah mereka yang memiliki kekayaan bersih yang tinggi di India tumbuh dengan tingkat yang lebih cepat daripada kecepatan global," kata Pradeep Dokania, Kepala Manejer Kekayaan Global untuk DSP Merrill Lynch..
"Permintaan dalam negeri dan keinginan yang besar Asia atas berbagai komoditas terus mendorong akumulasi kekayaan di India," katanya, seperti dilaporkan AFP.
China menduduki peringkat kedua dalam jumlah milyarder.
Negara Tirai Bambu itu mempunyai pertumbuhan jumlah orang kaya dengan 20,3 persen pada periode yang sama, disusul oleh Korea Selatan dengan 18,9 persen.
Angka-angka tersebut, yang dirilis pada Kamis larut malam, menilai kekayaan apa yang disebut "individu dengan kekayaan bersih tinggi" (HNWI) sebagai orang yang memiliki kekayaan lebih dari sejuta dolar dalam aset bersih, tak termasuk tempat kediaman.
"Pada 2007, pasar yang menonjol di kawasan Asia-Pasifik adalah China dan India, dengan jumlah orang kaya dan seluruh tingkat kekayaan mereka, meningkat dengan dengan kecepatan yang lebih tinggi ketimbang rata-rata global," tulis laporan itu.
Melambat, tetapi masih cepat
Ekonomi India tumbuh sebesar 9 persen pada tahun keuangan hingga Maret 2008, sedangkan China mencapai 11,9 persen pada tahun lalu, jauh dibandingkan dengan negara-negara industri lainnya yang merasakan dampak gejolak pasar global.
Namun demikian, pertumbuhan diperkirakan melambat tahun ini di kedua negara, walaupun masih dalam tingkat yang cepat.
Pasar saham India tumbuh sebesar 47,1 persen pada 2007, namun indeks utama harga saham gabungan Sensex anjlok lebih dari 33 persen pada tahun ini.
China juga mengalami penurunan pertumbuhan menjadi 10,1 persen pada kuartal kedua tahun ini. (*)
Change settings via the Web (Yahoo! ID required)
Change settings via email: Switch delivery to Daily Digest | Switch to Fully Featured
Visit Your Group | Yahoo! Groups Terms of Use | Unsubscribe
__,_._,___
Tidak ada komentar:
Posting Komentar