Selasa, 30 September 2008

Re: [bali-bali] THE RISE OF INDIA

Coba Viebeke pakai sari, jidatnya dikecek, apalagi hidungnya ditindik, pakai gelang mas barang 20 biji, sudah India banget kan ?
Bisa langsung dilamar Bollywood, jadi peran ibu tapi, ibunya Beni, hi hi hi ....

Kita omongin India positifnya saja, disana juga banyak yang negatif. Yang baik kita ambil, yang jelek dibuang ke recycle bin.
Bagaimana kalau kita bikin small center of The Balinese Pride ? Kumpulin khayalan kita tentang Bali in our dreams ?

pd


On 9/30/08 1:16 PM, "Asana Viebeke Lengkong" <asanasw@indo.net.id> wrote:


 


HAYOOOOOO mulai deh kritik 'orang bali'..... sekarang kita 'kretek' in orang balinya yuk, di jembatani untuk bisa melihat pride nya orang India, tapi saya juga nggak sreg kalau orang bali harus seperti orang India.... hehehe

gimana ya caranya????

----- Original Message -----
 
From:  Sugi Lanús <mailto:sugilanus@gmail.com>   
 
To: bali-bali@yahoogroups.com
 
Sent: Tuesday, September 30, 2008 12:57  PM
 
Subject: Re: [bali-bali] THE RISE OF  INDIA
 

 
 

  
Soal naik motor, saya kalau jalan kaki entah di  desa atau di Denpasar, biasanya orang yang kenal saya akan berhenti, lalu  bertanya: "Ngapain jalan, ayo naik!". Lalu saya jawab: "Saya pingin jalan."  Mereka biasanya tak percaya dan memaksa naik.

 
 
Lihat saja, tak ada orang kerja di Denpasar jalan  kaki. Kalau di Denpasar jalan kaki dibilang suba buduh, gila.

 
 
Ini kisah nyata:

 
 
Seorang doktor pengajar di Fakultas Sastra  Udayana dibilang aneh dan buduh karena pulang pergi jalan kaki. Kata rumor,  "Setelah pulang dari kuliah Doktor di India pak X sekarang suba buduh (sdh  gila), mejalan gen jani (jalan saja sekarang)!". Padahal saya tahu dia  tersadar di India beberapa kilo dia jalan kuliah dengan teman-temannya, dan  menyenangkan jalan kaki, lalu dia menyadari selama ini dia manja sekali, dan  baliknya ke Bali jalan kaki bolak-balok ke kampus yang  hanya 1,5 kilo. Orang bilang dia buduh ikut aliran kebathinan India!  

 
 
Begitulah, orang Bali memang semua "waras" dan  tak mau jalan kaki walaupun hanya pergi latihan megong di  banjarnya...

 
 
 
 
 
 

----- Original Message -----
 
From: I Wayan  Warmada <mailto:warmada@mail.ugm.ac.id>  
 
To: bali-bali@yahoogroups.com  
 
Sent: Tuesday, September 30, 2008 12:32  PM
 
Subject: Re: [bali-bali] THE RISE OF  INDIA
 

 
 

On Tuesday 30 September 2008 08:57, Sugi Lanús wrote:
>
>  Satu yang jeli dari pengamatan Popo: "....rata-rata orang India,  dari
> kemampuan financial dan intelektualnya, mereka masih hidup  sederhana, jauh
> dari glamour. Mereka seringkali kelihatan pacul  untuk bicarakan uang jutaan
> dollar. Kalau kita punya ratusan juta  rupiah saja sudah mempertontonkan
> diri penuh kemilau."

Pan  sudah dibuktikan sama presiden India yang ahli fisika nuklir itu, keluar  
istananya cuman bawa 2 koper...:-). Yang menarik lagi (lihat di siaran  DW
yang disiarkan MetroTV), orang India yang sudah mapan, pensiun  membangun
sekolahan, dia hidup sederhana. Di Indonesia begitu dah  diomongin
tetangga...:-). Pergi pakai motor, ditanya kok cuman  pakai motor...:-).
Inilah pride yang dimaksud di kita,  hik.

IWW



    

__._,_.___

Your email settings: Individual Email|Traditional
Change settings via the Web (Yahoo! ID required)
Change settings via email: Switch delivery to Daily Digest | Switch to Fully Featured
Visit Your Group | Yahoo! Groups Terms of Use | Unsubscribe

__,_._,___

[bali-bali] Tong Kosong di Penghujung Ramadhan

Friends,
 
Akhirnya saya SADAR bahwa di penghujung bulan suci Ramadhan itu ternyata tidak ada apa2, melainkan cuma suara tong2 kosong yg dipukul bertalu-talu sambil jejeritan allahuakbar. Sebenarnya saya SUDAH tahu hal itu dari dahulu, dan makin lama makin tahu dengan jelas, terutama selama beberapa tahun terakhir ini... -- Tetapi, baru malam tadilah saya benar2 menyadari bahwa there's is NOTHING more to that, selain suara tong2 kosong yg dipukul bertalu-talu dengan histeris. Saya juga HERAN ternyata Allah itu diam saja, sama sekali tidak menyahut walaupun dimana-mana semua orang berteriak-teriak allahuakbar.
 
Teriakan allahuakbar itu BUKAN berasal dari Mata Ketiga, however, melainkan dari naluri atau, paling tinggi berasal dari Cakra Solar Plexus. Kalau diteruskan juga, memang akhirnya bisa KESAMBET, tetapi bukan kesambet roh tingkat tinggi, melainkan roh tingkat rendah, yg BISA membuat orangnya nekat untuk semakin memanggil-manggil Allah dengan suara lebih keras lagi. Semakin lama semakin keras walaupun so pasti Allah TIDAK akan muncul sampai kapanpun. Akhirnya manusianya akan capek sendiri dan stop. Sudah, cuma itu saja.
 
Pertanyaannya sekarang: Apakah kita MASIH sebegitu primitifnya seperti saudara2 kita sebangsa dan setanah air yg selalu SETIA memukul-mukul tong2 kosong di penghujung Ramadhan itu ?Terus terang saya sendiri MALU kalau berhadapan dengan orang2 yg berasal dari luar Indonesia yg terheran-heran melihat begitu banyak JIN pada mukulin tong kosong sambil teriak2 allahuakbar di penghujung Ramadhan.  Malu lah ! Siapa yg tidak malu ?
 
Kelakuan2 yg PRIMITIF seperti itu ternyata masih dilakukan sampai sekarang, walaupun, sudah berkurang banyak. Ternyata orang2 lain juga banyak yang SUDAH sadar bahwa dari dahulu sampai sekarang Allah itu akan DIAM SAJA walaupun diteriakin akbar2 dengan suara sekeras-kerasnya dari corong masjid. Mungkin ada mesjid yg memenangkan KONTES suara paling keras, tetapi pialanya jelas BUKAN dari Allah. Mungkin dari MUI atau lembaga2 keagamaan yg ingin MENCARI MUKA di depan Allah walaupun, setahu saya, Allah sendiri sudah BUANG MUKA terhadap kelakuan2 primitif seperti itu.
 
Allah yg ada di saya dan banyak teman2 lainnya sudah membuang muka melihat segala kebiasaan yg sudah tidak pada tempatnya. Kita sudah di abad ke-21 M, abad Post Modern, dan terus terang banyak dari kita sudah merasa MALU melihat sebagian orang jejeritan allahuakbar dengan suara histeris. Tapi kita juga merasa MALU untuk bilang ELING ELING... -- So, tanpa malu2 sekarang saya bilang bahwa sudah sepantasnya kita meninggalkan adat kebiasaan masa lalu itu. Dari jaman Belanda masih bercokol di Indonesia, kelakuan mukulin tong kosong sambil teriak2 allahuakbar itu SUDAH dilakukan. Masa masih mau dilakukan terus ?
 
Kalau Allah itu benar2 suka diteriakin akbar2 pakai tong2 kosong yg dijadikan bedug itu, pastilah Allah akan turun dan bilang MAO APE LUH ! (logat Jakarta). Tetapi, .... bahkan dengan logat Jakarta atau bahasa Arab sekalipun, Allah itu TIDAK pernah muncul di penghujung Ramadhan.
 
So, akhirnya semuanya akan menjadi seperti SINETRON belaka, en the judul is "Tong Kosong di Penghujung Ramadhan". Nggak ada sambungannya because akan berulang seperti itu lagi di tahun hijriah di muka, walaupun mungkin intensitasnya akan sedikit berkurang. Sedikit demi sedikit berkurang, insyaallah insyaallah...
 
Selamat merayakan Idul Fitri bagi anda yg berpuasa maupun tidak berpuasa di bulan Ramadhan. Allah yang ASLI itu akan SELALU mengampuni segala dosa anda yg anda perbuat dengan sengaja maupun tidak sengaja. Walaupun anda itu TIDAK berpuasa, segala dosa2 anda diampuni. Dan diampuni TANPA anda perlu membayar zakat fitrah ataupun ikut sholat ied berjemaah... -- Happy Idul Fitri to all, baik anda beragama Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Buddha, Konghucu,... maupun Kejawen, Agnostic, dan Atheist. Allah yg ASLI mencintai anda semua, from the beginning till the end, from everlasting to everlasting.
 
Leo


Get your preferred Email name!
Now you can @ymail.com and @rocketmail.com. __._,_.___

Your email settings: Individual Email|Traditional
Change settings via the Web (Yahoo! ID required)
Change settings via email: Switch delivery to Daily Digest | Switch to Fully Featured
Visit Your Group | Yahoo! Groups Terms of Use | Unsubscribe

__,_._,___

Re: [bali-bali] Klarifikasi Mangku Pastika - PERDA DAN BHISAMA

Hehehehe bu vieb, saya bukan elit dan intelek, tapi mungkin lebih ke orang yang termakan janji. memilih karena dijanjikan....

2008/10/1 Asana Viebeke Lengkong <asanasw@indo.net.id>



Riko, pemipin dunia adikuasa pun tidak sanggup untuk hanya dengan sekadara peta permasalahan ketika dia belum duduk dalam 'posisinya' secara mengikat.  Ketika sudah duduk di diatas dan di dalam, maka hak atas aksesnya akan lebih luas, salah satunya adalah mengadakan pertemuan publik (yang sangat tidak populer di negara negara yang baru mau maju seperti kita ini).  Yang datang ke pertemuan publik (open house) itu banyak sekali dari jauh jauh, dan dengan harapan di dengar saja sudah senang, apalagi kalau permasalahannya di tindak lanjuti.  Saya bukan Gubernur, bukan juga Bupati, bukan juga anggota DPRD, tapi banyak masyarakat datang kerumah saya hanya sekedar bercerita tentang permasalahan, dengan mimpi dan harapan siapa tau saya bisa menyodorkan jalan keluar.... masyarakaqt kita rentan dan banyak yang miskin yang di ajak mimpi saja sudah senang apalagi ketika mimpi itu bisa menjadi kenyataan..... berilah mereka kesempatan untuk bertemu muka dengan pemimpinnya apalagi kalau di berikan kesempatan untuk bicara.................atau mungkin Riko termauk yang Elit dan Intelek???? yang diajak ngomong aja susah?????Kalau begitu Sorry saya salah sasar.....
 
salam, vieb
----- Original Message -----
From: Riko
Sent: Wednesday, October 01, 2008 12:23 AM
Subject: Re: [bali-bali] Klarifikasi Mangku Pastika - PERDA DAN BHISAMA

Menurut saya, gubernur saharusnya sudah punya peta permasalahan di bali sebelum berpikir untuk mencalonkan diri. Seseorang berpikir untuk mencalonkan diri karena dia bisa menjanjikan penyelesaian permasalahan masyarakat. Untuk bisa memberikan janji (kampanye), harus tau masalah dan sudah siap dengan solusinya. Kalau sekarang baru 'nuduk-nuduk" masalah.. kapan diselesaikan......


2008/9/30 Asana Viebeke Lengkong <asanasw@indo.net.id>



hari ini jelas sekali deh, Mangku Pastika dibilang ikut gaya pemulung, hebat ya... memang jelas harus jadi pemulung aja sekalian supaya nggak ada sampah lagi di Bali..... sudah di pilah, di bikin jajan, dijual, banyak buka pekerjaan.... dari pada tiru gaya ELIT DAN INTELEK, cuma bikin sampah dan buang aja taunya....
 
Open house yang di inisiasi itu kan mungkin adalah salah satu cara untuk pemetaan.  Upaya dari GUBERNUR yang baru aja menjabat saja sudah di 'kritisi' sedemikian sampai membuat opini publik.  Apa nggak lebih baik kalau di beri waktu dulu, solusinya di bahas dengan bagus dan detail dibuatkan mekanisme nya....; apa sih diharapkan oleh BP?  harus ada solusi hari minggu kemarin itu? langsung, jadi sudah pasti perda di revisi dan bhisama di revisi gitu yang diharapkan? jadi ceritanya 'pak ada pencuri' terus solusinya langsung di jawab 'kejar dan tembak!" gitu ya... nggak taunya yang di bilang pencuri Nini nya sendiri lagi lapar dan mau ambil coklat di lemari es.... gimana sih ah....
 
masalahnya adalah tidak bisa menghormati perbedaan dan selalu ingin bertikai saja dan hasilnya ya saling menjatuhkan dan menfitnah... itu sudah yang paling jelek deh.  Apalagi partai partai saling bertikai, Bupati saja bisa tidak hadir walaupun Presidennya yang datang karena berasal dari partai berbeda.....
 
segitu dulu
 
vieb
----- Original Message -----
Sent: Tuesday, September 30, 2008 9:49 AM
Subject: Re: [bali-bali] Klarifikasi Mangku Pastika - PERDA DAN BHISAMA

Mbok Vieb,
 
Menurut saya pendapat mbok itu tepat sekali.
 
Mengenai Bhisama itu kan serupa dengan fatwa. Jadi tidak memiliki kekuatan hukum yang mengikat. Jadi kalau mau mengikuti ya bagus kalau gak, ya gak apa2. PHDI yang mengeluarkan Bhisama kan gak bisa menindak. Ini sepenuhnya persoalan moral dan etika yang kalau mau dibicarakan akan sulit mendapatkan titik temu.
 
Kalau orang hindu Bali mau jujur, banyak sekali keputusan2 PHDI yang tidak dilaksanakan oleh lembaga operasional yaitu Desa Adat. Sudah biasa antara apa yang diputuskan PHDI tidak nyambung dengan Desa Adat. Kenapa demikian? Ya karena apa yan dibicarakan oleh PHDI itu beda dengan apa yang dibicarakan Desa Adat. Saya sampai saat ini gak ngerti apa saya yang dilakukan oleh MDP(Majelis Desa Pekraman) yang berkantor di Propinsi dan Kabupaten/Kodya.
 
Mengenai diajak atau tidaknya masyarakat dalam pengambilan keputusan tidak bisa menjadi jaminan bahwa semua akan berjalan sesuai harapan mengingat hampir semua diantara kita saat ini berpikir pragmatis. Masyarakat bawah gampang dibujuk dengan iming-iming duit untuk perbaikan pura, bale banjar, biaya upacara. Masyarakat bawah tidak mampu melihat bahwa dirinya secara perlahan tapi pasti akan tergadai. Bukankah ini yang sedang terjadi saat ini di Bali secara keseluruhan?
 
Dan benar sekali sumber masalah itu memang KERAKUSAN yang telak merasuki sumsum kita. Saya sering bertanya pada diri saya sendiri, jika di Bali setiap hari hujan duit apakah semua persoalan akan dapat diselesaikan? Hati nurani dan akal sehat saya mengatakan TIDAK. Duit itu hanya alat, perpanjangan pikiran. Pikiranpun adalah sebuah alat. Hasil dari penggunaan alat ini sepenuhnya tergandung pada KESADARAN kita.
 
Jujur saja, setiap bisnis pariwisata di Bali membaik saya waswas. Kenapa? Yang tejadi adalah kerusakan lingkungan semakin cepat. Ego membesar dan lupa akan keberadaan kita disini saat ini untuk apa. Dan jika hal ini terus terjadi maka jangan kaget jika ada ledakan bom lagi. Dan seperti biasa akan mengulangi "kedunguan" kita dengan "memperbudak" Tuhan untuk menyelesaikan masalah yang terjadi dengan berbagai ritual.
 
Baik lokal maupun nasional tidak jauh beda. Secara nasional ketika KERAKUSAN itu tidak mampu kita atasi maka kita sibuk mencari pembenaran. Maka sekelompok orang yang merasa menjadi wakil Tuhan merasa telah medemukan jalan keluar dari krisis akibat KERAKUSAN kita itu. Mereka meyakini bahwa syariat agama tertentu akan mampu menyelamatkan bangsa dari krisis. Seperti kita ketahui bersama penemuan mereka yang terbaru adalah RUU Porno.
 
Menurut saya, problem kita saat ini adalah masalah kesadaran. Kita sama sekali tidak mempunyai kebanggaan menjadi orang Indonesia. Padahal agar bisa menjadi bangsa yang PD harus memiliki kebanggaaan(mohon dibedakan antara bangga dengan arogan). Saat ini saya dengar banyak orang Indonesia di luar negeri malu mengaku sebagai orang Indonesia(hik, hik,hik...).
 
Jika kita mampu mengenali jati diri kita, mengenal sejarah masa lalu dengan tepat, sewajarnya kita bangga menjadi orang Indonesia. Seperti sering dikemukakan oleh aktivis spritual Anand Krishna, ketika bangsa Arab masih saling menjarah, bangsa Indonesia sudah mengekspor rempah-tempah dengan maskapai milik bangsa sendiri. Contoh lainnya adalah, berapa orang yang tahu bahwa Candi Ankor Wat di Kamboja itu arsiteknya adalah orang Indonesia?
 
Apa solusinya? PENDIDIKAN. Pendidikan yang tidak mengkotak-kotakan manusia berdasarkan SARA. Pendidikan agama harus dikeluarkan dari kurikulum dan diganti dengan pelajaraan sejarah tentang agama-agama dan pendidikan budhi pekerti(prakerti), bibit-bibit budhi yang kita bawa dari sono.
 
Salam,
Putu

SEVEN SOCIAL SIN (MK GANDHI) ~ Wealth without Work ~ Pleasure without Conscience ~ Knowledge without Character ~ Commerce without Morality ~ Science without Humanity ~ Politics without Principle ~ Worship without Sacrifice


--- On Mon, 29/9/08, Asana Viebeke Lengkong <asanasw@indo.net.id> wrote:
From: Asana Viebeke Lengkong <asanasw@indo.net.id>
Subject: Re: [bali-bali] Klarifikasi Mangku Pastika - PERDA DAN BHISAMA
To: bali-bali@yahoogroups.com
Date: Monday, 29 September, 2008, 4:12 PM

Semeton sami,
 
Ini pendapat saja:
 
1.  Kalau bicara Perda maka kita bicara hukum dan kelihatannya tidak ada pertimbangan Bhisama disana,  Bhisama adalah kesepakatan bersama sesuai dengan adat istiadat yang membijaksanai wilayah kesucian Pura (tolong di rectify kalau saya salah).  Yang menjadi masalah di Bali, batas batas kesucian Pura itu berbeda beda disetiap wilayahnya.  Misalnya di Pura Petitenget, yang radiusnya seharusnya 5 kilo terus jadi 2 kilo tapi yang sekarang ini 15 meter saja nggak ada.  Walaupun kalau mau bangun harus minta permakluman tapi pembangunan yang ada sekarang disana luar biasa, jadi mungkin Bhisama perlu untuk di revisi sesuai dengan wilayah dan juga kesepakatan di wilayah tersebut.
 
Kalau kasus di Uluwatu, yang saya pantau adalah, ketika Bhisama itu di implementasi di sana, yang dulunya radius 5 kilo atau 2 kilo, karena dulu memang daerah itu kering, tidak ada kehidupan atau peluang apapun disana, air susah, dan berbatu batu.  Sekarang dengan perubahan yang jelas terlihat, para pemilik tanah di radius Pura Uluwatu tentunya ingin kecipratan peluang tersebut; jadi yang bisa jadi rame adalah kalau masyarakat disana berhadapan dengan masyarakat yang melihat Bhisama tetap harus di implementasi disana, tanpa emphaty terhadap kehidupan masyarakat disana.
 
Jadi bagaimana ya???? Sama seperti kasus kasus lainnya juga begitu, yang harus kita cermati apakah keputusan dan kesepakatan yang dibuat mengajak masyarakat di wilayah tersebut yang akan kena dampak dari penegakan keputusan tersebut.
 
Ada pendapat lain?????
 
Kalau masalah di Loloan Yeh Poh, sudah jelas bahwa HBG diterbitkan di wilayah yang bukan 'tanah' tetapi pantai dan laut, lalu ada SK Tata Ruang nya yang jelas mengatur tentang 'wilayah konservasi' yang ada UU nya.
 
Kalau hotel di Kelating, ya memang hotel itu ada persis di atas pantai dan juga menutup pemandangan dari sawah ke pantai.... jadi egois gitu loh.
 
Kalau Anantara, ya jelas jelas melanggar aturan yang ada..... tingkat 6 lo.... dan kalau pasang music bisa kedengaran sampai kerobokan... . itu namanya mengganggu kenyamanan orang lain.....
 
Kalau ada pertemuan tentang Bhisama, mungkin harus dilakukan dengan mempertimbangkan wilayah dan manusia yang ada di wilayah itu, perubahan fungsi lahan yang terjadi.
 
Kalau saya lebih melihat keseimbangan ecologynya yang dilanggar kalau mereka bangunnya persis di tebing tebing yang jelas di atur dalam amdal.  Begitu kali ya.
 
Kalau bicara soal semua..... masalahnya pada 'RAKUS'
 
Ada yang bisa beri pencerahan?? ??
 
vieb
----- Original Message -----
Sent: Monday, September 29, 2008 2:35 PM
Subject: [bali-bali] Klarifikasi Mangku Pastika

Katur ring semeton sami,
 
Saya sempat di milis ini mempertanyakan pernyataan Pastika yang ingin mengubah Perda dan Bhisama. Dalam milis sebelumnya saya mengatakan pastilah ada salah-satu yang keliru: Media atau Mangku Pastika.
 
Berikut Mangku Pastika dalam Openhouse (Minggupagi kemarin) memberikan klarifikasi atas berita yang menyudutkannya tersebut:
 
1. Telah terjadi kekeliruan media menafsirkan pertemuan yang diadakan dengan yang berkasus di Uluwatu. Mangku Pastika mengatakan bahwa, "Saya mengundang dua pihak yang pro dan kontra terhadap pengembangan Uluwatu". Dia memanggil Bupati Badung(datang diwakili Pak Sudikerta/wakil bupati) beserta rombongan. Menurut Pastika, ini jalan untuk mendapat masukan sebelum memutuskan sesuatu, dua pihak harus dia dengar. Jadi kehadiran mereka dipanggil oleh Pastika, bukan rombongan yang mendukung pengembangan Uluwatu ini yang menghadap. Tapi dipanggil.
 
2. Soal ucapan Pastika ingin merevisi/mengganti Perda Tata Ruang yang ada, ia mengatakan ini berdasar amanat UU No 26 Tahun 2007 tentang kebutuhan penyesuaian Tata Ruang kesemua provinsi di Indonesia. Jadi bukan karena didesak investor atau pihak lainnya, menurut Pastika bahwa memang sekarang dibutuhkan penyesuaian terhadap UU tersebut.
 
3. Soal Bhisama, Pastika menyatakan bahwa ia sangat tahu bahwa Bhisama bukan urusannya sebagai Gubernur. "Bhisama bukan bidang saya", tegasnya.
 
4. Yang terpenting Pastika menyatakan bahwa, "Saya tetap komit menjaga Bali".
 
Mudah-mudahan ucapannya yang terakhir tersebut dijalankan dengan konsisten.
 
Rahajeng,
sl


Get your preferred Email name!
Now you can @ymail.com and @rocketmail.com.




--
Riko

Learn to Let Go, Adapt to Change




--
Riko

Learn to Let Go, Adapt to Change
__._,_.___

Your email settings: Individual Email|Traditional
Change settings via the Web (Yahoo! ID required)
Change settings via email: Switch delivery to Daily Digest | Switch to Fully Featured
Visit Your Group | Yahoo! Groups Terms of Use | Unsubscribe

__,_._,___

[bali-bali] Selamat Idul Fitri

Teman-teman semua,

Setelah sebulan melewati bulan suci Ramadhan akhirnya hari yang dinanti-nantikapun tiba.

SELAMAT IDUL FITRI 1 SYAWAL 1429 HIJRIAH, MINAL AIDIN WAL FAIDZIN.

Mohon maaf lahir dan bathin.

Semoga kita semua dapat menemukan kembali fitrah kita sebagai manusia dan sebagai bangsa Indonesia.

Salam,
pkesuma


Get your new Email address!
Grab the Email name you&#39;ve always wanted before someone else does!
http://mail.promotions.yahoo.com/newdomains/aa/

------------------------------------

Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/bali-bali/

<*> Your email settings:
Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/bali-bali/join
(Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
mailto:bali-bali-digest@yahoogroups.com
mailto:bali-bali-fullfeatured@yahoogroups.com

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
bali-bali-unsubscribe@yahoogroups.com

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/

Re: [bali-bali] Klarifikasi Mangku Pastika - PERDA DAN BHISAMA

Riko, pemipin dunia adikuasa pun tidak sanggup untuk hanya dengan sekadara peta permasalahan ketika dia belum duduk dalam 'posisinya' secara mengikat.  Ketika sudah duduk di diatas dan di dalam, maka hak atas aksesnya akan lebih luas, salah satunya adalah mengadakan pertemuan publik (yang sangat tidak populer di negara negara yang baru mau maju seperti kita ini).  Yang datang ke pertemuan publik (open house) itu banyak sekali dari jauh jauh, dan dengan harapan di dengar saja sudah senang, apalagi kalau permasalahannya di tindak lanjuti.  Saya bukan Gubernur, bukan juga Bupati, bukan juga anggota DPRD, tapi banyak masyarakat datang kerumah saya hanya sekedar bercerita tentang permasalahan, dengan mimpi dan harapan siapa tau saya bisa menyodorkan jalan keluar.... masyarakaqt kita rentan dan banyak yang miskin yang di ajak mimpi saja sudah senang apalagi ketika mimpi itu bisa menjadi kenyataan..... berilah mereka kesempatan untuk bertemu muka dengan pemimpinnya apalagi kalau di berikan kesempatan untuk bicara.................atau mungkin Riko termauk yang Elit dan Intelek???? yang diajak ngomong aja susah?????Kalau begitu Sorry saya salah sasar.....
 
salam, vieb
----- Original Message -----
From: Riko
Sent: Wednesday, October 01, 2008 12:23 AM
Subject: Re: [bali-bali] Klarifikasi Mangku Pastika - PERDA DAN BHISAMA

Menurut saya, gubernur saharusnya sudah punya peta permasalahan di bali sebelum berpikir untuk mencalonkan diri. Seseorang berpikir untuk mencalonkan diri karena dia bisa menjanjikan penyelesaian permasalahan masyarakat. Untuk bisa memberikan janji (kampanye), harus tau masalah dan sudah siap dengan solusinya. Kalau sekarang baru 'nuduk-nuduk" masalah.. kapan diselesaikan......


2008/9/30 Asana Viebeke Lengkong <asanasw@indo.net.id>



hari ini jelas sekali deh, Mangku Pastika dibilang ikut gaya pemulung, hebat ya... memang jelas harus jadi pemulung aja sekalian supaya nggak ada sampah lagi di Bali..... sudah di pilah, di bikin jajan, dijual, banyak buka pekerjaan.... dari pada tiru gaya ELIT DAN INTELEK, cuma bikin sampah dan buang aja taunya....
 
Open house yang di inisiasi itu kan mungkin adalah salah satu cara untuk pemetaan.  Upaya dari GUBERNUR yang baru aja menjabat saja sudah di 'kritisi' sedemikian sampai membuat opini publik.  Apa nggak lebih baik kalau di beri waktu dulu, solusinya di bahas dengan bagus dan detail dibuatkan mekanisme nya....; apa sih diharapkan oleh BP?  harus ada solusi hari minggu kemarin itu? langsung, jadi sudah pasti perda di revisi dan bhisama di revisi gitu yang diharapkan? jadi ceritanya 'pak ada pencuri' terus solusinya langsung di jawab 'kejar dan tembak!" gitu ya... nggak taunya yang di bilang pencuri Nini nya sendiri lagi lapar dan mau ambil coklat di lemari es.... gimana sih ah....
 
masalahnya adalah tidak bisa menghormati perbedaan dan selalu ingin bertikai saja dan hasilnya ya saling menjatuhkan dan menfitnah... itu sudah yang paling jelek deh.  Apalagi partai partai saling bertikai, Bupati saja bisa tidak hadir walaupun Presidennya yang datang karena berasal dari partai berbeda.....
 
segitu dulu
 
vieb
----- Original Message -----
Sent: Tuesday, September 30, 2008 9:49 AM
Subject: Re: [bali-bali] Klarifikasi Mangku Pastika - PERDA DAN BHISAMA

Mbok Vieb,
 
Menurut saya pendapat mbok itu tepat sekali.
 
Mengenai Bhisama itu kan serupa dengan fatwa. Jadi tidak memiliki kekuatan hukum yang mengikat. Jadi kalau mau mengikuti ya bagus kalau gak, ya gak apa2. PHDI yang mengeluarkan Bhisama kan gak bisa menindak. Ini sepenuhnya persoalan moral dan etika yang kalau mau dibicarakan akan sulit mendapatkan titik temu.
 
Kalau orang hindu Bali mau jujur, banyak sekali keputusan2 PHDI yang tidak dilaksanakan oleh lembaga operasional yaitu Desa Adat. Sudah biasa antara apa yang diputuskan PHDI tidak nyambung dengan Desa Adat. Kenapa demikian? Ya karena apa yan dibicarakan oleh PHDI itu beda dengan apa yang dibicarakan Desa Adat. Saya sampai saat ini gak ngerti apa saya yang dilakukan oleh MDP(Majelis Desa Pekraman) yang berkantor di Propinsi dan Kabupaten/Kodya.
 
Mengenai diajak atau tidaknya masyarakat dalam pengambilan keputusan tidak bisa menjadi jaminan bahwa semua akan berjalan sesuai harapan mengingat hampir semua diantara kita saat ini berpikir pragmatis. Masyarakat bawah gampang dibujuk dengan iming-iming duit untuk perbaikan pura, bale banjar, biaya upacara. Masyarakat bawah tidak mampu melihat bahwa dirinya secara perlahan tapi pasti akan tergadai. Bukankah ini yang sedang terjadi saat ini di Bali secara keseluruhan?
 
Dan benar sekali sumber masalah itu memang KERAKUSAN yang telak merasuki sumsum kita. Saya sering bertanya pada diri saya sendiri, jika di Bali setiap hari hujan duit apakah semua persoalan akan dapat diselesaikan? Hati nurani dan akal sehat saya mengatakan TIDAK. Duit itu hanya alat, perpanjangan pikiran. Pikiranpun adalah sebuah alat. Hasil dari penggunaan alat ini sepenuhnya tergandung pada KESADARAN kita.
 
Jujur saja, setiap bisnis pariwisata di Bali membaik saya waswas. Kenapa? Yang tejadi adalah kerusakan lingkungan semakin cepat. Ego membesar dan lupa akan keberadaan kita disini saat ini untuk apa. Dan jika hal ini terus terjadi maka jangan kaget jika ada ledakan bom lagi. Dan seperti biasa akan mengulangi "kedunguan" kita dengan "memperbudak" Tuhan untuk menyelesaikan masalah yang terjadi dengan berbagai ritual.
 
Baik lokal maupun nasional tidak jauh beda. Secara nasional ketika KERAKUSAN itu tidak mampu kita atasi maka kita sibuk mencari pembenaran. Maka sekelompok orang yang merasa menjadi wakil Tuhan merasa telah medemukan jalan keluar dari krisis akibat KERAKUSAN kita itu. Mereka meyakini bahwa syariat agama tertentu akan mampu menyelamatkan bangsa dari krisis. Seperti kita ketahui bersama penemuan mereka yang terbaru adalah RUU Porno.
 
Menurut saya, problem kita saat ini adalah masalah kesadaran. Kita sama sekali tidak mempunyai kebanggaan menjadi orang Indonesia. Padahal agar bisa menjadi bangsa yang PD harus memiliki kebanggaaan(mohon dibedakan antara bangga dengan arogan). Saat ini saya dengar banyak orang Indonesia di luar negeri malu mengaku sebagai orang Indonesia(hik, hik,hik...).
 
Jika kita mampu mengenali jati diri kita, mengenal sejarah masa lalu dengan tepat, sewajarnya kita bangga menjadi orang Indonesia. Seperti sering dikemukakan oleh aktivis spritual Anand Krishna, ketika bangsa Arab masih saling menjarah, bangsa Indonesia sudah mengekspor rempah-tempah dengan maskapai milik bangsa sendiri. Contoh lainnya adalah, berapa orang yang tahu bahwa Candi Ankor Wat di Kamboja itu arsiteknya adalah orang Indonesia?
 
Apa solusinya? PENDIDIKAN. Pendidikan yang tidak mengkotak-kotakan manusia berdasarkan SARA. Pendidikan agama harus dikeluarkan dari kurikulum dan diganti dengan pelajaraan sejarah tentang agama-agama dan pendidikan budhi pekerti(prakerti), bibit-bibit budhi yang kita bawa dari sono.
 
Salam,
Putu

SEVEN SOCIAL SIN (MK GANDHI) ~ Wealth without Work ~ Pleasure without Conscience ~ Knowledge without Character ~ Commerce without Morality ~ Science without Humanity ~ Politics without Principle ~ Worship without Sacrifice


--- On Mon, 29/9/08, Asana Viebeke Lengkong <asanasw@indo.net.id> wrote:
From: Asana Viebeke Lengkong <asanasw@indo.net.id>
Subject: Re: [bali-bali] Klarifikasi Mangku Pastika - PERDA DAN BHISAMA
To: bali-bali@yahoogroups.com
Date: Monday, 29 September, 2008, 4:12 PM

Semeton sami,
 
Ini pendapat saja:
 
1.  Kalau bicara Perda maka kita bicara hukum dan kelihatannya tidak ada pertimbangan Bhisama disana,  Bhisama adalah kesepakatan bersama sesuai dengan adat istiadat yang membijaksanai wilayah kesucian Pura (tolong di rectify kalau saya salah).  Yang menjadi masalah di Bali, batas batas kesucian Pura itu berbeda beda disetiap wilayahnya.  Misalnya di Pura Petitenget, yang radiusnya seharusnya 5 kilo terus jadi 2 kilo tapi yang sekarang ini 15 meter saja nggak ada.  Walaupun kalau mau bangun harus minta permakluman tapi pembangunan yang ada sekarang disana luar biasa, jadi mungkin Bhisama perlu untuk di revisi sesuai dengan wilayah dan juga kesepakatan di wilayah tersebut.
 
Kalau kasus di Uluwatu, yang saya pantau adalah, ketika Bhisama itu di implementasi di sana, yang dulunya radius 5 kilo atau 2 kilo, karena dulu memang daerah itu kering, tidak ada kehidupan atau peluang apapun disana, air susah, dan berbatu batu.  Sekarang dengan perubahan yang jelas terlihat, para pemilik tanah di radius Pura Uluwatu tentunya ingin kecipratan peluang tersebut; jadi yang bisa jadi rame adalah kalau masyarakat disana berhadapan dengan masyarakat yang melihat Bhisama tetap harus di implementasi disana, tanpa emphaty terhadap kehidupan masyarakat disana.
 
Jadi bagaimana ya???? Sama seperti kasus kasus lainnya juga begitu, yang harus kita cermati apakah keputusan dan kesepakatan yang dibuat mengajak masyarakat di wilayah tersebut yang akan kena dampak dari penegakan keputusan tersebut.
 
Ada pendapat lain?????
 
Kalau masalah di Loloan Yeh Poh, sudah jelas bahwa HBG diterbitkan di wilayah yang bukan 'tanah' tetapi pantai dan laut, lalu ada SK Tata Ruang nya yang jelas mengatur tentang 'wilayah konservasi' yang ada UU nya.
 
Kalau hotel di Kelating, ya memang hotel itu ada persis di atas pantai dan juga menutup pemandangan dari sawah ke pantai.... jadi egois gitu loh.
 
Kalau Anantara, ya jelas jelas melanggar aturan yang ada..... tingkat 6 lo.... dan kalau pasang music bisa kedengaran sampai kerobokan... . itu namanya mengganggu kenyamanan orang lain.....
 
Kalau ada pertemuan tentang Bhisama, mungkin harus dilakukan dengan mempertimbangkan wilayah dan manusia yang ada di wilayah itu, perubahan fungsi lahan yang terjadi.
 
Kalau saya lebih melihat keseimbangan ecologynya yang dilanggar kalau mereka bangunnya persis di tebing tebing yang jelas di atur dalam amdal.  Begitu kali ya.
 
Kalau bicara soal semua..... masalahnya pada 'RAKUS'
 
Ada yang bisa beri pencerahan?? ??
 
vieb
----- Original Message -----
Sent: Monday, September 29, 2008 2:35 PM
Subject: [bali-bali] Klarifikasi Mangku Pastika

Katur ring semeton sami,
 
Saya sempat di milis ini mempertanyakan pernyataan Pastika yang ingin mengubah Perda dan Bhisama. Dalam milis sebelumnya saya mengatakan pastilah ada salah-satu yang keliru: Media atau Mangku Pastika.
 
Berikut Mangku Pastika dalam Openhouse (Minggupagi kemarin) memberikan klarifikasi atas berita yang menyudutkannya tersebut:
 
1. Telah terjadi kekeliruan media menafsirkan pertemuan yang diadakan dengan yang berkasus di Uluwatu. Mangku Pastika mengatakan bahwa, "Saya mengundang dua pihak yang pro dan kontra terhadap pengembangan Uluwatu". Dia memanggil Bupati Badung(datang diwakili Pak Sudikerta/wakil bupati) beserta rombongan. Menurut Pastika, ini jalan untuk mendapat masukan sebelum memutuskan sesuatu, dua pihak harus dia dengar. Jadi kehadiran mereka dipanggil oleh Pastika, bukan rombongan yang mendukung pengembangan Uluwatu ini yang menghadap. Tapi dipanggil.
 
2. Soal ucapan Pastika ingin merevisi/mengganti Perda Tata Ruang yang ada, ia mengatakan ini berdasar amanat UU No 26 Tahun 2007 tentang kebutuhan penyesuaian Tata Ruang kesemua provinsi di Indonesia. Jadi bukan karena didesak investor atau pihak lainnya, menurut Pastika bahwa memang sekarang dibutuhkan penyesuaian terhadap UU tersebut.
 
3. Soal Bhisama, Pastika menyatakan bahwa ia sangat tahu bahwa Bhisama bukan urusannya sebagai Gubernur. "Bhisama bukan bidang saya", tegasnya.
 
4. Yang terpenting Pastika menyatakan bahwa, "Saya tetap komit menjaga Bali".
 
Mudah-mudahan ucapannya yang terakhir tersebut dijalankan dengan konsisten.
 
Rahajeng,
sl


Get your preferred Email name!
Now you can @ymail.com and @rocketmail.com.




--
Riko

Learn to Let Go, Adapt to Change

__._,_.___

Your email settings: Individual Email|Traditional
Change settings via the Web (Yahoo! ID required)
Change settings via email: Switch delivery to Daily Digest | Switch to Fully Featured
Visit Your Group | Yahoo! Groups Terms of Use | Unsubscribe

__,_._,___

Re: [bali-bali] kangen pak marwan

Ton,

Minggu lalu aku telpon dia, saking kangennya juga, katanya lagi negen wadah.
Memang kelihatannya beliau cukup sibuk nyelem putihang sesuatu disana

Bagaimana kalau kamu bantuin dia tampil di Face Book ?
Jangan lupa kumisnya, seperti waktu masih jaga pintu bioskop Wisnu dulu

Ngiring medal pak Marwaaaaannnnn .......
Semeton sami sampun ring bencingah

pd



On 9/30/08 8:37 AM, "Anton Muhajir" <antonemus@gmail.com> wrote:


 

Ah, kok Pak Marwan lama sekali tidak nongol di milis ini ya? Aku kangen nok mekedean baca emailnya yang kritis dan romantis itu. :D

Punapi gatra, Pak Marwan? Ada acara apa di Taman?

Salam dari mantun Bapak.. :D

__._,_.___

Your email settings: Individual Email|Traditional
Change settings via the Web (Yahoo! ID required)
Change settings via email: Switch delivery to Daily Digest | Switch to Fully Featured
Visit Your Group | Yahoo! Groups Terms of Use | Unsubscribe

__,_._,___

Re: [bali-bali] India Pimpin Dunia Dalam Pertumbuhan Milyarde

Mau ikutan nimbrung, karena saya salah satu orang Bali yang paling banyak ke India ( for a professional reason, not a spiritual reason, maaf untuk klarifikasi saja ) dalam beberapa tahun terakhir.

Ada beberapa hal prinsip yang saya lihat membuat India bisa menjadi begitu saat ini.

Mereka memiliki visi yang sangat jelas untuk menjadi world player. Dengan segala kesederhanaannya ( yang kaya tidak usah disebut ), sangat banyak orang India yang mengisi celah celah di dunia. Ini juga disebabkan karena kemampuan mereka berbahasa Inggris. Dan, pekerja India ke luar negeri banyak sekali untuk urusan yang up to date. IT, finance, dst. Mereka sangat menyadari bahwa saat ini kita berada dalam situasi knowledge base of economy.

India sebagai negara Asia yang merdekanya setelah Indonesia saya lihat sangat care terhadap urusan pride. Para nak sugih itu juga bagian dari Indian pride. Bollywood juga bagian dari Indian pride, dan mereka cukup sering bikin show atau gala premier di London, New Jersey, connecting masyarakat perantauan India dengan tanah asalnya. Demikian juga apa yang dikerjakan Vijay Mallya dengan team F1 Force India, itu mostly for the pride of the country. Yang paling penting, bendera India ada disana, we are on the map.

Dalam developing industry, saya lihat mereka juga cukup realistis, misalnya waktu Tata beli teknologi Mercedes Benz yang sudah kadaluarsa. Karena untuk domestic market India yang jalannya sangat ornamental, itu yang pas. Kalau beli yang canggih, selain mahal, juga nggak bisa dipakai disana. Dan saat ini, mobil mereka diekspornya ke Afrika, sekalian mereka menguasai banyak industry lokal disana. Jadi jelas urusannya, jak nyen nyandang mebraye untuk business capability mereka.

Saat ini meraka malah sudah bikin Tata Nano, yang bikin Rattan Tata suka diidentikkan seperti Henry Ford karena pemikiran revolusionernya dibidang automotive, mereka barusan beli Jaguar dan land Rover, dan seterusnya.

Dan, rata-rata orang India, dari kemampuan financial dan itelektualnya, mereka masih hidup sederhana, jauh dari glamour. Mereka seringkali kelihatan pacul untuk bicarakan uang jutaan dollar. Kalau kita punya ratusan juta rupiah saja sudah memppertontonkan diri penuh kemilau.

Pekerjaan yang saya lakukan di India juga untuk pride saya sebagai Balinese professional, saya ingin yakinkan kalau kita bisa, walaupun business wise, negara itu begitu katosnya. Harus saya lewati. Karena kalau saya beli sesuatu dari orang India, itu bukan berita, tapi kalau orang India beli jasa professional , saya boleh bangga sudah melewati semua cobaannya, ha ha ha ... Sukurnya, kerjaan kita disana jalan terus dan nyambung terus, tanpa mereka tahu saya ini hanya jeleme kampung yang makannya tipat cantok dan nasi jinggo.

Saya banyak belajar dari India, setelah bolak balik kesana dalam hampir 7 tahun terakhir. Kadang-kadang saya sudah mengatakan iya sambil menggelengkan kepala, he he he ....
Untuk semetons di Bali yang tahu saya sering ke India, mereka sering complain. Kamu kok tega sekali, sering ke India kok tidak pernah bawakan tirta dari Sungai Gangga, dan ini susah jawabnya. Mereka tidak akan percaya kalau saya kesana urusannya Cuma dari airport, meeting room, project site, balik ke airport lagi.

Itu dulu, sekedar sharing sama semeton Bali.

Salam,
pd



On 9/29/08 1:05 PM, "Karma, I Nengah [Kar]" <inengahk@chevron.com> wrote:


 

Om Swastyastu,

Beginilah kehebatan Hindu didunia, belahan dunia krisis tapi negara hindu tetap super kaya,  walaupun tanpa ladang minyak bumi
 Apakah bali bisa begini kalau berdiri sendiri

Om Shanti 3 Om

 
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
http://www.antara.co.id/arc/2008/9/28/india-pimpin-dunia-dalam-pertumbuhan-milyarder/
India Pimpin Dunia Dalam Pertumbuhan Milyarder


Mumbai (ANTARA News) - India kini mencetak milyarder baru lebih cepat ketimbang negara mana pun di dunia, didorong oleh pesatnya pertumbuhan ekonomi, demikian menurut sebuah pengkajian baru.

Terdapat sekitar 123.000 milyarder di India pada akhir 2007 atau mengalami kenaikan sebanyak 22,7 persen daripada 12 bulan sebelumnya, kata Laporan Kekayaan Asia-Pasifik, yang disusun bank investasi AS, Merril Lynch, dan para konsultan Capgemini.

"Sekalipun terjadi pergeseran di berbagai pasar negara maju, jumlah mereka yang memiliki kekayaan bersih yang tinggi di India tumbuh dengan tingkat yang lebih cepat daripada kecepatan global," kata Pradeep Dokania, Kepala Manejer Kekayaan Global untuk DSP Merrill Lynch..

"Permintaan dalam negeri dan keinginan yang besar Asia atas berbagai komoditas terus mendorong akumulasi kekayaan di India," katanya, seperti dilaporkan AFP.

China menduduki peringkat kedua dalam jumlah milyarder.

Negara Tirai Bambu itu mempunyai pertumbuhan jumlah orang kaya dengan 20,3 persen pada periode yang sama, disusul oleh Korea Selatan dengan 18,9 persen.

Angka-angka tersebut, yang dirilis pada Kamis larut malam, menilai kekayaan apa yang disebut "individu dengan kekayaan bersih tinggi" (HNWI) sebagai orang yang memiliki kekayaan lebih dari sejuta dolar dalam aset bersih, tak termasuk tempat kediaman.

"Pada 2007, pasar yang menonjol di kawasan Asia-Pasifik adalah China dan India, dengan jumlah orang kaya dan seluruh tingkat kekayaan mereka, meningkat dengan dengan kecepatan yang lebih tinggi ketimbang rata-rata global," tulis laporan itu.


Melambat, tetapi masih cepat

Ekonomi India tumbuh sebesar 9 persen pada tahun keuangan hingga Maret 2008, sedangkan China mencapai 11,9 persen pada tahun lalu, jauh dibandingkan dengan negara-negara industri lainnya yang merasakan dampak gejolak pasar global.

Namun demikian, pertumbuhan diperkirakan melambat tahun ini di kedua negara, walaupun masih dalam tingkat yang cepat.

Pasar saham India tumbuh sebesar 47,1 persen pada 2007, namun indeks utama harga saham gabungan Sensex anjlok lebih dari 33 persen pada tahun ini.

China juga mengalami penurunan pertumbuhan menjadi 10,1 persen pada kuartal kedua tahun ini. (*)
 
    

__._,_.___

Your email settings: Individual Email|Traditional
Change settings via the Web (Yahoo! ID required)
Change settings via email: Switch delivery to Daily Digest | Switch to Fully Featured
Visit Your Group | Yahoo! Groups Terms of Use | Unsubscribe

__,_._,___

Re: Bls: [bali-bali] Yogyakarta mau bercerai dari NKRI bukan sepenuhnya karena RUUP

Di jimbaran apalagi pak!
 
Nginep disana bisa menggigil karena kencengnya angin dari ratu toto kidul.....
 
Klo mau serius mandiri energi bukan lagi mimpi...
 
 
 
----- Original Message -----
Sent: Tuesday, September 30, 2008 1:17 AM
Subject: Re: Bls: [bali-bali] Yogyakarta mau bercerai dari NKRI bukan sepenuhnya karena RUUP

On Tuesday 30 September 2008 14:38, ngurah beni setiawan wrote:
> Pak Nengah,
>  
> Kompyang tyange (konon) ga pernah tau yang namanya tv, kulkas, hp, radio,
> magic jar (mungkin black magic, kompyang tyangen uning). Kalo Bali bercerai
> kemudian ga punya oksigen/udara/matahari/air mare je kelimpungan...
>
> batak ten wenten tv napi teh kewehne?

katanya di pantai selatan Bali mau dikembangin PLTA (A = angin). Apa tidak ada
kelanjutannya...:-). Daerah sepanjang baypass IB Mantra kan cukup potensial,
daripada geotermal Bedugul, hik.

IWW

__._,_.___

Your email settings: Individual Email|Traditional
Change settings via the Web (Yahoo! ID required)
Change settings via email: Switch delivery to Daily Digest | Switch to Fully Featured
Visit Your Group | Yahoo! Groups Terms of Use | Unsubscribe

__,_._,___

Re: [bali-bali] Re: Yogyakarta mau bercerai dari NKRI bukan sepenuhnya karena RUUP

Sudah positive mau cerai ni yeee???
 
saya sich masih sayang sama NKRI...
lagian arogan banget sich..berjuang aja gak pernah kok udah mikir mau pisah ranjang...
 
jangan patah semangat gitu na'e...masak hanya karena urusan aurat aja kita harus mengorbankan hasil perjuangan pendiri bangsa...
 
 
santai aja...
nengah
 
 
----- Original Message -----
Sent: Tuesday, September 30, 2008 1:15 AM
Subject: [bali-bali] Re: Yogyakarta mau bercerai dari NKRI bukan sepenuhnya karena RUUP


Beh... Bli Nengah jeg ewer gati ini..
Kan sudah tyang bilang kalau Singapore , jauh cenikan tekan Bali.
Cingak saja Singapore .
Maaf tyang tidak bermaksud sebagai Saparatis , tapi plis...
jangan kecilkan Bali .
Semua putra putri Bali yang seperti blakas mangan dipisage , akan
terpanggil pulang ke Bali , Bali punya trick under their sleeve.
Pliiiiss... jangan sekali under mind kemampuan Bali .
Dengan uang dari airport saja ( yang tidak dirampok pusat ) sudah
cukup untuk beli sarana hidup orang Bali.
Pendeknya kalau berdiri sendiri , Bali is Gemah ripah loh jinawi..
terimakasih...

--- In bali-bali@yahoogroups.com, "Karma, I Nengah [Kar]"
<inengahk@...> wrote:
>
> jika bali cerai, kendala 2 yang akan dihadapi seperti listrik,
sembako,
> minyak/bbm dll dan bagaimana cara mengatasinya
> apa mungkin kita dibali megabag-gabagan serta hidup tanpa tv, hp,
radio,
> kulkas, magic jar, serta jalan kaki kemana mana
>
> ________________________________
>
> From: bali-bali@yahoogroups.com [mailto:bali-bali@yahoogroups.com]
On
> Behalf Of Bali Sunshine
> Sent: Tuesday, September 30, 2008 2:54 PM
> To: bali-bali@yahoogroups.com
> Subject: [bali-bali] Yogyakarta mau bercerai dari NKRI bukan
sepenuhnya
> karena RUUP
>
>
>
> Dear All,
>
> Serupa seperti tuntutan Jogja untuk minta cerai dari NKRI karena
> mengingkari Piagam Kedudukan, maka daerah lain kiranya juga boleh
> menuntut yang serupa karena administrasi (atau penguasa ?) Jakarta
telah
> gagal melaksanakan amanat Konstitusi, terutama Pembukaan UUD '45
yang
> boleh dipandang sebagi kontrak politik terbentuknya NKRI.
>
> Bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa, dan
oleh
> sebab itu maka penjajahan di atas dunia harus dihapuskan karena
tidak
> sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan. (Kekuasaan Jakarta
> dengan pemerintahan yang sentralistik dan otonomi yang basa basi
saja ?
> apakah ia sudah tidak menjadi penjajah ?).
>
> Dan perjuangan pergerakan kemerdekan Indonesia telah sampailah
kepada
> saat yang berbahagia dengan selamat sentosa mengantarkan rakyat
> Indonesia kedepan pintu gerbang kemerdekaan Indonesia yang merdeka,
> bersatu, berdaulat, adil, dan makmur (Setelah lebih dari 60 tahun
di
> depan gerbang apakah sekarang Indonesia sudah merdeka, bersatu,
> berdaulat, adil, dan makmur ?)
>
> Kemudian daripada itu negara untuk membentuk suatu pemerintahan
> Indonesia yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh
tumpah
> darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum,
mencerdasakan
> kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang
> berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial,
maka
> disusunlah kemerdekaan kebangsaan Indonesia itu dalam suatu undang
> undang dasar negara Indonesia yang terbentuk dalam suatu susunan
negara
> Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat dengan berdasarkan
kepada
> .......
>
> Apakah cita cita itu sudah tercapai setelah lebih 60 tahun
Indonesia
> merdeka ? Apa indikator2nya ? Kalau menurut saya pribadi mungkin
dengan
> cara pebandingan dengan negara negara lain. Bagaimana posisi
Indonesia
> dibandingkan dengan negara2 terdekat : India, China, Malaysia,
Thailand,
> Brunai, Philipine, dll.
>
> Sering kita mendengar alasan dari para pemimpin kita bahwa
Indonesia
> tidak bisa dibandingkan dengan negara lain karena jumlah
penduduknya
> yang banyak, dan keberagamannya yang lebih banyak potensi
masalahnya .
> Tapi hal ini kiranya boleh dibantah, bahwa walaupun Indonesia
> penduduknya banyak, tapi juga mempunyai wilayah yang sangat luas,
dengan
> kekayaan alam yang melimpah bahkan. Kenapa hal ini tidak cukup
membuat
> Indonesia sejahtera, sehingga angkatan kerja bangsa besar ini
harus ke
> Malaysia mencari nafkah ?, dll, dsb, dst.
>
> Salam Indonesia,
> Ketut Susana
>
>
>
> ----- Original Message -----
> From: madesutjita <mailto:madesutjita@...>
> To: bali-bali@yahoogroups.com <mailto:bali-
bali@yahoogroups.com>
>
> Sent: Tuesday, September 30, 2008 10:04 AM
> Subject: [bali-bali] Yogyakarta mau bercerai dari NKRI bukan
> sepenuhnya karena RUUP
>
>
> Benih-benih perpecahan mulai merongrong NKRI. Kalau RUUP
> (draftnya
> Balkan) disahkan, rakyat Bali, NTT, Papua, Sulut dan KalTeng
> mungkin
> akan minta cerai pula. Wah bagaimana baiknya... Sebaiknya
> kita "nunas baos" minta petunjuk dari Bung Karno, para
pahlawan
> kemerdekaan dan pendiri NKRI lainnya.
> :o)
> Suksema,
> Made Sutjita
>
> "Status Yogyakarta Harus Tetap Istimewa"
> Kamis, 25 September 2008 | 17:51 WIB
>
> TEMPO Interaktif, Yogyakarta- Sultan Hamengku Buwono X
> menegaskan,
> status keistimewaan Yogya tidak bisa dipisahkan dari Piagam
> Kedudukan
> dan Maklumat 5 September 1945 yang telah menjadi fakta
sejarah.
> Mengingkari fakta sejarah tersebut berarti bercerai atau ada
> pemutusan hubungan sepihak oleh pemerintah pusat.
>
> "Bercerai berarti ada pemutusan hubungan sepihak. Karena
itu,
> (pemerintah pusat) harus bertanya kepada rakyat Yogya," tegas
> Sultan
> Hamengku Buwono X Kamis (25/9).
>
> Penegasan Sultan Hamengku Buwono X ini menanggapi sikap
> pemerintah
> pusat tentang Rancangan Undang-undangan Keistimewaan Yogya,
di
> antaranya pengisian jabatan Gubernur dan Wakil Gubernur
> dilakukan
> dengan mekanisme pemilihan. Menurut Sultan, sikap pemerintah
> pusat
> itu telah mengingkari fakta sejarah berupa Piagam Kedudukan
19
> Agustus 1945 dan Maklumat 5 September 1945.
>
> Sultan menampik perkataan 'bercerai' itu diartikan sebagai
upaya
>
> Provinsi DIY untuk merdeka atau memisahkan diri dari NKRI.
> Sebab,
> katanya, posisi Yogyakarta sebagai bagian dari Negara
Kesatuan
> Republik Indonesia sudah final.
>
> Berlarut-larutnya pembahasan mengenai RUU Keistimewaan saat
ini,
>
> menurut Sultan karena pemahaman yang berbeda. Pemerintah
pusat
> memahami persoalan keistimewaan berdasar peraturan yang ada
> sekarang.
>
> "Sementara saya melihat bahwa Piagam Kedudukan dan Maklumat
5
> September itu yang namanya Kepala Daerah adalah melekat (pada
> diri
> Sultan dan Pakualam). Jadi bukan soal demokrasi, tapi
masalah
> pemahaman yang berbeda," kata Sultan.
>
> Piagam Kedudukan yang ditandatangani Presiden Soekarno
tanggal
> 19
> Agustus 1945 dan Maklumat 5 September 1945 diibaratkan Sultan
> sebagai
> ijab kabul antara Soekarno selaku Kepala Negara RI saat itu
> dengan
> Sultan Hamengku Buwono IX dan Paku Alam VIII. Memaksakan
> pemilihan
> Gubernur dan Wakil Gubernur DIY, menurutnya berarti
bertentangan
>
> dengan ijab kabul.
>
> "Kalau tidak lagi mengakui ijab kabul antara Sultan terdahulu
> dengan
> Soekarno saat itu, (pemerintah pusat harus) tanya ke rakyat
> Yogya,"
> tegas Sultan.
>
> Sultan juga menegaskan, jabatan kepala daerah istimewa
> Yogyakarta
> yang melakat pada diri Sultan dan Paku Alam bukanlah
> inkonstitusional
> karena ada fakta sejarahnya. Jika belakangan ini muncul
tudingan
> hal
> itu sebagai sebuah tindakan inkonstitusional, menurut Sultan
> Hamengku
> Buwono X, sangat mungkin orang tersebut tidak mengerti asal
usul
>
> keistimewaan Yogya dari awal.
>
> Fakta sejarah tentang adanya Piagam Kedudukan tanggal 19
Agustus
> 1945
> serta Maklumat 5 September 1945 yang menjadi dasar hukum
status
> keistimewaan Yogya ini juga akan dijelaskan di depan Komisi
II
> DPR RI
> nanti. "Perbedaan cara pandang ini kan nanti yang akan
> diperdebatkan
> di Komisi II," jelas Sultan.
>
>
>
>
> ________________________________
>
>
>
>
>
> No virus found in this incoming message.
> Checked by AVG - http://www.avg.com
> Version: 8.0.173 / Virus Database: 270.7.5/1698 - Release
Date:
> 9/29/2008 7:25 PM
>

__._,_.___

Your email settings: Individual Email|Traditional
Change settings via the Web (Yahoo! ID required)
Change settings via email: Switch delivery to Daily Digest | Switch to Fully Featured
Visit Your Group | Yahoo! Groups Terms of Use | Unsubscribe

__,_._,___

Re: [bali-bali] kangen pak marwan

Halah...
ada yang kangen-kangenan...
anaknya udah di dapetin baru di baik-baikin ...
 
wakakaka
----- Original Message -----
Sent: Monday, September 29, 2008 5:37 PM
Subject: [bali-bali] kangen pak marwan

Ah, kok Pak Marwan lama sekali tidak nongol di milis ini ya? Aku kangen nok mekedean baca emailnya yang kritis dan romantis itu. :D

Punapi gatra, Pak Marwan? Ada acara apa di Taman?

Salam dari mantun Bapak.. :D

--
Anton Muhajir |  http://rumahtulisan.com

__._,_.___

Your email settings: Individual Email|Traditional
Change settings via the Web (Yahoo! ID required)
Change settings via email: Switch delivery to Daily Digest | Switch to Fully Featured
Visit Your Group | Yahoo! Groups Terms of Use | Unsubscribe

__,_._,___

[bali-bali] Bali Beach Game

Apa khabar?

Via E-Mail ini saya sampaikan info tentang

Bali Beach Games.

Info lengkapnya ada di:

http://holidayinparadise.blogspot.com

Good luck


__._,_.___

Your email settings: Individual Email|Traditional
Change settings via the Web (Yahoo! ID required)
Change settings via email: Switch delivery to Daily Digest | Switch to Fully Featured
Visit Your Group | Yahoo! Groups Terms of Use | Unsubscribe

__,_._,___

[bali-bali] Warta Komunitas Kreatif Bali #4

Salam kreatif,
Jumpa lagi di edisi berita komunitas kreatif Bali #4
Kali ini ada beberapa hal menarik yang dapat kami kabarkan, selamat menikmati...

BAHAN DISKUSI PADA ACARA “SKENARIO GLOBAL MENJERAT PENGERAJIN KECIL BALI”

Terkait posting di blog ini dengan judul HAKI, MELINDUNGI ATAU “MENJAJAH” KITA? September 22, 2008, Anda dapat memperoleh bahan diskusi yang disampaikan pada diskusi “SKENARIO GLOBAL MENJERAT PENGERAJIN KECIL BALI” yang dilaksanakan oleh WALHI Bali dan Yayasan Manikaya Kauci dengan dukungan dari Third World Network (TWN) pada Selasa, 23 September 2008 di Sekretariat Yayasan Manika Kauci. Jl. Noja, Gang 37 No. 16 Denpasar – Bali

Silakan mendownload dua tulisan yang disiapkan oleh Hira Jhamtani berikut ini :

   1. siapa-berhak-atas-proses-sosial
   2. memahami-rejim-hak-kekayaan-intelektual-terkait-perdagangan

http://komunitaskreatifbali.wordpress.com/2008/09/30/bahan-diskusi-pada-acara-%e2%80%9cskenario-global-menjerat-pengerajin-kecil-bali%e2%80%9d/

ASIALINE BUKA GERAI BARU DI LEGIAN

ASIALINE memang bukan nama baru di dunia desain dan produksi handicraft, Jeff merintis ASIALINE pada tahun 1998 dengan produk unggulannya batik photo frames lalu produknya kemudian berkembang termasuk bowls, dolls dan stationery. Sabtu malam 27 September 2008 adalah pembukaan Toko ASIALINE handicraft yang baru di Jalan Legian. Toko ini bukan yang pertama sebagai outlet retail handicraft ASIALINE karya Jeff Christianto
http://komunitaskreatifbali.wordpress.com/2008/09/29/asialine-buka-gerai-baru-di-legian/

KETUA IAI DAERAH BALI PERIODE 2008-2011 TERPILIH
Melalui Musyawarah Daerah VI Ikatan Arsitek Indonesia Daerah Bali yang bertempat di Hongkong Garden Restaurant By Pass Ngurah Rai, Padanggalak, Sanur – Bali pada 25 September 2008 telah terpilih Ketut Rana Wiarcha, ST, IAI sebagai Ketua IAI periode-2008 – 2011 menggantikan Widnyana Sudibya yang menjabat sebelumnya...
http://komunitaskreatifbali.wordpress.com/2008/09/29/ketua-iai-daerah-bali-periode-2008-2011-terpilih/

FUN GATHERING ADGI CHAPTER BALI
Adgi chapter Bali mengadakan acara fun gathering yang sederhana namun meriah pada tanggal 23 September di kampus B New Media Bali. Acara ini diikuti oleh sekitar 28 orang dengan mengadakan buka puasa bersama dan berbincang secara casual mengenai program Adgi chapter Bali. Fun gathering ini adalah acara casual yang dibuat Adgi Chapter Bali dalam rangka meningkatkan tali silaturahmi diantara anggota, pengurus dan calon anggotanya...
http://komunitaskreatifbali.wordpress.com/2008/09/29/fun-gathering-adgi-chapter-bali/

Selamat Idul Fitri dan mohon maaf lahir Batin kepada semua pembaca


Komunitas Kreatif Bali adalah kelompok masyarakat dan insan kreatif yang menaruh perhatian terhadap pengembangan industri kreatif di Bali sebagai penggerak ekonomi kreatif Bali. Didirikan sebagai organisasi sosial yang diharapkan dapat menjadi wadah bagi terciptanya budaya kreatif, munculnya talenta kreatif baru, mendorong inovasi dan tumbuhnya semangat kewirausahaan. Ayo bergabung. Kirimkan tulisan Anda tentang : 1). Acara dan proyek Kreatif 2). Kiprah, karya dan profil insan kreatif atau komunitas kreatif 3). Opini dan artikel tentang komunitas kreatif kirimkan melalui email ke info@balinow.org

__._,_.___

Your email settings: Individual Email|Traditional
Change settings via the Web (Yahoo! ID required)
Change settings via email: Switch delivery to Daily Digest | Switch to Fully Featured
Visit Your Group | Yahoo! Groups Terms of Use | Unsubscribe

__,_._,___