Selasa, 24 Maret 2009

Re: [bali-bali] Kasus gambar Tuhan Yesus

Kami sarankan untuk artikel seperti ini di blocked saja,dan tdk perlu disebarluaskan,dan harap setiap artikel yg masuk diteliti sebelum disebar.

Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!


From: leonardo_rimba@yahoo.com
Date: Mon, 23 Mar 2009 20:19:12 -0700 (PDT)
To: <spiritual-indonesia@yahoogroups.com>
Subject: [bali-bali] Kasus gambar Tuhan Yesus

Teman-teman, mari kita rame-rame bikin gerakan meng-HARAM-kan membuat gambar TUHAN Yesus.

Ini Tuhan, lho! Bayangin gimana nanti orang-orang akan pada kurang ajar kalo melihat bahwa ternyata Tuhan bisa digambar.

Tuhan harusnya tidak boleh digambar karena akan mengurangi wibawa as well as auranya.

Moreover, itu yg posting gambar Tuhan Yesus di facebook harus dilaporkan ke pemerintah RI. Kita akan minta pemerintah RI untuk blokir facebook dengan alesan ada penghinaan terhadap Tuhan Yesus.

Udah gitu kita juga akan berdoa sama Tuhan Yesus supaya orangnya itu dikasih pelajaran.

Begini doanya:

"Tuhan Yesus, laporkanlah orang yg memposting gambar-Mu kepada Allah Bapa-Mu, dan Santa Maria, Ibu-Mu."

Udah gitu aja doanya.

Semoga doa kita yg disampaikan oleh Tuhan Yesus didengar oleh Allah, bapak kita semua, karena kita juga membawa nama dari Santa Maria, ibu dari Tuhan Yesus yg masih tetap perawan sampe sekarang.

At this stage, maybe himbauan saya dianggap terlalu serius oleh mereka yg sangat mencintai Tuhan Yesus. Kok himbauan biasa saja dianggap serius sih? Maybe karena bacanya tidak pake Mata Ketiga. Mata Ketiga is mata batin, adanya di jidat dan bukan di dada.

Dan itu melotot terus tanpa harus mengucap atas nama Bapa, dan Putra, dan Roh Kudus karena doktrin Trinitas muncul baru 1,600 tahun yang lalu while, the Mata Ketiga sudah ada sejak manusia ada di bumi yg, so jelas, tidak ada hubungannya dengan Adam and Hawa yg merupakan mitos karangan Musa belaka.

Isa bin Maryam seperti dikenal di Al Quran tidak memiliki bapak secara fisik, dan itu mungkin saja. Jaman sekarang juga ada wanita yg melahirkan tanpa dibuahi.

Jadi, ketika lahir, the woman sudah mengandung benih janin itu. Dan ketika saatnya pas, dia akan melahirkan. Ada istilah kedokterannya juga.

Yesus is Tuhan, sama seperti anda dan saya. Maria juga Tuhan. Yesus, Maria, anda, saya, dan siapapun merupakan manusia as well as Tuhan.

Kita ini sekaligus manusia, Tuhan, dan Rohul Quds tanpa harus megalomaniak dan menciptakan doktrin aneh-aneh.

Rekan saya Achmad Chodjim berbaik hati dengan memberitahu bahwa istilahnya itu PARTENOGENESIS. Kasus di mana seorang wanita akan bisa melahirkan tanpa harus dibuahi dahulu oleh seorang pria namanya partenogenesis.

So, Tuhan Yesus itu merupakan contoh dari partenogenesis, suatu kelainan biologis yg natural dan masih terus terjadi bahkan sampai saat ini, walaupun jarang.

Partenogenesis merupakan fakta biologis, tetapi pen-Tuhan-an seorang manusia yg lahir dari kasus partenogenesis merupakan hal lain lagi, namanya kasus penciptaan agama, dalam hal ini agama Nasrani.

So, dikatakan ada Malaikat Jibril yg datang kepada Siti Maryam dan mengatakan bahwa the person akan mengandung oleh Rohul Quds. Apakah yg benar datang adalah Jibril is another thing, of course, karena bisa saja Siti Maryam itu mengalami halusinasi juga. Halusinasi merupakan hal biasa saja, normal saja, yaitu bisa mendengar apa yg orang lain tidak dengar, dan melihat apa yg orang lain tidak lihat.

Tetapi yg didengar atau dilihat itu merupakan simbol saja, perlambang yg bisa diartikan. Jibril adalah perlambang utusan dari Allah, yg lalu muncul di depan mata dan berbicara. Pedahal tidak ada yg datang dan tidak ada yg bicara.

Jibril adanya di dalam kesadaran manusia and, in this case, kesadaran Siti Maryam yg kemudian akan melahirkan bayi tanpa ayah. Karena tanpa ayah akhirnya disebut sebagai Isa bin Maryam. Isa anak Maryam.

Harusnya Isa bin nama ayah, tetapi karena ayahnya tidak ada karena kasus partenogenesis, akhirnya Isa diberi nama bin Maryam, anak Maryam who is ibunya.

Apakah Siti Maryam membelah diri?

Iyalah, kalau anaknya lahir tanpa ML apakah itu namanya kalau bukan membelah diri which is a very nice thing, actually.

Banyak wanita sekarang ingin bisa membelah diri juga karena pria-pria itu sebagian tidak bertanggung-jawab. Daripada menikah dengan Bang Thoyib yg tiga kali puasa tiga kali ramadhan tidak pernah pulang dan tidak pernah mengongkosi anaknya, lebih baik the woman membelah diri saja, dan mengongkosi anaknya sendiri saja without status sebagai seorang istri.

Saya juga mau membelah diri kalau bisa, sayangnya tidak bisa.

Now back to Yesus sebagai Tuhan. Bagaimana mungkin seorang manusia bisa jadi Tuhan? Bisa sajalah. Kita Tuhan-kan saja. Kita sebut saja sebagai Tuhan, maka jadilah. Gitu aja kok refot?

Terus kenapa gambar Tuhan boleh diposting di facebook? Karena bisa diposting.

Apa yg bisa digambar, akan bisa digambar. Apa yg bisa diposting, akan bisa diposting. Soal halal or haram is another thing. Halal kalau orangnya bilang halal, dan haram kalau orangnya bilang haram.

Halal dan haram merupakan urusan orang beragama, dan cuma berlaku bagi orangnya sendiri saja. Kalau saya bilang HARAM memposting gambar Tuhan, apakah orang-orang lain harus ikut mengharamkan? Tentu saja tidak.

Kalau saya ingin menuntut agar orang lain menghormati kepercayaan saya yg tidak masuk akal seperti melarang membuat gambar Tuhan Yesus dan mempostingnya di facebook, bukankah saya juga akan seperti umat Islam tertentu yg mencak-mencak kebakaran jenggot melihat gambar Nabi Muhammad?

Pedahal membuat gambar Nabi Muhammad bisa saja dilakukan oleh siapa saja yg mau dan bisa. Kalau orangnya mau, itu bisa dilakukan, apanya yg haram?

Yg haram adalah pemaksaan kehendak.

Orang-orang beragama itu selalu memaksakan kehendaknya. Ingin dianggap benar, pedahal tidak benar. Kalau benar Tuhan tidak boleh digambar, maka apapun yg kita lakukan untuk menggambar Tuhan pasti tidak akan berhasil.

Ternyata bisa saja tuh, ternyata ada banyak juga gambar Tuhan Yesus.

Inilah yg namanya HAM Kebebasan Beragama (Religious Freedom) di mana kita bisa mempraktekkan apa yg kita percayai, dan orang lain mempraktekkan apa yg orang lain percayai.

Deklarasi Hak Azasi Manusia (HAM) Universal yg telah diratifikasi oleh Pemerintah RI menyatakan dalam PASAL 18:

"Setiap orang berhak atas kebebasan berpikir, berkeyakinan, dan beragama; hak ini meliputi kebebasan untuk mengubah agama atau keyakinannya, serta kebebasan secara pribadi atau bersama-sama dengan orang-orang lain dan secara terbuka atau pribadi, untuk menjalankan agama atau keyakinannya dalam pengajaran, praktek, ibadah dan ketaatan."

So, artinya saya bebas juga untuk berpikir bahwa Yesus itu manusia biasa saja yg lahir karena kasus partenogenesis, dan bukan Tuhan. Kalau Yesus bukan Tuhan, maka anda dan saya juga bukan Tuhan. Kalau Yesus itu Tuhan, maka anda dan saya juga Tuhan.

Pada pihak lain, saya lebih suka untuk menyebut Yesus, anda, saya, dan semua manusia lainnya sebagai Tuhan. Kita ini manusia juga, Tuhan juga, dan Rohul Quds juga. Istilah saja bukan?

Kalau kita menghormati HAM orang lain untuk bebas berpikir, berkeyakinan dan beragama, maka kita tidak akan kebakaran jenggot ketika melihat, mendengar, dan membaca pendapat dan praktek orang lain yg berbeda dari keyakinan kita.

Kita tidak akan memaki lagi ketika orang membuat gambar Nabi Muhammad, Tuhan Yesus, Buddha, Ganesha, Siwa, atau apapun.

Allah saja oke, kenapa kita yg harus kebakaran jenggot?

+

Leo
@ Komunitas Spiritual Indonesia <http://groups.yahoo.com/group/spiritual-indonesia>.

Gambar Tuhan Yesus yg dibuat berdasarkan Turin Shroud. Yesus is Tuhan, sama saja seperti anda, saya, dan siapa saja. Manusia juga, Tuhan juga, dan Rohul Quds juga.


Get your new Email address!
Grab the Email name you've always wanted before someone else does!



__._,_.___


Your email settings: Individual Email|Traditional
Change settings via the Web (Yahoo! ID required)
Change settings via email: Switch delivery to Daily Digest | Switch to Fully Featured
Visit Your Group | Yahoo! Groups Terms of Use | Unsubscribe

__,_._,___

Tidak ada komentar: