Yuk beresin diri biar bisa urusin negeri, kata siapa? Kata NIM dong...
From: Laraslia <laraslia@yahoo.com>
To: bali-bali@yahoogroups.com
Sent: Friday, May 22, 2009 11:20:35
Subject: Hal: [bali-bali] Kembalinya mahkota Majapahit
Mohon maaf jika saya khilaf kata.
Membaca tulisannya, terkesan sangat ambisius, jauh dari pepatah padi yang selayaknya menjadi pedoman pemimpin sejati, pemersatu sejati, semakin tua semakin berisi. Belum lagi, belum apa apa sudah menetapkan siapa yang menjadi musuhnya. Seorang pemimpin sejati, tidak akan pernah melihat seseorang sebagai musuhnya, musuh hanyalah orang yang tidak tau, lupa, yang perlu untuk dirangkul, diingatkan, dan tetap dihormati.
Salam,
---- Pesan asli ----
Dari: ngurah beni setiawan <setiawan_beni@ yahoo.com>
Terkirim: 22 Mei 2009 02:22 +00:00
Ke: <bali-bali@yahoogrou ps.com>
Perihal: [bali-bali] Kembalinya mahkota Majapahit
Semetons,
ada yang bisa konfirmasi dan komentar tentang tulisan dibawah?
rahajeng,
beni
diambil dari :
http://madjapahitma sakini.blogspot. com/2009/ 04/keajaiban- mahkota-majapahi t.html
24 April, 2009
MENUNGGU KEAJAIBAN MAHKOTA MAJAPAHIT
Mahkota Raja Majapahit yang tidak jelas juntrungnya selama ratusan
tahun, tiba-tiba dikembalikan ke Indonesia. Hal ini konon merupakan
pertanda kembalinya kejayaan Majapahit sesuai ramalan Sabdopalon.
Tetapi beberapa pihak memprediksi lain. (Liberty Januari 2009)
Majapahit seperti ditelan bumi Hancurnya kerajaan besar 'Nusantara
tersebut seperti tak berbekas sama sekali. Hanya sejarah dan berbagai
ramalan yang masih tersisa, sementara peninggalan bekas kerajaan yang
pernah tersohor di dunia ini masih samar-samar. Jangankan harta benda,
bekas keraton dan lokasi kerajaan juga belum jelas, dimana letaknya.
(sebenarnya letaknya sudah di ketahui tetapi supaya peninggalan itu
utuh dan tidak di hancurkan oleh oknum/kelompok yang tidak
menginginkan Majapahit berjaya kembali terutama bangsa Pedagang
Gujarat Arab yang membawa perdagangan Islamnya, Red)
Setelah 500 tahun lenyap tak berbekas, belakangan ada upaya untuk
merekonstruksi peninggalan kerajaan tersebut. Bukti-bukti sejarah dan
peninggalan Majapahit dikumpulkan, dan pencarian lokasi kerajaan
dilakukan, berharap kejayaan Majapahit kembali bersinar di Indonesia
sebagai kerajaan yang disegani dunia.
Di tengah upaya pengumpulan bukti-bukti sejarah dan peninggalan
Kerajaan Majapahit, terdengar khabar yang cukup menghebohkan. Pada
tanggal 30 Mei 2008, mahkhota Raja Majapahit dikembalikan ke
Nusantara. Makhota tersebut diberikan kepada yang berhak, sebagai
keturunan langsung Raja Majapahit. Kini Makhota tersebut berada di
tangan Hyang Bathara Agung Wilatikta Brahmaraja XI sebagai Raja
Abhiseka Majapahit Masa Kini. Makhota kerajaan Majapahit tersebut
disimpan di Puri Surya Majapahit, di Perum Puri Gading, Banjar
Bhuwana Gubuk, Jimbaran, Bali.
Menurut Sri Wilatikta Brahmaraja XI yang juga pendiri Puri Majapahit,
setelah berakhirnya kerajaan Demak, mahkhota tersebut dijual ke
kolektor. Khabar terakhir mahkota tersebut dikoleksi salah seorang
kolektor Singapura. Namun sebuah keanehan terjadi.
Museum tempat menyimpan mahkota tersebut di Singapura digoyang, dan
silih berganti karyawan museum alami trans. Orang-orang yang kesuru
pan itu meminta makhota itu dikembalikan ke tempat asalnya yaitu
kerajaan Majapahit. "Tolong kembalikan ke keturunan saya," demikian
dituturkan Sri Wilatikta Brahmaraja XI, yang mengaku sebagai garis
keturunan raja Majapahit.(Ada bukti ilmiah secara tertulis dan ada
ramalan "pengangkatan tanpa surat sedawir"red). Way Ching Lee, salah
seorang warga Singapura yang juga tercatat sebagai keturunan langsung
Raja Tumasik, bekas wilayah kerajaan Majapahit. Way Ching Lee
berinisiatif mencari pemilik yang sah. Didukung para dermawan dari
Bangkok, Siam, Thailand, Singapura, Cina, dan Australia, mahkhota
tersebut ditebus dari tangan kolektor untuk dikembalikan ke kerajaan
Majapahit.
Lalu dimana Majapahit? Penerus Majapahit memang tidak jelas, tetapi
salah satu daerah di wilayah nusantara yang masih bercirikan Majapahit
baik dari adat, tradisi dan budayanya adalah Bali. Karena itu makhota
tersebut diarahkan ke Bali.
Mahkhota dikirim ke Ubud, karena puri ini cukup dikenal di mancanegara
Yang dituju adalah salah seorang keluarga Puri Ubud bernama Cok Agung
Kertiyasa alias Cok Ibah. Way Cing Lee beranggapan Puri Ubud adalah
salah satu puri bekas Majapahit. Namun pihak Puri Ubud tidak berani
melangkahi kewenangan, karena bukan keturunan langsung Raja Majapa
hit. Puri Ubud adalah salah satu keturunan pemegang kekuasaan Kerajaan
Bali, sebagai bawahan Keraja
-----
Dikirim menggunakan telepon selular Sony Ericsson
New Email addresses available on Yahoo!
Get the Email name you've always wanted on the new @ymail and @rocketmail.
Hurry before someone else does!
__._,_.___
Tidak ada komentar:
Posting Komentar