Minggu, 24 Mei 2009

Re: Hal: [bali-bali] Kembalinya mahkota Majapahit



Dan musuh sejati itu sesungguhnya ada dalam diri kita sendiri. Ketika kita bisa menaklukan diri kita sendiri maka seketika itu pula dunia tertaklukan. Masih ingat dialog antara Alexander Agung(The Great Alexander) dengan seorang yogi di perbatasan India?
 
Peace...
Putu
 

Yuk beresin diri biar bisa urusin negeri, kata siapa? Kata NIM dong...




From: Laraslia <laraslia@yahoo.com>
To: bali-bali@yahoogroups.com
Sent: Friday, May 22, 2009 11:20:35
Subject: Hal: [bali-bali] Kembalinya mahkota Majapahit

Mohon maaf jika saya khilaf kata.

Membaca tulisannya, terkesan sangat ambisius, jauh dari pepatah padi yang selayaknya menjadi pedoman pemimpin sejati, pemersatu sejati, semakin tua semakin berisi. Belum lagi, belum apa apa sudah menetapkan siapa yang menjadi musuhnya. Seorang pemimpin sejati, tidak akan pernah melihat seseorang sebagai musuhnya, musuh hanyalah orang yang tidak tau, lupa, yang perlu untuk dirangkul, diingatkan, dan tetap dihormati.

Salam,

---- Pesan asli ----
Dari: ngurah beni setiawan <setiawan_beni@ yahoo.com>
Terkirim: 22 Mei 2009 02:22 +00:00
Ke: <bali-bali@yahoogrou ps.com>
Perihal: [bali-bali] Kembalinya mahkota Majapahit

Semetons,

ada yang bisa konfirmasi dan komentar tentang tulisan dibawah?

rahajeng,
beni


diambil dari :
http://madjapahitma sakini.blogspot. com/2009/ 04/keajaiban- mahkota-majapahi t.html

24 April, 2009
MENUNGGU KEAJAIBAN MAHKOTA MAJAPAHIT

Mahkota Raja Majapahit yang tidak jelas juntrungnya selama ratusan
tahun, tiba-tiba dikembalikan ke Indonesia. Hal ini konon merupakan
pertanda kembalinya kejayaan Majapahit sesuai ramalan Sabdopalon.
Tetapi beberapa pihak memprediksi lain. (Liberty Januari 2009)

Majapahit seperti ditelan bumi Hancurnya kerajaan besar 'Nusantara
tersebut seperti tak berbekas sama sekali. Hanya sejarah dan berbagai
ramalan yang masih tersisa, sementara peninggalan bekas kerajaan yang
pernah tersohor di dunia ini masih samar-samar. Jangankan harta benda,
bekas keraton dan lokasi kerajaan juga belum jelas, dimana letaknya.
(sebenarnya letaknya sudah di ketahui tetapi supaya peninggalan itu
utuh dan tidak di hancurkan oleh oknum/kelompok yang tidak
menginginkan Majapahit berjaya kembali terutama bangsa Pedagang
Gujarat Arab yang membawa perdagangan Islamnya, Red)

Setelah 500 tahun lenyap tak berbekas, belakangan ada upaya untuk
merekonstruksi peninggalan ker­ajaan tersebut. Bukti-bukti sejarah dan
peninggalan Majapahit dikumpulkan, dan pencarian lokasi kerajaan
dilakukan, berharap kejayaan Majapahit kembali bersinar di Indonesia
sebagai kerajaan yang disegani dunia.

Di tengah upaya pengumpulan bukti-bukti sejarah dan peninggalan
Kerajaan Majapahit, terdengar khabar yang cukup menghebohkan. Pada
tanggal 30 Mei 2008, mahkhota Raja Majapahit dikembalikan ke
Nusantara. Makhota tersebut diberikan kepada yang berhak, sebagai
keturunan langsung Raja Majapahit. Kini Makhota tersebut berada di
tangan Hyang Bathara Agung Wilatikta Brahmaraja XI sebagai Raja
Abhiseka Majapahit Masa Kini. Makhota kerajaan Majapahit ter­sebut
disimpan di Puri Surya Maja­pahit, di Perum Puri Gading, Banjar
Bhuwana Gubuk, Jimbaran, Bali.

Menurut Sri Wilatikta Brahmaraja XI yang juga pendiri Puri Majapahit,
setelah berakhirnya kerajaan Demak, mahkhota tersebut dijual ke
kolektor. Khabar terakhir mahkota tersebut dikoleksi salah seorang
kolektor Singapura. Namun sebuah keanehan terjadi.

Museum tempat menyimpan mahkota tersebut di Singapura digoyang, dan
silih berganti karyawan museum alami trans. Orang-orang yang kesuru­
pan itu meminta makhota itu dikembalikan ke tempat asalnya yaitu
kerajaan Majapahit. "Tolong kembalikan ke keturunan saya," demikian
dituturkan Sri Wilatikta Brahmaraja XI, yang mengaku sebagai garis
keturunan raja Majapahit.(Ada bukti ilmiah secara tertulis dan ada
ramalan "pengangkatan tanpa surat sedawir"red). Way Ching Lee, salah
seorang warga Singapura yang juga tercatat sebagai keturunan langsung
Raja Tumasik, bekas wilayah ker­ajaan Majapahit. Way Ching Lee
berinisiatif mencari pemilik yang sah. Didukung para dermawan dari
Bangkok, Siam, Thailand, Singapura, Cina, dan Australia, mahkhota
tersebut ditebus dari tangan kolektor untuk dikembalikan ke kerajaan
Majapahit.

Lalu dimana Majapahit? Penerus Majapahit memang tidak jelas, tetapi
salah satu daerah di wilayah nusantara yang masih bercirikan Majapahit
baik dari adat, tradisi dan budayanya adalah Bali. Karena itu makhota
terse­but diarahkan ke Bali.

Mahkhota dikirim ke Ubud, karena puri ini cukup dikenal di mancanegara

Yang dituju adalah salah seorang keluarga Puri Ubud bernama Cok Agung
Kertiyasa alias Cok Ibah. Way Cing Lee beranggapan Puri Ubud ada­lah
salah satu puri bekas Majapahit. Namun pihak Puri Ubud tidak berani
melangkahi kewenangan, karena bu­kan keturunan langsung Raja Majapa­
hit. Puri Ubud adalah salah satu keturunan pemegang kekuasaan Kerajaan
Bali, sebagai bawahan Keraja

-----
 Dikirim menggunakan telepon selular Sony Ericsson



New Email addresses available on Yahoo!
Get the Email name you've always wanted on the new @ymail and @rocketmail.
Hurry before someone else does!

__._,_.___


Your email settings: Individual Email|Traditional
Change settings via the Web (Yahoo! ID required)
Change settings via email: Switch delivery to Daily Digest | Switch to Fully Featured
Visit Your Group | Yahoo! Groups Terms of Use | Unsubscribe

__,_._,___

Tidak ada komentar: