Rabu, 27 Mei 2009

Hal: [bali-bali] Seruan Aksi: Tata Ruang Bali untuk Rakyat!

1. Pedestrian. Setuju bgt. Sekalian bisa pake jalurnya dokar dong, biar para sopir dokar tetep bisa jualan. Sekali kali juga bisa bikin private car free day. Kan seru tuh cuma ada sepeda, dokar ma angkot. Hehehe..

2. Taman kota. Selayaknya memang harus indah. Tapi mbok yao jangan dikasih mas trantib kejar2 dagang acung di lapangan puputan. Pasang petugas yang mukanya serem saja biar segan. Buat warga yang mlali juga seneng kok makan lumpia ato nasi kuning sambil nonton nak niknik ngigel.

Buat bli ancak, selamat memperjuangkan keseimbangan dan keadilan. Lagi lagi saya sebagai penggembira bisanya cuma mendoakan semoga sukses.


Salam,

---- Pesan asli ----
Dari: ancak ramone <ancakramone@yahoo.com>
Terkirim: 27 Mei 2009 07:08 +00:00
Ke: <bali-bali@yahoogroups.com>, <baliblogger@yahoogroups.com>
Perihal: [bali-bali] Seruan Aksi: Tata Ruang Bali untuk Rakyat!


Teman-teman
yang baik,
Saat
ini saya terpilih menjadi Anggota Tim Pengkaji dan Evaluasi Naskah
Akademik dan Rancangan Perda Rencana Tata Ruang Wilayah (Ranperda
RTRW) Provinsi Bali mewakili komponen masyarakat sipil bersama 21
orang lainnya.

Adapun
beberapa agenda yang saya dorong di dalam forum adalah:
1. Pembangunan jalur sepeda dan pedestrian guna memberikan perlindungan kepada pengendara sepeda dan pejalan kaki
2. Pembangunan ruang kota beserta gedung-gedung publik yang ramah terhadap difabel untuk menjamin akses dan pelayanan publik terhadap kaum difabel;
3. Pengembangan transportasi publik yang baik, layak, terjangkau dan ramah lingkungan untuk mengatasi kemacetan dan langkah nyata dalam mitigasi perubahan iklim;
4. Pengembangan ruang publik, taman kota dan hutan kota sebagai ruang terbuka hijau dan wahana rekreasi masyarakat perkotaan;
5. Menghentikan pembangunan pusat-pusat perbelanjaan modern yang akan merugikan pedagang pasar tradisional dan melakukan konversi (alih fungsi) lahan terbuka hijau;
6. Penggalangan sumber pendapatan melalui pajak emisi dan kenaikkan pajak kendaraan mewah dan baru yang digunakan untuk membangun transportasi publik, jalur sepeda, pedestrian dan ruang-ruang publik.
Untuk
menyambungkan perjuangan di ranah forum resmi (diplomasi) dengan
perjuangan di ranah ekstra parlemen (konfrontasi), maka kami dari
WALHI Bali berencana membuat aksi kampanye sebagaimana dijelaskan
dalam seruan aksi dibawah ini. Besar harapan kami teman-teman yang
memiliki pandangan yang sama untuk ikut terlibat aktif di dalamnya.

Selain
itu, jika teman-teman memiliki masukan berkaitan dengan substansi
Ranperda RTRW Provinsi Bali ini, dapat teman-teman kirimkan kepada
saya melalui surat ke WALHI Bali, JL. Kembang Matahari 1 No. 86 B,
Denpasar atau email: ancakramone@yahoo.com/ bali@walhi.or.id

Salam,

Agung
Wardana (Ancak)
http://bhumisenthana.blogspot.com/
=================================================================================


Seruan
Aksi
"TATA
RUANG BALI UNTUK RAKYAT"

Ketika
bersepeda keliling kota-kota di Bali, kita berpacu di tengah hitam
pekatnya polusi dari knalpot kendaraan bermotor dan terik matahari.
Ancaman pun menghantui yakni penyakit infeksi saluran pernafasan dan
kecemasan akibat terkaget-kaget oleh bunyi klakson mobil dibelakang
kita yang tidak sabar untuk mendahului.

Selain
itu, para difable(orang dengan kebutuhan berbeda) yang sering disebut penyandang cacat
juga terpinggirkan oleh sistem kota kita. Tuna netra dan orang yang
menggunakan kursi roda harus menghabiskan hari-harinya di rumah
karena jalanan bukanlah ruang yang ramah bagi mereka. Gedung publik
dan swasta pun tidak diciptakan untuk memberikan akses dan layanan.
Sebuah bentuk penegasian warga negara yang juga memiliki hak atas
ruang-ruang kehidupan.

Ketiadaan
sistem transportasi publik yang layak telah membuat jalanan penuh
sesak dengan kendaraan pribadi yang menjadi penyebab utama kemacetan
dan polusi udara berakibat pada pemanasan global dan perubahan iklim.
WALHIBali sendiri mencatat bahwa setiap 3 orang di Bali memiliki 1
kendaraan bermotor. Sungguh angka yang mengkhawatirkan jika
dibandingkan daya dukung dan daya tampung Bali yang terbatas dan
merupakan pulau kecil. Bahwa solusi untuk mengatasi kemacetan dengan
membuat jalan baru tidaklah menjawab akar permasalahan dan justru
akan semakin memperburuk keadaan di masa mendatang.

Itu
lah wajah kota kita saat ini, dimana tidak ada perlindungan bagi
keselamatan dan kenyamanan warga kota khusunya kelompok marjinal
seperti pejalan kaki, pengendara sepeda, difabel, dan kaum miskin
kota. Sungguh hukum rimba berlaku di jalan-jalan kota kita hari ini,

-----
 Dikirim menggunakan telepon selular Sony Ericsson

------------------------------------

Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/bali-bali/

<*> Your email settings:
Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/bali-bali/join
(Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
mailto:bali-bali-digest@yahoogroups.com
mailto:bali-bali-fullfeatured@yahoogroups.com

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
bali-bali-unsubscribe@yahoogroups.com

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/

Tidak ada komentar: