Kebenaran adalah kesadaran akan kebodohan kita, sehingga selalu ada keinginan untuk mereset kadar kebodohan kita alias meng upgrade kualitas kita. (versi saya-red...hehehe..)
Bukannya wayang=cerita. Dalam wayang tersebut ada peran/lakon yg kita mainkan. Alias setiap diri kita bisa mewakili peran seorang bijak/pandita, seorang hero/satria, seorang figuran/rakyat atau malah seorang antagonis/jahat. Wayang adalah paduan bermacam peran tersebut sehingga menghasilkan satu cerita yang menarik, tidak monoton/membosankan, dengan sedikit campur tangan Ki Dalang dalam mempergilirkan kemenangan diantara mereka. Jadi sangat salah bila kita terlalu yakin kita menang karena kita benar. Mereka kalah karena mereka salah.
Dalam hidup bukan tentang menang kalah, karena mempergilirkan kemenangan dan kekalahan adalah hak prerogatif Ki Dalang. Tugas kita adalah bagaimana tetap confidence dgn yang kita yakini meskipun dalam cerita tersebut kita ditakdirkan berada di role kalah.
Kembali ke Satrio Piningit. Sebongkah emas atau sebutir mutiara tidak perlu sibuk mengiklankan diri atau sesumbar tentang kemuliaan dan betapa berharganya dia, karena setiap individu yang melihat bongkahan emas/butiran mutiara tersebut pada akhirnya akan bisa mengenali meskipun dalam balutan lumpur sekalipun. Time will tell.
Salam duduk manis di kelas sontolo..gy,
---- Pesan asli ----
Dari: IGusti Agung <agungpindha@yahoo.com>
Terkirim: 25 Mei 2009 06:53 +00:00
Ke: <bali-bali@yahoogroups.com>
Perihal: Re: Hal: [bali-bali] Kembalinya mahkota Majapahit
Sad Ripu (6) , Sad Atatayi (6) Sapta Timira (7).
6+6+7= 19 ( + factor x , agar menjadi 100 , jadi x = 81 )
100 musuh / kebodohan dalam diri dalam filsafat pewayangan ( wayang = bayang = illusi ) harus dikalahkan dengan Panca Pandava ( 5 Indra ).
Ini bisa terjadi dengan bantuan Kresna ( wujud Illahi, kebenaran )
So , problem to be solve is... what is the value of kebenaran ?
shanti is profesor of sontolo.....gy.
--- In bali-bali@yahoogroups.com, Putu Kesuma <putukesuma@...> wrote:
>
> Dan musuh sejati itu sesungguhnya ada dalam diri kita sendiri. Ketika kita bisa menaklukan diri kita sendiri maka seketika itu pula dunia tertaklukan. Masih ingat dialog antara Alexander Agung(The Great Alexander) dengan seorang yogi di perbatasan India?
>
> Peace...
> Putu
> Â
> Yuk beresin diri biar bisa urusin negeri, kata siapa? Kata NIM dong...
> From: Laraslia <laraslia@...>
> To: bali-bali@yahoogroups.com
> Sent: Friday, May 22,
>
>
> Mohon maaf jika saya khilaf kata.
>
> Membaca tulisannya, terkesan sangat ambisius, jauh dari pepatah padi yang selayaknya menjadi pedoman pemimpin sejati, pemersatu sejati, semakin tua semakin berisi. Belum lagi, belum apa apa sudah menetapkan siapa yang menjadi musuhnya. Seorang pemimpin sejati, tidak akan pernah melihat seseorang sebagai musuhnya, musuh hanyalah orang yang tidak tau, lupa, yang perlu untuk dirangkul, diingatkan, dan tetap dihormati.
>
> Salam,
>
> -
----- Dikirim menggunakan telepon selular Sony Ericsson
------------------------------------
Yahoo! Groups Links
<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/bali-bali/
<*> Your email settings:
Individual Email | Traditional
<*> To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/bali-bali/join
(Yahoo! ID required)
<*> To change settings via email:
mailto:bali-bali-digest@yahoogroups.com
mailto:bali-bali-fullfeatured@yahoogroups.com
<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
bali-bali-unsubscribe@yahoogroups.com
<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar