Hi Mbak,
Ya, disitulah kendala nya suatu perubahan. Yang existing itu menjadi penganjal.
Ya, mungkin perlu di adakan alternative dan perlahan lahan "mengusur" yg berpoluted?
Kita harap ada yg mau penguliran "Bike City" (di Sanur). Jika ada yg interest, kita buat list nya dan rembukan yuk?
Salam,
Antonio
[Attachment(s) from Bulantrisna Djelantik included below]
Temans,
saya takjub baru balik dari Changsha, China, ke kota besar, kecil dan dususn2, sebagai trainer dan consultant ngo untuk community ear and hearing health..
Walaupun mereka masih banyak masalah lingkungan, namun satu hal yang hebat: di semua kota besar, sepeda motor dilarang! Yang boleh hanya motorbike electronic, pakai aki. Malam aki di charge sekitar 4-6 jam. Bisa jalan hanya maks 40km per jam, sejauh 60-80 km, cukup kan untuk ke kantor dan antar jemput anak sekolah?? Pengendara tak diharuskan pakai helm. Tak ada bunyi deru motor dan tak ada acara track2an alias ngebut dengan knalpot menderuuu.. Saya tanya harganya, hanya sekitar 300 USD. Alangkah cantiknya bila Bali berani buat planning phase out sepeda motor, ganti e-motor dan sepeda. Mudah2an korban kecelakaan di UGD berkurang. Berani ngga yaaa... pasti akan mendapat perlawanan sengit pengusaha dan dealer Honda Suzuki dsb?? Atau mereka malah bisa menjual e-motor??
Ini oleh2 beberapa foto, lihat ojegnya pakai atap. Dengan kreatifitas Bali, pasti bisa buat yang lebih seni dan menambah daya tarik di jalan2 raya... Let us build a beautiful Bali..
Biang Bulan
--
�
Cell Phone/ HP: +62 81 139 5140
Office : + (62) (361) 720-816
Email : antoniodesk@gmail.com /
antoniodesk@alum.mit.edu
Web Blog:
http://triaco.blogspot.com/
__._,_.___
Your email settings: Individual Email|Traditional
Change settings via the Web (Yahoo! ID required)
Change settings via email: Switch delivery to Daily Digest | Switch to Fully Featured
Visit Your Group | Yahoo! Groups Terms of Use | Unsubscribe
__,_._,___
Tidak ada komentar:
Posting Komentar