Sabtu, 18 Juli 2009

Re: [bali-bali] Re: [OOT] Manusia Belum Pernah Mendarat di Bulan



Itu baru kebulan kalau orang2 Indonesia sudah banyak dan tiap hari pergi ke MATAHARI eheheheeeeeeeeee belaja!
 
Shanti,melaib,,,,,,

--- On Wed, 7/15/09, IGusti Agung <agungpindha@yahoo.com> wrote:

From: IGusti Agung <agungpindha@yahoo.com>
Subject: [bali-bali] Re: [OOT] Manusia Belum Pernah Mendarat di Bulan
To: bali-bali@yahoogroups.com
Date: Wednesday, July 15, 2009, 3:03 AM



bulan yang di Pejeng , biasa biasa saja , nggak istimewa..
yang special dan istimewa justru yang di milis ini , bisa terbang
ke London dan China.. haha

shanti , just kidding mbokyu.

--- In bali-bali@yahoogrou ps.com, sugilanus@.. . wrote:
>
> Pernah mendengar kisah bulan jatuh di Pejeng? Dan sekarang masih ada buktinya di Pura Pejeng Gianyar...
>
> Entah astronot mendarat atau tidak di bulan, yang jelas "benar" adalah bulan mendarat di Bali, di Pejeng.
>
> :-)
>
> Cheers,
> SL
>
>
>
>
>
>
>
>
> Sent from my BlackBerry®
> powered by Sinyal Kuat INDOSAT
>
> -----Original Message-----
> From: Anton Muhajir <antonemus@. ..>
>
> Date: Tue, 14 Jul 2009 10:48:38
> To: baliblogger<baliblogger@ yahoogroups. com>
> Cc: <baligati@yahoogroup s.com>; bali-bali<bali-bali@yahoogrou ps.com>; akademikaunud<akademikaunud@ yahoogroups. com>; <balebengong@ yahoogroups. com>
> Subject: [bali-bali] [OOT] Manusia Belum Pernah Mendarat di Bulan
>
>
> sekadar bebagi artikel yg asik untuk didiskusikan.
>
> --
>
> http://cetak. kompas.com/ read/xml/ 2009/07/13/ 03510692/ manusia.belum.. pernah.mendarat. di.bulan
>
> Manusia Belum Pernah Mendarat di Bulan
>
> Senin, 13 Juli 2009 | 03:51 WIB
>
> Oleh Rakaryan Sukarjaputra
>
> Empat puluh tahun telah berlalu sejak dunia dikejutkan oleh kabar
> keberhasilan pendaratan Apollo 11 di Bulan. Benarkah astronot Neil Armstrong
> telah menjejakkan kakinya di satelit Bumi tersebut?
>
> Pertanyaan menggelitik itu memang terus menyertai kisah misi Apollo 11 dan
> pendaratannya di permukaan Bulan pada 21 Juli 1969.
>
> Kemudian astronot Neil Armstrong dan Edwin "Buzz" Aldrin berjalan di
> permukaan Bulan. Cuplikan video menggambarkan Armstrong mengibarkan bendera
> Amerika Serikat dan melompat-lompat. Aksi ini menegaskan keberhasilan
> pendaratan manusia di Bulan.
>
> Sejumlah pihak menyangsikan pendaratan itu. Cuplikan video tersebut penuh
> dengan keganjilan. Ada yang menganggap video itu tidak dibuat di Bulan,
> tetapi di sebuah tempat khusus di sekitar Negara Bagian Arizona, AS.
>
> Astronom Phil Plait termasuk yang sangsi. Dia memberikan penjelasan pada
> sebuah program radio "Are We Alone" yang dikelola SETI Institute. Ini adalah
> lembaga nirlaba di California, AS, yang fokus pada penjelasan keberadaan
> makhluk pintar lain di jagat raya.
>
> Plait mengatakan, ada pihak yang skeptis dengan mempertanyakan foto-foto
> Armstrong dan Aldrin yang memperlihatkan langit tanpa bintang. "Tidak ada
> atmosfer di Bulan sehingga bintang-bintang seharusnya terlihat lebih
> terang."
>
> Pihak yang skeptis juga mempersoalkan bendera AS dalam cuplikan video yang
> tampak berkibar, padahal di Bulan tidak ada udara.
>
> Mereka juga mengajukan teori bahwa para astronot mungkin sudah terpanggang
> radiasi ketika menembus sabuk Van Allen dalam perjalanan ke Bulan.
>
> Kepercayaan melemah
> Sebenarnya kepercayaan soal pendaratan di Bulan itu sudah semakin lemah
> dalam beberapa tahun terakhir. Isu ini mencuat kembali ketika TV Fox pada
> 2001 menyiarkan sebuah program yang diberi judul "Conspiracy Theory: Did We
> Land on the Moon?"
>
> Acara TV Fox itu, kata Dr Tony Philips pada situs Science@NASA,
> menggambarkan betapa Badan Penerbangan dan Antariksa AS (NASA) tidak lebih
> dari sekadar "produser film yang tolol".
>
> Semua kesangsian itu telah sering dijawab langsung Armstrong, komandan misi
> Apollo 11. Tokoh kelahiran Wapakoneta, Ohio, 5 Agustus 1930, itu bersama
> astronot Buzz Aldrin mengaku telah menikmati permukaan Bulan selama 2,5 jam.
>
> Di Bulan, mereka berdua menancapkan bendera AS dan sebuah spanduk
> bertuliskan "Di sini manusia dari planet Bumi menginjakkan kakinya pertama
> kali. Kami datang dengan damai untuk seluruh umat manusia".
>
> Mengapa awalnya banyak yang percaya? Bagi AS, pendaratan di Bulan adalah
> sebuah pencapaian besar yang membuat AS seolah-olah unggul dari pesaing
> utama ketika itu, Uni Soviet, dalam program luar angkasa.
>
> Bagi salah satu pesaing AS saat ini, Rusia, teori konspirasi mengenai
> kebohongan pendaratan di Bulan tahun 1969 itu menjadi semakin populer. Rusia
> membuat sejumlah situs bahkan film-film dokumenter di televisi untuk
> menyampaikan kebohongan besar pendaratan di Bulan itu.
>
> Konstelasi
>
> Boleh jadi, hal itu pula yang membuat mantan Presiden AS George W Bush
> memutuskan untuk menghapuskan penerbangan pesawat ulang alik pada 2010
> setelah musibah pesawat ulang alik Columbia pada 2003.
>
> Sebagai gantinya, Bush pada 2004 meluncurkan program lebih ambisius,
> Constellation (Konstelasi) , yang bertujuan membawa warga AS kembali ke Bulan
> pada 2020, dan menggunakan Bulan sebagai tempat peluncuran pesawat luar
> angkasa berawak manusia menuju Mars..
>
> Michael Griffin, mantan pemimpin NASA yang mendorong program Constellation,
> menjelaskan, pesawat ulang alik membuat AS bertahan terlalu lama pada
> penerbangan luar angkasa di orbit rendah, padahal kini muncul pesaing baru
> dalam program luar angkasa, antara lain China. "Kita (AS) harus kembali ke
> bulan karena itu adalah langkah berikutnya. Bulan hanya beberapa hari dari
> rumah. Mars hanya beberapa bulan dari Bumi," papar Griffin.
>
> Sayangnya, anggaran NASA tidak cukup untuk membiayai pembuatan kapsul Orion
> Constellations, kapsul yang lebih maju dan lebih besar ketimbang versi
> kapsul Apollo. NASA juga kekurangan biaya untuk menyiapkan roket peluncur
> Ares I dan Ares V yang diperlukan untuk mengirim kapsul itu ke orbit.
>
> Biaya keseluruhan Constellation itu diperkirakan 150 miliar dollar AS.
> Anggaran eksplorasi luar angkasa AS pada 2009 hanya 6 miliar dollar AS.
>
> Wajar apabila Senator Bill Nelson (Florida) menegaskan, NASA tidak akan bisa
> melakukan tugas yang diberikan kepadanya, yaitu berada di Bulan pada 2020.
> Senator yang mantan astronot itu bahkan mengkhawatirkan, saat program
> pesawat ulang alik berakhir, AS tak akan bisa mengirimkan astronotnya ke
> stasiun luar angkasa ISS, kecuali menumpang Soyuz milik Rusia.
>
> Hal itu tentu menjadi kabar buruk bagi NASA dan khususnya Armstrong yang
> tentu tidak ingin pendaratannya di Bulan menjadi bahan olok-olokan. Meski
> demikian, ada cara pembuktian lebih sederhana, yaitu menemukan kembali
> bendera dan spanduk yang ditancapkan Armstrong itu dengan teleskop dari
> Bumi. Tentu dengan harapan bendera itu masih tertancap di tempatnya. (AFP)
>
> --
> Anton Muhajir
> www.rumahtulisan. com - Personal Blog
> www.balebengong. net - Balibased Citizen Journalism
>




__._,_.___


Your email settings: Individual Email|Traditional
Change settings via the Web (Yahoo! ID required)
Change settings via email: Switch delivery to Daily Digest | Switch to Fully Featured
Visit Your Group | Yahoo! Groups Terms of Use | Unsubscribe

__,_._,___

Tidak ada komentar: