Rabu, 02 Juni 2010

BALI INFO - KONFLIK PALESTINA

 

Version:1.0 StartHTML:0000000168 EndHTML:0000080138 StartFragment:0000001066 EndFragment:0000080121

KONFLIK PALESTINA


TULIS BUNG VETO:


lho lho lho.. kok pak rudy tau kalo saya sedang mempertanyakan status Israel yang saya posting di milist indonesia-rising ?
apakah pak rudy juga member di groups tsb ?

anyway, secara histories memang daerah konflik palestina tsb adalah tanah warisan bangsa israel/kaum yahudi tetapi secara hukum2 internasional wilayah palestina masih dalam status quo dan sampa saat ini belum ada penyelesaiannya.

menurut anda, bagaimana sebaiknya kita bersikap, tapi sebaiknya jawaban anda itu anda post di milist indonesia-rising saja, karena
awalnya topik tsb ada disana dan sedang didiskusikan, walaupun jawabannya masih kesana-kemari  :)

salam,
veto

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx


JAWABAN SAYA:


Salam kangen bung Veto,

Tentang Indonesia Rising, kalau menurut daya imajinasi saya, agaknya saya kenal dekat sekali dengan moderatornya. Pernah tatap muka 2 kali, kalau feeling saya masih sehat, lho. Tapi kalau bukan, ya saya mohon maaf aja. Sebab setiap orang 'kan punya "inti jiwa" yang berbeda satu sama lainnya?! Biasanya kepekaan ini dimiliki oleh polisi-polisi yang profesional dan salesman-salesman kayak saya. Tapi indera kejiwaan yang demikian ini oleh mereka-mereka yang awam, yang biasanya selalu menjadi korban penipuan di garis depan, suka disebut sebagai: Tukang curiga, dan suka mengada-ada. Padahal indera kejiwaan demikian itu sangat berguna dan sangat membantu kita dalam banyak hal.


Saya jengkelnya dengan orang tersebut adalah Munafik sekali – tidak perlu saya ceritakan tapi mudah-mudahan andapun bisa menduga-duganya siapa dia dengan cara memperhatikan gaya tulisannya. Coba anda cermati baik-baik.


Kenapa saya berpikir tentang "dia?" – Sebab dia beberapa kali pernah bilang kepada saya kalau ada satu cara untuk mengirimkan tulisan ke ribuan orang. Dan berkata pula kalau bisa memasukkan alamat-alamat orang menjadi member tanpa sepersetujuan orang tersebut. Sekalipun kelihatannya bersaudara dengan saya, namun dia nggak pernah memberitahukan kepintarannya itu kepada saya, tapi selalu mengkritik kemampuan teknis saya.


Ketika itu Indonesia Rising baru berdiri, masih belum ada membernya sama sekali, dan mudah diduga kalau dia itu mantan member hakekatku. Lalu, beberapa hari kemudian tiba-tiba beberapa email saya bisa terdaftar disana, termasuk puluhan email dari member hakekatku, baik yang milis lama maupun baru.


Karena saya lihat anggotanya sama dengan anggota saya, maka sayapun unsubscribe. Tapi dimasukkan lagi tanpa sepengetahuan saya lagi. Saya biarkan aja karena kelihatannya dalam sekejap anggotanya sudah seratusan lebih. Maka Indonesia Risingpun mulai saya perhitungkan keberadaannya. Beberapa email saya saya daftarkan ke sana. Tapi setelah moderator itu didemo supaya mengeluarkan saya, maka sejak saat itu tulisan-tulisan saya sama sekali tersensor, sekalipun postingan-postingan dari dia masih masuk terus. – Nah, dengan cerita ini mudah-mudahan anda bisa mulai menduga-duga siapa manusia misterius yang memoderatorinya. Dan jika dia tersinggung dengan tulisan ini, maka saya akan buka borok-boroknya semakin besar dan semakin terang-terangan.


Sekalipun saya hidup dikelilingi dengan banyak musuh, tapi saya masih tetap bisa mengenali secara satu-persatunya dengan cukup baik. Mudah-mudahan kesederhanaan saya tidak membuatnya takabur dengan meremehkan saya, supaya jangan sampai terjungkir-balik yang merugikan dirinya sendiri. – Demikianlah sekilas info mengenai Indonesia Rising.


Sekarang mengenai Palestina:

Konflik Palestina kalau kita dalami secara spiritual, sesungguhnya merupakan peperangan Langit dengan Bumi, antara Theis dengan Atheis, antara perintah ALLAH dan Hukum Dunia.


Secara Duniawi, semua bangsa tahu dengan pasti bahwa Tanah Palestina itu bukan milik Israel, tetapi milik orang-orang Palestina[Alkitab: Filistin]. Bangsa Israel sendiri pasti paham masalah itu, sebab riwayatnya tertulis dalam Kitab Suci dan sejarah Yahudi. Tapi secara agamawi, semua bangsa diduniapun tahu kalau ALLAH YAHWEH yang menyuruh Musa dan bangsa Israel menempati negeri itu dengan perintah untuk membinasakan semua orang Filistin tanpa kecuali perempuan dan anak-anak.


Dengan demikian persoalannya tinggal masing-masing pribadi menilainya; jika pribadi itu agamis, maka dia akan membenarkan Yahudi. Tapi jika dia Atheis sudah pasti akan membenarkan orang-orang Palestina.


Dulu dimilis kita kaum Muslim selalu menuduh Yahudi sebagai penjajah. Tapi setelah saya tunjuki ayat Al Qur'an, maka merekapun langsung bungkam seribu bahasa:


>> "Hai kaumku, masuklah ke tanah suci [Palestina] yang telah ditentukan ALLAH

bagimu." – 5 Al Ma'idah 21; 26 Asy Syu'ara' 59.


Gimana nggak bungkam?! Hua..ha..ha…….


Coba seandainya ayat itu dipublikasikan secara luas ke seluruh dunia, pasti supporter-

supporter Islam itu akan bisa ditenangkan, sehingga bisa mengurangi ketegangan di sana, bukan?!


Jadi, kalau kita berjiwa agamis, kita akan menyalahkan Palestina sebagai bangsa yang tidak tahu balas budi. Bukankah mereka seharusnya dibinasakan habis? Mana mungkin akan nongol nama Yasser Arafat atau Hamas, kalau nenek-moyang mereka benar-benar dihabisi oleh Yahudi?! Justru dengan memberikan hidup kepada mereka Yahudi pasti dipersalahkan ALLAH, karena tidak menuruti perintahNYA, bukan?!


Bagaimana dengan secara politisnya?

Karena politis itu duniawi, kemenangannya ya berdasarkan mana yang kuat aja. Pihak mana yang lobbynya kuat dialah yang menang. Dan karena kebetulan sekarang ini pihak Yahudi yang menguasai Lobby, maka Yahudilah yang menang. Belum lagi ditambah dengan keunggulan finansial, teknologi dan lain sebagainya yang nyata-nyata dimiliki oleh Yahudi, bagaimana bangsa Palestina bisa menang?!


Dan karena masalah ini masalah yang ruwet sekali, maka bangsa-bangsa pendukung Palestina akan dibuat bosan, sehingga semakin hari akan semakin menurun dukungan buat Palestina, sampai akhirnya Palestina nggak punya apa-apa lagi, maka Yahudilah yang akan memenangkannya. Jika ini sampai terjadi, maka selama-lamanya bangsa Palestina takkan bisa bangkit untuk memberontak lagi. Sebab Yahudi sudah pasti akan lebih meningkatkan kewaspadaannya terhadap bangsa ini, sehingga mereka akan dikunci dalam kelemahan.


Jadi, bagaimana kita harus menyikapinya, ya tergantung masing-masing kita aja. Tokh Islam punya ayatnya. Benar nggak?!

Xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx


JAWABAN BUNG VETO:


Iya.. saya memahami kenapa anda di banned di milist tsb, karena memang kalo saya perhatikan milist itu tidak boleh memperdebatkan
masalah agama atau mem-promosikan agama, walaupun tampaknya topik2 seputar agama masih suka muncul tapi tidak seheboh seperti
di milist ini. he he he..

ya kita memang harus menyadari dan memahami setiap milist mempunyai ciri2 dan aturan2 nya sendiri.

btw, sayang saya belum menemukan data2 yg komperhensif agar dalam menilai kasus israel-palestina menjadi lebih fair dan
tidak asal menilai saja.

memang cukup menarik jika kita melihat sejarah awal mulanya tanah perjanjian (the promise land) tapi dengan berjalannya waktu
the promise land itu sendiri sudah tidak berlaku lagi, yang ada hanyalah internasional law.. dimana dahulu ada hukum/aturan bahwa tiap negara berhak atas tanah yang dikuasainya baik melalui perang atau melalui perjanjian bilateral..

nah, ini yg sedang saya cari jawabannya, bagaimana sih sebenernya kasus palestina dan israel ini, apakah mengikuti aturan/hukum secara histories (warisan) atau hukum internasional ?

salam,
veto

Xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx


JAWABAN SAYA:


Tentang pelanggaran terhadap privacy milis, ya itulah benturannya dengan kepentingan saya, sehingga dengan terpaksa aturan-aturan itu saya terjang, demi mendapatkan kenalan yang amat banyak seperti sekarang ini. Kelihatannya semua member hakekatku saya dapatkan dari main terjang itu tadi. Contohnya yang teraktual adalah bung Adri, bung Iut, bung Mossad, dan lain-lainnya termasuk Cak Semprul. Sebab nggak mungkin saya bisa mengenali semuanya, jika saya ke warnet untuk main game online, bukan?! Juga nggak mungkin mereka saya kenali di jalanan.


Coba anda bayangkan bagaimana saya bisa berdiskusi begitu panjang dengan bapak Kuntaraf, yang kantorannya di Amerika bisa terjadi di darat? Mengetuk pintu rumahnyapun belum tentu saya akan ditemui. Jika ditemuipun belum mesti bisa mendapatkan waktu 10 menit saja untuk ngobrol. Tapi melalui internet dan keberanian saya melanggar aturan itulah saya bisa mendapatkan porsi waktu yang terbesar dari beliau, bukan?! Istri, anak-anak, dan kolega-koleganya saja belum tentu bisa mendapatkan waktunya untuk ngobrol berjam-jam. Tapi saya sudah mendapatkannya, bukan?!


Apa yang akan anda lakukan jika di puncak gunung atau di seberang lautan ada cewek cantik, bung Veto? Kalau saya sih; biarpun gunung tinggi 'kan kudaki dan biarpun lautanpun 'kan kuseberangi. Nggak repot koq. 'Kan ada kapal?!


Hukum bisa berdiri angker selama belum muncul kepentingan. Tapi begitu muncul kepentingan, maka hukum pasti dengan terpaksa akan kita abaikan. Kelihatannya Penginjil, Salesman dan Pedagang, adalah orang-orang yang harus berpikir secara simple, praktis dan tidak banyak basa-basi. To the point.


Adapun tentang topik Palestina; harus mengikuti hukum agama atau hukum Dunia, kelihatannya kedua-duanya akan memberikan kemenangan bagi Israel. Logika agamanya adalah; adanya peranan ALLAH dibalik Israel, sedangkan logika Dunianya, bukankah kita melihat kekuatan atas segala-galanya ada di tangan Israel? Israel mempunyai Amerika. Bahkan sesungguhnya Israel juga menguasai kaum Muslim, bukan?! Coba seandainya ayat Al Qur'an yang saya tunjukkan itu dipropagandakan ke kalangan Islam. Pasti minimalnya bisa membungkam teriakan-teriakan mereka. Minimalnya kaum Muslim pasti akan lepas tangan. Apa sebab? Sebab itu merupakan dilematis mereka; disatu sisi Palestina yang mereka klaim sebagai Muslim[sekalipun yang Muslim cuma 45% saja] adalah saudara-saudara yang harus mereka bantu, tapi disisi yang lain firmannya Jibril berkata begitu. Bikin mereka bingung, bukan?!


Jadi, kalau menurut pemikiran saya, untuk meredakan ketegangan di Palestina, kaum Muslimlah yang harus berperanan memberikan tekanan kepada Palestina. Sebab merekalah yang mempunyai hubungan yang paling dekat dan pasti didengar perkataannya.


Terhadap orang-orang Palestina yang Kristen, kita bisa bukakan Alkitab, sedangkan terhadap orang-orang Palestina yang Islam, kita bukakan Al Qur'an. Coba, apa nggak skak mat mereka?! – Nah, bagaimana dengan resep ini?

Xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

TANGGAPAN SAYA:

Bung Kamto, saya mau mengklirkan 1 masalah dulu, sebelum menanggapi artikel anda yang cukup banyak awur-awuran dan semau-maunya sendiri, yaitu masalah lokasi perumahan orang-orang Israel ketika masih berada di Mesir. Menurut Alkitab mereka menempati areal tanah Gosyen. Tapi menurut anda itu adalah tanah Kanaan. Padahal Kanaan adalah nama lain dari Palestina. Tentu ini menjadi suatu kekeliruan yang amat fatal, mengingat ini menyangkut masalah tempat, yang tidak mungkin bisa dimanipulasikan, sebagaimana terhadap kata-kata. Mudah-mudahan ini merupakan kekeliruan anda secara pribadi, bukan kekeliruan lembaga apalagi Al Qur'an yang mahasempurna. Maksudnya, lebih baik korban memalukan satu orang daripada memalukan semua Muslim, 'kan?! – hayo, mohon ini segera diklirkan dulu, supaya saya semangat menanggapi kengawuran anda yang lainnya. Sebab kalau tidak anda klirkan, maka saya enggan menanggapi artikel anda ini.


[4] Perjalanan sejarah Bani Israil dimulai ketika Yusuf 'alaihissalam bersentuhan dengan peradaban Mesir. Waktu itu atas jasa Yusuf membantu bangsa Mesir, mereka diberi lahan luas oleh penguasa Mesir di wilayah Kan'an. Disana Ya'qub dan anak-keturunannya mulai membangun kehidupan. Mereka memilih tinggal di Kan'an sebab dekat dengan Mesir yang makmur,


>> Zefanya 2:5 Celakalah kamu penduduk Daerah Tepi Laut, kamu bangsa Kreti!

Terhadap kamulah firman TUHAN ini: Hai Kanaan, tanah orang

Filistin! Aku akan membinasakan engkau, sehingga tidak ada lagi

pendudukmu.



Kekonyolan ke-2 anda adalah sebagai berikut:

[3]…….. Namun setelah kedatangan Islam, Bani Israil tidak diperkenankan lagi mengikuti agama selain Islam. Jika mereka tidak masuk Islam, dianggap durhaka seluruhnya, tidak ada toleransi sedikit pun (Ali Imran: 85).

[5] Era perbudakan Bani Israil di Mesir sangat mengkhawatirkan. Bukan saja karena perbudakan itu kejam, tetapi ia bisa menghancurkan karakter sebuah bangsa (Bani Israil). Bayangkan, selama ratusan tahun mereka tertindas oleh sistem tirani di Mesir. Bani Israil diberi anugerah berupa bakat-bakat kecerdasan besar, dan manakala bakat itu dibesarkan di bawah sistem perbudakan, ia bisa melahirkan penyimpangan mental dan pemikiran luar biasa. Oleh karena itu Allah Ta'ala mendatangkan Musa dan Harun 'alaihimassalam untuk menyelamatkan Bani Israil. Misi dakwah Musa bukan untuk mengislamkan Fir'aun dan rakyatnya, tetapi untuk menyelamatkan Bani Israil dari penindasan Fir'aun.


Di no. 5 anda menyatakan kalau kedatangan Musa bukan untuk meng-Islam-kan Firaun, mengesankan seolah-olah Islam sudah ada di zaman 2000 tahun sebelum Muhammad dilahirkan. Sama ngawurnya dengan Al Qur'an yang menyatakan bahwa Nuh, Ibrahim, Ishaq dan Yakub, bahkan Yusuf yang sudah Islam pada waktu itu. Sekarang bandingkan dengan yang no. 3, anda mengatakan kalau setelah Islam ada, bani Israel tidak diperkenankan lagi mengikuti agama yang selain Islam. Disini kalimat tersebut menyatakan kalau kehadiran Islam baru terjadi setelah adanya bani Yahudi. Nah, yang benar itu yang mana? Yang sebelum adanya Yahudi atau yang sesudahnya Yahudi? – Kelihatannya penegakan Islam harus merobohkan fakta-fakta dan jejak-jejak sejarah, merobohkan nilai-nilai kebenaran, kaidah-kaidah bahasa, dan nilai-nilai akhlak, ya?! Segala sesuatu halal untuk dibanting sana dibanting sini mengikuti irama mabuknya Muhammad SAW.



xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

TANGGAPAN BUNG SKT:


Versi lain melengkapi versi mbak Rosalina, sejarah misterius sepak terjang kaum yahudi dan bangsa di seputarnya-dulu dan sekarang.

eska.

Note:
+ bagi yang alergi mendengar bahwa ada "campur tangan" Tuhan dalam konflik abadi ini(tersirat dalam beberapa ayat al Q), mohon dilewatkan saja.
Perlu diketahui, bahwa ada unsur subyektif dari yang menyusun artikel ini, utamanya dalam menafsirkan suatu ayat-terkait perilaku kaum yahudi.

+ bagi yang berkenan melacak ulang sejarah panjang secara obyektif, kiranya ada bagian2 tertentu yang bermanfaat dari artikel panjang ini untuk be reviewed.

+ jika menyangkut penafsiran,  terhadap ayat Ali Imran 85 misalnya, terkait kedatangan agama Islam > tentu debatable), termasuk juga latar belakang Tuhan mengutus Musa, di antaranya.

MONGGO:

Akar Konflik Palestina – Israel

Filed Under: Yahudi by yossyrahadian — Tinggalkan komentar

24 Jan 09

Duta Besar Palestina untuk Indonesia, Fariz Mehdawi, dalam wawancara dengan TVOne mengatakan, bahwa serangan Israel ke Jalur Gaza sejak 27 Desember lalu, adalah serangan ilegal yang telah terjadi selama puluhan tahun. Dalam ulasan berita di MetroTV disebutkan, serangan Israel kali ini merupakan kejadian paling buruk sejak 60 tahun terakhir (sejak Israel berdiri tahun 1948). Para mahasiswa Arab mempertanyakan posisi Liga Arab yang tidak bisa berbuat apa-apa. Dunia internasional, termasuk negara-negara Eropa mengutuk keras serangan Israel ke Gaza, tetapi pihak yang dikutuk terus melancarkan serangan. Bahkan Israel telah menyiapkan tank-tank dan pasukan cadangan sekitar 6500 orang. Targetnya jelas, seperti kata Ehud Barak, yaitu menggulingkan Hamas.

Masalah konflik Palestina-Israel bukanlah konflik satu bangsa dengan bangsa lain. Ia adalah konflik peradaban yang usianya sangat tua. Disana terbentang benang merah panjang, sejak konflik antara Nabi Muhammad shallallah 'alaihi wa sallam dengan kaum Yahudi di Madinah, konflik antara Yahudi dan Romawi, konflik antara Yahudi dengan negara-negara Eropa, konflik antara Musa dengan Fir'aun, bahkan konflik antara Yusuf 'alaihissalam dengan saudara-saudaranya. Ujung-ujungnya adalah konflik abadi antara Allah Ta'ala dengan iblis laknatullah 'alaih.

Kalau memahami konflik ini hanya secara lokal dan temporer, yakinlah Anda akan tersesat dalam frustasi. Kondisi Ummat Islam di jaman modern yang penuh kesulitan dan derita, merupakan bagian dari konflik ini. Yahudi sendiri adalah bangsa "terkuat di dunia", dalam arti: merekalah satu-satunya ras manusia yang berani konfrontatif melawan kehendak Allah Ta'ala.

Sejarah Kebangkitan Yahudi

Ketika melihat konflik Palestina-Israel, kita perlu merunut kembali catatan-catatan perjalanan sejarah di masa lalu. Disana kita akan menemukan bahan-bahan untuk memahami peta konflik ini secara utuh. Jika tidak demikian, maka kita hanya akan menjadi "konsumen terbaik" berita-berita media massa seputar konflik ini. Bayangkan semua ini sudah dimulai sejak era Perang Arab, pembakaran Masjid Aqsha, tragedi Sabra Shatila, Intifadhah akhir 80-an, tragedi Al Khalil Hebron, penembakan Muhammad Ad Durrah, pembunuhan Syaikh Ahmad Yasin dan Abdul Aziz Rantisi, dll. sampai serangan Israel saat ini. Dan rata-rata model peristiwanya serupa, hanya berbeda waktu dan para pelakunya saja.



Mari kita runut latar-belakang historis fitnah Yahudi di dunia, dengan memohon petunjuk dan pertolongan Allah Ta'ala:



[1] Bani Israil pada dasarnya masih keturunan Ibrahim 'alaihissalam. Ibrahim memiliki dua anak, Ismail dan Ishaq 'alaihimassalam. Ismail nanti menurunkan keturunan bangsa Arab Adnani, lalu Ishaq mempunyai anak Ya'qub 'alaihissalam. Nah, Ya'qub inilah yang kemudian disebut Israil, sehingga anak-anak Ya'qub di kemudian hari disebut Bani Israil.



[2] Saat berbicara tentang Bani Israil, perhatian kita segera tertuju kepada anak-anak Ya'qub. Mereka adalah Yusuf 'alaihissalam, Benyamin, dan 11 saudara Yusuf. Semuanya berjumlah 13 orang; sama jumlahnya dengan matahari, bulan, dan 11 bintang yang terlihat dalam mimpi Yusuf sedang bersujud kepadanya. Karena itu angka 13 merupakan "angka keramat" bagi Yahudi sampai saat ini. Banyak logo-logo perusahaan top dunia dibuat dari karakter 13 ini.



[3] Secara umum, Bani Israil itu mewarisi dua sifat besar, yaitu: sifat keshalihan dan sifat durjana. Sifat keshalihan diturunkan dari garis Yusuf 'alaihissalam. Sedangkan sifat durhaka diturunkan dari sifat saudara-saudara Yusuf (seayah berbeda ibu). Disana sudah tampak bakat-bakat kelicikan, dengki, kebohongan, dan sebagainya. Tetapi itu sebatas potensi, bukan kemutlakan takdir. Apalagi, di akhir hayat Ya'qub, seluruh anak-anaknya tunduk dalam agama tauhid (Al Baqarah: 133). Saat berbicara tentang Bani Israil, sebagian orang sangat shalih dan sebagian sangat durhaka. Namun setelah kedatangan Islam, Bani Israil tidak diperkenankan lagi mengikuti agama selain Islam. Jika mereka tidak masuk Islam, dianggap durhaka seluruhnya, tidak ada toleransi sedikit pun (Ali Imran: 85).



[4] Perjalanan sejarah Bani Israil dimulai ketika Yusuf 'alaihissalam bersentuhan dengan peradaban Mesir. Waktu itu atas jasa Yusuf membantu bangsa Mesir, mereka diberi lahan luas oleh penguasa Mesir di wilayah Kan'an. Disana Ya'qub dan anak-keturunannya mulai membangun kehidupan. Mereka memilih tinggal di Kan'an sebab dekat dengan Mesir yang makmur, sedang di tempat asalnya sering dilanda paceklik. Waktu itu anak keturunan Ya'qub sangat dihormati penguasa Mesir. Entah bagaimana mulanya, hubungan bangsa Mesir dengan anak-keturunan Ya'qub lama-lama menjadi buruk. Alih-alih Mesir akan menghargai jasa-jasa Yusuf di masa lalu, mereka malah menjadikan Bani Israil sebagai budak-budak. Setelah ditinggal oleh Ya'qub dan Yusuf, nasib Bani Israil menjadi bulan-bulanan bangsa Mesir. Hal itu bisa terjadi karena sifat buruk Bani Israil sendiri atau sifat menindas bangsa Mesir. Tetapi kalau mencermati sikap penguasa Mesir yang bersikap sportif kepada Yusuf, kemungkinan hal itu karena sifat Bani Israil sendiri.



[5] Era perbudakan Bani Israil di Mesir sangat mengkhawatirkan. Bukan saja karena perbudakan itu kejam, tetapi ia bisa menghancurkan karakter sebuah bangsa (Bani Israil). Bayangkan, selama ratusan tahun mereka tertindas oleh sistem tirani di Mesir. Bani Israil diberi anugerah berupa bakat-bakat kecerdasan besar, dan manakala bakat itu dibesarkan di bawah sistem perbudakan, ia bisa melahirkan penyimpangan mental dan pemikiran luar biasa. Oleh karena itu Allah Ta'ala mendatangkan Musa dan Harun 'alaihimassalam untuk menyelamatkan Bani Israil. Misi dakwah Musa bukan untuk mengislamkan Fir'aun dan rakyatnya, tetapi untuk menyelamatkan Bani Israil dari penindasan Fir'aun. Dalam Al Qur'an: Dan Musa berkata: "Hai Fir'aun, sesungguhnya aku ini adalah seorang utusan dari Tuhan semesta alam, wajib atasku tidak mengatakan sesuatu terhadap Allah, kecuali yang hak. Sesungguhnya aku datang kepadamu dengan membawa bukti yang nyata dari Tuhanmu, maka lepaskanlah Bani Israil (pergi) bersama aku."(Al A'raaf: 104-105). Musa tidak pernah diperintahkan untuk memerangi Fir'aun, tetapi membawa Bani Israil tinggal di Palestina (waktu itu namanya bukan Palestina). [Perlu dicatat juga, Fir'aun (Pharaoh) adalah gelar raja-raja Mesir, bukan nama seseorang. Sedangkan Fir'aun yang tenggelam di Laut Merah bukanlah Fir'aun yang memangku Musa di waktu kecil, lalu direnggut janggutnya oleh Musa. Fir'aun dalam Al Qur'an lebih mencerminkan tabiat kekuasaan tiranik, bukan sekedar pribadi].



[6] Musa berhasil membawa Bani Israil keluar dari Mesir, Fir'aun dan bala tentaranya tenggelam di Laut Merah. Lalu mereka menetap di Ardhul Muqaddas (Palestina) setelah berhasil mengalahkan kaum Jabbarin di dalamnya (Al Maa'idah: 20-26). Ini adalah peradaban mandiri Bani Israil kedua setelah era Ya'qub dan Yusuf di wilayah Kan'aan. Musa dan Harun mendampingi Bani Israil sampai saat mereka wafat. Ketika Musa masih hidup, Bani Israil tidak henti-hentinya menguji kesabaran Musa 'alaihissalam. Betapa banyak kasus-kasus kedurjanaan Bani Israil, sekalipun di hadapan Nabinya sendiri, Musa dan Harun.

Di antaranya: Mereka menyuruh Musa dan Allah(???) berperang di Palestina, sedang mereka mau duduk-duduk saja; mereka meminta Musa agar membuatkan berhala untuk disembah seperti suatu kaum tertentu; mereka mengikuti Samiri, menyembah patung anak lembu dari emas; mereka hendak membunuh Harun 'alaihissalam karena selalu menasehati mereka; mereka hampir tidak melaksanakan perintah Allah untuk menyembelih sapi betina, karena terlalu banyak bertanya; mereka bosan makan Manna wa Salwa dan meminta bawang, menitumun, kacang adas; dan lain-lain. Begitu sabarnya Musa, sehingga Nabi shallallah 'alaihi wa sallam pernah bersabda, "Semoga Allah merahmati Musa, karena dia telah diganggu lebih banyak dari ini (ujian yang menimpa Nabi), tetapi dia tetap sabar." (HR. Bukhari-Muslim). Sangat mengagumkan kalau melihat ketabahan perjuangan Musa 'alaihissalam. Di dalamnya terdapat sangat banyak inspirasi untuk menghadapi konspirasi global seperti saat ini. Orang-orang Yahudi di jaman sekarang mengklaim mencintai Musa, padahal di era nenek-moyang mereka, Musa benar-benar mereka sia-siakan. Musa itu lebih dekat kepada kita (kaum Muslimin), daripada Yahudi laknatullah itu.



[7] Saya menyangka, sifat-sifat durjana kaum Yahudi merupakan kristalisasi dari sifat-sifat buruk mereka selama ribuan tahun, sejak perilaku saudara-saudara Yusuf 'alaihissalam, masa perbudakan di Mesir, kedurhakaan mereka kepada Musa, Dawud, Sulaiman, Zakariya, Yahya, Isa, dan Nabi-nabi lainnya 'alaihimussalam. Bahkan kedurhakaan mereka di hadapan Nabi shallallah 'alaihi wa sallam di Madinah. Dalam Al Qur'an disebutkan sebuah ayat yang terasa bagai petir menimpa muka kaum Yahudi: "Lalu ditimpahkanlah kepada mereka (kaum durjana Bani Israil) nista dan kehinaan, serta mereka mendapat kemurkaan dari Allah. Hal itu (terjadi) karena mereka selalu mengingkari ayat-ayat Allah dan membunuh para Nabi secara tidak hak. Demikian itu (terjadi) karena mereka selalu berbuat durhaka dan melampaui batas." (Al Baqarah: 61).



[8] Peradaban terakhir Bani Israil yang wujud di muka bumi adalah Kerajaan Nabi Sulaiman 'alaihissalam di Palestina. Beliau adalah putra Nabi Dawud 'alaihissalam dari salah satu isterinya. Nabi Dawud adalah seorang pejuang yang berhasil membunuh Jalut (Goliath) di Palestina. (Oleh karena itu bangsa Barat mengenal kisah "David and Goliath"). Beliau ikut dalam pasukan Bani Israil di bawah pimpinan Thalut (Saul). Hal ini terjadi di masa Nabi Samuel 'alaihissalam. Al Qur'an menjelaskannya dalam Al Baqarah: 246-251.

[9] Kerajaan Sulaiman memiliki keistimewaan, yaitu kekayaan materinya yang sangat besar. Ia terkenal menjadi buruan manusia di dunia, sebagai harta terpendam "King Solomon". Sampai saat ini kekayaan itu masih menjadi misteri, apakah sudah terkuak atau masih tersembunyi di balik permukaan bumi? Setelah masa Kenabian Sulaiman berlalu, kerajaan Bani Israil semakin merosot. Sampai akhirnya mereka dihancurkan oleh Nebuchadnezzar dari Kerajaan Babilonia. Peristiwa itu disebutkan dalam Al Israa': 4-5.

[10] Setelah Bani Israil tercerai-berai di Palestina, mereka menyebar ke berbagai belahan dunia. Mereka pergi ke Eropa, ke Jazirah Arab, ke anak benua India, dan sebagainya. Itulah yang kemudian dikenal dengan istilah DIASPORA. Bani Israil tercerai-berai. Agar mendapat keamanan di Eropa, mereka menjilat kepada para penguasa Romawi. Termasuk menghasut Romawi agar memusuhi Isa 'alaihissalam dan para pengikutnya. Kisah Ashabul Kahfi adalah sebagian pecahan dari para pengikut Isa Al Masih 'alaihissalam.



[11] Perilaku Yahudi di Jazirah Arab sangat menarik. Mereka datang ke Madinah bukan hanya karena ingin menyelamatkan diri dari kekejaman Romawi. Tetapi mereka juga berniat menjemput Kenabian terakhir yang akan datang setelah Musa dan Isa 'alaihimassalam. Mereka ingin "memaksakan" agar Kenabian itu jatuh ke pangkuan mereka. Kenabian ini mereka butuhkan agar mampu membangun kejayaan Bani Israil kembali seperti di jaman Musa dan Sulaiman. Namun setelah mereka menyadari bahwa Kenabian tidak lagi di pihak mereka, tetapi jatuh ke tangan bangsa Arab, mereka marah sekali. Dalam Al Qur'an disebutkan:

"Dan ketika datang kepada mereka (Yahudi) sebuah Kitab dari sisi Allah (Al Qur'an) yang membenarkan keberadaan apa yang ada di sisi mereka (Taurat), padahal sebelumnya mereka selalu memohon (kedatangan Nabi) agar dimenangkan atas orang-orang kafir. Maka ketika telah datang (Kenabian dan Wahyu) yang sangat mereka kenal, mereka mengkafirinya. Maka laknat Allah atas orang-orang kafir itu (Yahudi)." (Al Baqarah: 89).



[12] Yahudi Bani Israil sangat marah ketika tahu bahwa Kenabian jatuh ke tangan bangsa Arab, anak keturunan Ismail 'alaihissalam. Itu pun turun di Makkah, bukan Madinah tempat mereka tinggal disana. Yahudi telah habis-habisan dalam menanti kedatangan Nabi penerus Musa 'alaihissalam ini. Ratusan tahun mereka tinggal di Madinah, melebur bersama budaya Arab, berbahasa Arab, dan memberi nama anak-anaknya dengan istilah Arab, bukan istilah Hebrew (Ibrani). Bahkan mereka ikut terlibat dalam konflik antara kabilah besar Aus dan Khazraj di Madinah. Sebagian Yahudi membela Aus, sebagian mendukung Khazraj.



[13] Kemarahan Yahudi akhirnya tertuju kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Yahudi marah ketika Kenabian justru jatuh ke tangan bangsa Arab. (Al Baqarah: 90). Apalagi dalam Al Qur'an dijelaskan sangat banyak kebusukan-kebusukan Yahudi. Yahudi merasa dibenci oleh Allah. Bahkan tanda-tanda kekecewaan itu sudah muncul ketika Isa 'alaihissalam diturunkan. Anda tahu bagaimana misi Kenabian Isa? Salah satunya adalah: "Tidaklah aku diutus, melainkan kepada domba-domba sesat dari kalangan Bani Israil." Meskipun Isa adalah bagian dari Bani Israil, tetapi kedatangannya membuat muram wajah kaum Yahudi. Isa ternyata membawa Kitab Suci baru, yaitu Injil (bukan mengikuti Taurat atau Tabut dari jaman Nabi-nabi sebelumnya). Isa juga tidak henti-hentinya mengecam kejahatan perilaku Bani Israil. Isa dianggap lebih dekat kepada murid-muridnya daripada ke kaum Bani Israil sebagai sebuah etnik. Kemarahan itu semakin menjadi-jadi setelah Kenabian terakhir jatuh ke tangan bangsa Arab. (Al Baqarah: 90).



[14] Kemudian terbukti bahwa ajaran Islam yang dibawa oleh Nabi Muhammad shallallah 'alaihi wa sallam tidak hanya menyalahkan perilaku jahat kaum Yahudi. Tetapi ia juga menyebabkan kaum Yahudi tercabut akar-akarnya dari Jazirah Arab. Sejak Islam datang, kabilah-kabilah Yahudi tersingkir, seperti kabilah Nadhir, Qainuqa, Quraidhah, hingga benteng terakhir mereka di Khaibar.



[15] Setelah mengalami kekalahan berat di masa Nabi shallallah 'alaihi wa sallam dan Khalifah-khalifah setelahnya, kaum Yahudi menyingkir dari Jazirah Arab. Mereka bergabung dengan Yahudi-yahudi lain di Eropa. Dalam masa ratusan tahun Yahudi menyebar di berbagai negara Eropa, seperti Spanyol, Inggris, Perancis, Jerman, Belanda, Belgia, dan sebagainya.



[16] Kaum Yahudi dalam mengembangkan komunitas, caranya sangat unik. Mereka tidak berbaur dengan masyarakat setempat, bahkan mengharamkan asimilasi. Mereka memelihara warisan-warisan agamanya, terutama membangun kesombongan etnik sampai melampaui batas. Mereka menjalankan bisnis berbasis ribawi dan mereka melakukan ritual-ritual pengorbanan. Dalam ritual pengorbanan, mereka membunuh warga setempat untuk dikuras darahnya, lalu dipakai untuk persembahan. Begitu kejamnya, sampai mereka membuat alat semacam drum yang di dalamnya penuh dengan paku-paku. Di bagian bawah ada saluran untuk mengalirkan darah. Orang yang dikorbankan, dimasukkan drum itu, sampai tubuhnya penuh luka tertusuk paku, lalu darah mengucur ke bawah. Ritual semacam ini kemudian terbongkar, sehingga Yahudi diusir dari negara-negara tertentu di Eropa, salah satunya dari Spanyol. Spanyol melarang Yahudi tinggal di negerinya sampai saat ini, karena kekejaman mereka dalam soal ritual keji itu.



[17] Setelah terusir dari Eropa, Yahudi kesekian kalinya menyebar ke negara-negara lain yang masih mau menampung mereka. Kebetulan waktu itu rakyat Eropa sedang mulai eksodus menuju benua Amerika yang baru ditemukan oleh Columbus. Yahudi ikut di dalamnya. Sampai Amerika merdeka dari tangan Inggris, Yahudi telah eksis di dalamnya. Hingga ketika itu Benyamin Franklin mengingatkan bangsa Amerika tentang bahaya kaum Yahudi. Dia menyebut Yahudi seperti bangsa "vampire" yang tidak bisa damai dengan bangsa lain. Tepat sekali ucapan Benyamin Franklin, sebab dia telah membaca sepak terjang Yahudi di Eropa. Namun sayang, bangsa Amerika tidak memahami arti peringatan Benyamin Franklin tersebut, sehingga apa yang dia takutkan sekitar 400 tahun silam, benar-benar terjadi. Krisis finansial di Amerika saat ini adalah akibat nyata dari sistem ekonomi ribawi Yahudi.



[18] Satu titik sejarah yang jarang diperhatikan oleh para ahli sejarah, yaitu kedatangan Yahudi ke wilayah Turki Utsmani. Kejadian ini terpisah jarak sekitar 700 atau 800 tahun sejak era Nabi shallallah 'alaihi wa sallam. Tentu setelah masa selama itu, peristiwa kejahatan Yahudi di Madinah telah dilupakan. Yahudi diterima dengan tangan hangat di tengah-tengah masyarakat Turki Utsmani. Hal ini juga merupakan aplikasi dari ajaran Islam yang memperbolehkan di dalamnya orang Yahudi dan Nashrani tinggal, selama mereka membayar jizyah. Yahudi tidak dianiaya di negeri ini, mereka diberi pelayanan dan penghormatan, layaknya warga negara Islam. Tentu saja, Yahudi berusaha "bersikap sopan". Di seluruh dunia tidak ada yang memperlakukan mereka dengan manusiawi, selain Peradaban Islam. Disini Yahudi tidak mungkin akan melakukan ritual pengorbanan yang mengerikan itu. Lagi pula, Yahudi waktu itu tinggal di bawah negeri Islam. Mereka tidak takut akan dikutuk oleh Allah, sebab negeri Islam menjadi pelindung mereka. Di Turki Utsmani, Yahudi tidak melakukan kebiasaan-kebiasaan bejat mereka. Yahudi berlaku baik. Tanpa diduga, ternyata disinilah Yahudi mempersiapkan segala konsep-konsep kejahatan global mereka. Kemurahan Khilafah Islam justru dimanfaatkan Yahudi untuk mempersiapkan imperium kejahatan di seluruh dunia, seperti kita saksikan saat ini.



[19] Selain mengkhianati Khilafah Islam, Yahudi juga mempersiapkan beberapa jurus maut untuk meruntuhkan peradaban Islam, yaitu:

  • Yahudi menyebarkan guru sebanyak-banyaknya di tengah masyarakat Turki Utsmani. Guru-guru itu tidak menyebarkan prinsip-prinspi kekafiran secara langsung, tetapi menyebarkan filsafat humanisme August Comte. Dengan falsafah itu diharapkan anak-anak Turki akan kehilangan sifat furqan akidah Islam, lalu diganti sifat-sifat kemanusiaan saja. Tujuan dari gerakan ini adalah memisahkan generasi muda Turki dari sifat-sifat Islami. Karena itu pula, suatu saat generasi muda Turki hilang rasa hormatnya kepada Sultan Khilafah Islam, dan mereka mau mendukung gerakan Kemal At Taturk sang terkutuk.

  • Yahudi mendorong bangkitnya ideologi Nasionalisme Arab dan Dunia Islam. Dengan ideologi itu tidak ada lagi kesatuan Khilafah Islamiyyah. Kaum Muslimin terpecah-belah dalam berbagai bangsa yang egois sesuai etnik dan wilayahnya. Jika Khilafah Islamiyyah tetap berdiri, mustahil "Kerajaan Yahudi" dalam wujud Israel di Palestina akan bangkit. Kalau Anda saksikan bangsa Arab terpecah-belah menjadi negara-negara kecil, masing-masing saling konflik. Hal itu adalah kondisi yang diinginkan oleh Yahudi. Di jaman itu Jamaluddin Al Afghani sangat aktif berdiplomasi untuk memerdekakan negara-negara Arab dari tangan penjajah. Tetapi di kemudian hari terbuka hasil-hasil penelitian bahwa Al Afghani adalah anggota setia Freemason. (Salah satunya buku terbitan WAMY tentang gerakan-gerakan pemikiran keagamaan di dunia). Peranan Al Afghani seperti memperkuat sifat Nasionalisme Arab, agar tidak bangkit lagi Khilafah Islamiyyah.

  • Sebagai ganti konsep Khilafah Islamiyyah, Yahudi menyebarkan paham demokrasi seluas-luasnya di seluruh dunia, termasuk di negeri-negeri Islam. Paham ini semakin mempersulit posisi Ummat Islam. Peluang-peluang kebangkitan semakin tipis, sebab demokrasi mengikuti suara terbanyak, sedangkan sebagian besar manusia cenderung mengikuti hawa nafsunya.

  • Yahudi menggerakkan seluruh mesin-mesin politiknya, termasuk agen-agennya di Amerika, Eropa, dan Timur Tengah untuk membidani lahirnya negara Israel pada tahun 1948. Secara politik, Inggris berada di balik pendirian Israel melalui Deklarasi Balfour. Tetapi secara potensial, Amerika mendukung penuh Israel. Dalam diplomasi internasional, isu Holocaust dipakai agar Yahudi dikasihani dunia internasional. Melalui hak veto yang dimiliki Amerika dan Inggris di PBB, Yahudi bisa lenggang kangkung mengejar ambisi-ambisinya.

  • Yahudi menyempurnakan usahanya, dengan menguasai media massa, membuat satuan intelijen yang handal (Mossad), menguasai pasar keuangan dunia, memiliki lembaga pusat ribawi IMF dan World Bank. Mereka juga menguasai Hollywood, dunia akademis, dunia riset, fashion, dan sebagainya. Termasuk dengan merilis agama baru di kalangan Ummat Islam, yang kita kenal sebagai SEPILIS (Sekularisme, Pluralisme, Liberalisme) . Inilah kenyataan yang kemudian disebut sebagai: "Yahudi menggenggam dunia!" Bahkan negara sekuat Amerika pun bertekuk lutut di bawah dominasi Yahudi. Termasuk Barack Obama yang sebentar lagi dilantik menjadi Presiden Amerika.

[20] Berdirinya Israel tahun 1948 adalah impian besar Yahudi sejak jaman Musa, Dawud, Sulaiman, bahkan jaman Nabi Muhammad shallallah 'alaihi wa sallam. Yahudi sangat membutuhkan "Kerajaan Bani Israil" untuk mengalahkan orang-orang kafir. Mereka sebenarnya beriman kepada Allah, dalam arti mereka percaya bahwa datangnya seorang Nabi akan membuat mereka mulia, dan musuh-musuhnya dari kalangan orang kafir terkalahkan. Tetapi setelah jelas di mata mereka bahwa Kenabian terkahir itu bukan untuk Bani Israil, maka mereka tidak lagi menanti kedatangan seorang Nabi. Lalu apa yang mereka lakukan? Mereka hendak mendirikan "Kerajaan Bani Israil" Al Baqarah: 89. dengan kekuatan tangan, otak, dan uang mereka sendiri. Dan hal itu berhasil, tahun 1948 lalu. Lebih buruk lagi, mereka menganggap kaum Muslimin sebagai orang kafir. Padahal yang mengingkari Kenabian Rasulullah adalah mereka, sehingga disebut kafir dalam Al Baqarah: 89.



[21] Sebelum Yahudi memutuskan mendirikan negara di Palestina, waktu itu ada tiga pilihan tempat: Palestina, Agentina, atau Ethiopia. Mengapa dipilih tiga negara ini? Jelas mereka telah melakukan perhitungan yang sangat cermat. Namun pilihan akhirnya jatuh ke Palestina, yang dekat dengan sumber-sumber peradaban Yahudi sendiri di Yerusalem dan sekitarnya. Namun resikonya, disini akan menghadapi banyak tantangan dari negara-negara tetangganya yang mayoritas Muslim. Untuk itu jelas Yahudi harus mempersiapkan segala macam kekuatan, termasuk mendidik agen-agen loyalisnya di negara-negara Arab.



[22] Sebuah pertanyaan menarik, mengapa selama puluhan tahun terjadi konflik berdarah di Palestina dan tidak selesai-selesai? Jawabnya, selain karena memang "Kerajaan Bani Israil" merupakan cita-cita peradaban Yahudi sejak ribuan tahun lalu; juga karena banyaknya tangan-tangan non Yahudi yang membantu negara tersebut. PBB, Amerika, Inggris, Rusia, IMF, World Bank, dll. jelas mengabdi kepentingan Yahudi. Tetapi harus juga disadari banyak agen-agen Yahudi yang tersebar di negara-negara Arab. Mereka setiap hari, siang dan malam menyembah kepentingan Yahudi. Mereka adalah orang-orang kafir, meskipun KTP-nya Islam. Di Mesir, Yordan, Syria, Turki, dll. banyak orang yang identitasnya Muslim, tetapi hatinya telah menjadi Yahudi. Bahkan di negara-negara kaya seperti UEA, Qatar, Bahrain, dll. banyak dijumpai kemegahan jahiliyyah, yang sebenarnya merupakan hasil konspirasi Yahudi untuk menjauhkan Arab dari Islam. Kota seperti Dubai, Abu Dhabi, dan lainnya tidak kalah liberalnya dari kota-kota di Barat.



[23] Dapat disimpulkan, kaum Yahudi itu bukan para pemeluk agama Samawi (ajaran Ya'qub, Yusuf, Musa, Harun, Dawud, Sulaiman, Zakariya, Yahya, Isa 'alaihimussalam). Mereka adalah orang-orang yang sangat arogan dengan etnisnya. Hakikat agama Yahudi adalah: pemujaan terhadap etnis mereka sendiri! Tidak ada satu pun ras manusia yang sangat ekstrim dalam soal etnis, selain Yahudi. Begitu ekstrimnya sampai mereka berani menghina Allah, marah ketika Isa membawa ajaran Injil, marah ketika Kenabian terakhir jatuh ke tangan bangsa Arab. Mereka menulis "kitab suci" tandingan bagi Taurat (Talmud), menyebut bangsa non Yahudi sebagai Ghaiyim, merusak kehidupan di muka bumi. Mereka merasa mulia sebagai pewaris "darah biru".

"Ana khairun minhu, khalaqtani min naarin wa khalaqtahu min thiin" (aku lebih baik dari dia, Engkau ciptakan aku dari api, sedang dia Engkau ciptakan dari tanah). Pemerintah Yahudi, baik di Israel maupun di dunia internasional, adalah perwujudan dari imperium arogansi. Wajar jika simbol-simbol yang selalu mereka angkat selalu bernuansa satanic. Contoh, logo yang dipakai Manchester United (MU) saat ini the red devil. Dan ada ribuan logo atau lambang yang intinya memuja arogansi iblis laknatullah. Nabi-nabi, merasa diunggulkan atas semua ras manusia, pernah disumpah langsung oleh Allah dengan diangkat bukit Tursina di atasnya, dan lain-lain. Yahudi benar-benar mewarisi ideologi arogansi dari makhluk yang pernah mendebat Allah Ta'ala:

Yahudi Merusak Peradaban

Andai ambisi Yahudi satu-satunya adalah ingin membentuk "Kerajaan Bani Israil" seperti di masa Musa, Dawud, Sulaiman, apa susahnya membangun negara seperti itu? Toh, mereka memiliki uang banyak, strategi canggih, serta SDM handal. Tidak sulit bagi Yahudi membangun negara di sebuah sudut dunia. Selama ini banyak negara-negara berdiri dengan modal lebih buruk dari Israel. Negara seperti Bosnia, Chechnya, Kamboja, Myanmar, Timor Leste, dan lainnya tidak memiliki persiapan semegah milik Yahudi. Lagi pula, mengapa Israel harus mendirikan negara di Tanah Al Quds yang merupakan wilayah milik Ummat Islam? Bahkan ia didirikan di jantung peradaban Islam, di Timur Tengah.

Andai Yahudi sudah tidak menemukan solusi lain, selain harus menegakkan "Kerajaan Bani Israil" di Palestina, mengapa mereka harus juga menghancurkan peradaban manusia di dunia? Mengapa Yahudi tidak cukup menempuh cara-cara politik atau militer, tanpa harus menghancurkan peradaban manusia? Kenyataan yang sangat menyakitkan, berdirinya Israel ditempuh bukan hanya dengan menteror warga Muslim Palestina, tetapi juga dengan menyebarkan kehancuran peradaban di seluruh muka bumi. Lihatlah di dunia selama ini, adakah yang selamat dari film Hollywood, media massa Yahudi, bank ribawi, IMF dan World Bank, pornografi, seks bebas, prostitusi, narkoba, perjudian, dan lainnya? Hingga ke anak-anak balita pun, banyak "diracuni" oleh kartun-kartun Walt Disney.

Ternyata, di luar persangkaan kita semua, Yahudi justru sangat mempercayai khabar Al Qur'an. Sebenarnya, mereka mengimani ayat-ayat Al Qur'an, tetapi anehnya mereka bersikap konfrontatif terhadap Al Qur'an. Yahudi sangat mengerti ayat-ayat dalam Surat Al Israa' berikut ini:

Dan telah Kami tetapkan terhadap Bani Israil dalam Kitab itu: "Sesungguhnya kamu akan membuat kerusakan di muka bumi ini dua kali dan pasti kamu akan menyombongkan diri dengan kesombongan yang besar."

Maka apabila datang saat hukuman bagi (kejahatan) pertama dari kedua (kejahatan) itu, Kami datangkan kepadamu hamba-hamba Kami yang mempunyai kekuatan yang besar, lalu mereka merajalela di kampung-kampung, dan itulah ketetapan yang pasti terlaksana.

Kemudian Kami berikan kepadamu giliran untuk mengalahkan mereka kembali dan Kami membantumu dengan harta kekayaan dan anak-anak dan Kami jadikan kamu kelompok yang lebih besar.

Jika kamu berbuat baik (berarti) kamu berbuat baik bagi dirimu sendiri dan jika kamu berbuat jahat, maka (kejahatan) itu bagi dirimu sendiri. Dan apabila datang saat hukuman bagi (kejahatan) yang kedua, (Kami datangkan orang-orang lain) untuk menyuramkan muka-muka kamu dan mereka masuk ke dalam Masjid itu (Al Aqsha), sebagaimana musuh-musuhmu memasukinya pada kali pertama dan untuk membinasakan sehabis-habisnya apa saja yang mereka kuasai. (Surat Al Israa': 4-7).

Kehancuran pertama Yahudi terjadi saat sisa-sisa Kerajaan Sulaiman dihancurkan oleh Nebuchadnezzar, sehingga bangsa Yahudi tercerai-berai. Adapun setelah kehancuran pertama ini, mereka akan menjadi kuat dan bisa mengalahkan musuh-musuhnya. Hal itu terjadi saat sekarang ini, ketika "Yahudi menggenggam dunia". Dan nanti di puncak kezhalimannya, Israel akan dihancurkan sebagaimana sisa Kerajaan Sulaiman dulu dihancurkan. Pertanyaannya, mengapa kehancuran kedua itu tidak dihitung saat Yahudi dihancurkan oleh Spanyol atau NAZI Jerman? Jawabnya sederhana, sebab waktu itu Yahudi belum memiliki wilayah sendiri. Mereka masih numpang di negeri orang. Adapun saat ini Yahudi sudah bermukim di suatu (Palestina) tempat sebagaimana Kerajaan Sulaiman dulu.

Yahudi sebenarnya mengimani "jadwal sejarah" sebagaimana disebutkan Al Qur'an di atas. Mereka yakin, dirinya akan diberi kesempatan untuk merajalela di muka bumi. Hal itu terbukti sebagaimana kenyataan saat ini. Hingga Mahathir Muhammad mengecam dominasi Yahudi, dengan mengatakan bahwa 6 juta Yahudi bisa mengendalikan 6 miliar manusia di dunia. Yahudi tidak merasa cukup dengan hanya mendirikan Israel, bahkan tidak cukup dengan menempuh jalur politik, mereka benar-benar ingin merajalela di bumi dengan segala kedurhakaannya.

Lalu siapa yang ingin dilawan Yahudi? Mereka tidak sekedar ingin melawan Muslim Palestina, Hamas atau Syaikh Ahmad Yasin, dunia Arab dan Ummat Islam sedunia, atau segala peradaban manusia. Tetapi mereka ingin melawan Allah Ta'ala dengan segala kekuatan yang mereka miliki. Yahudi adalah satu-satunya ras manusia yang berani menghina Allah dengan ucapan mereka: "Tangan Allah terbelenggu." Kemudian mereka dikutuk oleh Allah karena perkataannya itu. (Al Maa'idah: 64). Mereka pula yang berani mengatakan, "Sesungguhnya Allah itu fakir dan kami kaya raya." (Ali Imran: 131). Disini ada dendam sejarah yang amat sangat parah di hati kaum Yahudi terhadap eksistensi agama Allah.

Aneh memang, Yahudi mengimani khabar Al Qur'an, tetapi sekaligus menentang eksistensi agama Allah (Islam). Sifat mereka persis iblis yang mengimani Allah, tetapi mendurhakai- Nya. Untuk merealisasikan maksudnya, Yahudi mengangkat simbol "Messiah", yang pada hakikatnya adalah dajjal laknatullah. Dajjal disebutkan oleh Nabi sebagai fitnah terbesar bagi orang-orang beriman.

Maka janganlah heran dengan kezhaliman Yahudi saat ini di Palestina. Ia adalah sebagian penampakan atau konsekuensi dari dendam sejarah mereka. Awalnya, Bani Israil hanyalah sebuah kaum dengan perilaku tertentu. Perjalanan sejarah mereka yang sangat panjang melahirkan watak durjana luar biasa. Dan ternyata, watak Bani Israil itu "telah disiapkan" untuk menjadi cobaan di akhir jaman. Dulu para ahli tafsir merasa heran, mengapa Al-Qur'an banyak sekali bicara tentang Yahudi? Padahal setelah tercerai-berai di Madinah, mereka nyaris lenyap (mungkin karena eksodus keluar dari negeri-negeri Islam). Karena itu sebaik-baik usaha untuk melawan Yahudi adalah memahami sifat-sifat mereka dalam Al Qur'an (khususnya Surat Al Baqarah). Dan satu lagi, yakinlah bahwa serangan Israel ke Gaza bukan serangan terakhir mereka. Itu hanya delay sebelum go with new aggression!

Wallahu a'lam bisshawaab.

Xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

TANGGAPAN BUNG YA:


Weda, Tripitaka, Zabur, Taurat, Injil dan Al Quran, sungguh adalah kitab-kitab yang sangat luar biasa! Kalau itu bisa diaplikasikan oleh para pemeluknya, pemeluknya tentu juga menjadi manusia yang luar biasa. Sayang, nglakonine sungguh teramat sulit. Apalagi di milis para pemikir ini, ..... banyak yang jauh panggang dari api.  Perdebatan melahirkan permusuhan.  Inikah yang diinginkan para nabi, junjungan kita?

Salam,

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

JAWABAN SAYA:


Saya ingin menanggapi: Perdebatan melahirkan permusuhan.
Bung Yani, mudah-mudahan keterangan saya ini bisa lebih membuka objektifitas berpikir anda, bukannya membuat anda semakin meng-arogansikan Islam.
1. Betapa jahatnya Islam yang telah mencemarkan Kristen sebagai agama yang sesat dan
    kafir, menghina YESUS sebagai manusia biasa, dan mengklaim diri sebagai agama
    yang paling benar.
2. Betapa jahatnya Islam jika tidak memberikan kesempatan kepada Kristen untuk
    melakukan pembelaan diri, dengan tuduhan: Perdebatan melahirkan permusuhan.
3. Betapa jahatnya Islam jika tidak memberikan kesempatan secara fair kepada Weda,
    Tripitaka, Zabur, Taurat, dan Injil untuk mempromosikan dirinya:
    a. Presiden harus Islam.
    b. Menteri agama harus Islam. Apakah cuma Islam yang agama itu?
    c. Penghambatan mendirikan tempat ibadah.
    d. Pendirian lembaga-lembaga yang melarang umat Islam pindah agama.
    e. Silahkan anda lanjutkan sendiri nomor berikutnya hingga angka: z.

Jadi, Kristen yang mengadakan pembelaan diri ditimpa tuduhan ganda: menciptakan permusuhan?! Maksud anda, agar Islam bisa melestarikan fitnahannya?

Xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

TANGGAPAN BANG YUSOFF:


AKU JUGA BISA BERKATA :

BETAPA JAHATNYA KRISTEN YANG TELAH MENCEMARKAN ISLAM SEBAGAI AGAMA SADURAN , MENGHINA NABI MUHAMMAD , DAN MENGKLAIM DIRI SEBAGAI AGAMA YANG PALING BENAR.


2. Betapa jahatnya Islam jika tidak memberikan kesempatan kepada Kristen untuk
    melakukan pembelaan diri, dengan tuduhan: Perdebatan melahirkan permusuhan.

AKU JUGA BISA BERKATA :

BETAPA JAHATNYA KRISTEN JIKA TIDAK MEMBERI KESEMPATAN PADA ISLAM MELAKUKAN PEMBELAAN DIRI DENGAN PERDEBATAN MELAHIRKA PERMUSUHAN.


3. Betapa jahatnya Islam jika tidak memberikan kesempatan secara fair kepada Weda,
    Tripitaka, Zabur, Taurat, dan Injil untuk mempromosikan dirinya:

AKU JUGA BISA BERKATA :

BETAPA JAHATNYA KRISTEN JIKA TIDAK MEMBERI KESEMPATAN  SECARA FAIR KEPADA WEDA,TRIPITAKA, ZABUR,TAURAT DAN AL QURAN UNTUK MEMPROMOSIKAN DIRINYA.

 


    a. Presiden harus Islam.

GUNAKAN AKAL DUNGU KAMU TU......KALAU RAKYATNYA MAJORITINYA ISLAM , APA MAO DI ANGKATINYA KAMU MEMIMPIN .? TUNJUK MANA NEGARA MAJORITI RAKYAT AGAMA KRISTEN YANG PRESIDENNYA MENGANUT LAIN DARI KRISTEN. ?


b. Menteri agama harus Islam. Apakah cuma Islam yang agama itu?

SEMESTINYA KERNA MAJORITI BERAGAMA ISLAM....NAMUN GOLONGAN MAJORITI TIDAK DI ABAIKAN ADA KETUA MEWAKILI AGAMA MASING2....ENTAHLAH TOBAT ORANG SPT KAMU GAK MAO BERSYUKUR..UDAH DI BERI BETIS MAONYA PAHA PULA....HAAAAAAAAH


    c. Penghambatan mendirikan tempat ibadah.

KENAPA HARUS DI JADIKAN KESALAHAN KALAU RUMAH IBADAH YANG MAO DI DIRIKAN....MUNGKIN ORANG SEPERTI KAMU LEBIH SUKA PENGHAMBATAN MENDIRIKAN SARANG PELACURAN..SARANG JUDI DAN SEGALA SARNG MAKSIAT..... ..


    d. Pendirian lembaga-lembaga yang melarang umat Islam pindah agama.

KALAU KAMU BUKAN   ISLAM, MENGAPA HARUS KAMU TAKUTI...IA MELARANG KEPADA UMAT ISLAM BUKAN KEPADA KAMU...KAMU BEBAS TOBATTT....ISLAM PUNYA UNDANG2 NYA SENDIRI & AGAMA KAMU JUGA DEMIKIAN YE ! MEREKA BUKAN TERUS DI HUKUM ...TAPI DI BERI KOUNSELING , NASEHAT DAN PEDOMAN KERNA KEKADANG ADA FAKTOR2 LAIN YANG MEMBUAT MEREKA HILANG PERTIMBANGAN.

  e. Silahkan anda lanjutkan sendiri nomor berikutnya hingga angka: z.

KONKLUSI DARI SAYA....KALAU TIDAK ADA ANGIN MASA KAN POHON BOLEH BERGOYANG... .KALAU TIDAK ADA YANG MULA BAGAIMANA IA BISA BERAKHIR.... .KALAU TIDAK ADA YANG MENIUP MASAKAN IA BOLEH BERBUNYI...


Jadi, Kristen yang mengadakan pembelaan diri ditimpa tuduhan ganda: menciptakan permusuhan?! Maksud anda, agar Islam bisa melestarikan fitnahannya?

BAGI AKU SEMUA AGAMA MENJERUS KE ARAH KEBAIKAN.... CUMA BILA ADA ORANG 2 YANG SEPERTI KAMU...SEPERTI AKU...SEPERTI DIA....SEPERTI MEREKA ....MEMULAKAN SESUATU YANG MENYAKITI HATI ORANG LAIN ...MAKA MEREBAKLAH IA....SEPERTI API YANG MARAK....... HUUUUUUUUH.


AKU BISA MENERIMA BILAMANA ADA TULISAN YANG MENGAGUNG2KAN DAN MEMERTABATKAN AGAMA MASING2...ITU HAK MASING2.

TAPI AKU TIDAK BISA MENERI AKAN MEREKA2 YANG MEMPERSENDA ATAU MENGHINA AGAMA ORANG LAIN.

SEBAB ITU AKU DISINI....MENJAWAB PERSOALAN BODOH DENGAN JAWABAN YANG BODOH....PERSOALAN DUNGU DENGAN JAWABAN DUNGU DAN PERSOALAN KURANG AJAR DENGAN JAWAPAN YANG KURANG AJAR.

 

AKU TIDAK AKAN HADIR JIKA SEGALANYA BERJALAN LANCAR...TIDAK ADA HINA MENGHINA...KERNA AKU JUGA BISA MENDAPATKAN ILMU PENGETAHUAN DARI SUMBER  PARA PEMIKIR...YANG BAIK KITA JADIKAN TELADAN DAN YANG JAHAT KITA JADIKAN SEMPADAN.

 

 

AZMAN YUSOFF

Xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx


JAWABAN SAYA:


1. Terimakasih bang Yusoff; kelihatannya sebagian jawaban anda ada benarnya. Misalnya  tentang jabatan presiden dan menteri agama, bisa saya terima. Tapi tentu saja dengan catatan jika umat Islam di sini mencapai diatas 60%, misalnya: 80% -lah.

Tapi kalau yang anda maksudkan mayoritas itu asal jumlahnya lebih unggul, asal menang 1,  asal juara 1, ini jelas-jelas nggak fair secara moralis dong. Misalnya Islam 9, Kristen 7, ini masih logis untuk dikelaskan sebagai kedudukan yang seimbang.

 

2. Kalau Kristen menjelek-jelekkan Islam, itu dilakukan oleh orang Kristennya. Tapi Islam menghina Kristen dilakukan oleh Al Qur'an.

 

3. Alangkah baiknya jika anda bersedia memperkuat topik-topik yang sudah saya lemparkan beberapa hari yang lalu, bang Yusoff. Kasihan cak Semprul dan bung Sukamto yang sedang mutar otak sendirian, 'kan?!  Mereka sudah terengah-engah, membutuhkan uluran tangan anda.





__._,_.___
Recent Activity:
MARKETPLACE

Stay on top of your group activity without leaving the page you're on - Get the Yahoo! Toolbar now.


Get great advice about dogs and cats. Visit the Dog & Cat Answers Center.


Get real-time World Cup coverage on the Yahoo! Toolbar. Download now to win a signed team jersey!

.

__,_._,___

Tidak ada komentar: