| CERITA SEX DALAM ALKITAB JAWABAN SAYA: 1. ALKITAB MENYIKAPI SEX: - Yuk mikir, yuk. Kalau saya menilai Alkitab secara keseluruhannya didalam menyikapi masalah seksual adalah mengajak kita menyikapinya secara wajar, sebagai bagian dari aktifitas kehidupan kita sehari-hari; seperti kalau kita makan, minum, mandi, kencing dan berak. Saya nggak ngerti, bagaimana Muslim yang terkenal dengan Poligami dan perkawinan anak-anak usia dini seperti yang Muhammad lakukan terhadap gadis mungil: Aisyah, mengapa bisa menganggap seks sebagai sesuatu yang najis, yang berusaha disingkir-singkirkan dari kehidupan mereka, seolah-olah nggak butuh. Padahal setiap hari mereka melakukannya, entah dengan istri sendiri atau istri simpanan atau istri kreditan, nyatanya mereka beranak-pinak begitu banyak, sampai menjadi mayoritas di negeri ini. Nyatanya seorang istri masih belum cukup, sampai ada fasilitas kawin sirih, dan fasilitas VIP-nya kawin 4. Namun demikian jika hendak sholat bersenggolan kulit dengan istrinya sendiri sudah najis, bersalaman dengan yang bukan muhrimnya najis, boncengan dengan tukang ojek haram, tempat wudhu laki-laki dengan perempuan dipisahkan, tempat-tempat maksiat dihancur-leburkan, tapi para koruptornya nggak disentuh sama sekali. Maksud dan tujuannya kemana nggak jelas. Dimana dan apa sih salahnya kelamin? Bukankah ketika lahir, tanpa keinginan kita, kita sudah menerimanya tanpa bisa kita tolak? Dan rumitnya lagi, jika itu kita potong, kita nggak bisa kencing, malah jadi malapetaka kematian bagi kita. Lalu mata rantai berikutnya, kita nggak bisa beranak cucu, nggak bisa bikin mobil, nggak bisa bikin komputer, dunia sepi sunyi melebihi kuburan. Tanpa seks, bisa habis kaum Muslim. Percaya nggak?! Betapa berbahagianya kaum Atheis; mereka bisa menyelenggarakan kehidupan ini dan membikin ramai dunia, jika agama-agama hanya memperbodoh dan menuju pada bunuh diri. Bung, jasa seks itu besar sekali bagi kehidupan kita. Mengapa tidak anda hargai sama sekali? Anda lahir dari mana? Benarkah anda anak halal, bukan anak haram? Darimana anda bisa meyakini bahwa ayah-ibu anda bermoral baik ketika muda mereka? Siapa tahu ibu anda dulunya pelacur? Siapa tahu kehamilan anda terjadi sebelum menikah? Apakah anda hendak meludahi ibu anda jika ternyata ibu anda mantan pelacur? Apakah kalau ibu anda perempuan yang soleh, pasti menghasilkan anak yang soleh? Apakah kalau ibu pelacur tidak bisa melahirkan anak-anak yang soleh? Adakah pelacur-pelacur yang bergentayangan sekarang ini memang keturunan perempuan sundal? Apa nggak ada yang anaknya Kiai? Apakah anda pikir pelacur itu mereka yang menerima duit setelah berhubungan seks? Apakah perselingkuhan tidak termasuk disini? Apakah perempuan- perempuan genit tidak termasuk disini? Apakah perempuan-perempuan yang berpakaian seksi tidak termasuk disini? Apakah perempuan-perempuan yang berdandan atau bermake up tidak termasuk disini? Berikutnya, kesalahan pelacuran itu dimana sih? Apa hanya perempuan saja yang salah, jika kenyataannya laki-laki hidung belangnya begitu banyak? Jika kenyataannya yang suka memperkosa, menyakiti hati, menciptakan aneka type bisnis seks itu kaum laki-lakinya? Sekarang coba anda lebih perhatikan obrolan-obrolan sehari-hari anda, ketika di kampung, ketika di sekolah, ketika di warung, ketika di kantor, entah kalau di internet, seberapa sering perbincangan itu menjurus atau dijurus-juruskan ke hal-hal yang porno? Bagaimana pula kalau ada cewek lewat, lalu menggodainya? Apa anda pikir semua hal yang berlangsung sehari-hari itu arahnya bukan ke hubungan sex, seandainya saja ada kesepakatan dengan perempuannya? Belum lagi kegiatan onaninya? Ketika saya keluar-masuk diskusi di pondok-pondok pesantren, warnet-warnet yang ada di sekitar pondokan selalu dipenuhi dengan santri-santri dengan pakaian khasnya: Sarung dan peci putihnya. Tahukah anda apa yang mereka akses dari internet? Porno-porno! Hah?! Dan tahukah anda apa yang menjadi sindiran pada khotbah-khotbah mesjid di Surabaya? Tidak lain adalah masalah Kiai-kiai Madura jika hendak pergi ke pelacuran di Surabaya, mereka membawa bekal celana Jeans. Di atas kapal penyeberangan, mereka mengganti seragam Kiai-nya dengan celana Jeans. Hah?! Apakah yang demikian ini a good news?! Jadi, terlepas dari masalah dosa atau tidaknya, seks itu melekat erat dalam kehidupan kita, sebagai asal kehidupan kita, sebagai organ tubuh yang penting, sebagai naluriah utama kita, sebagai perintah ALLAH untuk regenerasi dan sebagai kenikmatan duniawi yang tiada taranya. Karena itu mengapa tidak kita hargai sebagai sesuatu yang sewajarnya? Siapa sih yang bisa menjamin kalau kita ini dilahirkan dari nenek-moyang yang bersih dan beres? Luputnya ibu kita yang pelacur, jangan-jangan nenek kita yang germo[mucikari]. Jangan-jangan kakek buyut kita tukang perkosa? Apakah cuma seks yang satu-satunya kejahatan dan dosa? Alkitab selain memuat cerita-cerita seks, juga memuat kisah-kisah pembunuhan sadis – para nabi yang digergaji, juga memuat cerita nabi-nabi palsu dan penyesat-penyesat. Hampir semua kejahatan yang bisa menjerumuskan orang ke neraka, ada dalam Alkitab. Jadi, kelihatan kalau Alkitab memperlakukan kejahatan seks sebagai sesuatu yang wajar, yang setara dengan kejahatan yang lainnya. Nggak ekstreem ke masalah seks aja. Itulah sebabnya kita ini memerlukan JURUSELAMAT, yaitu untuk menyucikan diri kita ini dari dosa- dosa yang diperbuat dimasa lalu, baik yang kita lakukan sendiri, maupun yang dilakukan oleh nenek moyang kita, sehingga kita ini menjadi keturunan orang yang berdosa dan anak-anak yang haram/najis. Darah yang mengalir dalam tubuh kita ini adalah darah sampah yang berasal dari nenek moyang kita, yang mungkin pembunuh, pezinah atau pencuri. Karena itu kita memakan roti dan anggur dalam Perjamuan Suci, sebagai lambang dari darah dan daging YESUS KRISTUS, yang secara simbolis melakukan penyucian atas darah dan daging kita. Kalau kita melakukan zinah, sehingga melahirkan anak haram, kita bisa menyelamatkan muka kita dihadapan sesama dengan pindah ke luar kota yang jauh. Tapi bisakah itu membohongi ALLAH, sehingga anak yang lahir itu menjadi anak yang tahir atau suci? Mana bisa kita mendustai ALLAH? Sampai anak itu besar dan tua, menjadi kakek, dia tetap anak yang haram dimata ALLAH. Benar nggak?! Nah, karena itulah kita ini membutuhkan YESUS KRISTUS, supaya kita menjadi anak-anak yang tahir dihadapan ALLAH. Sekarang cobalah anda lacak kehidupan nenek-moyang anda, lalu pastikanlah diri anda itu termasuk keturunan orang yang suci atau keturunan orang berdosa? Keturunan Walisongo atau keturunan setan? 2. Yehezkiel 23:1-21: Ohola dan Oholiba. Dalam pasal ini jelas sekali bahwa Ohola dipakai untuk melambangkan Samaria, sedangkan Oholiba adalah Yerusalem. Samaria adalah orang-orang Yahudi yang melakukan perkawinan campur dengan bangsa lain, sedangkan Yerusalem adalah Yahudi asli. Keduanya adalah sama- sama milik ALLAH, tapi keduanya sama-sama sesatnya. Mereka hidup mengikuti kekafiran dari bangsa-bangsa asing. Bahasa Alkitab untuk persundalan adalah penyembahan berhala; kita beribadah kepada allah yang lain, itu dinyatakan sebagai perzinahan. ALLAH menggambarkan DiriNYA sebagai ALLAH yang Pencemburu, jika kita bermain mata dengan dukun-dukun atau setan-setan. Yang menjadi pelacur dalam pasal ini adalah: Asyur, Mesir dan Babel. Mungkin yang menjadi pertanyaan anda; kenapa ALLAH memakai kata-kata yang vulgar? Sebab yang menciptakan hukum kevulgaran itu 'kan anda? Yang menciptakan segala macam bentuk aturan etika dan sopan-santun itu 'kan kita, bukan ALLAH?! Justru ALLAH menentang keras segala macam bentuk kepura-puraan dan kemunafikan. Sebab ALLAH itu melihat isi kepala kita. Ketika hati kita gusar, dimata ALLAH ya kelihatan sebagai gusar, nggak bisa ditutup-tutupi dengan kata- kata yang manis "demi" supaya kelihatan sebagai orang yang baik, yang sopan, yang rendah hati dan yang bijaksana. Biasanya yang suka berbasa-basi adalah orang yang mempunyai titel, jabatan atau kedudukan. Biarpun hatinya diliputi kemarahan yang meluap-luap, tapi demi menjaga reputasinya, itu disembunyikannya. Marah kelihatan seperti tidak marah. Kelihatan sebagai orang yang sabar. Tapi bisakah ia membohongi ALLAH? Ketika anda saya gusarkan, maka dalam hati anda terbersitlah perkataan: "Jancuk!" Bisakah apa yang sudah terlanjur terekam didalam pikiran anda itu terhapuskan dari hadapan ALLAH? Kecuali anda memintakan ampun untuk kejahatan itu?! Mengapa kalau "demi" ajaran manusia begitu kita taati, tapi tidak pernah "demi" ajaran ALLAH kita lebih taat? – Error 'kan?! MENIMBULKAN RANGSANGAN? Saya pikir itu tergantung dari modal kita masing-masing. Kalau modal kita pikiran yang bersih, sekalipun dirangsang yang macam apapun nggak akan terangsang. Contohnya nabi Yusuf, yang digodai oleh istrinya Potifar. Tapi kalau modal kita pikiran yang najis, maka sekalipun nggak ada yang merangsang kita, kita bisa menciptakannya sendiri. Dan rangsangan itu bukan cuma seks saja. Rangsangan untuk mencuri, membunuh atau korupsi, juga tergantung dari modal pikiran kita, bukan?! Nah, adakah anda terangsang dengan cerita Alkitab ini? Ngaku aja. Jika anda terangsang dengan cerita Alkitab, maka apa tindakan anda? Membuang Alkitabnya atau membersihkan pikiran anda sendiri? 3. Kisah Incest Nabi Lot dan Kedua Anak Perempuannya: a. Kalau kisahnya memang seperti itu, apa harus ditutupi? Disinilah bedanya Alkitab dengan Al Qur'an: Kalau Al Qur'an/Islam, karena nggak punya JURUSELAMAT, maka cara "menutupi" dosanya dengan cara ditutup-tutupi. Itulah sebabnya ke-25 nabi-nabi dalam Islam, yang kalau dalam Alkitab tercatat brengsek-brengsek, tapi dalam Al Qur'an bisa menjadi nabi-nabi yang soleh. Contohnya nabi Daud. Dalam Alkitab diceritakan berzinah, dalam Al Qur'an nggak ada cerita itu. Konyolnya lagi, apa yang tidak baik sudah dianggap baik. Maka habislah hal-hal yang tidak baik itu. Kalau yang hitam sudah disebut putih, maka mana lagi yang hitamnya? Contohnya perkawinan poligami Muhammad dan perkawinannya dengan Aisyah yang 8 tahun, sudah dianggap baik, maka perkawinan yang macam apa yang nggak baik? Habislah kebenaran di tangan Islam. b. Kelihatannya anak-anak perempuan Lot ini memang perempuan-perempuan nakal, sebagai akibat pergaulan bebas di kota metropolitan Sodom-Gomora ketika itu. Itulah sebabnya ketika Lot kedatangan tamu-tamu sorga[para malaikat], yang hendak disodomi oleh penduduk Sodom- Gomora, Lot rela menawarkan memberikan anak-anak perempuannya itu kepada mereka yang mengepung rumahnya. Dan kisah Lot ini tidak sendirian. Imam besar Eli juga mempunyai anak- anak yang dursila. Anak-anak Daud juga meniduri gundiknya Daud. Jadi, masalah dosa-dosa Yahudi sudah terekam dengan baik dalam Alkitab. 4. Kidung Pembangkit Birahi: Kalau menurut saya, keindahan tubuh perempuan ya memang indah dan menarik sekali sebagai karya cipta ALLAH, sama seperti keindahan langit, gunung-gunung, lautan, bunga, dan lain- lainnya, yang membuat bibir ini berdecak takjub. Kalau nggak menarik, bagaimana kita hendak menyayanginya? Lebih-lebih memperistrinya – tentang suatu jangka waktu yang panjang? Kita tertarik terhadap perempuan, kalau tidak tertarik dengan organ seksnya, lalu tertarik dengan apanya lagi? Masak cuma pada kecantikannya saja sasaran pernikahan kita? Saya kuatir justru seks-lah yang menjadi tujuan utama perkawinan anda. Hayo, ngaku ajalah. Nah, kalau anda memang berbakat menjadi pujangga, apa larangannya jika anda menuliskan dan melukiskannya kedalam syair? Dan jika syair-syair macam Kidung Agung dimasukkan sebagai perbendaharaan Kitab Suci, apa salahnya? Bukan hal yang mustahil syair-syair itu bisa menuntun orang pada pengenalan akan ALLAH. Jika dia bisa meresapi kenikmatan seks sebagai karunia ALLAH yang baik, benar dan suci? Sebab jalur pengenalan kepada ALLAH itu banyak sekali; ada yang gara-gara melihat langit, lalu diangkatlah langit sebagai dewa langit. Melihat Matahari dijadikan dewa Matahari. Melihat perempuan cantik, dipuja-pujanya sebagai Bidadari. Nah, pemujaan-pemujaan yang demikian ini 'kan merupakan jembatan menuju kepada ALLAH Sang Khaliq? Hanya oleh sebab keterbatasan pengetahuan merekalah sehingga mereka belum bisa menjangkau ALLAH yang benar. Keindahan adalah salah satu dari cara ALLAH memanggil kita: >> Mazmur 104:25 Lihatlah laut itu, besar dan luas wilayahnya, di situ bergerak, tidak terbilang banyaknya, binatang-binatang yang kecil dan besar. Jadi, jelas sekali wawasan berpikir Alkitab tidak sesempit Al Qur'an, 'kan?! xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx TULIS BUNG FONDA: Sebagai Kitab Suci, seharusnya Alkitab berisi firman Allah yang suci dari hal-hal yang kotor, termasuk bersih dari cerita-cerita porno yang bisa membangkitkan birahi, sehingga bisa dibaca oleh semua orang, termasuk orang tua dan anak-anak. Namun jika kita membaca Alkitab, akan kita temui cerita-cerita porno yang sangat merangsang birahi, sehingga tidak pantai dibaca baik oleh anak-anak ataupun para remaja. Apalagi oleh seorang yang gairah sex-nya sangat tinggi, karena bisa-bisa dia akan memperkosa perempuan yang ada di sekitarnya setelah membaca Alkitab. Inilah di antara kisah-kisah tersebut: Persundalan Ohola dan Oholiba: "23:1. Datanglah firman TUHAN kepadaku: 23:2 "Hai anak manusia, ada dua orang perempuan, anak dari satu ibu. 23:3 MEREKA BERSUNDAL DI MESIR, MEREKA BERSUNDAL PADA MASA MUDANYA; DI SANA SUSUNYA DIJAMAH-JAMAH DAN DADA KEPERAWANANNYA DIPEGANG-PEGANG. 23:4 Nama yang tertua ialah Ohola dan nama adiknya ialah Oholiba. Mereka Aku punya dan mereka melahirkan anak-anak lelaki dan perempuan. Mengenai nama-nama mereka, Ohola ialah Samaria dan Oholiba ialah Yerusalem. 23:5 Dan Ohola berzinah, sedang ia Aku punya. Ia sangat berahi kepada kekasih-kekasihnya, kepada orang Asyur, pahlawan-pahlawan perang, 23:6 berpakaian kain ungu tua, bupati-bupati dan penguasa-penguasa, semuanya pemuda yang ganteng, pasukan kuda. 23:7 Ia melakukan persundalannya dengan mereka, semuanya orang Asyur pilihan; ia menajiskan dirinya dengan semua orang, kepada siapa ia berahi dan dengan berhala-berhalanya. 23:8 Ia tidak meninggalkan persundalannya yang dilakukannya sejak dari Mesir, sebab PADA MASA MUDANYA ORANG SUDAH MENIDURINYA, DAN MEREKA MEMEGANG-MEGANG DADA KEPERAWANANNYA DAN MENCURAHKAN PERSUNDALAN MEREKA KEPADANYA. 23:9 Oleh sebab itu Aku menyerahkan dia ke dalam tangan kekasih-kekasihnya, dalam tangan orang Asyur, kepada siapa ia berahi. 23:10 Mereka menyingkapkan auratnya, anak-anaknya lelaki dan perempuan ditangkap dan ia sendiri dibunuh dengan pedang. Dengan demikian namanya dipercakapkan di antara kaum perempuan sebab hukuman telah dijatuhkan atasnya. 23:11. Walaupun hal itu dilihat oleh adiknya, Oholiba, ia lebih berahi lagi dan persundalannya melebihi lagi dari kakaknya. 23:12 Ia berahi kepada orang Asyur, kepada bupati-bupati dan penguasa-penguasan kepada pahlawan-pahlawan perang yang pakaiannya sangat sempurna, kepada pasukan kuda, semuanya pemuda yang ganteng. 23:13 Aku melihat bahwa ia menajiskan diri; kelakuan mereka berdua adalah sama. 23:14 Bahkan, ia menambah persundalannya lagi: ia melihat laki-laki yang terukir pada dinding, gambar orang-orang Kasdim, diukir dalam warna linggam, 23:15 pinggangnya diikat dengan ikat pinggang, kepalanya memakai serban yang berjuntai, semuanya kelihatan seperti perwira, yang menyerupai orang Babel dari Kasdim, tanah kelahiran mereka. 23:16 Segera sesudah kelihatan oleh matanya ia berahi kepada mereka dan mengirim suruhan kepada mereka ke tanah Kasdim. 23:17 Maka orang Babel datang kepadanya menikmati tempat tidur percintaan dan menajiskan dia dengan persundalan mereka; sesudah ia menjadi najis oleh mereka, ia meronta dari mereka. 23:18 Oleh karena ia melakukan persundalannya dengan terang-terangan dan memperlihatkan sendiri auratnya, maka Aku menjauhkan diri karena jijik dari padanya, seperti Aku menjauhkan diri dari adiknya. 23:19 Ia melakukan lebih banyak lagi persundalannya sambil teringat kepada masa mudanya, waktu ia bersundal di tanah Mesir. 23:20 IA BERAHI KEPADA KAWAN-KAWANNYA BERSUNDAL, YANG AURATNYA SEPERTI AURAT KELEDAI DAN ZAKARNYA SEPERTI ZAKAR KUDA. 23:21 ENGKAU MENGINGINKAN KEMESUMAN MASA MUDAMU, WAKTU ORANG MESIR MEMEGANG-MEGANG DADAMU DAN MENJAMAH-JAMAH SUSU KEGADISANMU." (Yehezkiel 23:1-21) Kisah Incest Nabi Lot dan Kedua Anak Perempuannya: "19:31 Kata kakaknya kepada adiknya: "Ayah kita telah tua, dan tidak ada laki-laki di negeri ini yang dapat menghampiri kita, seperti kebiasaan seluruh bumi. 19:32 Marilah kita beri ayah kita minum anggur, lalu kita tidur dengan dia, supaya kita menyambung keturunan dari ayah kita." 19:33 Pada malam itu mereka memberi ayah mereka minum anggur, LALU MASUKLAH YANG LEBIH TUA UNTUK TIDUR DENGAN AYAHNYA; dan ayahnya itu tidak mengetahui ketika anaknya itu tidur dan ketika ia bangun. 19:34 Keesokan harinya berkatalah kakaknya kepada adiknya: "Tadi malam aku telah tidur dengan ayah; baiklah malam ini juga kita beri dia minum anggur; masuklah engkau untuk tidur dengan dia, supaya kita menyambung keturunan dari ayah kita." 19:35 Demikianlah juga pada malam itu mereka memberi ayah mereka minum anggur, LALU BANGUNLAH YANG LEBIH MUDA UNTUK TIDUR DENGAN AYAHNYA; dan ayahnya itu tidak mengetahui ketika anaknya itu tidur dan ketika ia bangun. 19:36 Lalu mengandunglah kedua anak Lot itu dari ayah mereka." (Kejadian 19:31-36) Perzinahan Daud dengan Batsyeba: "11:2 Sekali peristiwa pada waktu petang, ketika Daud bangun dari tempat pembaringannya, lalu berjalan-jalan di atas sotoh istana, tampak kepadanya dari atas sotoh itu seorang perempuan sedang mandi; perempuan itu sangat elok rupanya. 11:3 Lalu Daud menyuruh orang bertanya tentang perempuan itu dan orang berkata: "Itu adalah Batsyeba binti Eliam, isteri Uria orang Het itu." 11:4 Sesudah itu Daud menyuruh orang mengambil dia. Perempuan itu datang kepadanya, lalu Daud tidur dengan dia. Perempuan itu baru selesai membersihkan diri dari kenajisannya. Kemudian pulanglah perempuan itu ke rumahnya. 11:5 Lalu mengandunglah perempuan itu dan disuruhnya orang memberitahukan kepada Daud, demikian: "Aku mengandung." (I Samuel 11:2-5) Kisah Incest Anak Daud Amnon dengan Tamar: "13:1. Sesudah itu terjadilah yang berikut. Absalom bin Daud mempunyai seorang adik perempuan yang cantik, namanya Tamar; dan Amnon bin Daud jatuh cinta kepadanya. 13:2 Hati Amnon sangat tergoda, sehingga ia jatuh sakit karena Tamar, saudaranya itu, sebab anak perempuan itu masih perawan dan menurut anggapan Amnon mustahil untuk melakukan sesuatu terhadap dia. 13:3 Amnon mempunyai seorang sahabat bernama Yonadab, anak Simea kakak Daud. Yonadab itu seorang yang sangat cerdik. 13:4 Katanya kepada Amnon: "Hai anak raja, mengapa engkau demikian merana setiap pagi? Tidakkah lebih baik engkau memberitahukannya kepadaku?" Kata Amnon kepadanya: "Aku cinta kepada Tamar, adik perempuan Absalom, saudaraku itu." 13:5 Lalu berkatalah Yonadab kepadanya: "Berbaringlah di tempat tidurmu dan berbuat pura-pura sakit. Apabila ayahmu datang menengok engkau, maka haruslah engkau berkata kepadanya: Izinkanlah adikku Tamar datang memberi aku makan. Apabila ia menyediakan makanan di depan mataku, sehingga aku dapat melihatnya, maka aku akan memakannya dari tangannya." 13:6 Sesudah itu berbaringlah Amnon dan berbuat pura-pura sakit. Ketika raja datang menengok dia, berkatalah Amnon kepada raja: "Izinkanlah adikku Tamar datang membuat barang dua kue di depan mataku, supaya aku memakannya dari tangannya." 13:7 Lalu Daud menyuruh orang kepada Tamar, ke rumahnya, dengan pesan: "Pergilah ke rumah Amnon, kakakmu dan sediakanlah makanan baginya." 13:8 Maka Tamar pergi ke rumah Amnon, kakaknya, yang sedang berbaring-baring, lalu anak perempuan itu mengambil adonan, meremasnya dan membuat kue di depan matanya, kemudian dibakarnya kue itu. 13:9 Sesudah itu gadis itu mengambil kuali dan mengeluarkan isinya di depan Amnon, tetapi ia tidak mau makan. Berkatalah Amnon: "Suruhlah setiap orang keluar meninggalkan aku." Lalu keluarlah setiap orang meninggalkan dia. 13:10 Lalu berkatalah Amnon kepada Tamar: "Bawalah makanan itu ke dalam kamar, supaya aku memakannya dari tanganmu." Tamar mengambil kue yang disediakannya itu, lalu membawanya kepada Amnon, kakaknya, ke dalam kamar. 13:11 Ketika gadis itu menghidangkannya kepadanya supaya ia makan, dipegangnyalah gadis itu dan berkata kepadanya: "Marilah tidur dengan aku, adikku." 13:12 Tetapi gadis itu berkata kepadanya: "Tidak kakakku, jangan perkosa aku, sebab orang tidak berlaku seperti itu di Israel. Janganlah berbuat noda seperti itu. 13:13 Dan aku, ke manakah kubawa kecemaranku? Dan engkau ini, engkau akan dianggap sebagai orang yang bebal di Israel. Oleh sebab itu, berbicaralah dengan raja, sebab ia tidak akan menolak memberikan aku kepadamu." 13:14 Tetapi Amnon tidak mau mendengarkan perkataannya, dan sebab ia lebih kuat dari padanya, diperkosanyalah dia, lalu tidur dengan dia." (II Samuel 13:1-14) Kidung Pembangkit Birahi: "7:1. Betapa indah langkah-langkahmu dengan sandal-sandal itu, puteri yang berwatak luhur! Lengkung pinggangmu bagaikan perhiasan, karya tangan seniman. 7:2 Pusarmu seperti cawan yang bulat, yang tak kekurangan anggur campur. Perutmu timbunan gandum, berpagar bunga-bunga bakung. 7:3 Seperti dua anak rusa buah dadamu, seperti anak kembar kijang. 7:4 Lehermu bagaikan menara gading, matamu bagaikan telaga di Hesybon, dekat pintu gerbang Batrabim; hidungmu seperti menara di gunung Libanon, yang menghadap ke kota Damsyik. 7:5 Kepalamu seperti bukit Karmel, rambut kepalamu merah lembayung; seorang raja tertawan dalam kepang-kepangnya. 7:6 Betapa cantik, betapa jelita engkau, hai tercinta di antara segala yang disenangi. 7:7 SOSOK TUBUHMU SEUMPAMA POHON KORMA DAN BUAH DADAMU GUGUSANNYA. 7:8 KATAKU: "AKU INGIN MEMANJAT POHON KORMA ITU DAN MEMEGANG GUGUSAN-GUGUSANNYA Kiranya buah dadamu seperti gugusan anggur dan nafas hidungmu seperti buah apel." (Kidung 7:1-8) Pemerkosaan dan Pembantaian: "19:22. Tetapi sementara mereka menggembirakan hatinya, datanglah orang-orang kota itu, orang-orang dursila, mengepung rumah itu. Mereka menggedor-gedor pintu sambil berkata kepada orang tua, pemilik rumah itu: "Bawalah ke luar orang yang datang ke rumahmu itu, supaya kami pakai dia." 19:23 Lalu keluarlah pemilik rumah itu menemui mereka dan berkata kepada mereka: "Tidak, saudara-saudaraku, janganlah kiranya berbuat jahat; karena orang ini telah masuk ke rumahku, janganlah kamu berbuat noda. 19:24 Tetapi ada anakku perempuan, yang masih perawan, dan juga gundik orang itu, baiklah kubawa keduanya ke luar; perkosalah mereka dan perbuatlah dengan mereka apa yang kamu pandang baik, tetapi terhadap orang ini janganlah kamu berbuat noda." 19:25 Tetapi orang-orang itu tidak mau mendengarkan perkataannya. Lalu orang Lewi itu menangkap gundiknya dan membawanya kepada mereka ke luar, kemudian mereka bersetubuh dengan perempuan itu dan semalam-malaman itu mereka mempermainkannya, sampai pagi. Barulah pada waktu fajar menyingsing mereka melepaskan perempuan itu. 19:26 Menjelang pagi perempuan itu datang kembali, tetapi ia jatuh rebah di depan pintu rumah orang itu, tempat tuannya bermalam, dan ia tergeletak di sana sampai fajar. 19:27 Pada waktu tuannya bangun pagi-pagi, dibukanya pintu rumah dan pergi ke luar untuk melanjutkan perjalanannya, tetapi tampaklah perempuan itu, gundiknya, tergeletak di depan pintu rumah dengan tangannya pada ambang pintu. 19:28 Berkatalah ia kepada perempuan itu: "Bangunlah, marilah kita pergi." Tetapi tidak ada jawabnya. Lalu diangkatnyalah mayat itu ke atas keledai, berkemaslah ia, kemudian pergi ke tempat kediamannya. 19:29 Sesampai di rumah, diambilnyalah pisau, dipegangnyalah mayat gundiknya, dipotong-potongnya menurut tulang-tulangnya menjadi dua belas potongan, lalu dikirimnya ke seluruh daerah orang Israel." (Hakim-hakim 19:22-29) Adakah cerita porno dan biadab semacam itu layak dimuat oleh kitab suci seperti Alkitab? Pantaskah anak kecil dan remaja membaca ayat-ayat Alkitab di atsa? Baikkah efek yang ditimbulkan ayat-ayat sex tersebut bagi seorang pemerkosa? Ada orang Kristen berpendapat bahwa cerita sex tersebut ditulis agar manusia tidak berzinah. Tapi cerita sex tersebut bukannya mencegah manusia untuk berzinah malah mengobarkan nafsu birahi manusia. Islam dalam mencegah orang berbuat zinah menulis dalam kalimat yang santun dan tidak menimbulkan nafsu birahi serta aman dibaca oleh anak-anak dan remaja: "Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji dan suatu jalan yang buruk." (Al Israa':32) Referensi: Kitab Suci Al Qur'an Kitab Suci Alkitab TB-LAI |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar