Senin, 23 Februari 2009

Re: [bali-bali] Re: PD Menikam Dari Belakang

Ikra,
Opini cukup bagus .... karena memang bener kekuatan Golkar dipecah karena pentolannya udah banya keluar terutama oknum milternya, sehingga Golkar yg dimotori Sulsel (yusuf Kala & Marwah Daud) sekarang lebih mengandalkan pencitraannya dengan sipil luar jawa (Sumatera) yaitu Surya Paloh & Akbar Tanjung (padahal ada gap antara Akbar dengan Kalla) dan Jawa sentris (Hamengku Buwono) yang sudah jelas bikin partai kecil baru Republiken, ini demi pencitraan Golkar sebagai Partai juara bertahan 2004 (dengan 24% suara). Wah kasihan Golkar ditinggal 2 pentolan militernya Wiranto dan Prabowo.
 
Tetapi skenario 25% untuk bisa mengajukan Capres, membuat terjadinya gerakan "Capres Koalisi" di Pemilu 2009 ini, dan kemungkinan akan hanya da 3 Calon Capres yang maju (karena susah membuat pemabgian 25% sempurna menjadi 4).
 
Ada 5 partai kunci yang akan membuat tarian Capres : Golkar, Demokrat, PDIP, PKS dan Gerindra, dan pengkerucutan tokoh sentral menuju SBY lawan Prabowo entah gimana nanti igel-gelan Barongnya akhirnya muaranya begitu menurut prdikisi tiyang (dengan cawapres non jawa).
Kalla juga akan berusaha bermain habis-habis karena ingin jadi sipil ke-dua dari Sulsel setelah Habibie jadi Presiden.
Orang sipil yang kemungkinan menyodok adalah Hamengku Buwono , bisa saja berubah jadi cawapres. tetapi tetap berbahaya kalau Tentara tidak naik.
Konon katanya Amerika ikut dibelakangnya para tentara (Demokrat: SBY, Gerindra:Prabowo, PIS:Sutiyoso, PKPI:tokoh sepuh Edi Sudrajat & Try Sutrisno, PKPB:Hartono (konon Mbak Tutut udah mundur karena tidak ingin bapaknya dihujat terus), tetapi nanti Amerika akan ngudeg sbg bandar di salah satu yang dianggap paling populis di masyarakat.
Juga ada tokoh penyedot masa macam Kalla dan Mega, serta kuda hitam macam Sutiyoso, Akbar Tanjung dan Agung Laksono. 
 
Cuman kekhawatiran tiyang adalah akan terjadi korban pertumpahan darah karena partai terlalu banyak, mungkin disebabkan oleh 2.5% electoral treshold & requirement untuk legislatif dan minimum 25% untuk jadi capres, sehingga terjadi isu bentukan macem Koalisi Permanen atau Koalisi Non Blok.
Kalau kurang arif menuju koalisi macam ini karena ada yang "kaku & anarkis", maka akan terjadi "dedek remek", mungkin yang kecil bersatu merebut salah satu yang besar secara anarkis....
Nah ini sangat berbahaya karena akan terjadi pertumpahan darah.......
Harap temen 2x yang tiyang yakini sudah punya "wawasan & kearifan lebih tinggi" di milis BOS ini ikut bahu-membahu mereduksi dampak menuju pertumpahan darah tersebut dengan strategi simpul-simpul NGO-NGO yang ada di Indonesia.... untuk saling rangkul untuk melindungi korban (memanusiakan manusia)......
   
Ujung-ujungnya akhirnya kita kembali berbelok menuju "lem perekat" atau "pengikat sapu lidi" NKRI ini yang tentunya sifat karakternya ke arah kelompok yang "lebih otoriter" atau berbau "rezim", demi NKRI.
 
Begitulah mungkin "karma komunal" kita bersama.....
 
Shanti & RAket/Ajeg NKRI
Wr
 
 
----- Original Message -----
From: Ikranagara
Sent: Saturday, February 21, 2009 9:51 AM
Subject: [bali-bali] Re: PD Menikam Dari Belakang

PD maupun Golkar itu sebenarnya bagian di dalam koalisi ABG (ABRI-Golkar-Birokrat) yang merupakan motor politik kekuasaan dan kekuatan Soeharto. Sayap ABRI selalu yang paling berkuasa, sedangkan massa pendukung utamanya adalah Birokrat, sedangkan Golkar kebagian yang menampung suara klangan sipil. Kecurangan dikatakan sudah mentradisi dalam pemilu pada zaman Soeharto itu dilakukan oleh sayap Birokrat dan juga sayap ABRI. Kabarnya, hal ini masih trus berlangsung, sampai ke pemilu dan pilpres kemarin, sehingga kemungkinan akan berkelanjutan juga dalam pemilu dan pilpres tahun ini. Pernyataan SBY agar ABRI netral, itu disebabkan adanya kekhawatiran ABRI akan tidak lagi memihak kepada SBY/PD.
 
Kekhawatiran itu beralasan, sebab selain PD, ada lagi yang baru dari sayap ABRI yang tampil ke gelanggang politik tahun ini. Jadi minimal kekuatan yang dulu ABG itu sudah pecah menjadi tiga: PD, Hunura dan Gerindra. Dan yang paling besar dananya untuk berkamnpanye sudah kentara, yaitu Gerindra. Mungkin sekali kekhawatiran SBY itu lebih ditujukan kepada Grindra, bukan kepada Hanura maupun Golkar. Golkar malah sudah diejek oleh PD sebagai parpol yang akan kalah telak dalam pemilu tahun ini. Sedangkan eks Gubernur Jakarta, Sutioyoso, juga dari sayap ABRI, yang menantang SBY, sekarang ini sudah tidak diperhitungkan lagi.
 
JK tahu konstelasi politik di kalangan koalisi ABG sekarang seperti itu. Boleh saja dia akan didukung oleh daerah-daerah (tapi yang selalu memenangkan pemilu adalah rakyat di Jawa, Sulsel dan Sumatera Timur). Sepertinya ABRI dan Birokrat sudah boleh dikata tidak lagi melakukan koalisi dengan Golkar. PD tampaknya makin brtambah solid dukungannya, dan partai-partai lainnya seperti PKS, PAN, PP, dll akan tetap melakukan koalisi dengan PD, karena dari kalangan ini tidak ada capres yang kuat untuk tampil bersaing dengan SBY.
 
Yang benar-benar makin solid sekarang ini adalah PDIP, karena didukung oleh anak-anak muda yang militan. Maka pertarungan di panggung pilpres hanya akan mengulang saja: SBY vs Mega!
 
Yang jelas, Mega tidak akan bersedia menjadi Cawapres untuk SBY, bukan? Justeru  kalangan yang kecewa terhadap SBY akan bergabung dengan Mega. Maka tidak mustahil Golkar akan berkoalisi dengan Mega jika SBY memilih cawapres yang dari luar Golkar, misalnya SBY memilih calon dari Gerindra.
 
Namun, kemungkinan besar justeru Gerindra tampaknya akan berkoalisi dengan PDIP,  sebagaimana tampak dalam isyunya yang sejalan dengan PDIP dalam bidang ekonomi, maka bisa jadi cawapres Mega dari Gerindra nantinya. Kalau ini yang terjadi, maka kemungkinan Mega memegangkan pilpres memang cukup besar! Tapi, itu dengan catatan Gerindra memang mendapatkan sukses besar dalam pemilu tahun ini.
 
Ikra.-
====
 
 
 
Jadi, PD yang dipimpin oleh SBY itu sebenarnya merupakan sayap ABRI dari Parpol ABG saja,  yang dalam perjalananny selama SBY menjadi presiden terus menerus mrnjaslankan program merangkul Birokrat -- dan berhasil! Jadi, tidak heranlah jika ada dari kalangan PD yang merasa yakin dan mantap mengatakan Golkar sekarang itu sudah ditinggalkan oleh Birokrat.
 
sLalu ada lagi pecahan lain yang tamp[aknya cukup signifikan penampilannya "Gerindra" dan "Hanura" sehingga lengkaplah sayap militer sudah pada keluar dari Golkar.

--- On Fri, 2/20/09, dutamardin umar <dutamardin@gmail.com> wrote:
From: dutamardin umar <dutamardin@gmail.com>
Subject: PD Menikam Dari Belakang
To: "priyop" <priyop@yahoo.com>, "Ramadhan P" <rappohan@gmail.com>, "Ikranagara" <ikra_twin@yahoo.com>, "Pak Nur" <anuradnan6@yahoo.com>
Date: Friday, February 20, 2009, 7:11 AM

 
ANA diikutkan deh, biar tambah seru

--
Dutamardin Umar
-----------------------------------------------------




__._,_.___


Your email settings: Individual Email|Traditional
Change settings via the Web (Yahoo! ID required)
Change settings via email: Switch delivery to Daily Digest | Switch to Fully Featured
Visit Your Group | Yahoo! Groups Terms of Use | Unsubscribe

__,_._,___

Tidak ada komentar: