Halo Pak Suryawan?
tentu tyang masih inget...
bagaimana khabarnya, tugas dimana sekarang, tyang denger terakhir ada di Jakarta
Tyang udah lama nggak ketemu sony...
kurang tahu ada dimana sekarang...
gimana khabarnya?, semoga tambah sukses nggih
Panji
----- Original Message -----From: Nusantara JayaSent: Tuesday, February 24, 2009 11:11 AMSubject: RE: [bali-bali] Re: Peradaban Majapahit
Halo Gita,Ayo kita share lebih jauh. Send my regards to Rucika.Halo Gung Panji...masih ingat tiyang ? Tiyang sempat mampir 3 kali ke Puri anda di Tabanan pada saat pusaka Majapahit nyejer disana. Masih kontak dengan Sonny Amiluhur ?From: Gita <gita@nikkobali.com >
Subject: RE: [bali-bali] Re: Peradaban Majapahit
To: bali-bali@yahoogroups.com
Date: Friday, February 20, 2009, 11:07 AM
Terimakasih bapak - bapak atas info untuk Keberadaan Trowulan / Majapahit yang kita yakini pusat kendali Nusantara pada saat jayanya walaupun saya tidak membaca keseluruhan karena baru gabung di situs ini.
Bapak Surya, saya juga sempat berbicara sekali dengan Eyang Suryo di GWK tengah malam saat itu sebelum pindah ke Puri Gading di Candi Majapahit sekarang, waktu itu saya sudah menyelesaikan proses Darmayatra Gunung Raung, Widodaren di Bromo dan rencana ke Trowulan.
Namun belau menyarankan: Kalau mau kerumah saya di Trowulan jangan sekali - kali ramai - rami dan berpakaian adat seperti kita ke pura di Bali, bisa - bisa berbahaya oleh penduduk local can be night mare!!!
Akhirnya saya urungkan maksud untuk sowan ke kawitan disana yang walaupun tinggal sejarah dan kenangan, jika bapak ada info lebih update mohon dishare jika kita berkunjung kesana saya lihat sulit ketemu Eyang Suryo untuk bisa diskusi lebih lanjut.
Suksma,
Gita
-----Original Message-----
From: bali-bali@yahoogrou ps.com [mailto:bali-bali@yahoogrou ps.com] On Behalf Of astikapanji
Sent: Friday, February 20, 2009 12:50 AM
To: bali-bali@yahoogrou ps.com
Subject: [bali-bali] Re: Peradaban Majapahit
Halo....
saya juga ingin berbagi sedikit.....
nama saya Panji Astika
dari Tabanan, beberapa tahun lalu saya bertemu ( tidak sengaja) dengan eyang suryo, dan semua pusaka pusaka majapahit kemudian di linggihkan di Puri kami di Tabanan. mungkin hampir selama 3 bulan.
sayang ada sedikit miss komunikasi di keluarga besar kami (mungkin ego ya...), sehingga diputuskan kemudian pusaka2 tsb dipindahkan, kemudian oleh eyang dipindahkan ke GWK.
banyak hal dan pengalaman yang saya dapatkan, terutama sikap Eyang (yang saya setuju) merupakan kamuflase yang membingungkan, yang membuat banyak orang tdk percaya,tersinggung dan sebagainya dengan beliau. Tapi dibalik itu saya percaya sangat sedikit orang yang mendedikasikan hidupnya untuk suatu hal yang ia yakini seperti Eyang Suryo.
Beberapa kejadian unik terjadi, seperti keris gajahmada yang Mampu menebas batang pohon beringin (hanya dgn dicungkan saja) dan disaksikan oleh banyak orang. Entah kebetulan atau bagaimana, namun saat itu tidak ada angin besar dan hujan sama sekali...
Saya mengikuti beberapa kegiatan, seperti ngelinggihang ganeca di bukbukan singaraja, ngelinggihang Pratima wisnu di GWK dsb saya senang jika ternyata banyak yang antusias terhadap warisan leluhur kita, Majapahit
suksme
Panji
--- In bali-bali@yahoogrou ps.com, IB Lolec <iblolec@... > wrote:
>
> Hello bro !
> Matur Suksme nanti kita selingkan kartun2nya .. Reading this
milis , ada
> sesuatu yang mengasyikan ...
> Bravo ..
> IB Lolec
>
>
>
> From: darma putra <idarmaputra@ ...>
> Reply-To: <bali-bali@yahoogrou ps.com>
> Date: Fri, 16 Jan 2009 03:34:07 -0800 (PST)
> To: <bali-bali@yahoogrou ps.com>
> Subject: Re: [bali-bali] Peradaban Majapahit
>
> Bravo Brother Lolec
> Selamat bergabung di milis ini. Sesekali silakan kirim kartunnya
sebagai
> komentar. Komentar dalam kartun pasti bisa selingan indah dalam
lalu-lintas
> wacana di milis ini.. Oh...ya, bagi warga yang belum kenal, Ida
Bagus Lolec
> adalah penulis pariwisata dan kartunis Bali Post era 1980-an.
Sampai kini
> terus berkartun ria sambil melukis dan menjalankan roda usaha
pariwisata.
>
> tabik
> darma
>
>
>
>
> From: IB Lolec <iblolec@... >
> To: bali-bali@yahoogrou ps.com
> Sent: Friday, 16 January, 2009 9:40:08 AM
> Subject: Re: [bali-bali] Peradaban Majapahit
>
> Bravo ! Ternyata asyik juga mengikuti milis ini maju terus !
> IB Lolec
>
>
>
>
> From: Popo Danes <popo@popodanes. com>
> Reply-To: <bali-bali@yahoogro u ps.com>
> Date: Sat, 17 Jan 2009 08:43:59 +0800
> To: <bali-bali@yahoogro u ps.com>
> Subject: Re: [bali-bali] Peradaban Majapahit
>
>
>
>
> Hallo bli Surya,
>
> Terimakasih arahannya. Saya kemarin ke Majapahit dalam rangka
curious saja,
> dan isi kepalanya masih sebatas sebagai tukang.
> Mau tahu petanya lebih jelas, karena yang terlibat disana ternyata
> teman-teman saya juga, yang di Bandung dan Jakarta.
> Jadi kalau nanti saya harus terlibat dalam sebuah diskusi mengenai
hal ini
> saya ingin lebih siap, dan ada idea mengenai kangin kauhnya.
> Dan saya bisa lihat, with the right vision, apa yang tersisa di
Majapahit
> masih bisa kita develop menjadi sebuah heritage site yang luar
biasa, paling
> tidak setara dengan Tikal di Guatemala. Yang susah kan bagaimana
caranya
> membuat pemerintah RI menyatakan visi itu kelugra.
>
> Kemarin sudah ada diskusi yang tidak sempat saya hadiri di
Jakarta, yang
> diisi oleh teman-teman arsitek pemerhati pelestarian ( Arya
Abieta, cs ),
> mungkin siangan hari ini akan saya terima beritanya, apa hasil dari
> pertemuan tersebut.
>
> Kalau Eyang Suryo itu memang pernah saya kunjungi sekali, di
tempatnya
> (waktu itu) di kompleks GWK. Tapi saya hanya berkunjung sebagai
orang awam
> dan waktu itu memang tidak terencana untuk datang kesana.
>
> Salam Nusantara,
> popo
>
>
>
> On 1/15/09 10:05 AM, "Nusantara Jaya" <nusantarajaya69@ yahoo.com>
wrote:
>
> > Popo saudaraku yang aktif,
> >
> > Kebetulan saya juga pemerhati Majapahit dan ikut di Forum Studi
Majapahit; ada
> > "kekuatan" dormant yang cukup nyata secara metafisika di daerah
Trowulan.
> > Perlu penataan yang holistik dan harmonis disana, bukan tujuan
komersial saja.
> > Terpaan bencana yang beruntun di Jatim dan bencana lumpur yang
belum usai juga
> > tidak begitu terambil hikmahnya.
> >
> > Ada pura Majapahit yang disungsung oleh Eyang Suryo yang dulunya
terletak di
> > sebelah sisi Utara kolam Segaran, 5 tahunan yang lalu "diusir
dan puranya mau
> > dihancurkan oleh sekelompok aktifis islam di sana" sayang
sekali....menurut
> > pengempon disana, mitologi kutukan Eyang Sabda Palon bahwa
Majapahit akan
> > datang lagi menguasai Nusantara setelah 500 tahun kerta ilang
sirna ning bumi,
> > sangat ditakuti akan benar-benar terjadi.
> >
> > Apalagi dengan embel-embel Beliau akan datang dengan agama
Budi, agama
> > kaweruh. Konon agama ini bukan seperti agama yang kita ketahui,
dia tidak akan
> > dogmatis seperti agama yang kita kenal di jaman atau peradaban
Kali Yuga namun
> > lebih ke keadaan manusianya yang secara kolektif tersadarkan dan
tercerahkan
> > (sadar PQ, IQ, EQ dan SQ) dan mampu melihat mana benar atau
salah....lebih
> > jauh referensi di www.thegaiaproject. com <http://www.thegaiap
roject.com>
> > <http://www.thegaiap roject.com/> tiang rasa bisa membantu
wacana ini.
> >
> > Kami dulu waktu tangkil ke Trowulan tahun 2001 (luar biasa situs
yang
> > ada....ada sebuah pratime kecil berfigur Semar,nyetrum pada saat
disentuh),
> > paginya dapat pewisik untuk mengakhiri persembahyangan jam 8
pagi dan check
> > out, kami mengiyakan namun tentu yang namanya rasio pingin tahu
lebih,
> > bertanya ada apa kok mesti jam 8, mbok ya santai dikit. Tahu...
apa yang
> > terjadi? Pas jam 8, sekelompok orang dengan mengemudikan mobil
truk yang
> > membawa loud speaker besar2 parkir di sebelah pura dan menyetel
musik dangdut
> > dengan sangat keras dan kami tahu ini disengaja karena mereka
tahu kami 3
> > mobil menginap di rumah Eyang Suryo dari kemarinnya. Musiknya
asyik juga, ya
> > kami joget dalam hati dan ngacir aja ha...ha....males buat
perhitungan dengan
> > anak buduh; merasa belum waktunya aja dan Tuhan maha tahu apa
yang pantas
> > dilakukan kepada mereka. Mudah2an mereka sadar kalau mereka
semua adalah
> > keturunan Majapahit semua bukan keturunan bangsa lain.
> >
> > Eyang Suryo dengan sebagian besar partimenya sekarang ada di
perumahan Puri
> > Gading - Bukit. Beliau membuat pelinggih Siwa Budha disana yang
cukup besar.
> > Silahkan Popo bertemu dengan Eyang Suryo; waspada dengan
karakternya yang unik
> > (itu cuma bungkus samarannya saja). Let me know kalau ada
informasi yang bisa
> > saya share. Rekan2 tiang di Forum Studi Majapahit banyak yang
jago dalam hal
> > ini, nanti tiang kenalkan kalau tertarik lebih jauh.
> >
> > Sekian dulu saudaraku Popo, selamat menggali lebih jauh...:)
> >
> > Surya
> >
> > --- On Wed, 1/14/09, Popo Danes <popo@popodanes. com> wrote:
> >> From: Popo Danes <popo@popodanes. com>
> >> Subject: Re: [bali-bali] Peradaban Majapahit
> >> To: bali-bali@yahoogrou ps.com
> >> Date: Wednesday, January 14, 2009, 11:31 AM
> >>
> >> Ya, saya baru saja mendarat di Bali.
> >> Hari ini seharian saya di Trowulan, untuk melihat langsung apa
yang mereka
> >> lakukan itu.
> >> Negara kita memang patut naik podium untuk menerima trophy
sebagai Best
> >> Cultural Heritage destroyer.
> >>
> >> Ada beberapa orang yang juga mengunjungi proyek itu hari ini,
dan medengar
> >> omongan-omongan mereka, ya memang minta ampuuuunn ....
> >> Salah satu pegawai yang mengantar saya mengatakan bahwa proyek
dihentikan
> >> sementara hanya karena diributkan oleh media. Mereka sangat
yakin kalau apa
> >> yang mereka lakukan itu adalah hal yang benar. Sangat
memprihatinkan.
> >>
> >> Ketika saya komentari bahwa proyek itu tidak ada sosialisasi,
orangnya bilang
> >> sudah. Sosialisasi ditangani oleh pemda Kabupaten Mojokerto.
Aduh, padahal
> >> ini duwen gumi.
> >> Dan sebagai proyek penting, mereka tidak mendisplay sama sekali
gambar desain
> >> apa yang mereka mau buat. Ya, memang kita mengerti apa
sebetulnya definisi
> >> proyek untuk mereka-mereka itu.
> >>
> >> Hari ini saya hanya melakukan pandangan mata singkat, karena
akan datang lagi
> >> untuk waktu yang lebih lama akhir bulan ini. Positifnya juga
ada, dari kasus
> >> ini saya jadi tergerak untuk tahu lebih jauh tentang Majapahit
dan kepingin
> >> berbuat sesuatu yang baik untuknya. Kita kan golongan yang
menghormati dan
> >> menjunjung Kawitan.
> >>
> >> Salam Amuk Palapa,
> >> pd
> >>
> >>
> >> On 1/13/09 4:37 PM, "Sugi Lans" <sugilanus@gmail. com> wrote:
> >>
> >>>
> >>>
> >>>
> >>> Kebangkitan situs.
> >>>
> >>> 2009/1/13 ngurah beni setiawan <setiawan_beni@ yahoo.com>
> >>>> Trowulan.
> >>>> Kebangkitan Majaphit telah dimulai?
> >>>>
> >>>> salam,
> >>>> ngurah beni setiawan
> >>>> P Save a tree...please don't print this e-mail unless you
really need to
> >>>>
> >>>>
> >>>>
> >>>>
> >>>> http://www.kompas. <http://www.kompas. /> com/read/ xml/2009/
> >>>> 01/12/21473691/ Situs.Trowulan. .Peradaban. Majapahit.
yang.Mengagumkan
> >>>> <http://www.kompas. com/read/ xml/2009/ 01/12/21473691/
Situs.Trowulan.
> >>>> .Peradaban. Majapahit. yang.Mengagumkan>
> >>>>
<http://www.kompas. com/read/ xml/2009/ 01/12/21473691/ Situs.Trowulan. .P
eradab
> >>>> an.Majapahit. yang.Mengagumkan >
> >>>>
> >>>>
> >>>>
> >>>>
> >>>>
> >>>> Situs Trowulan, Peradaban Majapahit yang Mengagumkan
> >>>>
> >>>>
> >>>> KOMPAS/INGKI RINALDI / Kompas Images <http://www.kompas.
com/read/
> >>>> xml/2009/ 01/12/21473691/ Situs.Trowulan. .Peradaban.
Majapahit.
> >>>> yang.Mengagumkan>
> >>>> <http://www.kompas. %20com/read/ %20xml/2009/ %2001/12/ 21473691/ %
20Situs.Trowu
> >>>> lan.%20.Peradaban. %20Majapahit. %20yang.Mengagum kan>
<http://www.kompas.
> >>>> com/read/ xml/2009/ 01/12/21473691/
Situs.Trowulan. .Peradaban. Majapahit.
> >>>> yang.Mengagumkan>
> >>>>
<http://www.kompas. com/read/ xml/2009/ 01/12/21473691/ Situs.Trowulan. .P
eradab
> >>>> an.Majapahit. yang..Mengagumkan >
> >>>> Sebuah bangunan peninggalan Kerajaan Majapahit yang diduga
merupakan salah
> >>>> satu candi pemujaan yang berasal dari abad ke-13 ditemukan di
Desa Wates
> >>>> Umpak, Kecamatan Trowulan, Kabupaten Mojokerto. Candi yang
ditemukan Pairin
> >>>> (68), salah seorang warga sekitar, pada Selasa (28/10) itu
rencananya akan
> >>>> diekskavasi oleh Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala
(BP3) Jatim..
> >>>> /
> >>>> SENIN, 12 JANUARI 2009 | 21:47 WIB
> >>>>
> >>>> SEMPATKAN berkunjung ke Situs Trowulan, di Kabupaten
Mojokerto, Provinsi
> >>>> Jawa Timur, akan banyak pengetahuan baru yang didapat dan
bukti-bukti
> >>>> mengagumkan yang menarik dicermati dan dikaji.
> >>>>
> >>>> Memang, dari pelajaran sejarah, yang diketahui tak lebih dari
lintasan
> >>>> sejarah Gajah Mada, sang Mahapatih yang dikenal lewat Sumpah
Amukti Palapa.
> >>>> Dan juga tentang Ratu Tribhuwanotunggadew i Jayawisnuwardhani
dan Raja
> >>>> Hayam Wuruk, dua nama yang membawa Majapahit ke puncak
keemasan.
> >>>>
> >>>> Dengan berkunjung ke Trowulan, banyak cerita dan bukti yang
dapat
> >>>> disaksikan tentang peradaban masa Majapahit, yang berkembang
lebih kurang
> >>>> 200 tahun, mulai berdiri tahun 1293 dan diperkirakan runtuh
tahun 1521
> >>>> Masehi. Bahkan, dari juru kunci atau perantara di Wringin
Lawang salah satu
> >>>> dari ribuan artefak dan puluhan bangunan bersejarah penanda
kebesaran
> >>>> Majapahit , juga bisa didapatkan cerita, bahwa calon-calon
penguasa di
> >>>> negeri ini selalu menyempatkan diri berziarah.
> >>>>
> >>>> "Mereka seolah mendapatkan sugesti. Dan ternyata nama-nama
yang disebut
> >>>> juru kunci , memang akhirnya jadi pemimpin di negeri ini.
Menjelang
> >>>> pemilihan presiden 2004 lalu , Bu Mega dan Pak Es Be Ye juga
sempat ke
> >>>> sini," kata Supardi (66), sang juru kunci. Barangkali,
menjelang Pemilu
> >>>> 2009, Trowulan akan lebih banyak dikunjungi tokoh-tokoh calon
pemimpin
> >>>> bangsa ini.
> >>>>
> >>>> Karena itu, menjadi wajar muncul pertanyaan mengapa
pembangunan proyek
> >>>> Pusat Informasi Majapahit (PIM), yang menjadi bagian dari
rencana besar
> >>>> membangun Majapahit Park, terkesan dipaksakan dan
dilaksanakan tidak
> >>>> melalui prosedur yang seharusnya.
> >>>>
> >>>> Apakah karena Presiden Susilo Bambang Yudhoyono memberikan
dukungan,
> >>>> sebagaimana diungkapkan Menteri Kebudayaan dan Pariwisata
Jero Wacik, saat
> >>>> peletakan batu pertama, 3 November 2008, lantas semua
ketentuan yang
> >>>> berlaku bisa diabaikan?
> >>>>
> >>>> Sorotan dan tudingan yang bertubi-tubi dari berbagai pihak
pemangku
> >>>> kepentingan, seperti yang diekspose Kompassejak 4 Januari
lalu hingga
> >>>> sekarang, seperti menegaskan bahwa Pemerintah tak bisa
seenaknya merusak
> >>>> situs yang sangat bersejarah dan unik di mata dunia itu.
> >>>>
> >>>> Tindakan sekecil apa pun, tidak hanya harus berlandaskan
Undang-undang
> >>>> Nomor 5 Tahun 1992 tentang Benda Cagar Budaya dan ketentuan
hukum lainnya,
> >>>> tetapi di atas semua itu harus dilandasi etika-moral dan hati
nurani,
> >>>> tandas arkeolog dari Universitas Indonesia, Prof Dr
Mundardjito.
> >>>>
> >>>> Mundardjito bersama Arya Abieta, Osriful Oesman, Daud Aris
Tanudirjo dan
> >>>> Anam Anis dari Tim Evaluasi Pembangunan PIM-lah yang
membongkar
> >>>> ketidakberesan dan kejanggalan dalam pembangunan PIM. A tas
desakan
> >>>> pemangku kepentingan lainnya, memaksa Pemerintah melalui
Departemen
> >>>> Kebudayaan dan Pariwisata (Depbudpar) untuk menghentikan
pembangunan PIM.
> >>>>
> >>>> Hasil rapat 8 Januari 2009 lalu dengan puluhan pemangku
kepentingan di
> >>>> Direktorat Sejarah dan Purbakala Depbudpar , Jakarta,
disepakati Situs
> >>>> Trowulan yang rusak akibat proyek PIM harus direhabilitasi
dan diteliti
> >>>> kembali dengan melibatkan para ahli dan proyek tersebut harus
di carikan
> >>>> alternatif lokasi yang baru (relokasi)..
> >>>>
> >>>> Pentingnya Situs Trowulan
> >>>>
> >>>> Trowulan, sekitar 60 km barat daya Kota Surabata, adalah
ibukota kerajaan
> >>>> saat Majapahit mencapai puncak kejayaan. Pada areal seluas 11
x 9 kilometer
> >>>> persegi , sebagaimana yang pernah diteliti Nurhadi Rangkuti,
yang diyakini
> >>>> sebagai pusat Kerajaan Majapahit itu, telah ditemukan
sedikitnya 32 kanal,
> >>>> satu kolam seluas lebih kurang 6,5 hektar, dua pintu
gerbang ; gapura
> >>>> Bajangratu dan Gapura Wringin Lawang, pemukiman dan pendopo
kuno, candi
> >>>> Hindu dan Buddha, seperti Candi Brahu, Candi Tikus, dan Candi
Gentong .
> >>>>
> >>>> Direktur Jenderal Sejarah dan Purbakala Hari Untoro Dradjat
mengatakan,
> >>>> Situs Trowulan merupakan satu-satunya peninggalan purbakala
berbentuk kota
> >>>> dari era kerajaan-kerajaan kuno di masa klasik Nusantara,
dari abad V
> >>>> sampai XV Masehi. "Sebagai bekas kota, di Situs Trowulan
dapat dijumpai
> >>>> ratusan ribu peninggalan arkeologis baik berada di bawah
maupun di
> >>>> permukaan tanah yang berupa artefak, ekofak, serta fitur,"
katanya.
> >>>>
> >>>> Situs bekas kota Kerajaan Majapahit ini dibangun di sebuah
dataran yang
> >>>> merupakan ujung penghabisan dari tiga jajaran gunung, yaitu
Gunung
> >>>> Penanggungan, Welirang, dan Gunung Anjasamara. Sedangkan
kondisi geografis
> >>>> daerah Trowulan mempunyai kesesuaian lahan sebagai daerah
pemukiman. Hal
> >>>> ini didukung oleh antara lain topografi yang landai dan air
tanah yang
> >>>> relatif dangkal.
> >>>>
> >>>> Mundardjito mengatakan, dari kerajaan lain yang tersisa hanya
candi-candi
> >>>> atau prasasti . Jika Yunani memiliki Acropolis di Athena,
Italia menyimpan
> >>>> reruntuhan Pompeii, Kamboja bangga dengan Angkor Wat, dan P
eru masih setia
> >>>> merawat Machu Picchu, Indonesia hanya memiliki Trowulan yang
hingga saat
> >>>> ini pun belum tergali sempurna.
> >>>>
> >>>> Situs peninggalan Kerajaan Majaphit yang sangat menarik ini
diperoleh
> >>>> melalui penelitian yang panjang. Menurut data, penelitian
terhadap Situs
> >>>> Trowulan pertama kali dilakukan oleh Wardenaar pada tahun
1815. Ia mendapat
> >>>> tugas dari Raffles untuk mengadakan pencatatan arkeologi di
daerah
> >>>> Mojokerto. Hasil kerja Wardemaar tersebut dicantumkan oleh
Raffles dalam
> >>>> bukunya History of Jawa (1817), yang menyebutkan bahwa
berbagai obyek
> >>>> arkeologi yang berada di Trowulan sebagai peninggalan dari
Kerajaan
> >>>> Majapahit.
> >>>>
> >>>> Penelitian berikutnya dilakukan oleh WR Van Hovell (1849),
JVG Brumund, dan
> >>>> Jonathan Rigg. Kemudian RDM Verbeek (1889), RAA Kromodjojo
Adinegoro
> >>>> seorang Bupati Mojokerto (1849-1916). J Knebel (1907), dan
kemudian Henry
> >>>> Maclaine Pont (1921-1924) .
> >>>>
> >>>> Hasil penggalian di Situs Trowulan menunjukkan bahwa sebagai
tempat
> >>>> terakumulasinya aneka jenis benda yang biasa disebut kota
ini, tidak hanya
> >>>> berupa situs tempat tinggal saj a, tetapi juga terdapat situs-
situs lain
> >>>> seperti situs upacara, situs agama, situs bangunan suci,
situs industri,
> >>>> situs perjagalan, situs makam, situs sawah, situs pasar,
situs kanal, dan
> >>>> situs waduk. S itus-situs ini membagi suatu kota dalam
wilayah-wilayah yang
> >>>> lebih kecil dengan tembok keliling blok-blok segi empat dan
diikat oleh
> >>>> jaringan jalan.
> >>>>
> >>>> Pada tahun 1981 keberadaan kanal-kanal dan waduk-waduk di
Situs Trowulan
> >>>> semakin pasti diketahui melalui studi foto udara yang
ditunjang oleh
> >>>> pengamatan di lapangan dengan pendugaan geoelektrik dan
geomagnetik.. Hasil
> >>>> penelitian kerjasama Bakosurtanal dengan Ditlinbinjarah, UGM,
ITB, dan
> >>>> LAPAN itu diketahui bahwa Situs Trowulan berada di ujung
kipas aluvial
> >>>> vulkanik yang sangat luas, memiliki permukaan tanah yang
landai dan baik
> >>>> sekali bagi tata guna tanah, kata peneliti Nurhadi Rangkuti.
> >>>>
> >>>> Hal yang menarik, sebagian besar situs-situs di Trowulan
dikelilingi oleh
> >>>> kanal -kanal yang saling berpotongan, membentuk sebuah denah
segi empat
> >>>> yang luas, dibagi lagi oleh beberapa bidang segi empat yang
lebih kecil
> >>>> lagi.
> >>>>
> >>>> Tindakan destruktif
> >>>>
> >>>> Penelitian dan penggalian arkeologis sampai sekarang masih
berlangsung,
> >>>> tapi kalah cepat dengan penggalian yang dilakukan
masyarakat.. Lihatlah, di
> >>>> sekitar situs ribuan masyarakat melakukan tindakan destruktif
atas nama
> >>>> desakan kebutuhan hidup.
> >>>>
> >>>> Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Budaya Departemen
Kebudayaan dan
> >>>> Pariwisata Junus Satrio Atmodjo mengatakan, situs Majapahit
di Trowulan
> >>>> mengalami kerusakan sejak tahun 1990. Sedikitnya 5.000
keluarga
> >>>> menggantungkan hidupnya pada industri batu bata, yang bahan
bakunya berasal
> >>>> dari galian tanah di sekitar situs Majapahit. T indakan
destruktif sebagian
> >>>> masyarakat berlangsung terus-menerus dan semakin meluas.
Kondisi ini
> >>>> semakin menyulitkan upaya menyelamatkan situs , katanya.
> >>>>
> >>>> Menurut Mundardjito, masyarakat terpaksa melakukan tindak
destruktif di
> >>>> situs Trowulan karena desakan kebutuhan hidup yang begitu
besar dan
> >>>> berlangsung terus-menerus. A gar pembangunan kawasan Trowulan
tidak
> >>>> menimbulkan dampak negatif, perlu segera ditetapkan secara
hukum
> >>>> batas-batas kawasan dan batas-batas zona di dalam kawasan itu
secara
> >>>> geografis, administratif, dan kultural sehingga jelas mana
wilayah
> >>>> perlindungan dan mana wilayah pengembangan. Potensi
lingkungan perlu dikaji
> >>>> dalam kaitannya dengan penggunaan lahan oleh masyarakat agar
pelestarian
> >>>> situs dapat dicapai.
> >>>>
> >>>> Manajer Penelitian dan Pengabdian Masyarakat FIB UI, Agus
Aris Munandar,
> >>>> juga mengatakan hal senada. L aju kerusakan Situs Trowulan l
ebih cepat
> >>>> dari upaya pelestarian. Hanya sedikit benda-benda peninggalan
yang mampu
> >>>> diselamatkan.
> >>>>
> >>>> Departemen Kebudayaan dan Pariwisata sendiri mengakui sisa-
sisa kejayaan
> >>>> Majapahit selama ini belum ditangani secara khusus, tidak
seperti situs
> >>>> Sriwijaya yang sudah dibicarakan secara akademis dan
ditunjang dengan
> >>>> program-program khusus untuk melestarikannya. Hasil
penelitian Pusat
> >>>> Penelitian dan Pengembangan Departemen Kebudayaan dan
Pariwisata
> >>>> menyebutkan, tak kurang dari 6,2 hektar lahan di Situs
Trowulan rusak
> >>>> setiap tahun.
> >>>>
> >>>> Arkeolog Mundardjito ketika memaparkan hasil S eminar
Integratif Kajian dan
> >>>> Perlindungan Situs Kerajaan Majapahit di Jakarta , Mojokerto,
dan Depok
> >>>> tahun 2008, menegaskan, pembangunan kawasan Trowulan
seharusnya dilandasi
> >>>> dengan konsep pembangunan berwawasan pelestarian dan
pelestarian berwawasan
> >>>> pembangunan. Ini berarti bahwa di kawasan ini tidak mungkin
melaksanakan
> >>>> pembangunan pembangunan tanpa mempertimbangkan aspek
pelestarian
> >>>> peninggalan Majapahit yang sudah sedemikian terkenal di Asia
Tenggara.
> >>>>
> >>>> Pembangunan kawasan ini harus dilandasi konsep pengelolaan
secara bersama,
> >>>> untuk kepentingan bersama, dan berdasarkan kesepakatan dari
semua pemangku
> >>>> kepentingan, baik sektor pemerintah dan sektor pengusaha,
maupun sektor
> >>>> masyarakat. Rencana induk yang integratif semacam itu belum
dibuat. Rencana
> >>>> induk arkeologi 1986 yang pelaksanaannya sudah berjalan,
perlu dikembangkan
> >>>> menjadi tata ruang wilayah yang terencana sesuai dengan
kondisinya
> >>>> sekarang. Dengan demikian kawasan Trowulan dapat dikelola
bukan hanya
> >>>> secara integratif, tetapi juga dengan cara partisipatif,
papar Mundardjito
> >>>> , pendiri Ikatan Ahli Arkeologi Indonesia tahun 1976, dan
Ketua Harian IAAI
> >>>> Pusat 1992-1996.(YURNALDI )
> >>>>
> >>>>
> >>>>
> >>>>
> >>>> Ada Naruto, Sandra Dewi dan MU di <http://sg.rd. yahoo.com/
id/search/
> >>>> top2008/* http://id. promo.yahoo. com/topsearches2 008/>
> >>>> <http://sg.rd. %20yahoo. com/%20id/ search/%20top200 8/*%
20http://id.%20promo. y
> >>>> ahoo.%20com/ topsearches2% 20008/> <http://sg.rd. yahoo.com/
id/search/
> >>>> top2008/* http://id. promo.yahoo. com/topsearches2 008/>
> >>>>
<http://sg.rd. yahoo.com/ id/search/ top2008/* http://id. promo.yahoo. com/
topsea
> >>>> rches2008/> .
> >>>
> >>>
> >>>
> >>
> >
> >
>
>
>
>
>
>
>
> Stay connected to the people that matter most with a smarter
inbox. Take a
> look
>
<http://au.rd. yahoo.com/ galaxy/mail/ tagline2/ *http://au. docs.yahoo. co
m/mail/
> smarterinbox> .
>
------------ --------- --------- ------
Yahoo! Groups Links
__._,_.___
Tidak ada komentar:
Posting Komentar