----- Original Message -----From: Alit Panyonk SuarsawanSent: Monday, February 23, 2009 9:33 PMSubject: [bali-bali] Hari Keadilan Sosial Sedunia, Bagaimana dengan World Silent Day?Peringatan Hari Keadilan Sosial Sedunia
23-Feb-2009, 17:03:02 WIB -
20 Februari diperingati sebagai Hari Keadilan Sosial Sedunia.
Berdasarkan Resolusi Perserikatan Bangsa-Bangsa bulan November 2007, PBB mencanangkan hari internasional baru, yaitu Hari Keadilan Sosial Sedunia. Resolusi itu menyerukan semua negara di dunia untuk menjalankan sistem perekonomiannya berdasarkan keadilan, kesetaraan dan tanggung jawab bersama. Organisasi Buruh Internasional PBB ILO di Jenewa punya gambaran jelas, bagaimana keadilan sosial dapat benar-benar terwujud.
Phillipe Egger dari ILO menyadari, masih banyak masalah yang harus diselesaikan. "Pertumbuhan ekonomi harus menciptakan lebih banyak lapangan kerja dan perbaikan kondisi pekerjaan di seluruh dunia. Peningkatan kesejahteraan dalam 15 hingga 20 tahun belakangan ini belum berarti membawa perbaikan taraf hidup dan kondisi pekerjaan manusia. Untuk menghubungkan semua faktor itu, diperlukan keadilan sosial," ungkapnya. Bagi Phillipe Egger, keadilan sosial juga berarti kesiapan berunding semua mitra di bidang sosial. Dalam perundingan semacam ini, pihak yang lemah juga sepatutnya berhak untuk menyatakan pendapatnya. Bildunterschrift: Großansicht des Bildes mit der Bildunterschrift: Pengemis di Jerman.Aspirasi masyarakat yang secara sosial dirugikan, juga merupakan sasaran organisasi All Together for Dignity ATD Dunia Keempat.
Organisasi non pemerintah ini bertujuan menentang disisihkannya masyarakat miskin. Xavier Versat dari ATD Dunia Keempat yang berpusat di Jenewa, menyambut baik dicanangkannya Hari Keadilan Sosial Sedunia. Katanya, "Keadilan sosial artinya berupaya bersama agar tiap manusia dihargai dan punya harga diri. Bagisaya, ada satu lagi hari peringatan internasional PBB yang penting. Yaitu, Hari Pengentasan Kemiskinan Sedunia, yang diperingati tiap tanggal 17 Oktober.
Pesan dalam hari peringatan ini adalah, jika seseorang direndahkan karena dia miskin, itu adalah suatu pelanggaran HAM. Berbaur dengan mereka dan menghargai mereka merupakan tugas mulia. Kita masih jauh dari sasaran tersebut. Suatu ide yang baik jika di tanggal 20 Februari ini, hal itu diingatkan kembali." Perserikatan Bangsa-Bangsa sejauh ini sudah mencanangkan lebih dari 60 hari peringatan internasional. Jumlah itu akan terus bertambah. Marie Heuzé, juru bicara PBB di Jenewa, memastikan bahwa PBB tidak akan membatasi pencanangan hari peringatan internasional yang baru.
Heuzé mengimbau agar peranan penting Hari Keadilan Sosial Sedunia selalu diingat, "Intinya adalah perhatian opini publik, yang juga menjadi sasaran organisasi non pemerintah dan pemerintah negara-negara, walau pun belum tentu menjadi sasaran utama mereka. Jika melihat daftar hari peringatan yang ada, tentu saja tidak semua organisasi atau negara memperingati seluruh hari tersebut. Ini merupakan masalah pilihan saja." Keadilan sosial bukanlah tema favorit diskusi terbuka. Namun karena saat ini dunia sedang mengalami krisis keuangan dan ekonomi, maka tema keadilan sosial menjadi lebih penting untuk didiskusikan, demikian dikatakan Phillipe Egger dari ILO. Apalagi, krisis ekonomi ini merupakan buah sistem keuangan yang tidak adil. Menurut Egger, Hari Keadilan Sosial Sedunia diperingati pada saat yang tepat. Alasannya, "Di dunia terdapat sangat banyak masalah sosial, dan harus segera diselesaikan. Terutama di negara miskin. Oleh sebab itu, PBB bertugas untuk memperingatkan bahwa masalah ini memerlukan solusi."(ls)
Sumber berita : Deutsche Welle
__._,_.___
Senin, 23 Februari 2009
Re: [bali-bali] Hari Keadilan Sosial Sedunia, Bagaimana dengan World Silent Day?
Thank you Lit,
Info yang sangat bagus dan aktual bersifat klasik sekaligus kontemporer yang mencirikan fenomena transisi globalisasi bersifat bipolar (globalisasi kanan kapitalis melawan mondialisasi/globalisasi kiri sosialis sekaligus pro-indikasi atas ego individu manusia ingin berdiri diatas kaumnya yang lain dengan strategi penguasaan materi (superiorisme/chauvinisme/arianisme/"nyapa kadi aku") yang kemudian dijadikan kebanggaan semu kinerja prestasi hidupnya lebih hebat dari orang lain yang sebenarnya "kelebihan" itu merupakan anugerah dan kesempatan emas menunjukkan dignitas/kemulian kemnanusiannya dan akhirnya disalah-artikan sebagai kemampuan dirinya sendiri tanpa bantuan Sang Pencipta, karena Tuhan begitu Maha Hebatnya menciptakan hukum otomatisasi alam sampai kita lupa akan koridor framework limitasi keterbatasan kita sebagai manusia.
Sekali lagi suksma Lit atas segalanya selama ini.......
Shanti Raket/Ajeg NKRI
Wr
Your email settings: Individual Email|Traditional
Change settings via the Web (Yahoo! ID required)
Change settings via email: Switch delivery to Daily Digest | Switch to Fully Featured
Visit Your Group | Yahoo! Groups Terms of Use | Unsubscribe
Change settings via the Web (Yahoo! ID required)
Change settings via email: Switch delivery to Daily Digest | Switch to Fully Featured
Visit Your Group | Yahoo! Groups Terms of Use | Unsubscribe
__,_._,___
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar