Dear all!
Sekarang, di zaman demokrasi ini, lewat media cetak maupun TV ramai berseliweran analisa dan komentar atas hengkangnya Sri Mulyani dari Kabinet SBY ke salah satu kantor pusat kubu Neo-Liberal.
Saya melihat ada hubungannya antara permainan Bola Bilyar dengan Billout Bank Century.
Untuk memahami ini, Anda harus faham bagaimana permainan bola bilyar itu, selain menguasai fakta-fakta yang terungkap di Sidang Komisi III Billout Bank Century.
Sri Mulyani sebagai bola di meja bilyar politik memang target, tapi sekedar target-antara saja, bukan yang ditargetkan masuk ke keranjang di salah satu lobang pojok. Sebagai target-antara maka yang diharapkan adalah bola Sri Mulyani akan mendorong bola Boediono yang jadi target-sebenarnya untuk dimasukkan ke salah satu lobang di pojok itu.
Kenapa pakai target-antara? Karena bola Budiono "dilindungi" oleh bola-bola lain --- lagi-lagi, Anda harus faham aturan bermain bilyar!
Pertanyaan yang lebih penting: Kenapa posisi bola Sri Mulyani bisa dijadikan sebagai target-antara untuk memasukkan bola Budiono ke lobang di pojok meja? Untuk menjawab pertanyaan ini kita perlu mengingat apa yang dikatakan oleh Sri Mupyani tentang ulah Budiono dalam rapat pengambilan keputusan menyetujui billout itu. Inilah yang dikatakan oleh Sri Mulyani tentang Budiono kepada Jusuf Kalla: "Saya merasa tertipu!"
Ketika bola Sri Mulyani tidak ada, maka target-antara itu tidak lagi.Tapi bagi yang mengenal permainan Bilyar, maka itu bukan berarti permainan belum selesai, sebab masih ada jalan lain untuk memasukkan bola Budiono ke lobang di pojok meja itu. Lebih berat memang! Tapi masih mungkin. Tergantung kepada kelihaian si pemain Bilyar menggunakan alat sodoknya.
Tapi rupanya ada pemain yang memutuskan tidak akan menggunakan giolirannya menyiodok bola, atau mungkin menyatakan berhanti bermain, setelah bola Sri Mulyani tidak ada lagi di meja! Mungkin targetnya memang cuma bola Sri Mulyani ya?
Ikra.-
Sekarang, di zaman demokrasi ini, lewat media cetak maupun TV ramai berseliweran analisa dan komentar atas hengkangnya Sri Mulyani dari Kabinet SBY ke salah satu kantor pusat kubu Neo-Liberal.
Saya melihat ada hubungannya antara permainan Bola Bilyar dengan Billout Bank Century.
Untuk memahami ini, Anda harus faham bagaimana permainan bola bilyar itu, selain menguasai fakta-fakta yang terungkap di Sidang Komisi III Billout Bank Century.
Sri Mulyani sebagai bola di meja bilyar politik memang target, tapi sekedar target-antara saja, bukan yang ditargetkan masuk ke keranjang di salah satu lobang pojok. Sebagai target-antara maka yang diharapkan adalah bola Sri Mulyani akan mendorong bola Boediono yang jadi target-sebenarnya untuk dimasukkan ke salah satu lobang di pojok itu.
Kenapa pakai target-antara? Karena bola Budiono "dilindungi" oleh bola-bola lain --- lagi-lagi, Anda harus faham aturan bermain bilyar!
Pertanyaan yang lebih penting: Kenapa posisi bola Sri Mulyani bisa dijadikan sebagai target-antara untuk memasukkan bola Budiono ke lobang di pojok meja? Untuk menjawab pertanyaan ini kita perlu mengingat apa yang dikatakan oleh Sri Mupyani tentang ulah Budiono dalam rapat pengambilan keputusan menyetujui billout itu. Inilah yang dikatakan oleh Sri Mulyani tentang Budiono kepada Jusuf Kalla: "Saya merasa tertipu!"
Ketika bola Sri Mulyani tidak ada, maka target-antara itu tidak lagi.Tapi bagi yang mengenal permainan Bilyar, maka itu bukan berarti permainan belum selesai, sebab masih ada jalan lain untuk memasukkan bola Budiono ke lobang di pojok meja itu. Lebih berat memang! Tapi masih mungkin. Tergantung kepada kelihaian si pemain Bilyar menggunakan alat sodoknya.
Tapi rupanya ada pemain yang memutuskan tidak akan menggunakan giolirannya menyiodok bola, atau mungkin menyatakan berhanti bermain, setelah bola Sri Mulyani tidak ada lagi di meja! Mungkin targetnya memang cuma bola Sri Mulyani ya?
Ikra.-
__._,_.___
Tidak ada komentar:
Posting Komentar